Anda di halaman 1dari 6

STUDI KASUS

III.1 Profil Pasien Pasien


A. Identitas pasien
Nama : Bp. MG

Umur : 77 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tanggal lahir : 06 April 1942

Berat/Tinggi Badan : 53 kg/150 cm

Alamat : Perumahan Moreisya Anugrah

Bangsal : Amarilis 1 C

No. Rekam Medik : 148xxx

Jenis Pembayaran : BPJS

Masuk RS : 25 Juni 2019

Keluar RS : 21 Juli 2019

B. Data subyektif
Keluhan utama : Sesak napas sejak ± 16 jam yang lalu. Terus-menerus.
Anamnesa terpimpin: Sesak napas (+). Terus-menerus. Batuk (+). Mual (-) muntah (-) Demam (-).
Riwayat penyakit : Riwayat asma berulang, stroke ringan, dan hipertensi
Diagnosa awal : Astma bronkial
Diagnosa Akhir : PPOK eksaserbasi akut, Mikosis paru, Sepsis
Diagnosa kerja : Astma bronkial, Kardiomegali, bendungan paru dini, PPOK eksaserbasi akut,
ileus, hipertensi, konstipasi, spondylosis lumbalis, CAP, kolik abdomen, mikosis
paru, anemia mikrositik, sepsis.
Riwayat sosial : Merokok
Riwayat pengobatan: Bisolvon tablet; Metilprednisolon tablet; dan Amlodipine 1x10mg
Riwayat alergi :-
C. Data obyektif
1. Kajian Awal masuk (IGD)
TD : 140/90 mmHg
Keadaan umum : Batuk berlendir, Dispnea
Pernafasan : 22 kali/menit
Kesadaran : Normal
Denyut nadi : 88 kali/menit
Suhu badan : 36,7oC
III.2 Data Klinik Pasien
Berdasarkan pemeriksaaan dokter terhadap pasien, maka diperoleh data klinik pasien selama
perawatan di rumah sakit. Data terdapat pada tabel III.
Tabel III.1. Data Klinik Hasil Pemeriksaan Pasien
Hasil Pengamatan
Aspek
Pemeriksaan Tanggal 25 Juni 2019 – 08 Juli 2019
25 26 27 28 29 30 01 02 03 04 05 06 07 08
Tekanan darah 140 150 140 120 120 140 150 120 180 160 160 180 180 160/
(mm/Hg) /90 /80 /80 /80 /80 /80 /60 /80 /90 /90 /90 /60 /90 80
Pernapasan 16-
22 22 30 20 28 26 24 22 22 20 32 26 28 28
24x/mnt
Denyut nadi
88 101 80 80 88 85 70 80 82 87 87 100 80 80
60-100x/mnt
Suhu 36-37⁰C 36,7 36,5 36 36,5 36,5 35,2 36,7 36 36,6 36,7 36,7 36,5 36,5 36
KU + + + + + + + + +, + + + + +
BAB + +- +- - - + + + + + - - - -
Batuk + + + + + + + + + + + + + +
Berlendir - - + + + + + + + + + + + +
Sulit tidur - - - + + + + + + - + - - +
Pusing + + + - - - - - - - - - - -
Nyeri dada + - - - - - - - - + - - - -
Nyeri abdomen - - - - - - + + + + + + - -
Sesak napas + + + + + + + + + + + + + +
Gatal-gatal + + - - -+ +- + + - - - - - -
Gelisah - - - - - - - - - - + + - -
Sakit kepala - - - - - - - - - - - - - -
Mual - - - - - - - - - - - - - -
Perut
- - - - - - - - - - - - - -
distended

Lanjutan Tabel III.1. Data Klinik Hasil Pemeriksaan Pasien


Hasil Pengamatan
Aspek
Pemeriksaan Tanggal 09 Juli 2019 – 21 Juli 2019
09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Tekanan darah 140 150 140 140 160 160 140 140 130 140 160 160 160/
(mm/Hg) /60 /80 /80 /80 /90 /80 /80 /70 /80 /80 /80 /80 100
Pernapasan 16-
28 24 28 24 26 20 24 24 28 24 24 24 36
24x/mnt
Denyut nadi 60-
80 80 88 84 96 88 87 85 84 100 82 82 92
100x/mnt
Suhu 36-37⁰C 36,6 36 36 37,2 36 36,6 38,6 36 36,7 36 36 37,8 36
KU + + + + + + + + + + + + +
BAB - - - - - - - + - - - + +
Batuk + + - - - - - - - - + + +
Berlendir + + + - - - - - - - + + -
Sulit tidur + - - - + + - - - - + - +
Pusing + + + - - - - - - - - - -
Nyeri dada ++ + - + - + - - - - - - -
Nyeri abdomen - - - - - - - - - - - - -
Sesak napas +++ + + + + + + + + + + + +
Gatal-gatal + + - - -+ +- + + - - - - -
Gelisah - - - - - - - - - - - - -
Sakit kepala + + - - - - - - - - - - -
Mual + - - - - - - - - - - - -
Perut distended - - - - - + + + + - - - -
Keterangan :
(+) = ada keluhan
(-) = tidak ada keluhan
(+-) = hilang-timbul/sulit
Cetak Merah : nilai diatas normal
Cetak biru : nilai dibawah normal
III.2 Data Laboratotium Pasien
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel darah pasien, maka diperoleh data seperti
pada Tabel III.2.
Tabel III.2. Data Hasil Pemeriksaan Laboratorium Pasien

Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan/Nilai Rujukan
27/06 09/07 17/07 19/07
WBC/(4-10 x 103 /uL) - H 10,2x103 N 7x103 N
NEU (39,3-73,7%) - H 93,6 H 77,3 N
LYM (18-48,3%) - L 1,9 L 8,5 L 12,3
MONO (4,4-12,7%) - N N N
EOS (0,6-7,3%) - N H 10,4 H 27,8
BASO (0,0-1,7%) N N N
RBC (4,06-5,58x106/mm3) - L 3,66x106 L 3,98x106 L 4,23
HGB (10,8-14,2g/dL) - L 7,2 L 8,3 L 8,5
HCT (37,7-53,7%) - L 25,4 L 28,9 L 30,3
MCV (81,1-96,0 fL) - L 69,4 L 72,6 L 71,6
MCHC (31,8-35,4 g/dL) - L 28,3 N L 28,1
RDW (11,5-14,5%) - H 22,5 H 25,2 H 25,1
PLT (155-366x103/mm3) - N - -
MPV (6,9-10,6 fL) - - - N
GDS (<140mg/dL) H 194 - N 118 -
Lipid (<200mg/dL) - - - -
SGOT (<55 U/L) - - N 16 u/L -
SGPT (L<42, P<32U/L) - - H 48 u/L N
Ureum (16-48 mg/dL) - - 33 mg/dL L 15
Kreatinin (L :0,7-1,3 mg/dL
- - N 0,7 L 0,6
P: 0,6-1,1 mg/dl)
PDW (10,0-18,0 fL) - L 9,6 fL - N
MCH (26,6-32,2 pg) - L 19,7 N L 20,1
PCT (0,2-0,4%) - - - N
Natrium (135-148 mmol/L) - - - N 138
Kalium (3,5-4,5 mmol/L) - - - N 3,5
Klorida (98-107 mmol/L) - - - L 95
Keterangan :Cetak Merah : nilai diatas normal; Cetak biru : nilai dibawah normal; N : nilai dalam
rentang normal; (-) : tidak ada hasil pemeriksaan
Tabel III.3. Data Hasil Pemeriksaan Diagnostik Pasien

Tanggal Pemeriksaan Hasil Interpretasi


26 Juni 2019 Foto Thorax Kardiomeghali dan bendungan paru dini
USG
4 Juli 2019 Abdomen dalam batas normal
Abdomen
Foto BNA 3 Tidak tampak kelainan pada loop usus +
9 Juli 2019
posisi spondylosis lumbalis
Pewarnaan
12 Juli 2019 Spora jamur : 2+ Mikosis paru
gram
PNM : 4+
Epitel : 3+
Pewarnaan
18 Juli 2019 Bakteri : 4+
gram
Basil gram negative : 3+
Coccus gram positif : 2+
18 Juli 2019 Kultur Aerob Psedomonas aeruginosa

III.4 Daftar masalah medik


1. Astma Bronkial
2. PPOK eksaserbasi akut
3. Ileus
4. Hipertensi
5. Kardiomegali
6. Bendungan paru dini
7. Konstipasi
8. CAP
9. Kolik abdomen
10. Spondylosis lumbalis
11. Mikosis paru
12. Anemia mikrositik
13. Sepsis
III.6 Profil Pengobatan
Berdasarkan hasil pemeriksaan klinik pasien maka diperoleh data intervensi pengobatan pada pasien
selama perawatan di rumah sakit. Data tersebut dapat dilihat pada tabel III.4.
Tabel III.4. Data Profil Pemberian Obat
Rute dan Tanggal Pemberian Obat
Nama Obat Sediaan Dosis
Aturan pakai 25 26 27 28 29 30 01 02
O2 Tabung 3-4 lpm prn        
NaCl 0,9% Infus 14 tpm IV infusion        
Combivent® Vial 0,5/2,5 mg /8 jam nebules        
Dexamethasone Ampul 5mg/ml /8 jam IV  - - - - - - -
Ranitidine Ampul 50 mg/ml /8 jam IV   - - - - - -
Aminophyllin Ampul 240mg/10mL IV drip -       
Flixotide® Vial 0,5mg /8 jam nebules -       
Methyl
Ampul 62,5 mg /24 jam IV -       
prednisolon
Ceftriaxone Vial 1 gram /12 jam IV -       
Ranitidine Tablet 150 mg PO 2x1 - - - - - -  
Bisolvon® Larutan 20 tts /8 jam nebules - - -  - - - -

Lanjutan Tabel III.4. Profil Pengobatan pasien dari awal masuk rumah sakit hingga akhir pengobatan
Rute dan Tanggal Pemberian Obat
Nama Obat Sediaan Dosis
Aturan pakai 03 04 05 06 07 08 09 10 11
O2 Tabung 3-4 lpm prn         
NaCl 0,9% Infus 14 tpm IV infusion         
Combivent® Vial 0,5/2,5 mg /8 jam nebules         
240mg/
Aminophyllin Ampul IV drip     - - - - 
10mL
Flixotide® Vial 0,5mg /8 jam nebules         
Methyl
Ampul 62,5 mg /24 jam IV      - - - -
prednisolon
Ceftriaxone Vial 1 gram /12 jam IV         
Ranitidine Tablet 150 mg PO 2x1     - - - - -
Bisolvon® Larutan 20 tts /8 jam nebules  - -  - -   
Ambroxol Tablet 30 mg PO 3x1 - - - - -    -
Laxadine® Emulsi  PO 3x1 C - - - - - -   
Omeprazol Vial 40 mg /12 jam IV - - - - - -   
Ketorolac Ampul 30 mg /24 jam IV - - - - - -   
transpulmin® Sirup  PO 3x1 cth - - - - - -   
Enystin® Suspensi 100.000
3x1 - - - - - -   
(nystatin) unit/ml
N-asetilsistein Kapsul 200 mg PO 2x1 - - - - - -   
Furosemide Ampul 20 mg /24 jam IV - - - - - - - - 
Fluconazole Kapsul 400 mg PO 2x1 - - - - - - - - 
Amlodipine Tablet 10 mg PO 1x1 - - - - - - -  

Lanjutan Tabel III.4. Profil Pengobatan pasien dari awal masuk rumah sakit hingga akhir pengobatan
Nama Obat Sediaan Dosis Dosis dan Tanggal Pemberian Obat
Aturan
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
pakai
O2 Tabung 3-4 lpm prn          -
NaCl 0,9% Infus 14 tpm /8 jam IV          -
0,5/2,5 /8 jam
Combivent® Vial          
mg nebules
Aminophyllin Ampul 240mg IV drip          -
/8 jam
Flixotide® Vial 0,5mg          
nebules
/12 jam
Ceftriaxone Vial 1 gram   - - - - - - - -
IV
Laxadine® Emulsi  PO 3x1 C          -
N-asetilsistein Kapsul 200 mg PO 2x1          -
N-asetilsistein Kapsul 200 mg PO 3x1 - - - - - - - - - 
/24 jam
Levofloxacin Infus 750 mg - -   - - - - - -
IV
Fluconazole Kapsul 400 mg PO 2x1  - - - - - - - - -
Fluconazole Kapsul 200 mg PO 2x1  - - -
Fluconazole Kapsul 150 mg PO 2x1 - -       - -
Vitamin B
Tablet  PO 2x1 -         
kompleks
Vitamin A Tablet IU 3x1 PO -       - - -
Meropenem Vial 1 gram /8 jam IV - - -       -
Paracetamol Infus 1g IV drips - - -  - - - - - -
Amlodipine Tablet 10 mg PO 1x1          -
Suppo
Dulcolax® 10 mg 1x1  - - -      
sitoria
Suppo
Dulcolax® 10 mg 1x2 -    - - - - - -
sitoria

Keterangan : (Ö) = diberikan (–) = tidak diberikan () = lihat uraian obat

Obat pulang : - Moxifloxacin 400 mg/24 jam/PO - Curcuma 200 mg/12 jam/PO
- Fluconazole 150 mg/12 jam/PO - Laxadine® 2x1 sendok makan
- Symbicord® 160/4,5 mcg/12 jam/Puff (120 dosis)
- Vitamin B kompleks 1 tablet/12 jam/PO

Pada terapi diberikan oksigen 2-3 L/menit hal ini bertujuan untuk perbaikan psikis, koordinasi otot, toleransi
beban kerja dan pola tidur karena hipoksemi dapat mencetuskan dekompensatio kordis pada penderita
PPOK terutama pada saat adanya infeksi saluran napas.

Terapi farmakologis asma menggunakan obat-obatan :


1. Untuk mengurangi peradangan saluran napas (yaitu, agen anti-inflamasi)
2. Untuk menurunkan bronkospasme (yaitu, bronkodilator), yaitu :
 Agonis reseptor adrenergik β,
 Glukokortikoid,
 Inhibitor leukotrien,
 Chromones,
 Methylxanthines, dan
 Inhibitor imunoglobulin E (IgE).
Selanjutnya diberikan ipatropium bromida dan salbutamol sulfat yang bertujuan sebagai bronkodilator
utama pada PPOK, karena pada PPOK obstruksi saluran napas yang terjadi lebih dominan disebabkan oleh
komponen vagal. Ambroxol juga diberikan untuk mengobati gejala batuk disertai lendir. Ceftriaxone
merupakan antibiotik yang juga diberikan pada pasien karena infeksi sangat berperan pada perjalanan
penyakit paru obstruksi, terutama pada keadaan eksaserbasi. Infeksi virus paling sering menimbulkan
eksaserbasi diikuti oleh infeksi bakteri. Karena apabila infeksi berlanjut maka perjalanan penyakit akan
makin memburuk

β2-agonis menghasilkan bronkodilatasi dengan merelaksasi bronkus otot polos melalui aktivasi adenosin
siklik monophosphate (cAMP) .

Terapi kombinasi dengan dua kelas bronkodilator yang berbeda menarik karena dapat menurunkan dosis
kumulatif agen individu, sehingga mengurangi risiko efek samping sambil mempertahankan manfaat dari
setiap obat. Tambahan, antikolinergik dan β-agonis memiliki mekanisme yang berbeda tindakan, dan
menggabungkan dua kelas dapat memberikan tambahan manfaat. Memang, telah dibuktikan bahwa terapi
kombinasi menghasilkan peningkatan FEV1 yang secara signifikan lebih besar dibandingkan dengan
penggunaan baik albuterol atau ipratropium saja

Anda mungkin juga menyukai