Oleh :
TAHUN 2021
Daftar Isi
Ucapan syukur Alhamdulillah kami berikan kepada Allah SWT yang telah mengizinkan
kami menyelesaikan makalah ini dengan baik. Ucapan terima kasih pula kami berikan kepada
Bapak Dosen kami DR.Muh Mawangir, M.Ag yang telah memberikan tugas kepada kami dan
membuat kami senatiasa belajar kembali dan menelaah setiap topik yang harus kami bahas
disini.
Terima kasih pula kepada semua rekan yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini, sehingga dapat rampung dan dipersembahkan untuk menjadi bahan yang dapat
diserap ilmunya.
Kami harap makalah ini dapat menjadi penunjang untuk bab awal yang akan dibahas di
semester genap ini. Karenanya kami buat makalah ini dengan sebaik-baiknya, semoga apa yang
kami sampaikan dapat memberikan tambahan ilmu untuk sahabat semua.Untuk itu terima kasih
untuk kawan semua yang menyempatkan waktunya untuk meneliti kembali persoalan yang ada
dalam makalah ini.
Penulis
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dalam dunia perguruan tinggi umum, AIK diharuskan untuk menjadi mata kuliah
wajib yang harus di ikuti oleh mahasiswa. Dan mungkin ada beberapa mahasiswa
yang akan merasa kenapa perlu mereka mempelajari AIK bahkan setelah mereka
berada di perguruan tinggi. Dimana hitungan psikologis seharusnya di umur ini
mereka sudah dewasa dan sudah dapat dipastikan bisa menentukan jalan hidupnya
sendiri.
Pendidikan AIK di perguruan tinggi khususnya perguruan tinggi muhammadiyah
memiliki posisi strategis, menjadi ruh penggerak, dan misi utama penyelenggaraan
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) sesuai rumusan Majelis DIKTI PP
Muhammadiyah. Pendidikan AIK juga menjadi kekuatan PTM karena dapat menjadi
basis kekuatan spiritual, moral dan intelektual serta daya gerak bagi seluruh
civitasakademika. Keberhasilan pendidikan AIK menjadi salah satu indikator. Karena
hal inilah kenapa AIK harus ditekankan di Perguruan Tinggi.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kita merumuskan masalah betapa pentingnya AIK di
perguruan tinggi.Bukan hanya sebagai mata kuliah wajib, namun juga sebagai
pembentukan moral seorang mahasiswa untuk menjadi suri tauladan masyarakat.
Dengan begitu, mahasiswa dapat mengambil keputusan dengan mempelajari lebih
lanjut dalam bidang keagamaan.
C. Tujuan Pembahasan
1. Mahasiswa mendapatkan pengertian pentingnya AIK dalam perkuliahan
2. Mahasiswa dapat mendalami lebih lanjut materi bukan hanya yang disampaikan
dosen, melainkan teori lainnya tentang AIK
3. Mahasiswa dapat mengimplementasikan semua teori yang dipelajari dikelas untuk
kehidupannya sehari-hari.
MENGAPA DAN BAGAIMANA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DIAJARKAN DI PERGURUAN TINGGI
BAB I
PENGERTIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
A. Pengertian
Pendidikan ialah proses belajar untuk mengetahui pengetahuan, belajar
keterampilan, dan kebiasaan sekelompok manusia yang mewariskan dari generasi ke
generasi yang melalui proses pengajaran, pelatihan dan penelitian. Agar manusia
mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan.
Agama adalah suatu ajaran yang terorganisir menurut kepercayaan, budaya serta
pandangan dunia yang saling menghubungkan manusia dengan perintah dari kehidupan.
Islam adalah agama yang mempercayai satu Tuhan yaitu Allah SWT, Islam
mempunyai arti “penyerahan” atau “berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Orang
yang mengikuti ajaran Agama Islam disebut Muslim yang mempunyai arti “Seseorang
yang tunduk kepada Allah” serta Islam juga mengajarkan bahwa Allah adalah Tuhan
yang berhak disembah dan Muhammad adalah Rasul serta nabi terakhir yang diutus oleh
Allah SWT ke bumi ini.
Pengertian pendidikan agama islam sendiri ialah salah satu upaya pemerintah
untuk menyiapkan siswa/mahasiswa (peserta didik) supaya lebih mengenal, memahami,
menghayati serta mengimani ajaran Islam dibarengi dengan tuntutan untuk saling
mentoleransi terhadap agama lain agar semua umat beragama bisa hidup rukun dan
tercipta rasa kesatua dan persatuan di bangsa ini.
Pendidikan Agama Islam telah diberikan dan diajarkan di Perguruan tinggi dan
sekolah laiinya pada tahun 1966, sebelum tahun itu mata kuliah ini tidak wajib diikuti
oleh mahasiswanya. Melainkan bagi beberapa mahasiswa saja yang memang berminat
untuk mempelajari lebih lanjut tentang pendidikan agama islam.
BAB II
LANDASAN HUKUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Pendidikan Islam memiliki peran strategis bagi pembentukan karakter peserta didik yang
sangat dibutuhkannya dalam menjalani kehidupan sehari-hari, dimana dalam proses
keberlangsungannya, pendidikan Islam berpijak pada nilai-nilai al-Qur’an dan Hadis. Dengan
ini, pendidikan Islam merupakan pondasi penguat terhadap akhlak dan perilaku peserta didik.
Namun demikian, pendidikan Islam masih perlu pula kontribusi disiplin ilmu lain sebagai faktor
pendukung guna melangsungkan pendidikan secara konkret dan membumi. Salah satu disiplin
ilmu itu adalah psikologi.
Psikologi adalah disiplin ilmu yang mengkaji sekaligus melihat peserta didik dari sudut
pandang psikis (jiwa), dimana aspek psikis harus menjadi pertimbangan para pendidik dalam
proses pencapaian tujuan pendidikan. Di antara psikologi yang bisa dijadikan sebagai landasan
pendidikan yaitu psikologi perkembangan, psikologi belajar, dan psikologi sosial. Pendidikan
harus melihat kondisi psikologi individu dalam hal ini adalah peserta didik, utamanya dalam
menyusun dan melaksanakan kurikulum sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara
optimal. Adapun dalam pendidikan Islam psikologi yang dijadikan sebagai acuan adalah
psikologi yang berwawasan pada al-Qur’an dan Hadis. Dimana akhirnya menghasilkan output
yang berorientasi ketuhanan, insan kamil bahagia di dunia dan akhirat.
BAB IV
PERANAN PENTING PAI DALAM PERGURUAN TINGGI
Mengapa AIK sangat penting untuk diajarkan di perguruan tinggi umum.Karena AIK
mempunyai tujuan dan fungsi yang sangat baik bagi mahasiswa agar rohani dan perilaku yang
tidak menyimpang dalam syariat Islam serta dapat menjadi Insan Khamil (menjadi manusia yang
sempurna).
B. Tujuan PAI
Tujuan PAI di perguruan tinggi untuk menumbuhkan bahkan meningkatkan
keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan,
pengalaman, serta kepribadian mahasiswa tentang agama Islam sehingga mahasiswa
dapat mengembangkannya dalam hal keimanan, ketakwaannya dalam berbangsa dan
bernegara.
Sedangkan secara umum tujuan PAI terbagi menjadi 4 bagian yaitu :
1. Tujuan Umum
Tujuan umum PAI ialah tujuan yang akan dicapai oleh para mahasiswa
dengan semua kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan baik dari pendidikan
dengan pengajaran atau dengan cara yang lain.
2. Tujuan Sementara
Tujuan sementara dalam PAI adalah tujuan yang akan dicapai oleh mahasiswa
setelah diberikan pengalaman tertentu yang direncanakan oleh kurikulum.
3. Tujuan Akhir
Tujuan Akhirnya adalah kehendak agar mahasiswa menjadi manusia-manusia
yang sempurna, dalam artian perilaku mahasiswa tidak menyeleweng dari
ajaran Islam.
4. Tujuan Operasional
Ialah tujuan praktis yang akan dicapai para mahasiswa dengan sejumlah
kegiatan pendidikan tertentu.
Jalan menuju tujuan itu tidak lain adalah melalui proses pendidikan yang berorientasi
kepada hubungan tiga arah yakni hubungan anak didik dengan Tuhannya, dengan masyarakat
dan dengan alam sekitar.
1. Hubungan dengan Tuhannya menghendaki adanya konsepsi ketuhanan yang telah
mapan dan secara pasti, dijabarkan dalam bentuk norma-norma ubudiyah mahzab
yang wajib ditaati oleh semua mahasiswa secara syar’I.
2. Hubungan dengan masyarakatnya memerlukan adanya aturan-aturan dan norma-
norma yang mengarahkan proses hubungan sesama manusia bersifat lentur dan
konfigurasi rentangan tata nilainya, tapi tidak melanggar atau merusak prinsip-
prinsip dasarnya yang absolut.
3. Hubungan dengan alam sekitar menurut adanya kaidah-kaidah yang mengatur dan
mengarahkan kegiatan manusia didik dengan bekal ilmunya dalam penggalian,
pemanfaatan dan pengolahan kekayaan yang mensejahterakan kesadaran
terhadap bahaya arus balik sanksi alam akibat pengurasan habis-habisan terhadap
kekayaan alam melebihi kapasitas alamiyahnya
Fungsi PAI
Metode pembelajaran :
1) Ceramah, yaitu menyampaikan materi dari satu pihak yang berbicara
( sebagai tenaga pendidik) dan pihak lain sebagai pendengar (mahasiswa).
2) Demonstrasi, diberikan dengan cara memeragakan beberapa materi, missal
materi tentang sejarah perkembangan Islam maka kita buat dengan
mengadakan drama perkembangan islam.
3) Diskusi, metode ini sangat efektif bila digunakan dikalangan mahasiswa,
karena orang yang cenderung bersikap pasif dapat memberikan
pendapatnya maupun mempertanyakan materi yang tidak dikuasainya.
4) Problem solving, sebagai mahasiswa tentunya kita harus menjadi pribadi
yang aktif dalam mencermati masalah yang ada disekitar lingkungan kita.
Termasuk permasalahan dalam pembelajaran PAI maka bila ditemukan
satu titik masalah, kita bisa bermusyawarah agar mendapatkan solusi yang
terbaik dari masalah tersebut.
Seorang dosen, guru, ataupun tenaga pengajar lainnya pasti memiliki cara
masing-masing dalam memberikan pemahamannya terhadap orang yang di
berikan pembelajaran. Untuk itu teknik pembelajaran biasanya dilakukan
dengan konsep tertentu. Bagi kelas yang memiliki mahasiswa yang aktif
biasanya dosen akan melakukan cara dengan memberikan forum diskusi
bersama agar semua pihak dapat terlibat. Begitupun bagi para mahasiswa
yang bisa dikatakan pasif, mereka akan diberikan metode pembelajaran
dengan praktikum agar mereka lebih bisa mencoba untuk aktif dan ikut
terlibat dalam sebuah pembahasan materi.
Pada dasarnya tujuan dari hidup seorang muslimah adalah untuk mengabdi pada Allah
SWT karena pengabdian adalah bentuk realisasi dari keimanan dan di aplikasikan dalam setiap
sendi-sendi kehidupan dan itu adalah menjadi tujuan dari pendidikan islam. Dalam pendidikan
Islam segala aspek untuk kehidupan dapat dijadikan sebagai Ibadah kepada Allah tentunya
dengan niat mendekatkan diri kepada allah, dan tetap tawakal berada dijalannya.
Agama adalah pelajaran yang sangat penting yang harus di pelajari. Pelajaran agama
suatu ajaran yang baik untuk menjadikan kita sebagai orang yang beriman dan bertaqwa .dengan
mempelajari agama kita dapat mengetahui mana perilaku yang baik dan mana perilaku yang
buruk. mana perang dan mana perbuatan yang harus di kerjakan.
Khususnya terhadap mahasiswa pendidikan agama sangat penting sebagai benteng
mereka saat ini, realitas menunjukkan bahwa mahasiswa sudah banyak terlibat dengan perilaku
tidak baik, seperti tawuran, perilaku moral/asusila pornografi dan pornoaksi dan lain-lain.Peran
ilmu keagamaan dalam menyikapi masuknya kebudayaan luar dalam menanggapi pengaruh
kebudayaan luar dalam era globalisasi ini.Kita tidak dapat mengisolasi diri.
Dengan pendidikan agama akan membentuk karakter akhlak ulkarimah bagi mahasiswa
sehingga mereka mampu mempilter mana pergaulan yang baik dan mana yang tidak baik,
pendidikan agama mengarahkan kepada setiap mahasiswa untuk komitmennya terhadap ajaran
agamanya tidak terbuai dengan lingkungan yang tidak baik. Tidak berperilaku buruk setiap
aktifitasnya.
BAB VII .
KESIMPULAN
Pendidikan Agama Islam tentu berperan penting dalam aspek pembelajaran dan
perkuliahan di Indonesia, terutama bagi kita yang memang seorang muslim. Meskipun kita dapat
mempelajari lebih lanjut tentang Islam di pesantren ataupun di pengajian, tapi dasar bagi seorang
mahasiswa juga penting dilakukan di perguruan tinggi.
PENUTUP
Sekian materi yang dapat disampaikan dalam makalah ini, semoga sahabat semua dapat
menjadikannya setidaknya satu ilmu yang dapat dimanfaatkan di kehidupannya. Serta kami
berharap apa yang tertera didalam sini dapat menjadi pertimbangan sahabat semua untuk
senantiasa merasa ihklas dalam menuntut ilmu kapanpun dan dimanapun. Setidaknya sedikit
yang kami sampaikan ini bila berguna untuk kawan semua akan menjadi pahala pula untuk kami
di akhirat kelak.
Daftar Pustaka
1. Bahri D, Saeful dan Anwar Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta
2. Grabolong, Blogspot.2015. STRATEGI, METODE DAN TEKNIK PEMBELAJARAN
PAI.
3. Mukhtar Yahya dan Fathurrahman. 1986. Dasar-dasar Pembinaan Hukum Fiqh Islami.
Bandung: PT Al-Ma`arif.
4. Praja, Juhaya S. 1987. Aliran-Aliran Filsafat: Dari Rasionalisme hingga Sekularisme.
Bandung: Alva Gracia.
5. Rahmat,Munawar&Syahidin.2005.SejarahMasjid.(Modul).Jakarta: Direktorat Urusan
Agama Islam KemanagRI.
6. Rahmat, Munawar. 2006. “Corak Berpikir Keagamaan Mahasiswa Aktivis Islam UPI: Dari
Corak Berpikir yang Eksklusif, Inklusif, hingga Liberal” Jurnal Ta`lim. Bandung: Jurusan
MKDU FPIPS UPI.
7. Abdullah, M Amin. 2006. Islamic Studies di Perguruan Tinggi: Pendekatan Integratif-
Interkonektif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
8. Syahidin & Rahmat, Munawar. 2009. Corak Berpikir Keagamaan Mahasiswa di Jawa
Barat: Dari Corak Berpikir yang Eksklusif, Inklusif, hingga Liberal. Hasil Penelitian
dibiayai DIKTI Kemendiknas. Bandung: FPIPS UPI.
9. Arsyad, M. Natsir. 1989. Ilmuwan Muslim Sepanjang Sejarah.Bandung: Mizan. Chalil,
Moenawar. 1999. Kembali Kepada Al-Quran dan Assunnah. Jakarta: Bulan Bintang.
10. Daradjat, Zakiah. 2003. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang.
11. Faiz, Fakhruddin. 2003. Hermeneutika Qur’ani antara Teks, Konteks, dan Kontektualisasi.
Yogyakarta: Qalam.