Anda di halaman 1dari 4

POPULASI DAN SAMPEL

Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Statistik Penelitian Teknologi Pembelajaran


Yang diampu oleh Prof. Dr. Purnomo, M.Pd. dan Dr. Yerry Soeprianto M.T.

Disusun oleh :

Akhmad Fakharuddin

200121849211

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PASCASARJANA
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
2021
PENDAHULUAN

Tujuan utama dari sebuah penelitian adalah untuk memperoleh informasi tentang karakteristik
atau parameter dari populasi. Menurut Sugiyono (2006), populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas, obyek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sebuah penelitian
bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai karakteristik atau parameter dari suatu objek
yang diamati. Objek yang diamati itu dapat dilihat secara keseluruhan - populasi maupun secara
parsial - sampel. Jika populasi didefenisikan sebagai sebuah keseluruhan elemen atau unsur yang
akan kita teliti, maka sampel merupakan gambaran yang mewakili populasi yang akan diteliti.

PEMBAHASAN

A. POPULASI

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek tertentu. dst. Djarwanto
(1994) menyatakan bahwa populasi merupakan jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau
individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Satuan-satuan tersebut dinamakan unit
analisis, dan dapat berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-benda dan sebagainya. Terdapat
tiga hal yg perlu dimengerti dalam menetapkan Populasi : (1) Identifikasi Kesatuan Analisis, (2)
Penetapan batas-batas keluasan Populasi, (3) Pemahaman tentang kondisi subyek dalam populasi
menyangkut ciri populasi dalam sifat homogenitas. Iwan (2019) menjelaskan bahwa populasi
yang bersifat homogen tidak perlu dipersoalkan jumlahnya secara kuantitatif karena memiliki
sifat yang sama. Sedangkan populasi yang bersifat heterogen perlu ditetapkan batasan-batasanya
menyangkut sifatnya yang bervariasi. Populasi dengan segala batasnya harus didefinisikan secara
jelas, sehingga generalisasi hasil penelitian dapat dirumuskan secara akurat.

B. SAMPEL

Sampel adalah wakil atau sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama
bersifat representatif dan menggambarkan populasi sehingga dianggap dapat mewakili semua
populasi yang diteliti. Sampel merupakan hasil pemilihan subyek dari populasi untuk
memperoleh karakteristik populasi. Sampling tidak akan mengurangi bobot hasil penelitian.
Bobot hasil penelitian akan tetap terjamin asalkan sampling dilakukan dengan tepat. Selain
alasan efisiensi waktu dan biaya, sampling juga meningkatkan kecermatan dan ketelitian dalam
sebuah penelitian. Menurut Priyono (2016), terdapat beberapa hal yang memengaruhi berapa
besar sampel harus diambil, yaitu sebagai berikut: (1) Heterogenitas dari populasi. Semakin
heterogen sebuah populasi, jumlah sampel yang diambil pun harus semakin besar sehingga
seluruh karakteristik populasi dapat terwakili. (2) Jumlah variabel yang digunakan. Semakin
banyak jumlah variabel yang ada, jumlah sampel yang diambil pun harus semakin besar. (3)
Teknik penarikan sampel yang digunakan. Jika kita menggunakan teknik penarikan sampel acak
sederhana, otomatis jumlah sampel tidak terlalu berpengaruh dibandingkan dengan penggunaan
teknik penarikan sampel acak terlapis. Semakin banyak lapisan membutuhkan sampel yang lebih
besar pula.

C. TEKNIK SAMPLING

Teknik pengambilan sampel berguna untuk membantu para peneliti dalam melakukan
generalisasi terhadap populasi yang diwakili . Syarat utama yang menjadikan sampel itu
dikatakan baik apabila sampel itu memiliki sifat representatif. Untuk memenuhi syarat tersebut
maka diperlukan cara pengambilan sampel yang baik pula. Pengambilan sampel dalam penelitian
dapat dilakukan dengan berbagai teknik sampling Secara umum teknik tersebut dapat
dikelompokkan menjadi dua teknik, yaitu nonprobability sampling dan probability sampling.
Probabillity Sampling adalah pengambilan sampel yang berdasarkan pada peluang. Teknik
sampling ini lebih mampu untuk dilakukan generalisasi pada hasil penelitian. Dalam mengambil
sampel secara acak ini kita harus membuat kerangka sampel atau dikenal dengan nama sampling
frame yang berisikan setiap elemen populasi yang bisa diambil sebagai sampel. Probability
sampling dapat digolongkan menjadi simple random sampling, systematic random sampling,
multistage random sampling, stratified sampling, dan cluster sampling.

Nonprobability sampling adalah pengambilan sampel secara acak dan tidak berdasarkan pada
peluang. Kemugkinan atau peluang seseorang atau benda untuk terpilih menjadi anggota sampel
tidak diketahui. Beberapa teknik sampling yang populer digunakan pada kelompok ini adalah
Quota Sampling, Accidental Sampling, Purposive Sampling, Judgement Sampling dan Snowball
Sampling.

Penutup

Populasi dan sampel adalah dua hal penting dalam menggambarkan keabsahan sebuah data
dalam penelitian. Keberhasilan seorang peneliti dalam menentukan populasi dan sampel
tergantung pada kedekatan dan pemahamannya tentang objek yang diteliti. Terlebih pada aspek
pencarian data dan informasi yang diyakini sebagai pondasi dasar dalam merumuskan dan
menyimpulkan suatu masalah. Oleh karena itu, dalam mengolahnya memerlukan teknik
sampling yang sesuai dengan karakter maupun tujuan dari penelitian. Teknik sampling yang
tepat akan menjadi perwakilan sumber data sebenarnya, dengan tetap memperhatikan sifat-sifat
dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif.

Daftar Pustaka

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Iwan Hermawan. 2019. Metodologi penelitian pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan mixed
method. Kuningan : Hidayatul Quran.

Priyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif. Sidoarjo: Zifatama Publishing.

Anda mungkin juga menyukai