Umur : 77 Tahun
Bangsal : Amarilis 1 C
B. Data subyektif
Keluhan utama : Sesak napas sejak ± 16 jam yang lalu. Terus-menerus.
Anamnesa terpimpin: Sesak napas (+). Terus-menerus. Batuk (+). Mual (-) muntah (-) Demam (-).
Riwayat penyakit : Riwayat asma berulang, stroke ringan, dan hipertensi
Diagnosa awal : Astma bronkial
Diagnosa Akhir : PPOK eksaserbasi akut, Mikosis paru, Sepsis
Diagnosa kerja : Astma bronkial, Kardiomegali, bendungan paru dini, PPOK eksaserbasi akut,
ileus, hipertensi, konstipasi, spondylosis lumbalis, CAP, kolik abdomen, mikosis
paru, anemia mikrositik, sepsis.
Riwayat sosial : Merokok
Riwayat pengobatan: Bisolvon tablet; Metilprednisolon tablet; dan Amlodipine 1x10mg
Riwayat alergi :-
C. Data obyektif
1. Kajian Awal masuk (IGD)
TD : 140/90 mmHg
Keadaan umum : Batuk berlendir, Dispnea
Pernafasan : 22 kali/menit
Kesadaran : Normal
Denyut nadi : 88 kali/menit
Suhu badan : 36,7oC
III.2 Data Klinik Pasien
Berdasarkan pemeriksaaan dokter terhadap pasien, maka diperoleh data klinik pasien selama
perawatan di rumah sakit. Data terdapat pada tabel III.
Tabel III.1. Data Klinik Hasil Pemeriksaan Pasien
Hasil Pengamatan
Aspek
Pemeriksaan Tanggal 25 Juni 2019 – 08 Juli 2019
25 26 27 28 29 30 01 02 03 04 05 06 07 08
Tekanan darah 140 150 140 120 120 140 150 120 180 160 160 180 180 160/
(mm/Hg) /90 /80 /80 /80 /80 /80 /60 /80 /90 /90 /90 /60 /90 80
Pernapasan 16-
22 22 30 20 28 26 24 22 22 20 32 26 28 28
24x/mnt
Denyut nadi
88 101 80 80 88 85 70 80 82 87 87 100 80 80
60-100x/mnt
Suhu 36-37⁰C 36,7 36,5 36 36,5 36,5 35,2 36,7 36 36,6 36,7 36,7 36,5 36,5 36
KU + + + + + + + + +, + + + + +
BAB + +- +- - - + + + + + - - - -
Batuk + + + + + + + + + + + + + +
Berlendir - - + + + + + + + + + + + +
Sulit tidur - - - + + + + + + - + - - +
Pusing + + + - - - - - - - - - - -
Nyeri dada + - - - - - - - - + - - - -
Nyeri abdomen - - - - - - + + + + + + - -
Sesak napas + + + + + + + + + + + + + +
Gatal-gatal + + - - -+ +- + + - - - - - -
Gelisah - - - - - - - - - - + + - -
Sakit kepala - - - - - - - - - - - - - -
Mual - - - - - - - - - - - - - -
Perut
- - - - - - - - - - - - - -
distended
Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan/Nilai Rujukan
27/06 09/07 17/07 19/07
WBC/(4-10 x 103 /uL) - H 10,2x103 N 7x103 N
NEU (39,3-73,7%) - H 93,6 H 77,3 N
LYM (18-48,3%) - L 1,9 L 8,5 L 12,3
MONO (4,4-12,7%) - N N N
EOS (0,6-7,3%) - N H 10,4 H 27,8
BASO (0,0-1,7%) N N N
RBC (4,06-5,58x106/mm3) - L 3,66x106 L 3,98x106 L 4,23
HGB (10,8-14,2g/dL) - L 7,2 L 8,3 L 8,5
HCT (37,7-53,7%) - L 25,4 L 28,9 L 30,3
MCV (81,1-96,0 fL) - L 69,4 L 72,6 L 71,6
MCHC (31,8-35,4 g/dL) - L 28,3 N L 28,1
RDW (11,5-14,5%) - H 22,5 H 25,2 H 25,1
PLT (155-366x103/mm3) - N - -
MPV (6,9-10,6 fL) - - - N
GDS (<140mg/dL) H 194 - N 118 -
Lipid (<200mg/dL) - - - -
SGOT (<55 U/L) - - N 16 u/L -
SGPT (L<42, P<32U/L) - - H 48 u/L N
Ureum (16-48 mg/dL) - - 33 mg/dL L 15
Kreatinin (L :0,7-1,3 mg/dL
- - N 0,7 L 0,6
P: 0,6-1,1 mg/dl)
PDW (10,0-18,0 fL) - L 9,6 fL - N
MCH (26,6-32,2 pg) - L 19,7 N L 20,1
PCT (0,2-0,4%) - - - N
Natrium (135-148 mmol/L) - - - N 138
Kalium (3,5-4,5 mmol/L) - - - N 3,5
Klorida (98-107 mmol/L) - - - L 95
Keterangan :Cetak Merah : nilai diatas normal; Cetak biru : nilai dibawah normal; N : nilai dalam
rentang normal; (-) : tidak ada hasil pemeriksaan
Tabel III.3. Data Hasil Pemeriksaan Diagnostik Pasien
Lanjutan Tabel III.4. Profil Pengobatan pasien dari awal masuk rumah sakit hingga akhir pengobatan
Rute dan Tanggal Pemberian Obat
Nama Obat Sediaan Dosis
Aturan pakai 03 04 05 06 07 08 09 10 11
O2 Tabung 3-4 lpm prn
NaCl 0,9% Infus 14 tpm IV infusion
Combivent® Vial 0,5/2,5 mg /8 jam nebules
240mg/
Aminophyllin Ampul IV drip - - - -
10mL
Flixotide® Vial 0,5mg /8 jam nebules
Methyl
Ampul 62,5 mg /24 jam IV - - - -
prednisolon
Ceftriaxone Vial 1 gram /12 jam IV
Ranitidine Tablet 150 mg PO 2x1 - - - - -
Bisolvon® Larutan 20 tts /8 jam nebules - - - -
Ambroxol Tablet 30 mg PO 3x1 - - - - - -
Laxadine® Emulsi PO 3x1 C - - - - - -
Omeprazol Vial 40 mg /12 jam IV - - - - - -
Ketorolac Ampul 30 mg /24 jam IV - - - - - -
transpulmin® Sirup PO 3x1 cth - - - - - -
Enystin® Suspensi 100.000
3x1 - - - - - -
(nystatin) unit/ml
N-asetilsistein Kapsul 200 mg PO 2x1 - - - - - -
Furosemide Ampul 20 mg /24 jam IV - - - - - - - -
Fluconazole Kapsul 400 mg PO 2x1 - - - - - - - -
Amlodipine Tablet 10 mg PO 1x1 - - - - - - -
Lanjutan Tabel III.4. Profil Pengobatan pasien dari awal masuk rumah sakit hingga akhir pengobatan
Nama Obat Sediaan Dosis Dosis dan Tanggal Pemberian Obat
Aturan
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
pakai
O2 Tabung 3-4 lpm prn -
NaCl 0,9% Infus 14 tpm /8 jam IV -
0,5/2,5 /8 jam
Combivent® Vial
mg nebules
Aminophyllin Ampul 240mg IV drip -
/8 jam
Flixotide® Vial 0,5mg
nebules
/12 jam
Ceftriaxone Vial 1 gram - - - - - - - -
IV
Laxadine® Emulsi PO 3x1 C -
N-asetilsistein Kapsul 200 mg PO 2x1 -
N-asetilsistein Kapsul 200 mg PO 3x1 - - - - - - - - -
/24 jam
Levofloxacin Infus 750 mg - - - - - - - -
IV
Fluconazole Kapsul 400 mg PO 2x1 - - - - - - - - -
Fluconazole Kapsul 200 mg PO 2x1 - - -
Fluconazole Kapsul 150 mg PO 2x1 - - - -
Vitamin B
Tablet PO 2x1 -
kompleks
Vitamin A Tablet IU 3x1 PO - - - -
Meropenem Vial 1 gram /8 jam IV - - - -
Paracetamol Infus 1g IV drips - - - - - - - - -
Amlodipine Tablet 10 mg PO 1x1 -
Suppo
Dulcolax® 10 mg 1x1 - - -
sitoria
Suppo
Dulcolax® 10 mg 1x2 - - - - - - -
sitoria
Keterangan : (Ö) = diberikan (–) = tidak diberikan () = lihat uraian obat
Obat pulang : - Moxifloxacin 400 mg/24 jam/PO - Curcuma 200 mg/12 jam/PO
- Fluconazole 150 mg/12 jam/PO - Laxadine® 2x1 sendok makan
- Symbicord® 160/4,5 mcg/12 jam/Puff (120 dosis)
- Vitamin B kompleks 1 tablet/12 jam/PO
Pada terapi diberikan oksigen 2-3 L/menit hal ini bertujuan untuk perbaikan psikis, koordinasi otot, toleransi
beban kerja dan pola tidur karena hipoksemi dapat mencetuskan dekompensatio kordis pada penderita
PPOK terutama pada saat adanya infeksi saluran napas.
β2-agonis menghasilkan bronkodilatasi dengan merelaksasi bronkus otot polos melalui aktivasi adenosin
siklik monophosphate (cAMP) .
Terapi kombinasi dengan dua kelas bronkodilator yang berbeda menarik karena dapat menurunkan dosis
kumulatif agen individu, sehingga mengurangi risiko efek samping sambil mempertahankan manfaat dari
setiap obat. Tambahan, antikolinergik dan β-agonis memiliki mekanisme yang berbeda tindakan, dan
menggabungkan dua kelas dapat memberikan tambahan manfaat. Memang, telah dibuktikan bahwa terapi
kombinasi menghasilkan peningkatan FEV1 yang secara signifikan lebih besar dibandingkan dengan
penggunaan baik albuterol atau ipratropium saja