Anda di halaman 1dari 84

BUKU PANDUAN

OSDI 2022
Orientasi Studi Dasar Islam

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


2022
SAMBUTAN
KEPALA LPPI UMY
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT,
atas segala limpahan rahmat-Nya sehingga buku panduan ini bisa
diterbitkan Panitia, sebagai panduan pelaksanaan OSDI 2022.
Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kita semua. Amien.
Selamat datang saya ucapkan kepada seluruh Mahasiswa
Baru di kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Kegiatan Orientasi Studi Dasar Islam (OSDI) merupakan
kegiatan pembinaan resmi Universitas kepada Mahasiswa Baru.
Pembinaan ini berupaya untuk memberikan pemahaman dasar
mengenai Islam sebagai pilihan dan pandangan hidup seorang
Muslim, kepribadian ideal seorang Muslim, dan Muhammadiyah
dan semangat hidup yang berkemajuan. Pembinaan ini adalah
langkah awal untuk pendidikan karakter keislaman Mahasiswa,
sehingga diharapkan dapat mengantarkan setiap Mahasiswa
UMY menjadi pribadi yang Unggul dan Islami. Setelah kegiatan
ini, setiap Mahasiswa akan mendapatkan pembinaan baca al-
Qur’an, pembinaan ibadah praktis, dan perkuliahan agama
Islam serta kegiatan pendampingan lainnya.
Akhirnya, selamat mengikuti kegiatan OSDI. Selamat
bergabung di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Terus
belajar dan berlatih untuk meraih prestasi, dengan tidak
melupakan pelaksanaan ibadah dan do’a kepada Allah SWT.
Semoga menjadi manusia yang Unggul dan Islami, yang Anggun
dalam Moral dan Unggul dalam Intelektual.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Kepala LPPI

M. Khaeruddin Hamsin, Lc, LL.M., Ph.D.

ii BUKU PANDUAN OSDI 2022


SAMBUTAN REKTOR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirobil‘alamin, puji syukur kita panjatkan


kehadirat Allaw SWT karena atas rahmat dan hidayahNya, kita
senantiasa diberi kesehatan dan dapat bertemu dalam acara
penyambutan Mahasiswa Baru UMY Angkatan 2022. Atas nama
seluruh civitas akademika UMY saya mengucapkan selamat
datang dan selamat bergabung dengan UMY yang memiliki
visi Unggul dan Islami, Muda Mendunia. Alhamdulillah saat
ini UMY merupakan salah satu perguruan tinggi yang memiliki
akreditasi A.
Sebagai rangkaian Masa Ta’aruf, kegiatan Orientasi Studi
Dasar Islam (OSDI) merupakan salah satu bentuk tanggung-
jawab UMY dan rangka menegakkan ajaran Islam. OSDI
juga diharapkan akan bermanfaat bagi adik-adik Mahasiswa
Baru untuk lebih mengetahui, memperdalam dan berusaha
mengimplementasikan nilai-nilai Islam dimasa mendatang.
OSDI merupakan langkah awal bagi adik-adik Mahasiswa Baru
dalam rangkaian panjang tugas umat Islam untuk menegakkan
rahmatan lil alamin bagi seluruh masyarakat, bangsa dan agama.
Selanjutnya kepada seluruh Panitia yang terlibat dalam
kegiatan ini, selaku Pimpinan Universitas saya mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya. Kepada para Mahasiswa
yang membantu proses kegiatan ini saya mengharapkan dapat
memberikan contoh yang baik sehingga terpelihara usaha kita
semua membangun kampus yang Unggul dan Islami.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA iii


Kepada seluruh adik-adik Mahasiswa Baru sekali lagi
selamat datang dan selamat bergabung dengan kampus Unggul
dan Islami, yang Muda Mendunia. Semoga dengan kehadiran
darah baru ini UMY akan tetap terpelihara sebagai kampus
idaman generasi muda dan tetap konsisten mengembangkan
pribadi-pribadi muslim dan muslimat yang kaffah.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Rektor

Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM

iv BUKU PANDUAN OSDI 2022


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA v
vi BUKU PANDUAN OSDI 2022
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA vii
viii BUKU PANDUAN OSDI 2022
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA ix
x BUKU PANDUAN OSDI 2022
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA xi
xii BUKU PANDUAN OSDI 2022
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA xiii
xiv BUKU PANDUAN OSDI 2022
Daftar Isi

Sambutan Kepala LPPI UMY................................................ ii


Sambutan Rektor................................................................. iii
Keputusan Rektor Tentang OSDI Mahasiswa Baru UMY...... v
Daftar Isi.............................................................................. xv

Abstrak Kegiatan.................................................................. 1
A. Latar Belakang/Dasar Pemikiran............................. 1
B. Tujuan Kegiatan..................................................... 3
C. Tema...................................................................... 3
D. Waktu Pelaksanaan dan Manual Acara .................. 4
E. Tempat Pelaksanaan............................................... 5
F. Sifat Kegiatan.......................................................... 5
G. Jenis Kegiatan......................................................... 6
H. Pemateri dan Pemandu........................................... 6
I. Susunan Panitia Pelaksana...................................... 6

Ketentuan & Tata Tertib Peserta OSDI UMY 2022............... 10


Islam Sebagai Pilihan Hidup............................................... 13
Kepribadian Muslim “Menjadi Muslim Ideal”..................... 30
Muhammadiyah dan Semangat Hidup Berkemajuan........... 34
Pakaian dalam Islam........................................................... 48

Daftar Buku Rujukan Kuliah Al-Islam dan


Kemuhammadiyahan (AIK).................................................. 67

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA xv


ABSTRAK KEGIATAN

A. Latar Belakang/Dasar Pemikiran


Sebagai bagian dari amal usaha Muhammadiyah,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bukanlah
sebuah lembaga pendidikan biasa. Lebih dari itu, UMY adalah
instrumen dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar. Karena itu,
visi yang dijadikan pedoman gerak seluruh sivitas akademika
UMY adalah “Unggul dan Islami”, unggul dalam penguasaan,
pencapaian, dan pengembangan ilmu pengetahuan serta
tekhnologi dengan dilandasi nilai-nilai Islam sebagai kompas
geraknya. Kedua visi besar tersebut harus dihadirkan didalam
semua aspek kegiatan di Universitas, mulai dari proses
penyaringan input dan outcome-nya. Nilai dan ajaran Islam
harus mewarnai dan membentuk segala kegiatan akademis di
kampus sehingga tercipta atmosfir keilmuan dan ketakwaan
yang sama kondusifnya. Dengan demikian diharapkan kampus
UMY bisa menjadi rahim tempat lahirnya peradaban Islam
yang bertumpu pada pilar-pilar ketakwaan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Untuk mencapai tujuan di atas diperlukan upaya serius
yang dilakukan dengan pendekatan sistematis, gradual dan
komprehensif. Pendekatan ini adalah pendekatan yang lazim
dalam perkaderan Muhammadiyah, dimana pembinaan kader
dilakukan secara terencana, mengikuti tahap-tahap tertentu dan
mencakup segala aspek kehidupan. Dalam konteks perkaderan
di Universitas, artinya pembinaan terhadap Mahasiswa
harus dilakukan sedini mungkin, yakni ketika mereka baru
menginjakkan kaki di kampus dan memulai kehidupan
akademis mereka sebagai Mahasiswa Baru. Upaya ini terus
dilakukan dalam bentuk beragam hingga kelak para Mahasiswa

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 1


tersebut meninggalkan kampus dan siap mengabdikan diri bagi
bangsa dan negara dengan bekal ilmu dan imam yang kukuh.
Pendekatan komprehensif diimplementasikan dalam bentuk
materi dan kegiatan yang mencakup semua aspek kehidupan
keislaman Mahasiswa mulai dari akidah, ibadah, akhlak dan
dakwah. Begitu juga sebagai seorang individu, Mahasiswa
diberikan orientasi yang menyentuh aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik mereka.
Bentuk pembinaan tersebut diimplementasikan dalam
kegiatan OSDI (Orientasi Studi Dasar Islam) yang merupakan
tahap awal Pembinaan Mahasiswa Baru Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Sebagai proses perkaderan tahap
awal dengan waktu singkat, materi yang diberikan kepada
mahasiswa bersifat umum, belum terinci, namun mencakup
aspek-aspek fundamental yang mereka butuhkan. Sebagai
sebuah orientasi, materi pertama OSDI dimulai dari persoalan
paling asasi dalam kehidupan beragama yakni alasan rasional
mengapa memilih suatu agama, dalam hal ini Islam. Dengan
materi ini diharapkan sikap keberagamaan peserta meningkat,
dari sekedar mengikuti agama orang tua menjadi beragama
berdasarkan pertimbangan pengetahuan sehingga menjadi
suatu keyakinan yang kuat. Hal ini penting mengingat mereka
juga mulai memasuki kehidupan kampus dimana kekritisan dan
rasionalitas dijunjung tinggi.
Berikutnya Mahasiswa harus mengetahui dan berkomitmen
untuk menjalani konsekuensi dari pilihan hidupnya sebagai
seorang Muslim. Untuk itu, pemberian bekal seputar profil
seorang muslim yang ideal menurut al-Qur’an dan Sunnah
Maqbullah menjadi sangat penting. Pada tahap ini, proses
internalisasi ideologi Muhammadiyah bisa dilakukan dengan
memberikan profil Muslim yang ideal. Materi ini dimaksudkan
memberikan dasar-dasar akhlak dan ibadah, wawasan keislaman
Mahasiswa diperkaya dengan bahaya penyimpangan pemikiran

2 BUKU PANDUAN OSDI 2022


dan berbagai ajaran yang melenceng dari Islam. Dakwah yang
merupakan kewajiban setiap Muslim yang mengetahuai ajaran
Islam mulai diperkenalkan. Disini, pola pikir Mahasiswa dibuka
bahwa dakwah tidak terbatas pada ceramah saja. Ada banyak
banyak kesempatan berdakwah dengan cara kreatif dengan
memanfaatkan media-media yang sangat beragam sesuai
perkembangan tekhnologi.

B. Tujuan Kegiatan
Dengan memperkenalkan nilai Dasar Keislaman, maka:
1. Mahasiswa diharapkan memiliki keyakinan bahwa
Islam adalah satu-satunya agama yang benar sesuai
dengan fitrah manusia dan berkomitmen untuk
menggembleng diri menjadi muslim yang ideal.
2. Meneguhkan peran dan tanggungjawab Mahasiswa
sebagai intelektual muda Islam yang mengemban
tugas dakwah untuk selalu kritis dalam berfikir
dan peduli terhadap persoalan kemanusiaan dan
lingkungan disekitarnya.
3. Mahasiswa terkondisikan sejak awal dengan suasana
akademik yang Islami di kampus UMY.

C. Tema
Membangun Generasi Unggul yang Cerdas Menuju
Muslim Berkualitas

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 3


D. Waktu Pelaksanaan dan Manual Acara

Hari Pertama (MABA Putra), 15 September 2022

Waktu Kegiatan Tempat


Presensi dan Pengondisian
06.00 – 06.30 Sportorium
Peserta
06.30 – 07.15 Masuk Sportorium Sportorium
Pembukaan dan Sambutan
07.15 – 09.00 Sportorium
– Sambutan
Materi I : Muslim Sejati
Sebagai Poros Peradaban
Islam yang Sebenarnya
09.00 – 11.30 Sportorium
Pemateri : Prof. Drs. Agus
Purwanto, M.Si., M.Sc.,
DSc.
11.00 – 11.30 Pendalaman Materi Sportorium
11.30 – 13.00 ISHOMA Sportorium
Materi II : Muhammadiyah
Sebagai Role Model
13.00 – 14.15 Kemajuan Islam Sportorium
Pemateri : Ustadz H. Fahmi
Salim, Lc., M.A.
14.15 – 14.45 Pendalaman Materi Sportorium
14.45 – 15.00 Pengumuman Awarding Sportorium
15.00 – 15.30 Penutupan Sportorium

4 BUKU PANDUAN OSDI 2022


Hari Kedua (MABA Putri), 16 September 2022

Waktu Kegiatan Tempat


Presensi dan Pengondisian
06.00 – 06.30 Sportorium
Peserta
06.30 – 07.15 Masuk Sportorium Sportorium
Pembukaan dan Sambutan
07.15 – 09.00 Sportorium
– Sambutan
Materi I : Muhammadiyah
Sebagai Role Model
Kemajuan Islam
09.00 – 11.00 Sportorium
Pemateri : dr. H. Agus
Taufiqurrahman, M.Kes.,
Sp.S.
11.00 – 11.30 Pendalaman Materi Sportorium
11.30 – 13.00 ISHOMA Sportorium
Materi II : Muslim Sejati
Sebagai Poros Peradaban
13.00 – 14.15 Islam yang Sebenarnya Sportorium
Pemateri : Dr. Adib Sofia,
S.S., M.Hum.
14.15 – 14.45 Pendalaman Materi Sportorium
14.45 – 15.00 Pengumuman Awarding Sportorium
15.00 – 15.30 Penutupan Sportorium

E. Tempat Pelaksanaan
Sportorium UMY

F. Sifat Kegiatan
Kegiatan ini bersifat wajib bagi Mahasiswa Baru UMY
Angkatan 2022

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 5


G. Jenis Kegiatan
1. Kuliah Umum
2. Pendalaman/Diskusi Kelompok

H. Pemateri dan Pemandu


Pemateri adalah Dosen UMY dan pengurus Pimpinan
Muhammadiyah maupun ‘Aisyiyah yang berkompeten
dalam bidangnya, serta memiliki kekuatan mempengaruhi
audiens. Pemandu adalah Mahasiswa Senior yang membantu
mengkondisikan acara, sebelum dan sesudah pemberian materi.

I. Susunan Panitia Pelaksana


Susunan Kepanitian OSDI 2022 adalah sebagi berikut :

Penasehat
1. Dr. H. Agung Danarto, M.Ag.
2. Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM
Pengarah
1. Drs. H. Sahari
2. Drs. H. Sukiman, M.A.
3. Prof. Dr. Ir. Sukamta, S.T., M.T., IPM.
4. Dr. Suryo Pratolo, S.E., M.Si, Akt , CA, AAP.
5. M. Faris AI-Fadhat, S.IP., M.A., Ph.D.
6. M. Khaeruddin Hamsin, Lc., LL.M., Ph.D.
7. Dr. Rohmansyah, S.Th.l., M.Hum.
8. Drs. Muhsin Haryanto, M.Ag.
Panitia Pelaksana
1. Ketua : Zaini Muchlis, Lc., MIRKH.
2. Wakil Ketua : Abdullah Bustomi
3. Sekertaris : Farkhan Hasani, S.Psi.
Wakil Sekertaris : Wa Ode Mauldrina An’nur Nissa Apity
4. Bendahara : Dyah Kencana Puspitasari, S.E.
Wakil Bendahara : Nisa Dwi Rahmanita

6 BUKU PANDUAN OSDI 2022


Seksi Acara
1. Koordinator : Rizka Maulana Saputra, S.Pd.
2. Anggota : Hijriyah Oktaviani, S.IP., M.M.
Riski
Adil Cahyadi
Syamsiyah Yuli Dwi Andari
Yella Septia Amanda
Muhammad Galih Sugandhiko Putro
Wildan Azzam Firdausi
Haya Haniyah
Nur Husna Aulia
Muhammad Nur Syarif Hidayatullah
Ahmad Aulia Amara Algoni
Seksi Kesekretariatan
1. Koordinator : Ari Kurnia, S.P.
2. Anggota : Shafa Salsabila Ma‘ruf
Firda Nur Hafizah
Della Karunia
Afrinia Nanda Susanti
Laila Karima
Iqbal Riki Aldi
Lathifah Indra
Aida Nur Fathiyah
Lufbna Fradya Herawati
Seksi Humas
1. Koordinator : Alin Rizki Arnita, S.I.Kom.
2. Anggota : Muhammad Ramadhan
Nabila Putri Tosi Anggoro Wati
Arif Al Azmi
Ferdy Danuputra
Atika Okiana

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 7


Seksi Kepemanduan
1. Koordinator : Abdul Rofi’i Usman, S.Pd.
2. Anggota : Muhammad Rizka Mukfi Arham
Taufiq Nur Hidayat
Muhammad Akbar Aryan Saputra
Yuli Setyaningsih
Rizzalul Al Amin
Nanda Apriliani
Nabilah Hana Sakinah
Nurul Izzah Ramadhani Suat
Dinda Rizqi Hapsari
Kamaludin Assuluxi
Seksi Dokomentasi dan Publikasi
1. Koordinator : Abdullah Jaisyu Muhammad, S.IP.
2. Anggota : Yunus Abdan Kamil
Sanjaya Putra Bungsu
Suryo Widiayanto Gumelar
Frida Nur lnfitah
Ana Sania
Zakina Kasyafa Rizqy
Safira Jasmine Sujarwoto
Almas Na-ifatuzzuhroh
Firdatul Luthfiyah
Seksi Kesehatan
1. Koordinator : Fanny Periamaya Utami, S.T.
2. Anggota : Qoni ‘ihda Permata Sari
Salman Nurrahman
Umniyyah Faidah Agsanie
Ajie Lingga
Raka Rahmana Putra
Syafira Damayanti
Seksi Konsumsi
1. Koordinator : Olgha Caeshar Fiorentya, S.Pd.
2. Anggota : Atikah Andarwati
Muhammad Raffi Setiawan

8 BUKU PANDUAN OSDI 2022


Novela Gibyana Widayat
Muhammad Khaidar Royani
Muhammad Fauzi Dhiyaa Ulhaq
Tsuraya Fathi Mumtaz
lndah Marina
Salsa Latifah Hafidz
Seksi Perlengkapan
1. Koordinator : Toto Sumarta
2. Anggota : Muhammad Aryo Nurdian, S.Sos.
Nurvico Soenarto
Muhammad Azwir Al Abrar
Fadhel
Septian Predianto
Muhammad Firli Gifari
Alamsyah Annas Gimnastiar
Yivit Nurhana
Chendy Lundy Janitra Putra Ashari
Bambang Wijil Utama
Svahrizal Muhammad Nurjaya
Seksi Keamanan
1. Koordinator : Reza Madani, S.I.Kom .
2. Anggota : Noor Fajari lndrianto
Muhammad Choirul Huda
Mochammad Noval Bagus Wicaksono
Salvian Viko Widyatmoko
Rifki Julmanudin
Zikri Yansvah
M. Iqbal Farhan Hanif
Tio Muhammad Bahauddin
Naufal Febrian Nugraha
Zainal Arifin S.A.
Khoirunnisa Naila Rizky

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 9


KETENTUAN & TATA TERTIB
PESERTA OSDI UMY 2022

Kegiatan OSDI 2022 (Orientasi Studi Dasar Islam) tanggal 15-


16 September 2022
1. Tanggal 15 September 2022 Peserta Putra, tanggal 16
September 2022 peserta Putri.
2. Bersifat Wajib bagi Mahasiswa Baru UMY.
3. Peserta OSDI diharuskan mengikuti seluruh rangkaian
kegiatan dari awal sampai akhir.
4. Tidak boleh membawa Laptop/Ipad
5. Peserta OSDI diwajibkan mematuhi diwajibkan mematuhi
ketentuan berpakaian sebagai berikut:
a. Mahasiswa Putra:
1. Memakai baju putih lengan panjang
2. Mengenakan dasi warna hitam/gelap
3. Mengenakan peci warna hitam
4. Mengenakan jas almamater
5. Memakai celana panjang warna hitam/gelap
(bukan jeans)
6. Memakai sepatu warna hitam/gelap
7. Tidak berambut gondrong atau dicat warna
8. Tidak memakai anting
9. Tidak merokok
10. Tidak membawa senjata tajam
11. Tidak memakai/membawa obat-obatan terlarang
(NARKOBA)
b. Mahasiswa Puteri:
1. Memakai busana muslimah/baju putih lengan
panjang (tidak ketat & tidak transparan)
2. Mengenakan kerudung/jilbab warna hitam

10 BUKU PANDUAN OSDI 2022


3. Mengenakan jas almamater
4. Mengenakan rok atau baju panjang warna hitam/
gelap (bukan jeans)
5. Memakai sepatu warna hitam/gelap
6. Tidak memakai perhiasan yang mencolok
7. Tidak memakai/membawa obat-obatan terlarang
(NARKOBA)

PERLENGKAPAN YANG WAJIB DIBAWA


1. Alat tulis
2. Perlengkapan Sholat
3. Obat-obatan pribadi
4. Buku panduan
5. Tas kresek (plastik) untuk membawa/menyimpan sepatu di
masjid
6. Peserta wajib menyumbangkan 1 buah Mushaf al-Qur’an,
dikumpulkan dan diserahkan ke Pemandu Kafilahnya
masing-masing, yang selanjutnya akan disumbangkan ke
Masjid/Ponpes/Panti asuhan/kelompok pengajian yang
membutuhkan.
7. Selama kegiatan OSDI tidak diperkenankan meninggalkan
kampus

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 11


PEMANDU OSDI 2022/2023
"

KOORDINATOR PEMANDU KAFILAH PEMANDU KAFILAH

TUGAS-TUGAS:P TUGAS-TUGAS:
Sebelum OSDI dimulai Sebelum OSDI dimulai:
1. Mengontrol presensi (kehadiran) Pemandu kafilah 1. Mempersiapkan/mengecek kelengkapan
dan peserta kemudian segera dilaporkan ke Sie Peserta yang ditetapkan (misalnya cocart
Konsumsi peserta dls) dan kelengkapan ruang.
2. Mengatur komposisi pemandu kafilah bila dijumpai 2. Selalu berkoordinasi dengan koordinator
jumlah pemandu kafilah tidak memenuhi (ada yang Pemandu Kafilah dan antar Pemandu Kafilah
tidak datang) bila diperlukan.
3. Berkoordinasi dengan panitia pusat dan pemandu 3. Melaporkan kehadiran Peserta (jumlah) kepada
kafilah dalam hal yang penting dan luar biasa. koordinator Pemandu Kafilah.

Saat OSDI berlangsung: Saat OSDI Berlangsung


1. Berkoordinasi dengan Pemandu Kafilah dan 1. Mengelola forum diskusi dengan Pemateri
memandu Peserta Kafilahnya masing-masing. secara bersama-sama antara koord.pemandu
2. Standby di dalam ruangan untuk mengontrol dan Pemandu Kafilah.
Pemandu Kafilah dan Kafilahnya masing-masing 2. Melakukan pendampingan kelompok guna
3. Mengawasi dan mengatur pembagian tugas yang pendalaman materi dan persiapan presentasi.
berkaitan dengan kegiatan OSDI di ruang kelas 3. Memberikan penilaian kepada Peserta
(Mislanya pembagian penjemputan pemateri dls.) Unggulan (2 peserta/kafilah)
4. Menegur dan mencatat Peserta yang terlambat atau 4. Memberikan catatan kepada Peserta
melanggar kedisiplinan lainnya. bermasalah.
5. Menggantikan tugas Pemandu Kafilah, bila ada yang 5. Menjaga kedinamisan suasana kelas dengan
EMANDU
tidak KAFILAHterlambat. (misalnya peserta
datang/datang tetap berpegang pada kemuliaan akhlak.
OSDI
" digabung atau dicarikan pengganti) 6. Men-desain suasana kelas agar tidak
6. Memberikan tugas kepada Pemandu Kafilah bila ada membosankan
peserta yang sakit ke POSKO P3K dibantu Peserta 7. Memantau kesesuaian Pemateri dengan kisi-
(bila diperlukan) kisi, yang diberikan oleh pemateri.
7. Melakukan koordinasi antar Koordinator Pemandu 8. Memberikan layanan kepada Peserta di dalam
Kafilah bila dipandang perlu. kelas.
8. Melaporkan/menugaskan kepada Pemandu Kafilah 9. Mengontrol presensi (kehadiran) peserta tiap
kepada Panitia Pusat apabila Pemateri tidak hadir. sesi
9. Memanajemen Pemandu Kafilah dan Peserta saat 10. Mengontrol kelengkapan alat dan atribut
acara Pembukaan, Tabligh Akbar, Persiapan Shalat peserta.
dan Penutupan OSDI 11. Mengatur distribusi konsumsi di dalam kelas
10. Membagi tugas kepada Pemandu Kafilah yang 12. Merangkum hasil penilaian Peserta Unggulan
berkaitan dengan kegiatan ke-OSDI-an (misalnya dan catatan bermasalah diberikan kepada
moderotor, menjemput pemateri dls) koord. Pemandu

Setelah OSDI berlangsung Setelah OSDI berlangsung


1. Mengumpulkan presensi (kehadiran) Pemandu 1. Melaporkan selesainya tugas (presensi) kepada
Kafilah/ Peserta dan semua form penilaian yang Koordinator Pemandu.
berkaitan dengan kegiatan ke-OSDI-an 2. Menyerahkan penilaian Peserta Unggulan dan
2. Merangkum hasil penilaian Peserta Unggulan semua catatan Peserta bermasalah kepada koord.
kelas/ruang dan menyerahkan ke Panitia Pusat Pemandu.

12 BUKU PANDUAN OSDI 2022


ISLAM SEBAGAI PILIHAN HIDUP

Banyak orang yang memilih Islam karena merasa lebih


rasional dan lebih cocok dengan hati nuraninya, tetapi tidak
sedikit pula yang memilih Islam karena terpaksa, tidak ada
pilihan lain, “ikut-ikutan” pada pilihan orang-tua yang sudah
Islam lebih dulu. Walaupun mengikuti tradisi –asal tradisi yang
baik-- juga baik, namun karena Allah sudah memberikan potensi
akal dan nurani kepada manusia, maka akan lebih baik jika
kedua potensi tersebut disyukuri dengan cara memaksimalkan
penggunaannya sesuai keinginan Sang Maha Pemberi dan
Pengatur, yakni Allah SWT.
Tulisan ini mencoba memaparkan kenapa Islam harus
dijadikan sebagai pilihan hidup. Namun sebelum membahas
persoalan kenapa Islâm yang harus dipilih, maka terlebih
dahulu akan dijelaskan makna Islam.
َ ْ ْ َ
Secara bahasa, ‫اسالم‬ berasal dari kata ‫َسل ٌم ِسلم‬
/ yang
berarti: selamat (al-salâm), damai dan tentram (al-shulhu wa
al-amân), berserah diri (al-istislâm), tunduk (al-khudlû‘/al-
idz‘ân), patuh (al-thâ‘ah). Jadi, Islâm berarti keselamatan dan
kedamaian karena berserah diri hanya kepada Allah Yang Tidak
ada Tuhan selain Dia. Sedangkan Islâm menurut istilah adalah
Dîn atau agama yang bersumber dari Allah yang dibawa melalui
para Rasul-Nya, sejak Nabi pertama: Adam as hingga Nabi
terakhir: Muhammad SAW untuk kemashlahatan manusia di
dunia dan di akhirat. Namun karena agama-agama Samawi
(langit) sudah dirubah oleh manusia sehingga tidak orisinil lagi
maka istilah Islâm hanya ditujukan kepada apa yang dibawa
oleh Nabi Muhammad saw yakni sesuatu yang diturunkan Allah
di dalam Al-Qur’an dan al-Sunnah yang sahih berupa aturan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 13


yang berisi perintah, larangan dan petunjuk untuk kemashlahatan
manusia di dunia maupun di akhirat kelak. (Lihat Himpunan
Putusan Tarjih Muhammadiyah, Kitab Masalah Lima, hlm 278).
Bagi orang yang beriman dan berakal (berilmu), tentu ada
alasan kenapa Allah sampai menegaskan:
ُ ‫ين عنْ َد اهلل ْال ْس‬ ِّ َّ
‫الم‬ ِ ِ ِ َ ‫ِإن ادل‬
“Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS.
Ali Imran/3: 19).
Di antara alasan kenapa Islam satu-satunya yang dianggap
sebagai Dîn di sisi Allah sehingga pantas dijadikan sebagai
pilihan hidup adalah karena:

1. Islam adalah ajaran Rabbaniyyah (Ketuhanan)


Islam yang berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah
Rasulillah saw dirancang oleh Allah untuk mengatur hidup
manusia demi terciptanya kemashlahatan hidup mereka di
dunia maupun di akhirat. Tetapi mustahil hal ini dapat dicapai
tanpa memperbaiki hubungan dengan Allah SWT karena
akhirnya seluruh manusia akan kembali dan menuju kepada-
Nya. Allah SWT berfirman:
َ ُ َ ً ْ َ َ ِّ َ َ ٌ َ َ َّ ُ َ ْ ْ َ ُّ َ َ
‫النسان ِإنك ك ِدح ِإل ربك كدحا فمال ِقي ِه‬ ِ ‫ياأيها‬
“Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan
sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan
menemui-Nya.” (QS. Al-Insyiqaq/84: 6).
Untuk menuju kepada Allah SWT, maka manhaj (metode)
yang digunakan haruslah manhaj Rabbâni yang murni bersumber
dari Allah yang dirisalahkan kepada Rasul-Nya yang terakhir:
Nabi Muhammad saw. Murni yang dimaksud di sini adalah
ajaran Islam selamat dari penyimpangan dan pencampuradukan

14 BUKU PANDUAN OSDI 2022


dengan spekulasi-spekulasi pemikiran manusia, yakni murni
sumbernya, murni aqidahnya dan murni syari`atnya. Allah
sendiri menjamin kemurnian sumber ajarannya:
َ ُ َ َ ُ َ َّ َ َ ْ ِّ َ ْ َّ َ ُ ْ َ َّ
‫ِإنا نن نزلا اذلكر وإِنا ل لافِظون‬
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Dzikr
(yakni: Al-Qur’an), dan sesungguhnya Kami benar-benar
menjaganya.” (QS. Al-Hijr/15: 9)
Hanya Al-Qur’an satu-satunya Kitab Suci dari Allah yang
masih terpelihara dari perubahan akibat ulah “jahil” manusia.
Kesucian Al-Qur’an dapat terjaga karena memang ada jaminan
penjagaan dari Allah. Siapapun –termasuk Nabi sekalipun-- tidak
punya wewenang dan kemampuan membuat Al-Qur’an. Allah
SWT mengancam Nabi jika berani memalsukan Al-Qur’an.
Allah SWT berfirman: “Ia adalah wahyu yang diturunkan dari
Tuhan semesta alam. Seandainya dia (Muhammad) mengada-
adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, niscaya benar-
benar kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian
benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.(QS. 69: 43-46).

2. Islam adalah ajaran Insâniyyah (Kemanusiaan)


Jika kita merenungkan ayat-ayat yang terdapat dalam Al-
Qur’an, memikirkan tema-temanya dan fokus perhatiannya,
maka kita akan berkesimpulan bahwa Al-Qur’an itu memang
diturunkan sebagai pedoman hidup untuk manusia. Itulah
sebabnya penyebutan manusia di dalam Al-Qur’an disebut
berulang kali dengan berbagai istilah seperti: al-Insân sebanyak
63 kali, al-Nâs sebanyak 240 kali, Bani Adam sebanyak 6 kali
dan basyar sebanyak 25 kali. Dalam ayat Al-Qur’an yang
pertama kali turun saja (QS. Al-‘Alaq: 1-5) kata al-Insân disebut
dua kali.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 15


Selain itu, sosok nabi yang dikirimkan Allah sebagai
teladan dan pemberi kabar untuk umat manusia dari kalangan
manusia juga. Perjalanan hidupnya (biografinya) tercatat dalam
sejarah umat manusia, yang menunjukkan keberadaannya
tak terbantahkan oleh sejarah. Dalam banyak kesempatan,
Al-Qur’an selalu memperkuat unsur kemanusiaan Nabi
Muhammad saw, seperti:
ٌ َ ٌ َ ْ ُ ُ َ َ َّ َ َّ َ َ ُ ْ ُ ُ ْ ٌ َ َ َ َ َ َّ ْ ُ
ِ ‫قل ِإنما أنا بش ِمثلكم يوح ِإل أنما ِإلهكم ِإل و‬
… ‫احد‬
“Katakanlah: “Sesungguhnya aku ini hanya seorang
manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa
sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa.” (QS.
Al-Kahfi/18: 110)
Karena Nabi Muhammad saw juga manusia biasa, maka
pantaslah bila beliau menjadi teladan bagi semua manusia.
(QS. Al-Ahzab/33: 21)
Hal yang lain adalah rangkaian ibadah mahdlah yang
seakan-akan hanya berhubungan langsung dengan Tuhan,
ternyata selalu dikaitkan dengan perhatian terhadap aspek
kemanusiaan dan sosial-kemasyarakatan. Hal ini bisa kita lihat
pada kewajiban shalat yang dikaitkan dengan pencegahan
terhadap perbuatan keji dan munkar (QS. Al-Ankabut/29:
45), atau kecelakaan bagi orang yang shalat tapi hanya
sekedar formalitas belaka dan enggan memberikan bantuan
(QS. Al-Ma`un/107: 4-7). Demikian pula kewajiban zakat/
shadaqah yang di samping bertujuan untuk penyucian jiwa
dan harta juga sekaligus untuk menggembirakan orang lain
dengan membebaskan/meringankan penderitaan orang lain
dari himpitan kefakiran. Ibadat puasa dan hajipun di samping
berdimensi ketuhanan juga sekaligus berdimensi kemanusiaan.
Ini menunjukkan bahwa Islam yang bersumberkan Al-
Qur’an dan al-Sunnah benar-benar ditujukan untuk manusia

16 BUKU PANDUAN OSDI 2022


sehingga ajarannya pun disesuaikan dengan fitrah dan
kemampuan manusia. Karena Allah Maha Mencipta dan Maha
Mengetahui detail keadaan ciptaannya, sehingga Din al-Islâm
sebagai Syariat/aturan Allah untuk manusia disesuaikan dengan
keadaan hamba-Nya:
َّ َْ ُ ُ ِّ َ َ
‫اهلل نف ًسا ِإال ُو ْس َع َها‬ ‫ال يُكلف‬
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya” (QS. 2: 286)
Islam mengakui adanya nafsu sex yang dimiliki manusia
tetapi bukan untuk dikekang seperti para romo/pastur dan
biksu
َ ً ْ
yang tidak menikah (QS. Al-Hadid/57:27>=
...‫ َو َرهبَا ِن َّية ْابتَ َد ُعوها‬...(dan
mereka mengada-adakan
...

rahbaniyyah), dan bukan pula untuk diumbar secara bebas


seperti kaum hedonis. Tetapi nafsu haruslah dikuasai agar bisa
dikendalikan dan disalurkan di tempat yang dibenarkan Syar`i,
dan bukan sebaliknya, nafsulah yang mengendalikan kita.
Sebagai agama fitrah, Islam pun menyadari bahwa sebagian
manusia menyenangi pada perhiasan dan membolehkannnya
untuk dimanfaatkan selama proporsional dan tidak berlebihan
dalam timbangan agama (QS. 7: 31-32).

Hak Asasi Manusia


Sebelum dunia mengenal adanya HAM, 14 abad
yang silam, Islam datang dengan mendeklarasikan bahwa
manusia mempunyai hak yang harus dijaga, sebagaimana dia
mengemban kewajiban yang harus dilaksanakan(lihat juga inti
Piagam Madinah). Di antara hak tersebut antara lain:

a. Hak hidup manusia.


Islam memandang hidup sebagai karunia dari Allah di
mana tidak ada seorangpun yang boleh merampasnya. Seorang

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 17


tuan tidak boleh merampas hak hidup budaknya, pemerintah
tidak boleh merampas hak hidup rakyatnya, dan orang tua
tidak boleh merampas hak hidup anaknya. Oleh karenanya,
Allah melarang membunuh anak wanita karena malu (QS. At-
Takwir/81: 8-9) dan membunuh anak karena takut miskin (QS.
Al-Isra’/17: 31).
Dalam hak hidup, Islam tidak membedakan antara orang
yang merdeka atau budak, bahkan sampai pada janin yang
masih ada dalam kandungan mempunyai hak untuk dihormati,
tidak boleh digugurkan, meskipun dia dari hasil perbuatan yang
haram. Dalam rangka menjaga kelangsungan hidup ummat
manusia, Islam mensyari`atkan hukum qishâsh bagi orang yang
membunuh secara sengaja, tanpa alasan dan prosedur yang
benar. Kata Allah :
َ ُ َّ َ ْ ُ َّ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ ٌ ََ َ ْ ْ ُ ََ
‫اب لعلكم تتقون‬ ِ ‫ول الل‬ِ ‫اص حياة ياأ‬
ِ ‫ولكم ِف ال ِقص‬
“Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan)
hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu
bertakwa.”(QS. Al-Baqarah/2: 179)
Di sini Islam lebih memilih mengorbankan seseorang
yang memang bersalah (karena membunuh) agar orang banyak
bisa merasa lebih aman karena terlindungi hak hidupnya dan
agar mereka bisa mengambil pelajaran supaya tidak dengan
gampang merampas hak hidup orang lain.
Penghormatan terhadap hak hidup setiap insan lebih
dipertegas lagi oleh Allah dengan firmanNya:
َ َ َّ َ َ َ َْ َ َ َْ َْ ً َْ َََ ْ َ
‫ي نف ٍس أ ْو ف َسا ٍد ِف ال ْر ِض فكأن َما قتَل‬
ِ ‫…من قتل نفسا بِ َغ‬
ً ‫اس َج‬
َ ‫انل‬ َ َ
ْ َ َّ َ َ َ َ ْ ْ َ َ ً َ َ َّ
…‫يعا‬ ِ َّ ‫حيَا‬ ‫جيعا ومن أحياها فكأنما أ‬ ِ ‫انلاس‬
“…barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan
karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena

18 BUKU PANDUAN OSDI 2022


membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia
telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang
memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah
dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.” (QS. Al-
Maidah/5: 32)

b. Hak meyakini sebuah agama dan melaksanakan


ibadah sesuai dengan agama yang diyakininya.
Meskipun Islam diyakini sebagai satu-satunya dîn yang
paling benar dan diridhai oleh Allah SWT, namun dalam
menyampaikan Islam tidak boleh dengan pemaksaan:
‫ين‬ ِّ ‫ال إ ْك َر َاه ف‬
‫ادل‬
َ
ِ ِ ِ (“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama
(Islam)…” (QS. Al-Baqarah/2: 256). Oleh karenanya, keyakinan
pada suatu agama dan pelaksanaan ritual keagamaannya
kembali harus berjalan sendiri-sendiri tanpa ada tekanan dari
pihak manapun (:‫ين‬ َ َ ْ ُ ُ ْ ُ َ
ِ ‫ لكم ِدينكم و ِل ِد‬Bagimu agamamu dan
bagiku agamaku (QS. Al-Kafirun/109: 6). Bahkan jika umat
Islam mayoritas dan berkuasa di suatu wilayah maka mereka
diwajibkan memberikan perlindungan kepada pelaksanaan
ibadah agama lain. Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT:
ْ ‫اس َب ْع َض ُه ْم ببَ ْعض ل َ ُه ِّد َم‬
َ ‫انل‬ َ ََْ
ُ ‫ال َد ْف‬
‫ت َص َوا ِم ُع‬ ٍ ِ
َّ ‫هلل‬
ِ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫…ولو‬
ً ‫هلل َكث‬ ُ ْ َ َ ُْ ُ َ ََ ٌ ََ َ َ ٌَ َ
…‫ريا‬ ِ ِ ‫اجد يذك ُر ِفيها اسم ا‬ ِ ‫وبِيع وصلوات ومس‬
“…Dan sekiranya Allah tidak mencegah sebagian manusia
kepada sebagian lainnya, maka runtuhlah biara-biara, gereja-
gereja, sinagog-sinagog dan tempat peribadatan lainnya
yang di dalamnya banyak disebutkan nama Allah …” (QS. Al-
Hajj/22: 40).
Hal inilah yang kemudian mengilhami munculnya Piagam
Madinah yang disusun oleh Nabi saw bersama para sahabatnya

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 19


yang berisi deklarasi hak asasi manusia. Inti Piagam Madinah
tersebut adalah bahwa masing-masing merdeka mengerjakan
agamanya dan tidak boleh saling mengganggu, dan wajib
saling menjaga dan membantu keamanan antara mereka.

c. Hak kemuliaan dan penjagaan kehormatan


Islam mengharamkan menginjak-injak kehormatan manusia
sebagaimana mengharamkan darah dan harta bendanya. Kata
Nabi saw: “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan kepada
kalian, darah, kehormatan dan harta kalian.” (HR. Bukhari-
Muslim).
Untuk itu manusia tidak boleh disakiti baik secara
fisik maupun non-fisik, misalnya dengan mempermalukan/
merendahkan harga dirinya, mengumpat, mencela, memberikan
gelar yang jelek, ghibah dan semacamnya. (QS. Al-Hujurat/49:
11-12)

d. Hak hidup berkecukupan.


Di dalam ajaran Islam, jika ada orang yang pendapatannya
tidak memadai, maka kerabat-kerabatnyalah yang berkecukupan
yang paling berkewajiban membantunya. Allah berfirman:
“Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu
sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang
kerabat) di dalam kitab Allah.” (QS. Al-Anfal/7: 75)
Jika tidak ada kerabat yang berkecukupan, maka harus
diambilkan dari zakat kaum muslimin yang lain, sampai
tercukupinya kebutuhan hidupnya. Kata Umar ra.:
ْ ََ ْ ََ
‫ِإذا أع َطيتُ ْم فأغنُ ْوا‬ (Jika Anda memberi, maka cukupkanlah).

3. Islam adalah ajaran yang universal


Islam itu universal (syumûl) yang meliputi semua zaman,
kehidupan dan eksistensi manusia.

20 BUKU PANDUAN OSDI 2022


Islam adalah risalah semua zaman. Islam adalah risalah
yang dibawa para nabi sejak Nabi Adam as. sampai nabi terakhir
yakni Nabi Muhammad saw. yang misinya adalah menyerukan
kepada tauhidullah dan menjauhi thagut. Allah SWT berfirman:
ْ َ َ ْ َ ً ُ َ َّ ُ ِّ ُ ْ ْ ََ
‫َولقد َب َعثنَا ِف ك أم ٍة رسوال أ ِن اعبدوا اهلل واجت ِنبوا‬
ُ َ ُ ُ
َ ُ َّ
… ‫الطاغوت‬
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-
tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan
jauhilah Thaghut itu.” (QS. Al-Nahl/16: 36)
َ ُ َّ َ ْ َ
َ‫ال إ َل‬ ُ َّ ُ َ ْ َ ْ َ ْ َْ َ ْ َ َ َ
ِ ‫وح ِإل ِه أنه‬ِ ‫ول ِإال ن‬
ٍ ‫وما َأرسلنا ِمن قب ِلك ِمن رس‬
ْ َ َ َّ
ُ ُ‫اعب‬
‫ون‬
ِ ‫د‬ ‫ِإال أنا ف‬
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum
kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya
tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah
olehmu sekalian akan Aku”. (QS. Al-Anbiyâ’/21: 25)
Pernyataan para Nabi bahwa mereka semua muslim bisa
dilihat antara lain dalam QS. Yunus/10: 72, 84, Al-Baqarah/2:
128, 132, Yusuf/12: 101, Al-A`raf/7: 126, An-Naml/16: 31, Ali
Imran/3: 52, dan lain-lain.

Islam adalah risalah bagi seluruh alam semesta


َ‫ل َأ َّنما‬ َ ُ َ َّ ْ ُ َ َ َ ْ ً َ ْ َ َّ َ َ ْ َ ْ َ َ َ
َّ َ ‫وح إ‬
ِ ‫ قل ِإنما ي‬،‫وما أرسلناك ِإال رحة لِلعال ِمني‬
َ ُ ْ ُ ْ َُْ ْ َ َ ٌ َ ٌَ ْ ُ َُ
‫احد فهل أنتم مس ِلمون‬ ِ ‫ِإلهكم ِإل و‬
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi semesta alam. Katakanlah: “Sesungguhnya
yang diwahyukan kepadaku adalah: “Bahwasanya Tuhanmu

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 21


adalah Tuhan Yang Esa, maka tidakkah kamu berserah diri
(kepada-Nya)”. (QS. Al-Anbiyâ’/21: 107-108)
ً َ ْ ُ َْ ُ ُ َ ِّ ُ َّ َ ُّ َ َ ْ ُ
… ‫جيعا‬
ِ ‫هلل ِإلكم‬
ِ ‫قل ياأيها انلاس ِإن رسول ا‬
“Katakanlah: “Hai manusia sesungguhnya aku adalah
utusan Allah kepadamu semua.” (QS. Al-A‘râf/7: 128)
ً ََ ً َ َّ ً َّ َ َّ َ َ ْ َ ْ َ َ َ
…‫اس ب ِشريا ون ِذيرا‬
ِ ‫وما أرسلناك إِال كفة لِلن‬
“Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada
umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira
dan sebagai pemberi peringatan…” (QS. Sabâ’: 34: 28). Bahkan
dalam QS. Al-Furqan/25: 1 dan Shâd/38: 87 dikatakan bahwa
Al-Qur’an sebagai peringatan bagi seluruh alam semesta.
Islam adalah agama dalam seluruh fase dan sektor
kehidupan. Islam mengatur seluruh fase kehidupan manusia
dari semenjak sebelum dia belum lahir, masa bayi, kanak-kanak,
remaja, tua, bahkan sampai setelah dia meninggal dunia. Tidak
ada jenjang kehidupan yang berlalu begitu saja, kecuali Islam
mempunyai bimbingan, arahan dan ketentuan di dalamnya.
Demikian pula Islam merupakan risalah bagi manusia pada
seluruh sektor kehidupan dan segala aktivitas kemanusiaannya,
baik yang bersifat material ataupun spiritual, individu ataupun
sosial, dan gagasan ataupun operasinal. Islam menolak
pemisahan kehidupan menjadi dua bagian (dikotomi). Konsep
dikotomi ini awalnya berasal dari tokoh-tokoh Nasrani yang
menyandarkan statemennya kepada Injil mereka, “Berikanlah
apa yang menjadi hak milik kaisar kepada kaisar, dan berikanlah
apa yang menjadi hak milik Allah kepada Allah.” Penolakan
Islam terhadap pemisahan ini didasarkan pada argumentasi
bahwa Islam menjadikan seluruh alam semesta beserta isinya
adalah mutlak milik Allah SWT. Allah SWT berfirman:

22 BUKU PANDUAN OSDI 2022


ْ َْ ْ َ َ َ َّ ْ َ َّ َ َ
َ
…‫ات ومن ِف الر ِض‬ِ ‫ل من ِف السمو‬ِ ِ ‫أال ِإن‬
“Ingatlah, sesungguhnya kepunyaan Allah semua yang
ada di langit dan semua yang ada di bumi…” (QS. Yûnus/10:
66)
َْ َ
ْ‫ال ْر ِض َط ْو ًع َو َك ْر ًها َوإ َل ِه‬ َ َ َّ ْ َ َ َ ْ َ َُ َ
ِ ‫ات و‬
ِ ‫…ول أسلم من ِف السمو‬
َ
‫يُ ْر َج ُعون‬
“…padahal kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang
di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa
dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.” (QS/ Ali
‘Imrân/3: 83)
Oleh karenanya, Islam tidak memisahkan persoalan politik,
negara, ekonomi dengan sistem dan akhlaq Islam.
Oleh karena Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad
saw, diturunkan untuk seluruh manusia dalam semua rentan
waktu dan tempat (QS. Al-Anbiya’/21): 107), maka Islam secara
otomatis mencakup segala aspek/bidang kehidupan, kapanpun
dan di manapun. Tidak ada aspek kehidupan yang dilupakan
dalam Islam. Allah berfirman:
ْ َ ْ َ ْ َ‫…ما فَ َّر ْطن‬
َ
…ٍ‫اب ِمن شء‬
ِ ‫ت‬ ‫ك‬
ِ ‫ال‬ ‫ف‬ِ ‫ا‬
“…Tiadalah Kami alpakan sesuatupun di dalam Al Kitab…”
(QS. Al-An`am/6: 38)
Di sini akan dijelaskan secara singkat tentang universalitas
aspek ajaran Islam:

a. Syumûliyah (universalitas) Aqidah Islam


1) Aqidah Islam bersifat universal karena mampu menjelaskan
secara tuntas dan utuh terhadap seluruh masalah besar
dalam persoalan kehidupan manusia, seperti masalah

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 23


uluhiyyah(ketuhanan), alam semesta, manusia, nubuwwah
(kenabian) dan tempat kembali (akhirat).
2) Aqidah Islam bersifat universal karena tidak pernah
membagi manusia di antara dua tuhan, yakni: Tuhan
kebaikan dan cahaya, dengan Tuhan kejahatan dan
kegelapan seperti dalam agama Majusi. Atau tidak membagi
manusia di antara Allah dan setan yang dalam Injil dikenal
dengan istilah “Pemimpin alam” dan “Tuhan kehidupan”
di mana setan mempunyai kerajaan dunia sedang Allah
mempunyai kerajaan langit. Dalam Islam, setan tidak
mempunyai kuasa terhadap manusia kecuali kekuatan
menggoda, merayu dan menyeru kepada kejahatan dan
kesesatan. Pengakuan Syaitan sebagaimana digambarkan
Allah SWT dalam Al-Qur’an:
ُ ُ ْ َ َ ْ َ َّ
ْ‫كم‬ َْ ُ ْ ْ ُ َْ َ َ َ ََ
‫ان ِإال أن دعوت‬
ٍ ‫وما كن ِل عليكم ِمن سلط‬
ْ َ‫ف‬
‫جبْتُ ْم ِل‬
َ َ‫است‬
“Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu,
melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu
mematuhi seruanku.” (QS. Ibrâhim/14: 22)
ْ‫ع َر ِّبهم‬َ َ َ ُ َ َ َ َّ َ َ ٌ َ ْ ُ ُ َ َ ْ َ ُ َّ
ِ ‫الين ءامنوا و‬
ِ ‫إِنه ليس ل سلطان ع‬
ُ َ َ ُ َ ْ َ َ َ َ َّ َ َ ُ ُ َ ْ ُ َ َّ َ ُ َّ َ َ َ
َّ َّ
‫ين ه ْم‬ ‫ال‬
ِ ‫الين يتولونه و‬ِ ‫ ِإنما سلطانه ع‬،‫يتوكون‬
َ ُ ْ ُ
‫شكون‬ِ ‫بِ ِه م‬
“Sesungguhnya syaitan ini tidak ada kekuasaannya
atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada
Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah
atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan
atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan
Allah.” (QS. al-Nahl/16: 99-100)

24 BUKU PANDUAN OSDI 2022


3) Aqidah Islam bersifat universal karena ia tidak hanya
disandarkan pada instink atau perasaan semata sebagaimana
filsafat-filsafat ketimuran dan aliran-aliran tashawwuf, atau
pada pada rasio (akal pikiran) semata sebagaimana filsafat-
filsafat kemanusiaan yang menjadikan akal pikiran sebagai
satu-satunya media untuk mengenal Allah atau media
untuk memecahkan berbagai persoalan kehidupan, tetapi
Aqidah Islam disandarkan pada akal dan hati nurani secara
bersamaan.
4) Aqidah Islam bersifat universal karena merupakan
Aqidah yang utuh, tidak mengenal pemilahan-pemilahan.
Seseorang baru dikatakan seorang mu`min bila ia
mengimani Allah dan segala aspek yang datang dari-Nya.
Allah SWT berfirman:
ُ ِّ َ ُ ْ َ َ ُ ُ َ ُ ُ َ َ ُ ُ ْ َ َ َّ َّ
‫هلل ورس ِل ِه وي ِريدون أن يفرقوا‬ ِ ‫الين يكفرون بِا‬ ِ ‫إِن‬
ْ ُْ َ ْ ُْ َ ُ ُ ََْ
‫هلل َو ُر ُس ِل ِه َو َيقولون نؤ ِم ُن بِبَع ٍض َونكف ُر بِبَع ٍض‬ ِ ‫بي ا‬
ُ‫ك ُهم‬ َ َ ُ ً َ َ َ َ ْ َ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ُ َ
‫ول‬
ِ ‫ أ‬،‫وي ِريدون أن يت ِخذوا بي ذلِك س ِبيال‬
ً‫ين َع َذابًا ُمهينا‬َ ‫ون َح ًّقا َوأَ ْعتَ ْدنَا لِلْ َكفِر‬
َ ُ َْ
‫الكفِر‬
ِ ِ
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah
dan rasu-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan
antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya,
dengan mengatakan: “Kami beriman kepada yang
sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang
lain)”, serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil
jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir).
Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya.
Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu
siksaan yang menghinakan.” (QS. Al-Nisâ’/4: 150-151)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 25


َ‫ون ببَ ْعض َفما‬َ ُُْ ََ َ ْ َْ َ ُ ََُْ
ٍ ِ ‫اب وتكفر‬ ِ ‫كت‬ ِ ‫… أفتؤ ِمنون بِبع ِض ال‬
ْ ُّ َ َ ْ َّ ُ ْ َ َ ُ َْ
‫ادلنيَا‬ ‫اء َم ْن يف َعل ذلِك ِمنك ْم ِإال ِخ ْز ٌي ِف اليا ِة‬ُ ‫َج َز‬
َ َ ْ ِّ َ َ َ َ ُّ َ ُ َ َ ْ َ ْ َ َ
… ‫اب‬ ِ ‫ويوم ال ِقيام ِة يردون ِإل أشد العذ‬
“…Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al-
Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain?
Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian
daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan
dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada
siksa yang sangat berat…” (QS. Al-Baqarah/2: 85)

b. Syumûliyah (universalitas) Syari`at Islam (Ibadah


dan Mu`amalat)
Syari`at Islam mencakup tata aturan bagi individu, keluarga,
sosial kemasyarakatan, negara dan hubungan internasional).
Ibadah Islam dalam arti luas mencakup seluruh aspek
keberadaan manusia. Seorang muslim tidak beribadah kepada
Allah hanya dengan lisannya saja, atau anggota badannya saja,
atau hatinya saja tanpa mengikutsertakan akal dan indranya.
Tetapi dia beribadat dengan semuanya ini. Dengan hatinya dia
berharap dan takut, dengan lisannya dia berdzikir dan berdo`a,
dengan badannya dia shalat, puasa dan berjihad, dengan
akalnya dia berfikir dan merenung, dan dengan indranya dia
pergunakan sesuai dengan kehendak Allah.

c. Syumûliyah (universalitas) Akhlaq Islam


Akhlaq Islam menjangkau seluruh aspek kehidupan
manusia tanpa kecuali, baik itu yang bersifat rohani maupun
jasmani, intelektual atau instink, individual atau sosial, dan
lain-lain.
Cakupan pembahasan akhlaq Islam bisa dilihat sebagai
berikut:

26 BUKU PANDUAN OSDI 2022


1) Yang berkenan dengan individu dalam semua seginya,
seperti: kebutuhan jasmani dan keterbatasannya (QS. 7:
31), potensi akal untuk menalar kejadian sekitarnya (QS.
10: 101), jiwa yang mempunyai potensi suci dan kotor
(QS. Al-Syams: 9-10).
2) Akhlaq Islam yang berkaitan dengan kehidupan keluarga,
seperti: hubungan antara suami-istri (QS. 4: 19), hubungan
dan tanggung jawab antara orang tua (QS. 17: 31) dan
anak (QS. 46: 15), dan hubungan antar kerabat (QS. 16:
90 dan 17: 26)
3) Yang berkaitan dengan kemasyarakatan dan kenegaraan,
seperti: adab bertamu (QS. 24: 27) dan menerima tamu
(HR. Bukhari-Muslim), etika melakukan transaksi jual-beli
(QS. Al-Muthaffifin: 1-3) atau utang-piutang (QS. 2: 282),
politik dan pemerintahan (QS. 4: 58).
4) Yang berkaitan dengan akhlaq terhadap makhluq Allah
yang lain, seperti akhlaq terhadap hewan (QS 6: 38),
tumbuhan dan lingkungan lainnya (30: 41).

4. Islam adalah ajaran yang moderat (wasthiyyah)/


seimbang (tawazun).
Yang dimaksud dengan moderat atau seimbang di sini
adalah keseimbangan antara dua hal yang saling berhadapan, di
mana salah satu dari keduanya tidak bisa berpengaruh dengan
sendirinya dengan mengabaikan yang lain. Contoh dua hal
yang saling berhadapan adalah antara: ruhiyyah (spiritualisme)
dengan maddiyah (materialisme), fardiyyah (individu) dengan
jama`iyyah (kolektif), waqi`iyyah (kontekstual) dengan
mitsaliyyah (idealisme), dan antara tsabat (konsisten) dengan
tathawwur (perubahan).
Penciptan alam semesta beserta isinya adalah fenomena
tawazun. Allah berfirman:

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 27


َ ْ َ َ ْ َ َّ ُ َّ
‫ش ٍء خلقنَ ُاه بِق َد ٍر‬ ‫ِإنا ك‬
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu dengan
ukuran.” (QS. Al-Qamar/54: 49;
َّ ُ َ َ َ َ
ْ َ ‫ك‬
ً ‫ش ٍء َف َق َّد َر ُه َت ْق ِد‬
‫يرا‬ ‫وخلق‬
“dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia
menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.” (QS.
Al-Furqan/25: 2)
َ ْ َ َ َ َْ ْ َ‫اوت ف‬
ٍُ ‫حن ِم ْن َت َف‬ َّ ‫َما تَ َرى ف َخلْق‬
َ ْ ‫الر‬
‫ص هل ت َرى‬ ‫ار ِج ِع ال‬ ِ ِ ِ
‫ور‬ ُ ‫ِم ْن ُف‬
‫ط‬
ٍ
“Kamu tidak akan melihat pada ciptaan Allah yang tidak
seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat
sesuatu yang tidak seimbang?” (QS. Al-Mulk/67: 3)

Al-Wasthiyyah dalam ajaran Islam


Dalam hal keyakinan, Islam adalah agama yang bukan
dianut oleh kaum khurafat (yang berlebihan dalam keyakinan
sehingga mempercayai sesuatu tanpa dalil) dan bukan pula oleh
kaum maddiyyin (yang mengingkari segala sesuatu yang tidak
dapat terjangkau oleh indra), tetapi Islam mengajak berkeyakinan
apabila keyakinan itu memiliki dalil yang pasti dan kuat. (QS.
2: 111). Islam bukan dianut oleh kaum atheis (sama sekali tidak
percaya adanya Tuhan) dan bukan pula oleh kaum polytheis
(meyakini banyak Tuhan), tetapi Islam mengajak beriman pada
Tuhan Yang Satu, Yang Maha Agung, Tidak ada sekutu baginya,
tidak beranak dan tidak diperanakkan.
Dalam ibadat dan syari`at, Islam bukanlah agama yang
hanya mementingkan sisi ibadah ritual dan menjauhi hal-hal
yang bersifat kebutuhan manusiawi duniawi. Contoh yang
sangat jelas seperti disebutkan dalam QS. Al-Jumu`ah/62: 9-10:

28 BUKU PANDUAN OSDI 2022


ْ
َ‫ال ُ ُمعة‬ ِْ‫لص َلة م ْن يَوم‬ َّ ‫امنُوا إ َذا نُود َي ل‬َ ‫ين َء‬ َ َّ َ ُّ َ َ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ال‬
ِ ‫ياأيها‬
َ
ْ ُ ٌْ َ ْ ُ َ ََْ ْ َ ْ َ َْ ْ َ
‫ي لك ْم ِإن‬ ‫هلل َوذ ُروا اليع ذ ِلكم خ‬ ِ ‫فاسعوا ِإل ِذك ِر ا‬
ْ َْ ُ ِ َ‫الص َل ُة فَانْت‬
َّ ‫ فَإ َذا قُضيَت‬،‫ون‬ َ َُ ْ َ ْ ُْ ُ
‫شوا ِف الر ِض‬ ِ ِ ِ ‫كنتم تعلم‬
َ ُ ْ ُ ْ ُ َّ َ َ ً َ َ ُ ْ ْ َ ْ َُْ
‫حون‬ ‫هلل َواذك ُروا اهلل ك ِثريا لعلكم تف ِل‬ ِ ‫َوابتغوا ِمن فض ِل ا‬
“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk
menunaikan sembahyang pada hari Jum`at, maka bersegeralah
kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.
Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah
kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah
Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”
Dalam sistem akhlaq, Islam bukanlah agama yang
menganggap manusia seperti malaikat, yang kemudian
membuat aturan yang mustahil dapat dikerjakan oleh manusia,
dan bukan pula menyamakan manusia dengan binatang yang
kemudian membuat aturan tanpa aturan (bebas). Tetapi Islam
memandang manusia sebagai makhluq yang berakal memiliki
potensi kebinatangan (nafsu syahwat dan instink) dan potensi
kemalaikatan (spiritualitas ruhani). Allah SWT berfirman:
َ َ ْ َ َ َ َ ُ ُ َ َ َ ْ َ َ َ َّ َ َ َ
ْ‫ قَ ْد أَفْلَ َح َمن‬،‫اها‬ َْ
‫ فألهمها فجورها وتقو‬،‫َونف ٍس وما سواها‬
َ َ َ ‫ َوقَ ْد َخ‬،‫َز َّك َها‬
‫اب َم ْن د َّساها‬
“dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka
Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan
ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang
mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang
mengotorinya.” (QS. Al-Syams : 7-10)
Inilah beberapa alasan kenapa Allah menyatakan bahwa
yang namanya agama menurut Allah hanyalah Islam.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 29


30 BUKU PANDUAN OSDI 2022
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 31
32 BUKU PANDUAN OSDI 2022
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 33
MUHAMMADIYAH DAN
SEMANGAT HIDUP BERKEMAJUAN

Pendahuluan
Muhammadiyah merupakan organisasi dakwah Islam
yang ada di Indonesia. Organisasi ini lahir di Yogyakarta, pada
tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H bertepatan tanggal 18 Nopember
1912 M oleh seorang ulama sekaligus Khatib Amin Kesultanan
Ngayogyakarta, K.H. Ahmad Dahlan. Proses kehadiran
Muhammadiyah didasarkan pada pemahaman yang mendalam
K.H. Ahmad Dahlan terhadap kitab suci al-Qur’an dan
keprihatinan beliau terhadap kondisi sosio historis umat Islam
saat itu. Muhammadiyah merupakan alat yang digunakan untuk
mewujudkan gerakan praksis agar membebaskan umat Islam
dan bangsa Indonesia dari keterbelakangan dan ketertindasan.
Muhammadiyah, secara bahasa berarti “pengikut Nabi
Muhammad SAW”. Kelahiran Muhammadiyah setidaknya
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor subyektif, yaitu
faktor yang terkait pribadi K.H. Ahmad Dahlan yang melakukan
kajian mendalam terkait ayat-ayat al-Qur’an, terutama surat Ali
Imraan ayat 104:
ُ ْ َ ْ َ ُ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ ُ ْ َ ٌ َّ ُ ْ ُ ْ ْ ُ َ ْ َ
ِ ‫ي ويأمرون بِالمعر‬
‫وف‬ ِ ‫ولكن ِمنكم أمة ُيدعون ِإل ال‬
َ ُ ْ ُْ ُ ُ َ َ َ َ ْ ُْ َ َ ْ َََْ
)١٠٤( ‫حون‬ ‫ولك هم المف ِل‬
ِ ‫وينهون ع ِن المنك ِر وأ‬
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma›ruf
dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung” (QS. Ali Imraan ayat 104)

34 BUKU PANDUAN OSDI 2022


Kemudian faktor obyektif, yaitu faktor yang terkait kondisi
umat Islam yang mengalami penyimpangan dalam pengamalan
ajaran Islam dan rendahnya kualitas lembaga pendidikan umat
Islam saat itu. Selain itu, dipengaruhi juga dengan semakin
gencar kegiatan kristenisasi di Indonesia melalui gerakan tiga
“G” (glory, gold, gospel), penetrasi Bangsa Eropa, terutama
Belanda, dan adanya pengaruh gerakan pembaharuan Islam
di Timur Tengah yang dibawa para pembaharu Islam seperti
Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Rasyid Ridla.
Berdasar beberapa faktor tersebut, Prof. Mukti Ali, menyebutkan
bahwa kelahiran Muhammadiyah setidaknya disebabkan
beberapa faktor menonjol, yaitu; (1) Ketidakbersihan dan
tercampuraduknya pengamalan ajaran Islam oleh masyarakat;
(2) Tidak effisiennya lembaga pendidikan Islam; (3) Adanya
aktivitas misi Katholik dan Protestan; dan (4) Adanya sikap
meremehkan Islam dari kelompok masyarakat cendekia pribumi
saat itu.
Gagasan pendirian organisasi Muhammadiyah, menurut
Adaby Darban (2000: 13) secara praktis-organisatoris adalah
untuk mewadahi dan memayungi sekolah Madrasah Ibtidaiyah
Diniyah Islamiyah, yang didirikannya pada 1 Desember 1911.
Sekolah tersebut merupakan rintisan lanjutan dari ”sekolah”
yang dikembangkan Kyai Dahlan secara informal dalam
memberikan pelajaran yang mengandung ilmu agama Islam
dan pengetahuan umum di beranda rumahnya. Menurut
Djarnawi Hadikusuma, sekolah yang didirikan pada tahun
1911 di kampung Kauman Yogyakarta tersebut, merupakan
”Sekolah Muhammadiyah”, yakni sebuah sekolah agama, yang
tidak diselenggarakan di surau seperti pada umumnya kegiatan
umat Islam waktu itu, tetapi bertempat di dalam sebuah gedung
milik ayah Kyai Dahlan, dengan menggunakan meja dan papan
tulis, yang mengajarkan agama dengan dengan cara baru, juga
diajarkan ilmu-ilmu umum.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 35


Muhammadiyah dewasa ini telah berkembang
hampir di seluruh wilayah Indonesia, bahkan sudah memiliki
beberapa perwakilan Cabang Istimewa di luar negeri, seperti
di Mesir, Malaysia, Inggris, Australia, Jerman, dan sebagainya.
Muhammadiyah juga memiliki beberapa jenis amal usaha,
seperti Sekolah (TK ABA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA,
Ponpes), Perguruan Tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi,
Akademi), Panti Asuhan, dan Rumah Sakit. Keseluruhan
amal usaha ini merupakan bagain dari gerakan dakwah
Muhammadiyah, di samping melalui tempat ibadah seperti
Masjid dan Mushola. Sebagai bagian dari kegiatan dakwah,
maka seluruh amal usaha ini harus bersinergi bersama pimpinan
organisasi untuk mengembangkan berbagai kegiatan dakwah
yang kreatif, inovatif, dan berkemajuan dengan semangat amar
nahi mungkar dan tajdid (pembaharuan).

Ciri Perjuangan Muhammadiyah


Sejak awal berdirinya Muhammadiyah konsisten untuk
menegakkan dan mewujudkan ajaran Islam yang sebenar-
benarnya yang bersumber pada al-Qur’an dan as-Sunnah
dengan semangat ijtihad yang diwujudkan dengan gerakan
tajdid (pembaharuan), baik berupa purifikasi (pemurnian)
dan dinamisasi (pembaharuan). Berdasar semangat tersebut,
Muhammadiyah berupaya untuk mewujudkan tujuannya
yaitu untuk menegakkan dan menjunjung tinggi ajaran Islam
sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Dalam melakukan perjuangannya, Muhammadiyah
setidaknya memiliki beberapa ciri sebagai berikut:
1. Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam
Sebagai gerakan Islam, Muhammadiyah menyakini
bahwa agama Islam adalah agama yang benar dan
mampu mengantarkan hidup dan kehidupan manusia

36 BUKU PANDUAN OSDI 2022


yang sejahtera, baik di dunia dan akherat. Ajaran agama
Islam yang benar menurut Muhammadiyah adalah yang
bersumber langsung pada al-Qur’an dan as-Sunnah al-
Maqbulah yang berasal dari Rasulullah SAW. Untuk
memahami ajaran Islam, Muhammadiyah mengembangkan
daya fikir akal yang terwujud dalam kegiatan ijtihad, yaitu
sebuah proses untuk mengerahkan segala kemampuan akal
dalam menggali sumber ajaran Islam untuk mendapatkan
kepastian hukumnya berdasarkan wahyu dengan metode
dan pendekatan tertentu.
Posisi ijtihad ini bukanlah sebagai sumber hukum,
sehingga memungkinkan untuk dilakukan pengkajian
dan pendalaman, sehingga ajaran-ajaran Islam betul-betul
dapat dijadikan panduan hidup dan kehidupan manusia
hingga akhir zaman. Prinsip ini pula yang menjadikan
Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang tidak
menentukan untuk mengikuti salah madzhab dari empat
madzhab yang berkembang di kalangan umat Islam.
Masing-masing madzhab bagi Muhammadiyah memiliki
posisi yang sama dan merupakan hasil dari proses ijtihad
para ulamanya, sehingga pendapat para ulama Imam
Madzhab hanya dijadikan sebagai referensi tambahan
yang tidak mengikat dalam menentukan hukum.

2. Muhammadiyah sebagai Gerakan Dakwah


Muhammadiyah menyakini bahwa untuk
mewujudkan ajaran Islam dalam kehidupan perlu
dilakukan dakwah fi sabililah. Kegiatan dakwah
merupakan tanggung jawab setiap muslim yang dapat
diwujudkan dalam berbagai kegiatan kehidupan. Dakwah
Muhammadiyah dilakukan dengan semangat amar
ma’ruf nahi mungkar dan diwujudkan atas sikap hikmah
(kebijaksanaan), mau’idzah hasanah (peringatan yang

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 37


baik), dan semangat musyawarah atas dasar taqwa. Proses
dakwah Muhammadiyah dibangun atas strategi basyiran
(kabar gembira) dan tandzir (peringatan) bagi umat Islam,
dan strategi ajakan dan kabar gembira bagi umat yang
belum Islam.
Kegiatan dakwah Muhammadiyah juga dilakukan
dengan berbagai pendekatan, baik itu lisan, tulisan,
maupun kegiatan nyata (bil hal). Semua kegiatan kehidupan
manusia yang diikhtiarkan untuk kebahagiaan hidup
sesungguhnya merupakan bagian dari kegiatan dakwah,
sehingga kegiatan dakwah Muhammadiyah senantiasa
diorientasikan pada upaya peningkatan kualitas diri dan
membebaskan umat manusia dari cara pandang dan cara
hidup yang tertutup (jumud) dan kesyirikan. Dakwah
Muhammadiyah adalah yang berupaya untuk memberikan
pencerahan dan cara pandang hidup yang modern dan
berkemajuan berdasar al-Qur’an dan as-Sunnah, serta
aturan perundang-undangan Pemerintah yang berlaku.

3. Muhammadiyah sebagai Gerakan Tajdid


Tajdid berasal dari bahasa Arab yang berarti
pembaharuan. Tajdid mempunyai dua arti, dalam
bidang akidah dan ibadah, tajdid bermakna pemurnian
(purifikasi) dalam arti mengembalikan akidah dan ibadah
kepada kemurniannya sesuai dengan Sunnah Nabi
SAW; dan dalam bidang muamalat duniawiah, tajdid
berarti mendinamisasikan kehidupan masyarakat dengan
semangat kreatif sesuai tuntutan zaman berdasar ajaran
Islam.
Pemurnian ibadah berarti menggali tuntunannya
sedemikian rupa dari sunnah Nabi saw untuk menemukan
bentuk yang paling sesuai atau paling mendekati
sunnahnya. Sedangkan dengan akidah, pemurnian berarti

38 BUKU PANDUAN OSDI 2022


melakukan pengkajian untuk membebaskan akidah dari
unsur-unsur khurafat dan tahayul.
Tajdid di bidang muamalat duniawiyah (bukan
akidah dan ibadah khusus), berarti mendinamisasikan
kehidupan masyarakat sesuai dengan capaian kebudayaan
yang dicapai manusia di bawah semangat dan ruh al-
Quran dan Sunnah. Dalam aspek ini Muhamamdiyah
berpendapat bahwa beberapa norma di masa lalu dapat
berubah bila ada keperluaan dan tuntutan untuk berubah.

4. Muhammadiyah sebagai Organisasi


Muhammadiyah memandang bahwa berorganisasi
untuk menjalan kegiatan dakwah hukumnya wajib. Hal
ini didasarkan pemahaman bahwa manusia dengan
kehidupannya merupakan obyek pokok dalam hidup
pengabdiannya kepada Allah. Manusia adalah makhluk
berpribadi. Namun pribadi manusia tidak akan mempunyai
arti dan nilai hidupnya kalau hidupnya sendiri-sendiri.
Muhammadiyah berpendapat bahwa hidup
bermasyarakat adalah sunnatullah dan berfungsi untuk
memberi nilai yang sebenar-benarnya bagi kehidupan
manusia. Ketertiban pribadi dan hidup bersama adalah
unsur pokok dalam membentuk kehidupan masyarakat
yang baik, bahagia, dan sejahtera.
Dalam pelaksanaannya, Muhammadiyah memiliki
strukutur organisasi dari tingkat ranting hingga pusat, yaitu
terdiri: Pimpinan Ranting, Pimpinan Cabang, Pimpinan
Daerah, Pimpinan Wilayah, dan Pimpinan Pusat. Proses
pemilihan pimpinan Muhammadiyah dilakukan melalui
proses permusyawaratan yang diatur secara khusus oleh
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Pimpinan
Muhammadiyah inilah yang mengelola dan mengkoordinir
seluruh kegiatan Muhammadiyah dan amal usahanya.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 39


Muhammadiyah dan Prinsip Hidup Berkemajuan
Membicarakan Muhammadiyah tidak bisa dilepaskan dari
pribadi pendirinya, yaitu K.H. Ahmad Dahlan. Murid beliau,
K.H. R. Hadjid, menggambarkan bahwa K.H. Ahmad Dahlan
merupakan sosok kyai yang cerdas, memahami kitab-kitab yang
sukar, dan memiliki keistimewaan berupa rasa khauf (takut)
terhadap hari akhir. K.H. Ahmad Dahlan juga merupakan ulama
yang mengajarkan ajaran Islam tidak hanya sebatas ilmu tetapi
mendidik muridnya untuk mempraktekkan/mengamalkan ayat-
ayat al- qur’an yang dipelajari. Menurut K.H. Ahmad Dahlan,
mengamalkan ajaran Islam tidak perlu menunggu mengetahui
semuanya, tetapi apa yang telah diketahui terus dipraktekkan,
dimulai dari yang sedikit dan kecil. Untuk itulah beliau sering
dikatakan Kyai yang memiliki prinsip berilmu amaliyah dan
beramal ilmiyah.
Berdasar gambaran di atas, dapat dimaknai bahwa
untuk meraih kehidupan bahagia menurut Muhammadiyah,
seseorang harus memiliki sifat dan sikap hidup dan kehidupan
yang kuat dalam aspek aqidah, ibadah, dan perilaku. Kekuatan
aqidah dan ibadah diwujudkan dengan kuatnya rasa takut
(khauf) kepada Allah SWT yang diwujudkan dengan lurus dan
benarnya aqidah, jauh dari sikap syirik, tahayul, dan khurafat.
Aqidah yang dimiliki didasarkan pada semangat hidup tauhid
sebagai ajaran pokok agama Islam. Semangat tauhid yang murni
akan menghantarkan pemiliknya memiliki atribut yang melakat
dalam pribadinya, yaitu; (1) Memiliki keyakinan yang utuh dan
totalitas; (2) Menolak segala bentuk kesyririkan; (3) Memiliki
jiwa progresif untuk meraih kemuliaan hidup; (4) Memiliki
tujuan hidup yang jelas; (5) Memiliki visi mengembangkan
kehidupan yang harmonis antar sesama manusia (rahmatan lil
alamin).

40 BUKU PANDUAN OSDI 2022


Ajaran tauhid adalah esensi dan tumpuan ajaran Islam
yang tetap, tidak berubah-rubah, sejak Nabi Adam hingga Nabi
Muhammad SAW. Kepercayaan tauhid ini meliputi tiga aspek;
yaitu keyakinan bahwa Allah mencipta dan memelihara alam
semesta; keyakinan bahwa Allah adalah Tuhan yang Haq; dan
keyakinan bahwa Allah-lah yang berhak dan wajib disembah.
Seseorang yang memiliki tauhid akan tumbuh dalam dirinya dua
kesadaran; yaitu kepercayaan akan hari akhir di mana manusia
akan mempertanggungjawabkan perbuatannya; dan kesadaran
bahwa hidup manusia semata-mata untuk beramal sholeh.
Tauhid juga akan mengantarkan kehidupan manusia pada
posisi dan kedudukannya sebagaimana tujuan penciptaannya
oleh Allah serta mengantarkannya pada kedudukan yang mulia
di sisi Allah.
Menurut Muhammadiyah, jika seseorang yang memiliki
tauhid yang murni maka akan memiliki semangat ibadah dalam
hidupnya. Hidup manusia seyogyanya harus diorientasikan
untuk beribadah dan tunduk dan patuh hanya kepada-Nya. Hal
ini sebagaimana ditegaskan Allah dalam firman-Nya:
ْ ُ َْ َ ََ
ُ ُ‫ال َّن َواإلن ْ َس إال لَ ْعب‬
)٥٦( ‫ون‬
ِ ‫د‬ ِ ِ ِ ‫وما خلقت‬
Artinya: “Dan Aku Tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka beribadah (menyembah) kepada
Ku”. (Az-Zaariyaat: 56)

Ibadah dari ibadah secara bahasa memiliki makna; (1) ta’at


ّ
(2( ; )‫ )الطاعة‬tunduk (3( ;)‫ )اخلضوع‬hina (‫ ;)اذلل‬dan (4) pengabdian
ّ
(‫)اتلنسك‬. Jadi ibadah itu merupakan bentuk ketaatan, ketundukan,
dan pengabdian kepada Allah. Adapun secara istilah, Ibnu
Taimiyah memberikan definisi ibadah dengan segala sesuatu
yang mencakup semua hal yang dicintai dan diridhai Allah
Ta’ala, baik berupa ucapan dan amalan, yang nampak dan yang

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 41


tersembunyi. Sedangkan Majelis Tarjih Muhammadiyah
mendefinisikan ibadah dengan:

‫اتلقرب أىل اهلل بامتثال أوامره واجتنا ب نواهيه والعمل بما‬


‫أذن به الشا رع‬
Ibadah adalah mendekatkan diri kepada Allah dengan
melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-
larangan-Nya. Juga yang dikatakan ibadah adalah beramal
dengan yang diizinkan oleh Syari’ Allah Swt.
Pengertian di atas memmberi gambaran bahwa ibadah
seseungguh aktifitas yang mencakup totalitas seluruh aspek
kehidupan manusia, baik lahir maupun batin, sehingga
pelaksanaan ibadah harus melibatkan hati, lisan, dan anggota
badan. Pelaksanaan ibadah ini terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Ibadah khashshah (ibadah khusus), yaitu ibadah yang
ketentuannya telah ditetapkan oleh nash, seperti: shalat,
zakat, puasa, haji, dan semacamnya.
2. Ibadah ‘ammah (ibadah umum), yaitu semua perbuatan
baik yang dilakukan dengan niat karena Allah SWT.
semata, misalnya: berdakwah, melakukan amar ma`ruf
nahi munkar di berbagai bidang, menuntut ilmu, bekerja,
rekreasi dan lain-lain yang semuanya itu diniatkan semata-
mata karena Allah SWT dan ingin mendekatkan diri
kepada-Nya.
Pemahaman ibadah semacam ini selanjutnya akan
mendorong seseorang untuk beramal sholeh. Iman, ibadah,
dan amal sholeh merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan
satu sama lain. Kebermaknaan dan kebahagiaan hidup
akan diraih manakala seseorang memiliki kemanfaatan bagi
kehidupan orang lain. Menurut Muhammadiyah, amal sholeh
adalah perwujudan dari perjuangan untuk mencapai tujuannya

42 BUKU PANDUAN OSDI 2022


dan merupakan bagian dari kegiatan sabilillah (jalan untuk
menyampaikan ajaran Islam, memuliakan agama-Nya dan
melaksanakan hukum-hukum-Nya). Setiap orang harus mau
terlibat dalam kegiatan sabilillah, karena hal ini adalah ciri dari
keimanan seseorang dan bagian dari pemenuhan amanat Allah
selaku khalifatullah fil ardl.
Dalam pelaksanaanya, kegiatan sabilillah harus didukung
oleh penguasaan ilmu agama dan ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek) guna terlaksananya kegiatan tersebut secara
baik. Untuk itulah, seorang muslim yang baik menurut
Muhammadiyah adalah orang yang memiliki kepribadian
tidak hanya mampu memegang teguh ajaran Islam, tetapi juga
memiliki semangat intelektual, keluasaan dan penguasaan
pengetahuan yang dapat mendorong dirinya untuk berbuat yang
terbaik bagi masyarakat, selalu berjuang dan beramal sholeh
untuk mewujudkan kehidupan yang penuh kedamaian dan dan
kesejahteraan berdasar nilai-nilai ajaran Islam dan perundangan
yang berlaku.

UMY sebagai Amal Usaha Muhammadiyah


Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) adalah
salah satu dari 175 amal usaha Muhammadiyah di bidang
pendidikan tinggi yang lahir tahun 1981. Kelahirannya
dilatarbelakangi oleh adanya kesadaran bahwa peningkatan
kecerdasan dan kesejahteraan umat merupakan tanggungjawab
bersama dari seluruh komponen bangsa ini. Kesadaran ini
merupakan upaya nyata untuk mewujudkan ciri Muhammadiyah
sebagai organisasi Islam yang berkemajuan. Ciri kemajuan
yang disodorkan KHA. Dahlan adalah pertama, merekonstruksi
model dan sistem pendidikan Islam, dalam hal ini KHA.
Dahlan menekankan pentingnya menjadi umat Islam yang
berkemajuan. Berkemajuan adalah merupakan gambaran umat

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 43


Islam yang disamping menguasai ilmu agama, juga memahami
ilmu pengetahuan lain. Kedua adalah, perangkat organisasi
yang digunakannya dalam menjalankan roda persyarikatan
menyerupai sebuah bangunan organisasi di dunia barat pada
saat itu.
Kesadaran di atas, menjadikan UMY tidak hanya berfungsi
sebagai lembaga pendidikan tinggi, tetapi juga merupakan
amal usaha pendidikan persyarikatan Muhammadiyah yang
merupakan gerakan tajdid melalui aktivitas dakwah amar
ma’aruf nahi munkar. Oleh karena itu visi UMY dirumuskan
sebagai berikut ”Menjadi universitas yang unggul dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
berlandaskan nilai-nilai Islam untuk kemaslahatan umat”,
yang selanjutnya disingkat dengan tagline Unggul dan Islami.
Visi UMY ini mengandung tiga komponen utama yang menjadi
modal bagi penguatan komitmen seluruh sivitas akademika
dalam pencapaian kecermelangan UMY di masa datang. Tiga
komponen tersebut adalah penguasaan ilmu pengetahun dan
teknologi yang membutuhkan peningkatan kualitas sumberdaya
manusia serta penguatan iman dan taqwa kepada Allah swt.
Kedua komponen ini menjadi landasan kuat bagi terciptanya
ranah ibadah guna menciptakan komponen ketiga yaitu
kemaslahatan umat.
Tiga komponen ini tidak dapat dilihat secara dikotomis,
karena penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi harus didasari upaya penguatan iman dan taqwa
kepada Allah swt. Titik temu ketiga komponen ini diharapkan
membuat UMY dapat berkembang sebagai pusat unggulan di
masa depan yang menjadi kebanggaan bangsa, umat Islam serta
khususnya warga Muhammadiyah. Sebagai pusat keunggulan,
UMY menempatkan kekuatan iman dan taqwa sebagai landasan
sekaligus citi-cita luhur yang ingin dicapai melalui berbagai
upaya strategis penyelengggaraan pendidikan, serta upaya

44 BUKU PANDUAN OSDI 2022


penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadi
pusat kegiatan. Dengan demikian Islam yang berkemajuan
sebagaimana cita-cita KHA. Dahlan dengan menggabungkan
konsep kinerja profesional dan ibadah dapat menjadikan UMY
sebagai lembaga pendidikan yang bertumpu pada kesungguhan
(jihad), keikhlasan dan ukhuwah Islamiyah.
Misi universitas pada dasarnya adalah misi Islam itu
sendiri, yakni rahmatan lil ’alamin, oleh karena itu kehadiran
UMY sebagai sebuah perguruan tinggi Islam harus dapat
memberikan efek manfaat dan kemaslahatan sebesar-besarnya
kepada umat. Hal ini harus berhubungan dengan upaya-
upaya yang dilakukan UMY di bidang pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan peningkatan
iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT, dengan demikian misi
UMY dirumuskan sebagai berikut :
a. Meningkatkan harkat manusia dalam upaya meneguhkan
nilai-nilai kemanusiaan dan peradaban.
b. Berperan sebagai pusat pengembangan Muhammadiyah
untuk menyejahterakan dan mencerdaskan umat.
c. Mendukung pengembangan Yogyakarta sebagai wilayah
yang menghargai keragaman budaya.
d. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan
pengembangan masyarakat secara profesional.
e. Mengembangkan peserta didik agar menjadi lulusan yang
berakhlak mulia, berwawasan dan berkemampuan tinggi
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tujuan umum pendidikan yang diselenggarakan UMY
harus sesuai-selaras dengan visi dan misi yang telah dirumuskan.
Penyelenggaraan pendidikan di UMY harus diarahkan kepada
hasil (lulusan) dengan kualifikasi akademik, kepribadian dan
sikap sebagai insan akademis yang beriman dan bertaqwa
kepada kepada Allah swt. Tujuan umum pendidikan yang
ingin dicapai UMY adalah “Terujudnya sarjana muslim yang

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 45


berakhlak mulia, cakap, percaya diri, mampu mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta berguna bagi umat,
bangsa dan kemanusiaan”. Gambaran mengenai tujuan
pendidikan UMY dapat dirumuskan sebagai berikut:

MAMPU MENGEMBANGKAN IPTEK

KOGNITIF

KOMPETENSI

AFEKTIF PSIKOMOTOR
SARJANA MUSLIM YANG BERAKHLAK MULIA, BERGUNA BAGI UMAT, BANGSA DAN
CAKAP PERCAYA PADA DIRI SENDIRI KEMANUSIAAN

Berdasar pemikiran pemikiran tersebut, maka UMY


telah mengembangkan berbagai program dan kegiatan
yang berorientasi pada perwujudan visi, misi, dan tujuan
pendidikannya. Program dan kegiatan yang dikembangkan tidak
hanya bersifat pada pengembangan intelektual dan kompetensi
keahlian keilmuan, tetapi juga dikembangkan dan kegiatan
yang berbasis pendidikan karakter melalui pembinaan Al-Islam
dan Kemuhammadiyahan. Di antara program dan kegiatan
yang dikelola oleh Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam
(LPPI) dan wajib diikuti oleh setiap mahasiswa UMY adalah
sebagai berikut:

46 BUKU PANDUAN OSDI 2022


Jenis Program/Kegiatan Arah Kegiatan
Orientasi Dasar Studi Pengenalan dan penumbuhan
Islam (OSDI) semangat menjalankan ajaran Islam
dalam kegiatan belajar dan kehidupan
Sertifikasi dan bimbingan • Identifikasi kemampuan membaca
Baca Al-Qur’an Al-Qur’an bagi mahasiswa
• Bimbingan membaca al-Qur’an
bagi mahasiswa yang belum ias
Kuliah Intensif Al-Islam • Bimbingan Ibadah Praktis
(KIAI) • Penguatan bimbingan Baca
Al-Qur’an dan Praktek Ibadah
Harian
Pendampingan Agama • Bimbingan penerapan nilai-nilai
Islam (Mentoring) Islam dalam kehidupan sehari-
hari
Perkuliahan AIK 1, 2, 3, • Perkuliahan yang masuk SKS
dan 4 masing-masing program studi,
yaitu Al-Islam 1 (Aqidah Akhlak),
Al-Islam 2 (Fikih/Ushul Fikh),
Al-Islam 3 (Al-Qur’an dan Ilmu
Pengetahuan), dan Al-Islam 4
(Kemuhammadiyahan)
• Proses pengelolaan mata kuliah
diatur oleh masing-masing
Program Sudi
Kuliah Al-Islam Purna • Bimbingan melakukan refleksi
(KIP) dan internalisasi nilai-nilai ajaran
Islam dalam kehidupan
• Bimbingan persiapan diri dalam
kehidupan kerja, keluarga, dan
masyarakat

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 47


PAKAIAN DALAM ISLAM

A. Pendahuluan
Islam telah mengatur kehidupan umat manusia dengan
sebaik-baiknya. Dalam era modern ini terkadang individu
cenderung memaksakan kehendaknya, tak terkecuali dalam
kehidupan sehari-hari, bahkan bermunculan perspektif
bahwa esensi agama Islam harus dipaksa mengikuti kemajuan
zaman, seperti berpakaian yang tampak berlebih-lebihan atau
melampaui batas. Perlu digarisbawahi bahwa gaya pakaian
yang berlebihan seringkali melemahkan kemampuan bersikap.1
Begitu juga cara berpakaian terkadang berpengaruh terhadap
sikap seseorang, misalnya seorang perempuan telah menutup
aurat dan berbusana syar’i, namun tidak menutup kemungkinan
ia melakukan tabarruj.2
Pakaian merupakan suatu hal yang pertama kali terlihat
pada penampilan seseorang. Islam mengatur pakaian yang baik
dan menggarisbawahi bahwa pakaian memiliki beberapa fungsi
yakni sebagai penutup aurat dan perhiasan,3 sebagai pelindung
dari sengatan panas dan dingin.4 Selain itu, pakaian memiliki
fungsi untuk menunjukan identitas seseorang dengan kelompok
lainnya.5

1 Mufsir bin Said Az-Zahrani, Konseling Terapi, (Jakarta: Gema Insani, 2005), hlm.
408.
2 Tabarruj yang dimaksud adalah tabarruj jahiliyah. Mujahid berkata, bahwa tabar-
ruj jahiliyah adalah seorang perempuan keluar dan berjalan di hadapan laki-laki.
Muqatil bin Hayyan menambahkan bahwa tabarruj adalah seorang perempuan
mengenakan kerudung di kepalanya dan tidak mengencangkannya (tidak me-
nutup seluruhnya) agar supaya terlihat anting dan lehernya. Lihat Ibnu Katsir,
Tafsir Ibnu Katsir (Beirut: Dar Shadir, 1863), juz 4, hlm. 218.
3 QS. Al-A’raf 7: 26.
4 QS. An-Nahl 16: 81. Lihat QS. Al-Ahzab 33: 59.
5 Muhammad Quraish Shihab, Secercah Cahaya Ilahi (Bandung: Mizan, 2007),
hlm. 314.

48 BUKU PANDUAN OSDI 2022


Pakaian memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap
seseorang untuk memperindah dan membentuk pribadinya
menjadi lebih mulia dan bermartabat dihadapan Allah SWT
maupun makhluk-Nya dengan dasar iman dan takwa tanpa
ada kesombongan dalam dirinya. Hal tersebut disukai Allah
SWT yang Maha Indah dan mencintai keindahan, sebagaimana
disebutkan dalam sebuah hadis:

- ‫ عن انليب‬، - ‫ ريض اهلل عنه‬- ‫وعن عبد اهلل بن مسعود‬


َْ َ َ َ َّ ُُ ْ َ َ َ
‫ال يَدخل اجلَنة َم ْن كن يف قل ِب ِه‬: ‫صىل اهلل عليه وسلم قال‬
َ ُ ْ ُّ ُ َ ُ َّ َّ ٌ ُ َ َ َ َ ْ ْ َّ َ ُ َ ْ
‫ب أن يَكون‬ ِ ‫ إن الرجل‬: ‫ فقال رجل‬، ‫ب‬
‫ي‬ ٍ ‫ِمثقال ذرة ِمن ِك‬
َ ُّ ‫يل ُي‬ٌ َ َ َّ َ َ ً َ َ َ ُ ُ ْ َ ً َ َ ُ ُ ْ َ
‫ب اجل َ َمال‬ ِ ‫ج‬
ِ ‫ إن اهلل‬: ‫ ونعله حسنة ؟ قال‬، ‫ثوبه حسنا‬
)‫ (رواه مسلم‬.‫اس‬ َّ ‫ َب َط ُر احل َ ِّق َو َغ ْم ُط‬: ‫ب‬
ِ ‫انل‬ ُ ْ ‫ الك‬،
ِ
“Dari Abdillah bin Mas’ud ra, dari Nabi SAW
bersabda: “Tidak masuk surga orang dalam hatinya ada
kesombongan seberat dzarrah”. Seseorang berkata, apakah
sesungguhnya seseorang yang suka pakaiannya bagus dan
sandalnya bagus?. Beliau menjawab: “Sesungguhnya Allah
Maha Indah dan mencintai keindahan. Kesombongan itu
adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.”
(HR. Muslim).
Islam mengatur bagaimana cara berpakaian yang baik
sesuai syari’at. Dengan kata lain, pakaian yang sesuai syari’at
adalah yang tidak mencolok, tidak transparan, tidak ketat,
sederhana dan islami. Sehingga tidak mengundang syahwat
bagi orang lain yang melihat. Oleh karenanya, sebaik-baik
pakaian adalah pakaian takwa yang bisa menutup aurat dengan
sempurna.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 49


Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan apakah aurat
itu?, bagaimana batasan aurat bagi laki-laki dan perempuan?,
dan bagaimana kriteria berpakaian dalam Islam?

B. Definisi Aurat
1. Aurat secara Etimologi
Aurat secara etimologi berasal dari bahasa Arab yaitu
‘Aara-Ya’uru-‘Auratan yang memiliki arti aurat, segala
sesuatu yang dirasa malu, aib, cela dan cacat. Pendapat
lain mengartikan bahwa aurat adalah setiap anggota tubuh
manusia yang tersembunyi.6 Ibrahim Anis menambahkan
bahwa Aurat adalah sesuatu yang hina dan cacat atau
setiap tempat yang memiliki celah yang dikhawatirkan ada
musuh masuk ke dalamnya.7

2. Aurat secara Terminologi


Aurat secara terminologi adalah sesuatu yang wajib
ditutup dan haram dilihat. Jumhur Ulama mengisyaratkan
bahwa menutup aurat itu tidak hanya dalam keadaan
terbuka (di hadapan orang banyak), dalam keadaan
tersembunyi (tidak di hadapan orang banyak) pun harus
ditutup. Abu Hanifah mengatakan berdasarkan ijma ulama
wajib menurut aurat di hadapan orang banyak. Menurut
pendapat yang paling tepat, tidak diperbolehkan bagi
seseorang salat ditempat yang tersembunyi atau gelap
dalam keadaan telanjang padahal ia mempunyai pakaian
bersih. 8

6 Luis Ma’luf, Al-Munjid fi al-Lugha wa al-A’lam (Beirut: Dar al-Masyriq,1987), hlm.


537.
7 Ibrahim Anis, Al-Mu’jam al-Wasith (Kairo: t.p., t.t ), juz 1, hlm. 637.
8 Wahbah Az-Zuhaili, Fiqh al-Islam wa Adillah (Suriah: Dar al-Fikr, 1989) juz 1,
hlm. 650.

50 BUKU PANDUAN OSDI 2022


Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa aurat adalah sebagian anggota badan
manusia yang tersembunyi dan wajib ditutup baik dalam
keadaan terbuka maupun tertutup dan dalam keadaan
salat maupun di luar salat sekalipun tersembunyi kecuali
jika ada hajat (kebutuhan), seperti mandi, buang berak dan
intinja (bersuci dengan tiga batu). Hal tersebut sebagaimana
dalam firman Allah SWT:
َ ْ ‫ك َم ْسج ٍد َو ُكُوا َو‬
‫اش ُبوا‬
ِّ ُ َ ْ ْ ُ َ َ
‫د‬ ‫ن‬ ‫ع‬
ِ ‫م‬‫ك‬ ‫ت‬ ‫ين‬‫ز‬ ‫وا‬‫ذ‬
ُ ُ ََ َ َ
‫يا ب ِن آدم خ‬
ِ ِ
َ ْ ُ ْ ُّ ُ ُ َّ ُ ْ ُ َ َ
َ
)31/7 ‫س ِفني (األعراف‬ ِ ‫يب الم‬ ِ ‫سفوا إِنه ل‬ ِ ‫ول ت‬
“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus
pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah,
tetapi jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai
orang yang berlebihan.”9

3. Batasan Aurat
Aurat laki-laki adalah dari pusar sampai lutut.
Sebagaimana Sabda Nabi SAW sebagai berikut:
ْ‫ت ل َعبد‬ ْ ْ َ ْ َّ َ ُ َ ْ َ َ ْ َ
ُ ْ‫ قُل‬:‫ قَ َال‬، ‫ال ُ َس ْي‬
ِ ِ ِ ِّ ‫عن أ ِب جعف ٍر مم ِد ب ِن ع‬
‫ل ب ِن‬ ِ
ْ‫ َح ِّد ْثنَا َشيْئًا َسم ْعتَ ُه من‬،‫اهلل بْن َج ْع َفر بْن أَب َطالب‬
ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
‫ت‬ ُ ‫ َسم ْع‬:‫ َف َق َال‬،‫اهلل َعلَيْه َوآل َو َسلَّ َم‬ُ ‫َر ُسول اهلل َص َّل‬
ِ ِِ ِ ِ ِ
ُ َّ َ
َ ْ ‫ “ َما َب‬:‫ َي ُقول‬،‫اهلل َعليْه َوآل َو َسل َم‬ ُ ‫ول اهلل َص َّل‬ َ َُ
‫ي‬ ِِ ِ ِ ‫رس‬
ٌ ْ ُّ َ َّ ُّ
)‫الركبَ ِة َع ْو َرة (رواه الطرباين يف املعجم الصغري‬ ‫الس ِة و‬

9 Departemen Agama RI Al-Hikmah, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: Dipo-


negoro, 2006), hlm. 154.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 51


“Dari Abi Ja’far Muhammad bin Ali bin al-Husain
berkata, aku berkata kepada Abdillah bin Ja’far bin Abi
Thalib, ceritakanlah kepada kami sesuatu yang engkau
dari Rasulullah SAW, lalu ia berkata, Aku mendengar
Rasulullah SAW bersabda: “Sesuatu yang antara pusar
dan lutut adalah aurat.” (HR. Ath-Thabrani dalam kitab al-
Mu’jam ash-Shaghir).

Sedangkan batas aurat perempuan adalah semua


tubuh yang tertutup kecuali wajah dan kedua telapak
tangan. Sebagaimana firman Allah SWT:10
َ‫َوقُ ْل لِلْ ُم ْؤ ِمنات َي ْغ ُض ْض َن ِم ْن أَبْصار ِه َّن َو َيْ َف ْظن‬
ِ ِ
ْ َ َّ َ َ ْ ُ َ َّ ُ َ ُ ُ
)31 :‫ين ِزينتَ ُه َّن ِإال ما ظ َه َر ِمنها (انلور‬ ‫فروجهن وال يب ِد‬
“Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman,
agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara
kemaluannya, dan janganlah menampakan perhiasan
(auratnya) kecuali yang biasa terlihat.11

Hal tersebut dikuatkan oleh Malik, al-Auza’i dan


asy-Syafi’i bahwa semua tubuh wanita adalah wajah dan
kedua telapak tangan dan selainnya wajib ditutup dalam
melaksanakan salat sebagaimana penafsiran Ibnu Abbas
terhadap kata “Maa Dzahara Minha” adalah wajah dan
kedua telapak tangan.12

10 Sayyid Sabiq, Fiqh as-Sunnah (Beirut: Dar al-Fikr, 2008), juz 1, hlm. 127.
11 Departemen Agama RI Al-Hikmah, Al-Qur’an dan Terjemahnya…, hlm. 353.
12 Ibnu Qadamah, Al-Mughni (Beirut: Dar al-Fikr, 1984), juz 1, hlm. 672.

52 BUKU PANDUAN OSDI 2022


C. Pakaian dalam Islam
1. Definisi Pakaian
Pakaian berasal dari bahasa arab yaitu bentuk masdar
dari kata Labasa-Yalbisu-Lubsun wa Libasun, memiliki arti
pakaian, pakaian malam, dan pakaian resmi.13 Kemudian
berkembang menjadi beberapa istilah yaitu tsiyab, sarabil,
jalabib, qamis, khumur dan risy.
Tujuh istilah tersebut terdiri dari dua pengertian,
yaitu pengertian secara hakiki dan pengertian secara
majazi:
a. Pakaian secara hakiki (berkaitan dengan jasmani)
terdiri dari:
1) Jilbab bagi perempuan (QS. Al-Ahzab 33: 53)
dan qamis (kemeja) bagi laki-laki (QS. 12: 18,
25, 26, 27, 28 dan 93).
2) Khumur atau khimar (kerudung) yang biasa
digunakan perempuan untuk menutup kepada
sampai dada. (QS. An-Nur 24: 31).
3) Libas atau labus (pakaian atau baju yaitu baju
besi biasa digunakan dalam peperangan untuk
melindungi diri dari berbagai bahaya dan
serangan musuh) (QS. Al-Anbiya 20: 80).
4) Risy (pakaian) mencakup pernak-pernik
perhiasan yang menempel di tubuh atau pakaian
untuk memperindah penampilan. (QS. Al-A’raf
7: 26).
b. Pakaian secara majazi (yang berkaitan dengan rohani)
meliputi:
1) Libas at-Taqwa (pakaian takwa) yang merupakan
segala macam kebaikan seperti iman, amal saleh,

13 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia (Yogyakarta:


Pustaka Progressif, 1984), hlm. 1340-1341.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 53


malu dan sebagainya. (QS. Al-A’raf 7: 26).
2) Libas al-Ju’ wa al-Khauf (pakaian ketakutan dan
kelaparan) yang merupakan kondisi suatu kaum
yang diibaratkan sebagai pakaian sepanjang
hari mereka dihantaui dengan ketakutan dan
kelaparan. (QS. An-Nahl 16: 112).
3) Tsiyabun Minannar (pakaian dari api neraka)
adalah api neraka yang menyelimuti tubuh
seseorang sebagai azab. (QS. Al-Hajj 22: 19).
4) Sarabiluhum min Qathiran (pakaian dari plankin)
adalah plankin yang menyelimuti tubuh sebagai
siksa atas perbuatan-perbuatan yang telah
dilakukan oleh seseorang di dunia. (QS. Ibrahim
14: 50).
2. Fungsi Pakaian
Pakaian memiliki beberapa fungsi, yaitu:
a) Sebagai penutup aurat, pakaian indah, dan perhiasan
(QS. Al-A’raf 7: 26).
ُ ْ َ
ْ‫كم‬ ُ ً ْ ُ َْ َ ْ ََْ ْ َ َ َ َ
ِ‫واري سوآت‬
ِ ‫يا ب ِن آدم قد أنزلا عليكم ِلاسا ي‬
ْ ‫كم‬ َ ٌْ َ َ ْ َّ ُ َ ً َ
‫هلل‬
ِ ِ ‫ا‬ ‫آيات‬ ‫ن‬ ِ ِ ‫ل‬ ‫ذ‬ ‫ي‬ ‫خ‬ ‫ك‬ ِ ‫ل‬ ‫ذ‬ ‫وى‬‫ق‬ ‫و ِريشا و ِلاس اتل‬
َ َّ َّ َّ َ
.‫ل َعل ُه ْم يَذك ُرون‬
“Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya kami telah
menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan
untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa itulah
yang lebih baik. Demikianlah sebagai tanda-tanda
kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat.14

14 Departemen Agama RI Al-Hikmah, Al-Qur’an dan Terjemahnya…, hlm. 153.

54 BUKU PANDUAN OSDI 2022


Pakaian yang hendak dipakai harus sesuai dengan
ketentuan Islam baik fungsi maupun tujuannya dan
hendaknya berfungsi untuk menutup aurat dengan
tujuan untuk menjaga harga diri manusia serta bernilai
ibadah. Bagi perempuan,seluruh bagian tubuhnya
merupakan aurat kecuali wajah dan telapak tangan.
Sedangkan bagi laki-laki, aurat yang harus ditutup
mulai dari bagian pusar sampai dengan lutut. Jika
mengenakan pakaian tidak sesuai dengan ketentuan
tersebut, maka tindakan itu termasuk melanggar
ketentuan agama. Dapat dipahami bahwa fungsi
pakaian adalah sebagai penutup bagian-bagian tubuh
yang dinilai oleh agama, seseorang dan masyarakat
sebagai sesuatu yang buruk bila dilihat.15
Pada setiap zaman, pakaian selalu memiliki tren
yang berubah-ubah dan berbeda. Gaya dan model
pakaian ditampilkan sesuai dengan zamannya. Oleh
karenanya, di setiap zaman para desainer selalu
berkarya dengan hasil terbarunya. Mengenai bentuk
atau model pakaian, Islam tidak memberi batasan,
karena hal ini berkaitan dengan budaya setempat.
Oleh karena itu, kita diperkenankan memakai pakaian
dengan model apapun, selama pakaian tersebut
memenuhi persyaratan sebagai penutup aurat.
Namun demikian, pakaian yang dipakai hendaknya
memiliki nilai estetika, yakni nilai seni yang
memberikan kepatutan, keindahan, dan kebaikan
bagi pemakainya. Pada dasarnya manusia adalah
makhluk yang memiliki jiwa seni, sehingga dalam
berbagai model berpakaian harus mempertimbangkan

15 Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, kesan dan Keserasian al-
Qur’an (Jakarta: Lentera Hati, 2002), juz 5, hlm. 56.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 55


nilai-nilai estetika yang dapat diterima oleh budaya
lokal setempat dan sebagai hiasan yang menambah
keindahan pemakainya. Ini memberi isyarat bahwa
agama memberi peluang yang cukup luas untuk
memperindah diri dan mengekspresikan keindahan.16
b) Sebagai pelindung dari sengatan panas dan dingin
(QS. An-Nahl 16: 81).
ُ َ َ ً َ َ ُ َ َ
‫اهلل َج َعل لك ْم ِم َّما خل َق ِظالال َو َج َعل لك ْم ِم َن‬ ُ ‫َو‬
ْ ُ َ َ َ ‫ك ْم‬ ُ َ ََ َ َ ً ْ َ ْ
‫ابيل ت ِقيك ُم ال َ َّر‬ ِ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ج‬ ‫و‬ ‫نانا‬‫ك‬ ‫أ‬ ‫بال‬
ِ ِ‫ال‬
ُ ْ َ َ ُ ْ ُ َ َ
‫ابيل ت ِقيك ْم بَأ َسك ْم كذلِك يُ ِت ُّم نِع َمتَه‬ ِ ‫وس‬
َ َ
َ ُ ُ َّ َ ُ َ
.‫َعليْك ْم ل َعلك ْم ت ْس ِل ُمون‬
“Dan Allah menjadikan tempat bernaung bagimu dari
apa yang telah Dia Ciptakan, Dia menjadikan bagimu
tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia
menjadikan pakaian bagimu yang memeliharamu dari
panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu
dalam peperangan. Demikian Allah menyempurnakan
nikmat-Nya kepadamu agar kamu berserah diri
(kepada-Nya).”17
Pakaian hendaknya memiliki nilai medis dengan
fungsi untuk melindungi kesehatan manusia dari
berbagai penyakit atau gangguan kulit. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kanker kulit bisa disebabkan
oleh paparan langsung sinar Ultra Violet (UV) yang
menyinari tubuh dengan intensitas berlebih. Dengan

16 Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, kesan dan Keserasian al-
Qur’an…, hlm. 57.
17 Departemen Agama RI Al-Hikmah, Al-Qur’an dan Terjemahnya…, hlm. 276.

56 BUKU PANDUAN OSDI 2022


mengenakan pakaian, tubuh manusia akan lebih
terlindungi dari terik matahari dan dinginnya suhu
udara. Selain sarabil berfungsi melindungi manusia
dari panas dan dingin, juga menjaga manusia dari
ketakutan, siksaan dan peperangan (serangan atau
gangguan orang-orang yang jahat).18
c) Sebagai identitas seseorang (QS. Al-Ahzab 33: 59).
َ‫ك َونسا ِء ال ْ ُم ْؤمنني‬ َ ََ َ ْ َ ُْ َ ُّ َ َ
ِ‫واجك وبنات‬ ُّ َّ
ِِ
َ
ِ
َ ِ ‫يا أيها انل ِب قل ِلز‬
ْ ُْ ْ ْ َ
‫يب ِه َّن ذلِك أدىن أن يع َرف َن‬ ‫الب‬ َ ‫ني َعلَيْه َّن م ْن‬
‫ج‬ َ ‫يُ ْدن‬
ِ ِ ِ ِ ِ
ً َ ً ُ َ ُ َ َ َ َُْْ َ
.‫فال يؤذين واكن اهلل غفورا ر ِحيما‬
“Wahai Nabi! Katakanlah kepada isteri-isterimu,
anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang
mukmin, “Hendaklah mereka menutup jilbabnya
ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar
mereka lebih mudah untuk dikenal, sehingga mereka
tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha
Penyayang.”19
Identitas diri yang melekat pada seseorang
menggambarkan eksistensi dan kepribadian
seseorang sekaligus menjadi pembeda dirinya dari
yang lain. Kepribadian seseorang bersifat material
dan immaterial (ruhani). Hal-hal yang bersifat
material antara lain tergambar dalam pakaian yang
dikenakan dalam kesehariannya. Gaya berpakaian
menjadi barometer untuk dapat mengetahui sekaligus
membedakan identitas/kepribadian seseorang dengan

18 Muhammad Fakhr ar-Razi, Tafsir al-Fakhr ar-Razi: Tafsir Mafatih al-Ghaib (Beirut:
Dar al-Ihya at-Turats al-Arabi, t.t), juz 1, 2743.
19 Departemen Agama RI Al-Hikmah, Al-Qur’an dan Terjemahnya…, hlm. 426.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 57


hanya cukup melihat apa yang dipakainya. Oleh
karenanya, tidak dapat disangkal bahwa pakaian
antara lain berfungsi menunjukkan identitas serta
membedakan kepribadian seseorang dari lainnya,
bahkan tidak jarang pakaian membedakan status
sosial seseorang. Rasulullah amat menekankan
pentingnya penampilan identitas Muslim, antara
lain melalui pakaian. Seorang gadis muslimah yang
berpakaian terbuka auratnya, maka sebenarnya dia
telah menunjukkan bahwa dirinya bukanlah gadis
muslimah yang baik.
Dalam ayat tersebut bahwa perempuan yang
beriman diperintahkan untuk memakai jilbab yang
bisa menutupi kecantikan dan perhiasan mereka
untuk menghindarkan diri dari ucapan-ucapan buruk,
dan menutup wajah mereka dan tubuh mereka
dengan jilbab mereka untuk membedakan dengan
budak perempuan mereka.20

D. Ketentuan Berpakaian
Ketentuan berpakaian harus sesuai dengan apa yang
disyari’atkan dalam Islam yang meliputi beberapa hal sebagai
berikut:
1. Menutupi seluruh tubuh kecuali muka dan kedua telapak
tangan, sebagaimana sabda Nabi SAW:
ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َّ َ َ َ َ
‫ع ْن َعئِشة رىض اهلل عنها أن أسماء بِنت أ ِب بك ٍر‬
َ َُ ََ ْ َ َ َ
‫ َو َعليْ َها‬-‫صىل اهلل عليه وسلم‬- ‫هلل‬
ِ ‫ول ا‬
ِ ‫دخلت ع رس‬
20 Muhammad Ali Ash-Shabuni, Rawai’u al-Bayan: Tafsir Ayat al-Ahkam min al-
Qur’an, Bab Hijab al-Mar’ah al-Muslimah (Beirut: Al-Maktabah al-‘Ashriyah,
2005), juz 2, hlm. 352.

58 BUKU PANDUAN OSDI 2022


ُ ُ َ َْ َ َ َ ْ ََ ٌ َ ٌ َ
‫صىل اهلل عليه‬- ‫هلل‬ ِ ‫ا‬ ‫ول‬ ‫ِثياب ِرقاق فأعرض عنها رس‬
ْ‫يض لَم‬ َ َْ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َّ ُ َ ْ َ َ َ َ َ
َ
‫ت الم ِح‬
ِ ‫ وقال « يا أسماء ِإن المرأة ِإذا بلغ‬-‫وسلم‬
ْ َ َ َ َ ََ َ َ َ َ َ َّ َ ْ َ ُ َْ ُْ ْ َ
‫ وأشار ِإل وج ِه ِه‬.» ‫تصلح أن يرى ِمنها ِإال هذا وهذا‬
َّ َ
)‫َوكفيْ ِه (رواه أبو داود‬
“Dari Asiyah ra, bahwasanya Asma’ binti Abu Bakar
datang kepada Rasulullah SAW dengan memakai pakaian
tipis, kemudian beliau berpaling darinya dan bersabda:
“Wahai Asma’ apabila seorang telah haid (baligh) tidak
pantas memperlihatkan tubuhnya kecuali ini dan ini,
ia memberi isyarat kepada wajahnya dan kedua telapak
tangannya.”(HR. Abu Dawud). Al-Bani mengatakan, hadis
ini hasan.21
2. Pakaian harus longgar, tidak ketat dan tidak tipis sehingga
menggambarkan lekuk tubuh, sebagaimana sabda Nabi
SAW:
ُ َُ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ ْ َّ َ ُ ْ َ
‫عن مم ِد ب ِن أسامة ب ِن زي ٍد عن أ ِبي ِه قال كس ِان رسول‬
ُ‫اها َل‬َ َ ْ َ َّ ً َ َ ً َّ ْ ُ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ َّ َ
‫هلل صل اهلل علي ِه وسلم قب ِطية ك ِثيفة ِمما أهد‬ ِ ‫ا‬
َْ َ َ َ َ ََ َ ْ ُ َ َ ُّ ْ َ ْ ُ َ ْ
‫ب فك َس ْوت َها ام َرأ ِت فقال َما لك ل ْم تلبَ ْس‬ ِ ْ ‫ِد ْحية الك‬
َ
ْ ْ ْ َ َ ْ َ ََ َ ْ ُ َ ُ ‫ال ُقبْط َّي َة قُل‬
‫ت ك َس ْوت َها ام َرأ ِت فقال ُم ْرها فلتَج َعل تتَ َها‬ ِ
َ ْ َ َ ْ َ ُ َ َ ِّ َ َ ًَ
‫ (رواه‬.‫ِغللة ف ِإن أخاف أن ت ِصف َحج َم ِعظا ِم َها‬
)‫أمحد‬
21 Muhammad Nashiruddin al-Bani, Misykat al-Mashabih, Kitab al-Libas (Beirut: Al-
Maktab al-Islami, 1985), juz 2, hlm. 492.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 59


“Dari Muhammad bin Usamah bin Zaid dari Bapaknya
berkata, Rasulullah SAW memberiku baju Qubthiyah
yang tebal tipis yang dihadiahkan oleh Dihyah kepadanya,
lalu aku memakaikan pakaian itu kepada isteri-ku, maka
beliau bertanya: “Mengapa kamu tidak memakai pakaian
Qubthiyah itu? Aku menjawab: “Aku memakaikannya
kepada isteri-ku.” Beliau bersabda: “Perintahkanlah
kepadanya agar mengenakan pakaian itu pakaian
dalam di balik bajunya, karena aku khawatir baju itu
menggambarkan bentuk tulangnya (lekuk tubuhnya).”Al-
Bani mengatakan, hadis ini hasan.22
3. Pakaian harus pantas dan sederhana, sebagaimana sabda
Nabi SAW:
َ ُ ُ ‫َع ْن َعبْد اهلل بْن ُع َم َر قَ َال قَ َال َر ُس ْو ُل‬
‫اهلل َعليْ ِه‬ َّ ‫اهلل َص‬
‫ىل‬ ِ ِ ِ
ْ َ
َ ُ ُ َ َ َ ْ ُّ ْ ُ َ َ َّ
‫اهلل ث ْو َب‬ ‫ َم ْن ل ِب َس ث ْو َب شه َر ٍة ِف ادلنيا ألبسه‬: ‫َو َسل َم‬
ً َ ْ َ َ ْ َ َّ ُ َ َ ْ َ ْ َ َّ ُ
)‫ (رواه إبن ماجه‬.‫م ِذل ٍة يوم ال ِقيام ِة ثم ألهب ِفي ِه نارا‬
“Dari Abdillah bin Umar berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang memakai pakaian yang menyolok di
dunia maka Allah akan memakaikan padanya pakaian
kehinaan pada hari Kiamat, kemudian Dia menyalakan api
di dalamnya (membakarnya).” (HR. Ibnu Majah).
4. Pakaian tidak boleh menyerupai pakaian laki-laki
atau sebaliknya seorang laki-laki menyerupai pakaian
perempuan, sebagaimana sabda Nabi SAW:

22 Muhammad Nashiruddin al-Bani, Jilbab al-Mar’ah al-Muslimah (Aman: Maktabah


al-Islamiyah, 1412), juz 1, hlm. 131.

60 BUKU PANDUAN OSDI 2022


ُ ُ َ ََ َ َ َُْ ُ َ َ َََُْ ْ َ ْ َ
‫رسول اهلل‬ ‫ لعن‬: ‫ قال‬- ‫ ر ِض اهلل عنه‬- ‫عن أ ِب هريرة‬
َ ْ َ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ ُ َّ
، ‫ الرجل يلبس ِلبسة المرأ ِة‬- ‫ صىل اهلل عليه وسلم‬-
ُ َ ُ َّ َ َ ْ ُ ْ َ ََْ َ
‫ (رواه أبو داود بإسناد‬. ‫والمرأة تل ِبس ِلبسة الرج ِل‬
)‫صحيح‬
“Dari Abi Hurairah ra berkata, Rasulullah SAW melaknat
seorang laki-laki yang memakai pakaian perempuan dan
seorang perempuan memakai pakaian laki-laki.” (HR. Abu
Dawud dengan sanad shahih).
ُ َُ َ ََ َ َُْ ُ َ َ ََ ْ ْ َ
‫ صىل‬- ‫هلل‬ ِ ‫ا‬ ‫ول‬ ‫اس ر ِض اهلل عنهما لعن رس‬ ٍ ‫عن اب ِن عب‬
ِّ
، ‫ال بالن َسا ِء‬ َ ِّ َ َ ِّ َ َ ُ
ِ ‫ المتشب ِهني ِمن الرج‬- ‫اهلل عليه وسلم‬
)‫ (رواه ابلخاري‬.‫ال‬ َ ِّ َ ِّ َ َ ِّ َ َ ُ
ِ ‫ات ِمن النسا ِء بالرج‬ِ ‫والمتشبه‬
“Dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah SAW melaknat laki-laki
yang berperilaku menyerupai perempuan dan perempuan
yang berperilaku menyerupai laki-laki.” (HR. Al-Bukhari)
5. Pakaian tidak boleh menyerupai pakaian perempuan kafir,
sebagaimana sabda Nabi SAW:
ُ َُ َ َ َ َ َ ُ ْ َ
ِ ‫ع ِن اب ِن عم َر قال قال رسول ا‬
-‫صىل اهلل عليه وسلم‬- ‫هلل‬
َ ْ َ َ َ ََ
)‫ (رواه أبُو داود‬.‫« َم ْن تش َّبه بِق ْومٍ ف ُه َو ِمن ُه ْم‬
“Dari Ibnu Umar berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia
termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud).

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 61


E. Kebolehan Membuka Jilbab
Seorang perempuan boleh membuka jilbab kepada orang-
orang yang disebutkan dalam surat An-Nur ayat 31:
َّ‫وج ُهن‬َ ‫َوقُ ْل للْ ُم ْؤمنات َي ْغ ُض ْض َن م ْن أَبْصاره َّن َو َيْ َف ْظ َن فُ ُر‬
ِِ ِ ِ ِ ِ
َ ُ ْ
ْ َ َ ْ ََ َ َّ َّ ‫ين زينَتَ ُه‬ َ ‫َوال ُيبْ ِد‬
‫ضبْ َن ِب ُم ِر ِه َّن ع‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫ها‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ر‬ ‫ه‬‫ظ‬ ‫ما‬ ‫ال‬ ‫إ‬
ِ ‫ن‬
ْ َ َّ ْ َِ َّ َ ُ َّ َّ ُ َ َ َ ْ ُ ِ َ َّ ُ ُ
‫ول ِهن أو آبائِ ِهن أو آبا ِء‬ ِ ‫جيوبِ ِهن وال يب ِدين ِزينتهن ِإال ِ ُلع‬
َ ْ َ َّ ْ ْ َ َّ َ ُ ُ ْ َ ْ َ َّ ْ َ ْ َ َّ َ ُ ُ
‫ول ِهن أو ِإخوانِ ِهن أو ب ِن‬ ِ ‫ول ِهن أو أبنائِ ِهن أو أبنا ِء بع‬ ِ ‫بع‬
َ َّ ُ ُ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ َّ َْ َّ ََ َ ْ
‫ِإخوانِ ِه َّن أ ْو بَ ِن أخواتِ ِهن أو نِسائِ ِهن أو ما ملكت أيمانهن أ ِو‬
ْ‫ين لَم‬ َ ‫ال‬ َّ ْ ِّ َ ِّ َ َ ْ ْ ُ ْ َ َ َّ
ِ ‫جال أ ِو الطف ِل‬ ِ ‫الرب ِة ِمن الر‬ ِ ‫ول‬ ِ ‫يأ‬ ِ ‫اتلابِ ِعني غ‬
ََ ْ ُ َّ ُ ْ َ َ ْ ْ َ َ ِّ ْ ‫َي ْظ َه ُروا َع َع‬
‫ضبن بِأرج ِل ِهن ِلعلم ما‬ ِ ‫ي‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ء‬
ِ ‫سا‬ ‫الن‬ ‫رات‬
ِ ‫و‬
َ ُ ْ ُ ْ َ ُّ َ ً َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ ُْ
‫جيعا أيها المؤ ِمنون‬ ِ ‫هلل‬ ِ ‫ي ِفني ِمن ِزين ِت ِهن َوتوبوا ِإل ا‬
َ ُ ْ ُ ْ ُ َّ َ َ
)31( ‫حون‬ ‫لعلكم تف ِل‬
“Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman, agar
mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya,
dan janganlah menampakan perhiasannya (auratnya), kecuali
yang biasa terlihat. Dan hendaknya mereka menutupkan
kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakan
perhiasannya (auratnya) kecuali kepada suami mereka, atau
ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra
suami mereka, atau saudara laki-laki mereka, atau putra-putra
saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan
mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau
hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki
(tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan),
atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan.

62 BUKU PANDUAN OSDI 2022


Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu
semua kepada Allah wahai orang-orang yang beriman agar
kamu beruntung.23
Dari ayat tersebut bahwa perempuan boleh memperlihatkan
atau membuka jilbabnya kepada orang-orang sebagai berikut:
1. Suami
2. Ayah termasuk kakek baik dari pihak ayah maupun ibu.
3. Ayah mertua.
4. Anak laki-lakinya termasuk cucu, baik dari anak laki-laki
maupun anak perempuan.
5. Anak-anaknya suami.
6. Saudara laki-laki baik seayah maupun seibu.
7. Keponakan karena selamanya mereka tidak boleh dikawini.
8. Sesama perempuan, baik yang ada kaitan nasab atau tidak.
9. Hamba sahaya.
10. Bujang dengan dua syarat yaitu mengikut dan tidak
bersyahwat.
11. Anak-anak kecil yang mungkin tidak bersyahwat ketika
melihat aurat perempuan.

23 Departemen Agama RI Al-Hikmah, Al-Qur’an dan Terjemahnya…, hlm. 154.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 63


CONTOH MODEL PAKAIAN

Diambil dari http://www.googlepicture.com

64 BUKU PANDUAN OSDI 2022


Diambil dari http://www.googlepicture.com

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 65


Diambil dari http://www.googlepicture.com

66 BUKU PANDUAN OSDI 2022


Daftar Buku Rujukan
Kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK)

1. Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, Yogyakarta: LPPI UMY,


1998
2. Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, Yogyakarta: LPPI UMY, 2000
3. Yunahar Ilyas, Kuliah Ulumul Qur’an, Yogyakarta: Penerbit
Al-Itqan, 2013
4. PP Muhammadiyah, Himpunan Putusan Tarjih, Yogyakarta:
Suara Muhammadiyah
5. PP Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islami Warga
Muhammadiyah, Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
6. Syakir Jamaluddin, Kuliah Fikih Ibadah, Yogyakarta: LPPI
UMY, 2011
7. Muhsin Haryanto, Ushul Fikih: Mengenal Kajian Metodologi
Hukum Islam, Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2015
8. Haedar Nasir, dkk., Manhaj Gerakan Muhammadiyah,
Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2009
9. Haedar Nasir, dkk., Muhammadiyah Gerakan Pembaharuan,
Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2010
10. Mustafa Kamal Pasya dan Adabi Darban, Muhammadiyah
Sebagai Gerakan Islam, Yogyakarta: LPPI UMY, 2003
11. R. Hadjid, Tujuh Filsafat dan Tujuh Belas Kelompok Ayat
KH. Ahmad Dahlan, Yogyakarta: Suara Muhammadiyah
12. Yunus Salam, KH. Ahmad Dahlan: Amal Usaha dan
Perjuangannya, Al-Wasat, 2009
13. Ahmad Baiquni, Islam dan Ilmu Pengetahuan Modern,
Jakarta: Penerbit Pusaka, 1983
14. M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Bandung:
Mizan, 1992
15. M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, Bandung: Mizan,
2003

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 67


LEMBAR SILATURAHIM
No Nama Asal Fak/Prodi HP

68 BUKU PANDUAN OSDI 2022

Anda mungkin juga menyukai