Anda di halaman 1dari 37

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

OLEH
NAMA :SIRILUS ALEXANDER MERE
NIM :PO530320119143
KELAS :TK 1. REG A

POLTEKKES KEMENKES KESEHATAN KUPANG


JURUSAN DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2020
A. SOP MANAJEMEN STRES
Tujuan:untuk memperbaiki kualitas hidup individu itu agar menjadi lebih baik
 Persiapan pasien
 Menyiapkan lingkungan yang memungkinkan melakukankegitan relaksasi
progresif.
 Menjelaskan teknik dasar prosedur yang akan dilakukan dengan cermat
agar bisa dimengerti oleh pasien (gunakan otak kanan yang bersifat
menerima).
 Menjelaskan lama waktu relaksasi progresif yang efektif (10-20 menit).
 Meminta kepada pasien untuk berdiri, melepaskan alas kaki,
mememosisikan badan senyaman mungkin dan tidak saling bersentuhan
dengan anggota tubuh yang lain serta benda yang ada disekitar.
 Prosedur
N Langkah-langkah Gambar Rasional
o
1 Meminta pasien untuk memejamkan
mata dengan lembut dan perlahan-
lahan.

2 Meminta pasien untuk menarik Agar bisa menenangkan


napas dalam dan menghembuskan pikiran
napas dengan panjang.

3 Meminta kepada pasien untuk Untuk menghilangkan


menarik napas dalam: rasa letih, cemas,
1. Kepala: kerutkan dahi, khawatir, mara dan
kedip-kedipkan mata, dan depresi.
bibir dimonyongkan atau
tarik ke belakang. Rasakan
ketegangan pada bagian
tersebut, tahan selama 5
detik, hembuskan napas
perlahan dan kendurkan
secara perlahan, katakan
dalam hati “relaks dan
pergi”.
2. Leher: tekan kepala ke
belakang, anggukan kepala
ke arah dada, putar kepala
ke bahu kanan, putar kepala
ke bahu kiri. Rasakan
ketegangan pada bagian
tersebut, tahan selama 5
detik, hembuskan napas
perlahan dan kendurkan
secara perlahan, katakan
dalam hati “relaks dan
pergi”.
3. Bahu: angkat bahu kanan
seolah-olah ingin
menyentuh telinga, angkat
bahu kiri seolah-olah ingin
menyentuh telinga, angkat
kedua bahu seolah-olah
menyentuh telinga.
4. Bahu dan lengan: tahan
lengan dan mengepal,
kemudian kepalkan tangan
bengkokkan lengan, pada
siku, kencangkan lengan
sambil tetap mengepalkan
tangan, tahan 5 detik,
hembuskan napas perlahan
sambil mengendurkan dan
katakn dalam hati “relaks
dan pergi”.
5. Dada: tarik napas dalam dan
kencangkan otot-otot dada
dan tahan 5 detik,
hembuskan napas secara
perlahan sambil katakan
dalam hati “relaks dan
pergi”.
6. Punggung: lengkungkan
punggung ke belakang
sambil menari napas dalam
dan tekan lambung keluar,
tahan 5 detik, hembuskan
napas secara perlahan
sambil katakan dalam hati
“relaks dan pergi”.
7. Perut: kencangakan perut,
tekean keluar dan tarik ke
dalam, tahan 5 detik,
hembuskan napas secara
perlahan sambil katakan
dalam hati “relaks dan
pergi”.
8. Paha dan kaki : kencangkan
paha, tekan tumit ke lantai,
kencangkan otot kaki di
bawah lutut, tekuk jari kaki
ke bawah seolah-olah
menyentuh telapak kaki,
angkat jari kaki ke atas
seolah-olah menyentuh
lutut, tahan 5 detik,
hembuskan napas secara
perlahan sambil katakan
dalam hati “relaks dan
pergi”.

B. SOP CUCI TANGAN BIASA DAN STERIL


 Cuci tangan biasa
Tujuan:
Mencegah infeksi nosokomial dan melindungi diri dari agen penyakit yang terdiri
dari kuman.
 Persiapan alat
 Sabun cair atau batang
 Kram dengan air mengalir
 Lap tangan bersih dan kering atau alat pengering
 Hand lation bila perlu
 Persiapan pasien
 Pasang pengaman tempat tidur pasien, posisikan pasien dengan nyaman
 Prosedur kerja
No Langkah-Langkah Gambar Rasional
1 Kedua tangan di basahi di Untuk membersihkan
bawah air mengalir kotoran dan kuman yang
menempel pada tangan
2 Sabun cair dituangkan dalam Untuk membunuh
telapak tangan (2-4ml), atau kuman.
bila menggunakan sabun
batang digosokkan pada
telapak tangan secukupnya.
3 Telapak tangan digosokkan Membersihkan kuman
dengan gerakan memutar
sebanyak 10 kali.

4 Punggung tangan digosok


dengan telapak tangan yang
lain sambil meratakan sabun.

5 Membersihkan kuku dan jari-


jari tangan dengan mulai
kelingking sampai ibu jari
dengan arah memutar masing-
masing sebanyak 10 kali,
kemudian ke arah telapak
tangan, punggung telapak
tangan dan melingkari
pergelangan tangan. Ulangi
prosedur untuk tangan yang
lain.
6 Tangan dibersihkan mulai
pergelangan tangan, punggung
dan telapak tangan sampai jari-
jari tangan.

7 Tangan dikeringkan dengan Agar tangan kering


lap atau alat pengering.

 Cuci tangan steril


Tujuan:
 Mencegah infeksi nosokomial dan melindungi diri dari agent penyakit
mulai kuman sampai spora.
 Persiapan alat
 Sabun yang mengandung antiseptik.
 Kran dengan air mengalir
 Pembersih kuku
 Sikat
 Handuk/lap steril.
 Persiapan alat
 Pasien sudah dipersiapkan di ruang operasi mayor atau minor.
 Prosedur kerja
No Langkah-langkah Gambar Rasional
1 Periksa adanya luka pada tangan
dan jari
2 Lepaskan jam tangan atau cincin Agar tidak terganggu pada
saat melakukan Tindakan.

3 Gunakan pakaian bedah, penutup Agar tidak terinfeksi pada


kepala, masker wajah, pelindung cairan tubuh pasien.
mata jika dipakai.

4 Air dialirkan dengan pengontrol


kaki atau siku
5 Kedua tangan dibasahi dibawah Untuk membersihkan
air mengalir, mulai jari-jari kotoran dan kuman yang
sampai atas siku. Pertahan kan menempel pada tangan
tangan atas berada setinggi siku
selama prosedur.

6 Sabun antiseptik cair dituangkan Untuk membunuh


dalam telapak tangan (2-4 ml) kuman/bakteri
dengan siku atau pengontrol
kaki.
7 Sabun diratakan mulai jari
sampai 5 cm diatas siku.
8 Kuku jari bagian dalam
dibersihkan dengan
menggunakan pembersih kuku.
Buang pembersih kuku.
9 Menyikat mulai ujung jari dan
kuku 15 kali (selama ½ menit).
10 Jari-jari disikat dengan arah ke
bawah selama 10 kali gerakan
(kira-kira 1 menit).
11 Telapak dan punggung tangan
disikat dengan arah memutar
masing-masing selama 10
gerakan (kira-kira ½ menit).
12 Pergelangan sampai diatas siku
dengan arah memutar 10 kali
gerakan (selama 1 menit).
13 Mengulangi prosedur untuk
tangan yang lain, buang sikat.
14 Membersihkan tangan dengan Agar kuman/bakteri bisa
air mengalir, mulai ujung jari langsung keluar.
sampai atas siku, dengan tangan
tetap berada diatas siku untuk
masing-masing tangan.
15 Matikan aliran air dengan
menggunakan pengontrol kaki
atau siku.
16 Keringkan tangan dengan
handuk steril mulai jari-jari
kearah siku.

17 Ulangi untuk tangan yang lain.

C. SOP ALAT PELINGDUNG DIRI


Tujuan:
 Untuk mencegah penularan infeksi
 Persiapan alat
1. Apron (baju/gaun)
Apron plastik digunakan saat kontak langsung dengan pasien atau
lingkungan: saat membersihkan /merapikan tempat tidur pasien.
2. Sepatu pelindung: sepatu harus menutupi seluruh ujung dan telapak
kaki, terbuat dari karet atau plastik agar mudah dicuci dan tahan
tusukan. Sepatu pelindung dipakai di ruang khusus : kamar bedah ,
laboratorium, ICU, ruang isolasi, pemulasaraan jenazah, kamar bayi,
kamar bersalin, ruang hemodialisa.
3. Sarung Tangan (Gloves):
 sarung tangan steril digunakan pada tindakan / prosedur invasive.
 sarung tangan bersih dan baik boleh digunakan setiap akan melakukan
kontak dengan bahan / benda yang infeksius (darah atau
substansi tubuh lainnya) atau bersifat kotor.
4. Masker:
 Masker N95 hanya digunakan untuk penyakit infeksi saluran pernapasan
seperti TBC paru, SARS, Avian Flu. Harus digunakan sebelum masuk
kamar pasien dan dilepas sebelum meninggalkan ruangan.
 Masker bedah (surgical mask) dapat digunakan sesuai kebutuhan /
prosedur berpotensi terjadi paparan langsung pada tubuh yang akan
dilakukan
5. Penutup kepala
6. Pelindung wajah dan mata: harus digunakan saat melakukan tindakan yang
akan berisiko timbul percikan pada wajah, mata dan mulut seperti saat
perawatan pasien trakheostomi, tindakan operasi dll.
 Prosedur kerja
No Langkah-langkah Gambar Rasional
1 Cuci tangan Agar tangan terhindar dari
kuman.

2 Kenakan baju sebagai Agar tubuh terhindar dari


sebagai lapisan pertama cairan tubuh pasien
pakaian pelindung
3 Kenakan sepatu bot karet

5 Kenakan gaun luar

7 Kenakan sepasang sarung Agar tidak terinfeksi cairan


tangan kedua, masker, tubuh pasien
penutup kepala dan
pelindung kaca mata
CAIRAN DAN ELEKTROLIT
18. PROSEDUR PENGUKURAN TEKANAN DARAH

N Langkah – langkah
O
1 Peralatan
A. Stetoskop
B. Sphygmomanometer dengan manset
C. Alat tulis
2 Prosedur kerja
1. Cuci tangan
2. Jelaskan tujuan dan prosedur kepada pasien
3. a. Bantu pasien pada posisi yang nyaman
b. Duduk dengan lengan fleksi, lengan bawah disangga setinggi jantung dan
telapak tangan menghadap keatas
c. Punggung dan tungkai bawah pasien sebaiknya ditopang, dengan tungkai
bawah tidak boleh menyilang dan kaki berada pada permukaan yang datar
dank eras
d. Manometer juga sebaiknya diposisikan sejajar dengan mata pemeriksa
e. Berbaring dengan posisi supine
4. Gulung lengan baju keatas
5. a. Pasang manset sphygmomanometer
b. Manset dipasang setinggi letak jantung
c. Manset diletakan pada pertengahan lengan atas, sekitar 2 cm diatas Fosa
kubiti (siku). Diletakan dengan rapi dan tidak terlalu ketat (dua jari tangan
masih bisa dimasukan diantaranya).
6. Pastikan manometer terletak setinggi titik pandangan mata. Pengamat harus
berada kurang dari dari satu meter.
7. Naikan tekanan dalam manset sambil meraba arteri radialis sampai denyutan
hilang.
8. Naikan lagi tekanan sampai 30 mmHg
9. a.Letakan stetoskop pada arteri brachialis pada fossa kubitidengan cermat dan
b.Tentukan tekanan sistoliknya dengan menurunkan tekanan udara pada
manset serta sphygmomanometer dengan kecepatan 4 mmHg/detik
c.Bunyi detak pertama merupakan sistolik dan bunyi detakan terakhir
merupakan diastolic
d.Lepas manset dari lengan, lipat manset dengan rapi dan kembalikan
ketempatnya.
10.Bantu pasien untuk posisi yang diinginkan
11. Cuci tangan
12. Catat hasil pemeriksaan pada lembar kerja

SOP Pengukuran Denyut Nadi

No Langkah-langkah
1 Persiapan peralatan
a. Arloji
b. Buku catatan nadi
Persiapan pasien ;
1. Atur posisi yang nyaman bagi pasien, duduk atau berbaring
2. Beri posisi terlentang dengan lengan samping bawah menyilang pada sisi bawah
abdomen, dada, tekuk siku 90° dan sokong lengan bawah diatas kursi atau pada
lengan anda. Perlahan ekstensikan pergelangan dengan telapak tangan kebawah.
3. Bila klien baru selesai beraktifitas tunggu 5-10 menit sebelum memeriksa denyut
2 Prosedur kerja
1. Cuci tangan
2. Letakan ujung dua jari pertama atau jari tengah anda menekan sepanjang
celah radial.
3. Beri tekanan ringan dan rileks diatas radius sehingga denyutan mudah
dipalpasi.
4. a. Bila nadi dapat diraba dengan teratur, hitung frekuensi nadi mulai dari nol
selama 30 detik dan kalikan hasilnya dengan dua.
b.Bila ritme nadi tidak teratur, hitung selama satu menit penuh
5. Kaji keteraturan frekuensi disritmia
6. Tentukan kekuatan nadi
7. Cuci tangan
8. a. Catat karakteristik nadi dalam lembar kerja atau rekam medic
b. Laporkan adanya abnormalitas pada dokter yang bertugas

20. SOP Rumplelead Tes

N Langkah-langkah
O
1 Persiapan Alat:
 Tensimeter lengkap dengan manset
Persiapan klien :
 Ucapkan salam
 Bina hubungan Saling percaya perawat dengan klien
 Klien diberitahu maksud, tujuan dan langkah-langkah pemeriksaan status
kaki
 Atur posisi kaki klien dengan cara meluruskan kaki kliean ditempat tidur
Persiapan Lingkungan:
 Jaga privasi klien dengan cara memasang sampiran atau menutup gorden
pembatas kamar
 Atur pencahayaan ruangan
 Ciptakan lingkungan yang tenaang dan nyaman

2 Prosedur Kerja:
 Mendekatkan alat-alat kesekitar klien
 Lakukan cuci tanagan
 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
 Atur posisi dalam keadaan berbaring
 Lakukan pengukuran tekanan darah
 Hitung batas tekanan sistolik dan tekanan diastolic kemudian jumlahkan
batas kedua tekanan tersebut dan bagi dua dengan rumus
MAP:
Tekanan sistolik+ tekanan diastolic
……………………………………..
2
 Lakukan pengukuran MAP dengan mempertahankan hasil pengukuran MAP
sampai kurang lebih 5 menit
 Setelah itu turunkan tekanan secara perlahan-lahan
 Baca hasil positif:
- : tidak ditemukan petekie ( <20)
+ : adanya petekie ( >20)
 Catat hasil pengukuran
 Bereskan alat-alat yang telah dipergunakan
 Rapikan kembali klien
 Ucapkan salam
 Buka sarung tangan, lalu buang kedalam bengkok
 Lakukan cuci tangan
 Dokumentasikan seluruh hasil pengumpulan data pada format yang telah
disiapkan

21. SOP MENILAI KESEIMBANGAN CAIRAN( BALANCE CAIRAN)

N Langkah-Langkah
O
1 Perisapan Alat:
 Format balans cairan
 Gelas pengukur minuman
 Gelas pengukur urin disediakan
 Bulpoin atau pensil
Persiapan pasien:
 Kontrak
 Jelaskan tujuan dan kegunaan penilain keseimbangan cairan yang masuk dan
keluar
2 Prosedur kerja:
 Mengukur jumlah cairan yang akan diberikan kepada pasien pada gelas
pengukur atau menghitung jumlah cairan infus yang masuk
 Mengisi semua jumlah cairan yang masuk yang meliputi cairan infus, air
putih, the, susu, sup, atau cairan lainnya seperti: obat cair, es krim, pada
kolom intake cairan
 Mengukur jumlah semua cairan yang keluar termasuk urin, muntahan, darah,
keringat yang basah di baju koma, ditambah insenssiible water loss
( IWL)pada gelas pengukur sebelum dibuang
 Mencatat hasil pengukuran pada kolom input untuk semua cairan yang
masuk dan output untuk semua cairan yang keluar pada format balans cairan
 Menjelaskan kepada pasien dan keluarga untuk melakukan hal yang sama
apabila tidak ada perawat
 Menunjukkan pada pasien dan keluarga cara mengukur dan mencatat semua
cairan yang masuk dan keluar
 Menjumlahkan jumlah semua cairan yang masuk dan keluar setiap satu jam
atau 2,4,6,8,12,24 jam sesuai kondisi pasien
 Menghitung selisi antara cairan yang masuk dan keluar
 Mencatat hasil selisih sebagai balans dari cairan yang masuk dan keluar
 Apabila cairan yang masuk lebih banyak maka balans dikatakan positif (+).
Apabila cairan yang keluar lebih banyak maka balans dikatakan negative (-).
Normal balans cairan untuk seorang dewasa adalah ±0-200cc.

22. SOP RAWAT INFUS

 Pengertian : perawatan pada tempat pemasangan infus


 Tujuan : mencegah terjadinya infeksi

N Langkah- langkah
O
1 Persiapan Alat :
 Pinset anatomi steril 2buah
 Kasa steril
 Sarung tangan steril
 Gunting plester
 Plester
 Lidi kapas
 Alkohol70% /wash bensin dalam tempatnya
 Iodine povidon solution 10% sejenis
 Penunjuk waktu
 NacL 0,9%
 Bengkok 2 buah , 1 berisi cairan desinfektan

2 PROSEDUR KERJA:
 Memberi salam
 Cuci tangan
 Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
 Menanyakan kesiapan pasien
 Mengatur posis pasien ( tempat tusukan infus terlihat jelas)
 Memakai sarung tangan
 Membasahi plester dengan alcohol dan buka balutan dengan menggunakan
pinset
 Membersihkan bekas plester
 Membersihkan daerah tusukan dan sekitarnya dengan Nacl
 Mengoles tempat tusukan dengan iodine cair
 Menutup dengan kasa steril dengan rapi
 Memasang plester penutup
 Mengatur tetesan infus sesuai program
 Melakukan evaluasi tindakan
 Membereskan alat
 Mrencuci tangan
 Mencatat kegiatan dalam lembar keperawatan

SOP Mengganti cairan infus

No Langkah – langkah
1. Persiapan alat :
 Cairan infus (Asering,RL,Ringerfundin, Nacl 0,9%, Dextrose 5%, Kabiven,
Clinimic, dll)
 Jam tangan,plester K/P
 Kapas Alkohol
 Jarum
2 Prosedur kerja :
1. Pastikan kebutuhan klien akan penggantian botol cairan infus dan cek
cairan infus sesuai 5 benar :>benar nama pasien, benar cara, benar cairan,
benar waktu, dan benar dosis.
2. Sampaikan salam
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada pasien
4. Dekatkan alat kesamping tempat tidur, jaga kesterilan alat
5. Buka plastic cairan jika ada obat yang perlu didrip dalam cairan sekalian
dimasukan dengan spuit melalui mulut botol, usap dengan kapas alcohol,
lalu tutup kembali
6. Matikan klam infuse set, ambil botol yang terpasang
7. Ambil botol yang baru, buka tutupnya, swab dengan kapas alcohol,
kemudian tusuk alat penusuk pada infus set kemulut botol infusdari arah
atas dengan posisi botol tegak lurus
8. Gantung botol atau kantung cairan
9. Periksa adanya udara diselang,dan pastikan bilik drip terisi cairan
10. Atur kembali tetesan sesuai program atau intruksi dokter
11. Evaluasi respon pasien dan amati area sekitar penusukan infus
12. Bereskan alat
13. Cuci tangan
14. Dokumentasikan

SOP MONITORING CAIRAN INFUS

N Langkah-langkah
O
1 Persiapan Alat:
1. Kertas dan pensil atau belpoin
2. Jam dan jarum
Menyiapkan pasien
1. Kontrak : perkenalan
2. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya : Mengatur kecepatan
tetesan infus sehingga cairan yang masuk sesuai dengan perhitungan dan
kebutuhan pasien
2 Prosedur kerja
1. Pastikan jenis cairan , jumlah , rute,waktu pemberian, cara pemberian benar
2. Pastikan jenis set infus yangdigunakan mikroburet atau mikroburet(makrodrip
menurut methney , 1992 ., abbottLab 15 tetes/ml . , travenol lab , 10
tetes/ml,mcgraw Lab 15tetes/ml). Sedangkan untuk mikrodrip : 60 tetes/ml
3. Hitungjumlahcairan yang masuk/6,8,12,24jam sesuai pesanan dokter dibagi
jumlah jam dan dikalihkan dengan jumlah tetes permenit sesuai dengan mikro
atau makroburet yang digunakan
4. Pilih salah satu rumus : infus total/lamanya waktu penginfusan dalam menit
sama dengan ml/menit. Rumus kedua : factor tetesan x ml/menit =
tetesan/menit atau ml/jam X factor tetesan/60menit=tetes/menit. Contoh
cairan infus dipesankan untuk periode 24jam sebanyak 1500ml, dengan set
infus mikroburet 15 tetes/ml . maka perhitungannya : 1500/24X60
menitX15tetes =16 tetes/menit
5. Atur tetesan infus dengan cara menhitung tetesan sambil terus mengatur clam
sampai mendapatkan 4 tetes/15detik dan dikalikan 4 menjadi 16 tetes/menit .
periksa kecepatan ini tiap jam
6. Catat pada catatan perawat apakah IV paten menginfuskan tepat waktu

SOP Melepas infus

No Langkah – Langkah
1. Persiapan alat :
 Piala ginjal (bengkok)
 Plester dan Gunting
 Kapas alcohol
 Sarung tangan bersih
2. Prosedur kerja :
 Cuci tangan
 Memakai APD
 Petugas mematikan klem pengatur tetesan
 Petugas melepas plester secara perlahan,Gunakan kapas alcohol untuk
memudahkan melepas plester
 Petugas menekan tempat penusukan jarum dengan kapas alcohol dengan
tangan kiri, lalu tarik abbocath pelan-pelan dengan tangan kanan
 Petugas membuka abbocath beserta selang dan botol infus kedalam tempat
sampah
 Petugas menekan kapas alcohol dengan plester
 Petugas melepaskan sarung tangan
 Cuci tangan
 Dukementasi

A. SOP MANDI
Tujuannya:
 Menjaga kebersihan tubuh, menghilangkan bau badan.
 Mengurangi infeksi akibat kulit kotor.
 Memperlancar sisitem peredaran darah, syaraf dan merelaksasi otot.
 Menambah kenyamanan pasien.
 Persiapan Tempat dan Alat Memandikan Pasien
1. 2 kom berisi air hangat
2. 3 kantong pencuci
3. 2 handuk
4. Alas meja
5. Sabun dalam tempatnya
6. Kamfer spiritus dan dedak/talk
7. Peralatan untuk menggosok gigi
8. Pakaian bersih
9. Sisir
10. Botol berisi air untuk membilas sesudah BAB/BAK
11. Kertas kloset
12. Selimut mandi
13. Tempat pakaian kotor.
14. Menutup pintu dan jendela.
15. Memasang tabir dan tirai.
 Persiapan pasien
Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
 Pelaksanaan
No Langka-langka Gambar Rasional
1 Mencuci tangan Agar tangan terhindar dari
kuman.

2 Menutup selimut pada bagian Agar tempat tidur pasien


kaki tempat tidur tetap rapi
3 Membantu pasien menyikat gigi

4 Menawarkan pasien untuk BAB Agar tidak terganggu pada


dan BAK saat memandikan pasien.
5 Mencuci muka pasien:
 Handuk di bagian atas
dibentangkan di bawah
kepala.
 Membersihkan mata
pasien tanpa
menggunakan sabun.
 Mencuci muka dan
telinga dengan waslap,
mengeringkan dengan
handuk atas.
6 Mencuci lengan:
 Pakaian bagian atas
ditanggalkan.
 Handuk atas
dibentangkan
memanjang di sisi kanan
dan handuk bawah di
sisi kiri sehingga
menutup bagian depan
dan kedua lengan di atas
handuk
 Mencuci lengan dan
ketiak membilas
minimum 3x.
 Mengeringkan dengan
handuk atas
7 Mencuci dada dan perut:
 Kedua lengan
dikeataskan dan
diletakkan di samping
kepala.
 Merubah letak kedua
handuk sehingga leher,
dada dan perut dapat
dicuci.
 Mencuci leher, dada dan
perut kemudian
mengeringkannya
dengan handuk atas.
 Memberi bedak tipis-
tipis pada leher, dada
ketiak dan perut.
8 Mencuci punggung:
 Menutup bagian depan
dengan handuk bawah.
 Menanggalkan celana
dalam.
 Menganjurkan pasien
miring ke kiri.
 Membentangkan handuk
atas memanjang di
bawah punggung.
 Mencuci punggung
dengan waslap.
 Mencuci paha dan
bokong dengan waslap.
 Mengeringkan
punggung dengan
handuk atas, paha dan
bokong dengan handuk
bawah.
 Menggosok kamfer
spiritus dan memberi
bedak tipis-tipis.
 Mengenakan pakaian
bagian atas
9 Mencuci paha dan kaki:
 Membentangkan handuk
atas menutupi bagian
bawah.
 Handuk bawah
memanjang di bawah
kaki.
 Mencuci dengan
kantong pencuci atas.
 Mengeringkan dengan
handuk bawah
10 Mencuci bagian bawah depan:
 Menanggalkan pakaian
bagian bawah.
 Handuk bawah
melintang di bawah
bokong separuh
menutupi bagian atas.
 Mencuci bagian bawah
dengan waslap.
 Mengeringkan dengan
handuk bawah.
 Memberi bedak tipis-
tipis.
 Mengenakan pakaian
bawah
11 Menyisir rambut Agar rambut pasien tetap
rapi

12 Membereskan peralatan
13 Mencuci tangan. Agar tangan terhindar dari
cairan tubuh pasien.

B. SOP RAWAT GIGI DAN MULUT


Tujuan:
 Mencegah infeksi gusi dan gigi.
 Mempertahankan kenyamanan rongga mulut.
 Persiapan Alat
a. handuk dan kain pengalas
b. Gelas Kumur berisi
 Air masak/NaCl
 Obat kumur
c. Spatel lidah yang telah dibungkus dengan kain kasa
d. Kapas lidi
e. Bengkok
f. Kain kasa
g. Pinset atau arteri klien
h. Sikat gigi dan pasta gigi
 Persiapan pasien
Menjelaskan tentang Tindakan yang akan di lakukan
 Pelaksanaan
N Langkah-langkah Gambar Rasional
o
1 Cuci tangan Agar tangan tetap bersih

2 Atur posisi dengan posisi Agar gampang untuk melakukan


tidur miring kanan / kiri Tindakan

3 Pasang handuk di bawah Agar baju pasien tidak terkena


dagu / pipi pasien air.
4 Ambil pinset dan bungkus
dengan kain kasa yang
dibasahi air hangat /
masak
5 Gunakan tong spatel Agar gampang untuk
(sudip lidah) untuk membersihkan gigi/dalam mulut
membuka mulut pada saat
membersihkan gigi /
mulut
6 Lakukan pembersihan
dimulai dari dinding
rongga mulut, gusi, gigi,
dan lidah
7 Keringkan dengan kasa
steril yang kering
8 Setelah bersih, oleskan
Borax gliserin
9 Cuci tangan setelah Agar tangan terhindar dari cairan
prosedur dilakukan tubuh pasien

C. SOP RAMBUT
Tujuan:
1. Menghilangkan mikroorganisme kulit kepala.
2. Menambah rasa nyaman.
3. Membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada kulit.
4. Memperlancar sistem peredaran darah dibawak kulit kepala
 Persiapan Alat
 Handuk secukupnya.
 Perlak atau pengalas.
 Baskom berisi air hangat.
 Sampo dalam tempatnya.
 Kasa dan kapas.
 Sisir.
 Bengkok.
 Gayung.
 Ember kosong.
 Persiapan pasien
 Berikan salam
 Jelaskan tujuan dan prosedur
 Tanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
 Persiapan alat didekatkan pada pasien
 Pelaksanaan
No Langkah-langkah Gambar Rasional
1 Mencuci tangan Agar tangan tetap bersih

2 Memakai sarung tangan Agar terhindar dari cairan tubuh


bersih pasien.

3 Tutup pintu/jendela ruangan Untuk menjaga privasi pasien.


atau pasang sampiran.

4 Atur posisi pasien setengah Agar gampang untuk


duduk atau tidur. melakukan Tindakan.
5 Setelah posisi tidur lalu Agar tempat tidur pasien tidak
letakkan perlak /pengalas basa
dibawah kepala pasien dan
perlak/pengalas diarahkan
kebawah dengan digulung
bagian tepi menuju tempat
penampung (baskom).
6 Letakkan baskom dibawah
tempat tidur tepat dibawah
kepala pasien.

7 Tutup telinga dengan kapas. Agar air tidak masuk dalam


telinga

8 Tutup dada dengan handuk


sampai ke leher.

9 Kemudian sisir rambut dan Agar ketombe/rambut yang


lakukan pencucian dengan kotor bisa bersih
air hangat selanjutnya
menggunakan sampo dan
bilas dengan air hangat
sambil dipijat.
10 Setelah selesai keringkan Agar rambut pasien tetap rapi
rambut dan sisir.

11 Cuci tangan setelah Agar tangan tetap bersih


prosedur dilakukan.

12 Atur posisi klien senyaman


mungkin
13 Dokumentasikan Mencatat hasil dari Tindakan
pelaksanaan tindakan yang sudah di lakukan
keperawatan tersebut

14 Ucapkan terima kasih atas


kerjasama dengan pasien
15 Bereskan alat-alat dan
kembalikan pada tempatnya

D. SOP KUKU
Tujuan:
1. Mempertahankan kebersihan kuku klien
2. Menghindari infeksi di daerah sekitar kuku klien
3. Memberikan kenyamanan
4. Merapikan penampilan klien
5. Mencegah kemungkinan pasien tercakar jika kukunya Panjang
6. Mencegah bau
 Persiapan alat
 Baskom 2 buah
 Pengikir kuku
 Handuk mandi
 Washlap
 Lotion
 Keset mandi sekali pakai
 Gunting kuku
 Sarung tangan
 Orange stick
 Persiapan pasien
 Memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan tindakan
 Posisikan pasien sesuai kebutuhan

 Pelaksanaan
No Langkah-langkah Gambar Rasional
1 Cuci tangan Agar tangan tetap bersih.

2 Dekatkan alat-alat
3 Hapus cat kuku pasien (bila ada)
4 Isi baskom dengan air hangat 43-440
C

5 Tempatkan baskom diatas keset


mandi dan bantu pasien
merendamkan kakinya
6 Dapatkan meja pasien dan letakkan Agar kuman yang di
baskom lain diatasnya, bantu pasien dalam kuku bisa keluar
merendam kuku tangan. Perendaman dan juga kuku bisa
dilakukan selama 10-20 menit. lembek pada saat di
gunting.
7 Bersihkan bagian bawah kuku dengan
orange stick. singkirkan baskom dan
keringkan kuku
8 Gunting kuku pasien secara lurus Agar kuku pasien tidak
menyilang pada ujung jari dengan terlihat Panjang
gunting kuku. bentuk kuku dengan
pengikir.
9 Dorong kutikula kebelakang dengan
perlahan dengan menggunakan
orange stick
10 Kenakan sarung tangan dan gosok
daerah kalus kaki klien dengan
washlap
11 Bersihkan bagian bawah jari dengan Agar kuman yag di jari
menggunakan orange stick.angkat bisa keluar
kaki dari baskom dan keringkan.
12 Bersihkan dan gunting ibu jari secara Agar kuku kaki tetap
lurus menyilang. Jangan mengikir bersih dan tidak Panjang.
sudut kuku ibu jari

13 Berikan lotions pada kaki klien


14 Bantu klien kembali ke posisi semula
15 Rapikan alat
16 Cuci tangan Agar tangan terhindar
dari cairan tubuh pasien

17 Dokumentasikan Tindakan. Mencatat hasil dari


Tindakan yang sudah di
lakukan.

E. SOP GANTI ALAT TENUN


Tujuan:
1. Menjaga kebersihan lingkungan
2. Mencegah infeksi
3. Memberikan rasa nyaman
 Persiapan alat
 Tempat tidur
 Kasur, bantal dan guling
 Alat tenun bersih disusun menurut pemakaiannya(Sprei besar / laken,
perlak, sprei melintang / stik laken,selimut, sarung bantal dan sarung guling)
 Kursi/ bangku
 Persiapan pasien
 Berikan salam
 Jelaskan tujuan dan prosedur
 Tanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
 Persiapan alat didekatkan pada pasien

 Prosedur
N Langkah-langkah Gambar Rasional
o
1 Cuci tangan. Agar tangan tetap bersih.

2 Memakai sarung tangan. Agar tangan terhindari


dari kuman.

3 Mendekatkan alat ke
tempat tidur klien.
4 Letakkan bantal dan
selimut klien yang tidak
perlu di kursi (jika keadaan
klien memingkinkan/tidak
mengganggu klien).
5 Pasang sprei besar/laken
dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Garis tengah lipatan
diletakkan tepat di
tengah kasur.
b. Bentangkan sprei,
masukkan sprei
bagian kepala
kebawah kasur ± 30
cm, demikian juga
pada bagian
kaki,tarik setegang
mungkin.
c. Pada ujung sprei
setiap sisi kasur
bentuk sisi 900
(segitiga), lalu
masukkan seluruh
tepi sprei ke
bawah kasur
dengan rapi dan
tegang.
6 Letakkan perlak melintang
pada kasur ± 50 cm dari
bagian kepala
7 Letakkan stik laken di
atas perlak melintang
kemudian masukkan sisi
-sisinya ke bawah kasur
bersama dengan perlak.
8 Pasang selimut pada Agar tetap rapi dan aman
kasur bagian kaki, pada untuk pasien
bagian atas yang terbalik
dimasukkan ke bawah
kasur ± 10 cm kemudian
ujung sisi-sisinya dibentuk
900 (segi tiga) dan
masukkan kebawah kasur.
Tarik sisi atas sampai
terbentang.
9 Masukkan bantal kedalam
sarungnya dan letakkan di
atas tempat tidur dengan
bagian yang terbuka di
bagian bawah.

10 Melepas sarung tangan.

11 Mencuci tangan Agar terhindar dari


kuman/bakteri
A. SOP OBAT TOPIKAL
 Persiapan alat
 Obat topical yang sesuai order (krim,aerosol,bubuk,spray)
 kartu atau buku buku rencana pengobatan
 kapas – kapas lidi
 kasa steri sesuai kebutuhan
 sarung tangan setril (k/p)
 bengkok
 baskom dan air hangat, waslap, handuk dan sabun.
 Persiapan pasien
 Memberikan salam
 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
 Menanyakan kesiapan klien
 Prosedur
N Langkah-langkah Gambar Rasional
o
1 cuci tangan Agar tangan tetap
bersih

2 siapkan obat sesuai prinsip lima benar Agar tidak terjadi


kesalahan saat
melakukan tindakan
3 atur peralatan disampaing tempat tidur
klien
4 Tutup sampiran Untuk menjaga
privasi pasien
5 atur klien pada posisi yang nyaman, Agar pasien tidak
pastikan hanya membuka area yang merasa terganggu
akan diberikan obat saat melakukan
tindakan
6 inspeksi kondisi kulit. cuci area yang Agar area yang sakit
sakit, lepaskan semua debris dan kerak tidak dapat terinfeksi
pada kulit (gunakan sabun) dari kuman/bakteri
7 keringkan atau biarkan area mengering
8 gunakan sarung tangan jika terdapat Agar tangan
indikasi terhindar dari bakteri
atau kuman
9 oleskan agen topical
10 tutup area kulit dengan balutan bila ada
instruksi obat
11 bantu pasien pada posisi yang nyaman, Agar pasien merasa
kenakan kembali pakaian aman/nyaman saat
tidur
12 rapikan peralatan yang masih dapat
dipakai, buang peralat yang sudah tidak
digunakan pada tempat yang sesuai
13 cuci tangan Agar tangan tetap
bersih dan
terlindungi dari
kuman/bakteri

14 dokumentasi hasil Tindakan Mencatat hasil dari


Tindakan yang
sudah di lakukan

B. SOP OBAT PARENTAL


 Persiapan alat dan bahan
 Sarung tangan steril 1 pasang
 Masker
 Spuit sesuai ukuran yang diperlukan
 Obat yang akan diberikan
 Kapas alcohol secukupnya
 Desinfektan
 Plester atau hypafix
 Penunjuk waktu
 Bengkok
 Persiapan pasien
 Sapa pasien beri salam
 Perkenalkan diri pada pasien
 Menjelaskan prosedur tindakan
 Jaga privasi pasien dengan memasang tirai atau sampiran

 Prosedur
No Langkah-langkah Gambar Rasional
1 Mencuci tangan dan menggunakan Agar tangan tetap
heanscoon terlindungi dari
kuman/bakteri

2 Atur klien pada posisi yang nyaman Agar pasien merasa


aman saat
melakukan
Tindakan
3 Pasang perlak pengalas
4 Bebaskan lengan klien dari baju atau Agar mudah untuk
kemeja melihat area yang
akan di masukkan
jarumnya

5 Pilih area penusukan yang bebas dari Agar tidak terjadi


tanda kekakuan, peradangan atau rasa kesalahan saat
gatal melakukan tindakan
6 Bersihkan area penusukan dengan Agar kulit menjadi
menggunakan kapas alcohol dengan cukup dingin untuk
gerakan sirkuler dan arah keluar bisa mengurangi
dengan diameter sekitar 5 cm. tunggu sensasi panas yang
sampe kering metode ini dilakukan dirasakan akibat
untuk membuang sekresi dari kulit suntikan tersebut.
mengandung mikroorganisme
7 Buka tutup jarum

8 Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5


cm dibawah area penusukan dengan
tangan non dominan
9 Menusuk jarum dengan posisi:
 Dengan sudut 15° tepat
dibawah kulit untuk IC.
 Dengan sudut 90° masukkan
sampe pada jaringan otot
dengan tangan dominan untuk
IM.
 Pegang jarum pada posisi 30°
sejajar dengan vena akan
ditusuk untuk IV.
 Masukkan jarum dengan sudut
45° atau menggunakan sudut
90° bagi orang gemuk untuk
SC.
10 Masukan obat perlahan-lahan Agar obat bisa
masuk kedalam
tubuh dengan baik.
11 Keluarkan jarum dengan sudut yang Agar area suntik
sama seperti saat dimasukkan, sambil tidak terinfeksi oleh
melakukan penekanan dengan kuman/bakteri
menggunakan kapas alcohol pada area
penusukan
12 Tutup area penusukan dengan
menggunakan kasa steril yang
diberikan betadin
13 Kembalikan posisi klien Agar pasien bisa
merasa
aman/nyaman
14 Buang peralatan yang sudah tidak
diperlukan
15 Buka heanscoon dan cuci tangan Agar tangan tetap
bersih dan terhindar
dari kuman/bakteri

16 Dokumentasi Mencatat hasil yang


sudah di lakukan

C. SOP OBAT SUPOSITORIA


Tujuan:
 Untuk memberikan efek local dan sistemik
 Merangsang BAB
 Melunakkan feses
 Persiapan alat
 Obat supositria
 Pelumas yang larut air
 Perlak/pengalas
 Handscoon
 Tisu
 Bengkok
 Persiapan pasien
 Sapa pasien beri salam
 Perkenalkan diri pada pasien
 Menjelaskan prosedur tindakan
 Jaga privasi pasien dengan memasang tirai atau sampiran
 Prosedur kerja
No Langkah-langkah Gambar Rasional
1 Cuci tangan dan pakai handscoon Agar tangan tetap terjaga
dan terhindar dari
kuman/bakteri

2 Atur posisi pasien miring ke Agar posisi pasien aman


kiri/kanan dengan kaki yang di saat melakukan Tindakan
sebelah atas di tekuk
3 Pasang pengalas di bawag bokong Untuk mengalas bagian
pasien belakang pasien

4 Buka supositoria dan lumasi


ujungya dengan jari telunjuk
5 Renggangkan bokong klien dengan Agar bisa memasukkan
tangan non dominan sampai anus obat ke dalam anus
terlihat dengan baik
6 Masukan obat perlahan lahan dalam
anus, sphincter anal internal serta
mengenai dinding rectal 10 cm pada
orang dewasa dan pada bayi atau
anak dorong hingga masuk 5 cm
sambil menganjurkan pasien
menarik nafas dalam.
7 Minta klien untuk tidak mengejang
dan pastikan obat sudah masuk
8 Tarik jari dan bersihkan area kanal
9 Arahkan klien untuk berbaring Agar obat bisa dapat
terlentang atau miring selama 5 bereaksi dengan baik.
menit
10 Rapikan pasien
11 Bereskan alat
12 Lepaskan handscoon lalu cuci Agar tangan tetap bersih
tangan dan terhindar dari kuman

14 Dokumentasi hasil Tindakan Mencatat hasil dari


Tindakan yang sudah di
lakukan.

4. SOP CARA CUCI ALAT


Tujuan:
Sebagai acuhan di puskesmas sehingga terjamin terpeliharannya peralatan medis
sehingga dalam kondisi baik
 Persiapan alat dan bahan
 Klorin 0,5%
 Alcohol 70%
 Sarung tangan
 Bak/ember tempat perendam
 Prosedur kerja
N Langkah-langkah Gambar Rasional
o
1  Memakai sarung tangan  Untuk
menghindari
diri dari kuman.

 Membersihkan alat-alat medis setelah  Agar tidak


di gunakan kotor dan
 Memisahkan alat-alat medis sesuai berdebu.
dengan bahan dan perlu tidaknya di
sterilkan.
 Merendam alat-alat medis didalam  Agar kotoran
klorin 0,5% selama 15 menit. yang di dalam
alat tersebut
bisa keluar.

 Mencuci alat medis yang sudah di


rendam dalam air mengalir.
 Mengeringkan alat-alat yang sudah di
cuci hingga benar-benar kering.
 Menyiapkan alat-alat yang tidak perlu
di sterilkan pada tempatnya masing-
masing
 Mensterilkan alat-alat yang sudah di
sterilkan ke dalam sterilisator selama
60 menit.
 Mengambil alat yang sudah di
sterilkan dengan korentang yang
terendam dalam alcohol.
 Meletakkan alat-alat yang sudah di
sterilkan dalam bak instrument (set
alat)
 Menyiapkan alat di dalam lemari  Agar alat
yang sudah di siapkan. tersebut tetap
bersih dan
terlindunggi.
 Dokumentasikan Tindakan.

5. SOP CARA MEMBUKA DAN MENUTUP ALAT STERIL MENYIMPAN


ALAT
Tujuan:
 Agar alat-alat tidak terkontaminasi dengan faktor eksternal lainseperti
kuman, debu, udara, dll.
 Alat-alat selalu dalam keadaan rapi dan siap pakai
 Prosedur kerja
No Langkah-langkah Gambar Rasional
1  Alat yang sudah disteril
dikeluarkan dari
autoclave.
 Kemudian alat steril  Agar alat tetap
tersebut dimasukkan ke bersih.
dalam lemari kaca di
ruang penyimpanan alat
steril sesuai dengan
tempat set yang sudah
disediakan. Kassa
dimasukkan ke dalam
lemari kassa, tromol di
simpan dimeja instrumen.
 Setiap hari alat dicek  Agar pada saat di
tanggal kadaluarsanya gunakan tidak
jika sudah melewati terjadi kesalahan.
tanggal kadaluarsa alat
disterilkan kembali.
 Pintu lemari/ruang  Karena jika di buka
steril harus selalu maka aka nada
dalam keadaan tertutup. yang terinfeksi
 Petugas yang tidak virus/bakteri.
berkepentingan tidak
diperkenankan masuk
pada daerah alat-alat steri,

Anda mungkin juga menyukai