Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

PROGRAM KAMPUS MENGAJAR

ASISTENSI PEMBELAJARAN LURING


MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
DI SMPN 4 JATINANGOR

Annisa Ayu Shafira

180110210054

Sastra Indonesia

Fakultas Ilmu Budaya

ANGKATAN 6

UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2023
1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PROGRAM KAMPUS MENGAJAR

ASISTENSI PEMBELAJARAN LURING


MATA PELAJARAN BAHASA INDONSESIA
DI SMPN 4 JATINANGOR

Annisa Ayu Shafira


180110210054

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan pertanggungjawaban


keikutsertaan dalam program merdeka belajar kampus merdeka
Jatinangor, 16 Desember 2023
Menyetujui/ Mengesahkan

Guru Pamong Dosen Pembimbing Lapangan

Aulia Andhikawati, S.Pi, M.Si


Febri Nugroho, S.Pd
NIP. 198801072019114001
Wakil Dekan Bidang Pembelajaran, Kemahasiswaan, dan Riset
Fakultas Ilmu Budaya

Dr. Lina Meilinawati Rahayu, M.Hum.


NIP. 197005312001122001

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan akhir kegiatan serta diberikan kelancaran dalam
pelaksanaan kegiatan Asistensi Mengajar di SMPN 4 Jatinangor selama kurang lebih
empat setengah bulan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
baginda kita, nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing kita dengan segala
petunjuk-Nya dari zaman jahiliyah hingga zaman ini. Laporan akhir ini disusun untuk
memenuhi serta mempertanggungjawabkan partisipasi penulis dalam kegiatan
Merdeka Belajar Kampus Merdeka Program Asistensi Mengajar Internal Unpad yang
dilaksanakan di SMP Negeri 4 Jatinangor.

Dalam penyusunan laporan akhir ini, penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah mendukung keberlangsungan serta kelancaran kegiatan
Asistensi Mengajar mulai dari awal kegiatan hingga penyusunan laporan akhir selesai,
diantaranya :

1. Ibu Aulia Andhikawati, S.Pi. M.Si selaku dosen pembimbing lapangan,


2. Ibu Ida Nuridaliya, S.Pd, M.M.Pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 4
Jatinangor,
3. Bapak Febri Nugroho, S.Pd selaku guru pamong, serta seluruh pihak
SMP Negeri 4 Jatinangor mulai dari kepala sekolah, jajaran guru, dan
siswa-siswi kelas 7, 8, dan 9.
4. Kedua orang tua serta segenap keluarga penulis yang selalu mendukung
setiap langkah dan keputusan yang penulis ambil,
5. Teman-teman seperjuangan Asistensi Mengajar Batch 6 khususnya
teman-teman yang membersamai penulis dalam mengajar di SMP Negeri
4 Jatinangor; Aulia Yewista Putri; Arni Oktapiani, Natanael; Vanessa ,
dan Sharon Gracia,
Semoga kebaiikan merepa dapat digantikan oleh Allah SWT dengan kebaikan yang
3
berlipat ganda. Laporan akhir ini memang masih jauh dari kesempurnaan, tetapi
penulis sudah berusaha sebaik mungkin dalam menyelesaikan laporan akhir kegiatan
ini. Demikian kata pengantar yang bisa disampaikan oleh penulis. Semoga laporan
akhir ini dapat diterima dan memberikan hasil yang diharapkan.

Cimahi. 17 Desember 2023

Annisa Ayu Shafira

4
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………………………2

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..3

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………….5

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………………………….6

B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………8

C. Tujuan…………………………………………………………………………..………8

D. Manfaat / Kegunaan……………………………………………………………………8

BAB II ANALISIS SITUASI DAN PERENCANAAN PROGRAM

A. Analisis Situasi…………………………………………………………………………10

B. Perencanaan Program…………………………………………………………………11

BAB III PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN HASIL

A. Persiapan KBM………………………………………………………………………..13

B. Pelaksanaan kbm………………………………………………………………………14

C. Hasil Pelaksanaan KBM………………………………………………………………16

D. Rekomendasi dan Usulan Perbaikan…………………………………………………17

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………..19

B. Saran………………………………………………………………………………….19

LAMPIRAN

Dokumentasi Kegiatan…………………………………………………………………………..20

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kampus Mengajar merupakan salah satu bagian dari program Kampus Merdeka
dengan mengangkat tema Merdeka Belajar Kampus Mengajar. Program Kampus
Mengajar ini melibatkan mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi dengan berbagai
macam latar belakang pendidikan guna membantu proses kegiatan belajar mengajar di
sekolah khususnya sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di seluruh Indonesia
yang masih terakreditasi C di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), Sembari
memberikan kesempatan terhadap mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri
melalui aktivitas diluar kampus atau kelas perkuliahan selama kurun waktu satu
semester. Mahasiswa dapat mengembangkan keahliannya terutama dalam hal
kepemimpinan, kreativitas dan keterampilan interpersonal lainnya dengan
pengalaman Kampus Mengajar. Selain itu, Kampus Mengajar juga berupaya
menyebarkan pendidikan secara merata di Indonesia (Sohrabi, 2020).

Jika berbicara perihal pendidikan, maka akan erat kaitannya dengan proses kegiatan
belajar yang dilakukan setiap manusia jika ia menduduki bangku Sekolah Dasar
hingga perkuliahan. Belajar merupakan kegiatan seumur hidup yang akan terus
dilakukan oleh setiap insan manusia. Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir
hayat (Nirwana: 2020), dari mulai belajar duduk, berlari, membaca, hingga belajar
mengenai ilmu pengetahuan dari berbagai bidang studi seperti; matematika, IPA, IPS,
dst. Dengan belajar, seseorang dapat meningkatkan kepandaian dan kualitas dirinya.
Berdasarkan Kamus besar Bahasa Indonesia secara etimologi belajar memiliki arti
“berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu” dengan belajar akan menghasilkan
orang yang terpelajar.

Pada saat ini, kegiatan belajar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan lebih mudah
didapatkan dengan menggunakan kemajuan teknologi yang semakin hari semakin

6
berkembang. Hal tersebut dapat dilihat saat pandemi COVID 19 melanda, dimana
banyak sektor yang terdampak salah satunya adalah sektor pendidikan yang
menyebabkan pembelajaran dilakukan secara daring. Walaupun masa peralihan sudah
mulai membaik dan bangkit, namun pemerintah masih terus berupaya meningkatkan
kualitas program dalam bidang pendidikan salah satunya melalui program yang
diinisiasi oleh kemdikbudristek dalam ranah perguruan tinggi, yaitu program Merdeka
Belajar Kampus Merdeka khususnya bidang Asistensi Mengajar/Kampus Mengajar.

Kegiatan asistensi mengajar merupakan program yang ditujukan kepada mahasiswa


yang memiliki minat di bidang pengajaran dan pendidikan dengan tujuan memberikan
pengalaman secara langsung dalam dunia kerja khususnya dalam bidang pengajaran
dan pendidikan. Program ini juga diharapkan dapat memajukan kualitas pendidikan di
daerah-daerah di seluruh penjuru daerah di Indonesia serta membantu kinerja sekolah
khususnya guru mata pelajaran terpilih. Kehadiran mahasiswa peserta program
asistensi mengajar juga diharapkan dapat mengisi ‘ruang kosong’ di sekolah-sekolah
sehingga dapat tercipta kembali suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi
peserta didik.

Selain manfaat yang telah disebutkan diatas, program ini juga dapat dikonversi dalam
SKS yang setara dengan 20 SKS. Oleh karena itu, penulis memiliki ketertarikan untuk
mengikuti program Asistensi Mengajar di SMP Negeri 4 Jatinangor. Dalam laporan
ini menjelaskan mengenai keberlangsungan kegiatan program Asistensi mengajar di
SMP Negeri 4 Jatinangor serta saran yang dapat diberikan oleh penulis.

Dengan demikian, Program Kampus Mengajar diharapkan dapat membantu


mengurangi kesenjangan pendidikan antara daerah perkotaan dan daerah pedesaan,
serta meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di daerah terpencil dan tertinggal di
Indonesia.

7
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis situasi dan perencanaan program Asistensi Mengajar di
SMP Negeri 4 Jatianangor?
2. Bagaimana persiapan, pelaksanaan, dan hasil program Asistensi Mengajar di
SMP Negeri 4 Jatianangor/

1.3 Tujuan
1. Mempertanggungjawabkan keikutsertaan dalam program Asistensi Mengajar
Angkatan 6
2. Memaparkan analisis situasi, perencanaan program, tahap persiapan,
pelaksanaan, dan hasil dari asistensi mengajar di SMP Negeri 4 Jatinangor
3. Mengukur sejauh Mengukur sejauh mana keberhasilan program Asistensi
Mengajar khususnya di SMP Negeri 4 Jatinangor
4. Menyampaikan rekomendasi dan usulan perbaikan baik untuk kegiatan
belajar mengajar yang dilaksanakan di SMP Negeri 4 Jatinangor maupun
program Asistensi Mengajar.
5. Membuka peluang kerjasama bagi sekolah-sekolah di sekitar lokasi Unpad
untuk mengembangkan proses pembelajaran di kelas oleh peserta program
asistensi mengajar

1.4 Manfaat Kegiatan


1. Menyediakan kesempatan bagi mahasiswa untuk langsung terjum di dunia
pengajaran dan pendidikan
2. Menyediakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan
yang dimilikinya di lluar bidang studi yang dikuasai
3. Membentuk kepribadian mahasiswa agar memiliki semangat inisiatif dan
kolaboratif
4. Meninagkatkan rasa empti dan kepekaan sosial pada diri mahasiswa terhadap
permasalahan kehidupan masyarakat sekitar
5. Membuka peluang kerjasama bagi sekolah-sekolah di sekitar lokasi Unpad
8
untuk mengembangkan proses pembelajaran di kelas oleh peserta program
Asistensi Mengajar.

9
BAB II
ANALISIS SITUASI DAN PERENCANAAN PROGRAM

2..1 Analisis Situasi

SMP Negeri 4 Jatinangor adalah sekolah yang tergolong masih baru. Belum genap
sepuluh tahun semenjak sekolah ini didirikan. Sekolah ini berada di desa Jatimukti,
Kec. Jatinangor. Sekolah ini didirikan dekat industri dan dana pembangunan sekolah
inipun sebagiannya adalah sumbangan dari pabrik. Karena masih baru, fasilitas yang
dimiliki dan sistem tata usahanya belum baik. Akibat dari kurangnya ruang kelas yang
dimiliki.

Sekolah ini masih menggunakan sistem dua shift. Sebagian siswa dijadwalkan untuk
sekolah pagi pada pukul 6.30-11.15. Pada shift siang siswa dijadwalkan sekolah pukul
11.15- 16.30. Hal ini menyebabkan jam pembelajaran bagi siswa yang shift siang
menjadi kurang efektif karena sudah dalam kondisi yang tidak fokus. Ditambah lagi
sekolah ini tidak memiliki fasilitas bel sekolah sehingga anak-anak seringkali tidak
memperhatikan kapan harus masuk dan kapan harus istirahat. Mereka rata-rata hanya
mengandalkan guru yang harus memanggil-manggil mereka sebelum masuk di jam
istirahat. Seringkali banyak anak-anak yang telat masuk kelas dan menyebabkan
jadwal kegiatan belajar mengajar menjadi mulur.

Gedung dan ruangan yang dimiliki juga sangat apa adanya. Sekolah ini hanya terdiri
dari 3 gedung. Yang satu adalah gedung untuk ruang guru, ruang kepala sekolah,
dapur, toilet guru. Yang kedua gedung yang terdiri dari lima ruang kelas. Yang
terakhir adalah gedung untuk kantin, kelas, dan toilet murid yang sangat kotor. Tidak
ada ruang tata usaha (TU) dan tidak ada ruang bimbingan konseling (BK). Oleh sebab
itu anak yang membutuhkan bimbingan konseling tidak mendapatkan tempat yang
layak untuk melakukan konseling. Sedangkan ketidakadaannya ruang TU
menyebabkan masalah yang sebenarnya sepele namun terasa sangat krusial. Ketika
sedang mengajar seringkali kami kesulitan untuk meminta spidol atau mengisi tinta

10
ketika dibutuhkan.

Selain fasilitasnya yang terbatas. Sumber daya manusia (SDM) di sekolah ini juga
sangat kurang. Sekolah ini memiliki tenaga pengajar yang sangat kurang. Bahkan
sekolah ini hanya memiliki satu guru yang mengajar mata pelajaran olahraga.
Sehingga jadwal dari guru tersebut menjadi sangat padat karena mengajar semua
kelas dari pagi hingga sore.

Meskipun begitu guru-guru yang ada di sekolah ini memiliki loyalitas yang sangat
tinggi pada sekolah. Dengan dipimpin oleh Bu Ida sebagai kepala sekolah yang sangat
baik dalam menjalankan tugasnya. Setiap Jum’at guru-guru selalu mengadakan rapat
untuk mencari berbagai solusi dari setiap permasalahan yang ada. Loyalitas guru-guru
dan solidaritas mereka perlahan-lahan memajukan sekolah ini. Sebagai mahasiswa
yang kami lakukan adalah membantu guru-guru untuk memajukan sekolah ini. Salah
satu caranya adalah dengan berkontribusi pada saat menyelenggarakan milad sekolah
kemarin.

2.2 Perencanaan Program


Pada tahap awal perencanaan program Asistensi Mengajar, tepatnya setelah
mengetahui bahwa akan ditempatkan di SMP Negeri 4 Jatinangor penulis kemudian
berdiskusi dengan dosen pembimbing lapangan mengenai rencana mata pelajaran
yang akan diambil, konversi sks serta rencana kegiatan yang akan dilakukan setelah
berdiskusi dengan guru pamong di sekolah. Setelah itu, pennuis berkoordinasi juga
dengan rekan-rekan mahasiswa yang juga ditempatkan di SMP Negeri 4 Jatinangor
Mengenai tanggal kunjungan ke ekolah untuk berkordinasi dengan pihak sekolah.

Kunjungan pertama kali ke SMP Negeri 4 Jatinangor dilakukan pada tanggal 25


Agustus 2023. Ditemani oleh dosen pembimbing lapangan, penulis dan rekan-rekan
mahasiswa yang lain disambut langsung oleh kepala sekolah dan guru BK mewakili
wakasek kesiswaan yang berhalangan hadir kemudian berdiskusi dan menjelaskan
11
tujuan dari kunjungan tersebut. Dikarenakan wakasek kurikulum berhalangan hadir
dikarenakan sakit, maka untuk pembagian mata pelajaran yang akan diampu beserta
guru pamongnya akan dilakukan pada hari Senin tanggal 28 Agustus 2023. Datang
dengan penuh persiapan untuk mengawali kisah baru dan tanpa ditemani dosen
pembimbing lapangan, dikarenakan wakasek kurikulum masih sakit dan berhalangan
hadir pada hari Senin tanggal 28 Agustus 2023 penulis dan rekan-rekan mahasiswa
bertemu kembali dengan ibu kepala sekolah untuk pembagian mata pelajaran yang
akan diampu sesuai dengan bidang studi yang penulis ambil dan situasi guru disana.
Sampai pada akhirnya penulis mengambil mata pelajaran Bahasa Indonesia dan
diarahkan untuk berdiskusi bersama guru pamong yaitu Bapak Febri , S.Sos sebagai
guru mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk mengetahui perihal jadwal mengajar,
kelas yang akan diampu dan teknis pembelajaran. Berdasarkan hasil diskusi dengan
guru pamong, penulis membantu beliau mengajar mata pelajaran Bahasa Sunda di
kelas 8A sampai 8C dan 9A sampai 9C, dikarenakan terdapat 2 rombongan belajar,
maka jadwal mengajar pada sesi 1 sebagai berikut:
1. Hari Selasa di kelas 7D dari pukul 15.45 - 16.55
2. Hari Kamis di kelas 7D dari pukul 11.15 - 12.25
3. Hari Kamis di kelas 7C dari pukul 12.45 - 14.30
4. Hari Kamis di kelas 7D dari pukul 15.25 - 16.35
5. Hari Sabtu di kelas 7C dari pukul 14.30 - 16.15

Jadwal mengajar pada sesi 2 sebagai berikut :


6. Hari Selasa di kelas 7D dari pukul 10.10 - 11.20
7. Hari Kamis di kelas 7D dari pukul 07.20 - 08.30
8. Hari Kamis di kelas 7C dari pukul 08.30 - 10.30
9. Hari Kamis di kelas 7D dari pukul 11.05 - 12.15
10. Hari Sabtu di kelas 7C dari pukul 09.20 - 11.05

12
BAB III
PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN HASIL

3.1 Persiapan Kegiatan Belajar Mengajar


Sebelum melaksanakan kegiatan asistensi mengajar terdapat pembekalan, koordinasi,
kunjungan sekolah sebagai bentuk serah terima peserta asistensi mengajar dari pihak
universitas kepada pihak sekolah. Program pembekalan dilakukan secara luring
dengan luring di Kandaga Unversitas Padjadjaran. Program pembekalan terdiri dari
pembekalan materi secara lengkap kepada mahasiswa mulai dari pembuatan RPS dan
RPP hingga ke praktek mengajar secara langsung.

Persiapan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh penulis sebelum kegiatan
mengajar adalah penerimaan materi yang diberikan oleh dosen-dosen dari pihak
universitas. Pematerian diadakan dalam dua sesi selama dua hari. Di hari pertama
materi yang diberikan adalah mengenai ‘Tiga Elemen Utama Pembelajaran’, ‘Science
Of Learning’, dan ’Pendidikan dan Teknologi’. DIi hari kedua penulis diberikan
pelatihan materi berupa ‘Model-model Pendekatan Pembelajaran’, P’elatihan
Pembuatan Rencana Pembelajaran’, dan ‘Metode Pembelajaran Active Learning’. Di
hari pertama metode pelatihan yang diajarkan hanya berupa pemberian materi namun
di hari kedua. Penulis ditugaskan untuk membuat RPP dan mempraktekannya kepada
teman-teman mahasiswa lainnya.

Adapun persiapan kegiatan siswa yang berdasar pada kurikulum P5 yang dilakukan
oleh penulis sebelum kegiatan belajar dimulai adalah berdiskusi dan berkoordinasi
dengan guru pamong atau guru-guru pengajar lainnya terkait kegiatan seperti apa
yang ingin dilakukan pada kegiatan tersebut. Kemudian setelah mengetahui kegiatan
apa yang akan dilakukan pada jadwal kegiatan siswa penulis berasama rekan
mahasiswa lainnya mendiskusikan lebih lanjut mengenai bahan serta metode ajar
13
seperti apa yang sekiranya tepat untuk pembelajaran kali ini. Biasanya kegiatan P5
pada siswa lebih berbentuk kepada kegiatan praktek dengan tujuan menyalurkan
minat serta bakat yang dimiliki oleh siswa namun tetap berlandaskan pada kurikulum
P5. Setelah berkoordinasi dengan semua pihak penulis menyiapkan kamera untuk
mengabadikan momen seperti yang sudah di perintahkan para guru dan mengarahkan
para siswa akan kegiatan apa saja yang harus dilakukan pada saat jam pembelajaran
berlangsung. Setelah menerangkan rangkaian kegiatannya menggunakan spidol dan
papan tulis kemudian penulis mulai mengawasi dan memberikan aspirasi kepada
anak-anak yang sedang mengerjakan produk P5 mereka.

Pada kegiatan-kegiatan di luar jam pelajaran seperti Maulid Nabi dan Milad Sekolah,
penulis dan teman-teman mahasiswa lainnya melakukan briefing bersama guru-guru
pada rapat rutin setiap hari Jum’at untuk menentukan pembagian kerja dan konsep
dari acara secara berssama-sama. Lalu kemudian setelah selesai rapat para mahasiswa
melakukan rembukan kembali untuk membagi porsi kerja yang sudah diberikan
kepada mahasiswa. Koordinasi selama acara berlangsung dilakukan melalui grup
WhatsApp yang terdiri dari guru-guru panitia dan mahasiswa.

3.2 Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar


Pembelajaran yang dilaksanakan di SMP Negeri 4 Jatinangor dilaksanakan secara
seratus persen luring. Kondisi ini mengharuuskan penulis harus selu hadir dalam
setiap kegiatan mengajar yang sudah disepakati sebelumnya jika tidak ada
kepentingan mendesak dan dalam kondisi baik meskipun jarak yang ditempuh
penullis cukup jauh mengiingat penulis tidak menyewa kost dan diharuskan untuk
pulang dan pergi antara Kota Cimahi dan Jatinangor. Pada pertemuan awal, metode
ajar yang digunakan penulis dalam penyampaian materi masih berkaca dan sesuai
dengan arahan dari pembekalanN namun seiring berjalannya waktu penulis harus
menyesuaikan gaya belajar dengan murid-murid. Karena murid-murid yang saya ajar
adalah murid-murid kelas 7 yang mana masih dalam massa transisi dari anak kecil
menuju dewasa maka mereka kebanyakan masih suka bermain dan masih kurang
14
menyadari tanggung jawab mereka sebagai murid untuk belajar dan mengerti materi.
Oleh karena itu ketika saya mencoba menerangkan materi dengan metode yang sama
seperti kepada orang dewaasa hasilnya mereka tiidak menerima materinya sama sekali.
Oleh karena itu saya mengganti metode pembelajarannya supaya lebih kompetitif,
interaktif dan tetap sambil bermain. Saya memutuskan untuk menggunakan metode
cerdas cermat. Setelah memberikan rangkuman materi yang akan dijadikan bahan
cerdas-cermat penulis membagi murid menjadi 10 tim dengan masing-masing tim
beranggotakan tiga orang. Lalu membuat bagan sistem perlombaan cerdas cermat
tersebut. Setelah tim terbentuk maka sistem perlombaan diselenggarakan di kelas dan
dilaksanakan sebanyak dua sesi. Pada sesi satu adalah sesi pengumpulan poin, dimana
anak-anak diwajibkan menjaawab sebanyak 5 pertanyaan dengan imbalan poin
sebanyak 10 per pertanyaan. Tim yang mendapatkan skor paling tinggi akan massuk
ke babak selanjutnya yang berisikan tentang soal rebutan. Tim yang mendapatkan
poin paliing banyak akan dinyatakan sebagai juara satu dan mendapatkan nilai ujian
harian utuh yaitu 100 poin dan sertifikat dari penulis. Sedangkan bagi tim yang meraih
juara dua diberikan nilai ujian harian sebanyak 90 poin. Sedangkan tim yang
mendapatkan juara 3 mendapatkan poin sebanyak 85. Sisanya tim yang kalah di babak
pertama mendapatkan nilai sebanyak 80 poin. Begitu saya mengetahui cara ini efektif
dan membangkitkan semangat siswa maka metode ini penulis lakukan sebanyak 3 kali
dalam 3 bab dan satu semester. Sesuai dengan target yang diharapkan oleh guru
pamong penulis yaitu Pak Febri.

Proses pembelajaran baik bagi siswa maupun guru tidak hanya dilaksanakan di dalam
kelas, melainkan juga di luar kelas. Pada beberapa kegiatan siswa seringkali
diarahkan untuk membuat produk kewirausahaan dan memamerkannya di lapangan.
Misalnya pada kegiatan ulang tahun sekolah yang ke-6 kemarin. Untuk seminggu
penuh para siswa dibebaskan dari KBM dan diarahkan untuk membuat produk
makanan atau minuman yang nantinya dapat dijual pada bazar yang akan
diselenggarakan di ulang tahun sekolah. Pada prosesnya penulis terlibat untuk
mengarahkan para siswa untuk mewujudkan ide mereka. Mulai dari brainstorming,
15
pembuatan produk, presentasi produk, dan pembuatan video promosi. Dalam
prosesnya penulis tidak diperintahkan secara khusus metode apa yang harus
digunakan dalam mengawasi anak-anak. Oleh karena itu penulis diharuskan secara
kreatif mencari metode sendiri untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Penulis
memutuskan untuk mengumpulkan referensi dari internet untuk kemudian diberikan
kepada anak-anak sebagai bahan inspirasi. Sedangkan pada pelaksanaan bazar atau
pada hari puncak acara penulis berperan sebagai MC di acara ulang tahun tersebut.

3.3 Hasil Pelaksanaan KBM


Program Asistensi Mengajar yang telah dilaksanakan selama kurang lebih empat
bulan setengah oleh penulis menghasilkan hasil yang cukup memuaskan bagi penulis.
Siswa yang tadinya dalam kondisi sulit fokus saat penulis menerangkan materi kini
dapat lebih termotivasi dan berambisi untuk menang dalam lomba cerdas cermat di
akhir bab. Bahkan ketika dalam pelaksanaannya pun murid-murid bukan hanya
bersaing untuk mendapatkan juara satu namun juga sambil mengulang kembali
pembelajaran yang sudah diberikan. Dengan pertanyaan berulang yang diberikan
siswa dituntut bukan hanya cerdas dan cermat dalam mendengarkan pertanyaan
namun juga dituntut untuk mengingat apa yang sudah ditanyakan. pada lomba
pelaksanaan pertama siswa yang menjadi juara satu adalah siswa yang pintar di kelas.
Namun yang selanjutnya menjadi juara adalah siswa biasa yang punya keinginan
untuk menang. Penulis sangat senang dengan hasil yang diperolah karenaa bukan
hanya materi pelajaran saja yang mereka dapatkan namun juga pengalaman.
Meskipun hanya lomba kecil-kecilan dan seadanya yang diselenggarakan di dalam
kelas. Siswa menjadi memiliki gambaran bagaimana rasanya untuk berjuang dan
berusaha menjadi pemenang. Nilai pejuang seperti itu yang nantinya akan
berpengaruh terhadap masa depan para anak-anak didik. Selain itu anak-anak dituntut
untuk memiliki tim yang kompak jika ingin menang. Dalam pelaksanaannya penulis
beberapa kali menemukan sekelompok tim yang sampai bertengkar dan pada akhirnya
tim yang tidak kompak seperti itu tidak akan menang karena mereka fokus
memperdebatkan cara mana yang harus dipakai bukannya sibuk memenangkan
16
perlombaan. Oleh karena itu mereka belajar untuk menahan ego pribadi demi
kemenangan bersama. Karena materi pasti dilupakan tapi pengalaman akan melekat
seumur hidupnya.

Pada saat pelaksanaan acara-acara di luar KBM seperti misalnya Maulid Nabi dan
Milad sekolah biasanya mahasiswa mengambil alih beberapa peran seperti misalnya
menjadi seksi dokumentasi, menjadi MC, menjadi operator, menjadi LO dan masih
banyak lainnya. Penulis sendiri ketika acara Milad berlangsung berperan sebagai seksi
dokumentasi begitu juga pada saat pemilihan ketua osis. Penulis berperan
mengabadikan momen-momen dari awal kegiatan sampai akhir berupa video dan
gambar. Lalu kemudian setelahnya file tersebut di backup di Google Drive dan
disebarkan via grup WhatsApp. Sedangkan pada saat Milad Sekolah penulis
dipasangkan dengan rekan mahasiswa penulis yaitu Natanael untuk menjadi MC di
acara ulang tahun sekolah tersebut. Pada mulanya peran MC sebenarnya bukanlah
untuk penulis melainkan Natanael dengan salah satu siswa SMP Negeri 4 Jatinangor.
Namun di tengah acara siswa tersebut digantikan karena kurang dapat mengimbangi
Nael mengingat rentang umur yang sangat jauh. Oleh karena itu penulis mengambil
alih peran tersebut. Respon yang diberikan sangat positif baik dari teman-teman
maupun guru-guru.

3.4 Rekomendasi dan Usulan Perbaikan


Berakhirnya program asistensi mengajar di SMP Negeri 4 Jatinangor ini bukan tanpa
kekurangan, melainkan masih ada beberapa aspek yang menurut penulis baik dapat
diperbaiki ataupun dipertahankan kedepannya. Misalnya seperti peningkatan fasilitas
sekolah. SMP Negeri 4 Jatinangor adalah sekolah yang tergolong baru oleh karena itu
fasilitas yang dimiliki masih kurang lengkap. Ada beberapa kekurangan fasilitas yang
menurut penulis sangat krusial dan berpengaruh terhadap kegatan belajar mengajar.
Ketiadaan bel sekolah membuat para siswa bingung kapan kegiatan belajar dimulai
dan kapan jamnpelajaran berakhir. Apalagi dengan jeda istirahat yang banyak
menyebabkan siswa diharuskan sering keluar masuk kelas. Seringkali siswa terelalu
17
asik dan melupakan jam masuk kelas. Sehingga menghambat kegiatan belajar dan
mengajar. Kekurangan air dan mushola di sekolah pun sama krusialnya. Pasalnya
untuk melakukan ibadah sholat para siswa harus meminjam masjid di sekitar untuk
melaksanakan ibadah tersebut. Dengan jam istirahat dan waktu yang diperlukan jadi
lebih panjang jelas hal ini menjadi tidak efektif. Menyebabkan para siswa sering telat
masuk kelas. Rekomendasi daripenulis untuk sementara adalah pengalihan dana untuk
mengadakan fasilitas bel dan mushola. Uang sisa pengadaan acara bisa dialihkan
untuk memperbaiki kedua fasilitas ini baik bel ataupun mushoa dan air.

Rekomendasi lain yang dapat penulis sampaikan adalah untuk membenahi koordinasi
antara keempat belah pihak. Antara pihak program, pihak universitas, mahasiswa, dan
sekolah. Miskomunikasi yang terjadi menimbulkan cukup banyak masalah yang
terjadi di lapangan. Seperti misalnya mengenai perjanjian jam yang telah ditetapkan.
Dalam pembekalan dijelaskan bahwa kewajiban mahasiswa mengajar adalah 170
menit per minggu yang setara dengan satu SKS. Namun pada fakta lapangan pihak
sekolah menuntut mahasiswa untuk datang 5 kali dalam seminggu. Hal ini cukup
menyulitkan posisi mahasiswa. Bahkan setelah mencoba dikomunikasikan oleh
mahasiswa secara baik-baik pun tidak bisa karena guru-guru membandingkan
mahasiswa sekarang dengan angkatan sebelumnya yang datang ke sekolah 5 kali
dalam seminggu. Solusi yang dapat penulis tawarkan adalah komunikasi dari semua
pihak untuk membicarakan hal ini dan mengambil kesepakatan di jalan tengah.

18
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Dari pemaparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan asistensi mengajar
internal Universitas Padjadjaran yang diadakan selama kurang lebih 4 bulan setengah
telah terlaksanakan dengan baik. Meskipun terjadi banyak rintangan dan halangan
dalam pelaksanaannya namun pada akirnya program ini berjalan lancar sesuai yang
diharapkan. Progam Kampus Mengajar yang disediakan oleh Kemendikbudristek ini
sangat baik dan bermanfaat baik bagi para mahasiswa yang sedangmencari
pengalaman di bidang pendidikan maupun bagi para pihak sekolah itu sendiri karena
mahasiwa memberikan kontribusi mahasiswa untuk sekolah.. Oleh karena itu program
ini harus lebih dimatangkan agar kedepannya masalah-masalah yang terjadi
sebelumnya tidak terulang kembali. Penulis merasa sangat bangga karena telah
menyelesaikan program ini dengan baik dan meraskan pengalaman mengajar yang
tidak tterlupakan. Bertemu siswa-siswa dengan segala macam perbedaan kulturnya
dan bagaimana penulis harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan
menyelesaikan setiap rintangan yang ada. Pengalaman satu semester yang tidak
terlupakan dan sangat berguna unuk diri pribadi penulis.

4.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan untuk kegiatan asistensi mengajar adalah
teruskan dan lanjutkan kegiatan asistensi mengajar Unpad, untuk kedepannya
mungkin pihak Unpad dapat bekerjasama dengan sekolah yang sama, ataupun
sekolah-sekolah yang belum pernah dikunjungi atau dapat dikatakan baru terjaring
untuk melaksanakan kegiatan asistensi mengajar Unpad. Selain itu adakan
pematangan untuk sistem koordinasinya supaya masalah-masalah yang ada tidak
terulang lagi sehingga mahasiswa dapat lebih fokus dalam menyumbangkan
kontribusi bagi sekolah.
.
19
LAMPIRAN

1. DOKUMENTASI KEGIATAN

Pembekalan kepada mahasiswa Asistensi Mengajar di Kandaga Unpad

Kunjungan pertama ke sekolah bersama DPL

20
Rapat bersama seluruh staff guru

Presentasi siswa mengenai produk ecobrick yang mereka buat dalam materi P5

21
Kunjungan mahasiswa ITB memberikan penyuluhan

Mendengarkan ceramah di acara Maulid Nabi Muhammad SAW

22
Melakukan pencoblosan ketua Osis SMP Negeri 4 Cimahi

Menjadi MC ketika acara perayaan ulang tahun sekolah yang ke-6

23
Pemberian sertifikat kepada siswa juara cerdas cermat

Kegiatan Jum’at berkah bersama guru-guru di Saung Boengsoe

24
2. G-DRIVE
https://drive.google.com/drive/folders/1G9caS_O9D8v2BbcY9RBcNr1H_4Hs9OlD

25

Anda mungkin juga menyukai