Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Dicki Pangestu Ramadhan

KELAS : A

NRP : 14-2017-029

Tugas Pengolahan Air dan Limbah

1. Proses yang terjadi pada Daur Hidrologi

Daur hidrologi atau daur air adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari
atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi
dan transpirasi. Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses daur
hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinu. Air berevaporasi kemudian jatuh
sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan es, hujan gerimis, atau kabut.
Setelah mencapai tanah daur hidrologi terus-menerus bergerak dalam tiga cara yang
berbeda diantaranya sebagai berikut,
a. Evaporasi (transpirasi)
Air yang ada di laut, daratan, sungai, tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke
angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air
(awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun
(precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
b. Infiltrasi (perkolasi)
Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan
menuju permukaan air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat
bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air
tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
c. Air Permukaan
Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau.
Makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan
semakin besar.
Menurut Kodoatie (2012) proses perjalanan air dalam siklus hidrologi seperti
ditunjukkan pada Gambar 1, adalah:
1. Penguapan/evaporasi: Proses ini terjadi pada laut, danau, waduk, rawa,
sungai, tambak dan lain-lain.
2. Evapotranspirasi: yaitu suatu proses pengambilan air oleh akar tanaman untuk
kebutuhan hidupnya, kemudian terjadi penguapan pada tanaman tersebut.
Proses pengambilan air oleh akar tanaman disebut transpirasi, sedangkan
proses penguapan pada tanaman akibat dari sinar matahari disebut evaporasi.
3. Hujan/salju turun: Uap air dari proses evaporasi dan evapotranspirasi di
atmosfir akan berubah menjadi cairan akibat proses kondensasi, tetesan air
yang terbentuk tersebut saling berbenturan satu dengan yang lainnya dan
terbawa oleh angin sampai berubah menjadi butir-butir air. Butir-butir air
tersebut akan terakumulasi dan semakin berat, sehingga secara gravitasi akan
turun ke bumi.
4. Air hujan di tanaman: Air hujan yang terjadi akan langsung jatuh (through
flow) atau mengalir melalui batang tanaman (stem flow) serta air hujan
tersebut ada yang tertinggal di atau jatuh dari daun (drip flow). Perlu waktu
yang relatif lama untuk air hujan mencapai tanah apabila tanaman tersebut
cukup rimbun.
5. Aliran permukaan (run-off): Aliran yang bergerak di atas permukaan tanah.
Secara alami air akan mengalir dari daerah yang tinggi ke daerah yang rendah,
dari gunung ke lembah, kemudian menuju ke daerah lebih rendah, sampai ke
pantai dan akhirnya bermuara ke laut atau ke danau.
6. Banjir/genangan: Banjir dan genangan terjadi akibat dari luapan sungai atau
daya tampung drainase yang tidak mampu mengalirkan air.
7. Aliran sungai (river flow): Aliran permukaan mengalir menuju daerah
tangkapan air atau daerah aliran sungai menuju ke sistem jaringan sungai.
Aliran dalam sistem sungai akan mengalir dari sungai kecil menuju sungai
yang lebih besar dan berakhir di mulut sungai (estuari), tempat sungai dan
laut bertemu.
8. Transpirasi: Proses pengambilan air oleh akar tanaman untuk memenuhi
kebutuhan hidup dari tanaman tersebut.
9. Kenaikan kapiler: Air dalam tanah mengalir dari aliran air tanah karena
mempunyai daya kapiler untuk menaikkan air ke vadose zone menjadi butiran
air tanah (soil moisture), demikian juga butiran air tanah ini naik secara
kapiler ke permukaan tanah.
10. Infiltrasi: Sebagian dari air permukaan tanah akan meresap ke dalam tanah
(soil water).
11. Aliran antara (interflow): air dari soil water yang mengalir menuju jaringan
sungai, waduk, situ-situ dan danau.
12. Aliran dasar (base flow): aliran air dari ground water yang mengisi sistem
jaringan sungai, waduk, situ-situ, rawa dan danau.
13. Aliran run-out: aliran dari ground water yang langsung menuju ke laut.
14. Perkolasi: Air dari soil moisture di daerah vadose zone yang mengisi aliran
air tanah.
15. Kenaikan kapiler: aliran dari air tanah (ground water) yang mengisi soil
water.
16. Return flow: aliran air dari soil water/vadoze zone menuju ke permukaan
tanah.
17. Pipe flow (aliran pipa): aliran yang terjadi dalam tanah.
18. Unsaturated throughflow: aliran yang melewati daerah tidak jenuh air.
19. Saturated flow: aliran yang terjadi pada daerah jenuh air.

2. Kegiatan Manusia yang menggangu Daur Hidrologi

1. Penebangan Pohon Secara Berlebihan


Hutan berperan dalam penyimpanan air. Oleh karena itu, kita harus menjaga
kelestarian hutan. Saat ini telah banyak hutan yang gundul akibat penebangan liar.
Selain penebangan, hutan dapat rusak akibat pembakaran. Biasanya hutan
ditebang atau dibakar dengan alasan tertentu. Seperti untuk membuka lahan
pertanian, perumahan, atau industri. Kegiatan-kegiatan ini dapat mengurangi
kemampuan tanah dalam menyimpan air. Akibatnya, pada saat hujan terjadi banjir
dan pada saat kemarau banyak daerah mengalami kekeringan.
2. Pembangunan Infrastruktur yang tidak tepat
Penutupan tanah dengan aspal atau beton dapat menghalangi meresapnya air hujan
ke dalam tanah. Dan juga pembuatan bangunan tanpa daerah respan air dan
drainase yang baik. Akibatnya, pada saat hujan air tidak dapat meresap ke dalam
tanah. Hal ini menyebabkan terjadinya banjir dan air menggenangi jalan-jalan.
Apabila daerah peresapan air semakin berkurang, cadangan air di bumi ini
semakin menipis. Hal ini dapat mengakibatkan sungai-sungai dan danau menjadi
kering.
3. Kegiatan Industri
Kegiatan industri juga memengaruhi secara tidak langsung daur air. Banyak
pabrik membuang limbahnya ke sungai, sehingga mencemari air sungai.
Pencemaran air dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup di perairan. Selain
itu, air yang tercemar juga dapat meresap ke dalam sumur penduduk. Ini akan
mengganggu ketersediaan air bersih bagi manusia.
4. Penggunaan Kendaraan Bermotor
Penggunaan bahan bakar fosil dalam industri dapat menimbulkan hujan asam.
Dimana hal tersebut terjadi akibat gas hasul pembakaran bahan bakar yang tidak
ramah lingkungan. Jika air hujan asam masuk ke perairan akan mengganggu
kehidupan makhluk hidup di perairan tersebut. Selain itu juga memengaruhi
ketersediaan air bersih bagi manusia.
5. Membuang Sampah Sembarangan
Membuang sampah secara sembarangan akan mengakibatkan aliran sungai
terhambat dan mengakibatkan banjir. Hal tersebut terjadi pada kota – kota besar
seperti jakarta contohnya. Dimana sampah pula mencemari air sungai yang
seharusnya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan manusia lainnya.

3. Manfaat Daur Hidrologi Bagi Manusia

1. Wash Biosfer
Biosfer merupakan tempat hidup makhluk hidup tumbuhan, hewan termasuk
manusia. Biosfer terdiri dari litosfer (batuan/daratan), hidrosfer (air), dan atmosfer
(udara). Dalam perjalanannya siklus hidrologi melewati ke tiga tempat tersebut,
yaitu litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Air merupakan pelarut universal yang
sangat baik, apa yang apa yang dilalui akan dilarut oleh air, kecuali cairan seperti
minyak.
Pada saat pertama kali air mengalami siklus hidrologi, air sungai, laut, danau, dsb
mengalami penguapan. Hasil penguapan merupakan air yang relatif bersih. Air
bersih ini sebagai bahan dasar untuk mencuci biosfer. Ketika perjalanan ke
atmosfer, air akan melarut partikel debu, gas (NOx, SOx), aerosol, fume, fog dsb,
demikian juga ketika air menjadi titik air awan ataupun presipitasi. Semua yang
ada di atmosfer dilarutkan dan diikat oleh air untuk dibawa ke permukaan bumi,
sehingga atmosfera menjadi bersih alami.
2. Water Move Position
Jumlah air di bumi relatif stabil, tidak bertambah tidak berkurang, hanya posisi /
tempat dan kualitasnya yang berubah. Jadi air yang dapat dimanfaatkan langsung
sekitar 2,8% air di dunia. Secara teoritis semua air di bumi kondisinya statis, oleh
karena panas matahari, panas bumi, tinggi rendah permukaan bumi, sehingga air
bergerak mengikuti hukum siklus hidrologi. Secara langsung siklus hidrologi
memutar atau memindahkan air dari berbagai tempat. Semula di daratan, di lautan,
dipindahkan ke udara, ke tanah dsb. Pada masing-masing tempat / posisi air
memiliki kemanfaatan yang berbeda-beda, tergantung dari kemampuan manusia
mendayagunakan.
3. Water Suply
Dalam sirkulasi hidrologi, air melalui berbagai tempat. Terutama di daratan baik
yang melalui permukaan atau bawah tanah. Berdasarkan hitungan jumlah air
sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan manusia, hewan ataupun tumbuhan.
Namun memang tiap daerah berbeda-beda kualitas dan kauntitasnya, ada
kekurangan, kecukupan dan kelebihan, tetapi secara total masih sangat
mencukupi.
Penduduk pegunungan tidak perlu menuju laut untuk memenuhi kebutuhan airnya,
cukup menanti hujan atau aliran permukaan atau mengambil di pancuran atau di
telaga. Pendudukan perkotaan yang datar, cukup mengambil air dari air bawah
tanah atau menjernihkan dari air permukaan. Semua kebutuhan air tercukupi baik
dari segi jumlah maupun tempatnya.
4. Resource Life
Air merupakan kebutuhan mutlak setiap makluk hidup. Tanpa ada air mustahil
ada kehidupan. Setelah bumi terbentuk, kemudian mendingin mengkerut, mulai
terbentuk air yang mengisi keriput-keriput bumi. Titik air baru terbentuk sebagai
aktifitas gunung berapi. Air saat itu masih tawar dan belum ada kehidupan.
Kemudian karena adanya panas matahari, panas bumi dan sifat air mulailah
terbentuk penguapan, awan, hujan, air tanah, sungai danau, dan laut, sehingga
sempurnalah siklus hidrologi.
Kehidupan pertama kali terbentuk dari adanya petir dari pertemuan dua awan,
yang mengenai permukaan air tawar, sinar ultra violet, panas dan sinar radiasi.
Saat itu mulailah terbentuk unsur-unsur kehidupan dan akhirnya terbentuk
mahkluk sederhana di dasar air tawar. Kemudian secara evolusi terjadilah
makhluk seperti sekarang ini.Sampai sekarang air merupakan bagian yang tidak
bisa dipisahkan dari suatu makhluk hidup atau kehidupan.
5. Obyek Wisata
Kabut di pegunungan, air terjun, awan yang tebal, hujan gerimis, danau, aliran
sungai, sungai bawah tanah, stalaktit, stalakmit, mata air, sumur artesis,
gelombang laut, semuanya merupakan bagian dari siklus hidrologi. Keadaan itu
semua terbentuk oleh adanya siklus hidrologi ribuan tahun, dan sekarang
keindahannya dapat dijadikan obyek wisata yang menarik. Dapat dibayangkan
bila air tidak mengalir mengikuti siklus hidrologi, semua keadaan tersebut di atas
tidak akan ada.

Anda mungkin juga menyukai