OSDI 2022
Orientasi Studi Dasar Islam
Kepala LPPI
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Rektor
Abstrak Kegiatan.................................................................. 1
A. Latar Belakang/Dasar Pemikiran............................. 1
B. Tujuan Kegiatan..................................................... 3
C. Tema...................................................................... 3
D. Waktu Pelaksanaan dan Manual Acara .................. 4
E. Tempat Pelaksanaan............................................... 5
F. Sifat Kegiatan.......................................................... 5
G. Jenis Kegiatan......................................................... 6
H. Pemateri dan Pemandu........................................... 6
I. Susunan Panitia Pelaksana...................................... 6
B. Tujuan Kegiatan
Dengan memperkenalkan nilai Dasar Keislaman, maka:
1. Mahasiswa diharapkan memiliki keyakinan bahwa
Islam adalah satu-satunya agama yang benar sesuai
dengan fitrah manusia dan berkomitmen untuk
menggembleng diri menjadi muslim yang ideal.
2. Meneguhkan peran dan tanggungjawab Mahasiswa
sebagai intelektual muda Islam yang mengemban
tugas dakwah untuk selalu kritis dalam berfikir
dan peduli terhadap persoalan kemanusiaan dan
lingkungan disekitarnya.
3. Mahasiswa terkondisikan sejak awal dengan suasana
akademik yang Islami di kampus UMY.
C. Tema
Membangun Generasi Unggul yang Cerdas Menuju
Muslim Berkualitas
E. Tempat Pelaksanaan
Sportorium UMY
F. Sifat Kegiatan
Kegiatan ini bersifat wajib bagi Mahasiswa Baru UMY
Angkatan 2022
Penasehat
1. Dr. H. Agung Danarto, M.Ag.
2. Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM
Pengarah
1. Drs. H. Sahari
2. Drs. H. Sukiman, M.A.
3. Prof. Dr. Ir. Sukamta, S.T., M.T., IPM.
4. Dr. Suryo Pratolo, S.E., M.Si, Akt , CA, AAP.
5. M. Faris AI-Fadhat, S.IP., M.A., Ph.D.
6. M. Khaeruddin Hamsin, Lc., LL.M., Ph.D.
7. Dr. Rohmansyah, S.Th.l., M.Hum.
8. Drs. Muhsin Haryanto, M.Ag.
Panitia Pelaksana
1. Ketua : Zaini Muchlis, Lc., MIRKH.
2. Wakil Ketua : Abdullah Bustomi
3. Sekertaris : Farkhan Hasani, S.Psi.
Wakil Sekertaris : Wa Ode Mauldrina An’nur Nissa Apity
4. Bendahara : Dyah Kencana Puspitasari, S.E.
Wakil Bendahara : Nisa Dwi Rahmanita
TUGAS-TUGAS:P TUGAS-TUGAS:
Sebelum OSDI dimulai Sebelum OSDI dimulai:
1. Mengontrol presensi (kehadiran) Pemandu kafilah 1. Mempersiapkan/mengecek kelengkapan
dan peserta kemudian segera dilaporkan ke Sie Peserta yang ditetapkan (misalnya cocart
Konsumsi peserta dls) dan kelengkapan ruang.
2. Mengatur komposisi pemandu kafilah bila dijumpai 2. Selalu berkoordinasi dengan koordinator
jumlah pemandu kafilah tidak memenuhi (ada yang Pemandu Kafilah dan antar Pemandu Kafilah
tidak datang) bila diperlukan.
3. Berkoordinasi dengan panitia pusat dan pemandu 3. Melaporkan kehadiran Peserta (jumlah) kepada
kafilah dalam hal yang penting dan luar biasa. koordinator Pemandu Kafilah.
Pendahuluan
Muhammadiyah merupakan organisasi dakwah Islam
yang ada di Indonesia. Organisasi ini lahir di Yogyakarta, pada
tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H bertepatan tanggal 18 Nopember
1912 M oleh seorang ulama sekaligus Khatib Amin Kesultanan
Ngayogyakarta, K.H. Ahmad Dahlan. Proses kehadiran
Muhammadiyah didasarkan pada pemahaman yang mendalam
K.H. Ahmad Dahlan terhadap kitab suci al-Qur’an dan
keprihatinan beliau terhadap kondisi sosio historis umat Islam
saat itu. Muhammadiyah merupakan alat yang digunakan untuk
mewujudkan gerakan praksis agar membebaskan umat Islam
dan bangsa Indonesia dari keterbelakangan dan ketertindasan.
Muhammadiyah, secara bahasa berarti “pengikut Nabi
Muhammad SAW”. Kelahiran Muhammadiyah setidaknya
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor subyektif, yaitu
faktor yang terkait pribadi K.H. Ahmad Dahlan yang melakukan
kajian mendalam terkait ayat-ayat al-Qur’an, terutama surat Ali
Imraan ayat 104:
ُ ْ َ ْ َ ُ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ ُ ْ َ ٌ َّ ُ ْ ُ ْ ْ ُ َ ْ َ
ِ ي ويأمرون بِالمعر
وف ِ ولكن ِمنكم أمة ُيدعون ِإل ال
َ ُ ْ ُْ ُ ُ َ َ َ َ ْ ُْ َ َ ْ َََْ
)١٠٤( حون ولك هم المف ِل
ِ وينهون ع ِن المنك ِر وأ
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma›ruf
dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung” (QS. Ali Imraan ayat 104)
KOGNITIF
KOMPETENSI
AFEKTIF PSIKOMOTOR
SARJANA MUSLIM YANG BERAKHLAK MULIA, BERGUNA BAGI UMAT, BANGSA DAN
CAKAP PERCAYA PADA DIRI SENDIRI KEMANUSIAAN
A. Pendahuluan
Islam telah mengatur kehidupan umat manusia dengan
sebaik-baiknya. Dalam era modern ini terkadang individu
cenderung memaksakan kehendaknya, tak terkecuali dalam
kehidupan sehari-hari, bahkan bermunculan perspektif
bahwa esensi agama Islam harus dipaksa mengikuti kemajuan
zaman, seperti berpakaian yang tampak berlebih-lebihan atau
melampaui batas. Perlu digarisbawahi bahwa gaya pakaian
yang berlebihan seringkali melemahkan kemampuan bersikap.1
Begitu juga cara berpakaian terkadang berpengaruh terhadap
sikap seseorang, misalnya seorang perempuan telah menutup
aurat dan berbusana syar’i, namun tidak menutup kemungkinan
ia melakukan tabarruj.2
Pakaian merupakan suatu hal yang pertama kali terlihat
pada penampilan seseorang. Islam mengatur pakaian yang baik
dan menggarisbawahi bahwa pakaian memiliki beberapa fungsi
yakni sebagai penutup aurat dan perhiasan,3 sebagai pelindung
dari sengatan panas dan dingin.4 Selain itu, pakaian memiliki
fungsi untuk menunjukan identitas seseorang dengan kelompok
lainnya.5
1 Mufsir bin Said Az-Zahrani, Konseling Terapi, (Jakarta: Gema Insani, 2005), hlm.
408.
2 Tabarruj yang dimaksud adalah tabarruj jahiliyah. Mujahid berkata, bahwa tabar-
ruj jahiliyah adalah seorang perempuan keluar dan berjalan di hadapan laki-laki.
Muqatil bin Hayyan menambahkan bahwa tabarruj adalah seorang perempuan
mengenakan kerudung di kepalanya dan tidak mengencangkannya (tidak me-
nutup seluruhnya) agar supaya terlihat anting dan lehernya. Lihat Ibnu Katsir,
Tafsir Ibnu Katsir (Beirut: Dar Shadir, 1863), juz 4, hlm. 218.
3 QS. Al-A’raf 7: 26.
4 QS. An-Nahl 16: 81. Lihat QS. Al-Ahzab 33: 59.
5 Muhammad Quraish Shihab, Secercah Cahaya Ilahi (Bandung: Mizan, 2007),
hlm. 314.
B. Definisi Aurat
1. Aurat secara Etimologi
Aurat secara etimologi berasal dari bahasa Arab yaitu
‘Aara-Ya’uru-‘Auratan yang memiliki arti aurat, segala
sesuatu yang dirasa malu, aib, cela dan cacat. Pendapat
lain mengartikan bahwa aurat adalah setiap anggota tubuh
manusia yang tersembunyi.6 Ibrahim Anis menambahkan
bahwa Aurat adalah sesuatu yang hina dan cacat atau
setiap tempat yang memiliki celah yang dikhawatirkan ada
musuh masuk ke dalamnya.7
3. Batasan Aurat
Aurat laki-laki adalah dari pusar sampai lutut.
Sebagaimana Sabda Nabi SAW sebagai berikut:
ْت ل َعبد ْ ْ َ ْ َّ َ ُ َ ْ َ َ ْ َ
ُ ْ قُل: قَ َال، ال ُ َس ْي
ِ ِ ِ ِّ عن أ ِب جعف ٍر مم ِد ب ِن ع
ل ب ِن ِ
ْ َح ِّد ْثنَا َشيْئًا َسم ْعتَ ُه من،اهلل بْن َج ْع َفر بْن أَب َطالب
ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ت ُ َسم ْع: َف َق َال،اهلل َعلَيْه َوآل َو َسلَّ َمُ َر ُسول اهلل َص َّل
ِ ِِ ِ ِ ِ
ُ َّ َ
َ ْ “ َما َب: َي ُقول،اهلل َعليْه َوآل َو َسل َم ُ ول اهلل َص َّل َ َُ
ي ِِ ِ ِ رس
ٌ ْ ُّ َ َّ ُّ
)الركبَ ِة َع ْو َرة (رواه الطرباين يف املعجم الصغري الس ِة و
10 Sayyid Sabiq, Fiqh as-Sunnah (Beirut: Dar al-Fikr, 2008), juz 1, hlm. 127.
11 Departemen Agama RI Al-Hikmah, Al-Qur’an dan Terjemahnya…, hlm. 353.
12 Ibnu Qadamah, Al-Mughni (Beirut: Dar al-Fikr, 1984), juz 1, hlm. 672.
15 Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, kesan dan Keserasian al-
Qur’an (Jakarta: Lentera Hati, 2002), juz 5, hlm. 56.
16 Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, kesan dan Keserasian al-
Qur’an…, hlm. 57.
17 Departemen Agama RI Al-Hikmah, Al-Qur’an dan Terjemahnya…, hlm. 276.
18 Muhammad Fakhr ar-Razi, Tafsir al-Fakhr ar-Razi: Tafsir Mafatih al-Ghaib (Beirut:
Dar al-Ihya at-Turats al-Arabi, t.t), juz 1, 2743.
19 Departemen Agama RI Al-Hikmah, Al-Qur’an dan Terjemahnya…, hlm. 426.
D. Ketentuan Berpakaian
Ketentuan berpakaian harus sesuai dengan apa yang
disyari’atkan dalam Islam yang meliputi beberapa hal sebagai
berikut:
1. Menutupi seluruh tubuh kecuali muka dan kedua telapak
tangan, sebagaimana sabda Nabi SAW:
ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َّ َ َ َ َ
ع ْن َعئِشة رىض اهلل عنها أن أسماء بِنت أ ِب بك ٍر
َ َُ ََ ْ َ َ َ
َو َعليْ َها-صىل اهلل عليه وسلم- هلل
ِ ول ا
ِ دخلت ع رس
20 Muhammad Ali Ash-Shabuni, Rawai’u al-Bayan: Tafsir Ayat al-Ahkam min al-
Qur’an, Bab Hijab al-Mar’ah al-Muslimah (Beirut: Al-Maktabah al-‘Ashriyah,
2005), juz 2, hlm. 352.