Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN AKHIR

Program Kampus Mengajar

Implementasi Merdeka Belajar Kampus Mengajar Angkatan I di SDIT


Amanatul Ummah Desa Maliran, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar

Disusun Oleh:

Rizqy Nur Ayu Putri

NIM. 170321612554

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2021
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR
PROGRAM KAMPUS MENGAJAR

Implementasi Merdeka Belajar Kampus Mengajar di SDIT Amanatul Ummah

Desa Maliran, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar

Rizqy Nur Ayu Putri

NIM. 170321612554

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan pertanggungjawaban


keikutsertaan dalam Program Kampus Mengajar

Blitar, 5 Juli 2021


Menyetujui/Mengesahkan

Guru Pembimbing Dosen Pembimbing

Dewi Latifatus Sa’adah, S.Pd Nurul Aini, ST., M.T., Ph.D


NIDN. 0715088902

Dekan Fakultas MIPA

Prof. Dr. Hadi Suwono, M.Si


NIP. 19670515 199103 007

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT dengan mengucapkan
alhamdulillahirabbil’alamin dan sholawat serta salam tidak lupa penulis haturkan kepada
Nabi Muhammad SAW, karena atas segala karunia-Nya yang telah memberikan kekuatan
dan kelancaran dalam penyelesaian laporan akhir program kampus mengajar angkatan I di
SDI Amanatul Ummah Blitar.
Atas terselesaikannya laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang tidak
terhingga kepada:
1. Nadiem Anwar Makarim, B.A, M.B.A. selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Indonesia;
2. Prof. Dr. AH. Rofi’uddin, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Malang;
3. Prof. Dr. Hadi Suwono, M.Si selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang;
4. Dr. Hari Wisodo, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang;
5. Nurul Aini, ST., M.T., Ph.D. selaku dosen pembimbing lapangan kegiatan kampus
mengajar angkatan I yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan telah meluangkan
waktu untuk senantiasa memberikan bimbingan secara langsung maupun daring,
motivasi, serta ilmu yang sangat berharga sehingga penulis mampu menyelesaikan
laporan ini dengan baik;
6. Dewi Latifatus Sa’adah, S.Pd selaku guru pembimbing selama kegiatan kampus
mengajar di SDI Amanatul Ummah Blitar;
7. Seluruh tim kampus mengajar di SDI Amanatul Ummah dan teman seperjuangan
lainnya di program kampus mengajar angkatan I yang telah menemani, memberikan
canda tawa, perhatian, semangat, serta dukungan selama kegiatan kampus mengajar.
Rasa hormat dan terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses perkuliahan hingga penyelesain laporan ini, semoga Allah SWT senatiasa
membalas segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca, kritik dan saran yang bersifat membangun
kesempurnaan skripsi ini sangat diharapkan.
Blitar, 5 Juli 2021

Penulis.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................................


HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
RINGKASAN ................................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 2
BAB II ANALISIS SITUASI DAN PERENCANAAN PROGRAM
A. Analisis Situasi ............................................................................................. 3
B. Rencana Program dan Kegiatan ................................................................... 6
BAB III PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
A. Persiapan ...................................................................................................... 9
B. Pelaksanaan Program ................................................................................... 9
C. Analisis Hasil .............................................................................................. 14
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 17
B. Saran ........................................................................................................... 17
DAFTAR RUJUKAN .................................................................................................... 18
LAMPIRAN ................................................................................................................... 19

iii
RINGKASAN

Abstrak: Perwujudan dari pendidikan sudah semestinya berkembang fleksibel mengikuti


perkembangan zaman. Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan bekal yang dimiliki
manusia dalam menjalani kehidupan yang semakin berkembang dan maju. Hal ini juga telah
ditanggapi oleh pemerintah, karenanya pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, membentuk program “Merdeka Belajar” yang
bertujuan untuk merespons kebutuhan pendidikan terhadap era revolusi industri 4.0. Sebagai
upaya memaksimalkan penguasaan penguasaan terhadap materi literasi terpadu dan numerasi
perlu dibuat sebuah terobosan dibidang pendidikan, salah satunya program Merdeka Belajar
Kampus Merdeka. Tujuan diadakannya program ini adalah agar para sekolah yang terdampak
Covid-19 dapat terus melaksanakan pembelajaran dan menerapkan program merdeka belajar
yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Sekolah yang menjadi mitra kami dalam
pelaksanaan program (KM) Angkatan I yakni SDI Amanatul Ummah yang terletak di desa
Maliran, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.

Kata Kunci: pendidikan, merdeka belajar, kampus mengajar, SDI Amanatul Ummah Blitar.

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kunci utama dalam mencetak manusia yang berintelektual,


mandiri dan bertanggung jawab terhadap lingkungannya. Pendidikan dapat diartikan sebagai
pengalaman belajar yang dalam program pendidikan formal, nonformal, maupun informal
yang berlangsung seumur hidup dan bertujuan mengoptimalkan individu untuk menjadi lebih
baik dalam peranannya dikemudian hari(Bhagaskara dkk., 2021). Pendidikan idealnya dapat
memberikan beberapa perubahan bagi peserta didiknya, salah satunya dalam hal perubahan
strata pendidikan individu. Perwujudan dari pendidikan tersebut, tentunya harus didukung
oleh akses pendidikan yang merata dan sistem yang terintegerasi dengan baik. Salah satu
tempat untuk memperoleh pendidikan formal yakni melalui sekolah. Perananan sekolah
dalam pendidikan yakni menempatkan sekolah sebagai agen perubahan (agent of change)
yang bertugas untuk mengenalkan nilai-nilai baru yang akan mengantarkan peran mereka di
masa depan(Purba dkk., 2020).

Perwujudan dari pendidikan sudah semestinya berkembang fleksibel mengikuti


perkembangan zaman. Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan bekal yang dimiliki
manusia dalam menjalani kehidupan yang semakin berkembang dan maju(Widiyono dkk.,
2021). Hal ini juga telah ditanggapi oleh pemerintah, karenanya pemerintah melalui Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, membentuk program
“Merdeka Belajar” yang bertujuan untuk merespons kebutuhan pendidikan terhadap era
revolusi industri 4.0 yang disesuaikan dengan perkembangan zaman saat ini. Era revolusi
industri 4.0 memiliki kebutuhan utama yakni mencapai penguasaan terhadap materi literasi
terpadu dan numerasi(Tohir, 2020). Merdeka belajar memiliki tujuan peserta didik nantinya
akan memiliki kebebasan dalam berpikir baik secara individu ataupun kelompok, sehingga di
masa mendatang dapat melahirkan peserta didik yang unggul, kritis, kreatif, kolaboratif,
inovatif, serta partisipasi dalam pembelajaran(Sudaryanto dkk., 2020). Harapannya dengan
adanya program merdeka belajar akan ada keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran
akan semakin meningkat.

Sebagai upaya memaksimalkan penguasaan penguasaan terhadap materi literasi terpadu


dan numerasi perlu dibuat sebuah terobosan dibidang pendidikan, salah satunya program

1
Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Program ini diharapkan mampu meningkatkan
kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan
kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul,
bermoral dan beretika(Sudaryanto dkk., 2020). Dalam program kampus merdeka belajar
terdapat berbagai macam kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh para mahasiswa, salah satu
contoh kegiatannya yakni program Kampus Mengajar (KM) Angkatan I. Kampus Mengajar
Angkatan I merupakan suatu program dimana selama masa pandemi ini para mahasiswa,
terkhusus mahasiswa fakultas pendidikan diberikan pelatihan dari berbagai pihak yang
kompeten agar mereka siap membantu pelaksanaan pembelajaran di sekolah yang ada di
daerahnya. Tujuan diadakannya program ini adalah agar para sekolah yang terdampak Covid-
19 dapat terus melaksanakan pembelajaran dan menerapkan program merdeka belajar yang
telah dicanangkan oleh pemerintah(Rosita & Damayanti, 2021). Sekolah yang menjadi mitra
dari program KM yakni sekolah di tingkat sekolah dasar (SD).

Sekolah yang menjadi mitra kami dalam pelaksanaan program (KM) Angkatan I yakni
SDI Amanatul Ummah yang terletak di desa Maliran, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Alasan memilih sekolah mitra di SDI Amanatul Ummah karena jaraknya yang tidak terlalu
jauh dari domisili mahasiswa diantara beberapa pilihan yang ditunjuk oleh Kemendikbud.
Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, topik yang dikaji penulis dalam artikel ini
berisi tentang analisis terkait “Implementasi Merdeka Belajar Kampus Mengajar di SDIT
Amanatul Ummah Desa Maliran, Ponggok Blitar”.

B. Tujuan Program Kampus Mengajar

Tujuan pelaksanaan kampus mengajar dipaparkan sebagai berikut.

1. Melakukan implementasi program kampus mengajar di era pandemi;


2. Memaksimalkan proses pembelajaran siswa secara daring / luring;
3. Membantu adaptasi teknologi dalam proses pembelajaran baik luring/ daring;
4. Membantu guru dalam pelaksanaan belajar dari rumah atau tatap muka di
sekolah, khususnya dalam pembelajaran literasi dan numerasi;
5. Meningkatkan pemahaman masyarakat sekolah terhadap pentingnya protokol
kesehatan di tengah pandemi.

2
BAB II

ANALISIS SITUASI DAN PERENCANAAN PROGRAM

A. Analisis Situasi

Lokasi pelaksanaan kegiatan Kampus Mengajar Angkatan I terletak di sekolah


SDI Amanatul Ummah. Sekolah ini beralamat di Desa Maliran, Kecamatan Ponggok,
Kabupaten Blitar. Berikut Gambar 2.1 tampilan SDI Amanatul Ummah pada tampak depan.

Gambar 2.1. Tampak depan SDI Amanatul Ummah Blitar

Sekolah ini memiliki fasilitas yang cukup memadai bagi siswa untuk melaksanakan proses
pembelajaran. Fasilitas yang telah dimiliki oleh sekolah ini diantaranya ruang kelas yang
layak, lapangan olahraga dan upacara, masjid, kamar mandi, ruang guru, ruang kantor,
dan aula. Berikut Gambar 2.2 tampilan beberapa fasilitas di SDI Amanatul Ummah.

Gambar 2.2. Fasilitas di SDI Amanatul Ummah: (1) ruang kantor; (2) Masjid; (3) ruang kelas.

Jumlah keseluruhan siswa SDI Amanatul Ummah Blitar terbilang masih sedikit, yakni
berjumlah 25 siswa. Kekurangan siswa yang dialami oleh SDI Amanatul Ummah
diungkapkan oleh kepala sekolah SDI Amanatul Ummah bahwa salah satu penyebabnya
dikarena SD ini terletak di perbatasan desa dan siswanya hanya dari satu desa dan
terdapat beberapa sekolah negeri maupun swasta lainnya yang jarak tempuhnya tidak

3
jauh dari SDI Amanatul Ummah. Seluruh siswa di sekolah ini sebagian besar memiliki
latar belakang kondisi perekonomian menengah hingga ke bawah yang beberapa wali
siswa kurang sanggup mengemban pendidikan di sekolah dengan biaya mahal. Tetapi
hal ini tidak menurunkan semangat para tenaga pendidik SDI Amanatul Ummah
untuk terus melanjutkan pengabdian memberi ilmu kepada siswa siswi hingga
mereka dapat mencapai cita-citanya. Jumlah tenaga pendidik di SDI Amanatul Ummah yakni
10 guru beserta staf TU. Berikut Gambar 2.3 pemaparan struktur organisasi SDI Amanatul
Ummah.

Gambar 2.3. Struktur Organisasi SDI Amanatul Ummah

Selama Covid-19 proses pembelajaran dilaksanakan secara daring, dikarenakan situasi


yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan proses pembelajaran secara tatap
muka. Pemerintah melarang adanya pembelajaran secara tatap muka selama pandemi dalam
rangka pencegahan penularan virus Covid-19 yang sedang terjadi di Indonesia. Namun,
seiring menurunnya kasus Covid-19 di area Kabupaten Blitar, maka Diknas Pendidikan
setempat memperbolehkan beberapa sekolah untuk mengadakan pembelajaran tatap muka
secara langsung di sekolah. Dengan catatan tetap memperhatikan protokol kesehatan. SDI
Amanatul Ummah menjadi salah satu sekolah yang diperbolehkan untuk tatap muka, dengan
pertimbangan bahwa dalam satu sekolah jumlah siswa SDI Amanatul Ummah tidak terlalu
banyak sehingga protokol kesehetan dan menjaga jarak dapat terlaksana dengan baik.
Selama pembelajaran daring dari rumah siswa-siswi SDI Amanatul Ummah melakukan
pembelajaran jarak jauh melalui aplikasi grup whatsapp. Setiap pagi bapak/ibu guru
memberikan materi pembelajaran yang disampaikan melalui grup whatsapp wali siswa.

4
Selama pembelajaran daring masih ditemukan beberapa kendala diantaranya seperti wali
siswa yang sibuk bekerja sehingga proses pendampingan saat pembelajaran, kurangnya
penggunakan teknologi lainnya menyebabkan penyampaian materi terbatas hanya dengan
mengirimkan e-book atau latihan soal melalui whatsapp, dan proses pembelajaran daring
yang tidak dilandaskan pada RPP yang sesuai dengan pembelajaran daring yang baik dan
benar.
Pembelajaran tatap muka mulai dilakukan kembali setelah mendapatkan izin dari diknas
pendidikan setempat. Tentunya pembelajaran tatap muka di era pandemi akan mengubah
beberapa cara interaksi dan model pembelajaran di kelas. Dengan demikian diperlukan untuk
perancangan proses pembelajaran tatap muka yang disesuaikan dengan kondisi pandemi saat
kini. Namun dalam hal ini, bapak/ibu guru SDI Amanatul Ummah masih memiliki kedala
dalam menciptakan suasana belajar yang disesuaikan dengan pandemi. Dengan demikian
proses belajar tatap muka dengan metode konvensional yang diisi dengan mengerjakan soal-
soal dalam Lembar Kerja Siswa (LKS).
Kehadiran kegiatan Kampus Mengajar Angkatan I di SDI Amanatul Ummah disembut
dengan baik oleh seluruh warga sekolah. Dengan adanya program KM ini maka siswa dan
guru merasa terbantu dengan adanya kehadiran mahasiswa karena dapat memberikan
pembelajaran secara offline dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Suasana
kegiatan penyambutan Mahasiswa KM di SDI Amanatul Ummah disajikan pada Gambar 2.4
berikut.

Gambar 2.4. Suasana Penyambutan Mahasiswa KM di SDI Amanatul Ummah

Program KM Angkatan I berkaitan dengan tujuan dari dilaksanakannya Kampus Merdeka


yakni agar memiliki hubungan antara dunia perguruan tinggi dengan dunia nyata atau dunia
kerja. Harapan dari adanya program KMP supaya mahasiswa menjadi agent of change yang
mampu memberikan inspirasi di lingkungan masyarakat dan tentunya membantu sekolah
untuk bisa bertahan melaksanakan pembelajarannya dengan transfer penerapan teknologi-
teknologi yang dikuasai oleh para mahasiswa.

5
B. Rencana Program dan Kegiatan

Program Kampus Mengajar dilaksanakan selama kurang lebih 80 Hari yakni mulai
tanggal 22 Maret 2021 hingga 25 Juni 2021. Implementasi program kampus mengajar
dilakukan di SDI Amanatul Ummah Blitar. Tujuan utama pelaksanaan kampus mengajar di
SDI Amanatul Ummah yakni membantu bapak/ibu guru dalam pelaksanaan belajar dari
rumah atau tatap muka di sekolah, khususnya dalam pembelajaran literasi dan numerasi
yang disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19. Rencana program kampus mengajar
dilakukan dengan implementasi kegiatan merdeka belajar dengan tahapan berdasarkan
Gambar 2.5 berikut.

Gambar 2.5. Bagan Rencana Program Kampus Mengajar

Mahasiswa KM ditugaskan untuk membantu para guru dan Kepala Sekolah dalam
melaksanakan proses pembelajaran atau administrasi sekolah di tengah pandemi Covid-19.
Hal ini program KM memberikan manfaat, seperti dalam hal membimbing belajar bagi para
peserta didik di tingkat sekolah dasar dan sekaligus pemberdayaan mahasiswa pendidikan
untuk membantu kegiatan sekolah. Berikut pemaparan rencana program bantuan

6
pembelajaran dan administrasi yang akan dilaksanakan selama kegiatan KM di SDI
Amanatul Ummah Blitar dipaparkan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Rencana Program Kampus Mengajar


No Kendala yang Dialami SDI Program Kampus Mengajar yang Ditawarkan
Amanatul Ummah Blitar
Membantu bapak/ibu guru yang mengelola
administrasi sekolah dalam membuat website sekolah
1. Belum memiliki website sekolah yang terintegrasi dengan baik, sehingga semua
informasi sekolah dapat diakses dengan mudah di
internet.
Membantu sekolah terkait branding sekolah di
berbagai media sosial yang ada seperti membuatkan
Jumlah siswa-siswi di SDI Amanatul
chanel Youtube, akun Facebook, Instagram, dan
Ummah masih terbilang sedikit, yakni
2. Twitter sekolah yang memuat berbagai aktivitas dan
total keseluruhan hanya terdapat 25
prestasi sekolah. Hal ini diharapkan mampu menarik
siswa SDI Amanatul Ummah.
minat masyarakat luas bersekolah di SDI Amanatul
Ummah Blitar.
Membantu bapak/ibu guru membuatkan RPP dengan
Sistematika pembelajaran yang masih
mengenalkan kegiatan numerasi dan literasi, serta
3. “asal” karena tidak didasarkan pada
memanfaatkan berbagai teknologi yang sesuai
RPP pembelajaran yang sesuai
dengan kondisi dan fasilitas sekolah.
Membuat beberapa inovasi pembelajaran di dalam /
Proses pembelajaran yang masih
di luar kelas yang efektif dan menyenangkan sesuai
4. menggunakan model pembelajaran
dengan model pembelajaran yang baik dan benar
konvensional
menyesuaikan kondisi pandemi Covid-19.
Membantu dalam mengusahakan tersedianya ruang
Sekolah tidak memiliki ruang baca
5. baca sebagai upaya membudayakan sikap literasi
ataupun perpustakaan sekolah
pada siswa-siswi SDI Amanatul Ummah.
Membantu bapak/ibu guru dalam berinovasi
Selama proses pembelajaran guru
membuat perangkat ajar seperti membuat handout,
6. maupun siswa hanya memiliki 1 bahan
modul, dan lainnya sebagai penunjang proses
ajar yakni menggunakan LKS.
pembelajaran.
Menghidupkan jiwa pancasila pada seluruh siswa
SDI Amanatul Ummah dengan membentuk tim
Belum pernah diadakan kegiatan petugas upacara dan membiasakan melakukan
7.
upacara bendera upacara bendera setiap hari senin sebagai
penghormatan kepada jasa-jasa para pahlawan
bangsa.
8. Terdapat beberapa siswa yang Membantu beberapa siswa yang mengalami kendala

7
mengalami ketertinggalan dalam dalam pembelajaran dengan memberikan jam
membaca dan berhitung tambahan belajar di luar jam pembelajaran di kelas.
Dengan demikian siswa yang mengalami
ketertinggalan dapat mengejar siswa-siswi lainnya.
Memberikan wawasan dan pembiasaan dalam
mematuhi protokol kesehatan selama berada di dalam
Kegiatan pembelajaran dalam pandemi
9. ataupun di laur area sekolah, dengan mematuhi
Covid-19
aturan memakai masker, mencuci tangan dengan
sabun, dan menjaga jarak.

Tabel di atas memaparkan beberapa rencana program yang akan dilaksanakan selama
kegiatan KM, namun tidak menutup kemungkinan mahasiswa juga akan siap dalam
membantu segala hal terkait pelaksanaan pembelajaran atau administrasi sekolah sewaktu-
waktu nantinya dibutuhkan.

Kegiatan pembelajaran tatap muka selama pandemi Covid-19 dijadwalkan setiap hari
Senin-Sabtu sejak pukul 07.00 – 11.00 WIB. Selain pembelajaran materi di kelas terdapat
beberapa kegiatan tambahan seperi melaksanakan Sholat Dhuha berjamaah dan Tahfidzul
Qur’an. Kedua kegiatan tersebut dilakukan secara rutin dan sebagai nilai plus yang diberikan
SDI Amanatul Ummah kepada siswa-siswinya. Selain membantu proses pembelajaran di
kelas, mahasiswa KM juga diminta membantu kegiatan tambahan tersebut, seperti membantu
dalam mengkoordinir kegiatan Sholat Dhuha dan membantu dalam kegiatan mengaji atau
Tahfidzul Qur’an.

Pada kebijakan kampus merdeka ini maka yang akan didapatkan oleh mahasiswa
dalam proses pengajaran kepada para siswa sekolah dasar yaitu dapat membantu anak yang
kesulitan belajar, mahasiswa akan lebih belajar bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya
dan juga mahasiswa akan lebih siap kerja pada saat lulus kuliah nanti, kemudian para
mahasiswa juga akan melatih rasa simpati dan empati serta rasa puas bisa membantu dan
menyalurkan ilmu kepada anak anak indonesia. Terkait implementasi di SDI Amanatul
Ummah diharapkan dapat membantu sekolah tersebut menjadi lebih maju dan baik. Dalam
artian sistem pembeajaran sudah sesuai dengan arahan kemendikbud yang mengenalkan
numerasi dan literasi dan mengikuti penyesuaian perkembangan zaman. Sehingga dapat
diketahui bahwa adanya program kampus mengajar dapat membentuk suatu hubungan yang
saling menguntungkan untuk pihak mahasiswa KM dan sekolah patnernya.

8
BAB III
PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

A. Persiapan Program Kampus Mengajar


Persiapan program kampus mengajar angkatan I dapat digambarkan dalam Gambar 3.1
berikut.

Pendaftaran program Kampus Mengajar Angkatan I dimulai pada tanggal 9 – 21 Februari


2021 melalui website resmi kemendikbud. Pendaftaran dilakukan secara online dengan
mengunggah beberapa persyaratan seperti surat tugas dan surat rekomendasi dari jurusan
universitas masing-masing, dan sebagainya. Setelah dinyatakan lulus pada seleksi 1 dan 2
kemudikan mahasiswa KM wajib mengikuti pembelakalan yang dilakukan secara online
selama 1 pekan. Pembelakan tersebut diisi dengan penyampaian materi KM yang
disampaiakn oleh beberapa ahli dan mengaplikasikannya ke dalam bentuk tugas yang
dikerjakan setiap harinya.

B. Pelaksaan Program Kampus Mengajar


Pelaksaan program kampus mengajar di laksanakan di SDI Amanatul Ummah di mulai
sejak hari senin 22 Maret 2021. Sebelum meluncur ke SD tujuan, mahasiswa KM diarahkan
untuk ke Dinas Pendidikan setempat guna memperoleh surat tugas selama pelaksanaan KM.
Kegiatan pembukaan dan mengurus surat penugasan dari dinas setempat dilaksanakan sejak
pukul 07.00 WIB hingga 10.00 WIB. Kemudian mahasiswa bersama Dosen Pembimbing
Lapangan DPL KM langsung meluncur ke SD tujuan yakni SDI Amanatul Ummah Blitar
guna menyampaikan surat tugas dan maksud tujuan pelaksanaan program KM. Kemudian
keesokan harinya dilaksanakan proses penyambutan mahasiswa KM oleh SDI Amanatul
Ummah yang dihadiri oleh seluruh dewan guru SDI Amanatul Ummah. Berikut bukti
dokumentasi kegiatan di Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar dan penyambutan mahasiswa
KM di SDI Amanatul Ummah Blitar pada Gambar 3.2.

9
Gambar 3.2 Suasana di Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar dan Penyambutan di SDI Amanatul Ummah

Mahasiswa KM yang ditugaskan di SDI Amanatul Ummah berjumlah 4 mahasiswa yang


berasal dari Universitas Negeri Malang dan Universitas Muhammadiyah Malang. Pada hari
Rabu 24 Maret 2021 mahasiswa KM memulai pelaksanaan program KM. Setiap hari senin
sampai sabtu seluruh mahasiswa KM berada di SDI Amanatul Ummah mulai pukul 07.00
hingga 12.00 WIB. Hal ini untuk menyamaratakan seluruh tim KM beserta dewan guru.
Selama pelaksanaan program KM, mahasiswa telah mengimplementasikan rencana program
yang telah dirancang pada tahap persiapan. Berikut dipaparkan beberapa kegiatan yang telah
berhasil mahasiswa KM laksanakan selama kegiatan di SDI Amanatul Ummah pada Tabel
3.1.
Tabel 3.1 Pelaksanaan Kegiatan Selama Program Kampus Mengajar
No Kegiatan Bukti Dokumentasi Kegiatan
1. Pembuatan website sekolah

2. Pembuatan akun sosial media sekolah

10
3. Kegiatan upacara peringatan Hari Pancasila

4. Kegiatan senam pagi bersama seluruh siswa

5. Kegiatan buka bersama

6. Kegiatan sholat dhuha berjamaah

7. Kegiatan peringatan Hari Air dan Bumi

11
8. Kegiatan peringatan Hari Puisi Nasional

9. Kegiatan Tahfidzul Qur’an

10. Kegiatan belajar di kelas

11. Kegiatan SDI Ceria

12. Kegiatan Pelepasan Kelas VI SDI Amanatul


Ummah Blitar

13. Kegiatan penyemprotan disinfektan area


sekolah oleh PMI Kabupaten Blitar

12
14. Kegiatan halal bihalal idul fitri

15. Kegiatan Pondok Ramadhan

16. Pelaksanaan Ujian PTS dan PAT seluruh


siswa SDI Amanatul Ummah

17. Kegiatan literasi

18. Kegiatan pada jam tambahan untuk siswa


yang kesulitan belajar

Pelaksanaan program KM di SDI Amanatul Ummah cenderung ke proses pembelajaran


belajar mengajar. Pada pelaksanaan program KM di SDI Amanatul Ummah, mahasiswa
seringkali bahkan hampir setiap hari diminta bantuan untuk menggantikan jam mengajar
bapak/ibu yang sedang berhalang hadir di kelas. Pelaksanaan program KM terkait adaptasi
teknoogi telah dilakukan dengan membuat akun media sosial SDI Amanatul Ummah sebagai

13
media branding sekolah dan membantu bapak/ibu guru dalam mengisi konten seperti video
yang diunggah di chanel youtube sekolah. Sedangkan pelaksanaan bantuan terkait
administrasi sekolah, mahasiswa telah membantu dalam hal membuat website sekolah
sebagai media informasi sekolah kepada masyarakat luas.

C. Analisis Hasil Pelaksanaan Program Kampus Mengajar


Selain melakukan kegiatan belajar, mahasiswa juga telah sangat akrab dengan seluruh
siswa SDI Amanatul Ummah. Mereka telah menganggap kami mahasiswa KM sebagai
bagian dari keluarga SDI Amanatul Ummah. Kegiatan pelaksanaan KM di SDI Amanatul
Ummah berjalan selama lebih kurang 80 hari berlangsung dengan sangat menyenangkan,
mengesankan, dan banyak pelajarann dan pengalaman penting bagi mahasiswa KM.
Analisis selama pelaksanaan kegiatan, ditemukan beberapa kendala sebagai berikut.
1. Belum tersedia kamar mandi siswa, sehingga siswa harus menggunakan kamar mandi
masjid;
2. Belum tersedia perpustakaan, sehingga harus selalu berkoordinasi dengan Dinas
Perpustakaan Kabupaten Blitar terkait pinjam-meminjam buku bacaan untuk siswa;
3. Tidak tersedia kantin atau koperasi siswa, sehingga setiap jam istirahat siswa membeli
jajan ke toko di luar area sekolah;
4. Kurangnya tenaga pengajar, sehingga ketika ada 1 guru saja yang tidak masuk maka
akan ada kelas yang mengalami kekosongan jam belajar;
5. Tidak terdapat petugas kebersihan, sehingga diharuskan siswa/bapak ibu guru piket
menyapu area sekolah. Namun seringkali didapati masih ditemukan banyak sampah
berserakan di area sekolah;
6. Tidak tersedia LCD Proyektor sehingga media pembelajaran berbasis laptop masih
sukar untuk diterapkan;
7. Tidak tersedia bahan ajar seperti buku paket dan sebagainya, hanya ada LKS siswa
yang dibeli mandiri oleh siswa tersebut;
8. Terdapat beberapa siswa yang tidak lancar membaca dan menulis.
Temuan beberapa kendala tersebut tidak menyurutkan semangat mahasiswa KM untuk
terus mengabdi. Dalam hal ini, mahasiswa menyoroti temuan kendala terkait ditemukannya
beberapa siswa yang mengalami ketertinggalan saat belajar di kelas dikarenakan tidak lancar
membaca. Dalam hal terdapat 2 siswa yang mengalami kesulitan membaca yakni 1 siswa di
kelas 2 dan 1 siswa di kelas 4. Kesulitan membaca ini ternyata telah membuat bapak/ibu guru
menyerah dan hanya bersikap memaklumi keadaan kedua siswa tersebut. Hasil koordinasi

14
bersama beberapa guru, diketahui bahwa menurut pendapat bapak/ibu guru kedua siswa
tersebut sukar membaca dikarenakan memiliki keterabatasan, dalam artian “tidak normal”.
Hal ini tentu membuat mahasiswa KM penasaran dan menggali lebih lanjut terkait potensi
dari kedua siswa tersebut.
Siswa kelas 2 berinisial “A” ketika dites membaca memang benar bahwa dia tidak dapat
membaca, bahkan untuk mengenali huruf abjad saja, siswa tersebut masih mengalami
kesulitan. Padahal siswa tesrebut telah berada di kelas 2. Artinya ketika berada di kelas 1
pihak sekolah tetap menaikkan siswa tersebut meskipun sangat tertinggal dibanding dengan
teman-teman lainnya. Sedangkan siswa di kelas 4 berinisial “P” juga ternyata sangat sulit
untuk mengeja bacaan. Dalam hal ini siswa kelas 4 lebih baik kemampuan membacanya
dibandingkan siswa yang satunya. Hal ini dilihat dari progres siswa kelas 4 yang telah
mampu mengenali huruf atau abjad, dan kesusahan dalam mengeja haruf-huruf tersebut.
Kepada kedua siswa tesrebut, mahasiswa KM memberikan fasilitas tambahan belajar
1jam sepulang sekolah untuk melatihnya belajar membaca. Selama hampir 1 bulan
pelaksanaan program tambahan tersebut, didapati ada sedikit progres yang terjadi pada siswa
dengan inisial “P”. Dengan demikian membuktikan bahwa “tidak ada siswa yang bodoh,
yang ada siswa yang spesial” dalam artian kedua siswa tersebut membutuhkan perhatian lebih
dari bapak/ibu guru dibandingkan siswa lainnya. Sehingga solusi dari kendala ini yaitu
perlunya dukungan atau perhatian lebih dari bapak/ibu guru untuk melatih membaca. Bukan
hanya bapak/ibu guru di sekolah, namun kerja sama orangtua di rumah juga sangat
dibutuhkan dalam hal ini.
Penerapan teknologi di SDI Amanatul Ummah “terbilang” belum maksimal karena
beberapa kendala,salah satunya adalah kondisi siswa dan fasilitas sekolah yang masih kurang.
Namun, sebenarnya kemampuan dan kesiapan guru sudah mumpuni. Adaptasi
teknologi yang dilakukan di SDI Amanatul Ummah ada berbagai macam, diantaranya
adalah penyampaian informasi perkuliahan disampaikan secara online kepada wali siswa
melalui grup whatsapp, dan ketika pemebelajaran daring juga telah menggunakan grup
whatsapp untuk penyampaian materi dan tugas siswa. Namun hal ini masih dirasa kurang,
sebaiknya guru melakukan inovasi lebih terkait media pembelajaran dengan mengadaptasi
teknologi, misalnya membuat video pembejaran. Dengan pemberian video pembelajaran
maka akan menarik perhatian dan minat belajar siswa, sehingga akan tercapai tujuan
pembelajaran secara maksimal.
Sistem administrasi di SDI Amanatul Ummah sudah cukup baik. Dalam hal sudah tertata
beberapa penanggung jawab untuk setiap tugas administrasi. Namun kendala yang

15
ditemukan, bahwa petugas penanggung jawab administrasi juga memegang jam mata
pelajaran siswa, sehingga ketika ada pekerjaan administrasi yang harus segera diselesaikan,
maka mata pelajaran pada kelas tersebut menjadi kosong. Dengan demikian, perlu ditambah
guru baru yang benar-benar hanya fokus di administrasi sekolah tanpa harus mengorbankan
kelas kosong.

16
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan rangkaian program Kampus Mengajar (KM) Angkatan I yang
telah dilaksanakan oleh mahasiswa dapat diambil simpulan bahwa pengenalan
tekonologi dalam proses pembelajaran siswa berjalan dengan semestinya dan
mendapatkan respon yang sangat antusias dari siswa-siswi. Pengabdian yang dilakukan
11 minggu di sekolah terpilih dapat bermanfaat bagi siswa dan guru demi
meningkatkan pembelajaran secara luring maupun daring dalam situasi pandemi.

B. Saran
Program KMP ini sendiri memiliki tujuan untuk memberikan solusi bagi Sekolah Dasar
yang terdampak Pandemi Covid-19 dengan memperdayakan para mahasiswa yang
berdomisili di sekitar wilayah sekolah dasar tersebut. Implementasi Kampus Mengajar (KM)
Angkatan I dilaksanakan di SDI Amanatul Ummah terbukti dapat memberikan dampak
positif bagi peserta didik seperti meningkatnya minat belajar, meningkatnya kemampuan
literasi terpadu dan numerasi. Selain itu, manfaat bagi para mahasiswa diantaranya dapat
memberikan pengalaman mengajar secara langsung sehingga dapat mengembangkan
kemampuan interpersonal dan kepemimpinan yang dimiliki.

17
DAFTAR RUJUKAN

Bhagaskara, A. E., Afifah, E. N., & Putra, E. M. (2021). Pembelajaran Dalam Jaringan

(DARING) Berbasis WhatsApp Di SD Yapita. ZAHRA: Research and Tought

Elementary School of Islam Journal, 2(1), 13–23.

Purba, R. A., Rofiki, I., Purba, S., Purba, P. B., Bachtiar, E., Iskandar, A., Febrianty, F.,

Yanti, Y., Simarmata, J., & Chamidah, D. (2020). Pengantar Media Pembelajaran.

Yayasan Kita Menulis.

Rosita, D. A., & Damayanti, R. (2021). PELAKSANAAN PROGRAM KAMPUS

MENGAJAR PERINTIS PADA SEKOLAH DASAR TERDAMPAK PANDEMI

COVID-19. Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 2(1), 42–49.

Sudaryanto, S., Widayati, W., & Amalia, R. (2020). Konsep Merdeka Belajar-Kampus

Merdeka dan Aplikasinya dalam Pendidikan Bahasa (dan Sastra) Indonesia. Kode:

Jurnal Bahasa, 9(2).

Tohir, M. (2020). Merdeka Belajar: Kampus Merdeka.

Widiyono, A., Irfana, S., & Firdausia, K. (2021). Implementasi Merdeka Belajar Melalui

Kampus Mengajar Perintis Di Sekolah Dasar. Metodik Didaktik: Jurnal Pendidikan

Ke-Sd-An, 16(2).

18
LAMPIRAN

Surat Rekomendasi dari Fakultas MIPA

Surat Keterangan Kelakuan Baik

19
Kebersamaan Mahasiswa KM dan Siswa

20

Anda mungkin juga menyukai