NRP : 193020160
Kelas : TP-D
d. Apa yang terjadi apabila kelebihan atau kekurangan zat gizi tersebut pada
tubuh kita?
Jawab : Hal yang akan terjadi apabila tubuh mengalami kelebihan gizi adalah
tubuh akan mengalami kelebihan berat badan, atau dalam kasus tertentu,
dapat menyebabkan obesitas (penumpkan lemak berlebih dalam tubuh)
selain itu dapat memicu penyakit-penyakit yang berbahaya.
Gejala kekurangan gizi yang paling umum adalah penurunan berat badan,
mudah Lelah, gusi dan mulut yang sering mengalami luka, pipi dan mata
terlihat cekung serta merasa kedinginan. Kekurangan gizi juga menyebabkan
gangguan pada otot.
2. Selama tubuh melakukan latihan fisik atau pekerjaan berat, maka tubuh akan
berkompensasi dengan melakukan proses respirasi yang berlangsung amat
cepat, akibatnya tubuh dapat kekurangan oksigen dan rigor otot, bagaimana
siklus CORY mengatasi masalah ini ?
Jawab :
Pada dalam keadaan hipoksia, maka glikogen akan diubah menjadi glukosa,
selanjutnya glukosa akan diubah laktat. Laktat melalui aliran darah masuk ke
hati. Di dalam hati, laktat akan diubah kembali menjadi glukosa. Glukosa kembali
masuk ke dalam darah yang selanjutnya akan digunakan di dalam otot. Di dalam
otot, glukosa diubah kembali menjadi glikogen. Hal tersebut dikenal dengan
siklus asam laktat atau siklus CORY. Glikogen awal putus menjadi unit-unit
glukosa 1-fosfat dan masing- masing unit dibagi menjadi dua fragmen 3-karbon.
Produk akhir dari perombakan glukosa adalah asam piruvat. Energi yang
bermanfaat dari glikolisis adalah 3-Adenosine Diphosphate (ADP) dan
mengalami fosforilasi kembali untuk menghasilkan 3- Adenosine Triphosphate
(ATP), dan 4 ion hidrogen (H+) per molekul glukosa 1- fosfat yang di putus dari
glikogen. Pada kondisi anaerobik, ion hidrogen dilepaskan dalam glikolisis, tetapi
siklus asam trikarboksilat atau siklus Krebs tidak dapat menggabungkannya
dengan oksigen pada kecepatan yang cukup sehingga cenderung berakumulasi
dalam otot. Kelebihan ion hidrogen ini, kemudian digunakan untuk mengkonversi
asam piruvat menjadi asam laktat. Pada kondisi aerobik, ion-ion+ tersebut
diterima oleh senyawa pembawa H , nikotinamida adenin dinukleotida bentuk
oksidasi (NAD+) dan mentransportasikan H+ ke dalam mitokondria untuk
fosforilasi kembali sehingga menghasilkan 4 molekul ATP. Selanjutnya asam
piruvat memasuki siklus Krebs dan dirombak menjadi karbondioksida dan ion
hidrogen. Karbondioksida kemudian berdifusi memasuki peredaran darah
sebagai hasil sisa, sedangkan ion hidrogen diterima oleh NAD+ untuk
membentuk senyawa NADH (NAD dalam bentuk reduksi). Produk-produk
perombakan dari asam lemak dan protein, juga memasuki siklus Krebs dan
dikonversi menjadi energi
2. Klinis
Penilaian Status Gizi secara klinis sangat penting sebagai langkah pertama
untuk mengetahui keadaan gizi penduduk. Pemeriksaan klinis terdiri dari dua
bagian, yaitu:
a. Medical history (riwayat medis), yaitu catatan mengenai perkembangan
penyakit.
b. Pemeriksaan fisik, yaitu melihat dan mengamati gejala gangguan gizi baik sign
(gejala yang apat diamati) dan syimptom (gejala yang tidak dapat diamati
tetapi dirasakan oleh penderita gangguan gizi).
3. Secara Biokimia
Penilaian status gizi secara biokimia adalah pemeriksaan specimen yang
diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh.
Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah, urine, tinja dan juga
beberapa
jaringan tubuh seperti hati dan otot. Salah satu ukuran yang sangat sederhana
dan sering digunakan adalah pemeriksaan haemoglobin sebagai indeks dari
anemia. Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan
terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang
kurang
spesifik, maka penentuan kimia faal dapat lebih banyak menolong untuk
menentukan kekurangan gizi yang spesifik.
4. Secara Biofisik
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk melihat tanda dan gejala
kurang gizi. Pemeriksaan dengan memperhatikan rambut, mata, lidah, tegangan
otot dan bagian tubuh lainnya.
Selamat mengerjakan