Anda di halaman 1dari 5

PERAN CIVITAS AKADEMIK UYP

Dosen Pembimbing :

Nurma Yuwita, S. Sos, M.I.Kom

( PENDIDIKAN MULTIKUTURAL )

PENYUSUN :

MUHAMMAD SANDI PRAYOGA

( 201969100067 )

UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN


Rektor Yudharta: Buat Program Kerja Yang Tidak Menyimpang dari Tri Dharma
PT
Yudharta.ac.id-Rektor Universitas Yudharta Pasuruan Dr. H. Kholid Murtadlo, S.E, M.E.
saat menutup kegiatan Pelantikan Serentak Hima dan UKM periode 2019-2020
tekankan mahasiswa menelurkan program kerja yang tidak menyimpang dari Tri
Dharma Perguruan Tinggi Senin (20/1/2020)

“Buat Program jangan menyimpang dari tri dharma perguruan tinggi, karena organisasi
mahasiswa dibentuk untuk mensukseskan itu”
Dihadapan Pengurus Hima dan UKM yang baru saja dilantik, serta disaksikan Wakil
Rektor 3, Dekan, Kaprodi dan Pembina UKM, Dr. Kholid menegaskan bahwa  semua
mahasiswa di indonesianya programnya sama tidak menyimpang dari Pendidikan,
Penelitian dan Pengabdian.

Yang perlu juga diperhatian menurutnya, bahwa program kerja Hima prodi diupayakan
mampu untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa, sedangkan UKM sebagai media
meningkatkan kreatiifitas serta minat bakat mahasiswa.
Romo Kyai Soleh Bahrudin Harapkan Mahasiswa S2 UY Menjadi
Motor Penggerak Multikultural

Pascasarjana PAI Multikultural Universitas Yudharta mengadakan Observasi Lapangan


dengan tema “Menelusuri rekam jejak Religius Pluralistik”, kegiatan ini dilaksanakan
pada tanggal 2 November 2019. Sebelum kegiatan ini dimulai, dosen beserta
mahasiswa melaksanakan sowan kepada Romo Kyai Sholeh Bahrudin.

Keberagaman suku, bangsa, agama, dan adat istiadat di Indonesia menjadikan bangsa
ini menjunjung tinggi keberagaman. Kondisi seperti ini mendorong terciptanya
pendidikan multikural khususnya di Universitas Yudharta, yang menekankan pentingnya
wawasan dan sikap kemajemukan budaya, baik dari latar suku bangsa, agama, profesi,
daerah yang berbeda namun tetap menjunjung tinggi sikap toleran.

Romo Kyai Soleh Bahrudin selaku pengasuh pondok pesantren Ngalah Sengonagung
Purwosari Pasuruan, mengemukakan bahwa mahasiswa S2 UY sebagai agen
sosialisasi, fasilitator, dan mediator dalam proses pendidikan multikultural harus
memberikan penguatan, penegasan, dan motivasi agar menjadi suatu proses yang
melekat dan tertanam kuat dalam pribadi mahasiswa, sehingga bisa dikonstruksikan
menjadi pengalaman dan pengetahuan yang baru tentang nilai-nilai multikultural. Sadar
keberagaman di tengah pluralitas yang dilandasi jiwa toleransi yang kuat, jujur, ikhlas
dan menghargai orang lain atau kelompok lain, akan menjadi benih yang indah dalam
perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Prodi Ekonomi Syariah Universitas Yudharta Ikuti acara IAEI di
Universitas Negeri Malang

Untuk meningkatkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan sebagai bentuk komitmen untuk
membawa ekonomi syariah Universitas Yudharta Pasuruan ke akreditasi A, maka perlu
mengikuti komunitas asosiasi yang bernama IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi Islam).
Diantaranya mengikuti acara IAEI di Universitas Negeri Malang, yang diwakili oleh
Bapak Sukamto, Bapak Abdillah Mundir. Dalam kegiatan tersebut Universitas Negeri
Malang (UM) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan
Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan dan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI)
menggelar sarasehan keuangan syariah dengan mengusung tema “mencari format
baru pembiayaan infrastruktur sosial berbasis keuangan islam” pada Kamis, (5/3).

Kegiatan sarasehan ini berlangsung di Aula lt.4 gedung D4 Fakultas Ekonomi (FE) UM
dan dihadiri oleh ketua DJPPR, Dr. Luky Alfirman, S.T., M.A.,Wakil Rektor I Prof. Dr.
Budi Eko Soetjipto, M.Ed., M.Si., Wakil Rektor IV, Prof. Dr. Ibrahim Bafadal, M.Pd.,
Dekan FE Dr. Cipto Wardoyo, S.E., M.Pd., M.Si., Ak.,CA., jajaran pimpinan FE dan
civitas akademik.

DJPPR merupakan unit yang mendukung pembiayaan Anggaran Pendapatan dan


Belanja Negara (APBN) dan investasi publik secara efisien sekaligus mengelola risiko
dan menjaga kesinambungan fiskal. Sementara IAEI sendiri bergerak sebagai
organisasi para akademisi dan praktisi dalam melakukan pengkajian, pengembangan,
pendidikan dan sosialisaasi Ekonomi Islam.
Sarasehan yang didukung penuh oleh DJPPR ini disambut baik oleh WR I UM
sebagaimana dalam sambutannya. “Terkait pembiayaan ini hampir tiga tahun UM
mendapat pendanaan dari  Islamic Development Bank (IsDB). Salah satu bentuk
nyatanya sudah berdiri dua gedung kembar masing-masing sembilan lantai yang dapat
digunakan untuk aktivitas akademik. Proyek yang saat ini akan kami garap untuk
mewujudkan cita-cita yakni memajukan UM yaitu membenahi internal pendidikan vokasi
dan mengembangan kawasan bisnis. Dilanjutkan oleh ketua DJPPR yang
menyampaikan tujuan diselenggarakannya sarasehan yaitu munculnya inovasi bidang
ekonomi. “Disini kami ingin menggali lebih banyak lagi inovasi-inovasi dari para ahli
ekonomi islam. Bahwa pondasi besar dalam lingkup keuangan yakni trust dan
kejujuran. Kami berupaya menghasilkan cara mendesain keuangan syariah yang
menarik dan menggali potensi-potensi yang ada. Harapannya ekonomi Islam bisa
bekolaborasi dalam mengembangakan ekonomi syariah di Indonesia. Selain itu adanya
IAEI ini seharusnya bisa menjadi mitra diskusi dengan ahli ekomoni yang berperan
dalam civitas akademik pengajar atau peneliti. Kebiasaan kita berdiskusi dan
melibatkan ahli ekonomi di IAEI memang kita tumbuhkan. Hasil sumbangan ide yang
dikembangkan bisa menjadi sumbangsih dalam meningkatkan ekomoni syariah ini,”
jelasnya.

Anda mungkin juga menyukai