Anda di halaman 1dari 14

INFEKSI

SALURAN
PERNAPASAN
( ISPA )
KELOMPOK 5
Mega Iraratu 19330103008
Oliviana Amanga 19330103013
Resia Waworuntu 19330103007
Alfionitha Ponamon 19330103070
Cicilia Malanua 20330103058
Nur Intan Karim 20330103059
Jhon Yanengga 180391033
Moh alvandi Paputungan 19330103055
Pengertian ISPA

Infeksi saluran pernapasan ( ISPA ) adalah inflamasi pada


hidung, sinus paranasal, nasofaring, epiglotis, atau laring yang
disebabkan oleh infeksi organisme patogen.
ETIOLOGI
ISPA
Etiologi ISPA terdiri lebih dari 300 jenis bakteri,
virus, dan riketsia. Bakteri penyebab ISPA antara
lain adalah dari genus streptokokus, stafilokokus,
pnemokokus, hemofillus, bordetelia dan
korinebakterium.

Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan


miksovirus, adnovirus, koronavirus,pikornavirus,
mikoplasma herpevirus dll.
PATOFISIOL
OGI
Patofisiologi terjadinya ISPA adalah invansi patogen sehingga t
reaksi inflamasi akibat respon imun tubuh.

ISPA melibatkan invasi langsung mikroba ke dalam mukosa sa


pernapasan. Inokulasi virus dan bakteri akan melewati beberap
pertahanan saluran napas, seperti barrier fisik. Barrier yang ter
pada saluran napas atas adalah rambut- rambut halus pada lub
hidung yang akan memfiltrasi patogen, lapisan mukosa, struktu
anatomis persimpangan hidung posterior ke laring, dan sel-sel

Patogen dapat masuk dan berhasil melewati beberapa sistem


pertahanan saluran napas melalui berbagai mekanisme, seper
produksi toksin,protease, faktor penempelan bakteri, dan pemb
kapsul untuk mencegah terjadinya fagositosis.
Lanjutan…..
Hal ini menyebabkan virus maupun bakter
dapat menginvasi sel –sel saluran napas da
mengakibatkan reaksi inflamasi.

Beberapa respon yang dapat terjadi adalah


pembengkakan lokal, eritema, edema,
sekresi mukosa berlebih, dan demam
sebagai respon sistemik
KLASIFIKASI ISPA

pneumonia berat Pneumonia Bukan Pneumonia


Ditandai secara klinis oleh Ditandai secara klinis oleh Ditandai secara klinis oleh
adanya tarikan dinding adanya nafas cepat batuk pilek, demam, tanpa
dada ke dalam ( chest tarikan dinding dada
indrawing) kedalam, tanpa napas
cepat.
KLASIFIKASI ISPA
Dibedakan untuk golongan umur di bawah 2 bulan dan untuk
golongan umur 2 bulan – 5 tahun

Golongan umur kurang 2 bulan


Pneomonia Berat
Bila disertai salah satu tanda tarikan kuat di dinding pada bagian bawah atau napas cepat.
Batas napas cepat untuk golongan umur kurang 2 bulan yaitu 6x oer menit atau lebih.
Bukan Pnemonia ( batuk pilek biasa )

Bila tidak ditemukan tanda tarikan kuat dinding dada pada bagian bawah atau napas cepat.
Tanda bahaya untuk golongan umur kurang 2 bulan, yaitu
 kurang bisa minum
 kejang
 kesadaran menurun
 stridor
 wheezing
 demam / dingin
Golongan umur 2 bulan – 5 tahun

2. Pneumonia sedang
Bila disertai napas cepat. Batas napas cepat
ialah :
1. Pneumonia berat a. untuk usia 2 bulan – 12 bulan = 50x per
menit atau lebih
Bila disertai napas sesak yaitu
b. untuk usia 1 – 4 tahun = 40x per menit
adanya tarikan di dinding dada lebih
bagian bawah ke dalam pada waktu
anak menarik napas
3. Bukan pneumonia
Bila tidak ditemukan tarikan dinding
dada bagian bawah dan tidak ada
napas cepat
Pengobatan
Pneumonia berat
Di rawat di rumah sakit, diberikan
antibiotik parental, oksigen dan
Pneumonia sebagainya
Diberi obat antibiotik kotrimoksasol
peroral. Bila penderita tidak mungkin
di beri kotrimoksasol atau ternyata
dengan pemberian kotrimoksasol
keadaan penderita menetap, dapat Bukan pneumonia
dipakai obat antibiotik pengganti Tanpa pemberian obat antibiotik.
yaitu ampisilin, akmosisilin, atau Diberikan perawatan dirumah, untuk
penisilin prokain batuk dapat digunakan obat batuk
tradisional atau obat batuk lain yang
tidak mengandung zat merugikan seperti
kodein, dekstrometorfan, antihistamin.
Penyebab penyakit
ISPA
ISPA disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk
ke saluran nafas. Penularan virus atau bakteri
penyebab ISPA dapat terjadi melalui kontak dengan
percikan air liur orang yang terfinfeksi . Virus atau
bakteri dalam percikan air liur akan menyebar
melalui udara, masuk ke hidung atau mulut orang
lain.

Selain kontak langsung dengan percikan liur


penderita, virus ini juga dapat menyebar melalui
sentuhan dengan benda yang terkontaminasi, atau
berjabat tangan dengan penderita.
Pencegahan ISPA
• Menjaga kesehatan gizi agar tetap baik
• imunisasi
• Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
• Mencegah anak berhubungan dengan penderita
ISPA
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai