(Komponen Penelitian)
Dosen Pembimbing : Dr. Rafael Paun,SKM.,M.Kes
OLEH KELOMPOK 3:
1. ESTER MARGARITHA BUKA (PO530320119161)
2. EVITA ISABELWULANDARI BEDA (PO530320119162)
3. FABIOLA GLORIA SERANIAN (PO530320119163)
4. FENDI OBEHETAN (PO530320119164)
5. ERLITA FERNIATI MAIRO (PO530320119160)
6. DESRI PENTAU (PO53032-110159)
Tim Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar..................................................................................................
Daftar isi...........................................................................................................
Bab 1 Pendahuluan...........................................................................................
1.1 Latar belakang............................................................................................
1.2 Rumusan masalah.......................................................................................
1.3 Tujuan.........................................................................................................
Bab II Pembahasan..........................................................................................
2.2.1Variabel penelitian, defenisioperasional beserta skala
pengukurannya..................................................................................................
2.2.2 Desain penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian..........................
Bab III Penutup................................................................................................
3.3.1 Kesimpulan...........................................................................................
3.3.2 Daftar pustaka ......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses penelitian adalah suatu upaya untuk pengumpulan,pengolahan penyajian ddan
analisa data yang di lakukan secara sistematis teliti dan mendalam, dalam rangka mendapatkan
jalab keluar atau jawaban terhadap suatu masalah yang di temukan.cara penyelesaian ataupun
jawaban yang di ajukan suatu penelitian adalah atas dasar pengkajian yang seksama terhadap
suatu pokok persoalan yang di hadapi yakni pengumpulan data, pengolahan,penyajian dan
analisa data dari berbagai permasalahan yang ada karena inti pokok dari penelitian adalah
mencari penyelesaian ataupun jawaban dari berbagai permasalahan yang di hadapi yang sesuai
dengan kaidah ilmu pengetahuan.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa Mampu Menjelaskan Tentang komponen penelitian
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Bagaimana Variabel penelitian, defenisioperasional
beserta skala pengukurannya
2. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Bagaimana Desain penelitian yang sesuai dengan tujuan
penelitian
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Variabel penelitian, defenisioperasional beserta skala pengukurannya
1. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatuyang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono,2016:38)
Menurut Winarno (2013), Variabel dibeda-bedakan jenisnya berdasarkan
kedudukannya dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian yang mempelajari hubungan
sebab-akibat antar variabel, dapat diidentifikasi beberapa jenis variabel, yaitu: variabel terikat,
variabel bebas, variabel moderator, variabel kontrol, dan variabel antara atau intervening.
Hubungan antar variabel tersebut dalam penelitian ditunjukkan dalam gambar diagram di bawah
ini.
Variabel penelitian adalah objek yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel
penelitian terdiri dari variabel terikat, variabel bebas, variabel moderator, variabel kontrol, dan
variabel antara atau intervening.
a) Variabel Terikat
Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel respon atau output. Variabel
terikat atau dependen atau disebut variabel output, kriteria, konsekuen, adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat tidak
dimanipulasi, melainkan diamati variasinya sebagai hasil yang dipradugakan berasal dari
variabel bebas. Biasanya variabel terikat adalah kondisi yang hendak kita jelaskan. Dalam
eksperimen-eksperimen, variabel bebas adalah variabel yang dimanipulasikan/dimainkan oleh
pembuat eksperimen.
Sebagai contoh, dalam suatu studi hubungan antar dua variabel berikut: (1) Hubungan antara
kekuatan otot tungkai (X) dengan jauhnya tendangan pemain sepakbola (Y), (2) Hubungan
antara kekuatan otot lengan (X) dengan ketepatan servis pemain bola voli (Y). Bertolak dari dua
contoh di depan, peneliti bertanya: apa yang akan terjadi pada Y jika X dibuat lebih besar atau
lebih kecil? Dalam hal ini peneliti memandang Y sebagai variabel terikat, karena Y akan berubah
sebagai akibat dari diubahnya X. Disebut dependent karena nilai Y akan berubah (terikat/
tergantung) pada nilai variabel bebas (X).
b) Variabel Bebas
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang diduga sebagai sebab
munculnya variabel variabel terikat. Variabel bebas sering disebut juga dengan variabel stimulus,
prediktor, antecedent. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas biasanya dimanipulasi,
diamati, dan diukur untuk diketahui hubungannya (pengaruhnya) dengan variabel lain.
Sebagai contoh, dalam suatu studi hubungan antar dua variabel berikut: (1) Hubungan
antara kekuatan otot tungkai (X) dengan jauhnya tendangan pemain sepakbola (Y), (2)
Hubungan antara kekuatan otot lengan (X) dengan ketepatan servis pemain bola voli (Y).
Bertolak dari dua contoh di depan, peneliti bertanya: apa yang akan terjadi pada Y jika X dibuat
lebih besar atau lebih kecil? Dalam hal ini peneliti memandang Y sebagai variabel terikat, karena
Y akan berubah sebagai akibat dari diubahnya X. Disebut dependent karena nilai Y akan berubah
(terikat/ tergantung) pada nilai variabel bebas (X).
c) Variabel Moderator
d) Variabel Kontrol
Tidak semua variabel di dalam suatu penelitian dapat dipelajari sekaligus dalam waktu
yang sama. Beberapa di antara variabel tersebut harus dinetralkan pengaruhnya untuk menjamin
agar variabel yang dimaksud tidak mengganggu hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel-variabel yang pengaruhnya harus dinetralkan disebut sebagai variabel kontrol.
Jadi, variabel kontrol adalah faktor-faktor yang dikontrol atau dinetralkan pengaruhnya oleh
peneliti karena jika tidak dinetralkan diduga ikut mempengaruhi hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat. Variabel kontrol berbeda dengan variabel moderator. Penetapan suatu
variabel menjadi variabel moderator adalah untuk dipelajari (dianalisis) pengaruhnya, sedangkan
penetapan variabel kontrol adalah untuk dinetralkan/disamakan pengaruhnya.
f) Variabel Diskrit
Variabel diskrit: disebut juga variabel nominal atau variabel kategori karena hanya dapat
dikategorikan atas dua kutub yang berlawanan yakni "ya" dan "tidak". Misalnya ya wanita, tidak
wanita, atau dengan kata lain: "wanita-pria", "hadir-tidak hadir", "atas-bawah". Angka-angka
digunakan dalam variabel diskrit ini yang dapat dioperasikan untuk menghitung frekuensi yang
muncul, yaitu banyaknya pria, banyaknya yang hadir dan sebagainya. Maka angka dinyatakan
sebagai frekuensi. Dengan demikian data penelitian dengan variabel diskrit merupakan penanda
kategori, yang tidak dapat dioperasikan berbentuk penambahan, pengurangan, perkalian atau
pembagian. Keberadaannya terbatas pada penentuan sebagai frekuensi.
g) Variabel Kontinum
Variabel kontinum dapat dipisahkan menjadi tiga jenis variabel kecil, yaitu:
1. Variabel ordinal, yaitu variabel yang menunjukkan tata urutan berdasarkan tingkatan
misalnya sangan tinggi, tinggi, pendek. Untuk sebutan lain adalah variabel "lebih kurang"
karena yang satu mempunyai kelebihan dibanding yang lain. Contoh: Agung terpandai,
Nico pandai, Ganang tidak pandai.
2. Variabel interval, yaitu variabel yang mempunyai jarak, jika dibanding dengan variabel
lain, sedang jarak itu sendiri dapat diketahui dengan pasti. Misalnya: Suhu udara di luar
31° C. Suhu tubuh kita 37° C. Maka selisih suhu adalah 6° C. Jarak Surabaya-Blitar 162
km, sedangkan Surabaya-Malang 82 km. Maka selisih jarak Malang-Blitar, yaitu 80 km.
3. Variabel ratio, yaitu variabel perbandingan. Variabel ratio memiliki harga nol mutlak
yang dapat dioperasikan berbentuk perkalian sekian kali. Contoh: Berat Pak Rudi 70 kg,
sedangkan anaknya 35 kg. Maka Pak Rudi beratnya dua kali anaknya.
Sumber: https://www.kajianpustaka.com/2020/09/pengertian-dan-jenis-variabel-
penelitian.html?m=1\
2. Definisi oprasional variabel
Definisi operasionalisasi adalah proses mendefinisikan variable dengan tegas, sehingga
menjadi faktor-faktor yang dapat diukur. Sedangkan operasionalisasi vaiabel adalah pengertian
variabel ( yang diungkap dalam definisi konsep ) tersebut, secara operasional, secara praktik,
secara riil, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian atau obyek yang diteliti.
Operasionalisasi variabeldiperlukanguna menentukanjenisdanindikator darivariabel-
variabelyang terkaitdalampenelitianini.Disamping itu,
operasionalisasivariabelbertujuanuntukmenentukan skala pengukurandari masing-masing
variabel,sehinggapengujianhipotesisdenganmenggunakanalat bantudapatdilakukandengantepat.
Operasional variabel merupakan konsep-konsep yang berupa kerangka yang kemudian
diubah menjadi kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati, dapat
diuji kebenarannya oleh orang lain. Merupakan penjelasan dari teoritis variabel untuk diamati
dan diukur, contohnya seperti “Pengaruh Persepsi Merek dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Konsumen” (Penelitian terhadap KFC), definisi variabel yang digunakan adalah
sebagai berikut :
Tabel 2.1
Operasionalisasi Variabel penelitian
Variabel X1
Variabel Dimensi Indikator
Persepsi Merek 1. Cepat Melayani Konsumen
Kinerja
2. Sopan melayani konsumen
1. Produk bermutu
Ketahanan
2. Produk tahan lama
1. Produk berkualitas
Hasil
2. Produk bermutu
3. Skala pengukuran
Skala (scale) adalah suatu instrumen atau mekanisme untuk membedakan dalam hal
terkait variabel minat yang kita pelajari (Uma Sekaran, 2006:15). Seadangkan skala pengukuran
merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengkuantifikasi infoemasai yang diberikan oleh
konsumen jika mereka diharuskan menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam suatu
kuesioner (Juliansyah Noor, 2015:125).
Ada empat tipe skala dasar dalam penelitian yakni skala nominal, skala ordinal, skala
interval dan skala rasio. Tingkat kerumitan akan meningkat secara progresif yang bergerak dari
arah skala nominal ke rasio. Artinya, informasi mengenai variabel dapat diperoleh secara lebih
rinci jika menggunakan skala interval dan rasio jika dibandingkan dengan menggunakan skala
nominal dan skala ordinal.
1. Skala Nominal
Skala nominal (nominal scale) adalah skala yang memungkinkan peneliti untuk
menempatkan subyek pada kategori atau kelompok tertentu. Digunakan untuk
mengklasifikasikan obyek baik individu maupun kelompok misalnya berdasarkan kategori
gender (laki-laki dan perempuan), agama, pekerjaan, area geografis dan lain-lain. Dalam
mengidentifikasi kategori digunakan simbol simbol berupa angka sebagai label kategori
sederhana tanpa nilai intrinsik. Contoh kategori pria diberi kode nomor 1 dan wanita dengan
kode nomor 2 untuk kategori gender. Informasi yang didapat dari skala nominal adalah untuk
menghitung persentase (atau frekuensi) laki-laki dan perempuan dalam sampel responden.
Contoh sederhana misalnya apabila kita mempunyai kuesioner sebanyak 100 buah
dimana sebanyak 55 orang mengisi kode nomor 1 untuk laki-laki dan 45 mengisi kode nomor 2
yang berarti perempuan maka analisis data akhir survei menunjukkan bahwa dari 100 responden
ternyata menunjukkan 55 orang laki-laki atau 55% dan 45 orang adalah perempuan atau
45%. Skala ini adalah skala dasar, kategorial dan mentah serta memberikan informasi lain
mengenai kedua kelompok.
2. Skala Ordinal
Skala ordinal (ordinal scale) tidak hanya mengkategorikan variabel-variabel yang
menunjukkan perbedaan di antara berbagai kategori, tetapi juga mengurutkannya ke dalam
beberapa cara. Skala ini memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang
dimiliki oleh obyek atau individu tertentu. Apabila jawaban pertanyaan dalam kuesioner berupa
peringkat berupa simbol 1 untuk sangat tidak setuju, simbol 2 untuk tidak setuju, simbol 3 untuk
netral, simbol 4 untuk setuju dan simbol 5 untuk sangat setuju. Simbol angka 1 sampai dengan 5
hanyalah merupakan peringkat tidak mengekspresikan jumlah. Biasanya jawaban kuesioner
menggunakan skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap.
Contoh aplikasi dalam kuesioner: Menurut pendapat anda, urutkan nama-nama provinsi yang
paling tepat untuk tujuan investasi pembukaan pabrik kelapa sawit. Kota yang paling anda
anggap sesuai diberi angka 1, berikutnya 2, dan seterusnya.
____Aceh ____Jambi
____Sumatera Utara ____Sumatera Selatan
____Riau ____Bengkulu
____Sumatera Barat ____Lampung
Skala ordinal membantu peneliti untuk menentukan persentase responden yang sangat tidak
menyetujui sampai sangat menyetujui suatu pernyataan. Pengetahuan tersebut akan sangat
berguna dalam membantu mendesain kebijakan yang lebih dapat diterima oleh semua pihak.
Dari contoh sederhana di atas dapat kita lihat bahwasanya skala ordinal menyediakan lebih
banyak informasi jika dibandingkan dengan skala nominal. Kalau skala nominal hanya
membedakan kategori untuk mendapatkan informasi, maka skala ordinal melangkah lebih jauh
dengan cara mengurutkan tingkatannya walaupun skala ini tidak memberi petunjuk apapun
mengenai besaaran perbedaan antar tingkatan.
3. Skala Interval
Skala interval (interval scale), adalah skala yang mempunyai karakteristik seperti yang
dimiliki skala nominal dan ordinal ditambah dengan interval yang tetap yang memungkinkan kita
melakukan operasi aritmatika tertentu terhadap data yang dikumpulkan dari responden. Skala
interval menentukan perbedaan, urutan dan kesamaan besaran perbedaan dalam variabel. Oleh
karena itu skala interval lebih kuat dibandingkan dengan dua skala sebelumnya yakni skala
nominal dan skala ordinal dan bisa diukur tendensi sentralnya (central tendency) dengan
perhitungan rata-rata aritmatika. Ukuran dispersinya adalah kisaran (range), standar deviasi
(standart deviation) dan varians (variance). Skala interval digunakan jika respon untuk berbagai
macam item pertanyaan yang mengukur suatu variabel bisa dihasilkan dengan skala yang kita
tetapkan (bisa lima point, tujuh point atau lainnya) yang kemudian dapat diterapkan pada seluruh
item.
Contoh aplikasi dalam kuesioner: Berikut ada beberapa pernyataan tentang seberapa penting
motivasi bekerja ini buat anda. Beri jawaban 1 bila anda sangat tidak setuju; 2 bila anda tidak
setuju; 3 bila anda tidak berpendapat; 4 bila anda setuju, dan; 5 bila anda sangat setuju.
4. Skala Rasio
Skala rasio (ratio scale) mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala
nominal, skala ordinal maupun skala interval dengan kelebihan mempunyai nilai 0 (nol) empiris
absolut. Nilai 0 empiris absolut terjadi pada saat suatu karakteristik yang sedang diukur tidak
ada. Perbandingan berat badan adalah merupakan contoh yang sederhana dn mudah dari skala
rasio. Misalnya seseorang yang mempunyai berat 120 kg adalah dua kali berat seseorang yang
mempunyai berat 60 kg. Perkalian dan pembagian angka tersebut (120 dan 60) dengan angka
apapun akan menghasilkan rasio 2:1. Ukuran tendensi sentral skala rasio bisa mean aritmatik
atau geometrik, dan ukuran dispersi bisa standar deviasi, varians atau koefisien variasi. Beberapa
contoh skala rasio diantaranya adalah berkaitan dengan penghasilan, jumlah organisasi yang
diikuti, umur aktual dan lain-lain.
3. STUDY COHORT
Adalah penelitian observasional analitik yang didasarkan pada pengamatan
sekelompok penduduk tertentu dalam jangka waktu tertentu. Dalam hal ini kelompok
penduduk yang diamati merupakan kelompok penduduk dengan 2 kategori tertentu yakni
yang terpapar dan atau yang tidak terpapar terhadap faktor yang dicurigai sebagai faktor
penyebab. Penelitian cohort adalah kebalikan dari case control. faktor resiko (penyebab)
telah diketahui terus diamati secar terus menerus akibat yang akan ditimbulkannya.
BAB III
PENUTUP
3.3.1 Kesimpulan
Proses penelitian adalah suatu upaya untuk pengumpulan,pengolahan penyajian ddan
analisa data yang di lakukan secara sistematis teliti dan mendalam, dalam rangka mendapatkan
jalan keluar atau jawaban terhadap suatu masalah yang di temukan.
3.3.2 Daftar pustaka
https://metodologipenelitiana.wordpress.com/desain-penelitian-1/
https://ejournal.uinib.ac.id./jurnal/index.pdp/almunir/article/download/722/596
https://www.kajianpustaka.com/2020/09/pengertian-dan-jenis-variabel-
penelitian.html?m=1\
https://www.academia.edu/37547233/Operasionalisasi_variabel
https://www.academia.edu/28859512/PENGUKURAN_VARIABEL_DEFINISI_OPERASION
AL_DAN_SEKALA