Anda di halaman 1dari 2

Nama : Annisa Ayu Shafira

Kelas : XI IPS 5

Coronavirus is Warn
Warga dunia pada awal tahun 2020 ini ternyata telah dibanjiri dengan banyak kejutan yang
bertubi-tubi. Mulai dari banjir Jakarta, kebakaran di Australia, gempa bumi di Puerto Rico,
ancaman World War 3 antara Amerika dengan Iran, Global warning yang parah di eropa, ribuan
belalang menyerbu hasil panen di Afrika Sampai ke menyebarnya Corona Virus di Wuhan, yang
kini telah dinyatakan sebagai Pandemi oleh badan dunia WHO. Entah bagaimana semua
bencana itu bisa terjadi pada tahun yang bersamaan yaitu tahun 2020. Tampaknya tahun ini
semua warga dunia sedang berduka untuk bumi. Semua permasalahan itu kita alami termasuk
di indonesia. Banyak sekali masyarakat yang menanggapi bahwa semua ini berhubungan
dengan hal mistis, atau bahkan dikaitkan dengan teori konspirasi loji Freemason. Banyak juga
yang berteori bajwa korona adalah senjata biologis yang dikirimkan Amerika ke Cina karena
Amerika takut Cina akan menguasai perekonomian di tahun 2030. Namun masyarakat
kemudian melupakannya dan mulai fokus mengatasi korna yang menyebat sangat cepat ini.
Korona mulai mnyebar dari Wuhan, Cina, sekitar bulan Januari. Data terbaru pada saat ini
menyatakan bahwa peringkat satu terkontaminasi adalah italy sedang akan cina telah
menemukan vaksin dan mengalami recovery.
Indonesia sendiri menjadi negara yang cukup lambat terkontaminasi virus korona. Jika Wuhan
diisolasi pada bulan Januari, maka Indonesia baru melakukan aksi 2-3 bulan sesudahnya.
Sebelumnya banyak sekali tanggapan bahwa masyarakat indonesia tidak akan mengalami hal
tersebut. Alasannya sangat beragam, seperti karena warga Indonesa mengkonsumsi zat
kurkumin dari rempah, dan statement bahwa virus korona akan mati di wilayah tropis. Namun
pada akhirnya muncul juga berita satu persatu mengenai terdeteksinya virus di beberapa
wilayah. Bahkan pemerintahpun sudah melakukan tindakan. Pemerintah indonesia telah
melakukan lockdown terhadap siswa selama 2 minggu untuk memutus rantai penularan.
Namun tampaknya sosial di indonesia tidak mudah untuk diatur. Masih banyak warga yang
berkeliaran terutama buruh pabrik yang tetap berjalan, sanak keluarga yang bersilaturahmi, dan
banyak lainnya. Meskipun begitu di beberapa daerah ada banyak peristiwa menarik akibat dari
adanya virus korona ini.
Pandemi ini ternyata membuat sedikit pengaruh terhadap perilaku sosial masyarakat di
indonesia. Misalnya dalam bidang ekonomi, ada saja warga yang mencari kesempatan dalam
kesempitan. Nampaknya memang hukum dasar ekonomi sedang bekerja namun tidak tepat
pada tempatnya. Harga masker melambung tinggi di pasaran. Harga yang ditawarkan pun tidak
masuk akal. Satu buah masker seribuan dihargai ratusan ribu oleh beberapa penjual. Bahkan
ada yang sampai berjuta-juta. Hukum permintaan dan pemawaran memang berjalan namun di
situasi yang salah. Bukankah seharusnya dalam misi kemanusiaan yang mulia ini manusia
bertindak sewajarnya.
Tak hanya dalam bidang ekonomi, korona pun turut ikut campur dalam bidang sosial dan
masyarakat. Berkat si kecil yang populer ini ada sebuah tradisi sakral simbolis yang sengaja
dihilangkan untuk sementara. Terutama di lingkungan sekolah. Tradisi salam dengan mencium
tangan seorang guru pun diumumkan dengan tegas bahwa itu dilarang. Dengan embel-embel
mencegah penularan virus korona bagaimana bisa kita menyingkirkan tradisi simbolis
tersebut?. Tradisi tentang terimakasih seorang murid terhadap gurunya yang khas dimiliki oleh
masyarakat indonesia. Bukan hanya bersalaman, berdekatan saja harus dalam jarak 2 meter
jauhnya. Mungkin orang menyebut ini sementara, tapi sampai kapan? Kapan virus korona akan
hilang. Apakah berminggu-minggu lagi? Atau berbulan-bulan? Ataukah mungkin bertahun
tahun? Tidak ada yang memprediksikan dengan pasti. Namun setidaknya perilaku
kemanusiaan yang hakikatnya harus dimiliki seorang manusia haruslah tetap ada. Karena
sebenarnya apa yang membuat kita bertahan dari pandemi ini adalah rasa kemanusiaan itu
sendiri.
Selain di bidang ekonomi dan sosial ternyata pamdemi ini juga berpengaruh dalam bidang
agama. Dalam berita beberapa masjid di pusat di tutup. Masjid kosong begitu pula dengan
gereja. Bagaimanapun korona ini berhasil menakut-nakuti manusia untuk tidak keluar rumah.
Bahkan manusia kali ini lebih takut dengan korona daripada dengan apa yang mempunyai
kuasa terhadapnya. Manusia seakan lupa karena ketakutannya oleh korona. Padahal selama
kita masih melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangan nya manusia akan tetap selamat.
Dengan berwudhu lima kali kini telah terbukti kebesaran khasiatnya. Karena pada hakikatnya
keruskan yang ada di bumi ialah diciptakan oleh manusia itu sendiri. Maka manusia harus
menerima hukum alam sebab akibat. Manusia harus menjalankan dengan baik akibat dari
perbuatan nya bukannya menjadi panik dan kacau balau tanpa arah.
Bagikanlah masker kepada orang-orang bukan dibuat menjadi mahal. Karena jika satu
masyarakat terdapat virus korona maka di satu daerah tersebut akan lebih mudah terkena juga.
Lakukanlah kewajiban kita sebagai manusia dalam beribadah kepada Tuhan. Tetaplah tenang
dalam menghadapi masalah ini dan lakukan apa yang diinstruksikan pemerintah. Sekian dari
saya Wassalamu'alaikum Wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai