TIM PENGENDALIAN INFLASI NASIONAL

Keynote Speech Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

EVALUASI KOORDINASI PENGENDALIAN INFLASI TAHUN 2019

DAN ARAH KEBIJAKAN KE DEPAN

RAPAT KOORDINASI NASIONAL PENGENDALIAN INFLASI TAHUN 2020

JAKARTA, 22 OKTOBER 2020
1
 COVID-19 MASIH MENINGKAT NAMUN DIIRINGI DENGAN RECOVERY RATE YANG MEMBAIK 2

• Jumlah kasus sembuh COVID-19 di Indonesia sebesar 289.243 (Recovery Rate = 79,19%), diatas rata-rata Global
• Jumlah kasus meninggal dengan konfirmasi COVID-19 di Indonesia sebanyak 12.617 kasus (CFR = 3,45%).
• Kasus di Indonesia : CRR tren-nya mengalami peningkatan, dan CFR tren-nya mengalami penurunan.

Perkembangan COVID-19
Global Indonesia Indonesia
320.000 6.000

Kasus Sembuh Meninggal Meninggal 280.000

Kasus Sembuh 5.000
240.000

4.000
200.000
74,67% 2,76% 79,19% 3,45% 160.000 3.000

120.000
2.000

USA Jepang 80.000

1.000
40.000
Kasus Sembuh Meninggal Kasus Sembuh Meninggal
0 0

65,08% 2,66% 1,80%

92,28% Kasus Baru -rhs Kasus (Kumulatif)
Meninggal (baru) -rhs MA7 Kasus Baru -rhs
MA7 Sembuh (baru) -rhs

Sumber: WHO, covid19.go.id (data 19-10-2020), worldometers.info (20-10-2020, 10:00 WIB)

 PEREKONOMIAN DUNIA DAN INDONESIA SEDANG TERKONTRAKSI 3
• Pandemi covid-19 telah memicu kontraksi perekonomian global. Beberapa negara utama telah mengalami resesi pada tw-II 2020.
• Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2020 terkontraksi sebesar -5,32% (yoy), masih lebih baik dibanding negara peers.
• Berdasarkan pengeluaran, konsumsi RT yang memiliki porsi 57,85% total PDB terkontraksi sebesar -5,51% (yoy). Penguatan daya beli
masyarakat menjadi salah satu target kebijakan PEN untuk mendongkrak pertumbuhan Indonesia 2020.

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA (%YOY) GDP Growth (% YoY) GDP Growth (%QoQ AR)
No Negara Q1 2020 Q2 2020
6 5,06 5,27 5,17 5,18 5,07 5,05 5,02 4,97 Q1 2020 Q2 2020
(Jan—Mar) (Apr-June)
4 2,97
1 Indonesia 2.97 -5.32 -2.41 -4.19
2 2 Thailand -2.0 -12.2 -9.7 -2.5
0 3 Japan -1.8 -9.9 -2.5 -27.8
-2 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
4 Malaysia 0.7 -17.1 -2.0 -16.5
-4 2018 2019 2020 5 US 0.3 -9.5 -5.0 -32.9
-6 -5,32 6 China -6.8 3.2 -10.0 11.5
7 Eurozone -3.1 -15.0 -3.6 -12.1
PERTUMBUHAN EKONOMI MENURUT PENGELUARAN (%YOY) 8 Germany -2.3 -11.7 -2.0 -10.1
2,84 3,74
5,00 1,70 0,24
9 UK -1.7 -21.7 -2.2 -20.4
0,00 10 France -5.7 -19.0 -5.9 -13.8
-5,00 -2,19 11 South Korea 1.4 -2.9 -1.3 -3.3
-10,00 -5,51 -4,91
-6,90 -7,76 -8,61 12 Hongkong -9.1 -9.0 -5.5 -0.1
-15,00 -11,66 13 Singapore -0.3 -12.6 -3.3 -41.2
-20,00 -16,96 14 Filipina -0.7 -16.5 -5.7 -15.2
Konsumsi Konsumsi Konsumsi PMTB Ekspor Impor
Rumah Pemerintah LNPRT 15 India 3.1 -23.90 4.4 -29.3
Tangga Pertumbuhan Tw I-2020 Pertumbuhan Tw II-2020 16 New Zealand -0.1 -10.1 -1.4 -12.2
HIGHTLIGHTs REALISASI INFLASI NASIONAL S.D TRIWULAN-III 2020 4

Seiring dengan meluasnya pandemi Covid 19, kondisi inflasi tahun 2020 cenderung rendah seiring pelemahan
permintaan di tengah pasokan yang tetap terjaga dan minimnya gangguan distribusi. Sebelum tahun 2020,
Realisasi inflasi tahunan berada dalam trend menurun dan dapat dijaga di kisaran 3% dalam 5 tahun terakhir.
14
2019 (yoy) Sept’20 (yoy)
Umum Inti
12 Administrated Price Volatile Food Inti 3,02 1,86
Volatile Food (VF) 4,30 0,55
10
Administered Price (AP) 0,51 0,63
8

Mar
Mar

Mar
Okt

Okt

Okt
Mei

Mei

Mei

Mei
Juli

Juli
Feb

Feb

Feb

Feb
Des

Agt

Des

Agt

Des
Jun

Jun
Juni

Juni

Jul

Jul
Sept

Sept

Sept

Sept
Jan

Aug

Nov

Jan

Nov

Jan

Jan
Apr

Apr

Apr

Mar
April

Agt
Nov
-2
2017 2018 2019 2020
REALISASI INFLASI KE DEPAN TETAP HARUS DIJAGA DI KISARAN SASARAN 5
• Secara spasial, pada tahun 2019 masih terdapat daerah yang realisasinya di luar sasaran nasional.
Mempertimbangkan hal ini dan kondisi daya beli yang saat ini yang belum sepenuhnya pulih, maka refocusing
kebijakan TPIP dan TPID harus dilakukan dalam rangka tetap mengupayakan agar realisasi inflasi 2020 tetap di
kisaran sasaran.
• Selain stabilitas harga, Kegiatan TPIP-TPID perlu diarahkan pada upaya perbaikan daya beli masyarakat,
memastikan produktivitas pangan tetap terjaga, peningkatan penyerapan produk pangan, dan mendorong
kelancaran distribusi produk pangan. Pemanfaatan teknologi digital memainkan peranan penting agar refocusing
dapat lebih efisien dan efektif dan dapat mendorong transformasi struktural di sektor pangan dan UMKM
REALISASI INFLASI DAERAH REALISASI INFLASI NASIONAL VS
ACEH
1,69 TAHUN 2019 (YOY) 8,36 SASARAN TAHUNAN (YOY)
SUMUT KALTARA
2,33 1,47 SULUT
GORONTALO3,52
RIAU 2,87
2,36 KEP. RIAU KALTIM
2,03 KALBAR 1,66 SULTENG
SUMBAR 2,37 2,30
1,61 MALUT PAPBAR
JAMBI KALTENG 2,02 1,93
1,40 KEP. BABEL 2,45 SULBAR
2,62 1,43
SUMSEL KALSEL
4,01 PAPUA
BENGKULU
2,06 SULTRA
MALUKU 0,27
3,35 3,61
2,91 LAMPUNG DKI SULSEL
2,70
2,08 3,02 3,13
3,44 3,23 2,35 2,72
JATENG
JABAR 2,80
BANTEN 3,21
3,30 JATIM
2,12
BALI
2,38 1,42
DIY
2,77 NTT
0,67
*Realisasi Inflasi September 2020; Sasaran
NTB
1,87 inflasi tahun 2020 = 3,0±1% (yoy)
4 Kota IHK berada di atas sasaran 22 Provinsi berada di bawah sasaran
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
PROGRAM PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL JUGA DIARAHKAN UNTUK 6
MENDUKUNG PENGUATAN DAYA BELI MASYARAKAT
Realisasi Anggaran PEN untuk Perlindungan Sosial & Dukungan UMKM telah mencapai 78% dan 73%. Selain
menjaga momentum pertumbuhan, kedepannya PEN akan diarahkan untuk mendorong transformasi struktural
TOTAL ANGGARAN PEN 2020 : Rp 695,20 TRILIUN
KESEHATAN PERLINDUNGAN SOSIAL INSENTIF USAHA
Rp 87,55 T Rp 203,90 T Rp 120,61 T

DUKUNGAN UMKM PEMBIAYAAN KORPORASI SEKTORAL K/L & PEMDA

Rp 123,46 T Rp 53,57 T Rp 106,11 T

BEBERAPA PROGRAM PEN YANG MENDUKUNG PENGUATAN DAYA BELI MASYARAKAT

PKH (Rp 37,4T) BLT DANA DESA (Rp 31,8T) BANSOS TUNAI & NON-TUNAI (Rp 48,4T)

KARTU SEMBAKO (Rp 43,6T) DISKON LISTRIK (Rp 6,9T) BANPRES PRODUKTIF (Rp 28,8T)

KARTU PRAKERJA (Rp 20T) SUBSIDI GAJI (Rp 37,89) PENJAMINAN KREDIT UMKM (Rp 6T)

KESEHATAN UMKM PERLINDUNGAN SOSIAL

TAHUN 2021 Rp356,5 (Rp 25,4T) (Rp48,8T) (Rp 110,2T)
MENJAGA MOMENTUM PEMULIHAN PEMBIAYAAN KORPORASI INSENTIF DUNIA USAHA SEKTORAL K/L DAN PEMDA
Triliun
EKONOMI TETAP BERLANJUT (Rp 14,9T) (Rp 20,4T) (Rp 136,7 T)
Sumber: Laporan Satgas PEN, 09 Oktober 2020
PERAN STRATEGIS DAERAH DALAM MENDUKUNG PEN MELALUI 7
OPTIMALISASI DAN PERCEPATAN REALISASI APBD
Percepatan realisasi APBD perlu dilakukan dalam upaya mendorong pertumbuhan di triwulan-IV 2020.
PERKEMBANGAN REALISASI APBD PROV DAN KAB/KOTA PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI TW II 2020 (% YOY)
1400
Triliun rp
1.181,76 ACEH
1200 1.116,90
-1,82
KALTARA
SUMUT -3,35
-2,37 SULUT
1000 GORONTALO-3,89
-0,27
RIAU KALTIM
-3,22 KEP. RIAU -5,46 SULTENG
800 743,34 -6,66 KALBAR
-3,40 -0,06
SUMBAR
-4,91 MALUT PAPBAR
612,55 JAMBI KALTENG -0,16 0,52
-1,72 -3,15 SULBAR
600 KEP. BABEL
-4,98 -0,78
SUMSEL KALSEL
-1,37 -2,61 PAPUA
SULTRA 4,52
400 BENGKULU -2,39 MALUKU
-0,48
66,55% 51,83% LAMPUNG DKI
SULSEL -0,92
-3,87
-3,57 -8,22
200 JATENG
-5,94
BANTEN
-7,40 JATIM BALI
JABAR -5,9 -10,98
0 -5,98
DIY
Pendapatan Belanja -6,47
NTT
NTB -1,96
Anggaran Realisasi Presentase -1,41
Ketera ngan Warna:
Pertumbuhan negatif pada Tw. II
Sumber: Ditjen Bina Keuangan Daerah (Data diolah) per 30 Sept 2020 Sumber: BPS Pertumbuhan positif pada Tw. II
TPIP-TPID SUDAH RESPONSIF MENYIKAPI SITUSASI PANDEMI COVID 19
Keanggotaan TPIP & TPID mengembangkan kegiatan menjaga daya beli dengan tetap menjaga protokol kesehatan,
dan menyesuaikan trend pasar serta pola konsumsi masyarakat. Momentum ini perlu dimanfaatkan TPIP-TPID
untuk mendorong efisiensi dan produktivitas lewat digitalisasi hulu dan hilir, utamanya sektor pangan dan UMKM
KETERJANGKAUAN KETERSEDIAAN
HARGA PASOKAN
1. Stimulus ekonomi 1. Pemenuhan kebutuhan
berupa bansos untuk logistik daerah yang
masyarakat dari APBN terpapar covid-19.
dan APBD. 2. Cadangan Beras
Pemerintah (CBP) di
2. Kebijakan Harga
Bulog yang terus dijaga. (1
Eceran Tertinggi (HET)
s.d 1,5 juta ton)
dan Harga Acuan untuk
3. Relaksasi aturan impor
bahan pangan
khusus utk komoditas
3. Pelaksanaan tertentu.
Ketersediaan Pasokan
dan Stabilisasi Harga 4. Pengawasan Bersama
satgas pangan untuk
(KPSH) yang semakin
menghindari penimbunan.
meningkat
5. Pembatasan pembelian di
tingkat ritel.
8
KELANCARAN KOMUNIKASI
DISTRIBUSI EFEKTIF
1. Memastikan distribusi 1. Pemantauan harga
logistik lancar meskpiun secara harian. (PIHPS,
terdapat penerapan PSBB. SiHati, dll).
2. Pemanfaatan platform 2. Pembentukan ekspektasi
jual beli pangan online. positif masyarakat
(TTI Center, dengan terus
pangandotcom, TPID Jabar
menyampaikan upaya
Kerjasama dgn Sayurbox,
menjaga ketersediaan
dll)
bahan pangan.
3. Rekayasa sistem logistik 3. Komunikasi belanja bijak
Kerjasama dengan BUMN dan tidak panic buying di
dan BUMD. (PT. KAI, PT.
berbagai daerah.
Pos, maskapai
penerbangan) 4. Optimalisasi jaringan
TPID untuk berbagai
4. Intervensi penyaluran
informasi posisi surplus
pasokan dari daerah
dan defisit komoditas.
surplus ke daerah defisit.
Arah kebijakan pengendalian inflasi Ke depan : 9
REFOCUSING KEGIATAN & MENDORONG TRANSFORMASI DIGITAL

REFOCUSING PROGRAM KERJA TPIP-TPID

K 1
TANTANGAN Menjaga daya beli masyarakat (Bansos, subsidi, BLT, dll) OPPORTUNITIES
Penguatan penyaluran KPSH
PERMINTAAN DOMESTIK Stabilisasi nilai tukar Rupiah
KETERJANGKAUAN Percepatan realisasi dan refocusing APBN dan APBD DIGITALISASI
Pembatasan aktivitas HARGA

K
Penurunan Pendapatan Infrasturktur digital
Perubahan Perilaku Konsumen
Peningkatan Pengangguran
Menjaga cadangan pangan nasional (terutama beras)
Penguatan Kerjasama antardaerah
Korporatisasi Pertanian
2 secara masif terus
dikembangkan
Literasi digital
DISRUPSI SISI PENAWARAN Peningkatan produktivitas via Pembangunan Food Estate masyarakat sudah
KETERSEDIAAN
PASOKAN meningkat

K
Ketidakpastian kondisi ekonomi global
Penurunan produksi pangan & manufaktur
Potensi gangguan distribusi pangan
PERMASALAHAN STRUKTURAL KELANCARAN
3 Perluasan pemasaran melalui platform digital
Inovasi sistem logistik (spt pemanfaatan jalur kereta)
Pembangunan sistem logistik daerah
Transaksi daring
meningkat pesat
Konektivitas antar
Mendorong kemitraan industri dengan petani wilayah semakin baik

K
DISTRIBUSI Tuntutan efisiensi

4
Disparitas harga antarwilayah & antarwaktu
Penguatan koordinasi TPIP-TPID pelayanan masyarakat
InEfisiensi tata niaga pangan Penguatan data pangan (perluasan, neraca pangan, pasokan)
Manajemen impor pangan kurang Struktur demografi
Perluasan Pemanfaatan PIHPS sbg landasan kebijakan TPID penduduk mendukung
optimal
Data pasokan yang kurang kredibel
Peningkatan validitas dan kesinambungan data pangan KOMUNIKASI
EFEKTIF
 10

TPID AWARD 2020

Berdasarkan evaluasi kinerja TPID tahun 2019

TPID PROVINSI TERBAIK

Kawasan Sumatera, Jawa Bali, Kalimantan, Sulawesi
dan Nusrampua

T P ID K A B U P A T E N/ K OT A IH K T E R B A IK
Kawasan Sumatera, Jawa Bali, Kalimantan, Sulawesi
dan Nusrampua

T P ID K A B U P A T E N/ K OT A N O N - IH K
BERPRESTASI
Kawasan Sumatera, Jawa Bali, Kalimantan, Sulawesi
dan Nusrampua
NOMINASI & PEMENANG TPID AWARD TAHUN 2020 11
(Berdasarkan Keputusan Menko Perekonomian selaku Ketua TPIP nomor 264 tahun 2020)

WILAYAH PROVINSI TERBAIK KAB/KOTA TERBAIK* KAB/KOTA BERPRESTASI**

SUMATERA SUMATERA BARAT (JUARA) KAB. BUNGO (JUARA) KAB. DELI SERDANG (JUARA)
Lampung (Nominasi I) Kota Padang (Nominasi I) Kab. Tanah Datar (Nominasi I)
Kep. Bangka Belitung (Nominasi II) Kota Tanjung Pinang (Nominasi II) Kota Tebing Tinggi (Nominasi II)
JAWA BALI JAWA TENGAH (JUARA) KAB. BANYUWANGI (JUARA) KAB. BADUNG (JUARA)
DKI Jakarta (Nominasi I) Kota Kediri (Nominasi I) Kab. Bangli (Nominasi I)
D.I Yogyakarta (Nominasi II) Kota Malang (Nominasi II) Kab. Blitar (Nominasi II)

KALIMANTAN KALIMANTAN TIMUR (JUARA) KOTA SAMARINDA (JUARA) KAB. MAHAKAM ULU (JUARA)
Kalimantan Barat (Nominasi I) Kota Balikpapan (Nominasi I) Kota Bontang (Nominasi I)
Kalimantan Utara (Nominasi II) Kota Banjarmasin (Nominasi II) Kab. Kutai Kartanegara (Nominasi II)

SULAWESI GORONTALO (JUARA) KOTA GORONTALO (JUARA) KAB. MAJENE (JUARA)

Sulawesi Selatan (Nominasi I) Kota Makassar (Nominasi I) Kab. Boalemo (Nominasi I)
Sulawesi Utara (Nominasi II) Kab. Bone (Nominasi II) Kab. Pohuwato (Nominasi II)

NUSA TENGGARA - PAPUA (JUARA) KOTA JAYAPURA (JUARA) KAB. MALUKU TENGGARA (JUARA)
MALUKU -PAPUA
Nusa Tenggara Barat (Nominasi I) Kab. Sikka/Maumere (Nominasi I) Kab. Buru Selatan (Nominasi I)
Nusa Tenggara Timur (Nominasi II) Kota Ternate (Nominasi II) Kab. Manggarai (Nominasi II)

*) TPID Kab/Kota Terbaik merupakan kategori pengukuran kinerja TPID bagi kabupaten/kota IHK
**) TPID Kab/Kota Berprestasi merupakan kategori pengukuran kinerja TPID bagi kabupaten/kota yang tidak termasuk dalam daftar kota IHK (non-IHK)
 12 12

TERIMA KASIH