PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Saat ini, permintaan terhadap otomatisasi dan system intelejen sangat
tinggi, itu sebabnya masyarakat menunjukkan ketertarikan terhadap perangkat
pintar. Contohnya, masyarakat dapat mengkontrol atau memonitor alat-alat
rumah tangga mereka melalui web atau aplikasi melalui telepon genggam.
Internet of Things (IoT) yang dapat membuat alat-alat atau perangkat keras
tersebut dapat berkomunikasi, bertukar data, dan saling mengendalikan
melalui web atau aplikasi telepon genggam. [1] Suhu dan kelembaban udara di
lingkungan pun dapat dimonitor melalui web dengan menggunakan (IoT) agar
udara di lingkungan tersebut tetap sehat dan terjaga. [2]
13
pada rumah jamur tidak selalu sesuai dengan standar, karena kelembaban
rumah jamur hanya bergantung pada perkiraan petani. Biaya untuk pekerja
dalam pemeliharaan jamur juga sangat tinggi. Kondisi suhu dan kelembaban
yang tidak terjaga menyebabkan kualitas jamur menurun, sehingga hasil panen
jamur tidak maksimal.
Oleh karena itu kami membuat suatu alat yang bisa memonitoring suhu
dan kelembaban di ruangan atau rumah menggunakan sensor yang dapat
langsung dipantau atau dimonitor oleh para penggunanya melalui tampilan
antarmuka web agar mereka dapat mengetahui berapa suhu dan kelembaban di
ruangan tersebut serta mengetahui apakah suhu dan kelembaban udara di
ruangan tersebut aman atau tidak
1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan alat ini adalah untuk merancang dan membuat alat
yang dapat mendeteksi serta menstabilkan suhu dan kelembaban pada
budidaya jamur secara otomatis melalui IoT
1.5. Luaran
Luaran yang diharapkan dari permasalahan yang muncul adalah :
1. Sebuah alat bantu untuk pengontrolan suhu dan kelembaban pada
budidaya jamur.
2. Ke efektifan penggunaan alat pengontrol suhu dan kelembaban ini
dikarenakan penggunaannya melalui akses internet.
13
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
13
model bisnis kita sepenuhnya. Ini akan memungkinkan orang dan perangkat untuk
berkomunikasi kapan saja, di mana saja, dengan perangkat apa pun dalam kondisi
ideal menggunakan apa pun jaringan dan layanan apa pun. Tujuan utama IoT
adalah menciptakan Dunia superior untuk manusia di masa depan. [3]
2.2. Wemos d1 r2
Pada masa sekarang atau masa yang akan datang, penggunaan komputer
akan mendominasi pekerjaan manusia atau bahkan akan mengalahkan
kemampuan komputasi manusia seperti mengontrol peralatan elektronik dari jarak
jauh dengan menggunakan dukungan media IOT (Internet of Things). Salah satu
hardware dari pengembangan yang berbasis IOT adalah Wemos D1 mini, yang
merupakan sebuah mikrokontroler hasil pengembangan berbasis modul ESP8266.
Masih terdapat modul wifi yang berbasis ESP8266 seperti Nodemcu yang sering
digunakan sebagai penghubung internet antara Arduino ke smartphone atau PC
melalui jaringan wifi. Modul Wemos D1 ini diciptakan sebagai solusi dari
mahalnya sebuah modul wireless yang berbasis mikrokontroler. Dengan adanya
mikrokontroler Wemos ini biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan sebuah
project yang berbasis IOT (Internet Of Things) jadi lebih sedikit, terlebih lagi
wemos ini dapat menjalankan sistem kode bait tanpa menggunakan arduino
sebagai mikrokontrolernya. Adapun keunggulan menggunakan modul Wemos
adalah dapat diprogram menggunakan Arduino IDE dengan sintaks program
library yang banyak terdapat di internet dan pin out yang compatible dengan
Arduino Uno sehingga mudah untuk menghubungkan dengan arduino shield
lainnya serta mempunyai memory yang sangat besar yaitu 4MB. Wemos juga
sesuai dengan beberapa bahasa pemograman lainnya seperi bahasa Pyhton dan
Lua sehingga memudahkan untuk mengupload program kedalam wemos apabila
seorang programmer belum terlalu paham dengan cara program menggunakan
13
Arduino IDE. Bentuk board yang kecil dan harga yang ekonomis membuat
banyak pengembang semakin dipermudah untuk menerapkan sebuah perangkat
atau project IOT ke dalam Wemos yang akan dikontrol maupun dimonitor
menggunakan smartphone atau PC secara online dan realtime. Secara kinerja dan
spesifikasi wemos D1 mini ini lebih baik jika dibandingkan dengan Arduino
dikarenakan speed dari controller yang lebih baru dan lebih tinggi ditambah telah
terintegrasi dengan Wifi connection sehingga dapat update Software via On the
Air.
Sensor DHT22 (AM2302) adalah sensor suhu dan kelembaban. DHT juga
merupakan sebuah famili produk sensor suhu dan kelembaban yang diprosuksi
oleh Aosong Elektronics. Sensor ini terdiri dari dua bagian yaitu sensor
kelembaban kapasitif dan termistor.[Aosong (Guangzho) Electronics Co, 2011]
Untuk rangkaian pengendali sinyal dan ADC sudah tidak diperlukan lagi,
karena sensor tersebut sudah menggunakan cip mikropengendali dengan keluaran
berupa sinyal digital. Komunikasi antara sensor dan rangkaian sistem
mikropengendali terjadi melalui komunikasi serial dua arah menggunakan satu
kabel.[Aosong (Guangzho) Electronics Co, 2011]
Sensor DHT11 hampir sama dengan sensor DHT22 namun sensor DHT22
memiliki kelebihan sebagai berikut :
1. Keluaran dari sensor DHT22 sudah berupa sinyal digital dengan konversi
dan perhitungan dilakukan oleh MCU 8-bit.
2. Sensor terkalibrasi secara akurat dengan kompensasi suhu diruang
penyesuaian dengan nilai koefisien kalibrasi tersimpan dalam memori
OTP terpadu (DHT-22 lebih akurat dan presisi dibandingkan dengan
DHT11).
3. Rentang pengukuran suhu dan kelembaban lebih lebar.
13
4. DHT22 mampu mentransmisikan sinyal keluaran melewati kabel panjang
(hingga 20 meter) sehingga cocok untuk ditempatkan dimana saja.
13
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
3.1. Flowchart Kegiatan
Dalam kegiatan ini, metode pelaksanaan kegiatan yang kami gunakan ditampilkan
pada Gambar 3.1.
Mulai
Analisa Kebutuhan
Pencarian Data
Pencarian Hardware
Pencarian Software
Tidak
Pemasangan Sprayer
Pengujian
Selesai
13
Keterangan flowchart pengerjaan alat pengendali suhu dan kelembaban :
1. Identifikasi Masalah dan Tujuan
Dalam pelaksanaan sebuah kegiatan pertama kali yang harus dilakukan
adalah mengidentifikasi masalah yang akan dijadikan bahan dasar kegiatan
ini.
2. Analisa Kebutuhan
Pada perancangan alat ini maka dibutuhkan beberapa komponen yang
digunakan. Seperti mikrokontroler sensor DHT22 dan perlengkapan
lainnya.
3. Pencarian Data
Setelah merancang kebutuhan yang digunakan maka pencarian datasheet
untuk kebutuhan spek yang cocok untuk digunakan pada alat pengendali
suhu dan kelembaban.
4. Perancangan Hardware
Pada proses perancangan hardware dibutuhkan sebuah rancangan
rangkaian listrik. Pada proses perancangan hardware ini meliputi
perancangan pada breadboard. Perancangan pada breadboard ini akan
dilakukan sebagai uji kerja dari perangkat atau komponen yang sudah
disusun.
5. Perancangan Software
Penggunaan software bertujuan untuk memberikan coding atau perintah
pada perangkat. Dimana pembuatan coding ini dilakukan dengan
menggunakan software arduino. Dengan menggunakan bahasa arduino
yang akan digunakan untuk pemberian perintah kepada perangkat.
6. Sinkronisasi Hardware dan Software
Perangkat dapat bekerja apabila software dan hardware dapat berjalan
dengan baik dan sinkron. Apabila masih terdapat eror maka akan
dilakukan pengecekan ulang pada software maupun hardware hingga
mendapatkan hasil yang diinginkan.
7. Pembuatan Layout PCB dan Perakitan Komponen Alat
Pembuatan layout PCB akan digunakan ketika perangkat dinyatakan lulus
uji. Perakitan komponen alat pada PCB adalah bentuk finishing dari
perangkat alat pengendali suhu dan kelembaban.
8. Pemasangan Sprayer
Pemasangan Sprayer dilakukan setelah pembuatan layout PCB dan
perakitan komponen alat.
9. Pengujian
Pengujian dilakukan untuk menguji secara keseluruhan dari kinerja
perangkat alat pengandali suhu dan kelembaban ini.
13
10. Pengamatan dan Evaluasi
Pengamatan dan evaluasi pada perangkat dengan melihat dari segi
efektifitas penggunaan pengandali suhu dan kelembaban. Kekurangan
yang masih ditemui pada alat pengandali suhu dan kelembaban ini akan
menjadi bahan evaluasi.
11. Pembuatan Laporan Akhir
Pembuatan laporan ini bertujuan untuk melaporkan seluruh kegiatan
pembuatan perangkat alat pengandali suhu dan kelembaban sebagai bukti
selama proses pengerjaan.
START
END
Flowchart diatas merupakan alur kerja dari alat yang telah dibuat. Yang mana alur
kerjanya adalah seperti berikut:
1. sensor DHT-22 membaca suhu dan kelembaban di 4 tempat yang berbeda
13
hal ini bertujuan agar didapatkan pembacaan sensor DHT-22 yang akurat
dengan menghitung rata-rata pembacaan sensor setiap detik.
2. Setelah sensor melakukan pembacaan suhu dan kelembaban, selanjutnya
data tersebut diolah dalam arduino.
3. Setelah data hasil pembacaan diolah, maka akan ditampilkan pada web
browser user.
Mulai
Masukkan IP
Arduino
Tidak
Ya
Baca data
dari sensor
DHT-22
Tidak Keluar ?
Ya
Selesai
13
menggunakan kabel UTP, dan hasil pembacaanya akan ditampilkan pada browser.
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Anggaran Biaya
Adapun anggaran yang disediakan untuk pembuatan alat, seperti pada
Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang
a. Tang Potong Pipa PVC 100.000,00
b. Kunci Pas Set 8 Pcs 100.000,00
c. Stop Kontak 100.000,00
d. Selang High Pressure Ukuran 3/8” 650.000,00
e. Center Nozzle Misting 1000.000,00
f. Sensor Suhu DHT22 1250.000,00
g. Mikro pengendali 500.000,00
h. Wemos d1 r2 300.000,00
Jumlah (Rp) 4.000.000,00
2 Bahan Habis Pakai
a. Paket Misting Embun Nozzle Sprayer 4.250.000,00
Jumlah (Rp) 4.250.000,00
3 Biaya Lain- lain
a. Kertas A4 100.000,00
b. Tinta Printer 200.000,00
c. Materai 6000 50.000,00
d. Flash Disk 32 GB 300.000,00
e. CD RW 100.000,00
f. Cetak, Fotocopy dan Jilid 300.000,00
g. Publikasi Ilmiah 700.000,00
Jumlah (Rp) 1.750.000,00
Jumlah Total (Rp) 10.000.000,00
13
4.2. Jadwal Kegiatan
Adapun Jadwal Kegiatan yang diajukan untuk pembuatan alat ini seperti
yang tercantum pada Tabel 4.2 :
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pembelian Perangkat
2. Perakitan Perangkat
3. Pengujian Perangkat
4. Penerapan Teknologi
5. Penyusunan Laporan
0DAFTAR PUSTAKA
13
Mustika, Dian Putri. 2017. Mengenal Wemos D1 Mini Dalam Dunia IoT.
Dokumen PDF.
Djuanda, Feri. 2011. Pengenalan Arduino. Dokumen PDF.
L. Atzori el al. 2010. The Internet of Things : A survey, Comput. Netw
Ramadhani Graifhan. 2003. Modul Pengenalan Internet. Surabaya :
Universitas Sunan Giri
Susilowati, Raharjo, Budi. 2010. Budidaya Jamur Tiram yang Ramah
Lingkungan. Report No 50. STE Final, Palembang
13