Anda di halaman 1dari 8

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PASUNDAN
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2020-2021

Npm : 193020160
Nama : Nisrina Irawanto
Matakuliah : Teknologi Pengemasan 1
Kelas : D ( Teknologi Pangan )
Tipe Soal : Genap

Lembar Jawaban
1. A.
- Sebagai wadah produk pada saat proses pendistribusian dari produsen
kepada konsumen, agar terhindar dari kerusakan/kebocoran/kontaminasi
udara.
- Menjaga keawetan mutu suatu produk dari berbagai kerusakan seperti
radiasi sinar matahari langsung, kontaminasi udara kotor, bakteri, mikroba
dan lain sebagainya.
- Identitas produk
- Meningkatkan efisiensi, misal: Memudahkan penghitungan (satu kemasan
berisi 10, 1 lusin, 1 gross dan sebagainya), memudahkan saat penyimpanan
dan pendistribusian.
- Melindungi pengaruh buruk dari luar, Melindungi pengaruh buruk dari
produk di dalamnya, misalnya jika produk yang dikemas berupa produk yang
berbau tajam, atau produk berbahaya seperti air keras, gas beracun dan
produk yang dapat menularkan warna, maka dengan mengemas produk ini
dapat melindungi produk-produk lain di sekitarnya.
- Memperluas pemakaian dan pemasaran produk, misalnya penjualan kecap
dan syrup mengalami peningkatan sebagai akibat dari penggunaan kemasan
botol plastik.
- Menarik konsumen dengan desain unik
- Sarana informasi dan edukasi
- Menjamin kenyamanan konsumen
b.
– Kemasan Rigid : Kemasan plastic kaku agar mudah pecah Contohnya : Galon
-Kemasan sekunder, berfungsi sebagai pelindung kelompok kemasan lainnya,
contohnya yaitu kotak karton untuk wadah susu dalam kemasan plastik alumunium.
- Kemasan yang bisa dipakai berulang kali (multi trip): biasanya kemasan ini ngga
langsung dibuang oleh konsumen, tapi dikembalikan lagi ke agen penjual untuk
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2020-2021

dimanfaatkan ulang. Contohnya yaitu botol kecap, dan beberapa jenis botol kaca
lainnya.

2.
a. D = 3 inchi dan h = 1 ¾ inchi adalah 300x112
3 inchi=7,62 cm , ¾ inchi= 4,445 cm

b. Metode Draw-and wall-iron Draw- wall- (DWI):


- Proses Pembuatan Kaleng DWI
 Bahan pembuat kaleng adalah plat timah dan aluminium dengan ketebalan
masing- masing 0.3 dan 0.42 mm.
 Sekeliling lembaran ditekan ke dalam berbentuk cetakan atau lekukan untuk
memperoleh lekukan yang dangkal.
 Lekukan dilewatkan pada lingkaran logam (annular rings) untuk mengurangi
ketebalan dinding lekukan sampai kira-kira 1/3 dari ketebalan awal dan
tingginya tiga kali tinggi semula. Proses ini disebut dengan Wall Ironed.
 Setelah bentuk dasar terbentuk, maka kaleng dipotong sesuai dengan ukuran
yang diinginkan.
 Penutupan dengan cara double seaming setelah pengisian.
 Metode DRD (Draw and Re- Re- Draw)
Metode DRD pada prinsipnya sama dengan DWI, dan perbedaannya hanya terletak pada
proses ironing, dimana pada DWI proses ironing bertujuan untuk mengurangi ketebalan
dari kaleng, sedangkan pada metode DRD tidak terdapat proses ironing sehingga
dihasilkan kaleng yang lebih tebal.
Proses pembuatan kaleng DRD
• Bahan pembuat kaleng DRD adalah plat timah dengan ketebalan 0.2 mm.

c. - Seri 1000 : kandungan Al min. 99,0% . Penggunaan: alumunium foil


- Seri 3000 : kandungan Mn 0,3-1,5% , tahan kokrosi. penggunaan: DWI dan DRD
- Seri 5000 : kandungan Mn 0,5-5% , penggunaan kaleng DRD dan Tutup
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2020-2021

3. A.
1. Penutup/finish
2. Leher (neck)
3. Bahu (shoulder)
4. Batas pegas bagian atas (top spring line)
5. Badan (side wall)
6. Batas pegas bagian bawah (bottom spring line)
7. Dasar
8. Tumit (heel)
9. Stippling

b. • Pressure seal
Contoh : screw cup dan roll on
• Vacuum seal
Contoh : pada pembungkus pasta
• Normal seal
Contoh : penutup minuman dalam kemasan misalnya sprite
• Plat seal
Contoh : pada kemasan minuman take away seperti kopi kenangan

4. A.
• Polimer Termoplastik : adalah polimer yang dapat dipanaskan berulang-ulang
karena polimer termoplas melunak bila dipanaskan dan mengeras bila di
dinginkan. Apabila pecah dapat disambung kembali dengan cara pemanasan atau
dicetak ulang dengan pemanasan. Contohnya adalah polietena, PVC, dan
polistirena.
• Polimer Termoseting : merupakan polmer yang hanya dapat dipanaskan satu
kali yaitu pada saat pembuatannya. Apabila pecah tidak dapt disambung kembali
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2020-2021

dengan cara pemanasan. Polimer termoseting terbentuk dari ikatan silang antar
rantai sehingga terbentukbahan yang keras dan lebih kaku. Contohnya adalah
bakelit dan melamin

b. POLYETHYLENE PEREPHTALATE (PET)


Polyethylene terephtalate yang sering disebut PET dibuat dari glikol (EG) dan
terephtalic acid (TPA) atau dimetyl ester atau asam terepthalat (DMT)
Sifat-sifat PET :
PET merupakan keluarga polyester seperti halnya PC. Polymer PET dapat diberi
penguat fiber glass, atau filler mineral. PET film bersifat jernih, kuat, liat, dimensinya
stabil, tahan nyala api, tidak beracun, permeabilitas terhadap gas, aroma maupun air
rendah. PET engineer resin mempunyai kombinasi sifat-sifat: kekuatan (strength)-
nya tinggi, kaku (stiffness), dimensinya stabil, tahan bahan kimia dan panas, serta
mempunyai sifat elektrikal yang baik. PET memiliki daya serap uap air yang rendah,
demikian juga daya serap terhadap air. PET dapat diproses dengan proses ekstrusi
pada suhu tinggi 518-608 oF, selain itu juga dapat diproses dengan tehnik cetak
injeksi maupun cetak tiup. Sebelum dicetak sebaiknya resin PET dikeringkan lebih
dahulu (maksimum kandungan uap air 0,02 %) untuk mencegah terjadinya proses
hidrolisa selama pencetakan. Penggunaan PET sangat luas antara lain : botol-botol
untuk air mineral, soft drink, kemasan sirup, saus, selai, minyak makan
c. POLIAMIDA (NYLON)
Nylon merupakan istilah yang digunakan terhadap poliamida yang mempunyai sifat-
sifat dapat dibentuk serat, film dan plastic. Struktur nylon ditunjukkan oleh gugus
amida yang berkaitan dengan unit hidrokarbon ulangan yang panjangnya berbeda-
beda dalam suatu polimer.
Sifat-sifat nylon :

- Secara umum nylon bersifat keras, berwarna cream, sedikit tembus cahaya.
- Berat molekul nylon bervariasi dari 11.000-34.000
- Nylon merupakan polimer semi kristalin dengan titik leleh 350-570 oF. titik
leleh erat kaitannya dengan jumlah atom karbon. Jumlah atom karbon makin
besar, kosentrasi amida makin kecil, titik lelehnyapun menurun.
- Sedikit higroskopis : oleh karena itu perlu dikeringkan sebelum dipakai,
karena sifat mekanis maupun elektriknya dipengaruhi juga oleh kelembaban
relative dari admosfir.
- Tahan terhadap solvent organic seperti alcohol, eter, aseton, petroleum eter,
benzene, CCl4 maupun xylene.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2020-2021

- Dapat bereaksi dengan phenol, formaldehida, alcohol, benzene panas dan


nitrobenzene panas.
- Nylon relative tidak dipengaruhi oleh waktu simpan yang lama pada suhu
kamar. Tetapi pada suhu yang lebih tinggi akan teroksidasi menjadi
berwarna kuning dan rapuh. Demikian juga sinar matahari yang kuat akan
kurang baik terhadap sifat mekanikalnya.
- Penambahan aditif dalam nylon dimaksud untuk memperbaiki sifat-sifat
nylon.
Kemasan : Dapat digunakan untuk mengemas makanan seperti : ikan, daging,
saus, keju, coklat, kopi, dll.

d. Selopan berasal dari cello = cellulose dan diaphane = transparan). Sellopan


memiliki sifat:
- Transparan dan sangat terang.
- Tidak bisa direkatkan dengan panas.
- Tidak larut dalam air atau minyak.
- Tidak dapat dilewati oksigen dan aroma.
- Mudah dilaminasi sebagai pelapis yang baik.
- Mudah sobek dan pada suhu dingin akan mengkerut

5. A. Metalized atau metalizing foil merupakan lembaran plastik yang mirip dengan
aluminium. Warna khas nya adalah perak atau silver. Metalizing foil adalah
bahan yang mempunyai nilai emissivity yang tinggi. Plastik jenis ini mempunyai
harga yang lebih murah ketimbang alumunium foil. Untuk masalah optimalisasi
menangkal panas, metalized mempunyai kemampuan yang lumayan. Kemasan
metalized tampak mengkilat jika tertimpa cahaya. Sejatinya, bahan penyusun
pada kemasan metalized sama saja dengan alumunium foil. Namun, kandungan
alufoil-nya tidak begitu banyak. Kemasan ini hampir 80% digunakan sebagai
kemasan produk di pasaran. Daya tahan pada lingkungan cukup baik, tetapi
oksigen masih dapat masuk ke dalamnya. Kegunaan Kemasan Sachet Metallized
Setelah tahu apa itu metalized, Anda harus menyimak juga tentang kegunaan
kemasan sachet metalized. Ulasannya bisa Anda lihat di bawah ini:
- Kemasan ini lebih cocok digunakan untuk package berbagai produk makanan
ringan. Seperti biskuit, keripik kentang, keripik singkong, dan snack dengan
kandungan pati yang tinggi.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2020-2021

- Kemasan metalized juga dapat melindungi produk dari kelembaban, oksigen, dan
juga sinar ultraviolet.
- Bahan metalized juga dapat dijadikan alternatif pelaku UKM yang membutuhkan
kemasan yang kedap udara. Sementara budget yang dimilikinya masih minim.
- Mencegah produk supaya tidak mudah menggumpal, melempem, dan hilang
aromanya.
-
b. Metode Pelapisan Laminated Film karena akan memperbaiki penampilan, sifat, dan
kekuatan.
c. Prinsip dasar dari proses thermoforming adalah : tahap persiapan, -- memasukkan
lembar plastik ke dalam proses pemanasan sampai mencapai suhu pembentukan
(forming temperature), -- streching lembaran (peregangan lembaran) mengikuti bentuk
molding yang sudah disiapkan dengan bantuan pressure ataupun vacuum, --
pendinginan sampai bentuk desain baru stabil,-- melepaskan/ membongkar bentukan
baru dari moldingnya, --trimming bagian plastik untuk mendapatkan bentuk final yang
diinginkan.

6. A. Definisi : kaleng komposit adalah lingkaran atau libatan tabung berbentuk


spiral, yang melibatkan beberapa lapisan bahan kertas kraft, alufoil, plastik/pe
yang sangat tipis, label dan juga berbagai kombinasi yang dapat disesuaikan
kebutuhan.
Jenis kaleng komposit berdasarkan pembuatannya :
- Spiral wound
- Convolout Wond
- Lam seam
Kegunaan kaleng komposit : digunakan untuk jus sitrun, wadah bumbu (rempah-
rempah), kotak coklat, sop kering, bahan kimia dan obat-obatan

b.
- Single Wall ( 3ply / 3 lapis kertas) Bahan single wall terdiri dari dua muka yang
datar/liner dengan satu lapisan gelombang/fluting, bahan karton ini biasanya
dipakai untuk packing barang elektronik, mainan, makanan,minuman,
layer/pembatas, dll. Karena bahannya tipis biasanya dipakai packing untuk
pengiriman lokal ( tidak terlalu jauh). Menurut ketebalannya dibagi menjadi 3
bagian : 1. Bahan E/F ( 2 mm ) 2. Bahan B/F (3 mm ) 3. Bahan C/F ( 5 mm )
-Double wall CB/F ( 5 ply) Bahan double wall terdiri dari dua muka yang
datar/liner dan dua gelombang/flute serta liner tengah diantara kedua fluting
dengan total ketebalan 7 mm, bahan karton ini biasanya dipakai untuk packing
barang elektronik, mainan, makanan,minuman, baju, dll. Karena bahannya lebih
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2020-2021

tebal biasanya dipakai untuk packing pengiriman lokal dan pengiriman keluar
negeri.

c. - Kertas glasin : kertas yang tahan terhadap minyak dan lemak, tidak tahan air,
penutupan kemasan cukup mudah karena sifatnya yang tipis sehingga mudah
dibentuk. ... Biasanya digunakan untuk mengemas mentega, keju, permen dan
produk-produk kering karena mempunyai daya serap minyak yang baik
- Kertas Perkamen : kertas ini merupakan salah satu jenis yang tembus pandang
(transparan). Walaupun tembus pandang, kertas perkamen mempunyai tekstur
yang lebih kasar dibandingkan kertas glasin dan minyak. Selain itu kertas
perkamen memiliki permukaan yang licin dan jika terdekorasi mempunyai efek
pewarnaan yang sangat baik sekali.
-Kertas soluble adalah kertas yang dapat larut dalam air. Kertas ini
diperkenalkan pertama sekali oleh Gilbreth Company, Philadelphia dengan nama
dagang Dissolvo. Digunakan untuk tulisan dan oleh FDA tidak boleh digunakan
untuk pangan. Sifat-sifat kertas soluble adalah kuat, tidak terpengaruh dengan
kelembaban namun cepat larut dalam air.

d. Jenis Flute

Ada empat tipe flute yang banyak dipakai untuk produk corrugated board di
Indonesia memiliki karakter sebagai berikut:

Tipe FluteTinggi Jumlah Take Up


(mm) Flute/meter Ratio
A 4,7 – 5 +/- 110 1,56 – 1,6
B 2,5 – 3 +/- 154 1,36 – 1,4
C 3.6 – 4 +/- 128 1,46 – 1,5
E 1,1 – 1,2 +/- 315 1,3 – 1,32
Tabel 2. Tipe flute yang umum ditemukan di Indonesia
Sekitar 100 tahun yang lalu pada masa awal munculnya industri corrugated box,
sangatlah masuk akal menamakan jenis flute dengan urutan abjad A, B, C sesuai
dengan urutan dikembangkannya masing-masing jenis flute. Penamaan flute dengan
abjad ini cukup membingungkan karena urutan abjad tidak mencerminkan urutan
spesifikasi flute.

Sebagai contoh flute C ukurannya berada diantara A dan B. Flute D tingginya ada
yang 2 mm ada yang 6 mm. Belum lagi dalam perkembangannya penamaan flute
diberi embel-embel micro, mini, special, double, super dan ultra, yang mengawali
huruf dalam penamaan fluting yang sudah ada.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2020-2021

e. Metode pembuatan pulp


Ada dua metode pembuatan pulp dengan proses kimia, yaitu:
· Metode basa
Proses yang termasuk disini antara lain yaitu :
1. Proses soda
2. Proses sulfat
Bahan baku pada proses basa ini adalah bahan yang telah dipotong kecil-kecil
dengan mesin pemotong, dimasukkan dalam sebuah bejana yang disebut
"digester".
Dalam larutan tersebut dimasukkan larutan pemasak:
o NaOH 7%, untuk proses soda
o NaOH, Na2S dan Na2CO3 untuk proses sulfat
Pemasakan ini berguna untuk memisahkan selulosa dari zat-zat yang lain.
· Reaksi sebenarnya rumit sekali, tetapi secara sederhana dapat ditulis:
Larutan pemasak
Kayu ———————————> pulp (selulosa) + senyawa-senyawa alkohol +
senyawa-senyawa asam + merkaptan + zat-zat pengotor lainnya.

Kemudian campuran yang selesai dimasak tersebut dimasukkan ke dalam mesin


pemisah pulp dan disaring. Pulp kasar dapat digunakan untuk membuat karton
dan pulp halus yang warnanya masih coklat harus dikelantang
(diputihkan/dipucatkan). Pemucatan dilakukan dengan menggunakan Kaporit
atau Natrium hipoklorit. Perlu diperhatikan bahwa, bahan-bahan kimia yang
sudah terpakai tidak dibuang, tetapi diolah kembali untuk dipakai lagi. Hal ini
berarti menghemat biaya dan mencegah pencemaran lingkungan
Reaksi kimia yang penting dalam pengolahan kembali sisa larutan tersebut
adalah:
Na2SO4 + 2 C ———————————> Na2S + 2 CO2
Na2CO3 + Ca(OH)2 ———————————> 2 NaOH + CaCO3
· Metode asam
Yang termasuk dalam proses asam yaitu proses sulfit
Proses asam secara garis besar, proses sulfit dilakukan melalui tahap-tahap yang
sama dengan proses basa. tetapi larutan yang digunakan adalah:
SO2, Ca(HSO3)2 dan Mg(HS03)2

Anda mungkin juga menyukai