Disusun Oleh
WISNU ANDHA MARGINA
1920206031
I. IDENTITAS PASIEN
V. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
- Tidak terkaji
ANALISA DATA
2. Ds : hiperventilasi, Ketidakefektif
- pasien mengatkan mengalami an pola nafas
sesak nafas
-
Do:
- Bunyi napas saat ekspirasi
terdengar secara bilateral
terpasang oksigen 2 L/mnt
melalui nasal canule
- RR : 26x/mnt
- TD :150/78 mmHg
- SPO2 : 86%
3. Ds : Ketidakseimbang Intoleransi
- pasien mengatkan mengalami an antara suplai aktivitas
sesak nafas setelah berjalan dan kebutuhan
oksigen
Do:
- sesak nafas
- TD :150/78 mmHg
- ND : 90x/mnt
- RR : 26x/mnt
- SPO2 : 86%
Ds :
- pasien mengatkan mengalami sesak nafas
-
Do:
- Bunyi napas saat ekspirasi terdengar secara bilateral terpasang oksigen 2 L/mnt
melalui nasal canule
- RR : 26x/mnt
- TD :150/78 mmHg
- SPO2 : 86%RR : 28x/mnt
- TD :160/84 mmHg
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen ditandai dengan :
Ds :
- pasien mengatkan mengalami sesak nafas setelah berjalan
Do:
- sesak nafas
- TD :150/78 mmHg
- ND : 90x/mnt
- RR : 26x/mnt
SPO2 : 86%
ASUHAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI
KRITERIA HASIL (NIC)
(NOC)
1. Nyeri akut b/d agen Setelah dilakukan asuhan NIC
cidera biologis keperawatan selama 3x Manajemen nyeri:Akut
24 (1410)
Diharapkan pasien Observasi
mampu mengontrol 1. Identifikasi lokasi,
Tingkat Nyeri karakteristik, durasi,
Dengan kriteria hasil: frekuensi, kualitas ,
1. keluhan nyeri intensitas nyeri
menurun dari 2. Identifikasi skala nyeri
indikator 4 cukup 3. Identifikasi respon nyeri
meningkt ke indikator non verbal
2 cukup menurun Teraupetik
2. Meringis menurun 1. Berikan terapi non
dari indikator 3 farmakologis untuk
sedang ke indikator 1 mengurangi nyeri
menurun 2. Fasilitasi istirahat tidur
3. Gelisah menurun dari Edukasi
indikator 4 cuku 1. Jelaskan, penyebab,
meningkat ke periode dan pemicu nyeri
indikator 2 cukup 2. Anjurkan monitor nyeri
menurun secara mandiri
4. Perasaaan depresi 3. Ajarkan teknik
(tertekan) megalami nonfarmakologis untuk
penurun dari indikator mengurangi nyeri
4 cukup meningkat ke Kolaborasi
indikator 2 cukup Kolaborasi pemberian
menurun analgetik jika perlu
5. Muntah mengalami
penurunan dari
indikator 3 sedang ke
indikator 1 menurun
6. Mual mengalami
penurunan dari
indikator 3 sedang ke
indikator 1 menurun
7. Pola nafas mengalami
peningkatan dari
indikator 3 sedang ke
indikator 5 membaik
Tekanan darah
mengalami peningkatan
dari indikator 3 sedang ke
indikator 5 membaik
2. Ketidakefektifan Pola Setelah dilakukan asuhan NIC
nafas berhubungan keperawatan selama 3x Therapy Oksigenasi (3320)
dengan hiperventilasi 24 Observasi
Diharapkan pasien 1. Monitor kecepatan aliran
mampu mencapai: pola oksigen
nafas efektif 2. Monitor tanda-tanda
Kriteria Hasil : hipoventilasi
1. Ventilasi semenit 3. Monitor posisi alat terapi
menglami peningkatan oksigen
dari indikator 2 cukup Teraupetik
menurun ke indikator 1. Bersihkan sekret pada
4 cukup meningkat mulut, hidung dan trakea
2. Tekanan ekspirasi jika erlu
meningkat dari 2. Pertahankan kepatenan
indikator 2 cukup jalan nafas
menurun ke indikator 3. Berikan oksigen tambahan,
4 cukup meningkat jika perlu
3. Tekanan inspirasi Edukasi
meningkat dari 1. Ajarkan kelurga untuk
indikator 2 cukup memonitor dan membantu
menurun ke indikator menggunakan oksigen
4 cukup meningkat Kolaborasi
4. Pernapasan cuping 1. Kolaborasi penentuan
hidung mengalami dosis oksigen
penurunan dari Kolaborasi penggunaan
indikator 3 sedang ke oksigen saat aktivitas atau
indikator 1 membaik saat tidur
5. Frekuensi napas
mengalami
peningkatan dari
indikator 3 sedang ke
indikator 5 membaik
Kedalaman napas
meningkat dari
indikator 3 sedang ke
indikator 5 membaik
3. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan asuhan NIC
b/d keperawatan selama 3x 1. Observasi adanya
ketidakseimbangan 24 pembatasan klien dalam
antara suplai dan Diharapkan pasien beraktivitas
kebutuhan oksigen mampu mencapai 2. Monitor nutrisi dan
konservasi energi sumber energi yang
Dengan Kriteria : adekuat
1. Menyadari 3. Monitor tanda – tanda
keterbatasan energi fisik
peningkatan dari 4. Bantu untuk mendapatkan
indikator 3 sedang ke kursi roda, krek
indikator 5 menurun 5. Bantu untuk
2. Melaporkan kekuatan mengidentifikasi dan
untuk beraktivitas mendapatkan sumber yang
peningkatan dari 3 diperlukan untuk aktivitas
sedang ke indikator 5 yang diinginkan
menurun 6. Bantu pasien/keluarga
3. Mengatur aktivitas untuk mengidentifikasi
untuk konservasi kekurangan dalam
energi peningkatan beraktivitas
dari indikator 2 cuku Kolaborasi
meningkat ke 7. Kolaborasi dengan tenaga
indikator 4 cukup rehabilastasi medik dalam
menurun merencanakan program
Toleransi terhadap terapi yang repat
aktivitas
Dengan Kriteria :
1. Saturasi oksigen
ketika beraktivitas
peningkatan dari
indikator 3 sedang
ke indikator 5
menurun
2. Frekuensi
pernafasan ketika
beraktivitas
peningkatan dari 3
sedang ke
indikator 5
menurun
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Nyeri akut Rabu 24 maret 2021 Rabu 24 maret 2021
Pukul 08.00 wib Pukul 14.00 wib
Ketidakefektifan - Mengidentifikasi lokasi, S :
pola karakteristik, durasi, frekuensi, - Pasien mengatakan
nafas berhubungan kualitas , intensitas nyeri merasa nyeri
dengan dibaagian punggung
hiperventilasi Pukul 08.30 Wib
- Pasien mengatakan
- Mengidentifikasi skala nyeri
nyeri berkurang dari
Pukul 10.00 wib skala 6 ke skala 42
- Memberikan terapi non
farmakologis untuk O :
mengurangi nyeri (relaksasi - pasien terlihat merasa
nafas dalam) kesakitan
- pasien terlihat tidak
Pukul 10.30 Wib nyaman
- Menjelaskan, penyebab, - pasien dapat
periode dan pemicu nyeri melakukan teknik
relaksasi dengan
mandiri
- pemberian obat
Percotet