BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
kesehatan akibat dari proses penuaan yang sering terjadi pada sistem
keadaan yang ditandai dengan hipertensi sistolik diatas 140 mmHg dan
diastoliknya menetap atau lebih dari 90 mmHg yang memberi gejala yang
mmHg atau lebih dan tekanan diatolik 120 mmHg. Hipertensi dapat
atas 140 mmHg dan diastolic di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia,
pada 2025 akan ada ±1,5 miliar orang yang akan terkena hipertensi.
Diperkirakan juga setiap tahunnya akan ada 9,4 juta orang meninggal akibat
hipertensi mencapai 60,4 juta orang pada tahun 2002 dan diperkirakan 107,3
juta orang pada tahun 2025. Di Cina sebanyak 98,5 juta orang mengalami
hipertensi dan menjadi 151,7 juta orang pada tahun 2025. Di bagian Asia
tercatat 38,4 juta penderita hipertensi pada tahun 2000 dan diprediksi akan
usia 18 tahun ke atas sebesar 32,4%. Selain itu, menurut data BPJS
tahunnya, yakni Rp. 2,8 triliun pada tahun 2014, Rp. 3,8 triliun pada tahun
Organization), dari 50% penderita hipertensi yang terdeteksi hanya 25% yang
mendapat pengobatan dan hanya 12,5% bisa diobati dengan baik. Tercatat
10% atau kurang adalah penderita hipertensi yang disebabkan penyakit lain
3
(Muhammadun, 2014).
Prevalensi penyakit hipertensi di Indonesia cukup tinggi, yaitu 8,3% per 1.000
2010 wanita pada usia 50 tahun mempunyai resiko hipertensi lebih besar
dibandingkan laki-laki pada usia yang sama, dan wanita pada usia dibawah
50 tahun memiliki resiko lebih kecil dibandingkan dengan` laki-laki pada usia
yang sama.
hipertensi berat.
oleh hormon, renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi angiotensin I.
dan rasa haus. ADH diproduksi di hipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja
4
2014).
Lansia dengan pola hidupnya tidak aktif bergerak akan mudah terkena
berbagai penyakit, seperti stroke dan penyakit jantung koroner. Salah satu
upaya yang bisa dilakukan adalah dengan aktivitas fisikyang teratur dan
apabila tekanan darahnya 160/80 mmHg tidak kambuh bila tidak disertai
penderita hipertensi tekanan darahnya lebih dari 140 mmHg. Tetapi bila
tekanan darahnya 150/90 mmHg disertai rasa berat di tengkuk dan mata
terjatuh atau mengalami cidera. Maka dari itu penderita hipertensi dianjurkan
pada penelitian ini adalah : Ada Pengaruh Senam Anti Stroke Terhadap
Kabupaten Probolinggo.
Kabupaten Probolinggo.
Kabupaten Probolinggo.
Probolinggo.
Kabupaten Probolinggo.
Probolinggo.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2009).
(nugroho, 2013).
manusia setelah latihan. Latihan senam yang teratur dan terukur menurut
kehidupan (adaptasi).
1. Frekuensi
2. Intensitas
latihan yakni tes bicara (talking test), jika seseorang selesai berlatih
3. Waktu
PEMANASAN
1. Berdiri kedua tangan Menundukkan kepala dan Mempersiapkan
di pinggang menegakkan kembali otot daerah leher
mengulang sampai 2 kali 8 sternohyoideus
hitungan dan trapezius
2. Berdiri kedua tangan Mempalingkan kepala ke kiri Mempersiapkan
di pinggang dank ke kanan secara otot daerah leher
bergantian melakukan 2 kali 8 sterno mastodeus
hitungan
3. Berdiri kedua tangan Memirigkan kepala ke kiri dan Mempersiapkan
di pinggang kekanan secara bergantian otot daerah leher
melakukan hitungan sampai 2 sternohyoideus
kali 8 hitungan dan puncak
trapezius
4. Berdiri kedua tangan Mengangakat kedua pundak Mempersiapkan
lurus sepanjang dan menurunkan lagi otot daerah leher
badan sternohyoideus
dan pundak
trapezius deltoid
5 Berdiri kedua tangan Menggerakkan pundak ke Mempersiapkan
lurus sepanjang depan dank ke belakang otot daerah leher
badan melakukan sampai 2 kali 8 sternohyoideus
13
GERAKAN INTI
1. Berdiri. Buka kaki angkat kedua tangan ke atas melatih
selebar bahu, setinggi mungkin dan kontrol
dan tangan turunkan lagi Lakukan sampai dan
bergantian. 2 x 8 hitungan. memperkuat otot
bisep
11. Berdiri. Kedua kaki langkahkan kaki kiri dan memperkuat otot
rapat, kedua kanan satu langkah ke depan adductor dari
tangan lurus secara paha dan otot
sepanjang badan bergantian. rektur femoris
. Selanjutnya,
dengan
gerakan yang sama
lengkahkan kaki ke
belakang. Ulang
i gerakan ini sampai
hitungan 2 x 8
12. Berdiri. Kedua kaki kaki kiri dan kanan ke memperrkuat
rapat, kedua samping secara bergantian. ototgluterus
tangan lurus Ulangi maximus dan otot
sepanjang badan gerakan ini sampai hitungan 2 aduktor
x 8.
17. Posisi :kaki kiri dan tekuk dan luruskan lutut kiri memperkuat otot
kanan serong sekitar 20 derajat. Ulangi Rektur
kedepan dengan sampai femoris dan otot
secara bergantian hitungan 2 x 8. tibialis anterior
18. Posisi : berdiri. tekuk lutut kiri dan kanan memperkuat otot
Kedua kaki lebih sekitar 20 derajat yang diikuti vastus
lebar dengan lateralis
dari bahu. badan secara bergantian.
Ulangi
gerakan ini sampai hitungan 3
x 8.
PENDINGINAN
1 Posisi : Berdiri. Ked Kaki kiri jauh kedepan kedua Meregangkan otot
ua lengan tangan di lutut kiri. Kaki kanan betis dan
sepanjang badan. tetap p
Gerakan : lurus ke belakang. Tahan aha depan
Fungsi : sampai
hitungan 1 x 8 lakukan
gerakan ini
secara bergantian antara kaki
kiri dan
kanan.
19
2.2.1 Hipertensi
(Nisa, 2012).
delapan puluh. Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk
Tekanan darah yang normal adalah 120/80 mm HG. Jika lebih tinggi,
sehingga sering disebut the silent killer. Penyakit darah tinggi terdiri
atas dua tipe, yaitu tipe darah tinggi primer dan tipe darah tinggi
disebabkan pola hidup tidak sehat dan lain-lain. Selain itu, darah
2012).
b. Kurang istirahat
minum, dan buang air kecil. Istirahat salah satu cara untuk
lipofisis(Nisa, 2012).
2012).
2012).
j. Merokok
27
k. Alkohol
l. Faktor Usia
tinggi pun banyak menyerang usia muda. Hal ini terjadi karena
waktu usia muda maupun pada waktu usia tua (Nisa, 2012).
High Blood Pressure) yang dikaji pada tabel 2.1 oleh 33 ahli
golongan.
hipertensi
29
2. Hipertensi sekunder
Tidak ada gejala Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat
dengan tekanan darah yang tinggi masih relatif normal, tidak bisa
dan volume urin. Dengan meningkatnya ADH, sangat sedikit urin yang
2.2.5 Penatalaksanaan
1. Terapi Farmakologis
(Jafar, 2010).
toksisitas adalah:
2.2.6 Komplikasi
sel-sel tubuh akan nutrient dan oksigen secara adekuat. Hal ini
2. Infark miokard
kronis(Jafar, 2011).
3. Stroke
36
2011).
dan stroke. Oleh karena itu, penyakit darah tinggi harus dicegah
dan lain-lain.
komposisi.
37
berlemak.
garam.
4. Menghindari Stress
5. Hindari Merokok
tinggi.
dan lain-lain.
(Nisa, 2012).
39
7. Kurangi Lemak
2012).
Tekanan Darah Sesudah Senam Anti Stroke dan Senam Lansia (Once,
2011).
2.3.1 Pengertian
yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun keatas. Lansia adalah
Azizah, 2011).
age) antara usia 45 sampai 59 tahun, lanjut usia (elderly) berusia antara
60 dan 74 tahun, lanjut usia tua (old) usia 75 –90 tahun, dan usia sangat
bahwa yang disebut lanjut usia adalah orang yang berumur 65 tahun
(nugroho, 2013).
BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
1. Senam Anti
Stroke
HIPERTENSI
Penjelasan :
tekanan darah Darah normal : sistolik <140 mmhg diastolik <85 mmhg,
3.2 Hipotesis
Probolinggo
45
BAB 4
METODE PENELITIAN
K1 O1 X1 OI
Keterangan :
K1 : Subjek Kelompok 1
Populasi :
Semua Penderita Hipertensi Di Puskesmas Suko Kecamatan Maron Kabupaten
Probolinggo sebanyak 61 orang
Teknik Sampling :
Purposive sampling
Sampel :
Sebagian Penerita Hipertensi di Kegiatan Prolanis Sejumlah 30 orang
Desain Penelitian :
Pra-pascates dalam dua kelompok (Two-group pra-post test design)
Pengumpulan Data :
Observasi
Pengolahan Data :
Editing, Coding, Scoring, Tabulating
ANALISA DATA
Uji Paired T Test
Penarikan Kesimpulan :
Jika p value ≤ 0,05 maka H1 diterima, H0 ditolak
karakteristik tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya objek atau subjek
yang dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki
1. Kriteria Inklusi
(Notoatmodjo, 2010)
2. Kriteria Eksklusi
(Notoatmodjo,2016).
n= N
1+(N.d 2 ¿
Keterangan :
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
n= N
1+(N.d 2 ¿
n= 61
1+(61.0,052)
= 61
1+(61x0,00061)
= 61
1,3125
= 29,64 ~ 30 = 30 orang
beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Soeparto, dkk. 2000
dan Nursalam, 2009). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel penelitian
adalah Hipertensi.
50
Definisi Alat
Variabel Indikator Skala Skor
Operasional Ukur
Suatu kegiatan SOP Senam
VariabelInd senam dengan Anti Stroke - - -
ependen tujuan
menurunkan
Senam Anti tekanan darah
Stroke
1. Darah normal :
Variabel Suatu kondisi Pemeriksaan Tensi meter Ordinal sistolik <140
Dependen dimana tekanandara (Observasi) mmhg diastolik
penderita h <85 mmhg
Hipertensi hipotensi bisa (Hipertensi) Merek 2. Hipertensi
terjadinaik (Omron) ringan : sistolik
atau turun 140-159mmhg
diastolik 90-99
mmhg.
3. Hipertensi
sedang : sistolik
160-179 mmhg
diastolik 100-
109 mmhg
4. Hipertensi Berat
: sistolik >180
mmhg diastolik
>180mmhg.
51
Anti Stroke
Stroke
4.8.2 Instrumen
Anti Stroke .
52
4.9.1 Editing
4.9.2 Coding
1. Data Umum
a. Umur
b. Pendidikan
b) SD Kode (2)
c. Pekerjaan
4.9.3 Skoring
4.9.4 Tabulating
BAB 5
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian dengan judul “Pengaruh
orang (3%)
Hipertensi sesudah
Hipertensi
sebelum
Total %
f % f % f % f %
Tekanan Darah 1 3 0 0 0 0 0 0 1 3
Normal
Hipertensi 3 10 0 0 0 0 0 0 3 10
Ringan
Hipertensi 0 0 10 33 4 13 0 0 14 47
Sedang
Hipertensi Berat 0 0 0 0 7 23 5 17 12 40
Jumlah 4 13 10 33 11 37 5 17 30 100
P Value : 0.000
BAB 6
PEMBAHASAN
1. Menganalisis Pengaruh Senam Anti Stroke Terhadap Perubahan
Tekanan Darah
(47%) dan yang mengalami hipertensi berat sejumlah 12 orang (40%) dan
(17%).
darah seseorang normal atau tidak, perlu dilakukan tensi. Tekanan darah
63
yang normal adalah 120/80 mmhg. Jika lebih tinggi artinya mengalam
darah menjadi tinggi, emosi yang berlebihan, dan lain-lain penyakit darah
tinggi terjadi karena penyempitan pada pembuluh darah dan jumlah darah
terjadi pada pembuluh arteri ketika darah dipompa oleh jantung keseluruh
(nugroho, 2013).
BAB 7
KESIMPULAN
7.1 KESIMPULAN
Probolinggo.
(40%)
orang (17%).
Kabupaten Probolinggo
66
7.2 SARAN
Probolinggo .
Probolinggo atau jika ada peneliti baru yang ingin meneliti atau
Probolinggo.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa
Data. Jakarta: Salemba Medika
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa
Data. Jakarta: Salemba Medika
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa
Data. Jakarta: Salemba Medika
a. Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya unit latihan perminggu.
Meningkatkan kebugaran perlu latihan3 -5 kali perminggu yang
dilakukan berselang, misalnya : Senin-Rabu-Jumat, sedangkan
hari yang lainnya digunakan untuk istirahat agar tubuh memiliki
kesempatan melakukan recovery (pemulihan) tenaga (Iriyanto,
2011.)
b. Intensitas
Intensitas adalah kualitas yang menunjukkan berat
ringannya latihan. Besarnya intensitas tergantung pada jenis dan
tujuan latihan. Cara untuk memprediksi intensitas latihan
menggunakan (Training Heart Rate = THR), secara umum
intensitas latihan kebugaran adalah 60%-90% detak
jantungmaksimal dan secara khusus intensitas latihan untuk
pemula < 65% Detak Jantung Maksimal (DJM), pembakaran
lemak 65%-75%(DJM) dan daya tahan paru-jantung 75%-85%
(DJM). Menghitung intensitas dengan rumus DJM = 220 –Umur
(Iriyanto, 2011).
Cara lain yang sederhana untuk memprediksi intensitas
latihan yakni tes bicara (talking test), jika seseorang selesai
berlatih masih mampu berbicara tidak terengah-engah intensitas
latihan tepat, namun jika seseorang masih mampu berbicara
sambil terengah-engah maka hal tersebut sebagai penanda
intensitas latihan terlalu tinggi (Iriyanto, 2011)
c. Waktu
Waktu atau durasi yang diperlukan setiap kali berlatih (Iriyanto,
2011). Beberapa istilah yang sering digunakan untuk menentukan
takaran latihan antara lain :
3. Repetisi adalah banyaknya ulangan dalam satu rangkaian
gerak
4. Set adalah kumpulan ulangan gerak.
5. Recovery adalah waktu selang antar perangsangan gerak.
71
PEMANASAN
1. Berdiri kedua tangan Menundukkan kepala dan Mempersiapkan
di pinggang menegakkan kembali otot daerah leher
mengulang sampai 2 kali 8 sternohyoideus
hitungan dan trapezius
2. Berdiri kedua tangan Mempalingkan kepala ke kiri Mempersiapkan
di pinggang dank ke kanan secara otot daerah leher
bergantian melakukan 2 kali 8 sterno mastodeus
hitungan
3. Berdiri kedua tangan Memirigkan kepala ke kiri dan Mempersiapkan
di pinggang kekanan secara bergantian otot daerah leher
melakukan hitungan sampai 2 sternohyoideus
kali 8 hitungan dan puncak
trapezius
4. Berdiri kedua tangan Mengangakat kedua pundak Mempersiapkan
lurus sepanjang dan menurunkan lagi otot daerah leher
badan sternohyoideus
dan pundak
trapezius deltoid
5 Berdiri kedua tangan Menggerakkan pundak ke Mempersiapkan
lurus sepanjang depan dank ke belakang otot daerah leher
badan melakukan sampai 2 kali 8 sternohyoideus
hitungan dan pundak
trapezius deltoid
6 Berdiri kedua tangan luruskan tangan kiri ke depan mempersiapkan
lurus sepanjang sambil putar badan ke kanan otot dan sirkulasi
badan dan ke kiri secara bergantian, daerah sendi bahu
hitung sampai 2 x 8. bagian depan
(fleksor)
7 Berdiri. Kedua Tarik nafas panjang. Ulangi mempersiapkan
tangan lurus sampai hitungan 3X8 otot dan sirkulasi
sepanjang badan daerah sendi bahu
bagian samping
(abductor)
GERAKAN INTI
1. Berdiri. Buka kaki angkat kedua tangan ke atas melatih
selebar bahu, setinggi mungkin dan kontrol
dan tangan turunkan lagi Lakukan sampai dan
bergantian. 2 x 8 hitungan. memperkuat otot
bisep
gerakan ini
sampai hitungan 2 x 8 secara
bergantian antara kaki kanan
dan kiri.
11. Berdiri. Kedua kaki langkahkan kaki kiri dan memperkuat otot
rapat, kedua kanan satu langkah ke depan adductor dari
tangan lurus secara paha dan otot
sepanjang badan bergantian. rektur femoris
. Selanjutnya,
dengan
gerakan yang sama
lengkahkan kaki ke
belakang. Ulang
i gerakan ini sampai
hitungan 2 x 8
12. Berdiri. Kedua kaki kaki kiri dan kanan ke memperrkuat
rapat, kedua samping secara bergantian. ototgluterus
tangan lurus Ulangi maximus dan otot
sepanjang badan gerakan ini sampai hitungan 2 aduktor
x 8.
17. Posisi :kaki kiri dan tekuk dan luruskan lutut kiri memperkuat otot
kanan serong sekitar 20 derajat. Ulangi Rektur
kedepan dengan sampai femoris dan otot
secara bergantian hitungan 2 x 8. tibialis anterior
18. Posisi : berdiri. tekuk lutut kiri dan kanan memperkuat otot
Kedua kaki lebih sekitar 20 derajat yang diikuti vastus
lebar dengan lateralis
dari bahu. badan secara bergantian.
Ulangi
gerakan ini sampai hitungan 3
x 8.
PENDINGINAN
1 Posisi : Berdiri. Ked Kaki kiri jauh kedepan kedua Meregangkan otot
ua lengan tangan di lutut kiri. Kaki kanan betis dan
sepanjang badan. tetap p
Gerakan : lurus ke belakang. Tahan aha depan
Fungsi : sampai
hitungan 1 x 8 lakukan
gerakan ini
secara bergantian antara kaki
kiri dan
kanan.
PEMANASAN
KONDISIONING
PENENANGAN
STRETCHING
SEBELUM
SESUDAH