Disusun oleh :
Akhmad Fakharuddin
200121849211
Uji Chi Square termasuk salah satu alat uji dalam statistik yang sering digunakan dalam praktek.
Dalam bahasan statistika non parametrik, pengujian hipotesa terhadap beda lebih dari dua
proporsi populasi tidak dapat menggunakan distribusi t atau distribusi f tetapi menggunakan
distribusi Chi Square. Data pengujian hipotesa menggunakan distribusi Chi Square tidak berasal
dari populasi berdistribusi normal. Prosedur uji ini dengan mentabulasikan suatu variabel
menjadi kategori dan menghitung statistik chi square. Uji kecocokan modelnya membandingkan
observasi dan frekuensi harapan pada kategori untuk diuji tiap kategorinya. Uji Chi Square
digunakan untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel nominal dan mengukur
kuatnya hubungan antar variabel (C = Coefisien of contingency).
Chi square adalah pengujian hipotesis tentang perbandingan antara frekuensi sampel yang benar–
benar terjadi. Biasanya di dalam frekuensi observasi berlambangkan dengan frekuensi harapan
yang didasarkan atas hipotesis dilambangkan . Ekspresi matematis tentang distribusi chi kuadrat
hanya tergantung pada suatu parameter, yaitu derajat kebebasan (d.f.). Tingkat signifikan yang
digunakan disesuaikan dengan harapan kesalahan yang diinginkan, misalnya pengujian
menggunakan tingkat signifikan 5% dan df = k-1. Kriteria data untuk uji chi square :
1. Data yang digunakan pada pengujian ini adalah data dari variabel numerik bertingkat
maupun yang tidak bertingkat (skala pengukuran ordinal atau nominal). Jika data berupa
string, maka dapat dikonversi menjadi numerik. Untuk mengkonversi variabel string
menjadi variabel numerik menggunakan automatic recode yang tersedia pada menu
transform.
2. Data diasumsi sebagai sampel acak.
3. Uji non parametrik tidak harus memenuhi asumsi distribusi tertentu.
Dimana:
x2 = Chi square
f̥ = Frekuensi yang diobservasi
fh = Frekuensi yang diharapkan
Daerah Penolakan χ2
Dalam Uji Chi square pengambilan keputusan didasarkan kepada Chi square hitung dan Chi
square tabel. Chi square tabel dalam buku statistik non parametrik disebut juga tabel C.
Penentuan nilai Chi square tabel didasarkan pada besar nilai α dan derajat bebasnya.
Uji t adalah uji statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nol .
Uji t pertama kali dikembangkan olehWilliam Seely Gosset pada 1915. Distribusi student ini
berlaku baik untuk sampel kecil maupun sampel besar. Pada n ≥ 30, distribusi t ini mendekati
distribusi normal dan pada n yang sangat besar, misalnya n=10000, nilai distribusi t sama persis
dengan nilai distribusi normal. Adapun kegunaan dari uji Uji T, adalah :
1. Alat analisis data untuk menguji satu populasi atau dua populasi.
2. Membandingkan dua mean (rata-rata) untuk menentukan apakah perbedaan rata-rata
tersebut perbedaan nyata atau karena kebetulan.
3. Untuk uji t satu sampel, Membandingkan mean (rata-rata) sampel dengan mean acuan.
Uji signifikasi individual atau yang lebih dikenal dengan uji statistik T merupakan proses analisis
data secara parsial. Uji T ini nantinya akan menunjukkan berapa banyak pengaruh variabel
independen secara parsial, terhadap variabel dependen. Uji T tujuannya untuk melihat sejauh
mana pengaruh secara parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji T lebih sering
digunakan untuk data yang jumlahnya lebih sedikit yaitu kurang dari 30.
Selain itu, uji T digunakan jika nilai parameter sudah diketahui (ditentukan) dan data terdistribusi
normal. Uji T dibagi menjadi 3 jenis yaitu uji T 1 sampel, 2 sampel berpasangan dan sampel
bebas. Caranya dengan membandingkan ttabel dengan thitung. Setiap nilai T hasil perhitungan, akan
dibandingkan dengan T tabel yang didapatkan menggunakan taraf nyata (biasanya 0,05).
Rumus Uji T
Rumusnya:
t =
t =
Ket.:
t = nilai signifikan (t hitung) yang nantinya dibandingkan dengan t tabel
r = koefisien korelasi
n = banyaknya sampel
βn = koefisien regresi setiap variabel
Sβn = standar eror setiap variabel
t =
di mana
D = selisih nilai kelompok 1 dan kelompok 2
n = ukuran sampel