Anda di halaman 1dari 7

Elfrida / 52 th

Klinis: susp....

Teknik: Radiografi toraks proyeksi PA.


Perbandingan: Tidak ada.

Jantung tidak membesar, CTR < 50%.


Aorta dan mediastinum superior tidak melebar.
Trakea di tengah. Kedua hilus tidak menebal.
Corakan bronkovaskular kedua paru baik.
Tidak tampak infiltrat maupun nodul di kedua lapangan paru.
Kedua hemidiafragma licin. Kedua sinus kostofrenikus lancip.
Tulang-tulang kesan intak.

Kesan:
Tidak tampak kelainan radiologis pada jantung dan paru.

M Masyurillah / 53 th
Klinis:hemoptoe

Teknik: Radiografi toraks proyeksi PA.


Perbandingan: Tidak ada.

Jantung tidak membesar, CTR < 50%.


Aorta dan mediastinum superior tidak melebar.
Trakea di tengah. Hilus kanan tidak menebal, kiri suram.
Opasitas ground glass di lapang paru kiri.
Hemidiafragma kanan licin, kiri tenting. Kedua sinus kostofrenikus lancip.
Tulang-tulang kesan intak.

Kesan:
Opasitas ground glass di lapang paru kiri DD/ TB paru, pneumonia.

Rokiah / 64 th
Klinis: tidak terbaca

Teknik: Radiografi toraks proyeksi PA.


Perbandingan: Tidak ada.

Jantung tidak membesar, CTR < 50%.


Aorta dan mediastinum superior tidak melebar.
Trakea di tengah. Kedua hilus tidak menebal.
Konsolidasi inhomogen di lapang atas paru kanan.
Infiltrat di apeks paru kiri.
Hemidiafragma kiri licin, kanan tenting. Kedua sinus kostofrenikus lancip.
Tulang-tulang kesan intak.

Kesan:
Sugestif gambaran TB paru.

Sabam / 57 th
Klinis: ACS

Teknik: Radiografi toraks proyeksi AP.


Perbandingan: Tidak ada.

Jantung kesan membesar.


Aorta elongasi. Mediastinum superior tidak melebar.
Trakea di tengah. Kedua hilus tidak menebal.
Corakan bronkovaskular kedua paru baik.
Tidak tampak infiltrat maupun nodul di kedua lapangan paru.
Kedua hemidiafragma licin. Kedua sinus kostofrenikus lancip.
Tulang-tulang kesan intak.

Kesan:
Kardiomegali dengan aorta elongasi.
Tidak tampak kelainan radiologis pada paru.

Sofyan suri / 67 th
Klinis: Pneumonia

Teknik: Radiografi toraks proyeksi AP supine.


Perbandingan: Tidak ada.

Jantung kesan tidak membesar.


Aorta dan mediastinum superior tidak melebar.
Trakea di tengah. Hilus kanan suram, hilus kiri tidak menebal.
Konsolidasi inhomogen di lapang tengah pru kiri dan tengah-bawah paru kanan.
Kedua hemidiafragma licin. Kedua sinus kostofrenikus lancip.
Tulang-tulang kesan intak.

Kesan:
Konsolidasi inhomogen di kedua paru DD/ pneumonia, TB paru.

Yusnidar / 50 th
Klinis: UAP / NSTEMI

Teknik: Radiografi toraks proyeksi PA.


Perbandingan: Tidak ada.
Jantung membesar, CTR 52%.
Aorta elongasi. Mediastinum superior tidak melebar.
Trakea di tengah. Kedua hilus tidak menebal.
Corakan bronkovaskular kedua paru baik.
Tidak tampak infiltrat maupun nodul di kedua lapangan paru.
Kedua hemidiafragma licin. Kedua sinus kostofrenikus lancip.
Tulang-tulang kesan intak.

Kesan:
Kardiomegali denganaorta elongasi.
Tidak tampak kelainan radiologis pada paru.

Rina / 26 th
Klinis: MCU

Teknik: Radiografi toraks proyeksi PA.


Perbandingan: Tidak ada.

Jantung tidak membesar, CTR < 50%.


Aorta dan mediastinum superior tidak melebar.
Trakea di tengah. Kedua hilus tidak menebal.
Corakan bronkovaskular kedua paru yang tervisualisasi baik, tidak tampak infiltrat.
Kedua hemidiafragma licin. Kedua sinus kostofrenikus lancip.
Tulang-tulang kesan intak.

Kesan:
Tidak tampak kelainan radiologis pada jantung.
Tidak tampak kelainan radiologis pada paru yang tervisualisasi.

Kusma / -- th
Klinis: HT, DM, ADH

Teknik: Radiografi toraks proyeksi PA.


Perbandingan: Tidak ada.

Jantung tidak membesar, CTR < 50%.


Aorta elongasi dan kalsifikasi. Mediastinum superior tidak melebar.
Trakea di tengah. Kedua hilus tidak menebal.
Corakan bronkovaskular kedua paru kasar.
Tidak tampak infiltrat maupun nodul di kedua lapangan paru.
Kedua hemidiafragma licin. Kedua sinus kostofrenikus lancip.
Tulang-tulang kesan intak.

Kesan:
Tidak tampak kelainan radiologis pada jantung.
Tidak tampak infiltrat di kedua paru.
Aorta elongasi dan kalsifikasi.

Sabam / -- th
Klinis: ileus obstruktif fall paralitik

Teknik: Radiografi abdomen 3 posisi proyeksi AP supine, AP setengah duduk, dan LLD.
Perbandingan: Tidak ada.

Hemidiafragma pada posisi setengah duduk tidak tervisualisasi optimal karena sebagian terpotong film,
dan sebagian terdapat artefak.
Lemak preperitoneal kanan kiri terpotong film.
Psoas line dan kontur kedua ginjal tertutup bayangan udara usus.
Distribusi udara usus tidak tampak mencapai distal.
Dilatasi dan penebalan dinding usus terutama di regio umbilical.
Tak tampak multipel air-fluid level.
Tak tampak udara bebas ekstralumen.
Tulang-tulang kesan intak.

Kesan:
Dilatasi dan penebalan dinding usus terutama di regio umbilical, sugestif gambaran focal ileus.

Saran: CT scan abdomen.

Agung Koeswanto / 38 th
Klinis: LBP DD/ urolitiasis

Teknik: Radiografi abdomen polos proyeksi AP.


Perbandingan: Tidak ada.

Preperitoneal fat line sisi kanan-kiri terpotong film.


Psoas line kesan tegas dan simetris. Kontur kedua ginjal tertutup bayangan usus.
Distribusi udara usus mencapai rektum.
Tidak tampak dilatasi usus maupun penebalan dinding usus.
Tidak tampak bayangan batu radioopak di proyeksi traktus urinarius.
Tulang-tulang kesan intak.

Kesan:
Tidak tampak batu radioopak di proyeksi traktus urinarius.

Usman / 65 th
Klinis: Nyeri telapak tangan, tendinitis

Teknik: Radiografi manus kiri proyeksi AP dan oblik.


Perbandingan: Tidak ada.
Kedudukan tulang-tulang manus baik, tidak tampak subluksasi/dislokasi.
Tidak tampak tanda-tanda fraktur maupun destruksi.
Celah sendi karpalia, carpometacarpal, metacarpophalangeal dan interphalangeal tidak menyempit.
Jaringan lunak sekitar manus tidak tampak menebal.

Kesan:
Tidak tampak kelainan radiologis pada tulang-tulang manus kiri.

Ridwan / 36 th
Klinis: Post OREF

Teknik: Radiografi ankle kanan proyeksi AP dan lateral.


Perbandingan: Radiografi ankle kanan tanggal 27/11/2019

Fraktur komplit kominutif di epi-meta-diafisis distal os tibia kanan dengan pergeseran fragmen distal ke
sisi posteromedial.
Fraktur avulsi di maleolus lateral kanan.
Terpasang fiksasi eksterna di regio cruris hingga pedis kanan yang tervisualisasi.
Celah sendi mortise dan calcaneotarsal sulit dinilai.

Kesan:
Status fraktur komplit kominutif di epi-meta-diafisis distal os tibia dan maleolus lateral kanan,
dibandingkan Radiografi ankle kanan tanggal 27/11/2019, saat ini terpasang fiksasi eksterna di regio
cruris hingga pedis kanan yang tervisualisasi.

Basria / -- th
Klinis: cronic cough

Teknik: Radiografi toraks proyeksi AP.


Perbandingan: Tidak ada.

Posisi asimetris.
Jantung kesan tidak membesar.
Aorta kalsifikasi. Mediastinum superior tidak melebar.
Trakea di tengah. Kedua hilus tidak menebal.
Corakan bronkovaskular kedua paru baik.
Tidak tampak infiltrat maupun nodul di kedua lapangan paru.
Hemidiafragma dan sinus kostofrenikus kanan baik, kiri tertutup bayangan jantung.
Tulang-tulang kesan intak.

Kesan:
Tidak tampak kelainan radiologis pada jantung dan paru.
Aorta kalsifikasi.

Rizki / 24 th
Klinis: faringitis

Teknik: Radiografi toraks proyeksi PA.


Perbandingan: Tidak ada.

Jantung tidak membesar, CTR < 50%.


Aorta dan mediastinum superior tidak melebar.
Trakea di tengah. Kedua hilus tidak menebal.
Corakan bronkovaskular kedua paru baik.
Tidak tampak infiltrat maupun nodul di kedua lapangan paru.
Kedua hemidiafragma licin. Kedua sinus kostofrenikus lancip.
Tulang-tulang kesan intak.

Kesan:
Tidak tampak kelainan radiologis pada jantung dan paru.

Nurwati / 38 th
Klinis: hiperglikemia, post KAD

Teknik: Radiografi abdomen polos proyeksi AP.


Perbandingan: Tidak ada.

Preperitoneal fat line sisi kanan-kiri terpotong film.


Psoas line kesan simetris. Kontur kedua ginjal tertutup bayangan usus.
Distribusi udara usus mencapai rektum dengan fecal material prominen.
Tidak tampak dilatasi usus maupun penebalan dinding usus.
Tidak tampak bayangan batu radioopak di proyeksi traktus urinarius.
Formasi spur di korpus vertebra lumbalis.

Kesan:
Tidak tampak dilatasi maupun penebalan dinding usus.
Spondylosis lumbalis.

Basria / 60 th
Klinis: chronic cough

Teknik: USG whole abdomen dengan menggunakan transduser curve 3,5-5 MHz.
Perbandingan: Tidak ada.

Hepar : Bentuk dan ukuran normal, permukaan reguler. Ekhostruktur parenkhim homogen. Sistem bilier
dan vaskuler intrahepatik tidak melebar. Tidak tampak nodul / SOL.
Tidak tampak efusi pleura maupun asites.
Kandung empedu : Bentuk dan ukuran normal. Dinding tidak menebal. Tidak tampak batu / sludge
empedu.
Pankreas : Bentuk dan ukuran normal, tidak tampak lesi fokal / SOL.
Lien : Bentuk dan ukuran normal. Tidak tampak lesi fokal / SOL.
Kedua ginjal : Bentuk dan ukuran normal, diferensiasi korteks-medulla jelas. Sistem pelviokalises tidak
melebar. Tidak tampak batu maupun lesi fokal.
Aorta abdominalis : Kaliber normal, tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening di paraaorta.
Buli : Besar dan bentuk baik. Dinding tidak menebal. Tidak tampak batu maupun lesi fokal.
Uterus : Besar dan bentuk baik. Tidak tampak lesi fokal

Kesan:
Tidak tampak kelainan pada organ-organ intraabdomen yang tervisualisasi.

Toga / 74 th
Klinis: obstruksi jaundice

Teknik: USG whole abdomen dengan menggunakan transduser curve 3,5-5 MHz.
Perbandingan: Tidak ada.

Hepar : Bentuk dan ukuran normal, permukaan reguler. Ekhostruktur parenkhim homogen. Sistem bilier
dan vaskuler intrahepatik tidak melebar. Tidak tampak nodul / SOL.
Tidak tampak efusi pleura maupun asites.
Kandung empedu : tidak tervisualisasi.
Pankreas : tervisualisasi sebagian, tidak tampak lesi fokal / SOL.
Lien : Bentuk dan ukuran normal. Tidak tampak lesi fokal / SOL.
Kedua ginjal : Bentuk dan ukuran normal, diferensiasi korteks-medulla jelas. Sistem pelviokalises tidak
melebar. Tidak tampak batu. Tampak lesi anekoik dengan posterior acustic enhancement, bulat, di ginjal
kanan dengan ukuran +/- 3,6 x 3,4 cm.
Aorta abdominalis : Kaliber normal, tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening di paraaorta.
Buli : Besar dan bentuk baik. Dinding tidak menebal. Tidak tampak batu maupun lesi fokal.

Kesan:
Kista simple ginjal kanan.
Kandung empedu tidak tervisualisasi, suspek contracted gallbladder.

Saran: MRCP.

Anda mungkin juga menyukai