Panduan Managemen Resiko
Panduan Managemen Resiko
MANAJEMEN RISIKO
Fax. (0291)578161
A. PENDAHULUAN
Keselamatan pasien harus dilihat dari sudut pandang risiko klinis. Sekalipun staf
medis rumah sakit sesuai kompetensinya memberikan pelayanan berdasarkan standar
profesi dan standar pelayanan, namun potensi risiko tetap ada, sehingga pasien tetap
berpotensi mengalami cedera. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
bertujuan memberikan perlindungan kepada pasien, masyarakat, dan sumber daya
manusia, mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, serta
memberi kepastian hukum kepada masyarakat dan rumah sakit.
Manajemen risiko yang komprehensif meliputi seluruh aktivitas rumah sakit, baik
operasional, manajerial maupun klinikal, oleh karena risiko dapat muncul dari kedua
bidang tersebut. Bahkan akhir-akhir ini meliputi pula risiko yang berkaitan dengan
managed care dan risiko kapitasi, merger dan akuisisi, risiko kompensasi
ketenagakerjaan, corporate compliance dan etik organisasi.
Rumah Sakit Umum Daerah Kelet, sebagai rumah sakit yang memiliki visi “
Profesional dalam memberikan pelayanan kesehtan rujukan” di Jawa Tengah, sangat
berkomitmen terhadap mutu dan keselamatan pasien. Manajemen resiko sebagai salah
satu kegiatan yang dilakukan dalam menjamin keselamatan pasien, menjadi salah satu
prioritas utama dalam pelaksanaan pelayanan di seluruh unit pelayanan di Rumah
Sakit. Oleh karena itu perlu disusun suatu panduan manajemen risiko di RSUD Kelet,
yang akan menjadi pedoman bagi seluruh unit pelayanan dalam melakukan manajemen
risiko di instalasi masing-masing dan menjadi acuann rumah sakit dalam melakukan
manajemen risiko baik klinik maupun manajerial.
B. PENGERTIAN
Manajemen risiko adalah aktivitas klinik dan administratif yang dilakukan oleh
rumah sakit untuk melakukan identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko terjadinya
cedera atau kerugian pada pasien, pegawai, pengunjung dan rumah sakit itu sendiri.
(The Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organizations (JCAHO).
C. TUJUAN MANAJEMEN RISIKO RUMAH SAKIT
c. Setiap staf harus menyadari bahwa mereka adalah bagian dari tim yang bekerja
dalam satu sistem. Kerja tim yang baik juga sangat ditentukan oleh kinerja
manajemen rumah sakit yang baik, mulai dari dukungan moral, finansial, ,teknis
dan operasional hingga terjalinnya komunikasi yang baik antara pihak
manajemen dengan pihak praktisi.
Dalam setiap pusat pelayanan kesehatan harus dibangun sistem yang dapat
menjamin bahwa setiap tindakan medik yang dilakukan haruslah aman bagi pasien
maupun petugas dan lingkungan sekitar. Pendekatan yang dapat dilakukan disebut
dengan manajemen risiko.
3. Melakukan evaluasi risiko terhadap tindakan yang sudah dilakukan terkait dengan
akar masalah tersebut.
4. Penentuan prioritas
5. Menyusun rencana tindakan/ POA
6. Pencatatan dan pelaporan
7. Monitoring dan evaluasi
1. Identifikasi risiko.
Proses sistematis dan terstruktur untuk menemukan dan mengenali risiko, kemudian
dibuat daftar risiko. Daftar risiko dilengkapi dengan deskripsi risiko termasuk
menjelaskan kejadian dan persitiwa yang mungking terjadi dan dampak yang
ditimbulkannya.
Identifikasi dilakukan pada: Sumber risiko, area risiko, peristiwa dan penyebabnya
dan potensi akibatnya. Metode identifikasi risiko dilakukan dengan proaktif melalui
self asessment, incident reporting sistem dan clinical audit , pengamatan KPC
(kondisi potensi cidera) dan dilakukan menyeluruh terhadap medis dan non medis.
2. Urutkan prioritas risiko dengan mengukur tingkat risiko.
Pengelolaan risiko diawali dengan menilai konsekuensi yang dapat diakibatkan
sebuah insiden dan kemungkinan terjadinya risiko setelah teridentifikasi. Kemudian
risiko dievaluasi lalu diberikan skor untuk menentukan bobot dan prioritas risiko yang
telah terjadi. Sesuai dengan bobotnya ditentukan tindakan yang akan diberlakukan
terhadap masing-masing risiko. Bila bobotnya ringan dan tidak prioritas tindakannya
dapat hanya mentoleransi saja dan menjadikannya catatan. Namun bila risiko yang
terjadi memiliki bobot besar dan mengganggu pencapaian tujuan RS, maka
ditentukan sebagai prioritas utama dan harus diatasi atau ditransfer, atau
bahkan menghentikan kegiatan yang meningkatkan terjadinya risiko.
Keterangan :
a. Dampak (Consequences)
Penilaian dampak / akibat suatu insiden adalah seberapa berat akibat yang
dialami pasien mulai dari tidak ada cedera sampai meninggal.
b. Probabilitas / Frekuensi /Likelihood
Penilaian tingkat probabilitas / frekuensi risiko adalah seberapa seringnya
insiden tersebut terjadi.
Skor risiko akan menentukan prioritas risiko. Jika pada asesmen risiko
ditemukan dua insiden dengan hasil skor risiko yang nilainya sama, maka untuk
memilih prioritasnya dapat menggunakan warna bands risiko.
Bands Risiko
Bands risiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat warna yaitu:
Bands biru : Rendah / Low
Bands hijau : Sedang / Moderate
Bands kuning : Tinggi / High
Bands merah : Sangat tinggi / Extreme
PENILAIAN DAMPAK KLINIS / KONSEKUENSI / SEVERITY
Level DESKRIPSI CONTOH DESKRIPSI
Konsekuensi Potensial
Frekuensi/ Insignificant Minor Moderate Major Catastropic
Likelihood 1 2 3 4 5
Sangat Sering Terjadi
(Tiap mgg /bln) Sedang Sedang Tinggi Extreme Extreme
5
Sering terjadi
(Beberapa x /thn) Sedang Sedang Tinggi Extreme Extreme
4
Mungkin terjadi
(1-2 thn/x) Rendah Sedang Tinggi Extreme Extreme
3
Jarang terjadi
(2-5 thn/x) Rendah Rendah Sedang Tinggi Extreme
2
Sangat jarang sekali
(>5 thn/x) Rendah Rendah Sedang Tinggi Extreme
1
TINDAKAN SESUAI TINGKAT DAN BRANDS RISIKO
Level / Brands Tindakan
Ekstrim (sangat tinggi) Risiko ekstrim, dilakukan RCA paling lama 45 hari
High (tinggi) Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari, kaji dengan
detil & perlu tindakan segera serta membutuhkan perhatian top
manajemen
Moderator (sedang) Risiko sedang, dilakukan investigasi sederhana paling lama 2
minggu. Manajer / pimpinan klinis sebaiknya menilai dampak
terhadap biaya dan kelola risiko
Low (rendah) Risiko rendah, dilakukan investigasi sederhana paling lama 1
minggu diselesaikan dengan prosedur rutin
Setelah nilai dampak dan probabilitas diketahui, dimasukkan dalam table matriks
grading risiko untuk menghitung skor risiko dan mencari warna bands risiko.
Proses menganalisa risiko yang perlu dipertimbangkan adalah dampak dari risiko
tersebut bila benar terjadi;
1 Pelayanan IGD :
Petugas terlambat melakukan tindakan mulai dilaksanakan
Direktur RSUD
a dr pemasangan alat untuk membantu life Dilakukan Pelatihan ATLS bagi dokter 2014 Terlatihnya semua petugas IGD 0 pada bulan Jan s/d
Tugurejo Semarang
saving sekarang
Jam buka pelayanan tidak tepat jm 8 - 13 Monitoring mulai pelayanan di poli klinik Direktur RSUD 1 Jan s/d 31
b Pelayanan dimulai jam 8 100%
(kecuali hr jum'at) rawat jalan oleh pihak manajemen Tugurejo Semarang Des 2014
Waktu tunggu pasien di pelayanan rawat Memantau dan supervisi pelaksanaan Direktur RSUD 1 Juli s/d 31 Terpantaunya dan tersupervisinya
c 0%
jalan > 60 menit Pelayanan sesuai SPO Tugurejo Semarang Des 2014 pelayanan rawat jalan
Penanggung Jangka Pen-
No Permasalahan dan Resiko Rencana Aksi/ Aksi Ukuran Keberhasilan Keterangan
Jawab Waktu capaian
1 2 3 4 5 6 7 8
6 Pelayanan Radiologi :
Tidak tercapainya ekspertise hasil
Mengusulkan penambahan dokter Direktur RSUD Terealisasinya penambahan dokter
a pemeriksaan rontgen terbaca 100% oleh 2015 0
spesialis radiologi Tugurejo Semarang spesialis radiologi
dokter spesialis
9 Pelayanan Farmasi :
Ketidaknyamanan pasien dalam Menyediakan kursi yang cukup dan Direktur RSUD 1 Jan s/d 31 Berkurangnya komplain ketidak
a 80%
mendapatkan pelayanan farmasi ruang tunggu yang nyaman Tugurejo Semarang Des 2014 nyamanan ruang tunggu farmasi
10 Pelayanan Gizi :
Petugas gizi yang melakukan asuhan Direktur RSUD Terselenggaranya asuhan gizi yang
a Potensi terjadi kesalahan pemberian diit 2014-2015 40%
gizi bertanggung jawab untuk 2 ruangan Tugurejo Semarang sesuai dengan standar
12 Pelayanan Gakin :
14 Pelayanan Limbah :
Standar baku mutu tidak sesuai dengan Mengusulkan anggaran untuk pengadaan Direktur RSUD
a 2014-2017 Terpenuhinya standar baku mutu 80%
target dan perbaikan sarana dan prasarana Tugurejo Semarang
Telah dilakukan penandatanganan ttg
Pengelolaan sampah padat infeksius Menjalin kerjasama dengan pihak ketiga Direktur RSUD 1 Jan s/d 31
b kerjasama pemusnahan sampah 100%
tidak sesuai Kep.Men.Kes No.1204/2004 ttg pemusnahan sampah infeksius Tugurejo Semarang Des 2014
infeksius
Penanggung Jangka Pen-
No Permasalahan dan Resiko Rencana Aksi/ Aksi Ukuran Keberhasilan Keterangan
Jawab Waktu capaian
1 2 3 4 5 6 7 8
Melakukan koordinasi secara rutin pada Direktur RSUD 1 Juni s/d Keakuratan data dan ketepatan
e Ketidakakuratan Data yang ada 0
akhir bulan Tugurejo Semarang Des 2014 waktu
Ketidaktepatan waktu pengusulan membuat check list untuk pengusulan Direktur RSUD 1 Jan s/d 31
f Usulan kenaikan pangkat tepat waktu 100%
kenaikan pangkat kenaikan pangkat Tugurejo Semarang Des 2014
Ketidaktepatan waktu pengurusan gaji Membuat check list untuk pengusulan Direktur RSUD 1 Jan s/d 31 Usulan kenaikan gaji berkala tepat
g 100%
berkala kenaikan gaji berkala Tugurejo Semarang Des 2014 waktu
Mengirimkan petugas untuk mengikuti
Belum semua karyawan mendapatkan Direktur RSUD Terpenuhinya rata-rata standar
h pelatihan dan menyelenggarakan in 2014 100%
pelatihan 20 jam per tahun Tugurejo Semarang pelatihan karyawan (20 jam/tahun)
house training (IHT)
b Keterlambatan pengantaran pasien Menambah SDM sopir Direktur RSUD Terpenuhinya kebutuhan ambulance
17 Pelayanana Pemulasaraan Jenazah
a Keluarga pasien terlambat menyapaikan Mensosialisasikan SOP pemulasaraan Direktur RSUD 1 Juli s/d 31 Tersedianya SPO Pemulasaraan 0
permintaan penyucian jenazah jenazah ke pihak terkait Tugurejo Semarang Des 2014 jenazah yang telah disempurnakan
dan tersosialisasi
b Kurangnya koordinasi dengan ruang
perawatan
19 Pelayanan Laundry
Tidak terpenuhinya jumlah persediaan Menjadwalkan pemeliharaan mesin Direktur RSUD
a 2014 Terpenuhinya kebutuhan linen 100%
linen bersih loundry secara rutin Tugurejo Semarang
Terjadinya linen hilang di ruang rawat Menetapkan SPO tentang serah terima Direktur RSUD Tidak terjadinya kehilangan linen
b 2014 100%
inap linen Tugurejo Semarang hilang
Penanggung Jangka Pen-
No Permasalahan dan Resiko Rencana Aksi/ Aksi Ukuran Keberhasilan Keterangan
Jawab Waktu capaian
1 2 3 4 5 6 7 8
Kegiatan manajemen risiko dilaksanakan oleh masing- masing instalasi, dan kepala
instalasi berperan sebagai pimpinan pelaksanaan proses kegiatan, serta akan dilakukan
monitoring dan evaluasi tentang jalannya proses tersebut oleh atasan langsung instalasi
tersebut. Setiap tahun direksi akan melakukan rekapitulasi dan melakukan prioritas dari
seluruh manajemen risiko masing -masing instalasi tersebut untuk menjadi manajemen
risiko Rumah Sakit.
WIDYO KUNTO
CONTOH LAPORAN MANAJEMEN RESIKO
Rencana Peringkat
No Pernyataan Resiko Dampak Probabilitas Skor Rekomendasi Biaya
Tindak Lanjut Risiko
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Pelayanan IGD :
Petugas terlambat melakukan tindakan
a dr pemasangan alat untuk membantu life
saving
Ketidakmampuan melakukan pelayanan
b
Holistik dan Komprehensif
6 Pelayanan Radiologi :
Tidak tercapainya ekspertise hasil
a pemeriksaan rontgen terbaca 100% oleh
dokter spesialis
b Tidak tercapainya kerusakan foto < 2%
Rencana
Peringkat
No Pernyataan Resiko Dampak Probabilitas Skor Rekomendasi Tindak Biaya
Risiko
Lanjut
1 2 3 4 5 6 7 8 9
9 Pelayanan Farmasi :
Ketidaknyamanan pasien dalam
a
mendapatkan pelayanan farmasi
10 Pelayanan Gizi :
a Potensi terjadi kesalahan pemberian diit
Potensi sisa makanan yang tidak
b termakan oleh pasien masih tinggi,
diatas 20%
12 Pelayanan Gakin :
a Pelayanan terhadap gakin tidak optimal
14 Pelayanan Limbah :
Standar baku mutu tidak sesuai dengan
a
target
19 Pelayanan Laundry
Tidak terpenuhinya jumlah persediaan
a
linen bersih
Terjadinya linen hilang di ruang rawat
b
inap