Anda di halaman 1dari 60

Pearlth Planet.

Oleh Annisa Ayu Shafira

Desain dan Cover


Annisa Ayu Shafira

Editor
Annisa Ayu Shafira

Ilustrator
Annisa Ayu Shafira

Cimahi, 23 Januari 2021


Kata Pengantar
Ini adalah cerita pertama saya yang saya selesaikan
yang sekaligus menjadi buku pertama saya. Saya
mengucapkan terimakasih banyak baik kepada semua
pihak yan terlibat dalam pembuatan buku ini dan juga
kepada pembaca. Atas berkat dan rahmat Allah Yang Maha
Kuasa saya dapat meneguhkan hati dan menulis cerita ini.
Atas dorongan dan fasilitas dari Bu Ayudia Hapsari selaku
guru bahasa indoesia saya, saya dapat menyelesaikan
cerita ini dengan baik sekaligus menikmati prosesnya. Atas
dukungan semangat teman-teman seperjuangan yang juga
sedang berjuang menyelesaikan bukunya masing-masing.

Buku ini saya buat dengan sepenuh hati saya


supaya dapat melengkapi tugas bahasa inonesia saya
sekaligus menjadi bahan bacaan yang baik bagi teman-
teman pembaca. Dengan buku ini saya ingin membagikan
perspektif saya dalam memandang kejadian untuk
dijadikan sudut pandang baru yang akan bermanfaat bagi
semuanya. Saya harap, melalui Horus dan Jafar pesan saya
dapat tersampaikan dengan baik kepada para pembaca.
Saya juga meminjam beberapa pemikiran filsafat dari
beberapa filsuf untuk saya jadikan referensi atau conoth
dalam acuan berpikir. Sebagian besar contoh saya ambil
dari novel Jostein Gaarder seorang penulis hebat dengan
imajinasinya yang nakal yang selalu menjadi idola saya.
2|PEARLTH PLANET
Salah satu bukunya yang wajib dibaca bagi remaja
seumuran saya adalah Sophie’s World yang menceritakan
mengenai Sophie si gadis yang cerdas dengan Alberto Knox
si guru filsafatnya yang bijak. Inilah yang menjadi referensi
saya dalam menulis. Saya juga terinspirasi oleh dua
komedian indonesia Tretan Muslim dan Coki Pardede yang
telah mendakwahkan perbuatannya mengenai toleransi
antar umat beragama. Tentu saja saya juga akan
mengucapkan terimakasih kepada mereka.

Dengan begitu mohon maaf apabila ada kesalahan


baik dalam penulisan maupun dalam isi yang terdapat
dalam buku. Sebab nama atau kejadian dalam buku
hanyalah fiksi yag murni terkumpul di imajinasi penulis
berdasarkan pengalaman pribadinya. Saya sangat berharap
pembaca bersedia membuka pikirannya dan menikmati
cerita hingga selesai. Dengan demikian maksud saya akan
dapat tersampaikan dengan baik.

Cimahi, 23 Februari 2021

Annisa Ayu Shafira

3|PEARLTH PLANET
Prolog
A Brief History of Pearlth
Dahulu sekali, disebuah planet bernama Pearlth,
ketika ilmu pengetahuan belum terlahir disana. Ketika sains
masih asing di telinga warga Pearlth. Ketika mereka masih
belum mengerti tentang peristiwa yang terjadi
disekitarnya. Orang-orang Pearlth mulai menciptakan mitos
dan cerita karangan untuk menjelaskan bagaimana suatu
fenomena disekitar mereka bisa terjadi.

Ketika Warga Pearlth kebingungan mengapa hujan


turun, mereka mencoba menjelaskan sebab-sebabnya
menggunakan mitos untuk mengatasi pertanyaan di benak
mereka. Seorang pria mulai berkata bahwa ketika hujan
turun dewa Tork sedang mengayunkan palunya, oleh
karena itu jagung tumbuh dan berkecambah di ladang
memberi Warga Pearlth tanaman untuk dimakan.

Sekitar 700 sebelum penanggalan, mitos mulai


dituliskan oleh Hover dan Heloid diatas kertas-kertas yang
terbuat dari lapisan kayu dan kulit. Hal ini melahirkan hal
yang sama sekali baru. Kini bermunculan warga Pearlth
yang bersikap skeptis terhadap mitos-mitos itu. Banyak
orang yang mulai mempetanyakan bagaimana bisa dewa

4|PEARLTH PLANET
itu bersikap seperti bagaimana manusia, sama egoisnya,
sama serakahnya dengan manusia di Pearlth. Warga mulai
sadar bahwa sifat dewa itu diciptakan oleh mereka itu
sendiri. Jika seekor mamalia akan membayangkan
bagaimana wujud dewa maka ia akan membayangkan
dewa itu berbulu dan menyusui.

Masa-masa kelam di Pearlth mulai berlalu.


Bermunculanlah pemikir-pemikir yang handal di planet
Pearlth yang menyusun bagaimana peristiwa alam bisa
terjadi menggunkan metode-metode yang ilmiah.
Meskipun begitu pemikiran yang dilancarkan belum
sepenuhnya ilmiah atau masih sebatas pseudosains.
Semakin kesini warga Pearlth semakin melupakan mitos
dan menuju ke era yang lebih ilmiah.

Kaum-kaum Sophis, mulai bermunculan dan


mengajarkan pelajaran kepada orang-orang terutama
kaum aristokrat kerajaan di kota Atlanta untuk
mendapatkan imbalan. Platen seorang intelektual ternama
di Atlanta mulai mendirikan Academia atau sebuah
akademi pertama untuk mengubah warga Atlanta menjadi
makhluk yang seutuhnya. Manusia yang berakal, yang
membedakan diri makhuk lainnya.

Meskipun begitu tidak semua warga Pearlth dapat


mendapat pendidikan. Membaca dan menulis adalah hal
yang dilakukan oleh kaum aristokrat kerajaan dan kaum

5|PEARLTH PLANET
terpelajar saja. Sebelum pendidikan diresmikan warga kota
Atlanta mulai dapat membangun kebudayaan, politik, dan
negaranya. Disebabkan oleh pembagian strata sosial di
masyarakat Atlanta dimana kaum terpelajar dapat
berkreativitas sedemikian rupa sehingga dapat memikirkan
mengenai kebudayaan, etika, dan politik sedangkan
pekerjaan berat dilakukan oleh para budak yang biasanya
orang-orang berasal dari kota buangan Utgard.

Intelektual Atlanta mulai mengalihkan fokus kajian


mereka dari mengkaji alam dan esensinya ke arah yang
lebih sosial dan humaniora. Oleh karena itu warga Atlanta
mulai membedakan mengenai hal apa yang bisa kita
ketahui dan apa yang hanya bisa kita percayai. Hal tersebut
dilakukan untuk menenangkan seluruh warga Pearlth yang
bingung dan penasaran atas teka-teki panjang planet
mereka yang tak kunjung terpecahkan.

Beberapa waktu kemudian seseorang mulai


menyebarkan Genuss untuk dipercayai dan dijadikan
pedoman hidup untuk umat Pearlth. Di bukit Aeropenasian
Dominhs menggelar khutbah besar mengenai kebaikan
Genuss dan ketersesatan warga Pearlth tanpa pegangan
berkehidupan kepada seluruh penduduk Atlanta. Dia
mengatakan betapa pentingnya Manusia Pearlth untuk
memiliki tujuan dan hidup dan betapa pentingnya kita
mentaati kaidah Genuss. Meskipun begitu, tidak semua

6|PEARLTH PLANET
orang memilih berbondong-bondong memiliki Gennus.
Tentu saja da yang mengabaikan sang Dominus atau
bahkan mengkritisinya.

Seiring berjalannya waktu Genuss mulai tersebar


dengan baik ke seluruh penjuru planet Pearlth. Kini hampir
semua warga sudah tergolong pada Genuss mereka
masing-masing. Kini semua warga Pearlth memiliki Genuss
mereka dan menurunkannya ke keturunan mereka.
Mirisnya adalah di masa ini intelektualitas malah kabur dan
tidak lagi dihiraukan.

7|PEARLTH PLANET
PEARLTH MAP

8|PEARLTH PLANET
Bab I
Bad System
Genuss adalah sistem pengelompokan manusia
berdasarkan golongan tertentu di planet Pearlth yang
membagi orang-orang menjadi tiga golongan. Sistem ini
sudah ada sekitar dua ribu tahun lalu dan masih digunakan
di seluruh planet Pearlth. Semua orang telah ditentukan
golongannya secara turun-temurun oleh suatu kelompok
yang dinamakan Famili. Meskipun begitu ada beberapa
berandalan yang tidak memiliki golongan. Mereka disebut
Antigenuss. Keberadaan mereka dianggap tidak benar oleh
karena itu mereka dikucilkan oleh oknum-oknum Genuss.

Warga Pearlth dahulu sangat berbeda dengan yang


sekarang dimana mereka harus mencari tahu secara
mandiri apa yang baik dan yang buruk untuk dilakukan. Di
generasi ini warga Pearlth tidak memerlukan instrumen
akalnya untuk memilah keputusan kehidupan. Kini semua
orang di Pearlth terlahir untuk mengikuti Genuss. Barang
siapa menentangnya maka akan ditentang seluruh warga
itu sendiri.

Belakangan ini Genuss mengakibatkan kebutaan tak


berekesudahan terhadap kebenaran yan sejak awal mereka

9|PEARLTH PLANET
cari. Nilai yang dikandung oleh sang Genus yang agung itu
sendiri buyar oleh pernyataan-pernyataan kontradiksi yang
dilancakar oleh dogma Genuss itu sendiri atau mungkin
pemerintah itu sendiri. Genuss menjadi sistem mematikan
pembunuh akal sehat dan nurani manusia. Dogma-dogma
yang dikeluarkan Genuss menjadi belati bermata dua yang
menyakiti tuannya sendiri. Genuss menjadi titik teratas di
planet Pearlth mengalahkan kemanusiaan itu sendiri.

Meskipun begitu pada masa inilah dia dilahirkan.


Seseorang yang akan melanjutkan siklus semesta Pearlth.
Dialah Rerum seorang Genuss yang sangat taat terhadap
kaidah- kaidah Genuss dan sangat kecil melakukan
kesalahan. Dia dilahirkan di lingkungan Genuss Semitisme
ternama di tengah kota Atlanta. Masyarakat disana sangat
memeang teguh Genuss mereka yang berada di aliran
Semitisme. Bila kita pergi kesana akan ditemui banyak
sekali pedagang keturunan leluhur mereka yang murni dari
golongan semitisme yang menetap dan berbaur disana.
Mereka hidup berdampingan dengan hubungan yang baik
di sana.

Rerum adalah seorang anak yang pandai, setiap


periode ia selalu mendapatkan urutan nilai pertama dalam
bidang memori dan ketepatan. Ia adalah murid teladan
yang di puji-puji oleh kaum Sophis atau pengajar di
akademinya. Perawakannya yan tinggi dan tegap membuat

10 | P E A R L T H P L A N E T
wanita-wanita di sekitarnya selalu berdecak kagum
terhadap kepribadian Rerum yang menawan dan atraktif.

Meskipun begitu Rerum sebenarnya adalah orang


yang cukup egois dengan dirinya sendiri. Rerum selalu
fokus untuk menjalankan sesuatu yang menurutnya benar.
Rerum adalah lambang kebanggan dan keberhasilan
Genuss. Tentunya sangat membanggakan aliran semitism.
Para petinggi Genuss bahkan memberi penghargaan yang
sangat tinggi untuk Rerum melanjutkan studinya dan
menjadi bibit pengganti petinggi Genuss.

Rerum minggu kemarin baru saja berhasil


memenangkan kejuaraan Memorizing Genuss Rules
Championship di kota Atlanta dan ditetapkan sebagai
pemenang program yang paling bergengsi di Academia of
Platina in Atlanta yaitu proram Student Exchange yang
memliki kuota terbatas satu orang saja per tahunnya. Jika
seseorang menanyakan perasaan Rerum. Maka Rerum
bahkan tidak dapat merasakan perasaanya sendiri. Rerum
telah membunuh perasaanya sendiri bertahun-tahun lalu.

“Ma, Rerum bulan depan akan berangkat ke


Alexandria sebagai peserta Student Exchange sesuai
dengan perintah petinggi Genuss, Dominus Evan.” Sela
Rerum dalam jeda obrolan makan malam bersama
keluarganya.

11 | P E A R L T H P L A N E T
Ucapan Rerum membuat semua orang tersedak
makanannya. Terutama ayahnya, Prudens. Ia terlihat
sangat terkejut dengan ucapan Rerum. Meskipun secara
terdata keluarga Prudens digolongkan sebagai semitsm.
Namun di benak hati Prudens dia tidak setuju dengan
pemerintahan yang sedang terjadi disekitarnya pada saat
ini. Prudens adalah seorang aktivis Antigenuss yang
berhasil selamat dan menempuh jalan damai setelah
tragedi besar bertahun-tahun lalu. Meskipun saat ini ia bisa
hidup aman, namun dia selalu menentang sistem yang
tidak benar ini. Kini anaknya adalah salah satu

“Bagus sekali sayang, kamu memang kebanggaan


kami.” Ibu akan selalu memuji Rerum mengabaikan Frater
yang selalu cemburu melihat kesuseksan adiknya.

“Terimakasih bu, kau selalu yang terbaik.”

Semua orang di meja makan itu membisu


membiarkan suara Rerum dan Amare menggema di
ruangan bersama dentingan pirin dan pisau yang beradu.

Prudens sang kepala rumah hanya dapat menutup


rapat mulutnya membiarkan semua yang terjadi mengusik
hati nuraninya. Prudens paham betul dengan perasaan
Frater yang bergejolak melihat adik kesayanganya Rerum
membunuh perasaannya sendiri. Dalam aturan Genuss
seorang pria tidak boleh menunjukan sisi lemahnya. Pria

12 | P E A R L T H P L A N E T
yang dianggap adalah pria seperti Rerum yang berhasil
mengesampingkan perasaannya. Sedangakan bagi Frater
semua yang ada serasa membakarnya hidup-hidup.
Menahan perasaannya sendiri adalah hal yang sangat
menyiksa. Dengan kepergiam Rerum ke Alexandria menjadi
pembanding yang sangat menyakitkan bagi Frater untuk
mencapai hal yang seperti itu juga.

“Ayah, kenapa kau diam. Kau harus mengucapkan


selamat pada anak kebangganmu ini.” Setelah beberapa
keheningan Prudens akhirnya membuka mulutnya dan
memeluk Rerum sebagai ucapan selamat. di balik
punggung kokoh Rerum, Prudens melihat mata anak
sulungnya itu bergetar hebat menahan air mata yang
hendak keluar.

Patriarchy adalah salah satu aturan yang


diberlakukan oleh Genuss Institution. Patriarchy adalah
aturan universal yang ditetapkan di seluruh penjuru Pearlth
mengenai standarisasi yang harus dilewati kaum pria.
Patriarchy akan diberlakukan semenjak seorang anak
dilahirkan. Brangsiapa yang tidak sesuai dengan syarat
pengklasifikasian umur maka anak tersebut dinyatakan
gagal dan dibuang ke pulau Rod dan Yort.

13 | P E A R L T H P L A N E T
Citizen’s Classification

Keterangan :

 Golongan Born usia 0


 Golongan Phsycal Born 0-3 diwajibkan dapat
melakukan aktifitas fisik.
 Golongan words 3-5 diwajibkan dapat berbicara.
 Golongan Basic Knowlege 5-10 diwajibkan
mengetahui matematika dasar
 Golongan Spesification 10-20 diwajibkan mrndapat
spesifikasi

14 | P E A R L T H P L A N E T
 Golongan Worked 20-25 bertugas kepada negara
sesuai spesifikasi
 Golongan Reproduct 25-30 sudah harus memiliki
satu keturunan
 Golongan Getting Old 30-70 mengabdi kepada
negara.

Catatan : Seorang anak yang bertumbuh terlalu lambat


dianggap cacat dan akan direhabilitasi ke Yort dan Rod.
Sedangkan anak yang berkembang lebih cepat akan
mendapatkan hak istimewa dari yang Mulia Dominus
Zolzula.

15 | P E A R L T H P L A N E T
Bab II
The Great Alexandria
Setelah meletakkan barang-barang bawaan di
kamar asramanya, Rerum memilih keluar dari kamarnya
dan berkeliling untuk menghapal seluruh sudut sekolah
barunya itu. The Academy Of Alexandria, akademi terbaik
kedua di Pearlth setelah akademinya sendiri di Atlanta.
Keduanya selalu bersaing untuk mendapatkan gelar
terbaik. Hanya penduduk tengah kota yang dapat masuk ke
kedua akademi ternama ini. Sangat sulit bagi warga
pinggiran kota untuk masuk ke akademi terhebat ini. Jika
ada mungkin hanya hitungan jari saja.

Sudah menjadi kebiasaan bagi Rerum untuk


mengecek situasi lingkungannya agar membuart dirinya
lebih baik beradaptasi di tepmapt barunya. Keluar dari
ruangan kamar asrama, Rerum mendapati sebuah lorong
super besar dengan tiang-tiang penyangga berdiamter
tebal dan terlihat dengan arsitektur yang sangat megah.
Dia mendapati lorong itu khusus untuk para pelajar di
akademi ini. Selesai dengan lorong Rerum melihat lapangan
yang sangat hijau dan luas. Disana terdapat orang-orang
yang sedang memainkan permainan olah-raga. Rerum
melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa tim

16 | P E A R L T H P L A N E T
permainan olahraga Alexandria memanglah terbaik.
Dibuktikannya dengan kemenangannya di kejuaraan
kemarin. Rerum akan membuat dirinya sehebat mereka
yang ia lihat. Di sudut lain ada sebuah gedung yang sangat
unik bentuknya. Tipe bangunan surealistis. Hampir delapan
puluh persen material bangunannya adalah kaca. Rerum
dapat melihatnya buku-buku itu yang sangat menggiurkan
Rerum. Ia segera membawa tubuhnya masuk ke gedung
perpustakaan itu.

Setelah sensor melakukan scan terhadap pupil


hitam Rerum, pintu kaca megah itu terbuka otomatis. Kini
rerum telah resmi terdaftar sebagai siswa Akademi
Alexandria. Begitu masuk jelaga hitam miliknya langsung
menelanjangi setiap sudut yang matanya bisa raih. Pemuda
ini berjalan menelusuri lorong demi lorong. Buku demi
buku. Sampai akhirnya dia melihat sebuah presensi yang
sedang membaca lekat menatap sebuah buku. Rerum
mendekati pemuda itu. Pemuda itu sedang membaca
sebuah buku tua yang usang. Sekali lihatpun akan langsung
tahu itu milik perpustakaan ini. Rerum tidak bisa melihat
judulnya yan tertutup tangan pemduda itu. Tapi ia tahu
buku itu berinisial OP.

“Ekhm. Perkenalkan saya Rerum. Saya adalah siswa


pindahan dari Atlanta.”

17 | P E A R L T H P L A N E T
Pemuda itu menyingkirkan buku tuanya dari
wajahnya. Kini Rerum dapat melihat wajah orang di
depannya. Dia tidak terlihat seperti warga Alexandria.
Warga Alexandria memiliki warna kulit kehijauan.
Sedangkan kulit pemuda ini keunguan. Itu artinya dia
adalah bangsa Nord di tenggara. Kenapa ia bisa sampai
kesini menjadi misteri bagi Rerum. Pasalnya warga Nord
ada di daratan sebrang. Sulit sekali bagi bangsa Nord untuk
bersekolah di tempat ini. Pemuda itu tidak menjawab
sepatah katapun. Dia hanya menatap tanpa arti lalu pergi
meninggalkan Rerum.

***

Setiap pagi sebelum memulai pelajaran melakukan


pembelajaran IPOGR (Input Program Of Genuss Rules) yang
mana merupakan sebuah kurikulum di universal di
Alexandria. Lectan selalu menyempatkan diri untuk pergi
ke gedung perpustakaan Loure dulu. Lectan sangat suka
membaca buku disana. Hampir semua buku yang ada di
Loure telah dibacanya. Terkadang Lectan malah meminjam
buku dari pasar kota untuk dibacanya di sudut
persembunyiannya di Loure. Buku yang pemuda ini baca
snangatlah banyak mulai dari fiksi hingga ilmiah. Sampai

18 | P E A R L T H P L A N E T
klasik hingga modern. Lectan hari ini membawa sebuah
buku yang sudah satu bulan penuh ia baca namun ia belum
juga puas dan menyelesaikannya. Lectan menemukan
sebuah buku yang sangat menyedot perhatiannya. Sebuah
buku tanpa penulis.

Buku itu usang dengan sampul kertas yang telah


menguning. Ketika dipegang akan memberikan sensasi
gatal dan berdebu. Tulisannya terbuat dari tinta hitamyang
sangat bagus oleh karenanya itu tidak luntur termakan
waktu. Di sampul depan hanya terdapat sebuah tulisan
berbunyi Journal Of Pearlth. Lalu kemudian Sinenomine
sebagai orang yang menyusun buku misterius tersebut. Di
dalam buku tersebut Lectan menemukan banyak sekali
kalimat-kalimat aneh yang tidak bisa ia mengerti bahkan
setelah ia membacanya berulang kali. Pemuda bertubuh
kecil itu kemudian membawanya ke Loure dan meengamati
setiap detail kata yang diucapkan untuk berusaha
memahaminya.

Dalam buku tersebut menceritakan sebuah kisah


yang sangat menarik. Terdengar sangat nyata di imajinasi
liar Lectan. Buku itu membongkar rahasia Peralth dan
Genuss. Dalam buku itu banyak sekali informasi yang tidak
diberikan Genuss melalui IPOGR nya. Setiap tulisannya
begitu nyata namun jua begitu abstrak di waktu yan
bersamaan. Buku itu membuat Lectan tenggelam dalam

19 | P E A R L T H P L A N E T
setiap untaian katanya sampai-sampai bingung manakah
yang nyata. Apakah dia yang sedang membaca buku itu
ataukah kebenaran yang dikatakan oleh buku tua nan
usang itu. Lamunan Lectan terbuyarkan oleh seorang anak
laki-laki yang menyapanya.

“Ekhm. Perkenalkan saya Rerum. Saya adalah siswa


pindahan dari Atlanta.”

Lectan mengalihkan pupilnya kepada pemuda di


depannya. Lectan merasa sangat terganggu dengan
kehadiran pemuda yang sok kenal itu. Orang di depannya
ini terlihat seperti bukan warga Alexandria. Mata dan
rambutnya hitam dan kulitnya kebiruan. Warga Alexandria
memiliki warna kulit kehijauan dan pigmen mata yang lebih
sedikit oleh karenanya menjadi biru. Brangkali dia adalah
siswa program student exchange yang sangat dibanggakan
itu. Itu artinya orang di depannya adalah ancaman bagi
Lectan.

Lectan berasal dari Nord sebuah kota yang berada


di tenggara Atlanta. Lectan adalah satu-satunya orang
berkebangsaan Nord yang dapat menjadi siswa di
Alexandria akadaemi. Pemuda ini mendapatkannya bukan
tanpa usaha. Dia melakukan banyak hal yang tidak akan
mampu dilakukan orang lain sesusianya. Jika anak yang
berada di bawah standar umur akan dibuang ke Rod dan
Yort maka seorang anak yang dapat melebihi standar

20 | P E A R L T H P L A N E T
mendapatkan sebuah hak istimewa untuk masuk ke kota
besar Atlanta dan Alexandria. Dan disinilah Lectan berada
sekarang.

Lectan tidak dibesarkan oleh kedua orang tuanya.


Sejak kecil ia bertahan hidup sendirian kesana kemari
untuk menyambung hidup. Lectan tidak memiliki teman.
Dia tenggelam dalam kesendiriannya dan menjadikannya
sebagai sahabat dirinya sendiri. Namun hanya dengan cara
di tempa dan dipanaskanlah sebatang besi dapat dibentuk
agar memiliki fungsi yang baik sekaligus bentuk yang indah.
Lectan terbiasa menghadapi dan mengatasi segalanya
sendirian. Kesendirian adalah kekuatannya. Kesendirian
memberikannya ketenangan. Ketenangan memberikan
kejernihan pikiran. Lectan telah berdamai dengan takdirnya
sendiri. dia mampu berbuat tanpa memikirkan hasilnya. Dia
bagaikan sebuah senjata mematikan namun sekaligus
menjadi tuannya.

Lectan berniat pergi dan melangkahkan kakinya


begitu saja namun suara bass itu sekali lagi
menginterupsinya.

“Aku tidak pernah melihat buku yang seperti itu.


darimana kamu mendapatkannya? Maukah kamu
mengantarku kesana?”

“Apa untungnya buatku?”

21 | P E A R L T H P L A N E T
“Aku bisa membantumu menerjemahkan buku itu.”

Perkataan pria Atlanta ini sangat mengejutkan


Lectan. Aneh bagi Lectan karena dia bersikap seakan buku
ini mudah. Memang apa yang dia ketahui?

“Apa maksudmu?

“Aku berbakat. Aku bisa membantumu


menerjamahkan buku itu.”

“Bagaimana aku bisa mempercayainya?”

“Kemampuan abstraksi dan daya memoriku yang


besar memungkinkanku melakukan itu.”

“Itu terdengar masuk akal.”

“Baiklah, hari minggu malam temui aku di depan


Loure dan kita menyusup keluar asrama.”

“Tak masalah.”

Obrolan singkat antara kedua pemuda itu akan


menjadi sebuah awal dari revolusi yang sangat besar di
seluruh penjuru Pearlth.

22 | P E A R L T H P L A N E T
Bab III
Trash Known
Rerum dan Lectan menggunakan jubah hitamnya
mulai menyusup keluar area akademi. Keamanan di
Alexandria melemah sekitar pukul sebelas malam sampai
tiga pagi. Itu adalah kesempatan yang sangat baik bagi
mereka untuk pergi tanpa resiko yang berarti. Sebelumnya
Rerum dan Lectan telah diskusi ulang mengenai strategi
dan beberapa hal lainnya. Lectan telah berjanji akan
menceritakan keresahannya kepada Rerum mau tidak mau
agar dapat membantu misi pribadinya. Mereka berjalan
deengan cepat menembusi angin yang cukup kencang.

“Hey.”

Rerum harus sedikit berteriak saat


mengucapkannya supaya dapat terdengar orang
disampingnya.

“...”

“Bagaimana caraku memanggilmu?”

“Terserah.”

23 | P E A R L T H P L A N E T
“Kukira kita telah menjadi teman. Aku akan
memanggilmu Lex kalau begitu.”

“...”

“Lex, apa yang telah kau ketahui dan tidak aku


ketahui?”

“Kau sama seperti yang lainnya. Tidak dapat melihat


dan buta.”

“Apa maksudmu? Kalau begitu hanya kau satu


satunya yan tidak buta?”

“Aku sama butanya. Tapi aku punya tongkat untuk


membantuku berjalan ke arah yang benar.”

“Tongkat seperti apa?

“Itu adalah buku dan pengetahuan.”

Semakin kata-kata diucapkan dari mulut Lectan


semakin membuat Rerum tertarik kepada pria pendek
disampingnya ini. Rerum merasa menemukan dunianya
yang baru melalui Lectan. Dia sangat aneh namun otentik.
Hati Rerum terlalu bersemangat untuk menanyakan lebih
banyak hal kepada Lectan. Terlalu banyak pertanyaan
muncul dikepalanya. Intuisinya mengarah seluruhnya ke
arah Lectan. Rasanya kepingan puzzle dikepalanya terlalu

24 | P E A R L T H P L A N E T
berantakan, dan dia juga merasa Lectanlah yang akan
membantunya menyelesaikan papan puzzle miliknya.

“Bukankah selama ini IPOGR telah mengajarkan kita


segala pengetahuan yang kita butuhkan? Aku juga suka
membaca buku di Loure. Mengapa kita tetap buta?”

“Belum segalanya kawan. Buku apa yang kamu


baca? Semua buku yang tidak berisi penalaran abstrak
terhadap kuantitas atau angka atau tidak berisi sebuah
penalaran eksperimental mengenai kenyataan dan
keberadaan adalah omong kosong. Sebab buku-buku itu
tidak berisi apapun kecuali cara berpikir yang menyesatkan
dan sebuah ilusi.”

“Wow. Jika kau mengatakannya di hadapan petinggi


Genuss kau akan dikeluarkan. Atau mungkin dipenggal. ”

“Aku tau persis. Itulah mengapa aku diam selama


ini.”

“Darimana kau mendapatkan kata-kata bijak itu?”

“Aku mendapatkannya dari sebuah buku. Kata itu


diucapkan oleh seorang intelektual di masa lalu. Namanya
adalah Hume.”

“Baiklah kau harus memberikanku beberapa buku


yang harus kubaca nanti.”

25 | P E A R L T H P L A N E T
“Tentu saja. Itu akan meringankanku juga.”

“Hahaha kau lucu, Lex.”

Obrolan mereka bagaikan mesin waktu yang


membawa mereka sampai ke tujuan mereka tanpa terasa.
Mereka telah sampai di pasar kota. Tanpa tindakan lain lagi
Lectan menuntun Rerum masuk ke sebuah toko buku tua
bernama Agape itu.

“Disinilah tempat buku-buku baik itu bersemayam.”

Rerum masih terpaku dengan tempat itu. Seluruh


dindingnya adalah buku. Meskipun tidak terlalu besar,
Rerum merasa bahwa tempat itu hidup. Rerum berkeliling
Agape dan selalu berdecak setiap melihat buku-buku yang
sangat menarik matanya.

“Baiklah, harus kuakui aku harus berterimakasih


padamu, Lex.”

“Terserah. Sekarang kita bahas dulu buku itu


kawan.”

“Ah kau benar. Aku sampai lupa. Jadi itu


sebenarnya buku apa?”

“Sebelumnya kau harus berjanji agar tidak


mengatakan ini kepada siapapun.” Lantas Rerum memberi

26 | P E A R L T H P L A N E T
isyarat menutup mulutnya dengan kunci lalu kemudian
dibaunngya kunci itu.

“Buku itu berniat melawan sistem tatanan dunia


Genuss.”

“Baik, itu memang pantas dirahasiakan. Lalu apa?”

“Dituliskan bahwa jiwa warga Pearlth telah lama


mati oleh karenanya kita telah hidup di dunia yang seperti
penjara. Pearlth kini seperti sebuah mata koin yang telah
kehilangan harganya. Pustaka yang dahulu kita buat kini
telah berbalik melukai tangan tuannya sendiri. “

“Apa maksudnya itu?”

“Maksudnya adalah warga pearlth telah kehilangan


jiwanya yang paling bermakna. Warga Pearlth telah
kehilangan instrumennya yang paling penting.. Sesuatu itu
terletak di dalam kepala dan hati setiap warga. Warga
Pearlth telah hidup seperti zombie yang memakan otak
manusia normal. Kemudian dikatakan di beberapa halaman
akhir akan ada seorang revolusiner yang akan
memberantas zombi-zombi perusak itu.”

“Itu sangat aneh dan abstrak. Bagaimana bisa warga


Pearlth adalah zombie”

27 | P E A R L T H P L A N E T
“Jika itu aku tahu. Zombie akan selalu mengejar
warga hidup dan memakan otaknya. Itu persis
sebagaimana posisiku. Petinnggi Genuss dan warganya
akan membunuhku jika aku tidak seperti mereka.”

“Aku rasa aku dapat mengerti.”

Rerum mengangguk-anggukan kepalanya mengerti.

“Terimakasih.”

“Hanya itu saja?”

“Aku ingin tahu apa kegunaanmu disini.”

“Ah kau benar. Kini giliranku hehe.”

“Silahkan.”

“Aku rasa, aku bisa membantumu di urusan teknis.


Jika kau berniat untuk meluruskan niatmu dan
mewujudkannya terhadap warga Pearlth maka aku bisa
membantumu.”

“Itu adalah ide yang brilian.”

“Kalau begitu apa rencana kita?”

“Kita harus menghancurkan sistem Genuss. Kita


harus menghancurkan penjara yang mengekang kita. Kita

28 | P E A R L T H P L A N E T
harus melepaskan para tahanannya. Semua ketidak adilan
dan klasifikasi bodoh itu harus dihancurkan.”

“Caranya?”

“Kita harus punya kekuatan untuk mengendalikan


radio dan semua sistem siaran. Kita harus punya kekuasaan
untuk mengawasi kelancaran sirkulasi kota.”

“Itu artinya kita akan mengambil alih kedudukan


para Dominus?”

“Tepat sekali.”

“Kau gila. Itu adalah sesuatu yang tidak mungkin.


Kita hanyalah murid disalah satu akademi yang mereka
dirikan mereka.”

“Tepat sekali. Oleh karenanya kita adalah senjata


terbaiknya.”

29 | P E A R L T H P L A N E T
Bab IV
Think the Strategy
Rerum mulai membuat strategi untuk manjalankan
misi mulianya merevolusi Pearlth. Gudang Loure menjadi
markas persembunyian mereka berdua. Pasalnya tempat
ini adalah tempat teraman yang ada di Alexandria. Hal ini
disebabkan karena Loure tidak begitu populer di luar jam
IPOGR. Mereka memulai diskusi dari titik startnya.

“Jadi apakah kau memiliki ide untuk pembukanya?”

Rerum mulai memandu jalannya rapat yang dihadiri


hanya oleh mereka berdua itu.

“Tentu saja. Aku memiliki ideku sendiri. Aku berpikir


bahwa kita harus mulai bertindak melalui pers dan
mengambil suara lebih banyak orang di awal perainan.
Itulah yang dilakukan leluhur kita untuk sampai di titik ini.”

“Kau benar sekali, itu ide yang cemerlang. Kita bisa


memulainya dengan menyebarkan selebaran berisi tulisan
persuasif yang menggugah pikiran.”

“Aku akan menuliskannya. Kemudian kau harus cari


cara untuk mengendalikan sitem informasi Alexandria.
Targetnya adalah siswa-siswa Alexandria.”
30 | P E A R L T H P L A N E T
“Aku sangat pandai melakukannya. Serahkan
padaku. Kita akan segera merekrut anggota dan
mengumpulkan massa. Tapi apa yang terjadi setelahnya,
Lex?”

“Tentu saja kita akan berperang kawan. Si vis


pacem, para bellum. Artinya jika kau mendambakan
pedamaian, maka bersiaplah berperang. Pandawa
berperang melawan Kurawa adalah demi terwujudnya
kedamaian. Perlawanan terhadap kejahatan adalah harus
dan tidak bisa dihindari. Begitulah kira-kira yang krishna
katakan kepada Arjuna muridnya dalam perang
Baratayudha.”

“Darimana kau mendapatkan semua itu? Itu


terdengar bukan berasal dari Pearlth.”

“Kau seperti lupa jika hobiku membaca buku.”

“Baiklah aku rasa aku mengerti.”

“Baguslah.”

“Tapi.., Apa yang terjadi setelah dominasi Genuss


dihancurkan?”

“Manusia akan bebas, seperti burung-burung yang


terbang lepas. Tidak akan ada lagi bangsa Alex, tidak
dengan bangsa Atlant, tidak dengan Nord, atau bahkan

31 | P E A R L T H P L A N E T
Yort dan Rod. Semua akan hidup dengan damai sebagai
bangsa Pearlth ”

“Itu terdengar sangat syurgawi.”

“Sebenarnya tidak juga.”

“Tapi bukankah jika bebas kita akan hidup tanpa


aturan? Itu sama saja dengan kekacauan.”

“Tentu saja tidak akan ada yang tau hasilnya seperti


apa sebelum seseorang mencobanya. Kita hanya tahu
bahwa jika kiita tidak bisa melakukan suatu perubahan
terhadap sesuatu yang buruk. Salah satu orang bijak dari
leluhur kita pernah berpesan. Bertindak adalah suatu
keharusan tapi hasilnya bukan.”

“Itu benar.”

“Lagipula kebebasan tidak sama artinya dengan


kekacauan. Tapi kebebasan mendorong individu untuk
menjadi lebih kuat dan survive. Itu jauh lebih baik
dibandingkan dengan seekor burung di dalam sangkar.”

“Kau tahu apa, Lex?”

“Apa?”

“Kau sangat pandai meyakinkan orang.”

32 | P E A R L T H P L A N E T
“Aku tahu.”

“Ya, tapi kau juga pandai membuat orang


membencimu disaat yang bersamaan.”

“Ya, aku juga tahu itu.”

“Kalau begitu perlihatkan catatanmu padaku.”

“Inikah semua yang kau dapat di Atlanta?”

“Tentu saja, bukankah ini bagus?”

33 | P E A R L T H P L A N E T
Bab V
Prepare for a Battle
Setelah tujuh hari kedua pemuda itu telah
mendapat banyak dukungan dan pengikut. Sekitar 100
orang sekiranya telah dipimpin oleh mereka melalui suatu
media yang sangat sederhana namun kuat secara
bersamaan yaitu pers. Satu diantaranya berasal dari
Excecutif Of Alexandria, yang mana badan yang memegang
setiap kegiatan yang ada di Alexandria. Mereka hanya
sepuluh orang saja namun memiliki kekuasaan besar
terhadap Alexandria. Dialah Leo juru kunci yang berhasil
digugah pikirannya untuk melakukan pemberontakan yang
mulia ini. Dia adalalah panglima perang yang
sesungguhnya. Badannya tinggi dan besar. Tidak ada yang
berani berurusan dengan dia. Dia berkuasa penuh atas
keamanan Alexandria. Yang lainnya ada Andreas dia adalah
jurnalis yang cerdik di Alexandria. Dia bertanggung jawab
penuh atas media-media pers yang ada di Alexandria.
Mulai dari radio, koran mingguan, hingga papan informasi.
Dengan keberadaan mereka rencana mereka akan lebih
mudah untuk dilaksakan. Prinsipnya semakin banyak
semakin baik.

34 | P E A R L T H P L A N E T
Setelah mereka memegang kendali terhadap pers.
Koran-koran banyak disusupi tulisan-tulisan yang tidak
sejalan dengan prinsip Genuss. Salah satu yang paling
fenomenal adalah artikel yang ditulis oleh seorang tanpa
nama berjudul ‘Genuss has chain the Pearlth’. Hal ini tentu
saja terdengar ke telinga para Dominus. Banyak siswa
Alexandria yang mulai merasa tercerahkan sebab tulisan
itu. Demokrasi mulai berjalan kembali setelah sekian lama
hanya menjadi sebuah istilah fromal di Alexandria. Pecut
demokrasi disingkirkan dan dia dibiarkan berlari sendiri.

Petinggi Genuss menganggap ini adalah ulah


sekelompk hama yang harus diberantas. Mereka mulai
menjegal pers dan mulai menginterogasi para terduga tidak
bersalah yang berada di pers. Di kolom berikutnya Rerum
dan Lectan meletakan artikel lain yang jauh lebih
menggeramkan para Dominus. Teks selembar itu telah
membongkar proyek nepotisme petinggi Gneuss. Hal itu
dimuat dalam teks berjudul ‘The Pandora Box has spill out
the stuff ’. Kedamaian palsu yang selama ini terus berdiri
akhirnya runtuh bersama runtuhnya rahasia besar petinggi
Genuss.

Berita ini tidak hanya berkembangbiak di


Alexandria. Berita ini dengan cepat dikopi dan disebarkan
keluar Alexandria bahkan oleh bukan anggota Antigenuss.

35 | P E A R L T H P L A N E T
Ini menjadi bencana yang sangat besar yang tidak
terbantahkan oleh para dominus.

Teks kedua menjadi skakmat yang telak bagi para


Dominus atas. Menyadari lawannya tidak dapat
diremehkan. Para Dominus berhenti mencari dan
menangkapi sekelompok yang mereka sebut Antigenuss
itu. Mereka mengadakan rapat besar dan membangun
rencana baru.

“Yang terhormat hadirin para Dominus yang Agung.


Kita semua telah mengetahui bahwa beberapa
pemberontakan telah terjadi di Pearlth satu bulan terakhir.
Itu bermula di Alexandria. Intitusi terbaik kita di Pearlth.
Beberapa artikel yang membahayakan keberadaan kita
semua telah gagal di hentikan dikarenakan penyebarannya
yang terlalu cepat dan penulisnya yang tidak diketahui.
Oleh karena itu kita harus ememikirkan cara lain yang
dapat mengatasi permasalahan ini.”

Dominus Evan adalah seorang jurnalis yang pandai


bertutur kata. Oleh karena itulah dia menjadi satu-satunya
Dominus yang tidak memiliki hubungan darah dengan yang
lainnya.

“Saya mengerti Dominus Evan, oleh karenanya saya


akan disini akan memberikan soslusi atas permasalahan
tersebut.”

36 | P E A R L T H P L A N E T
Dominus Hermoth adalah ahli strategi yang cerdik.
Dia merupakan keponakan langsung dari sang Dominus
Agung Zolzula. Dia sedang bersenang-senang disaat seperti
ini. Dia cukup mengharapkan tahta Dominus Agung. Dia
selalu bersaing deangan anak Zolzula yang dianggap tidak
kompeten.

“Katakan lah Dominus Hermoth.”

Sang Dominus agung agaknya sedikit


mengkawatirkan keberadaan Hermoth yang selalu
mengancam keberhasilan anaknya, Arash. Tapi disisi lain
keberadaan Hermoth seringkali sangat dibutuhkan.
Misalnya disituasi seperti ini.

“Yang mulia Dominus Agung, kita tidak mungkin


menghentikan gelombang air yang sangat besar dengan
tangan kita. Kita harus membalasnya dengan gelombang
lain yang lebih besar.”

“Apa maksudmu Dominus Hermoth.”

Dominus Arash adalah anak sang agung. Tapi dia


selalu di injak-injak oleh pamannya Hermoth.

“Kau masih saja sebodoh itu keponakanku.


Maksudku adalah kita harus membuat tulisan yang akan
membalikan argumentasi mereka.”

37 | P E A R L T H P L A N E T
“Apa rencanamu Hermoth?”

Zolzula sebenarnya sedikit sebal kepada Hermoth


yang selalu merendahkan anaknya. Ia menjadi begitu tidak
sabar terhadap Hermot.

“Yang mulia Zolzula, maksudku adalah kita harus


membuat masyarakat berpikir apa yang dilakukan oleh
mereka adalah pemberontakan yang membahayakan
Negeri oleh karenanya kita tidak boleh termakan olehnya.
Kita telah lama menggenggam masyarakat dengan Genuss,
oleh karenanya Genuss telah menjadi kebiasaan. Dengan
begitu akan mudah bagi kita untuk bertindak sebagai tokoh
baik. Sesuatu yang berulang akan menjadi jati diri kita”

“Aku rasa aku mengerti maksudmu Dominus


Hermoth.”

Ketujuh dominus setuju dengan ide brilian itu.


Mereka mulai membuat rencana panjang terhadap perang
antara Genuss dan Antigenussnya.

38 | P E A R L T H P L A N E T
Bab VI
Wrong step
“Wow, kalian harus melihat ini kawan.”

Andreas datang membawa selembar kertas di


tangannya ke markas rahasia Antigenuss di basement
rahasia Loure.

“Apa ini Andre?” Tanya Rerum dan mulai membaca


tulisan yang dibawa Andreas.

“Sepertinya para Dominus mulai bertindak. Perang


telah dimulai.”

“Bacakanlah Andre, kami ingin mendengarnya.” Leo


lebih suka menangkap informasi dengan telinganya
daripada matanya.

“Himbauan bagi seluruh warga Pearlth untuk


berhati-hati terhadap oknum pemberontakan yang
dilakukan para teroris tak dikenal melalui seluruh media
yang ada. Para orangtua diharapkan dapat menjadi
pembimbing yang baik bagi anak-anaknya agar selalu
tunduk terhadap peraturan Genuss sehingga terhindar dari
pencucian otak yang dilakukan para teroris. Demikian demi

39 | P E A R L T H P L A N E T
keamanan seluruh Pearlth. Atas perhatiannya saya ucapkan
terumakasih. Salam Dominus Agung.”

“Keamanan apanya. Dia cerdik sekali membalikkan


situasinya.”

Rerum benar-benar tidak habis pikir. Tapi dia tau


satu hal. Kebenaran bukanlah tentang apa yang orang
banyak sepakati. Bukan juga apa yang terdengar
meyakinkan. Kebenaran adalah buah hasil dari akal sehat
dan penalaran yang ilmih.

“Kau benar. Mereka sangat licik memanipulasi


kenyataan.”

Leo sama geramnya. Ia menilai sesuatu dengan


hatinya. Dan kini hatinya berbicara seperti itu.

“Daripada tidak tahu kebenarannya mereka lebih


suka menyembunyikan kebenarannya demi keuntungan
mereka sendiri.”

Lectan yang sedaritadi hanya mengamati akhirnya


angkat bicara dan langsung menyatakan kesimpulannya.
Tapi tentu saja dia langsung memikirkan apa reaksi warga
dan menentukan langkah selanjutnya yang akan diambi.

“Lalu bagaimana reaksi massa? Siapa yang lebih


mereka percaya?”

40 | P E A R L T H P L A N E T
“Aku tidak tahu. Kita membutuhkan surveyer.”

“Sepertinya aku tahu siapa orangnya. Aku akan


mengajaknya bergabung.”

Andreas mulai mengeluarkan sebuah box


komunikasi dan menghubingi rekannya.

“Halo, Thea..”

“Ya. Apa yang kau mau?”

“Aku butuh bantuanmu, Thea. Ini penting dan


mendesak.”

“Apa yang akan aku dapatkan?”

Andreas terdiam. Siapa yang akan


menyumbangkan uang untuk membayarnya.

“Aku akan memberimu sekantung emas Pearlth.”


Sela leo.

Ayah Leo adalah seorang pemimpin salah satu kota


di pinggiran Alexandria. Tidak heran jika dia pnya cukup
banyak uang.

“Hm.. Bagus. Aku akan datang.”

“Baiklah kami akan mengirimkan alamat kami.”

41 | P E A R L T H P L A N E T
Setelah sambungan terputus. Rerum mengatasi rasa
penasarannya dengan bertanya kepda Andreas.

“Siapa wanita itu?”

“Dia adalah Althaia. Panggil dia Thea. Dia sangat


berbakat. Dia bisa bela diri dan melakukan misi detektif.
Dia adalah teman masa kecilku jadi dia dapat dipercaya.”

“Apakah dia cantik?”

“Kau akan tahu nanti, Leo. Hahaha.”

“Baiklah, mari kita kumpulkan dahulu


kemungkinannya.” Rerum kembali memusatkan fokus
mereka.

“Silahkan, Lex.”

“Terimakasih. Jika masyarakat lebih banyak percaya


kepada kita artinya penlaran mereka baik. Jika mereka
tidak artinya mereka masih belum bisa memahami kita.”

“Baiklah.”

“Jika kemungkinan pertama terjadi kita dapat


langsung memaksa Revolusi. Jika yang terjadi sebaliknya
maka tugas kita adalah mengajarkan terlebih dahulu
instrumen penting kepada warga Pearlth. Dan menjadikan

42 | P E A R L T H P L A N E T
mereka mandiri dari dogma-dogma yang ditanamkan
Genuss sejak bayi.”

“Itu artinya perjalanan kita akan lebih sulit.”

“Benar. Sulit dan memakan waktu yang cukup


lama.”

“Oleh karena itulah kita akan mewujudkan rencana


yang pertama habis-habisan.”

“Aku mengerti, Kita harus lebih pandai menggugah


pikiran masyarakat. Membuat mereka terbangun.”

“Haloo semuanya. Ini aku Althaia. Panggil aku


Thea.”

Gadis berpakaian serba hitam itu muncul di langit-


langit basement seperti cicak. Meskipun daripada cicak dia
lebih mirip ninja yang cantik. Di belakang punggungnya ada
dua pedang katana. Rambutnya panjang dan diikiat
ponytail tanpa poni ke belakang. Wajahnya tertutu kain
hitam. Matanya kecil bulat tapi memberikan kesan tajam di
saat bersamaan.

“Dia seksi.” Leo tidak sadar saat mengucapkannya.


Sepertinya Althaia tidak mendengarnya.

“Thea, aku punya tugas yang sangat besar untukmu.


Maukah kau membantu kami?”

43 | P E A R L T H P L A N E T
“Tentu saja Andy. Cepat katakan.” Thea membuka
kain hitam yang menutupi hidung dan mulutnya.
Membiarkan hidung mungil dan bibir tebalnya terekspos.

“Kapten Lex, kupersilahkan.”

Sejujurnya ini adalah kali pertama Lectan


berhadapan dengan wanita. Dan tidak ada satupun yang
tahu bahwa dia sedang kegugupan hebat selain dirinya
sendiri. Lectan pandai menyembunyikan perasaanny.

“Ekhm. Baiklah, Thea. Aku Lectan. Kami


membutuhkan tenagamu untuk menyelidiki dan mendata
langsung siapa-siapa saja yang berpihak pada siapa di
seluruh Alexandria.”

“Apa?! Jadi aku tidak diperintahkan untuk


membunuh?”

“Hmm begitulah.”

Lectan merasa sedikit tidak enak. Bagaimana bisa


Andreas menyarankan gadis seperti ini.

“Aku ini pembunuh bayaran, bukan pesuruh.”

“Tapi kami membayarmu, Thea.”

Ini menyakiti harga diri Thea, dan pasukannya tapi


Thea membutuhkan sekarung emas itu.

44 | P E A R L T H P L A N E T
“Baiklah. Itu mudah.”

“Aku membutuhkan informasinya dalam


seminggu.”

“Lebih mudah.”

Thea mengangkat maskernya lagi. Mengedipkan


sebelah matanya pada Lectan lalupergi dari sana dan
memanjat tembok-tembok lagi.

Sebenarnya tadi itu sangat mendebarkan jantung


Lectan. Lectan sebenarnya adalah pengagum wanita. Dia
memiliki fantasi yang sangat aneh mengenai sosok wanita.
Baginya wanita itu adalah sosok paling kuat. Mereka
berpikir menggunakan hati dan intuisinya. Mereka kuat dan
lemah disaat bersamaan. Itu menjadi fetish Lectan yang
tidak pernah diketahui semua orang.

45 | P E A R L T H P L A N E T
Bab VI
Is this Love?
Althaia memberikan dokumen informasi yang telah
dipesan seminggu sebelumnya kepada Lectan. Tepat di
tenggat perjanjian.

“Ini dokumen yang kau minta tuan.”

Althaia membungkuk dan memberika dokumennya


seeperti seorang abdi kepada rajanya. Althaia senang
bercanda. Tapi itu membuat tubuh Lectan menhasilkan
dopamine lebih banyak. Telinganya memerah. Menahan
getaran tangannya mati-matian. Lectan menjulurkan
tangannya mengambil dokumen itu.

“T-terimakasih.”

“Aku rasa Lectan sedang menyembunyikan


perasaannya.”

Andreas sengan mencoba menggoda pria dingin itu.

“Sudah kuduga.”

Rerum sebenarnya menyadari itu sejak pertama kali


pertemuan mereka.

46 | P E A R L T H P L A N E T
“Menyebalkan sekali melihat dia kaku begitu.
Haha.”

Leo senang sekali bisa meledek titik lemah Lectan.


Selama ini sebenarnya dia seikit kesal dengan arogansi
Lectan.

“Saat dia berbicara kepada kita dia seangkuh seakan


dia tahu segalanya, di depan wanita dia hanyalah pemuda
payah."

Andreas malah membuat Lectan semakai merah


dengan memperjelas kelemahannya. Semua orang tertawa
puas.

“HAHAHA.”

“Hentikan omong kosong itu. Kita punya berita


penting. Dominus berhasil mengetahui siapa kita. Mereka
mengundang kita dalam sebuah perdebatan terbuka.”

Lectan mencoba mengalihkan fokus mereka


kembali ke awal. Ada pembahasan pentin di rapat hari ini.

“Wow, bukankah itu sebuah kesempatan yang


sangat bagus. Mereka minta dikalahkan secara terbuka. Ini
lebih mudah.” Timpal Andreas.

“Bukankah mereka juga punya rencana? Kita harus


berhati-hati. Ini bisa saja sebuah jebakan.”

47 | P E A R L T H P L A N E T
Meskipun begitu tetap saja, Lectan tidak mau
lengah. Dia selalu membuat smulasi permainan terburuk di
kepalanya. Dengan begitu dia bisa mengantisipasinya lebih
dini.

“Kau benar. Kita harus berhati-hati.”

“Tapi sepertinya rencana kita akan lebih mudah.


Karena tujuh puluh persen warga Pearlth adalah usia
produktif yang masih fleksibel cara berpikirnya. Mereka
adalah pasukan kita. Sedangkan sisanya adalah para
penganut Genuss Ortodoks. Itu artinya suara kita lebih
banyak. Revolusi mungkin terjadi.”

“Bagus sekali. Tapi persentase keberpihakan hanya


tipis selisihnya. Meskipun masih dimenangkan oleh kita.
Artinya tidak menutup kemungkinan bagi mereka yang
memiliki fleksibilitas berpikir memihak kita.”

“Semua itu bergantung dengan diskusi kita dengan


para Dominus. Kita harus bersiap.”

48 | P E A R L T H P L A N E T
Bab VII
A War
Hari yang besar telah tiba. Perang akan
dilaksanakan di sebuah gedung pegadilan di Alexandria.
Gedung megah dan suci itu bernama Agoora. Disanalah
tempat keadilan ditegakkan. Hari ini gedung itu akan
menjadi saksi bisu keadilan itu berdiri.

Seluruh sisi gedung dilengkapi alat perekam yang


banyak. Alat itu meliput setiap sudut isi gedung yang akan
disiarkan secara langsung kepada seluruh warga Parlth
tanpa kecuali. Ribuan warga menonton di kursi penonton.
Sebagian membawakan poster-poster pendukung
Antigenuss sebagian yang lain membawakan poster-poster
pendukung para Dominus.

Jalannya diskusi terdiri dari dua tim. Yaitu adalah


tim pro dan tim kontra. Tim pro memiliki tujuh kursi yang
diduduki oleh tujuh Dominus. Yang terdiri dari Dominus
yang Agung, Zolzula. Kemudian Dominus yang lainnya
seperti Arash, Evan, Hermoth, Louis, Arden, dan Lilian.
Sedangkan kursi kontra terdiri dari lima pembicara dari
Alexandria yaitu Lectan, Rerum, Andreas, Leo, dan Althaia.

49 | P E A R L T H P L A N E T
Kemudian Hakim Agung Aurelius akan menjadi moderator
yang memandu jalannya diskusi dengan netral.

“Hadirin di seluruh penjuru Pearlth, selamat datang


di perdebatan paling besar sepanjang umur planet kita. Kali
ini di gedung Agoora akan menyaksikan peraduan argumen
oleh para Dominus Agung dan para Intelektual Alxandria.
Belakangan ini seperti yang kita semua ketahui, telah
bermunculan berbagai macam pro dan kontra yang
menyatakan kebobrokan sistem Genuss yang telah menjadi
bagian dari diri kita itu. Banyak sekali masyarakat yang
tersadar dan mendukung para Antigenuss. Disinilah kita
akan menyaksikan sipakah yang paling benar diantara
mereka. Kepada yang mulia Dominus Agung silahkan untuk
melancarkan argumen anda.”

“Terimakasih kepada Hakim Agung yang telah


mempersilahkan saya berbicara. Dan kepada warga Pearlth
yang telah setia mengikuti aturan hidup kita yang paling
mulia yaitu Genuss. Tanpa Genuss hidup kita akan kacau
dan berantakan seperti bangsa bar-bar. Dunia akan kacau,
carut-marut, dan kemudian hancur. Genuss adalah
panduan hidup kita, tanpanya kita akan kebingungan tidak
tau apa yang harus dilakukan. Sistem ini merupakan
peninggalan leluhur kita yang paling mulia. “

“Sesungguhnya kita telah hidup dengan sangat baik


sampai-sampai teroris-teroris kecil ini berusaha

50 | P E A R L T H P L A N E T
mengancurkan sistem yang telah terbangun sempurna ini
dan berusaha untuk keluar darinya. Bayangkan saja jika
peraturan Genuss tidak ditegakkan maka semua orang
akan saling bereperang. Warga Pearlth menyakiti satu
sama lain tanpa ada hukuman yang diberikan. Dunia akan
kacau dan hancur. Oleh karena itulah kita harus
mempertahankan Genuss dan menjalankannya sesuai
dengan peraturan seperti biasanya. Dengan begitu saya
ucapkan terimakasih.”

“Terimakasih kepada yang mulia, kepada saudara


Lectan silahkan me-rebute argumen yang mulia.”

“Terimakasih yang mulia hakim telah memberikan


saya kesempatan. Seluruh warga Pearlth Genuss adalah
sebuah sistem yang sebenarnya tidak relevan untuk
diterapkan sekiaan abad terakhir. Genuss adalah sebuah
sistem yang mengatur masyarakat untuk berlaku di
kehidupan secara brutal. Dahulu Genuss digunakan untuk
mengatur bangsa yang belum terdidik seperti sekarang
agar tidak kacau, karena mereka tidak akan bisa diberitahu
dengan akal dan kata-kata. Oleh karenanya para orang
bijak menciptaka Genuss dan mengobral ancaman kutukan
bagi orang yang melanggarnya. Sehingga tidak akan ada
orang yang berani melanggar. Kini kami semua telah
terbukti dapat menerima sebuah pelajaran dan
memikirkannya secara mandiri. Kita sudah tidak bisa di

51 | P E A R L T H P L A N E T
dikte lagi. Kita bukan lagi anak kecil. Bangsa kita sudah
dewasa. Kebohongan hanya akan membuat kami semakin
bodoh. Kami harus berpartisipasi dalam permasalahan
kami sendiri.”

“Apa yang kau katakan bocah, kau..”

Para Dominus benar-benar tidak menduga apa yang


akan dikatakan anak kecil itu. Itu membonngkar segalanya.
Itu tidak bisa dibiarkan.

“Maaf, ini bukan giliran anda berbicara yang Mulia


Zolzula, silahkan untuk meneruskan saudara Lectan.”

“Terima kasih Hakim Agung. Seluruh warga Pearlth


yang saya banggakan. Genuss telah menutupi sejarah kita.
Kita diajari sejarah palsu di akademi mereka. Kita sengaja
dibuat bodoh oleh para petinggi pemerintahan supaya kita
tetap bisa dipermainkan oleh mereka. Di akademi siswa
yang dianggap pintar adalah siswa yang dapat menghapal
semua peraturan omong kosog Genuss. Akademi bukan
menghasilkan orang pandai dan bijaksana. Namun
mengasilkan robot-robot tak berjiwa. Bahkan isi kepala
mereka kosong.”

Penonton di Agora mulai berteriak riuh tidak terima


atas perkataan Lectan. Terkadang kenyataan memang
sedikit menyakitkan.

52 | P E A R L T H P L A N E T
“Seseorang yang seumur hidupnya tinggal di sebuah
gua yang gelap mengira bahwa bayangan samar-samar
yang dilihatnya adalah sebuah kenyataan. Kemudian
seseorang mencoba mencari tahu asal bayangan itu dan
mendaki gua gelap itu. Kemudian ia mendapati dunia luar
yang sangat terang. Dia merasakan kesakitan luar biasa di
matanya karena dia tidak pernah melihat cahaya yang
seterang itu. Namun daripada balik kedalam gua yang
gelap itu, ia memilih membiasakan matanya dengan dunia
yang nyata itu. Saya selesai dengan argumen saya.“

Alegori pendek itu berhasil menenangkan semua


penonton di Agoora. Bahkan berganti tepuk tangan yang
sangat banyak. Meskipun begitu selalu ada yang menolak
mentah-mentah apa yang dikatakan dan mencacinya.
Kebanyakan dari mereka adalah orang berpikiran tertutup.

“Balasan yang sangat baik dari regu oposisi.


Silahkan kepada Dominus Evan untuk melancarkan
pertanyaan.”

“Terimakasih Hakim Agung. Sudara Lectan


mengatakan bahwa sistem Genuss sudah tidak relevan lagi
dengan keadaan kita masa kini. Lalu apa yang akan
dilakukan untuknya?”

Sepertinya orang-orang juga penasaran akan


jawaban apa yang akan dikatakan tim oposisi. Pertanyaan

53 | P E A R L T H P L A N E T
itu sesungguhnya cukup sulit karena harus memprediksikan
kemungkinan yang akan terjadi. Hanya orang yang pandai
dan kreatif yang dapat melakukannya.

“Kepada saudara Rerum dipersilahkan untuk


menjawab pertanyaan tersebut.”

“Terimakasih Hakim Agung, terimakasih pula


kepada Dominus Evan. Ini adalah pertanyaan yang tidak
mudah, namun saya akan mencoba menjawabnya dengan
baik. Saya pernah menanyakan pertanyaan yang sama
kepada teman saya yang sangat bijak. Apa yang akan
terjadi jika Genuss tidak ada? Jawabannya adalah
kebebasan. Seperti burung-burung yang ada diangkasa.
Ketika di dalam sangkar burung tidak dapat terbang karena
karena kandangnya setlalu sempit. Tidak ada ruang untuk
melebarkan sayapnya. Namun ketika dia dilepaskan dia
akan terbang sangat tinggi dan bebas. Kita merasa tidak
mampu hidup bebas karena kita tidak mengira jika kita
mempunyai akal di setiap keputusan kita. Oleh karenanya
kita takut akan kebebasan itu sendiri. Meskipun
sebenarnya kita sangat membutuhkannya. Oleh karenanya
kita membutuhkan revolusi. Kita harus merombak ulang
peraturan Genuss. Dengan begitu kita dapat tahu apa yang
akan terjadi. Terimakasih.”

54 | P E A R L T H P L A N E T
“Bukankah kita hidup dengan aman dan damai
sekarang. Kenapa kita harus susah-susah melakukan
revolusi?”

“Pertanyaan yang salah yang mulia Evan, keamanan


dan kenyamanan itu hanya dirasakan oleh warga-warga
beruntung di tengah kota. Itu hanya dimiliki orang-orang
yang sudah terlanjur memilikinya seperti anda. Lain halnya
dengan ketidakadilan yang terjadi di luar. Kelaparan,
kemiskinan, kriminalitas, semua itu terjadi karena ketidak-
efektifan semua sistem yang ada ini. Arristokrat dan
petinggi kota semakin kaya selama-lamanya sedangkan
rakyat biasa bahkan tidak memiliki akses untuk masuk ke
Alexandria. Itu sama saja memotong sayap orang yang satu
dan memberikannya ke orang yang lain. Semua orang
harus dibiarkan untuk pergi kemana saja. Planet ini milik
semua orang bukan milik para petinggi saja. Tugas
pemimpin seharusnya lebih berat karena harus menjaga
kebijaksanaan kota bukannya malah bersenang-senang
dengan hak rakyat.”

Seluruh tempat itu sangat gaduh dengan bisikan-


bisikan para penonton yang mulai bersemangat. Tidak ada
satupun yang sadar bahwa Genuss telah memotong sayap
mereka dan menggunakannya untuk kepentingan mereka
sendiri. Tidak ada yang peduli dengan hak rakyat. Kini
mereka sadar dan mereka marah. Merka mulai

55 | P E A R L T H P L A N E T
melemparkan apapun yang dipegangnya kepada ketujuh
Dominus itu. Keadaan mulai tak terkendali pada saat itu.
Beberapa petugas keamanan datang dan melindungi ke-
tujuh dominus ke luar Agoora.

Perdebatan itu cukup berhasil membuat warga


Pearlth berada di pihak mereka. Revolusi pasti akan terjadi
besok. Genuss telah benar-benar kalah telak.

56 | P E A R L T H P L A N E T
Epilog
Freedom
Sidang akbar telah selesai. Hakim Agung telah
memutuskan untuk merevolusi sistem Genuss dan
disambut baik oleh seluruh warga Pearlth. Kini petinggi
Pearlth merumuskan ulang sistem tatanan Pearlth dengan
lebih memperhatikan kepentingan seluruh rakyat. Kelima
revolusioner itu kini telah diberikan nobel penghargaan
tinggi dan ditetapkan sebagai pahlawan internasional.
Mereka mendapatkan kehormatan dari seluruh warga
Pearlth.

Para Dominus mendapatkan rasa malu terhadap


seluruh warga Pearlth. Mereka mendapatkan banyak sekali
pembenci dan hidup tidak nyaman. Oleh karenanya mereka
memohon kelima pahlawan nobel untuk datang ke
kediaman mereka untuk melakkukan permohonan maaf.
Dengan besar hati kelima pahlawan nobel menghadiri
undangan tertutup tersebut.

Lectan, Rerum, dan Andreas datang tanpa Leo dan


Althaia. Mereka mengaku memiliki urusan lain. Mereka
dijamu dan makan dengan baik di rumah megah para

57 | P E A R L T H P L A N E T
Dominus. Namun ternyata undangan tersebut malah
memiliki tujuan lain.

“Saya menuai rekan-rekan saya menyatakan


permohonan maaf atas ketidakbijakan saya dan memohon
maaf karena kami harus menyingkirkan anda”

Tanpa sadar senapan telah bertengger dikepala


mereka.

“Apa-apaan ini..”

“Kau telah menghancurkan kami anak muda.


Sekarang kami bukan apa-apa lagi yang bisa kami lakukan
hanyalah membunuh bocah tengil sepertimu.”

“Sekarang ucapkan selamat tinggal pada kita


semua.”

“Tunggu.”

Althaia dan Leo datang bersama pasukan dan


keamanan negara mengepung mereka. Zolzula dan
keluarganya berhasil diringkus dan akan kembali diadili di
Agoora. Mereka diputus dipenjarakan seumur hidupnya
atas tuduhan percobaan pembunuhan terhadap kelima
pahlawan nobel.

Pembagian aliran Genuss dihapuskan, begitu pula


dengan sistem pengklasifikasian umur dan sistem

58 | P E A R L T H P L A N E T
diskriminasi lainnya. Kini warga Pearlth hidup dalam dunia
yang bebas dan sesuai dengan hakikatnya.

“Hanya warga yang buta yang selalu bergantung kepada


sebuah peraturan diatas kertas.” -Lectan

The End

59 | P E A R L T H P L A N E T
Profil Penulis

Dia adalah Annisa Ayu Shafira bersekolah di SMAN 6


Cimahi dan mengambil kelas sosial. Dia lahir di Cilacap, 29
November 2002. Dia tinggal di Cimahi semenjak kota
Cimahi sendiri masih termasuk bagian dari bandung. Sejak
kecil dia merupakan orang yang imajinatif dan suka segala
hal yang berbau fiksi. Genre favoritnya adalah filsafat,
fantasi, dan science-fiction. Penulis yang paling ia kagumi
adalah Jostein Gaarder yang pertamakali memperkenalkan
filsafat kepadanya dengan novelnya yang berjudul Sophie
World. Wa : 08565426382

60 | P E A R L T H P L A N E T

Anda mungkin juga menyukai