Disusun Oleh:
NIM. 170321612554
2021
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR
PROGRAM KAMPUS MENGAJAR
NIM. 170321612554
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT dengan mengucapkan
alhamdulillahirabbil’alamin dan sholawat serta salam tidak lupa penulis haturkan kepada
Nabi Muhammad SAW, karena atas segala karunia-Nya yang telah memberikan kekuatan
dan kelancaran dalam penyelesaian laporan akhir program kampus mengajar angkatan I di
SDI Amanatul Ummah Blitar.
Atas terselesaikannya laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang tidak
terhingga kepada:
1. Nadiem Anwar Makarim, B.A, M.B.A. selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Indonesia;
2. Prof. Dr. AH. Rofi’uddin, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Malang;
3. Prof. Dr. Hadi Suwono, M.Si selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang;
4. Dr. Hari Wisodo, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang;
5. Nurul Aini, ST., M.T., Ph.D. selaku dosen pembimbing lapangan kegiatan kampus
mengajar angkatan I yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan telah meluangkan
waktu untuk senantiasa memberikan bimbingan secara langsung maupun daring,
motivasi, serta ilmu yang sangat berharga sehingga penulis mampu menyelesaikan
laporan ini dengan baik;
6. Dewi Latifatus Sa’adah, S.Pd selaku guru pembimbing selama kegiatan kampus
mengajar di SDI Amanatul Ummah Blitar;
7. Seluruh tim kampus mengajar di SDI Amanatul Ummah dan teman seperjuangan
lainnya di program kampus mengajar angkatan I yang telah menemani, memberikan
canda tawa, perhatian, semangat, serta dukungan selama kegiatan kampus mengajar.
Rasa hormat dan terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses perkuliahan hingga penyelesain laporan ini, semoga Allah SWT senatiasa
membalas segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca, kritik dan saran yang bersifat membangun
kesempurnaan skripsi ini sangat diharapkan.
Blitar, 5 Juli 2021
Penulis.
ii
DAFTAR ISI
iii
RINGKASAN
Kata Kunci: pendidikan, merdeka belajar, kampus mengajar, SDI Amanatul Ummah Blitar.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Program ini diharapkan mampu meningkatkan
kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan
kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul,
bermoral dan beretika(Sudaryanto dkk., 2020). Dalam program kampus merdeka belajar
terdapat berbagai macam kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh para mahasiswa, salah satu
contoh kegiatannya yakni program Kampus Mengajar (KM) Angkatan I. Kampus Mengajar
Angkatan I merupakan suatu program dimana selama masa pandemi ini para mahasiswa,
terkhusus mahasiswa fakultas pendidikan diberikan pelatihan dari berbagai pihak yang
kompeten agar mereka siap membantu pelaksanaan pembelajaran di sekolah yang ada di
daerahnya. Tujuan diadakannya program ini adalah agar para sekolah yang terdampak Covid-
19 dapat terus melaksanakan pembelajaran dan menerapkan program merdeka belajar yang
telah dicanangkan oleh pemerintah(Rosita & Damayanti, 2021). Sekolah yang menjadi mitra
dari program KM yakni sekolah di tingkat sekolah dasar (SD).
Sekolah yang menjadi mitra kami dalam pelaksanaan program (KM) Angkatan I yakni
SDI Amanatul Ummah yang terletak di desa Maliran, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Alasan memilih sekolah mitra di SDI Amanatul Ummah karena jaraknya yang tidak terlalu
jauh dari domisili mahasiswa diantara beberapa pilihan yang ditunjuk oleh Kemendikbud.
Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, topik yang dikaji penulis dalam artikel ini
berisi tentang analisis terkait “Implementasi Merdeka Belajar Kampus Mengajar di SDIT
Amanatul Ummah Desa Maliran, Ponggok Blitar”.
2
BAB II
A. Analisis Situasi
Sekolah ini memiliki fasilitas yang cukup memadai bagi siswa untuk melaksanakan proses
pembelajaran. Fasilitas yang telah dimiliki oleh sekolah ini diantaranya ruang kelas yang
layak, lapangan olahraga dan upacara, masjid, kamar mandi, ruang guru, ruang kantor,
dan aula. Berikut Gambar 2.2 tampilan beberapa fasilitas di SDI Amanatul Ummah.
Gambar 2.2. Fasilitas di SDI Amanatul Ummah: (1) ruang kantor; (2) Masjid; (3) ruang kelas.
Jumlah keseluruhan siswa SDI Amanatul Ummah Blitar terbilang masih sedikit, yakni
berjumlah 25 siswa. Kekurangan siswa yang dialami oleh SDI Amanatul Ummah
diungkapkan oleh kepala sekolah SDI Amanatul Ummah bahwa salah satu penyebabnya
dikarena SD ini terletak di perbatasan desa dan siswanya hanya dari satu desa dan
terdapat beberapa sekolah negeri maupun swasta lainnya yang jarak tempuhnya tidak
3
jauh dari SDI Amanatul Ummah. Seluruh siswa di sekolah ini sebagian besar memiliki
latar belakang kondisi perekonomian menengah hingga ke bawah yang beberapa wali
siswa kurang sanggup mengemban pendidikan di sekolah dengan biaya mahal. Tetapi
hal ini tidak menurunkan semangat para tenaga pendidik SDI Amanatul Ummah
untuk terus melanjutkan pengabdian memberi ilmu kepada siswa siswi hingga
mereka dapat mencapai cita-citanya. Jumlah tenaga pendidik di SDI Amanatul Ummah yakni
10 guru beserta staf TU. Berikut Gambar 2.3 pemaparan struktur organisasi SDI Amanatul
Ummah.
4
Selama pembelajaran daring masih ditemukan beberapa kendala diantaranya seperti wali
siswa yang sibuk bekerja sehingga proses pendampingan saat pembelajaran, kurangnya
penggunakan teknologi lainnya menyebabkan penyampaian materi terbatas hanya dengan
mengirimkan e-book atau latihan soal melalui whatsapp, dan proses pembelajaran daring
yang tidak dilandaskan pada RPP yang sesuai dengan pembelajaran daring yang baik dan
benar.
Pembelajaran tatap muka mulai dilakukan kembali setelah mendapatkan izin dari diknas
pendidikan setempat. Tentunya pembelajaran tatap muka di era pandemi akan mengubah
beberapa cara interaksi dan model pembelajaran di kelas. Dengan demikian diperlukan untuk
perancangan proses pembelajaran tatap muka yang disesuaikan dengan kondisi pandemi saat
kini. Namun dalam hal ini, bapak/ibu guru SDI Amanatul Ummah masih memiliki kedala
dalam menciptakan suasana belajar yang disesuaikan dengan pandemi. Dengan demikian
proses belajar tatap muka dengan metode konvensional yang diisi dengan mengerjakan soal-
soal dalam Lembar Kerja Siswa (LKS).
Kehadiran kegiatan Kampus Mengajar Angkatan I di SDI Amanatul Ummah disembut
dengan baik oleh seluruh warga sekolah. Dengan adanya program KM ini maka siswa dan
guru merasa terbantu dengan adanya kehadiran mahasiswa karena dapat memberikan
pembelajaran secara offline dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Suasana
kegiatan penyambutan Mahasiswa KM di SDI Amanatul Ummah disajikan pada Gambar 2.4
berikut.
5
B. Rencana Program dan Kegiatan
Program Kampus Mengajar dilaksanakan selama kurang lebih 80 Hari yakni mulai
tanggal 22 Maret 2021 hingga 25 Juni 2021. Implementasi program kampus mengajar
dilakukan di SDI Amanatul Ummah Blitar. Tujuan utama pelaksanaan kampus mengajar di
SDI Amanatul Ummah yakni membantu bapak/ibu guru dalam pelaksanaan belajar dari
rumah atau tatap muka di sekolah, khususnya dalam pembelajaran literasi dan numerasi
yang disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19. Rencana program kampus mengajar
dilakukan dengan implementasi kegiatan merdeka belajar dengan tahapan berdasarkan
Gambar 2.5 berikut.
Mahasiswa KM ditugaskan untuk membantu para guru dan Kepala Sekolah dalam
melaksanakan proses pembelajaran atau administrasi sekolah di tengah pandemi Covid-19.
Hal ini program KM memberikan manfaat, seperti dalam hal membimbing belajar bagi para
peserta didik di tingkat sekolah dasar dan sekaligus pemberdayaan mahasiswa pendidikan
untuk membantu kegiatan sekolah. Berikut pemaparan rencana program bantuan
6
pembelajaran dan administrasi yang akan dilaksanakan selama kegiatan KM di SDI
Amanatul Ummah Blitar dipaparkan pada Tabel 2.1.
7
mengalami ketertinggalan dalam dalam pembelajaran dengan memberikan jam
membaca dan berhitung tambahan belajar di luar jam pembelajaran di kelas.
Dengan demikian siswa yang mengalami
ketertinggalan dapat mengejar siswa-siswi lainnya.
Memberikan wawasan dan pembiasaan dalam
mematuhi protokol kesehatan selama berada di dalam
Kegiatan pembelajaran dalam pandemi
9. ataupun di laur area sekolah, dengan mematuhi
Covid-19
aturan memakai masker, mencuci tangan dengan
sabun, dan menjaga jarak.
Tabel di atas memaparkan beberapa rencana program yang akan dilaksanakan selama
kegiatan KM, namun tidak menutup kemungkinan mahasiswa juga akan siap dalam
membantu segala hal terkait pelaksanaan pembelajaran atau administrasi sekolah sewaktu-
waktu nantinya dibutuhkan.
Kegiatan pembelajaran tatap muka selama pandemi Covid-19 dijadwalkan setiap hari
Senin-Sabtu sejak pukul 07.00 – 11.00 WIB. Selain pembelajaran materi di kelas terdapat
beberapa kegiatan tambahan seperi melaksanakan Sholat Dhuha berjamaah dan Tahfidzul
Qur’an. Kedua kegiatan tersebut dilakukan secara rutin dan sebagai nilai plus yang diberikan
SDI Amanatul Ummah kepada siswa-siswinya. Selain membantu proses pembelajaran di
kelas, mahasiswa KM juga diminta membantu kegiatan tambahan tersebut, seperti membantu
dalam mengkoordinir kegiatan Sholat Dhuha dan membantu dalam kegiatan mengaji atau
Tahfidzul Qur’an.
Pada kebijakan kampus merdeka ini maka yang akan didapatkan oleh mahasiswa
dalam proses pengajaran kepada para siswa sekolah dasar yaitu dapat membantu anak yang
kesulitan belajar, mahasiswa akan lebih belajar bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya
dan juga mahasiswa akan lebih siap kerja pada saat lulus kuliah nanti, kemudian para
mahasiswa juga akan melatih rasa simpati dan empati serta rasa puas bisa membantu dan
menyalurkan ilmu kepada anak anak indonesia. Terkait implementasi di SDI Amanatul
Ummah diharapkan dapat membantu sekolah tersebut menjadi lebih maju dan baik. Dalam
artian sistem pembeajaran sudah sesuai dengan arahan kemendikbud yang mengenalkan
numerasi dan literasi dan mengikuti penyesuaian perkembangan zaman. Sehingga dapat
diketahui bahwa adanya program kampus mengajar dapat membentuk suatu hubungan yang
saling menguntungkan untuk pihak mahasiswa KM dan sekolah patnernya.
8
BAB III
PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
9
Gambar 3.2 Suasana di Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar dan Penyambutan di SDI Amanatul Ummah
10
3. Kegiatan upacara peringatan Hari Pancasila
11
8. Kegiatan peringatan Hari Puisi Nasional
12
14. Kegiatan halal bihalal idul fitri
13
media branding sekolah dan membantu bapak/ibu guru dalam mengisi konten seperti video
yang diunggah di chanel youtube sekolah. Sedangkan pelaksanaan bantuan terkait
administrasi sekolah, mahasiswa telah membantu dalam hal membuat website sekolah
sebagai media informasi sekolah kepada masyarakat luas.
14
bersama beberapa guru, diketahui bahwa menurut pendapat bapak/ibu guru kedua siswa
tersebut sukar membaca dikarenakan memiliki keterabatasan, dalam artian “tidak normal”.
Hal ini tentu membuat mahasiswa KM penasaran dan menggali lebih lanjut terkait potensi
dari kedua siswa tersebut.
Siswa kelas 2 berinisial “A” ketika dites membaca memang benar bahwa dia tidak dapat
membaca, bahkan untuk mengenali huruf abjad saja, siswa tersebut masih mengalami
kesulitan. Padahal siswa tesrebut telah berada di kelas 2. Artinya ketika berada di kelas 1
pihak sekolah tetap menaikkan siswa tersebut meskipun sangat tertinggal dibanding dengan
teman-teman lainnya. Sedangkan siswa di kelas 4 berinisial “P” juga ternyata sangat sulit
untuk mengeja bacaan. Dalam hal ini siswa kelas 4 lebih baik kemampuan membacanya
dibandingkan siswa yang satunya. Hal ini dilihat dari progres siswa kelas 4 yang telah
mampu mengenali huruf atau abjad, dan kesusahan dalam mengeja haruf-huruf tersebut.
Kepada kedua siswa tesrebut, mahasiswa KM memberikan fasilitas tambahan belajar
1jam sepulang sekolah untuk melatihnya belajar membaca. Selama hampir 1 bulan
pelaksanaan program tambahan tersebut, didapati ada sedikit progres yang terjadi pada siswa
dengan inisial “P”. Dengan demikian membuktikan bahwa “tidak ada siswa yang bodoh,
yang ada siswa yang spesial” dalam artian kedua siswa tersebut membutuhkan perhatian lebih
dari bapak/ibu guru dibandingkan siswa lainnya. Sehingga solusi dari kendala ini yaitu
perlunya dukungan atau perhatian lebih dari bapak/ibu guru untuk melatih membaca. Bukan
hanya bapak/ibu guru di sekolah, namun kerja sama orangtua di rumah juga sangat
dibutuhkan dalam hal ini.
Penerapan teknologi di SDI Amanatul Ummah “terbilang” belum maksimal karena
beberapa kendala,salah satunya adalah kondisi siswa dan fasilitas sekolah yang masih kurang.
Namun, sebenarnya kemampuan dan kesiapan guru sudah mumpuni. Adaptasi
teknologi yang dilakukan di SDI Amanatul Ummah ada berbagai macam, diantaranya
adalah penyampaian informasi perkuliahan disampaikan secara online kepada wali siswa
melalui grup whatsapp, dan ketika pemebelajaran daring juga telah menggunakan grup
whatsapp untuk penyampaian materi dan tugas siswa. Namun hal ini masih dirasa kurang,
sebaiknya guru melakukan inovasi lebih terkait media pembelajaran dengan mengadaptasi
teknologi, misalnya membuat video pembejaran. Dengan pemberian video pembelajaran
maka akan menarik perhatian dan minat belajar siswa, sehingga akan tercapai tujuan
pembelajaran secara maksimal.
Sistem administrasi di SDI Amanatul Ummah sudah cukup baik. Dalam hal sudah tertata
beberapa penanggung jawab untuk setiap tugas administrasi. Namun kendala yang
15
ditemukan, bahwa petugas penanggung jawab administrasi juga memegang jam mata
pelajaran siswa, sehingga ketika ada pekerjaan administrasi yang harus segera diselesaikan,
maka mata pelajaran pada kelas tersebut menjadi kosong. Dengan demikian, perlu ditambah
guru baru yang benar-benar hanya fokus di administrasi sekolah tanpa harus mengorbankan
kelas kosong.
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan rangkaian program Kampus Mengajar (KM) Angkatan I yang
telah dilaksanakan oleh mahasiswa dapat diambil simpulan bahwa pengenalan
tekonologi dalam proses pembelajaran siswa berjalan dengan semestinya dan
mendapatkan respon yang sangat antusias dari siswa-siswi. Pengabdian yang dilakukan
11 minggu di sekolah terpilih dapat bermanfaat bagi siswa dan guru demi
meningkatkan pembelajaran secara luring maupun daring dalam situasi pandemi.
B. Saran
Program KMP ini sendiri memiliki tujuan untuk memberikan solusi bagi Sekolah Dasar
yang terdampak Pandemi Covid-19 dengan memperdayakan para mahasiswa yang
berdomisili di sekitar wilayah sekolah dasar tersebut. Implementasi Kampus Mengajar (KM)
Angkatan I dilaksanakan di SDI Amanatul Ummah terbukti dapat memberikan dampak
positif bagi peserta didik seperti meningkatnya minat belajar, meningkatnya kemampuan
literasi terpadu dan numerasi. Selain itu, manfaat bagi para mahasiswa diantaranya dapat
memberikan pengalaman mengajar secara langsung sehingga dapat mengembangkan
kemampuan interpersonal dan kepemimpinan yang dimiliki.
17
DAFTAR RUJUKAN
Bhagaskara, A. E., Afifah, E. N., & Putra, E. M. (2021). Pembelajaran Dalam Jaringan
Purba, R. A., Rofiki, I., Purba, S., Purba, P. B., Bachtiar, E., Iskandar, A., Febrianty, F.,
Yanti, Y., Simarmata, J., & Chamidah, D. (2020). Pengantar Media Pembelajaran.
Sudaryanto, S., Widayati, W., & Amalia, R. (2020). Konsep Merdeka Belajar-Kampus
Merdeka dan Aplikasinya dalam Pendidikan Bahasa (dan Sastra) Indonesia. Kode:
Widiyono, A., Irfana, S., & Firdausia, K. (2021). Implementasi Merdeka Belajar Melalui
Ke-Sd-An, 16(2).
18
LAMPIRAN
19
Kebersamaan Mahasiswa KM dan Siswa
20