Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KURIKULUM DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN


PAI DI MADRASAH /SEKOLAH

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Materi PAI MTs /MA

Dosen Pengampu :

Yogasari Prabowo, M.Pd.I

Oleh:

1. Evi Maftuhatus Sholikah (20194711251)


2. Ine Kurniawati (20194711273)
3. Metaliya Trihandayani (20194711274)

SEMESTER 4

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


STAI MUHAMMADIYAH TULUNGAGUNG
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan Rahmat, Taufik dan Hinayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini yang berjudul “KURIKULUM DAN HASIL
BELAJAR MATA PELAJARAN PAI DI MADRASAH /SEKOLAH’’ dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Shalawat dan salam tak lupa kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama
Islam hingga sampai kepada kita.
Adapun sesudah itu, kami menyadari bahwa mulai dari perencanaan
sampai penyusunan makalah ini, kami telah banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala hormat kami sampaikan rasa terima
kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM)


Tulungagung Bapak Nurul Amin M.Ag
2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan
makalah ini Bapak Yogasari Prabowo, M.Pd.I
3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam
penyelesaian makalah.

Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut kami hanya dapat berdo’a
dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi
amal soleh di mata Allah SWT. Amin.

Dan dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak
kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan keritikan positif,
sehingga bisa diperbaiki seperlunya.

Tulungagung, 23 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ………….............……………………..........…..… i


Kata Pengantar …………………..............……….............……..… ii
Daftar Isi ………………………….............…….........…..…. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………........... 2
C. Tujuan Penulisan………………………….................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Kerangka Dasar Kurikulum PAI Madrasah ................ 3
B. Karakteristik Kurikulum PAI Madrasah ..................... 4
C. Sistem Pendidikan dan Kurikulum PAI Madrasah ..... 5
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...... 7
E. Jenis-Jenis Hasil Belajar .............................................. 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................... 12
B. Saran ............................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam teori kurikulum terdapat empat pendekatan yang
digunakan dalam pengembangan kurikulum, yaitu: pendekatan subjek
akademis, pendekatan humanis, pendekatan teknologis, dan pendekatan
rekonstruksi sosial. Kurikulum merupakan suatu pedoman pembelajaran
yang di dalamnya memuat beberapa mata pelajaran. Salah satu mata
pelajaran tersebut adalah Pendidikan Agama Islam. Pendidikan Agama
Islam memiliki karakteristik tersendiri, untuk itu penting melakukan
pengembangan. Pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam
dilakukan dengan cara memilih di antara keempat pendekatan tersebut.
Berdasarkan perkembangan kurikulum yang selalu maju dan terarah
kurikulum Pendidikan Agama Islam berorientasi pada pendekatan
humanis. Kurikulum PAI juga mempunyai karakteristik, karakteristik
tersebut bisa diketahui antara lain dari cara guru PAI mengoptimalkan
kinerja dalam proses pembelajaran, pengelolaan sumber belajar,
profesionalisme tenaga kependidikan, serta sistem penilaian.
Pendidikan Agama Islam adalah usaha yang dilakukan secara
sistematis dalam membimbing anak yang beragama Islam, sehingga ajaran
Islam benar-benar diketahui, dimiliki, dan diamalkan oleh peserta didik
baik tercermin dalam sikap, tingkah laku maupun cara berfikirnya. Melalui
pendidikan Islam terjadilah proses pengembangan aspek kepribadian anak,
yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Sehingga ajaran
Islam diharapkan akan menjadi bagian integral dari pribadi anak yang
bersangkutan. Dalam arti segala aktifitas anak akan mencerminkan sikap
Islamiyah.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa kerangka dasar kurikulum PAI madrasah?
2. Apa karakteristik kurikulum PAI madrasah?
3. Bagaimana sistem pendidikan dan kurikulum PAI madrasah?
4. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar?
5. Apa jenis-jenis hasil belajar?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui kerangka dasar kurikulum PAI di madrasah.
2. Untuk mengetahui karakteristik kurikulum PAI di madrasah.
3. Untuk mengetahui sistem pendidikan dan kurikulum PAI di madrasah.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis hasil belajar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kerangka Dasar Kurikulum PAI Madrasah


Kurikulum merupakan faktor yang sangat penting dalam proses
kependidikan dalam suatu Lembaga Kependidikan Islam. Segala hal yang
harus diketahui atau diresapi serta dihayati oleh anak didik harus
ditetapkan dalam kurikulum itu. Juga segala hal yang harus diajarkan oleh
pendidik kepada anak didiknya, harus dijabarkan di dalam kurikulum. 1
Kurikulum PAI merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, bahan, serta cara pembelajaran yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan, ia merupakan sekumpulan studi keislaman yang
meliputi al-Qur’an-hadits, Aqidah, Akhlak, Fiqih, Tarikh, dan kebudayaan
Islam. PAI di madrasah dimaksudkan agar peserta didik berkembang
sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Alloh SWT, memiliki
pengetahuan yang luas, dan ber-akhlakul karimah. Untuk itu dibutuhkan
kurikulum PAI yang kontekstual dan dapat melayanai harapan masyarakat,
yang dikembangkan dengan memperhatikan kerangka dasar kurikulum,
SK dan KD, serta karakteristik kurikulum, sebagaimana dimaksud dengan
diberlakukannya kurikulum KTSP.
Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang dijadikan
pedoman dalam penyusunan kurikulum KTSP dan silabusnya pada setiap
satuan pendidikan. Kerangka dasar kurikulum merupakan pedoman dalam
penyusunan kurikulum yang terdiri dari kelompok mata pelajaran, prinsip-
prinsip pengembangan kurikulum. Sebagaimana tertuang pada
Permendiknas No.22/2006, mata pelajaran PAI masuk kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia dan dimaksudkan untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
YME serta berakhlak mulia. Cakupan materi pelajaran PAI meliputi etika,
budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Guna
1
Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta:Bumi Aksara, 2005), hal. 77.

3
mewujudkan harapan tersebut, kurikulum disusun oleh sekolah/madrasah
dan komite dengan berpedoman pada SI-SKL, SK-KD, serta panduan
penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP dengan mengacu pada
prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Kurikulum PAI yang telah
dikembangkan di sekolah/madrasah selanjutnya dilaksanakan oleh guru
PAI pada setiap satuan pendidikan dengan menggunakan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik. 2

B. Karakteristik Kurikulum PAI Madrasah


Kurikulum PAI punya karakteristik khas dan unik, terutama dalam
bentuk operasional pengembangan dan pelaksanaannya dalam
pembelajaran. Karakteristik tersebut bisa diketahui antara lain dari cara
guru PAI mengoptimalkan kinerja dalam proses pembelajaran,
pengelolaan sumber belajar, profesionalisme tenaga kependidikan, serta
sistem penilaian.3
Terkait dengan karakteristik kurikulum PAI tersebut, Azyumardi
menjelaskan bahwa kurikulum PAI mempunyai beberapa karakteristiknya,
yaitu:
1. Penekanan pada pencarian ilmu pengetahuan, penguasaan dan
pengembangan ilmu pengetahuan tersebut atas dasar ibadah kepada
Alloh yang berlangsung sepanjang hayat;
2. Pengamalan ilmu pengetahuan atas dasar tanggungjawab kepada Alloh
SWT. dan masyarakat;
3. Pengakuan adanya potensi dan kemampuan pada diri peserta didik
untuk berkembang dalam suatu kepribadian yang utuh;
4. Setiap pencari ilmu dipandang sebagai makhluk Tuhan yang perlu
dihormati dan disantuni agar potensi-potensi yang dimiliki dapat
terakumulasi dengan baik. 4

2
Rahmat Raharjo, Inovasi Kurikulum PAI, (Yogyakart: Magnum Pustaka, 2010), hal. 35.
3
E.Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2009), hal. 29.
4
Rahmat Raharjo, Op. Cit, hal. 38.

4
Pokok-pokok materi kurikulum pendidikan agama Islam, yaitu:
1. Hubungan manusia dengan Alloh SWT. antara insan dengan
khaliknya mendapatkan prioritas pertama dalam penyusunan
kurikulum ini, karena pokok ajaran inilah yang pertama-tama perlu
ditanamkan pada anak didik. Tujuan kurikuler yang hendak dicapai
dalam hubungan ini mencakup segi keimanan, rukun Islam dan Ihsan,
termasuk didalamnya membaca Al Qur’an dan menulis huruf Al
Qur’an.
2. Hubungan manusia dengan manusia
Aspek pergaulan hidup manusia dengan sesamanya sebagai pokok
ajaran agama Islam yang penting ditempatkan pada prioritas kedua
dalam urutan kurikulum ini. Tujuan kurikuler yang hendak dicapai
dengan kurikulum ini mencakup segi kewajiban dan larangan dalam
hubungan dengan sesama manusia, segi hak dan kewajiban di dalam
bidang pemilikan dan jasa, kebiasaan hidup bersih dan sehat
jasmaniah dan rohaniah, dan sifat-sifat kepribadian yang baik.
3. Hubungan manusia dengan alam
Agama Islam banyak mengajarkan tentang alam sekitar, dan manusia
diberi mandat oleh Alloh SWT sebagai khalifah di muka bumi.
Manusia boleh menggunakan dan mengambil manfaat dari alam
menurut garis-garis yang telah ditentukan Alloh SWT. 5

C. Sistem Pendidikan dan Kurikulum PAI Madrasah


1. Sistem Pendidikan Madrasah
Kurikulum PAI madrasah, dalam perkembangannya telah beberapa
kali diadakan perubahan, dari yang muatannya lebih banyak
pengetahuan agama ketimbang pengetahuan umum sampai dengan
diberlakukannya kurikulum 1994, yang memuat lebih kurang 10%
pendidikan agama dan 90% pengetahuan umum.
Sistem pendidikan dan kurikulum yang digunakan pada madrasah
merupakan perpaduan antara sistem pondok pesantren dengan sistem

5
Zakiah Darajat,dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hal. 134.

5
yang berlaku pada sekolah-sekolah modern. Proses perpaduan tersebut
berlangsung secara berangsur-angsur, mulai dari mengikuti sistem
klasikal. Sistem pengajian kitab, diganti dengan bidang-bidang
pelajaran tertentu, walaupun masih menggunakan kitab-kitab yang
lama. Kenaikan tingkat ditentukan oleh penguasaan terhadap sejumlah
bidang pelajaran tertentu. 6
Pada perkembangan berikutnya system pondok mulai ditinggalkan,
dan berdiri madrasah-madrasah yang mengikuti system yang sama
dengan sekolah-sekolah modern. Namun demikian, pada tahap-tahap
awal madrasah tersebut masih bersifat diniyah yang cuma
mengajarkan pengetahuan agama.
Tampaknya, ide-ide pembaharuan yang berkembang di dunia Islam
dan kebangkitan nasional bangsa Indonesia sangat besar pengaruhnya,
sedikit demi sedikit pelajaran umum masuk ke dalam kurikulum
madrasah, dan terus berproses. Buku-buku pelajaran agama mulai
disusun khusus sesuai dengan tingkat madrasah, sebagaimana halnya
dengan buku-buku pengetahuan umum yang berlaku di sekolah-
sekolah umum. Bahkan kemudian timbulah madrasah-madrasah yang
mengikuti sistem perjenjangan dan bentuk-bentuk sekolah-sekolah
modern, seperti MI untuk tingkatan dasar, MTs untuk tingkatan SMP,
dan ada pula kuliah Muallimin (pendidikan guru) yang disebut normal
Islam.
2. Kurikulum Madrasah
Kurikulum madrasah masih mempertahankan agama sebagai mata
pelajaran pokok, walaupun dengan prosentase yang berbeda. Kriteria
yang ditetapkan oleh Menteri Agama untuk madrasah-madrasah yang
berada dalam wewenangnya adalah harus memberikan pelajaran
agama sebagai mata pelajaran pokok paling sedikit 6 jam seminggu.
Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas madrasah terus
digulirkan, begitu juga usaha menuju ke kesatuan system pendidikan
nasional dalam rangka pembinaan semakin ditingkatkan.Usaha
6
Muhaimin, dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: raja Grafindo Persada,
2008), hal. 71.

6
tersebut mulai terealisasi, terutama dengan dikeluarkannya SKB 3
Menteri tahun 1975, tentang peningkatan mutu pendidikan pada
madrasah. Berdasarkan SKB 3 Menteri tersebut, madrasah adalah
lembaga pendidikan yang menjadikan mata pelajaran agama Islam
sebagai mata pelajaran dasar, yang diberikan sekurang-kurangnya 30%
disamping mata pelajaran umum.
Untuk merealisasikan SKB 3 Menteri itu, maka pada tahun 1976
Departemen Agama mengeluarkan kurikulum sebagai standar untuk
dijadikan acuan oleh madrasah. Kurikulum yang dikeluarkan, juga
dilengkapi dengan hal-hal sebagai berikut:
a) Pedoman dan aturan penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran
pada madrasah, sesuai dengan aturan yang berlaku pada sekolah-
sekolah umum.
b) Deskripsi berbagai kegiatan dan metode penyampaian program
untuk setiap bidang studi, baik untuk bidang studi agama, maupun
bidang studi pengetahuan umum.
SKB 3 Menteri itu sendiri menetapkan hal-hal sebagai berikut;
a) Ijazah madrsasah dapat mempunyai nilai sama dengan nilai ijazah
sekolah umum yang setingkat.
b) Lulusan madrasah dapat melanjutkan ke sekolah umum setingkat
lebih atas.
c) Siswa madrasah dapat berpindah ke sekolah umum yang
setingkat.7

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa pada
hakikatnya adalah perubahan yang mencakup bidang kognitif, afektif dan
psikomotor yang beriorentasi pada proses belajar mengajar yang di alami
siswa. Secara umum, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal

7
Ibid, hal. 75.

7
(dalam diri siswa) dan faktor eksternal (luar diri siswa). Faktor- faktor
tersebut diuraikan sebagai berikut: 8
1. Faktor Internal
a) Faktor fisiologis atau jasmani individu baik bersifat bawaan
maupun yang diperoleh dengan melihat, mendengar, struktur
tubuh, cacat tubuh dan sebagainya.
b) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun keturunan
yang meliputi:
1) Faktor intelektual terdiri atas: Faktor potensial, yaitu inteligensi
dan bakat dan Faktor aktual yaitu kecakapan nyata dan prestasi.
2) Faktor non-intelektual yaitu komponen-komponen kepribadian
tertentu seperti sikap, minat, kebiasaan, motivasi, kebutuhan,
konsep diri, penyesuaian diri, emosional dan sebaginya.
3) Faktor kematangan baik fisik maupun psikis.
2. Faktor Eksternal : 9
a) Faktor sosial yang terdiri atas: Faktor lingkungan keluarga, Faktor
lingkungan sekolah, Faktor lingkungan masyarakat,dan Faktor
kelompok.
b) Faktor budaya seperti: adat istiadat, ilmu pengetahuan dan
teknologi, kesenian dan sebagainya.
c) Faktor linkungan fisik: fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim, dan
sebagainya.
d) Faktor spritual atau lingkungan keagamaan.
Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung dan tidak
langsung dalam mempengaruhi hasil belajar yang dicapai seseorang.

8
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ( Berbasis Integrasi dan
Kompetensi), (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2014) , hal. 10-11.
9
Ibid, hal. 12.

8
E. Jenis-Jenis Hasil Belajar
Kompetensi lulusan (hasil belajar) dalam kurikulum 2013 untuk
jenjang SD, SMP, SMA/SMK, dan PT memadukan lintasan taksonomi
sikap dari Krathwohl, keterampilan dari Dyers dan pengetahuan dari
Bloom dengan revisi oleh Anderson. 10
Berikut adalah taksonomi kompetensi lulusan menurut para ahli
tersebut :

1. Ranah Kognitif
Ranah ini berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, yakni:
a) Pengetahuan/ mengingat ( knowledge/ remembering)
Pengetahuan/ mengingat (knowledge/ remembering) adalah
kompetensi yang paling mendasar dalam ranah kognitif.
Kompetensi ini ditandai oleh kemampuan peserta didik untuk
mengingat kembali sesuatu objek, ide, prosedur, dan teori yang
pernah diketahuinya dalam proses pembelajaran tanpa
memanipulasikannya dalam bentuk atau simbol lain.
b) Memahami
Kompetensi ini ditandai dengan kemampuan peserta didik untuk
mengerti akan suatu konsep, rumus ataupun fakta-fakta untuk
kemudian menafsirkan dan menyatakan kembali dengan kata-kata
sendiri.
c) Menerapkan/ mengaplikasikan
Menerapkan adalah kemampuan melakukan atau mengembangkan
sesuatu sebagai wujud dari pemahaman konsep tertentu.
d) Menganalisis
Menganalisis merupakan kemampuan memisahkan suatu fakta atau
konsep kedalam beberapa komponen dan menghubungkan satu
sama lain untuk memperoleh pemaham atas konsep tersebut secara
utuh.
e) Mengevaluasi
Mengevaluasi adalah kemampuan untuk menunjukkan kelebihan
dan kelemahan sesuatu berdasarkan kriteria atau patokan tertentu.

10
E. Kosasih, Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013 ,
(Bandung: Yrama Widya, 2014), hal. 15.

9
f) Mencipta
Mencipta merupakan kompetensi kognitif tertinggi, sebagai
perpaduan sekaligus pemuncak dari kompetensi-kompetensi
lainnya. Mencipta merupakan kemampuan ideal yang seharusnya
dimiliki oleh seorang peserta didik setelah mempelajari kompetensi
tertentu.
2. Ranah Afektif
Ranah afektif mencakup segala sesuatu yang terkait dengan emosi,
misalnya perasaan, nilai, penghargaan, semangat, minat, motivasi dan
sikap. Berikut paparan selengkapnya tentang ranah afektif, mulai dari
tingkatan sederhana hingga yang paling kompleks.
a) Penerimaan
Penerimaan berarti kemauan untuk menunjukkan perhatian dan
penghargaan terhadap materi, ide, karya, dan keberadaan
sesorang.
b) Penanggapan
Penanggapan merupakan kemampuan untuk berpartisipasi aktif
dalam pembelajaran dan selalu termotivasi untuk segera bereaksi
dan mengambil tindakan atas suatu kejadian.
c) Penilaian
Penilaian merupakan kemampuan untuk meninjau baik tidaknya
suatu hal, keadaan, peristiwa ataupun perbuatan.
d) Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan kemampuan membertuk sistem nilai
dengan mengharmonisasikan perbedaan- perbedaan yang
mungkin ada.
e) Karakterisasi
Karakterisasi merupakan kemampuan untuk menhayati atau
mengamalkan suatu sistem nilai.

10
3. Ranah Psikomotorik
Secara umum, ranah psikomotorik meliputi gerakan dan koordinasi
jasmani, keterampilan motorik dan kemampuan fisik.
a) Persepsi
Persepsi merupakan kemampuan untuk menggunakan saraf
sensori didalam menginterpretasikan atau memperkirakan
sesuatu.
b) Kesiapan
Kesiapan merupakan kemampuan untuk mengondisikan diri, baik
mental, fisik dan emosi dalam melakukan suatu kegiatan
pembelajaran.
c) Reaksi yang diarahkan
Reaksi yang diarahkan berupa kemampuan untuk melakukan
suatu keterampilan yang kompleks dengan bimbingan (guru).
d) Reaksi natural
Reaksi natural merupakan kemampuan untuk melakukan kgiatan
pada tingkat keterampilan tahap yang sulit, namum masih bersifat
umum.
e) Reaksi yang kompleks
Reaksi kompleks merupakan kemampuan untuk melakukan
kemahirannya dalam melakukan suatu kegiatan.
f) Adaptasi
Adaptasi merupakan kemampuan mengembangkan keahlian dan
memodifikasinya sesuai dengan kebutuhan.
g) Kreativitas
Kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan pola baru
yang sesuai dengan kondisi/ situasi tertentu.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang dijadikan
pedoman dalam penyusunan kurikulum KTSP dan silabusnya pada
setiap satuan pendidikan. Kerangka dasar kurikulum merupakan
pedoman dalam penyusunan kurikulum yang terdiri dari kelompok
mata pelajaran, prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.
2. Kurikulum PAI mempunyai beberapa karakteristiknya, yaitu:
Penekanan pada pencarian ilmu pengetahuan, penguasaan dan
pengembangan ilmu pengetahuan tersebut atas dasar ibadah kepada
Alloh yang berlangsung sepanjang hayat; Pengamalan ilmu
pengetahuan atas dasar tanggungjawab kepada Alloh SWT. dan
masyarakat; Pengakuan adanya potensi dan kemampuan pada diri
peserta didik untuk berkembang dalam suatu kepribadian yang utuh.
3. Sistem pendidikan dan kurikulum yang digunakan pada madrasah
merupakan perpaduan antara sistem pondok pesantren dengan sistem
yang berlaku pada sekolah-sekolah modern. Proses perpaduan tersebut
berlangsung secara berangsur-angsur, mulai dari mengikuti sistem
klasikal. Sistem pengajian kitab, diganti dengan bidang-bidang
pelajaran tertentu, walaupun masih menggunakan kitab-kitab yang
lama. Kenaikan tingkat ditentukan oleh penguasaan terhadap sejumlah
bidang pelajaran tertentu.
4. Secara umum, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal
(dalam diri siswa) yang meliputi: Faktor fisiologis atau jasmani
individu baik bersifat bawaan dan Faktor psikologis baik yang bersifat
bawaan maupun keturunan. Dan faktor eksternal (luar diri siswa) yang
meliputi: faktor sosial, faktor budaya, faktor lingkungan fisik, dan
faktor spiritual atau lingkungan keagamaan.
5. Adapun juga jenis-jenis hasil belajar antara lain: Ranah Kognitif
meliputi pengetahuan/ mengingat, memahami, menerapkan/

12
mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Ranah
Afektif meliputi penerimaan, penanggapan, penilaian,
pengorganisasian, dan karakterisasi. Ranah Psikomotorik meliputi
gerakan dan koordinasi jasmani, keterampilan motorik dan
kemampuan fisik.

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya dan
semoga bermanfaat bagi kita semua Aamiin.

13
DAFTAR PUSTAKA

Muzayyin Arifin, Muzayyin. 2005. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi


Aksara.
Raharjo, Rahmat. 2010. Inovasi Kurikulum PAI. Yogyakarta: Magnum Pustaka.
E.Mulyasa. 2009. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Darajat, Zakiah, dkk. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Muhaimin, dkk. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Tohirin. 2014. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Berbasis
Integrasi dan Kompetensi). Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
E. Kosasih. 2014. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum
2013. Bandung: Yrama Widya.

14

Anda mungkin juga menyukai