Anda di halaman 1dari 7

INFEKSI SALURAN NAPAS (ISPA)

OLEH
KELOMPOK IV
INES PATIUNG 1601004
A. EZA FAUZIAH 1601011
MAUDY AFRILIN 1601016
LIDYA KARAPA 1601027
RISKA AYU 1601018
PRISQILA TRIVENA YAHYA 1601035
ZULFIAH 1601040
AISYAH NUR SAPRIATI 1601045
EGA DESNIATI 1601051
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang
berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud
dengan saluran pernapasan adalah organ mulai
dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-
organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga
tengah dan selaput paru . Sebagian besar dari
infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan
seperti batuk pilek dan tidak memerlukan
pengobatan dengan antibiotik, namun demikian
anak akan menderita pneumoni bila infeksi paru ini
tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibat
kematian
Pneumonia: bila disertai napas cepat. Batas
napas cepat ialah untuk usia 2 -12 bulan
r2 adalah 50 kali permenit atau lebih dan
u
n um un untuk usia 1 -4 tahun adalah 40 kali per
lo nga i 5 tah yakit menit atau lebih.
k go pa pen
tu am i
Un lan s ifikas
bu klas
a 3
a d
Pneumonia berat: bila disertai napas sesak yaitu
adanya tarikan dinding dada bagian bawah
kedalam pada waktu anak menarik napas (pada
saat diperiksa anak harus dalam keadaan tenang
tidak menangis atau meronta).

Bukan pneumonia: batuk pilek biasa, bila


tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian
bawah dan tidak ada napas cepat.
Eti
ol
og
iI
SP
A
Terdiri lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan riketsia. Bakteri penyebabnya
antara lain dari genus Streptococcus, Stafilococcus, Pnemococcus, Hemofilus,
Bordetelladan Corinebakterium. Virus penyebabnya antara lain
golongan Micsovirus, Adenovirus, Coronavirus, Picornavirus, Micoplasma,
Herpesvirus
 Infeksi bakteri mudah terjadi pada
saluran nafas yang sel-sel epitel
mukosanya telah rusak akibat infeksi
yang terdahulu. Selain hal itu, hal-hal
yang dapat mengganggu keutuhan
lapisan mukosa dan gerak silia adalah
asap rokok dan gas SO2 (polutan
utama dalam pencemaran udara)

Tahap Penyebab telah ada tetapi belum menunjukkan reaksi apa-


prepatogenesis apa

Virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa. Tubuh


Tahap Inkubasi menjadi lemah apalagi   bila keadaan gizi dan daya tahan
sebelumnya rendah.

Dimulai dari munculnya gejala penyakit,timbul gejala demam dan batuk.


Tahap lanjut penyaklit,dibagi menjadi empat yaitu dapat sembuh
Tahap Dini Penyakit
sempurna, sembuh dengan atelektasis, menjadi kronos dan meninggal
akibat pneumonia
KASUS

Putri pasien berusia 1 tahun dengan berat badan 8 kg mengalami batuk memberat
3 hari terakhir, pilek selama 4 hari disertai dengan demam, tenggorokannya sakit
dan stridor saat tidur. Pasien tersebut pernah mengalami batuk dan demam tetapi
tidak disertai dengan sakit tenggorokan dan stridor. Ibunya pernah mengalami
keluhan seperti pasien tersebut. Hasil pemeriksaan, pasien dalam kondisi lemas,
Respirasi : 20x/ menit, Suhu tubuh : 39,5℃, konjungtiva : mata bentuk simetris,
non anemis, sklera putih, tidak ada nyeri tekam, pupil mengecil ketika diberi
rangsangan cahaya. Leher bentuk simetris ada nyeri pada saat diberi tekanan
atau ditekan, perut tidak mengalami nyeri saat ditekan. Ekstremitas : atas dan
bawah normal. Thorax : adanya suara tambahan saat tidur (stridor). Diberikan
terapi asering 7 tetes/menit, paracetamol infus , vicillin 400 mg/ 8 jam, methyl
prednison ½ ampul/ 12 jam.
Diagnosa utama : Infeksi Saluran Nafas

Anda mungkin juga menyukai