Disusun Oleh :
NIM : 3173122009
PENDIDIKAN ANTROPOLOGI
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
Rahmat dan Penyertaan-Nya, kami masih bisa menyelesaikan tugas Critical Book Review ini
dengan baik yang mana untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pendidikan Pancasila. Terima
Oleh karena itu, saya sangat berharap kepada Saudara-Saudari sekalian yang
membaca Tugas kami ini dengan senang hati saya menerima dan membutuhkan
saran, kritik serta ide-ide dari pembaca sekalian.Demikianlah kata pengantar dari
saya, jika ada kesalahan mohon dimaafkan.Sekian dan Terimakasih.
Penulis
Crriittical B oook Reevviieew | 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................................................................2
INDENTITAS BUKU...............................................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................................................................................4
B. Tujuan CBR...............................................................................................................................................................................4
C. Manfaat CBR.............................................................................................................................................................................4
BAB II RINGKASAN BUKU.............................................................................................................................................................5
A. Kelebihan buku..................................................................................................................................................................15
B. Kelemahan buku...............................................................................................................................................................15
BAB IV PENUTUP................................................................................................................................................................................16
A. Kesimpulan...............................................................................................................................................................................16
B. Saran...............................................................................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................................................................19
Crriittical B oook Reevviieew | 3
BAB I
PENDAHULUAN
Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan mempunyai sifat
yang universal, yaitu Pancasila. Sehubungan dengan hal ini, maka bangsa Indoneisa harus
memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, sebagai upaya membentuk karakter
bangsa dan tidak menyimpang dari nilai-nilai pancasila. Adapun Pengertian Pancasila dalam
Nilai-nilai Pancasila bersumber dan digali dari nilai agama, kebudayaan, dan adat
istiadat.
Untuk memenuhi salah satu tugas Critical Book Review dari mata kuliah
Pendidikan Pancasila.
Untuk lebih menambah wawasan kami mengenai makna dari sebuah Pancasila.
Supaya kita dapat mengetahui sistem pengerjaan CBR dari mata kuliah
Pendidikan Pancasila.
2. Supaya kita dapat menambah wawasan kami mengenai makna dari sebuah Pancasila.
Crriittical B oook Reevviieew | 4
BAB II
IDENTIFIKASI BUKU
Buku Utama
Judul Buku
Penulis Buku
Penerbit
Tahun Terbit
Jumlah Hal
ISBN
: Kencana
: 2015
: 250 Halaman
: 979-3465-03-4
Buku Pembanding :
Judul Buku
Penulis Buku
Penerbit
Tahun Terbit
Jumlah Hal
ISBN
: 2016
: vi + 242 Halaman
: 978-602-6470-01-0
BAB 1 PENDAHULUAN
indonesia yang cerdas, bermartabat dan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Namun demikian, alih-alih mendidik bangsa menjadi warga negara lebih cerdas dalam
kekuasaan orde baru, telah direkayasa sebagai alat untuk melanggengkan kekuasaan melalui
Setelah Orde Baru berakhir pada 1998, ideologi negara Indonesia Pancasila seakan
orde baru, Pancasila selalu hadir dalam setiap pidato kepala negara dan pejabat dibawahnya.
Pendidikan Pancasila digalakkan di berbagai tingkatan dan penataran dilakukan bagi pegawai
Mengiringi gerakan reformasi dan demokratisasi, Indonesia tidak sepi dari ujian dan
ancaman disentigasi. Ujian setelah lengsernya Presiden Soeharto adalah lepasnya Timor-timor
mengubah secara signifikan Indonesia menjadi masyarakat yang terbuka dan kritis.
Identitas adalah ungkapan nilai-nilai budaya suatu bangsa yang bersifat khas
dan membedakannya dengan bangsa lain. Kekhasan yang melekat pada sebuah
bangsa banyak dikaitkan dengan sebutan “identitas nasional”. Namun demikian,
proses pembentukan identitas nasional bukan sesuatu yang sudah selesai, tetapi
sesuatu yang terus berkembang dan kontekstual mengikuti perkembangan zaman.
umum dibangun dari uang rakyat. Semangat dan antusiasme keagamaan sebagaimana terlihat
pada semaraknya perayaan hari-hari besar keagamaan, tidak sebanding lurus dengan angka
tindakan korupsi dikalangan birokrasi dan swasta yang masih tinggi. Sebuah kenyataan
Secara etimologis, kata demokrasi (dari kata yunani) adalah bentukan dari dua kata demos
(rakyat) dan cratein atau cratos ( kekuasaan dan kedaulatan). Perpaduan kata demos
dan cratein atau cratos membentuk kata demokrasi yang memiliki pengertian umum sebagai
sebuah bentuk pemerintahan rakyat dan dilakukan secara langsung oleh rakyat atau melalui
wakil dari mereka melalui para wakil mereka melalui mekanisme pemilihan yang
berlangsung secara bebas.
Demokrasi tidak datang dengan tiba-tiba dari langit. ia merupakan proses panjang melalui
pembiasaan, pembelajaran, dan penghayatan. Untuk tujuan ini dukungan sosial dan dukungan
mana demokrasi sebagai perinsip acuan hidup bersama antar warga negara dan
antara warga negara dengan negara dijalankan dan dipatuhi oleh kedua belah pihak.
A. Pengertian Konstitusi berasal dari bahasa Prancis yaitu constituer yang berarti
membentuk. Dalam bahasa Latin kata konstitusi merupakan gabungan dua kata yakni
cume berarti “bersama dengan” dan statuere berarti “membuat sesuatu agar berdiri”
atau “mendirikan, menetapkan sesuatu”. Istilah konstitusi (constitution) dalam bahasa
Inggris memiliki makna yang lebih luas dari UUD, yakni keseluruhan dari peraturan-
peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara-
cara bagaimana suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat.
Anatomi kekuasaan (kekuasaan politik) tunduk pada hokum 2. Jaminan dan perlindungan hak-
hak asasi manusia 3. Peradilan yang bebas dan mandiri 4. Pertanggung jawaban kepada rakyat
sebagai sandi utama dari asas kedaulatan rakyat. Keempat cakupan isi konstitusi diatas
A.Pengertian Negara. Istilah Negara merupakan terjemahan dari beberapa kata asing: state
(Inggris) staat (Belanda dan Jerman) atau etat(Perancis). Secara etimologi, Negara diartikan
sebagai organisasi tertinggi di antara satu kelompok masyarakat yang memiliki cita-cita untuk
bersatu, hidup di dalam suatu kawasan dan mempunyai pemerintahan yang brdaulat.
ketertiban hukum, Bertujuan untuk mencapai kesejahteraan umum. Dalam konteks Negara
Indonesia, tujuan Negara adalah sebagaimana tertuang dalam Pembukaan dan Penjelasan
UUD 1945.
C. Unsur – unsur Negara Ada tiga unsur penting yaitu rakyat, wilayah dan pemerintah. 1.
Rakyat Adalah sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh rasa persamaan dan bersama
sama mendiami suatu wilayah tertentu. 2. Wilayah Adalah unsur Negara yang harus terpenuhi
karena tidak mungkin ada Negara tanpa ada batas-batas territorial yang jelas. Secara umum
wilayah dalam sebuah Negara biasanya mencakup daratan, perairan (samudra, laut dan sungai)
dan udara. 3. Pemerintah Adalah alat kelengkapan Negara yang harus bertugas memimpin
Ada dua macam pengakuan suatu Negara, yakni pengakuan de facto ialah
pengakuan atas fakta adanya Negara dan pengakuan de jure merupakan pengakuan
akan sahnya suatu Negara atas dasar pertimbangan yuridis menurut hokum.
Pengertian HAM. Menurut Locke, hak asasi manusia adalah hak-hak yang diberikan
langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai sesuatu yang bersifat kodarti. HAM
adalah hak dasar setiap manusia yang dibawa sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa. HAM ini tertuang dalam UU Nomor 39 Tahun 1999. Menurut UU, hak asasi
manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hokum, pemerintah dan setiap
orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
merumuskan dasar-dasar ketatanegaraan dan kelengkapan Negara yang menjamin hak dan
kewajiban dan warga Negara yang hendak diproklamirkan. Perjuangan Boedi Oetomo adalah
perjuangan akan kebebasan berserikat dan mengeluarkan pendapat melalui organisasi massa
dan konsep perwakilan rakyat. 2. Peirode Setelah Kemerdekaan a. Periode 1945 - 1950
Sepanjang periode ini, wacana HAM bisa dicirikan pada: bidang sipil dan politik bidang
ekonomi, social dan budaya b. Periode 1950- 1959 Dikenal dengan masa demokrasi
parlementer. c. Periode 1959 – 1966 .Masa berakhirnya Demokrasi Liberal, digantikan
oleh sistem Demokrasi Terpimpin. d. Periode 1966 – 1998 e. Periode Pasca
– Orde Baru
Crriittical B oook Reevviieew | 10
BAB 8 OTONOMI DAERAH DALAM KERANGKA NRGARA KESATUAN
mempunyai visi yang dapat dirumuskan dalam tiga ruang lingkup utama yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya: politik, ekonomi dan budaya. 1. Visi otonomi daerah di
bidang politik harus dipahami sebagai sebuah proses untuk membuka ruang bagi lahirnya
kepala pemerintahan daerah yang dipilih secara demokratis dan memelihara suatu
mekanisme pengambilan keputusan yang taat pada asas pertanggung jawaban public. 2. Visi
otonomi daerah di bidang ekonomi mengandung makna bahwa harus menjamin lancarnya
bidang social dan budaya mengandung pengertian bahwa otonomi daerah harus diarahakan
pada pengolaan, penciptaan dan pemeliharaan integrasi dan harmoni social. Juga dapat
memberikan nilai, tradisi, karya seni, karya cipta, bahasa dan karya sastra local.
Sejarah Otonomi Daerah di Indonesia UU No.1 Tahun 1945 yang mengatur tentang
pemerintahan daerah pascaproklamasi kemerdekaan. Ditetapkannya undang-undang
ini merupakan hasil dari berbagai pertimbangan
tentang sejarah pemerinthan di masa kerajaan serta pada masa pemerintah colonial. Dalam
undang-undang ini ditetapkan tiga jenis daerah otonom, yaitu keresidenan, kabupaten dan
kota. Periode berlakunya undang-undang ini sangat terbatas. Sehingga dalam kurun waktu tiga
tahun belum ada peraturan pemerintah yang mengatur mengenai penyerahan urusan kepada
daerah. Undang- undang ini kemudian diganti dengan UU No. 22 Tahun 1948
Crriittical B oook Reevviieew | 11
tersebut berfokus pada pengaturan tentang susunan pemerintahan daerah yang
demokratis.
BAB 9 TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH (GOOD AND
CLEAN GOVERNANCE)
pemerintahan yang bersih adalah model pemerintahan yang efektif, efesien, jujur, transparan
dan bertanggung jawab juga berarti baik dalam proses maupun hasil-hasilnya. Faktor lain yang
tak kalah penting, suatu pemerintahan dapat dikatakan baik jika produktivitas bersinergi
dengan peningkatan indicator kemampuan ekonomi rakyat, baik dalam aspek produktivitas,
daya beli, maupun kesejahteraan spiritualnya. Sebagai sebuah paradigm pengelolaan lembaga
Negara dapat terwujud secara maksimal jika ditopang oleh unsur saling terkait yakni Negara,
fundamental (asas) dalam good governance: 1. Parisipasi Adalah bentuk keikutsertaan warga
masyarakat dalam pengambilan keputusan, baik langsung maupun melalui lembaga perwakilan
yang sah. 2. Penegakan Hukum Pengelolaan pemerintahan yang professional harus didukung
oleh penegakan hokum yang berwibawa. Tanpa kepastian dan aturan hokum, proses politik
tidak akan berjalan dan tertata dengan baik. Komitmen pemerintah untuk menegakkan hokum
mahasiswa sehingga menjadi dorongan pokok (leitmotive) dan bintang penunjuk jalan (leitstar)
bagi calon pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa di berbagai bidang dan tingkatan.
Selain itu, agar calon pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa tidak mudah
terpengaruh oleh pahampaham asing yang dapat mendorong untuk tidak dijalankannya nilai-
nilai Pancasila. Pentingnya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi adalah untuk menjawab
tersebut ditujukan untuk melahirkan lulusan yang menjadi kekuatan inti pembangunan dan
INDONESIA?
Pada bab kedua ini, membahas sejarah perumusan Pancasila. Bahasan ini
penting agar mengetahui dan memahami proses terbentuknya Pancasila sebagai
dasar negara. Tujuannya adalah agar dapat menjelaskan proses dirumuskannya
Pancasila sehingga terhindar dari anggapan bahwa Pancasila merupakan produk
rezim Orde Baru. Pembahasan pada bab kedua ini, diawali dengan penelusuran
tentang konsep dan urgensi Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.
INDONESIA?
Bab ketiga membahas kedudukan Pancasila sebagai dasar negara. Pokok bahasan ini
mengkaji hubungan antara Pancasila dan Proklamasi, hubungan antara Pancasila dan
Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, penjabaran Pancasila dalam pasal-
pasal UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, implementasi Pancasila dalam pembuatan
kebijakan negara, khususnya dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam. Pada
bab ini, mahasiswa diajak untuk memahami konsep, hakikat, dan pentingnya
Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, atau dasar filsafat negara Republik
Indonesia dalam kehidupan bernegara.
Ideologi merupakan seprangkat sistem yang menjadi dasar pemikiran setiap warga
negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sejarah konsep ideologi dapat ditelusuri jauh sebelum istilah tersebut digunakan
Destut de Tracy pada penghujung abad kedelapan belas. Tracy menyebut ideologi
sebagai Science of Ideas, yaitu suatu program yangdiharapkan dapat membawa
perubahan institusional bagi masyarakat perancis.
yang dicari landasan filosofisnya berdasarkan sistem-sistem dan cabang-cabang filsafat yang
Pancasila sebagai Genetivus Subjektivus memerlukan landasan pijak filosofis yang kuat yang
mencakup tiga dimensi, yaitu landasan ontologis, landasan epistemologis dan landasan
aksieologis. Ontologi menurut pandangan Bakker adalah ilmu yang paling universal karena
Pancasila dikaji sebagai sistem etika yang meliputi: pengertian etika, etika Pancasila,
Pancasila sebagai solusi problem bangsa, seperti korupsi, kerusakan lingkungan, dekadensi
moral, dan lain-lain. Pancasila sebagai sistem etika di samping merupakan way of life bangsa
Indonesia juga merupakan struktur pemikiran yang disusun untuk memberikan tuntunan atau
panduan kepada setiap warga negara Indonesia untuk bersikap dan bertingkah laku. Pancasila
sebagai sistem etika dimaksudkan untuk mengembangkan dimensi moralitas dalam diri setiap
BAB III
PEMBAHASAN
Dimana Buku ini menurut saya dari segi warna dan sampul sudah menarik, karena
kebanyakan pembaca tertarik pada buku itu ialah ketika ia melihat buku itu bewarna,
bergambar dan bagus untuk dibaca serta tulisan dalam buku nya pun bagus.
Buku ini juga terlihat bagus dari sisi Rangkuman, karena dalam buku ini dilampirkam juga
rangkuman dari setiap bab. Hal itu membuat pembaca yang menggunakan buku ini
dapat membaca rangkuman atau kesimpulan dari tiap bab yang dibaca.
Buku ini juga dilengkapi link-link atau website di setiap gambar yang ditampilkan
di setiap bab. Itu sebabnya buku ini sudah terjamin mutu nya karena
melampirkan website.
Materi yang tercantum dalam buku ini sudah lumayan lengkap dan sedikit lebih
rinci sehingga bisa dijadikan buku utama dalam pembelajaran.
melampirkan dan menyuruh peserta didik / Mahasiswa yang menggunakan buku harus
extra dalam mengerjakan tugas rutin di setiap sub-bab maupun di akhir bab.
Adanya penjabaran materi yang terlalu pangjang membuat siapa yang membaca terkadang
buku pegangan Mahasiswa, karena kebanyakan buku yang ada di kalangan Mahasiswa
biasanya dari diktat yang diberi oleh Dosen per tiap mata kuliah.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bab kedua, membahas Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia. Pokok
bahasan ini mengkaji dinamika Pancasila pada era pra kemerdekaan, awal
kemerdekaan, Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi. Pada bagian ini, mahasiswa
akan dihantarkan untuk memahami arus sejarah bangsa Indonesia, terutama terkait
dengan sejarah perumusan Pancasila. Hal tersebut penting untuk diketahui karena
Bab ketiga, membahas kedudukan Pancasila sebagai dasar negara. Pokok bahasan ini
mengkaji hubungan antara Pancasila dan Proklamasi, hubungan antara Pancasila dan
Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, penjabaran Pancasila dalam
pasal-pasal UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, implementasi Pancasila dalam
pembuatan kebijakan negara, khususnya dalam bidang politik, ekonomi, sosial
budaya dan hankam. Pada bab ini, mahasiswa diajak untuk memahami konsep,
hakikat, dan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, atau
dasar filsafat negara Republik Indonesia dalam kehidupan bernegara.
Bab keempat, dibahas tentang kedudukan Pancasila sebagai ideologi negara. Pokok
bahasan ini mengkaji Pengertian dan Sejarah Ideologi, Pancasila dan Ideologi
Dunia, Pancasila dan Agama. Bahasan ini sangat penting karena ideologi
merupakan seperangkat sistem yang diyakini setiap warga negara dalam kehidupan
Bab keenam, Pancasila dikaji sebagai sistem etika yang meliputi: pengertian etika, etika
Pancasila, Pancasila sebagai solusi problem bangsa, seperti korupsi, kerusakan
Bab ketujuh, membahas dan mengkaji Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu,
yang meliputi nilai ketuhanan, kemanusian, persatuan, kerakyatan dan keadilan. ebagai
perubahan yang luar biasa. Pengembangan iptek tidak dapat terlepas dari situasi yang
4.2 Saran
juga harus terlibat dan berkontribusi langsung dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara sebagai perwujudan sikap tanggung jawab warga negara. Tanggung jawab
yang penting berupa sikap menjunjung tinggi moralitas dan menghormati hukum yang
pengertian etika, aliran etika, dan pemahaman Pancasila sebagai sistem etika sehingga
Bagi Para Pengajar (Guru, Dosen, Ataupun PPL/PPG), bahwasanya buku ini sangat
cocok digunakan sebagai materi pendukung ketika pembelajaran berlangsung.
Karena buku ini sangat lengkap materinya, dimana dijabarkan semua mulai dari
konsep, definisi, gambar, menurut para ahli dan sejarah. Dan buku ini juga
sangat cocok digunakan sebagai pendukung pemaparan materi di kelas dalam
pelajaran Pendidikan Pancasila.
Bagi Pembaca, buku ini sangat cocok dibaca-baca atau untuk sebagai pendukung
referensi tambahan tugas. Karena biasanya pembaca jauh lebih tertarik membaca
buku ketika ada tugas yang disuruh oleh Guru / Dosen untuk mencari pendukung
referensi buku lainnya.
Crriittical B oook Reevviieew | 18
DAFTAR PUSTAKA
Ubadeillah dan
Abdul,2015.pancasila,demokrasi,HAM,dan
masyarakat madani,Kencana,Jakarta.
“”
Tim Penyusun RISTEKDIKTI, 2016.
Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi ..
Crriittical B oook Reevviieew | 19