TENTANG
BUPATI KOTABARU,
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Kotabaru.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah.
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kotabaru.
4. Bupati adalah Bupati Kotabaru.
5. Perangkat Daerah adalah Perangkat Daerah Kabupaten Kotabaru.
6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Kotabaru.
7. Lembaga Teknis Daerah adalah unsur pendukung tugas Bupati dapat berbentuk
Badan, Kantor dan Rumah Sakit.
8. Unsur Pengawasan Daerah adalah Badan Pengawasan Daerah yang selanjutnya
disebut Inspektorat Kabupaten.
9. Rumah Sakit Umum Daerah adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat yang dikategorikan ke dalam Rumah Sakit
Umum Daerah dan Rumah Sakit Khusus Daerah.
10. Unit Pelaksana Teknis adalah unsur pelaksana tugas teknis pada Badan dan Kantor.
11. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Lembaga
Teknis Daerah.
12. Penyelenggaraan pelayanan terpadu adalah kegiatan penyelenggaraan perijinan dan
non perijinan yang proses pengelolaannya mulai dari tahap permohonan sampai ke
tahap terbitnya dokumen dilakukan secara terpadu dalam satu pintu dan satu tempat.
13. Tim Teknis adalah kelompok kerja yang terdiri dari unsur-unsur satuan kerja perangkat
daerah terkait yang mempunyai kewenangan untuk memberikan pelayanan perijinan.
14. Unit pelayanan perijinan terpadu adalah bagian perangkat daerah berbentuk Kantor
Pelayanan Perijinan Terpadu, merupakan gabungan dari unsur-unsur perangkat
daerah yang mempunyai kewenangan di bidang pelayanan perijinan.
BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Lembaga Teknis Daerah yang terdiri dari :
1. Inspektorat Kabupaten;
2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
3. Badan Kepegawaian Daerah;
4. Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik;
5. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;
6. Badan Lingkungan Hidup Daerah;
7. Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
8. Badan Komunikasi, Informatika, Arsip dan Sandi Daerah ;
9. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;
10. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan,
Kehutanan
11. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal
12. Kantor Perpustakaan Umum;
13. Kantor Pengelola Pasar;
14. Rumah Sakit Umum Daerah Kotabaru.
BAB III
KEDUDUKAN
Pasal 3
(1) Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah
dipimpin oleh seorang Inspektur yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
bertanggungjawab kepada Bupati dan secara teknis administratif mendapat
pembinaan dari Sekretaris Daerah.
(3) Badan merupakan unsur pendukung tugas Bupati dipimpin oleh seorang Kepala
Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
(4) Kantor merupakan unsur pendukung tugas Bupati dipimpin oleh seorang Kepala
Kantor yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
(5) Rumah Sakit Daerah merupakan unsur pendukung tugas Bupati dipimpin oleh
seorang Direktur yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah.
BAB IV
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI
Bagian Pertama
Inspektorat Kabupaten
Pasal 4
Pasal 10
(1) Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah
yang bersifat spesifik di bidang keluarga berencana, keluarga sejahtera,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
(2) Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan
fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang keluarga berencana, pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang keluarga berencana;
d. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang keluarga sejahtera:
e. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan perempuan;
f. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perlindungan anak;
g. pembinaan Unit Pelaksana Teknis Badan; dan
h. pengelolaan kesekretariatan Badan.
(3) Susunan Organisasi Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, terdiri dari :
a. Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Program;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Keluarga Berencana terdiri dari :
1. Sub Bidang Pelayanan Kontrasepsi;
2. Sub Bidang Bina Institusi, Peran serta, Sosialisasi Data, Advokasi serta
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).
d. Bidang Keluarga Sejahtera terdiri dari:
1. Sub Bidang Pengembangan Ketahanan Keluarga;
2. Sub Bidang Pemberdayaan Ekonomi Keluarga.
e. Bidang Pemberdayaan Perempuan terdiri dari :
1. Sub Bidang Pengarusutamaan Gender;
2. Sub Bidang Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan.
f. Bidang Perlindungan Anak
a. Sub Bidang Perlindungan Anak;
b. Sub Bidang Kesejahteraan Anak.
g. Unit Pelaksana Teknis Badan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(4) Bagan struktur organisasi Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini .
Bagian Kedelapan
Badan Komunikasi, Informatika, Arsip dan Sandi Daerah
Pasal 11
(1) Badan Komunikasi, Informatika, Arsip dan Sandi Daerah mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di
bidang penyiapan dan pengelolaan sarana prasarana komunikasi daerah, informatika,
pengolahan data elektronik, kearsipan dan persandian.
(2) Badan Komunikasi, Informatika, Arsip dan Sandi Daerah dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang komunikasi daerah, informatika pengolahan
data elektronik, kearsipan dan persandian;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
sarana prasarana komunikasi daerah, informatika pengolahan data elektronik,
Kearsipan dan persandian;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang penyiapan dan pengelolaan sarana
prasarana komunikasi daerah dan informatika;
d. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengolahan data dan informasi
elektronik;
e. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kearsipan;
f. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang persandian;
g. pembinaan Unit Pelaksana Teknis Badan; dan
h. pengelolaan kesekretariatan Badan.
(3) Susunan Organisasi Badan Komunikasi, Informatika, Arsip dan Sandi Daerah terdiri
dari :
a. Badan Komunikasi, Informatika, Arsip dan Sandi Daerah;
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Program;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Komunikasi dan Informatika terdiri dari :
1. Sub Bidang Sarana
Komunikasi dan Desiminasi Informasi;
2. Sub Bidang
Telekomunikasi dan Informatika.
d. Bidang Pengolahan Data dan Informasi Elektronik terdiri dari:
1. Sub Bidang Pengolahan Data Elektronik;
2. Sub Bidang Penyedia Informasi Data Elektronik.
e. Bidang Kearsipan terdiri dari :
1. Sub Bidang Arsip Statis;
2. Sub Bidang Arsip Dinamis.
f. Bidang Persandian terdiri dari :
1. Sub Bidang Peralatan Sandi (Palsan);
2. Sub Bidang Sistem Sandi (Sissan).
g. Unit Pelaksana Teknis Badan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(4) Bagan struktur organisasi Badan Komunikasi, Informatika, Arsip
dan Sandi Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini .
Bagian Kesembilan
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Pasal 12
(1) Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang
pengelolaan keuangan dan aset daerah.
(2) Badan Pengelola Keuangan dan Aset daerah dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
pengelolaan keuangan dan aset daerah;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang anggaran;
d. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perbendaharaan;
e. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang akuntansi;
f. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang aset;
g. pembinaan Unit Pelaksana Teknis Badan; dan
h. pengelolaan kesekretariatan Badan.
(3) Susunan Organisasi Badan Pengelola dan Aset Daerah terdiri dari:
a. Badan Pengelola dan Aset Daerah;
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Program;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Umum Kepegawaian.
c. Bidang Anggaran terdiri dari :
1. Sub Bidang Anggaran Belanja Langsung;
2. Sub Bidang Anggaran Belanja Tidak Langsung dan Pembiayaan.
d. Bidang Perbendaharaan terdiri dari :
1. Sub Bidang Pelayanan Perbendaharaan;
2. Sub Bidang Pengelolaan Kas;
e. Bidang Akuntansi terdiri dari :
1. Sub Bidang Pengelolaan Data Akuntansi;
2. Sub Bidang Administrasi, Evaluasi dan Pelaporan.
f. Bidang Aset terdiri dari :
1. Sub Bidang Inventarisasi Aset;
2. Sub Bidang Pengadaan dan Pengelolaan Aset.
g. Unit Pelaksana Teknis Badan
i. Kelompok Jabatan Fungsional
(4) Bagan struktur organisasi Badan Pengelola Keuangan dan Aset daerah sebagaimana
tercantum dalam Lampiran IX dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini .
Bagian Kesepuluh
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, Kehutanan
Pasal 13
(1) Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan,
Kehutanan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan
pertanian, perikanan, kehutanan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Ketahanan
Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan mempunyai
fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang ketahanan pangan dan pelaksana
penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
ketahanan pangan dan pelaksanaan penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang ketersediaan, cadangan dan
kerawanan pangan;
d. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang distribusi, akses, konsumsi dan
kemanan pangan;
e. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang penyuluhan;
f. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang ketenagaan, kelembagaan, dan
pengembangan SDM;
g. pembinaan Unit Pelaksana Teknis Badan; dan
h. pengelolaan Kesekretariatan Badan.
(3) Susunan Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
Pertanian, Perikanan, Kehutanan terdiri dari :
a. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan,
Kehutanan;
b. Sekretariat terdiri dari :
(4) Bagan struktur organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
Pertanian, Perikanan, Kehutanan sebagaimana tercantum dalam Lampiran X dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini .
Bagian Kesebelas
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal
Pasal 14
(1) Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik
di bidang pelayanan perijinan terpadu dan penanaman modal.
(2) Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan perijinan terpadu dan penanaman
modal;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
pelayanan perijinan terpadu dan penanaman modal;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perijinan jasa usaha;
d. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perijinan tertentu;
e. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang monitoring dan informasi pelayanan;
f. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang penanaman modal;
g. pembinaan Unit Pelaksana Teknis Badan; dan
h. pengelolaan kesekretariatan Badan.
(3) Susunan Organisasi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal
terdiri dari:
a. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal;
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Program;
Bagian Keduabelas
Kantor Perpustakaan Umum
Pasal 15
(1) Kantor Perpustakaan Umum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang perpustakaan.
(2) Kantor Perpustakaan Umum dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang perpustakaan;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
perpustakaan;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
perpustakaan;
d. pembinaan dan pelaksanaan tugas pengadaan dan pengolahan bahan pustaka;
e. pembinaan dan pelaksanaan tugas layanan pustaka dan informasi;
f. pembinaan dan pelaksanaan tugas pembinaan teknis, pengembangan dan
kerjasama perpustakaan; dan
g. pengelolaan ketatausahaan Kantor.
(3) Susunan Organisasi Kantor Perpustakaan umum terdiri dari :
a. Kantor Perpustakaan Umum;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Pengadaan dan Pengolahan Bahan Pustaka;
d. Seksi Layanan Pustaka dan Informasi;
e. Seksi Pembinaan Teknis, Pengembangan dan Kerjasama
Perpustakaan;
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(4) Bagan struktur organisasi Kantor Perpustakaan Umum sebagaimana tercantum dalam
Lampiran XII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini..
Bagian Ketigabelas
Kantor Pengelola Pasar
Pasal 16
(1) Kantor Pengelola Pasar mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang pengelolaan pasar.
(2) Kantor Pengelola Pasar dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan pasar;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
pengelolaan pasar;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pengelolaan pasar;
d. pelaksanaan tugas di bidang pendapatan;
e. pelaksanaan tugas di bidang sarana dan prasarana;
f. pelaksanaan tugas di bidang ketertiban;
g. pelaksanaan tugas di bidang kebersihan dan pemeliharaan; dan
h. pengelolaan ketatausahaan Kantor.
(3) Susunan Organisasi Kantor Pengelola Pasar terdiri dari :
a. Kantor Pengelola Pasar;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Pendapatan;
d. Seksi Ketertiban;
e. Seksi Kebersihan dan Pemeliharaan;
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(4) Bagan struktur organisasi Kantor Pengelola Pasar sebagaimana tercantum dalam
Lampiran XIII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini.
Bagian Keempatbelas
Rumah Sakit Umum Daerah
Pasal 17
(1) Rumah Sakit Umum Daerah Kotabaru mempunyai tugas melaksanakan upaya
kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya
peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Rumah Sakit Umum Daerah Kotabaru dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi:
a. pelayanan medis;
BAB V
TATA KERJA
Pasal 18
(1) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan/unit organisasi dan kelompok
tenaga fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik
dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan
Pemerintah Daerah serta dengan instansi lain di luar Pemerintah Daerah sesuai
dengan tugas masing-masing.
(2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahan masing-masing dan jika
terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
(3) Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggungjawab memimpin dan
mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta
petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.
(4) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan
bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala
tepat pada waktunya.
(5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya, wajib
diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan
untuk memberikan petunjuk dan arahan selanjutnya kepada bawahan.
(6) Dalam penyampaian laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan
juga kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai keterkaitan dan
hubungan kerja.
(7) Dalam upaya meningkatkan efektivitas kegiatan dan pelaksanaan tugas, serta dalam
rangka bimbingan serta evaluasi kinerja organisasi, setiap pimpinan satuan organisasi
wajib mengadakan rapat atau pertemuan secara berkala.
BAB VI
PEMBIAYAAN
Pasal 19
(1) Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan Lembaga Teknis Daerah,
dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
(2) Dengan tidak mengurangi ketentuan ayat (1), kepada Lembaga Teknis Daerah dapat
diberikan bantuan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VII
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 20
Pengangkatan dalam jabatan dan pemberhentian dari jabatan dilaksanakan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 21
(1) Rumusan tugas dan fungsi unsur-unsur organisasi masing-masing Lembaga Teknis
Daerah ditetapkan tersendiri dengan Peraturan Bupati.
(2) Pembentukan, rumusan tugas dan fungsi Unit Pelaksana Teknis Badan ditetapkan
tersendiri dengan Peraturan Bupati.
Pasal 22
(1) Lembaga Teknis Daerah yang didukung oleh kelompok jabatan fungsional, dilakukan
penyerasian dan rasionalisasi struktur organisasi sesuai ketentuan yang berlaku.
(2) Penyerasian dan rasionalisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak Peraturan Daerah ini diundangkan.
(3) Ketentuan mengenai kelompok jabatan fungsional diatur dalam Peraturan Bupati yang
mengatur tugas dan fungsi unsur-unsur organisasi masing-masing Lembaga Teknis
Daerah.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23
(1) Pada saat Peraturan Daerah ini diundangkan maka Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Kotabaru berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kotabaru Nomor 10
Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Kabupaten Kotabaru masih tetap berlaku sepanjang belum dilaksanakan penyerasian
Dinas Daerah Kabupaten Kotabaru yang baru berdasarkan Peraturan Daerah ini
(2) Pelaksanaan penyerasian Dinas Daerah Kabupaten Kotabaru berdasarkan
Peraturan Daerah ini dilaksanakan secara bertahap paling lambat 1 (satu) tahun sejak
tanggal diundangkan.
(3) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Bupati.
Pasal 24
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah.
Ditetapkan di Kotabaru
pada tanggal 11 Agustus 2011
BUPATI KOTABARU,
H. IRHAMI RIDJANI
Diundangkan di Kotabaru
pada tanggal 11 Agustus 2011
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KOTABARU,
H. SURIANSYAH
I. UMUM
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup Jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup jelas
Pasal 22
Cukup jelas
Pasal 23
Cukup jelas
Pasal 24
Cukup jelas