Suatu teori dapat memandang gejala yang dihadapi dari sudut yang berbeda-
beda, misalnya dapat dengan menerangkan, menganalisa atau
menginterpretasi secara kritis.
Teori???
❑ Secara umum teori adalah pemikiran rasional dan kumpulan pengalaman
yang terbukti secara empiris dan konsisten sehingga dapat digunakan untuk
menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan fenomena.
❑ Teori yang dibangun dari pemikiran yang rasional setelah terbukti secara
konsisten menjadi teori deduktif.
❑ Teori yang dibangun dari sekumpulan pengalaman yang terbukti secara
konsisten menjadi teori induktif.
❑ Suatu teori dapat menunjuk pada suatu cara menerangkan yang
menggeneralisasi. Ada hubungan yang fungsional antara data dan
pendapat yang teoritis.
Fungsi teori dalam penelitian kuantitatif yaitu menjelaskan (explanation),
meramalkan (prediction), dan pengendalian (control)
Fokus Teori
❑ Substantive theory is developed for a specific area of social concern such as
delinquent gangs, strikes, divorce or ras relation.
❑ Formal theory is developed for a broad conceptual area in general theory,
such as deviance, socialization or power.
❑ Middle range theory are slightly more abstract than empirical generalization
or specific hypotheses. Middle range theories can be formal or substantive.
Middle range theory is principally used in sociology to guide empirical
inquiry.
Teori yang digunakan untuk perumusan hipotesis yang akan diuji melalui
pengumpulan data adalah teori subtantif karena teori ini lebih fokus berlaku
untuk obyek yang akan diteliti.
Kegunaan Teori dalam Penelitian (Cooper and
Schindler, 2003)
❑ Teori membatasi ruang lingkup yang diteliti
❑ Teori meyarankan pendekatan penelitian apa yang paling cocok digunakan
untuk mendapatkan makna yang paling besar
❑ Menyarankan bagaimana cara mengklasifikasi data sehingga mempunyai
makna yang tinggi
❑ Teori dapat memandu merangkum data dari obyek yang diteliti
❑ Teori dapat digunakan untuk memprediksi fakta yang akan didapatkan.
Kegunaan Teori dalam Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif, teori yang digunakan harus sudah jelas karena
teori di sini sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis dan sebagai referensi
untuk menyusun instrumen penelitian. Landasan teori dalam proposal penelitian
kuantitatif harus sudah jelas apa yang akan dipakai.
Kerangka pikir yang dihasilkan dapat berupa kerangka pikir yang asosiatif/
hubungan maupun komparatif/perbandingan.
Contoh:
Kerangka pikir: jika komitmen kerja tinggi maka produktifitas lembaga akan tinggi.
Hipotesis: ”ada hubungan yang positif dan signifikan antara komitmen kerja dengan
produktifitas kerja”
TERIMA KASIH
Jika ada pertanyaan silahkan ditanyakan pada forum diskusi