Anda di halaman 1dari 2

Definisi ISPA

Menurut Riskesdas (2018), Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat. Hal ini perlu diwaspadai karena ISPA merupakan penyakit akut
yang dapat membunuh anak di bawah usia 5 tahun di berbagai negara berkembang, termasuk
IndonesiaSaluran Pernapasan AKut (ISPA) adalah infeksi saluran pernapasan atas atau bawah
yang dapat disebabkan oleh virus, jamur, dan bakteri. ISPA dapat menyerang siapa saja,
terutama lansia dan anak – anak. ISPA berlangsung hingga 14 hari dan dapat ditularkan melalui
air liur, darah, bersin, atau udara yang terkontaminasi bakteri.

Istilah ISPA mencakup tiga unsur: infeksi, pernapasan dan akut, dan memiliki arti sebagai
berikut: 1. Infeksi adalah masuknya bakteri atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan
berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit. 2. Saluran pernapasan adalah organ yang
berjalan dari hidung hingga alveolus beserta organ pelengkapnya seperti sinus, sinus telinga, dan
pleura. Secara anatomis, AKI meliputi jalan napas atas, jalan napas bawah (termasuk jaringan paru-
paru), dan jalan napas aksesori orham. Dengan pembatasan ini, jaringan paru-paru termasuk dalam
saluran napas. 3. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung hingga 14 hari. Batasan 14 hari
diterapkan untuk merujuk pada perjalanan penyakit akut bahkan untuk penyakit tertentu yang dapat
diklasifikasikan sebagai ISPA. Proses ini bisa memakan waktu lebih dari 14 hari.

Etiologi ISPA

Penyebab ISPA terdiri dari lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan riketsia. Bakteri
penyebab ISPA antara lain genus Streptococcus, Staphylococcus, Pneumococcus, Haemophilus,
Bordeteria, dan Streptococcus. Virus penyebab ISPA antara lain Myxovirus, Adenovirus,
Influenza, Cytomegalovirus, Coronavirus, picornavirus, Mycoplasma, herpesvirus, dan lain-lain.
Kelompok virus penyebab ISPA antara lain Myxovirus (termasuk virus parainfluenza, virus
influenza, dan virus campak) dan Adenovirus. Virus parainfluenza adalah penyebab utama
sindrom batuk rejan, bronkiolitis, dan demam pernapasan bagian atas. Secara etiologi, ISPA juga
disebabkan oleh jamur seperti Aspergillus sp., Candida Albicans, Hitoplasma dan lain-lain.

Klasifikasi ISPA

1. Klasifikasi Berdasarkan Umur


a. Kelompok umur < 2 bulan, diklasifikasikan atas:
1) Pneumonia berat: bila ada tanda klinis yang menyertai seperti berhenti
menyusui (jika sebelumnya disusui dalam waktu lama), kejang-kejang,
kantuk yang tidak biasa atau kesulitan bangun, stridor pada anak, mengi,
demam ( 38C atau lebih tinggi) atau suhu tubuh rendah (kurang dari
35,5C), napas cepat 60 kali atau lebih per menit, dada terasa berat,
sianosis (pada lidah), apnea, distensi abdomen dan distensi abdomen .
2) Bukan pneumonia : jika anak bernapas dengan frekuensi kurang dari 60
kali/menit dan tidak ada tanda-tanda pneumonia seperti di atas.
b. Kelompok usia dari 2 bulan sampai < 5 tahun, diklasifikasikan atas:
1) Pneumonia sangat berat: batuk atau kesulitan bernafas yang disertai
dengan sianosis sentral, tidak dapat minum, adanya penarikan dinding
dada, anak kejang dan sulit dibangunkan.
2) Pneumonia berat : batuk atau kesulitan bernapas dan penarikan dinding
dada, tetapi tidak disertai sianosis sentral dan dapat minum.
3) Pneumonia : batuk (atau kesulitan bernapas) dan pernapasan cepat tanpa
penarikan dinding dada.
4) Bukan pneumonia (batuk pilek biasa) : batuk (atau kesulitan bernapas)
tanpa pernapasan cepat atau penarikan dinding dada.
5) Pneumonia persisten : anak dengan diagnosis pneumonia tetap sakit
walaupun telah diobati selama 10 – 14 hari dengan dosis antibiotik yang
adekuat dan antibiotik yang sesuai, biasanya terdapat penarikan dinding
dada, frekuensi pernapasan yang tinggi dan demam ringan.
2. Klasifikasi berdasarkan lokasi anatomi
a. Infeksi saluran pernapasan atas akut (ISPaA)
1) Infeksi yang menyerang hidung sampai bagian faring, seprti pilek, otitis
media, faringitis.
2) Infeksi saluran pernapasan bawah akut (ISPbA)
Infeksi yang menyerang mulai dari bagian epiglotis atau laring sampai
dengan alveoli, dinamakan sesuai dengan organ saluran napas, seperti
epiglotitis, laringitis, laringotrakeitis, bronkitis, bronkiolitis, pneumonia.

Anda mungkin juga menyukai