2020
PERENCANAAN LAPANGAN
MANAJEMEN PROYEK
1. Struktur Organisasi
Pelaksanaan Proyek dikelola oleh tim manajemen yang dipimpin General
Superintendent yang dibantu oleh Quality Control Manager, Bridge Engineer,
Quality Engineer, Quantity Engineer dan Petugas K3.
2. Koordinasi
Dalam pelaksanaan proyek akan terjadi interaksi antara perusahaan dengan
pihak lain, antara lain Konsultan, Pengawas Lapangan, Supplier dan pihak lain
Metode Pelaksanaan 1
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Metode Pelaksanaan 2
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Tenaga Kerja
Pengamanan
Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan
proyek akan dibentuk unit K-3 yang akan membuat program seperti hal tersebut di atas
dan akan diawasi. Dalam menanggulangi hal-hal yang mungkin terjadi, maka unit K-3
akan bekerja sama dengan Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat. Tugas Personil K3
antara lain :
Metode Pelaksanaan 3
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Pengendalian Mutu
Untuk menjamin hasil kerja yang baik dan sesuai dengan mutu yang disyaratkan perlu
dlakukan pengendalian mutu (Quality Control), dengan cara melakukan pemeriksaan
secara teratur, baik terhadap bahan yang akan digunakan maupun cara pelaksanaan
pekerjaan .
Alat yang digunakan akan dikalibrasi secara berkala agar selalu berfungsi secara
akurat.
Metode Pelaksanaan 4
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan
proyek akan dibentuk unit K-3 yang akan membuat program seperti hal tersebut di atas
dan akan diawasi. Dalam menanggulangi hal-hal yang mungkin terjadi, maka unit K-3
akan bekerja sama dengan Puskesmas dan Rumah Sakit.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
DIVISI 1. UMUM
Pekerjaan mencakup :
Mobilisasi
Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Sondir termasuk Laporan
Manajemen Mutu
MOBILISASI
1. Uraian
Lingkup kegiatan mobilisasi yang diperlukan dalam pekerjaan ini akan tergantung pada
jenis dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan, sebagaimana yang disyaratkan di
bagian–bagian lain dari Dokumen Kontrak, dan secara umum harus memenuhi berikut :
Penyewaan atau pembelian sebidang lahan yang diperlukan untuk base camp
Penyedia Jasa dan kegiatan pelaksanaan.
o Mobilisasi semua personil akan dilakukan sesuai dengan struktur organisasi
pelaksana yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan, termasuk para pekerja
yang diperlukan dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan dalam Kontrak,
tetapi tidak terbatas, Koordinator Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
(KMKL) sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan dalam seksi 1.19 dari
Metode Pelaksanaan 5
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Spesifikasi dan Manajer Kendali Mutu (Quality Control Manager) sesuai dengan
ketentuan yang disyaratkan dalam Seksi 1.21 dari Spesifikasi Teknis.
o Mobilisasi dan pemasangan peralatan akan dilakukan sesuai dengan daftar
peralatan yang tercantum dalam dokumen lelang, dari suatu lokasi asal ke
tempat pekerjaan dimana peralatan tersebut akan digunakan menurut Kontrak.
o Penyedia dan Pemeliharaan base camp Penyedia Jasa, jika perlu termasuk
kantor lapangan, tempat tinggal, bengkel, gudang, ruang laboratorium, dan
sebagainya.
o Penyedia Jasa menyediakan perlengkapan pekerja untuk mengendalikan dan
melindungi para pekerja, pengguna jalan yang melalui daerah konstruksi,
termasuk lokasi sumber bahan dan rute pengangkutan sesuai dengan
Spesifikasi atau atas petunjuk Direksi Pekerjaan.
o Mobilisasi personil, peralatan dan bahan/material dilakukan secara bertahap
sesuai dengan kebutuhan lapangan yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Setiap
tahapan Mobilisasi Peralatan Utama terlebih dahulu diajukan permohonan
mobilisasi oleh Penyedia Jasa kepada Direksi Pekerjaan paling sedikit 30 hari
sebe lum tanggal rencana awal mobilisasi setiap peralatan utama tersebut.
Ketentuan periode Mobilisasi Fasilitas dan Pelayanan Pengendalian Mutu tetap
sesuai Pasal (1.2.1.3 ) paragraph pertama dibawah ini.
2. Periode Mobilisasi
Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak maka Mobilisasi dari seluruh mata pekerjaan
yang terdaftar akan diselesaikan dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari terhitung
mulai tanggal mulai kerja, kecuali penyediaan Fasilitas dan Pelayanan Pengendalian
Mutu yang terdiri dari tenaga ahli, tenaga terampil dan sumber daya uji mutu lainnya
Metode Pelaksanaan 6
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
yang siap operasional, akan diselesaikan dalam waktu paling lama 45 hari.
Program Mobilisasi
1. Dalam waktu paling lambat 7 hari setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK),
Penyedia Jasa akan menghadiri Rapat Persiapan Pelaksanaan (Pre
Construction Meeting - PCM) yang dihadiri Pengguna Jasa, Direksi Teknis (bila
ada), dan Penyedia Jasa untuk membahas semua hal baik yang teknis maupun
non teknis dalam kegiatan ini.
a. Pendahuluan
b. Sinkronisasi Struktur Organisasi Pengguna Jasa, Penyedia Jasa dan Struktur
Organisasi Direksi Pekerjaan.
c. Masalah-masalah Lapangan, seperti; Ruang Milik Jalan (RUMIJA), Sumber-
sumber Bahan dan Lokasi Base Camp.
d. Wakil Penyedia Jasa
e. Pengajuan dan Persetujuan
f. Dokumen Penyelesaian Pekerjaan/Penyerahan Pertama Pekerjaan Selesai.
g. Rencana Kerja:
Metode Pelaksanaan 7
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Harus menjaga seluruh panjang dari kegiatan dalam kondisi sedemikian hingga lalu
lintas dapat ditampung dengan aman dan karyawan direksi pekerjaan, dan pengguna
jalan dapat dilindungi.
Metode Pelaksanaan 8
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Sebelum memulai setiap pekerjaan, harus menyiapkan dan mengajukan kepada Direksi
Pekerjaan , Rencana Manajeme n dan K eselamat an Lal u Lintas (RMKL) un tuk
pengoperasiannya selama periode pelaksanaan. RMKL harus berdasarkan analisa
aliran lalu lintas tingkat makro dan juga mikro dan tidak hanya terfokus di daerah
konstruksi. RMKL harus dimutakhirkan secara regular berdasarkan pengalaman dan
kondisi tempat pekerjaan. RMKL harus memperhitungkan Prosedur Keselamatan.
RMKL harus memperhitungkan dan menyediakan fasilitas khusus untuk pejalan kaki
dan kendaraan tidak bermotor jika berada di sekitar daerah kerja.
Daerah konstruksi dibagi dalam DAERAH KERJA dimana DAERAH KERJA ini dibagi
lagi dalam ZONA KERJA sebagaimana yang didefinisikan dalam Pekerjaan
diperbolehkan dilaksanakan secara simultan dengan DAERAH KERJA dan ZONA
KERJA dalam jumlah tertentu.
Jika pada setiap saat, Direksi Pekerjaan menetapkan bahwa ketentuan yang
sebagaimana mestinya untuk pengendalian lalu lintas yang aman tidak disediakan,
tidak dipelihara atau tidak dilaksanakan sesuai lingkup dari RMKL, Direksi Pekerjaan
dapat membatasi operasi yang mempengaruhi situasi semacam ini sampai
penyesuaian yang diperlukan telah dilaksanakan. Direksi Pekerjaan dapat juga
menangguhkan seluruh pekerjaan sampai penyesuaian tersebut dicapai.
Bilamana keselamatan umum atau karyawan diabaikan secara serius dan dengan
sengaja oleh Direksi Pekerjaan dapat melakukan tindakan perbaikan yang sepadan dan
memotong biaya sebagai kompensasi kerugian dari jumlah yang dibayarkan.
Semua personil harus mengenakan baju yang reflektif, sepatu boot dan helm kerja
pada setiap saat selama jamkerja di dalam daerah kerja.
Metode Pelaksanaan 9
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Semua bahan dan peralatan yang disediakan untuk implementasi kegiatan kegiatan
manajemen dan keselamatan lalu lintas disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Peralatan dan
perlengkapan untuk menangani lalu lintas yang rusak oleh sebab apapun selama
kemajuan pekerjaan harus diperbaiki atau diganti.
Rambu dari papan / triplek ( dengan tulisan maaf ada pekerjaan ...... )
Rambu dari papan / triplek pengarah / penghalang
Lampu suar berkedip ( portabel )
Bendera merah
Rubber Cone
Metode Pelaksanaan 10
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Tujuan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah perlindungan bagi tenaga kerja
dan jasa konstruksi untuk meminimalisasi dan menghindarkan diri dari resiko kerugian
moral maupun material, kehilangan jam kerja, maupun keselamatan manusia dan
lingkungan sekitarnya yang nantinya dapat menunjang peningkatan kinerja yang efektif
dan efisien.
Pengusaha dan pengurus tempat kerja harus menetapkan komitmen dan kebijakan K3
serta organisasi K3, menyediakan anggaran dan tenaga kerja dibidang K3. Disamping
itu pengusaha dan pengurus juga melakukan koordinasi terhadap perencanaan K3.
Dalam hal ini yang perlu menjadi perhatian penting terdiri atas 3 hal yaitu:
Perencanaan
Metode Pelaksanaan 11
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
1. Jaminan Kemampuan
a. Sumber daya manusia, fisik dan financial.
b. Integrasi
c. Tanggung jawab dan tanggung gugat
d. Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran
e. Pelatihan dan Keterampilan
2. Dukungan Tindakan
a. Komunikasi
b. Pelaporan
c. Dokumentasi
d. Pengendalian Dokumen
e. Pencatatan Manajemen Operasi
3. Identifikasi Sumber Bahaya dan Pengendalian Resiko
a. Identifikasi Sumber Bahaya
b. Penilaian Resiko
Metode Pelaksanaan 12
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
c. Tindakan Pengendalian
d. Perencanaan dan Rekayasa
e. Pengendalian Administratif
f. Tinjauan Ulang Kontrak
g. Pembelian
h. Prosedur Tanggap Darurat atau Bencana
i. Prosedur Menghadapi Insiden
j. Prosedur Rencana Pemulihan
4. Pengukuran dan Evaluasi
a. Inspeksi dan pengujian
b. Audit SMK3
c. Tindakan perbaikan dan pencegahan
Metode Pelaksanaan 13
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
MANAJEMEN MUTU
Pengendalian Mutu ( QC, Quality Control): Proses memeriksa hasil produk atau
jasa pelayanan tertentu untuk menentukan apakah hasil - hasil tersebut
memenuhi standar mutu yang terkait.
Jaminan Mutu ( QA/ Quality Assurance) : Proses mengevaluasi seluruh produk
atau jasa pelayanan, oleh pihak - pihak yang terkait.
Program manajemen mutu mempunyai dua komponen kunci yaitu :
o Pengendalian Mutu
o Jaminan Mutu oleh Direksi Pekerjaan menurut Rencana Jaminan Mutu
(QA Plan ) Direksi Pekerjaan.
Metode Pelaksanaan 14
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Metode Pelaksanaan 15
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
DIVISI 2. DRAINASE
Pekerjaan ini termasuk membuat saluran/ selokan baru yang dilapisi ataupun tidak
dilapisi.
Metode Pelaksanaan 16
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
o Excavator
o DumpTruck
o AIat Bantu
Concrete Mixer
Alat Bantu
Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan alat
bantu Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
a). Suatu landasan dari adukan semen paling sedikit setebal 3 cm harus dipasang pada
formasi yang telah disiapkan. Landasan adukan ini harus dikerjakan sedikit demi sedikit
sedemikian rupa sehingga permukaan batu akan tertanam pada adukan sebelum
mengeras.
b). Batu harus ditanam dengan kuat di atas landasan adukan semen sedemikian rupa
sehingga satu batu berdekatan dengan lainnya sampai mendapatkan tebal pelapisan
yang diperlukan dimana tebal ini akan diukur tegak lurus terhadap lereng. Rongga yang
terdapat di antara satu batu dengan lainnya harus disi adukan dan adukan ini harus
dikerjakan sampai hampir sama rata dengan permukaan lapisan tetapi tidak sampai
menutupi permukaan lapisan.
c). Pekerjaan harus dimulai dari dasar lereng menuju ke atas, dan permukaan harus
segera diselesaikan setelah pengerasan awal (initial setting) dari adukan dengan cara
menyapunya dengan sapu yang kaku.
Metode Pelaksanaan 17
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
d). Permukaan yang telah selesai dikerjakan harus dirawat seperti yang disyaratkan
untuk Pekerjaan Beton.
e). Lereng yang bersebelahan dengan bahu jalan harus dipangkas dan dirapikan untuk
memperoleh bidang antar muka yang rapat dan halus dengan pasangan batu dengan
mortar sehingga akan memberikan drainase yang lancar dan mencegah gerusan pada
tepi pekerjaan pasangan batu dengan mortar
Sebelum memulai pekerjaan disiapkan rambu – rambu lalu lintas secukupnya sebagai
pertanda hati - hati agar pengguna jalan mengetahui sedang ada berlangsung
pekerjaan. Pekerjaan ini mencakup, penggalian, penanganan, pembuatan,
penumpukan tanah, batu atau dari jalan atau sekitarnya yang diperlukan untuk
penyelesaian dari pekkerjaan dalam kontrak.
- Galian Biasa
- Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter
- Galian Struktur dengan kedalaman 2 - 4 meter
- Timbunan Biasa dari sumber galian
- Timbunan Pilihan dari sumber galian
- Penimbunan Kembali Berbutir (Granular Backfill)
- Pembersihan dan Pengupasan Lahan
- Pemotongan Pohon Pilihan diameter 15 – 30 cm
GALIAN BIASA
Metode Kerja:
Metode Pelaksanaan 18
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
serta pembuangan bahan gallian biasa yang tidak terpakai seperti yang
ditunjukkan dalam gambar atau sebagai mana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan
Galian Biasa dilaksanakan untuk pelebaran badan jalan. Penggalian disesuaikan
den gan shop drawing yang disetujui Direksi Pekerjaan . Pekerjaan Galian
dilaksanakan dengan Excavator untuk menggali dan dump truck untuk
membuang tanah hasil galian. Pekerja merapikan pekerjaan galian.
Pekerjaan galian ini dilaksanakan pada daerah rencana perletakan pondasi jembatan.
Galian Struktur mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan yang
disebut atau ditunjukkan dalam Gambar untuk Struktur.
Galian Struktur terbatas untuk galian lantai beton pondasi jembatan, tembok penahan
tanah beton, dan struktur beton pemikul beban lainnya selain yang disebut dalam
Spesifikasi ini. Pekerjaan galian struktur juga meliputi : penimbunan kembali dengan
bahan yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan ; pembuangan bahan galian yang tidak
terpakai; semua keperluan drainase, pemompaan, penimbaan, penurapan, penyokong;
pembuatan tempat kerja atau cofferdam beserta pembongkarannya.
Konfirmasi Pekerjaan
Metode Pelaksanaan 19
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
galian pada segala jenis tanah dalam batas dalam Gambar untuk Struktur.
Timbunan pilihan digunakan untuk meningkatkan kapasitas daya dukung tanah dasar
pada lapisan penopang (Capping Layer) dan jika diperlukan di daerah galian. Timbunan
pilihan digunakan untuk penimbunan kembali pada abutmen dan dinding penahan
tanah serta daerah kritis lainnya yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Konfirmasi Pekerjaan
Perkiraan Kuantitas : dapat dilihat pada daftar kuantitas
Tenaga Kerja : Pekerja, Mandor
Bahan : tidak diperlukan
Peralatan yang digunakan : Wheel Loader, Dump Truck, Motor
Grader
Kapasitas Produksi/hari : kapasitas alat yang menentukan
adalah Dump Truck
Waktu Pelaksanaan yang dibutuhkan : (ada pada lembar analisa pekerjaan-
dpt disertakan bila diperlukan)
Metode Pelaksanaan 20
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Uraian Pekerjaan
Metode Pelaksanaan 21
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
f) Pekerjaan yang tidak termasuk bahan timbunan yaitu bahan yang dipasang
sebagai landasan untuk pipa atau saluran beton, maupun bahan drainase porous
yang dipakai untuk drainase bawah permukaan atau untuk mencegah hanyutnya
partikel halus tanah akibat proses penyaringan. Bahan timbunan jenis ini telah
diuraikan dalam Seksi 2.4 dari Spesifikasi Teknis
g) Pengukuran tambahan terhadap yang telah diuraikan dalam Spesifikasi Teknis
mungkin diperlukan, ditujukan terhadap dampak khusus lapangan termasuk
konsolidasi dan stabilitas lereng.
Toleransi Dimensi
a) Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan akan tidak lebih tinggi dari 2 cm
atau lebih rendah 3 cm dari yang ditentukan atau disetujui.
b) Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos akan cukup rata dan harus
memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran air permukaan yang
bebas.
c) Permukaan akhir lereng timbunan tidak boleh bervariasi lebih dari 10 cm dari
garis profil yang ditentukan.
d) Timbunan selain dari Lapisan Penopang di atas tanah lunak tidak boleh
dihampar
dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 cm atau dalam lapisan dengan
tebal padat kurang dari 10 cm.
Standar Rujukan
a) Untuk setiap timbunan yang akan dibayar menurut ketentuan Seksi dari
Spesifikasi Teknis, Penyedia Jasa akan menyerahkan pengajuan kesiapan di
bawah ini kepada Direksi Pekerjaan sebelum setiap persetujuan untuk memulai
pekerjaan disetujui oleh Direksi Pekerjaan:
i. Gambar detil penampang melintang yang menunjukkan permukaan yang
telah dipersiapkan untuk penghamparan timbunan;
Metode Pelaksanaan 22
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
a) Penyedia Jasa akan menjamin bahwa pekerjaan akan dijaga tetap kering segera
sebelum dan selama pekerjaan penghamparan dan pemadatan, dan selama
pelaksanaan timbunan harus memiliki lereng melintang yang cukup untuk
membantu drainase badan jalan dari setiap curahan air hujan dan juga harus
menjamin bahwa pekerjaan akhir mempunyai drainase yang baik. Bilamana
memungkinkan, air yang berasal dari tempat kerja dibuang ke dalam sistem
drainase permanen. Cara menjebak lanau yang memadai harus disediakan pada
sistem pembuangan sementara ke dalam sistim drainase permanen.
b) Penyedia Jasa akan selalu menyediakan pasokan air yang cukup untuk
pengendalian kadar air timbunan selama operasi penghamparan dan
pemadatan.
Metode Pelaksanaan 23
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Perbaikan Terhadap Timbunan yang Tidak Memenuhi Ketentuan atau Tidak Stabil
a) Timbunan akhir yang tidak memen uh i pen ampan g melintang yang disyaratkan
atau disetujui atau toleransi permukaan yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.1.3)
akan diperbaiki dengan menggemburkan permukaannya dan membuang atau
menambah bahan sebagaimana yang diperlukan dan dilanjutkan dengan
pembentukan kembali dan pemadatan kembali.
b) Timbunan yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam hal batas-batas kadar
airnya yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.2.3).b) atau seperti yang diperintahkan
Direksi Pekerjaan, akan diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut, dilanjutkan
dengan pen yemprotan air secukupnya dan dicampur seluru hnya dengan meng
gun akan "motor grader" atau peralatan lain yang disetujui.
c) Timbunan yang terlalu basah untuk pemadatan, seperti dinyatakan dalam batas-
batas kadar air yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.2.3).b) atau seperti yang
diperintahkan Direksi Pekerjaan, akan diperbaiki dengan menggaru bahan
tersebut dengan penggunaan motor grader atau alat lainnya secara berulang-
ulang dengan selang waktu istirahat selama penanganan, dalam cuaca cerah.
Alternatif lain, bilamana pengeringan yang memadai tidak dapat dicapai dengan
menggaru dan membiarkan bahan gembur tersebut, Direksi Pekerjaan dapat
memerintahkan agar bahan tersebut dikeluarkan dari pekerjaan dan diganti
dengan bahan kering yang lebih cocok.
d) Timbunan yang telah dipadatkan dan memenuhi ketentuan yang disyaratkan
dalam Spesifikasi Teknis, menjadi jenuh akibat hujan atau banjir atau karena hal
lain, biasanya tidak memerlukan pekerjaan perbaikan asalkan sifat-sifat bahan
dan kerataan permukaan masih memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi ini.
e) Perbaikan timbunan yang tidak memenuhi kepadatan atau ketentuan sifat-sifat
bahan dari Spesifikasi Teknis akanlah seperti yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan dan dapat meliputi pemadatan tambahan, penggemburan yang diikuti
dengan penyesuaian kadar air dan pemadatan kembali, atau pembuangan dan
penggantian bahan.
f) Perbaikan timbunan yang rusak akibat gerusan banjir atau menjadi lembek
setelah pekerjaan tersebut selesai dikerjakan dan diterima oleh Direksi
Pekerjaan akanlah seperti yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.1.8).c) dari
Spesifikasi Teknis.
Metode Pelaksanaan 24
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Semua lubang pada pekerjaan akhir yang timbul akibat pengujian kepadatan atau
lainnya akan secepatnya ditutup kembali oleh Penyedia Jasa dan dipadatkan sampai
mencapai kepadatan dan toleransi permukaan yang disyaratkan oleh Spesifikasi
Teknis.
Timbunan tidak boleh ditempatkan, dihampar atau dipadatkan sewaktu hujan, dan
pemadatan tidak boleh dilaksanakan setelah hujan atau bilamana kadar air bahan
berada di luar rentang yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.3.3).b). Semua permukaan
timbunan yang belum terpadatkan harus digaru dan dipadatkan dengan cukup untuk
memperkecil penyerapan air atau harus ditutup dengan lembaran plastik pada akhir
kerja setiap hari dan juga ketika akan turun hujan lebat.
BAHAN
1. Sumber Bahan
Bahan timbunan akan dipilih dari sumber bahan yang disetujui sesuai dengan Seksi
1.11 "Bahan dan Penyimpanan" dari Spesifikasi Teknis
2. Timbunan Pilihan
Metode Pelaksanaan 25
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
tanah atau batu yang memenuhi semua ketentuan di atas untuk timbunan biasa
dan sebagai tambahan akan memiliki sifat-sifat tertentu yang tergantung dari
maksud penggunaannya, seperti diperintahkan atau disetujui oleh Direksi
Pekerjaan. Dalam segala hal, seluruh timbunan pilihan akan, bila diuji sesuai
dengan SNI 03-1744-1989, memiliki CBR paling sedikit 10% setelah 4 hari
perendaman bila dipadatkan sampai 100% kepadatan kering maksimum sesuai
dengan SNI 03-1742-2008.
c) Bahan timbunan pilihan yang digunakan pada lereng atau pekerjaan stabilisasi
timbunan atau pada situasi lainnya yang memerlukan kuat geser yang cukup,
bilamana dilaksanakan dengan pemadatan kering normal, maka timbunan pilihan
dapat berupa timbunan batu atau kerikil lempungan bergradasi baik atau
lempung pasiran atau lempung berplastisitas rendah. Jenis bahan yang dipilih,
dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan akan tergantung pada kecuraman dari
lereng yang akan dibangun atau ditimbun, atau pada tekanan yang akan dipikul.
Metode Pelaksanaan 26
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Metode Pelaksanaan 27
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
tanah dasar, yang kemudian akan ditutup secepat mungkin dengan lapis
pondasi bawah dan atas sampai elevasi permukaan jalan lama sehingga
bagian yang diperlebar dapat dimanfaatkan oleh lalu lintas secepat mungkin,
dengan demikian pembangunan dapat dilanjutkan ke sisi jalan lainnya
bilamana diperlukan.
f. Lapisan penopang di atas tanah lunak termasuk tanah rawa akan dihampar
sesegera mungkin dan tidak lebih dari tiga hari setelah persetujuan
penggalian oleh Direksi Pekerjaan. Lapisan penopang dapat dihampar satu
lapis atau beberapa lapis dengan tebal antara 0,5 sampai 1,0 meter sesuai
dengan kondisi lapangan dan sebagimana diperintahkan atau disetujui oleh
Direksi Pekerjaan
3) Pemadatan Timbunan
a) Segera setelah penemp atan dan pen gha mpar an timbunan, setiap lapis
akan dipadatkan dengan peralatan pemadat yang memadai dan disetujui
Direksi Pekerjaan sampai mencapai kepadatan yang disyaratkan dalam
Pasal 3.2.4.
b) Pemadatan timbunan tanah akan dilaksanakan hanya bilamana kadar air
bahan berada dalam rentang 3 % di bawah kadar air optimum sampai 1% di
atas kadar air optimum. Kadar air optimum akan didefinisikan sebagai kadar
air pada kepadatan kering maksimum yang diperoleh bilamana tanah
dipadatkan sesuai dengan SNI 03-17 42 -1989.
c) Seluruh timbunan batu akan ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal
20 cm dari bahan bergradasi menerus dan tidak mengandung batu yang lebih
besar dari 5 cm serta mampu mengisi rongga-rongga batu pada bagian atas
timbunan batu tersebut. Lapis penutup ini akan dilaksanakan sampai
mencapai kepadatan timbunan tanah yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.4.2)
di bawah.
d) Setiap lapisan timbunan yang dihampar harus dipadatkan seperti yang
disyaratkan, diuji kepad atannya dan akan diterima oleh Direksi Pekerjaan
sebe lum lapisan berikutnya dihampar.
e) Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah
sumbu jalan sedemikian rupa sehingga setiap ruas akan menerima jumlah
usaha pemadatan yang sama. Bilamana memungkinkan, lalu lintas alat-alat
konstruksi dapat dilewatkan di atas pekerjaan timbunan dan lajur yang
Metode Pelaksanaan 28
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Metode Pelaksanaan 29
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
terdukung sepenuhnya.
4) Penyiapan Tanah Dasar pada Timbunan
Ketentuan dari Seksi 3.3, spesifikasi teknis, Penyiapan Badan Jalan akan berlaku.
Jaminan Mutu
Metode Pelaksanaan 30
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Timbunan Pilihan Berbutir lapisan penopang diatas tanah lunak (CBR lapangan kurang
dari 2%) dapat dihampar dalam satu atau beberapa lapis yang akan dipadatkan dengan
persetujuan khusus tergantung kondisi lapangan. Tingkat pemadatan akan cukup agar
dapat memungkinkan pemadatan sepenuhnya pada timbunan pilihan lapis selanjutnya
dan lapisan perkerasan.
5. Percobaan Pemadatan
Penyedia Jasa akan bertanggungjawab dalam memilih metode dan peralatan untuk
mencapai tingkat kepadatan yang disyaratkan. Percobaan lapangan akan dilaksanakan
Metode Pelaksanaan 31
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
dengan variasi jumlah lintasan peralatan pemadat dan kadar air sampai kepadatan
yang disyaratkan tercapai sehingga dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan. Hasil
percobaan lapangan ini selanjutnya akan digunakan dalam menetapkan jumlah
lintasan, jenis peralatan pemadat dan kadar air untuk seluruh pemadatan berikutnya.
Uraian
Bahan Timbunan daerah Oprit terdiri dari kerikil pecah, batu, timbunan batu atau pasir
alam atau campuran yang baik dari kombinasi bahan – bahan dengan gradasi bukan
menerus dan mempunyai indeks plastisitas maksimum 10 %
Penimbunan kembali berbutir ditempatkan sebagai lapisan tidak lebih dari 15 cm, dan
dipadatkan sampai kepadatan 95% dari kepadatan kering maksimum sesuai dengan
SNI 1743:2008
Metode Pelaksanaan 32
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Tahapan Pelaksanaan :
Tahap Pelaksanaan :
Pengendalian Mutu :
Metode Pelaksanaan 33
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pembersihan lokasi pekerjaan dari pohon – pohon
yang berdiameter 15 – 30 cm.
Tahap Persiapan :
Tahap Pelaksanaan :
Metode Pelaksanaan 34
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Konfirmasi Pekerjaan
Metode Pelaksanaan 35
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Lapis pondasi agregat kelas A dilaksanakan pada pelebaran perkerasan jalan sesuai
lokasi yang ditunjukkan dalam gambar rencana .
Pemasangan rambu lalu lintas dengan jarak yang cukup untuk keselamatan pekerja
dan pemakai jalan.
Metode Pelaksanaan 36
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Peralatan yang dipergunakan : Whell Loader, Dump Truck, Motor Grader, Tandem
Roller, Water Tank dan Alat Bantu.
Metode Pelaksanaan 37
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Metode Pelaksanaan 38
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Metode Pelaksanaan 39
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
c. Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada dalam
rentang 3 % di bawah kadar air optimum sampai 1 % di atas kadar air
optimum, dimana kadar air optimum adalah seperti yang ditetapkan oleh
kepadatan kering maksimum modifikasi (modified) yang ditentukan oleh SNI
1743 : 2008, metode D.
d. Operasi penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit
demi sedikit ke arah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang
ber”superelevasi”, penggilasan harus dimulai dari bagian yang rendah dan
bergerak sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan
harus dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis
tersebut terpadatkan secara merata.
e. Bahan sepanjang kerb, tembok, dan tempat-tempat yang tak terjangkau
mesin gilas harus dipadatkan dengan timbris mekanis atau alat pemadat
lainnya yang disetujui.
4. Pengujian
a. Jumlah data pendukung pengujian bahan yang diperlukan untuk persetujuan
awal harus seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, namun harus
mencakup seluruh jenis pengujian yang disyaratkan dalam Pasal 5.1.2.5
minimum pada tiga contoh yang mewakili sumber bahan yang diusulkan,
yang dipilih untuk mewakili rentang mutu bahan yang mungkin terdapat pada
sumber bahan tersebut.
b. Setelah persetujuan mutu bahan Lapis Pondasi Agregat yang diusulkan,
seluruh jenis pengujian bahan harus diulangi lagi, bila menurut pendapat
Direksi Pekerjaan, terdapat perubahan mutu bahan atau metode produksinya.
c. Suatu program pengujian rutin pengendalian mutu bahan harus dilaksanakan
untuk mengendalikan ketidakseragaman bahan yang dibawa ke lokasi peker-
jaan. Pengujian lebih lanjut harus seperti yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan tetapi untuk setiap 1000 meter kubik bahan yang diproduksipaling
sedikit harus meliputi tidak kurang dari lima (5) pengujian indeks plastisitas,
Metode Pelaksanaan 40
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
lima (5) pengujian gradasi partikel, dan satu (1) penentuan kepadatan kering
maksimum menggunakan SNI 1743 : 2008, metode D. Pengujian CBR harus
dilakukan dari waktu ke waktu sebagaimana diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan.
Kepadatan dan kadar air bahan yang dipadatkan harus secara rutin diperiksa,
mengunakan SNI 2827 : 2008. Pengujian harus dilakukan sampai seluruh kedalaman
lapis tersebut pada lokasi yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, tetapi tidak boleh
berselang lebih dari 200 m.
DIVISI 7. STRUKTUR
Uraian :
a) Yang dimaksud dengan Beton adalah campuran antara semen Portland atau
semen hidraulik yang setara, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau
Metode Pelaksanaan 41
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Metode Pelaksanaan 42
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Jaminan Mutu
Mutu bahan yang dipasok dari campuran yang dihasilkan dan cara kerja serta hasil
akhir harus dipantau dan dikendalikan seperti yang disyaratkan dalam Standar Rujukan
dalam pasal 7.1.1.(6) dibawah ini :
Toleransi Dimensi
a. Toleransi Dimensi
Panjang keseluruhan sampai dengan 6 m : + 5 mm
Panjang keseruruhan lebih dari 6 m : + 15 mm
Panjang balok, plat deck, kolom dinding atau antara kepala jembatan : 5
dan 10 mm
b. Toleransi Bentuk
- Persegi (selisih dalam [anjang diagonal) : + 10 mm
- Keseruluhan atau lenkung (penyimpangan dari garis yang Dimaksud) untuk
panjang s/d 3 mm : 12 mm
- Keseluruhan atau lengkungan untuk panjang 3 m – 6 m : + 15 mm
- Keseluruhan atau lengkungan untuk panjang > 6 mm : + 20 mm
c. Toleransi Kedudukan (dari titik patok)
- Kedudukan kolom pra-cetak dari rencana : 10 mm
- Kedudukan permukaan horizontal dari rencana - Kedudukan permukaan
vertical dari rencana : 10 mm
d. Toleransi Alinyemen Vertikal
Peyimpangan ketegangan kolom dan dinding : 20 mm
e. Toleransi ketinggian (Elevasi)
Puncak lantai kerja di bawah fondasi : 10 mm
Puncak lantai kerja di bawah plat injak : 10 mm
Puncak kolom, tembok kepala, balok melintang : 10 mm
BAHAN
Semen
a) Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen Portland tipe I,
II, III, IV, dan V yang memenuhi SNI 15-2049-2004 tentang Semen Portland.
Metode Pelaksanaan 43
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
b) Semen tipe IA (Semen Portland tipe I dengan air-entraining agent ), IIA (Semen
Portland tipe II dengan air-entraining agent), IIIA (Semen Porgtland tipe III den
gan air-entraining agent) , PPC (P ortland Pozzolan Ceme nt) , dan PCC
(Portland Composite Cement) dapat digunakan apabila diizinkan oleh Direksi
Pekerjaaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia Jasa akan
mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan merek semen
yang digunakan.
c) Di dalam satu proyek hanya dapat digunakan satu merek semen, kecuali jika
diizinkan oleh Direksi Pekerjaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia
Jasa akan mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan
merek semen yang digunakan.
Air
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya harus bersih,
dan beas dari bahan yang mmerugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau
organik. Air diuji sesuai dengan dan memenuhi ketentuan dalam SNI 03- 6817-2002
tentang metode pengujian mutu air untuk yang diusulkan dan karena sesuatu sebab
pengujian air dan pasir standar dengan memakai air yang diusulkan dan dengan
memakai air murni hasil suling. Air yang diusulkan dapat digunakan apabila kuat tekan
mortar dengan air tersebut pada umur 7 (tujuh) hari dan 28 (dua puluh delapan) hari
mempunyai kuat tekan minimal 90 % dari kuat tekan mortar dengan air suling untuk
periode umur yang sama.
Aggregat
Aggregat Halus
Metode Pelaksanaan 44
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
3. Kandungan air dari agregat saat berada di Batching Plan tidak lebih dari 1.0 %
selama kurang lebih satu jam atau tidak lebih dari 3.0 % selama 8 jam kerja.
Sekurang-kurangnya 72 jam setelah dicuci, material harus dikeringkan terlebih
dahulu (free draining) sebelum dikirim ke Batching Plan, agar Kandungan airnya
yang cukup stabil.
Aggregat
Aggregat Kasar
1. Material Aggregat Kasar, split atau kerikil, berukuran minimal 5 mm harus dari
kotoran, cukup keras dan bergradasi baik sesuai dengan ketentuan Spesifikasi.
Bahan batuan untuk split harus mempunyai berat spesifik (SG) minimal 2,60.
2. Kami akan membuat uji contoh material sesuai dengan PBI 1971 atau
ekivalennya secara rutin dengan frekuensi yang disetujui Direksi serta
mengirimkan kepada Direksi copy laporan test.
Metode Pelaksanaan 45
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Metode Pelaksanaan 46
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Slump
Jumlah air yang dipergunakan dalam beton harus dikontrol agar tinggi slump tidak
melampaui ketentuan diatas. Penambahan air untuk mengencerkan beton yang sudah
mengalami hidrasi pada saat pengecoran tidak diperkenankan. Pemeriksaan slump
harus diambil setelah beton ditempatkan tetapi sebelum mengalami konsolidasi .
Standar pengujian
1. Kami selaku penyedia mengambil contoh beton untuk test silinder dari campuran
percobaan dan dari tempat pengecoran beton pada pekerjaan kemudian dirawat
seperlunya dan menyerahkan kepada Laboratorium yang disetujui untuk
diadakan pengujian sesuai yang diperintahkan.
2. Selama pengecoran ha rus selalu melakukan Slump Test pad a saat memulai
pengecoran. Test-test itu harus dilakukan berdasarkan SKSNI T-15-1991-03
atau standar lain yang setara atau lebih tinggi, kecuali ditentukan lain.
3. Membuat laporan berkala dengan format yang disetujui Direksi dan diserahkan
dalam rangkap 3 (tiga) dalam waktu tidak lebih dari 3 hari setelah pengetesan
dilaksanakan.
Penulangan
Persiapan
Metode Pelaksanaan 47
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Metode Pelaksanaan 48
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
b) Penyesuaian Kekuatan
Bilamana beton tidak mencapai kekuatan yang disyaratkan, atas persetujuan
Direksi Pekerjaan kadar semen dapat ditingkatkan asalkan tidak melebihi
batas kadar semen maksimum karena pertimbangan panas hidrasi. Cara lain
dapat juga dengan menurunkan rasio air/semen dengan pemakaian bahan
tambahan jenis plasticizer yang berfungsi untuk meningkatkan kinerja
kelecakan adukan beton tanpa menambah air atau mengurangi penggunaan
air dalam campuran beton tanpa mengurangi kelecakan adukan beton.
c) Penyesuaian Untuk Bahan-bahan Baru
Perubahan sumber atau karakteristik bahan tidak boleh dilakukan tanpa
pemberitahuan tertulis kepada Direksi Pekerjaan. Bahan baru tidak boleh
digunakan sampai Direksi Pekerjaan menerima bahan tersebut secara tertulis
dan menetapkan proporsi baru berdasarkan atas hasil pengujian campuran
percobaan baru yang dilakukan oleh Penyedia Jasa.
d) Bahan Tambahan
Bila untuk penyesuaian campuran perlu menggunakan bahan tambahan,
maka dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan Pasal 7.1.2.5).b) dan
mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
3. Penakaran Bahan
a. Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya. Bila digunakan
semen kemasan dalam zak, kuantitas penakaran akan sedemikian
sehingga kuantitas semen yang digunakan adalah setara dengan satu
satuan atau kebulatan dari jumlah zak semen. Agregat akan diukur
beratnya secara terpisah. Ukuran setiap penakaran tidak boleh melebihi
kapasitas alat pencampur.
b. Untuk mutu beton fc’ > 20 Mpa atau K250 seluruh komponen bahan beton
harus ditakar menurut berat. Untuk mutu beton fc’ < 20 MPa atau K250
diizinkan ditakar menurut volume sesuai SNI 03-3976-1995. Bila digunakan
semen kemasan dalam zak, kuantitas penakaran akan sedemikian
sehingga kuantitas semen yang digunakan adalah setara dengan satu
satuan atau kebulatan dari jumlah zak semen. Agregat akan ditimbang
beratnya secara terpisah. Ukuran setiap penakaran tidak boleh melebihi
kapasitas alat pencampur.
c. Penakaran agregat dan air akan dilakukan dengan basis kondisi agregat
Metode Pelaksanaan 49
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Metode Pelaksanaan 50
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Metode Pelaksanaan 51
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
bila mana pengecoran beton telah ditunda lebih dari 24 jam pemberitahuan haru
meliputi lokasi, kondisi pekerjaan, mutu beton dan tanggal serta waktu
pencampuran beton.
Direksi Pekerjaan akan memberi tanda terima atas pemberitahuan tersebut dan
akan memeriksa acuan , dan tulan gan dan dap at menge luarkan persetujuan
tertulis maupun tidak untuk dimulai pelaksanaan pekerjaan seperti yang
direncana kan. Peyedia Jasa tidak boleh melaksanakan pengecoran beton tanpa
persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan.
Segera sebelum pengecoran beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air
atau diolesi minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meningalkan bekas.
Tidak ada campuran beton yang boleh digunakan bila mana beton tidak dicor
sampai posisi akhir dalam cetakan dalam waktu 1 jam setelah pencampuran,
atau dalam waktu yang lebih pendek sebagai mana yang dapat diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan berdasarkan pengamatan karakteristik waktu waktu
pengerasan (Setting Time) semen yang digunakan, kecuali diberikan bahan
tambah (Aditif) untuk memperlambat proses pengerasan (Retarder) yang
disetujui Direksi Pekerjaan.
Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan
konstruksi (Constructoin Joint) yag telah disetujui sebelum atau sampai
pekerjaan selesai.
Beton harus dicor sedemikian rupa hingga terhindar dari segredasi partiker kasar
dan harus dari campuran. Beton harus dicor dalam cetakan sedekat mungkin
dengan yang dapat dicapai pada posisi akhir beton untuk mencegah pengaliran
yang tidak boleh melampaui satu meter dari tempat awal pengecoran.
Bilamana beton dicor ke dalam acuan struktur yang memiliki bentuk yang rumit
dan penulangan yang rapat, maka beton harus dicor dalam lapisan – lapisan
horizontal dengan tebal tidak melampaui 15 cm. Untuk didinding beton, tinggi
pengecoran dapat 30 cm menerus sepanjang seluruh keliling struktur.
Beton tidak boleh jatuh bebas kedalam cetakan dengan ketinggian 150 cm.
beton tidak boleh dicor langsung dalam air.
Bilamana beton dicor di dalam air dan pemompaan tidak dapat dilakukan dalam
waktu 48 jam setelah pengecoran, maka beton harus dicor dengan metode
Tremi atau metode drop-bottom-bucket, dimana bentuk dan jenis yang khusus
digunakan untuk tujuan ini harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi Pekerjaan.
Metode Pelaksanaan 52
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Tremi harus kedap air dan mempunyai ukuran yang cukup sehingga
memungkinkan pengaliran beton. Tremi harus selalu diisi penuh selama
pengecoran. Bilamana aliran beton terlambat maka Tremi harus ditarik sedikit
dan sedikit dan diisi penuh terlebih dahulu sebelum pengecoran dilanjutkan.
Pengecoran ha rus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa hingga campuran
beton yang telah dicor masih plastis sehingga dapat menyatu dengan campuran
beton yang baru.
Bidang – bidang beton lama yang akan disambung dengan beton yang akan
dicor harus terlebih dahulu dikasarkan, dibersihkan dari bahan-bahan yang lepas
dan rapuh dan telah disiram dengan air hingga jenuh. Sesaaat sebelum
pengecoran beton baru ini, bidang bidang kontak beton lama harus disapu
dengan adukan semen dengan campuran yang sesuai dengan beton.
Air tidak boleh dialirkan di atas atau dinaikkan ke permukaan pekerjaan beton
dalam waktu 24 jam setelah pengecoran.
4. Sambungan Konstruksi (Construktion Joint)
Jadwal pengecoran beton yang berkaitan harus disiapkan untuk setiap jenis
struktur yang diusulkan dan Direksi Pekerjaan harus menyetujui lokasi
sambungan konstruksi pada jadwal tersebut, atau sambungan konstruksi
tersebut harus diletakkan seperti yang ditunjuk pada gambar. Sambungan
konstruksi tidak boleh ditempatkan pada pertemuaan elemen – elemen struktur
terkecuali diisyaratkan demikian.
Sambungan konstruksi pada tembok sayap harus dihindari. Semua sambungan
konstruksi harus tegak lurus terhadap sumbu memanjang dan pada umumnya
harus diletakkan pada titik dengan geser minimum.
Bila sambungan vertical diperlukan, baja tulangan harus menerus melewati
sambungan sedemikian rupa sehingga membuat struktur tetap monolit.
Lidah alur harus disediakan pada sambungan konstruksi dengan kedalam paling
sedikit 4 cm untuk dinding, pelat dan antara telapak fondasi dan dinding. Untuk
pelat yang terletak di atas permukaan, sambungan konstruksi harus diletakkan
sedemikian sehingga pelat – pelat mempunyai luas tidak melampaui 40 m2
dengan dimensi yang lebih besar tidak melampaui 1,2kali dimensi yang lebih
kecil.
Penyedia Jasa menyediakan pekerjaan dan bahan tambahan sebagai mana
yang diperlukan untuk membuat sambungan konstruksi tambahan bila mana
Metode Pelaksanaan 53
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Metode Pelaksanaan 54
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
kemudian harus ditarik pelan – pelan dan dimasukkan kembali pada posisi lain
tidak lebih dari 45 cm jaraknya. Alat pengetar tidak boleh berada pada suatu titik
lebih dari 30 detik, juga tidak boleh digunakan untuk memindahkan campuran
beton ke lokasi lain, serta tidak boleh menyentuh tulangan beton.
Jumlah Minimum Alat Pengetar Mekanis dari Dalam
6. Perawatan Beton
Melindungi semua beton terhadap kerusakan atau efek berbahaya dalamkaitan
dengan pengeringan, pembebanan, goncangan atau getaran mendadak sampai
beton telah mempunyai kekerasan yang cukup. Bila perlu permukaan beton
harus dilindungi dari sinar matahari secara langsung paling tidak 3 hari setelah
pelaksanaan pengecoran.
Semua beton akan dirawat dengan air secukupny. Bahan perawat beton dapat
digunakan apabila mendapat persetujuan Direksi.
Perawatan beton dengan air akan di jaga dalam kondisi basah paling tidak 14
(empat belas) hari segera setelah pengecoran beton atau dilindungi dengan
material jenuh air atau dengan sistem dari pipa berlubang, semprotan air atau
metode lain yang disetujui oleh Direksi. Perawatan dilakukan secara menerus
(tidak sesaat) dalam kondisi basah, dengan ketentuan bahwa air yang digunakan
harus cukup bersih agar tidak menimbulkan noda yang mengganggu estetika
( beton ekspose).
Sampai beton mengeras seluruhnya dalam waktu minimal 7 hari, Kontraktor
harus melindungi beton dari pengaruh jelek dari angin, matahari, suhu tinggi atau
rendah, perubahan suhu, pembebanan sebelum waktunya dan lendutan atau
tumbukan dan air tanah yang merusak.
Permukaan beton bagian luar harus dijaga dibasahi terus menerus sesudah
dicor, tidak kurang dari 7 hari, untuk beton dengan semen Portland, atau 3 hari
Metode Pelaksanaan 55
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
untuk beton dengan semen yang cepat mengeras. Permukaan tersebut segera
setelah dibuka acuannya maka harus ditutup dengan karung goni yang dibasahi
atau pasir atau lain-lain bahan yang mungkin disetujui Direksi. Kontraktor harus
membuat perlengkapan khusus atas permintaan Direksi untuk perawatan dan
pembasahan yang dimaksud dengan sepan jang masa d ari 6 sampai 2 4 jam
sesudah pen gecoran beton.
Perawatan beton dengan menggunakan air harus segera dijaga dalam keadaan
basah paling tidak selama 7 hari segera setelah pengecoran berlangsung,
dengan melindungi beton segera dengan air atau bahan lain dalam keadaan
basah atau menggunakan sistem pipa berlubang, alat penyemprot atau metode
lain yang telah disetujui oleh Direksi, yang akan melindungi seluruh permukaan
beton secara menerus (tidak sesaat) dalam keadaan basah, Air untuk merawat
beton harus dijaga untuk mencegah terbentuknya noda pada permukaan beton
secara permanen.
PENGERJAAN AKHIR
1. Pembongkaran Acuan
a. Acuan tidak boleh dibongkar dari bidang vertikal, dinding, kolom yang tipis dan
struktur yang sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton. Cetakan yang
ditopang oleh perancah di bawah pelat, balok, gelagar, atau struktur busur, tidak
boleh dibongkar hingga pengujian menunjukkan bahwa paling sedikit 85 % dari
kekuatan rancangan beton telah dicapai.
b. Untuk memungkinkan pengerjaan akhir, acuan yang digun akan un tuk pekerjaan
ornamen, sandaran (railing), dinding pemisah (parapet), dan permukaan vertical
yang terekspos harus dibongkar dalam waktu paling sedikit 9 jam setelah
pengecoran dan tidak lebih dari 30 jam, tergantung pada keadaan cuaca.
2. Permukaan (Pengerjaan Akhir Biasa)
Metode Pelaksanaan 56
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Permukaan yang terekspos akan diselesaikan dengan pekerjaan akhir berikut ini, atau
seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan :
a. Bagian atas pelat, kerb, permukaan trotoar, dan permukaan horizontal lainnya
sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, akan digaru dengan mistar
bersudut untuk memberikan bentuk serta ketinggian yang diperlukan segera
setelah pengecoran beton dan akan diselesaikan secara manual sampai halus
dan rata dengan menggerakkan perata kayu secara memanjang dan melintang,
atau oleh cara lain yang cocok, sebelum beton mulai mengeras.
b. Perataan permukaan horisontal tidak boleh menjadi licin, seperti untuk trotoar,
akan sedikit kasar tetapi merata dengan penyapuan, atau cara lain sebagaimana
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, sebelum beton mulai mengeras.
c. Permukaan bukan horisontal yang nampak, yang telah ditambal atau yang masih
belum rata akan digosok dengan batu gurinda yang agak kasar (medium),
dengan menempatkan sedikit adukan semen pada permukaannya. Adukan
terdiri dari semen dan pasir halus yang dicampur sesuai dengan proporsi yang
digunakan untuk pengerjaan akhir beton. Penggosokan akan dilaksanakan
sampai seluruh tanda bekas acuan, ketidakrataan, tonjolan hilang, dan seluruh
rongga terisi, serta diperoleh permukaan yang rata. Pasta yang dihasilkan dari
penggosokan ini akan dibiarkan tertinggal di tempat.
Metode Pelaksanaan 57
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
1. Penerimaan Bahan
Bahan yang diterima (air, semen, agregat dan bahan tambahan bila diperlukan)
akan diperiksa oleh pengawas penerimaan bahan dengan mengecek/memeriksa
bukti tertulis yang menunjukkan bahwa bahan-bahan tersebut telah sesuai dengan
ketentuan persyaratan bahan pada Butir 7.1.2.
Apabila ba han-b aha n yang dibu tuh kan jumlahn ya cukup banya k deng an
pengiriman yang terus menerus, maka dengan perintah Direksi Pekerjaan, untuk
Metode Pelaksanaan 58
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
agregat kasar dan agregat halus Penyedia Jasa akan melakukan pengujian bahan
secara berkala selama pelaksanaan dengan interval maksimum 1000 m3 untuk
gradasi dan maksimum 5000 m3 untuk abrasi, sedangkan untuk bahan semen
dengan interval setiap maksimum pengiriman 300 ton. Tetapi apabila menurut
Direksi Pekerjaan terdapat indikasi perubahan mutu atau sifat bahan yang akan
digunakan, maka Penyedia Jasa akan segera melakukan pengujian bahan kembali
sebelum bahan tersebut digunakan.
2. Pengujian Untuk Kelecakan (Workability)
Satu pengujian "slump", atau lebih sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan, akan dilaksanakan pada setiap adukan beton yang dihasilkan dan
dilakukan sesaat sebelum pengecoran, dan pengujian akan dianggap belum
dikerjakan terkecuali disaksikan oleh Direksi Pekerjaan atau wakilnya. Campuran
beton yang tidak memenuhi ketentuan kelecakan seperti yang diusulkan tidak boleh
digun akan pada pekerjaan , terkecuali bila Direksi Pekerjaan dalam beberapa hal
menyetujui penggunaannya secara terbatas dan secara teknis mutu beton tetap bisa
dijaga. Kelecakan (workability) dan tekstur campuran akan sedemikian rupa
sehingga beton dapat dicor pada pekerjaan tanpa membentuk rongga, celah,
gelembung udara atau gelembung air, dan sedemikian rupa sehingga pada saat
pembongkaran acuan diperoleh permukaan yang rata, halus dan padat.
3. Pengujian Kuat Tekan
a. Penyedia Jasa akan mendapatkan sejumlah hasil pengujian kuat tekan benda uji
beton dari pekerjaan beton yang dilaksanakan. Setiap hasil adalah nilai rata-rata
dari dua nilai kuat tekan benda uji dalam satu set benda uji (1 set=3 buah benda
uji), yang selisih nilai antara keduanya ≥ 5% untuk satu umur, untuk setiap kuat
tekan beton dan untuk setiap jenis komponen struktur yang dicor terpisah pada
tiap hari pengecoran.
b. Untuk keperluan pengujian kuat tekan beton, Penyedia Jasa akan menyediakan
benda uji beton berupa silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm
atau kubus 150 x 150 x 150 mm, dan akan dirawat sesuai dengan SNI 03-4810-
1998. Benda uji tersebut akan dicetak bersamaan dan diambil dari beton yang
akan dicorkan, dan kemudian dirawat sesuai dengan perawatan yang dilakukan
di laboratorium.
c. Untuk keperluan evaluasi mutu beton sebagai dasar pembayaran akan
menggunakan data hasil uji kuat tekan beton sesuai dengan umur yang
Metode Pelaksanaan 59
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
ditetapkan dalam Kontrak. Hasil-hasil pengujian pada umur yang selain dari yang
ditetapkan dalam Kontrak hanya boleh digunakan untuk keperluan selain dari
tujuan evaluasi mutu beton sebagai dasar pembayaran. Nilai-nilai perbandingan
kekuatan yang digunakan untuk keperluan ini akan disesuaikan dengan grafik
perkembangan kuat tekan campuran sebagai fungsi waktu.
d. Untuk pencampuran secara manual, maka pada pekerjaan beton dengan jumlah
masing masing mutu beton ≥ 60 m2 akan diperoleh satu hasil uji untuk setiap
maksimum 5 m3 beton pada interval yang kira-kira sama, dengan minimum satu
hasil uji tiap hari. Dalam segala hal jumlah hasil pengujian tidak boleh kurang
dari empat hasil untuk masing-masing umur. Apabila pekerjaan beton mencapai
jumlah ≥ 60 m2, maka untuk setiap maksimum 10 m3 beton berikutnya setelah
jumlah 60 m3 tercapai akan diperoleh satu hasil uji.
e. Untuk pengecoran hasil produksi ready mix, maka pada pekerjaan beton dengan
jumlah masing-masing mutu ≥ 60 m3 akan diperoleh satu hasil uji untuk setiap
maksimum 15 m3 beton pada interval yang kira-kira sama, dengan minimum
satu hasil uji tiap hari. Dalam segala hal jumlah hasil pengujian tidak boleh
kurang dari empat. Apabila pekerjaan beton mencapai jumlah ≥ 60 m3, maka
untuk setiap maksimum 20 m3 beton berikutnya setelah jumlah 60 m3 tercapai
akan diperoleh satu hasil uji.
f. Seluruh beton yang digun akan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat tekan
yang disyaratkan dalam Tabel 7.1.6.(1) atau yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan .
Metode Pelaksanaan 60
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
N = Jumlah Hasil
Metode Pelaksanaan 61
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
S = Standar deviasi
h. Mutu beton dan mutu pelaksanaan dianggap memenuhi syarat, apabila dipenuhi
syarat-syarat berikut :
Tidak boleh lebih dari 5% ada di antara jumlah minimum (20 atau 30)
nilaihasil pemeriksaan benda uji berturut-turut terjadi kurang dari fc’ atau σ’bk.
Apabila setelah selesai pengecoran seluruhnya untuk masing-masing mutu
beton dapat memenuhi fck σ (fcm – 1,645.S) atau σ bk σ (σ bm – 1,645 S)
Jika benda uji yang terkumpul kurang dari jumlah minimum yang telah
ditentukan, maka nilai standar deviasi (S) harus ditingkatkan dengan factor
modifikasi yang diberikan dalam Tabel 7.1.6.(2)
Apabila setelah selesai pengecoran beton seluruhnya untuk masing-masing
mutu beton terdapat jumlah benda uji kurang dari minimum, maka apabila
tidak dinilai dengan cara evaluasi menurut dalil-dalil matematika statistik yang
lain, tidak boleh ataupun nilai rata-rata dari 4 hasil pemeriksaan benda uji
berturut-turut, fcm,4 terjadi kurang dari (fc’ + 0,82.Sr), di mana Sr = deviasi
standar rencana.
Selisih antara nilai tertinggi dan terendah di antara 4 hasil pemeriksaan
benda uji berturut-turut tidak boleh lebih besar dari 4,3.Sr.
i. Bila dari hasil perhitungan dengan kuat tekan menunjukkan bahwa kapasitas
daya dukung struktur kurang dari yang disyaratkan, maka apabila pengecoran
belum selesai, pengecoran akan segera dihentikan dan dalam waktu singkat
akan diadakan pengujian tambahan yang tidak merusak (non- destructive)
menggunakan alat seperti palu beton (rebound hammer) atau pengujian beton
inti (core drilling) pada daerah yang diragukan berdasarkan aturan pengujian
yang berlaku. Dalam hal dilakukan pengambilan beton inti,akan diambil minimum
3 (tiga) buah benda uji pada tempat-tempat yang tidak membahayakan struktur
dan atas persetujuan Direksi Pekerjaan. Tidak boleh ada satupun dari benda uji
beton inti mempunyai kekuatan kurang dari 0,75fc’. Apabila dari pengujian tidak
merusak menggunakan alat seperti palu beton diperoleh suatu nilai kekuatan
tekan beton karakteristik, atau kuat tekan rata-rata dari pengujian beton inti yang
tidak kurang dari 0,85fc’, maka bagian konstruksi tersebut dapat dianggap
memenuhi syarat dan pekerjaan yang dihentikan dapat dilanjutkan kembali.
Metode Pelaksanaan 62
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Dalam hal ini, perbedaan umur beton saat pengujian terhadap umur beton yang
disyaratkan untuk penetapan kuat tekan be ton perlu diperhitun gkan dan
dilakukan koreksi dalam menetapkan kuat tekan beton yang dihasilkan.
j. Apabila dari hasil pengujian yang ditentukan dalam Pasal 7.1.6.3) diperoleh hasil
yang tidak memenuhi syarat, maka Penyedia Jasa akan mengadakan percobaan
beban langsung dengan penuh keahlian. Apabila dari percobaan ini diperoleh
suatu hasil nilai kekuatan beton yang mencapai tidak kurang dari 0,70 fc’, maka
bagian konstruksi tersebut dapat dianggap memenuhi syarat. Tetapi apabila
hasilnya tidak mencapai nilai tersebut, maka bagian konstruksi yang bersang
kutan hanya dapa t diper tahankan dan pekerjaan yang dihentikan dapat
dilanjutkan kembali setelah dipenuhi salah satu dari kedua tindakan berikut :
meng ada kan perubaha n-p erub aha n pada rencana semula sehingga
pengaruh beban pada konstruksi tersebut dapat dikurangin;
mengadakan perkuatan-perkuatan pada bagian konstruksi tersebut dengan
cara yang dapat dipertanggung jawabkan;
Apabila kedua tindakan di atas tidak dapat dilaksanakan, maka dengan
perintah dari Direksi Pekerjaan, Penyedia Jasa akan segera membongkar
beton dari konstruksi tersebut.
Metode Pelaksanaan 63
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
dikerjakan di lokasi tempat Batching Plant dibangun, dan kemudian hasil pencampuran
diangkut ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan concrete mixer truck. Setelah itu
beton dituangkan/dicorkan ke dalam cetakan / bekisting Lantai Jembatan, Deck Slab,
Difragma yang telah dibuat sedemikian rupa dimana rakitan tulangan beton sudah
terpasang rapi dan telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Bersamaan dengan proses
pen gecoran dilakukan pemadatan den gan cara menggetarkan dengan menggunakan
alat internal Concrete Vibrator. Dan jika lokasi penuangan beton tidak seposisi dengan
letak Truck Mixer dilakukan dengan alat tambahan Concrete Pump Truck yang diseting
sedemikian rupa sehingga mencapai titik pengecoran dan dibantu dengan alat bantu
lainnya.
Pekerjaan beton ini terdiri dari suatu campuran yang sebanding antara semen, air, dan
agregat bergradasi. Untuk mencapai beton yang kuat dengan keawetan yang optimum,
volume air yang dimasukkan kedalam mesin pencampur beton, campuran
dipertahankan sampai jumlah minimum untuk memudahkan pekerjaan selama
pencampuran. Air yang digunakan adalah air yang telah disetujui oleh pihak Direksi
Teknik. Acuan dari kayu yang tidak serut permukaannya dapat digunakan untuk
permukaan akhir struktur yang tidak terakspos, tetapi kayu diserut dengan tebal yang
merata akan digunakan untuk permukaan beton yang terekspos. Bekisting akan
dibongkar dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat menjamin keselamatan penuh
atas struktur-struktur yang dicetak.
Langkah terakhir segera setelah pelaksanaan pengecoran selesai maka dilakukan proses
perawatan beton (curing) dengan cara menutup permukaan dengan karung basah /
terpal dan terus menjaga agar karung-karung tersebut selalu basah sampai minimum
umur beton mencapai 7 hari.
Sambungan Beton
Metode Pelaksanaan 64
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Setelah pengecoran selesai dilaksanakan, untuk menjaga mutu beton yang dihasilkan,
perawatan mutu beton juga harus dilaksanakan yaitu dengan cara membasahi
permukaan beton dengan air.
Metode Kerja
Pekerjaan ini terdiri dari pemasokan dan pemasangan sambungan lantai yang terbuat
dari logam atau elastomer, dan setiap bahan pengisi dan penutup untuk sambungan
antar struktur harus sesuai dengan gambar dan sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi.
Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan dan pemasangan landasan logam atau elastomerik
untuk menopang gelagar atau pelat seperti yang ditunjukkan pada gambar atau
spesifikasi yang disyaratkan.
Uraian Pekerjaan
a. Yang dimaksud dengan beton adalah campuran antara semen portland atau
semen hidraulik yang setara, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau
Metode Pelaksanaan 65
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Jaminan Mutu
Mutu bahan yang dipasok dari campuran yang dihasilkan dan cara kerja serta hasil
akhir akan dipantau dan dikendalikan seperti yang disyaratkan dalam Standar Rujukan
dalam Pasal 7.1.1.6) pada Spesifikasi Teknis.
a. Penyedia Jasa akan mengirimkan contoh dari seluruh bahan yang hendak digunakan
dengan data pengujian yang memenuhi seluruh sifat bahan yang disyaratkan dalam
Pasal 7.1.2 dari Spesifikasi Teknis.
b. Penyedia Jasa akan mengirimkan rancangan campuran (mix design) untuk masing-
masing mutu beton yang akan digunakan sebelum pekerjaan pengecoran beton
dimulai, lengkap dengan hasil pengujian bahan dan hasil pengujian percobaan
campuran beton di laboratorium berdasarkan kuat tekan beton untuk umur 7 dan 28
hari, kecuali ditentukan untuk umur-umur yang lain oleh Direksi Pekerjaan. Proporsi
bahan dan berat penakaran hasil perhitungan akan memenuhi kriteria teknis utama,
yaitu kelecakan (workability), kekuatan (strength), dan keawetan (durability).
c. Campuran Percobaan
Sebelum dilakukan pengecoran, Penyedia Jasa akan membuat campuran percobaan
menggunakan proporsi campuran hasil rancangan campuran serta bahan yang
diusulkan, dengan disaksikan oleh Direksi Pekerjaan, yang menggunakan jenis
instalasi dan peralatan yang sama seperti yang akan digunakan untuk pekerjaan
Metode Pelaksanaan 66
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Metode Pelaksanaan 67
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Penyedia Jasa akan menjaga temperatur semua bahan, terutama agregat kasar,
dengan temperatur pada tingkat yang serendah mungkin dan harus dijaga agar selalu
di bawah 30oC sepanjang waktu pengecoran. Sebagai tambahan, Penyedia Jasa tidak
boleh melaku- kan pengecoran bilamana :
Metode Pelaksanaan 68
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
BAHAN
1. Semen
a. Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen Portland tipe I,
II, III, IV, dan V yang memenuhi SNI 15-2049-2004 tentang Semen Portland.
b. Semen tipe IA (Semen Portland tipe I dengan air-entraining agent ), IIA (Semen
Portland tipe II dengan air-entraining agent), IIIA (Semen Porgtland tipe III
dengan air-entraining agent), PPC (Portland Pozzolan Cement), dan PCC
(Portland Composite Cement) dapat digunakan apabila diizinkan oleh Direksi
Pekerjaaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia Jasa akan
mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan merek semen
yang digunakan.
c. Di dalam satu proyek hanya dapat digunakan satu merek semen, kecuali jika
diizinkan oleh Direksi Pekerjaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia
Jasa akan mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan merek
semen yang digun akan.
Metode Pelaksanaan 69
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
2. A i r
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya bersih,
dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau
organik. Air diuji sesuai dengan; dan akan memenuhi ketentuan dalam SNI 036817-
2002 tentang Metode pengujian mutu air untuk digunakan dalam beton. Apabila
timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulkan dan karena sesuatu sebab
pengujian air seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka akan diadakan
perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen dan pasir standar dengan
memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air murni hasil sulingan. Air yang
diusulkan dapat digunakan apabila kuat tekan mortar dengan air tersebut pada
umur 7 (tujuh) hari dan 28 (dua puluh delapan) hari mempunyai kuat tekan
minimum 90% dari kuat tekan mortar dengan air suling untuk periode umur yang
sama. Air yang diketahui dapat diminum dapat digunakan.
3. Agregat
a. Ketentuan Gradasi Agregat
Gradasi agregat kasar dan halus akan memenuhi ketentuan yang diberikan
dalam Tabel 7.1.2.(1) spesifikasi teknis, tetapi atas persetujuan Direksi
Pekerjaan, bahan yang tidak memenuhi ketentuan gradasi tersebut masih dapat
digunakan apabila memenuhi sifat-sifat campuran yang disyaratkan dalam Butir
7.1.1.7) dan 7.1.3.1) spesifikasi teknis yang dibuktikan oleh hasil campuran
percobaan.
Agregat kasar akan dipilih sedemikian rupa sehingga ukuran agregat terbesar
tidak lebih dari 3⁄4 jarak bersih minimum antara baja tulangan atau antara baja
tulangan dengan acuan, atau celah-celah lainnya dimana beton harus dicor.
b. Sifat-sifat Agregat
Agregat yang digunakan bersih, keras, kuat yang diperoleh dari pemecahan batu
atau koral, atau dari penyaringan dan pencucian (jika perlu) kerikil dan pasir
sungai.
Agregat bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukkan oleh pengujian SNI
Metode Pelaksanaan 70
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
03- 2816-1992 tentang Metode pengujian kotoran organik dalam pasir untuk
campuran mortar dan beton, dan harus memenuhi sifat-sifat lainnya yang
diberikan dalam Tabel 7.1.2.(2) spesifikasi teknis, bila contoh-contoh diambil dan
diuji sesuai dengan prosedur yang berhubungan.
Agregat bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukkan oleh pengujian SNI
03- 2816-1992 tentang Metode pengujian kotoran organic dalam pasir untuk
campuran.
4. Bahan Tambah
Yang digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan kinerja beton dapat berupa
bahan kimia, bahan mineral atau hasil limbah yang berupa serbuk pozzolanik
sebagai bahan pengisi pori dalam campuran beton.
a) Bahan kimia
Bahan tambahan yang berupa bahan kimia ditambahkan dalam campuran beton
dalam jumlah tidak lebih dari 5% berat semen selama proses pengadukan atau
selama pelaksanaan pengadukan tambahan dalam pengecoran beton. Ketentuan
mengenai bahan tambahan ini harus mengacu pada SNI 03-2495-1991.
Untuk tujuan peningkatan kinerja beton segar, bahan tambahan campuran beton
dapat digunakan untuk keperluan-keperluan : meningkatkan kinerja kelecakan
adukan beton tanp a menamb ah air; mengu rangi penggu naan air dalam
campura n be ton tanp a mengurangi kelecakan; mempercepat pengikatan
hidrasi semen atau pengerasan beton; memperlambat pengikatan hidrasi semen
atau pengerasan beton; meningkatkan kinerja kemudahan pemompaan beton;
mengurangi kecepatan terjadinya kehilangan slump (slump loss); mengurangi
susut beton atau memberikan sedikit pengembangan volume beton (ekspansi);
mengurangi terjadinya bliding (bleeding); mengurangi terjadinya segregasi.
Untuk tujuan peningkatan kinerja beton sesudah mengeras, bahan tambahan
campuran beton bisa digunakan untuk keperluan-keperluan : meningkatkan
kekuatan beton (secara tidak langsung); meningkatkan kekuatan pada beton
muda; mengurangi atau memperlambat panas hidrasi pada proses pengerasan
Metode Pelaksanaan 71
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
beton, terutama untuk beton dengan kekuatan awal yang tinggi; meningkatkan
kinerja pengecoran beton di dalam air atau di laut; meningkatkan keawetan
jangka panjang beton; meningkatkan kekedapan beton (mengurangi
permeabilitas beton); mengendalikan ekspansi beton akibat reaksi alkali agregat;
meningkatkan daya lekat antara beton baru dan beton lama; meningkatkan daya
lekat antara beton dan baja tulangan; meningkatkan ketahanan beton terhadap
abrasi dan tumbukan.
Apabila menggunakan bahan tambahan yang dapat menghasilkan gelembung
udara, maka gelembung udara yang dihasilkan tidak boleh lebih dari 5%.
Penggunaan jenis bahan tambahan kimia untuk maksud apapun harus
berdasarkan hasil pengujian laboratorium yang menyatakan bahwa hasilnya
sesuai dengan persyaratan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
b) Mineral
Mineral yang berupa bahan tambahan atau bahan limbah dapat berbentuk abu
terbang (fly ash), pozzolan, mikro silica atau silica fume. Apabila digunakan
bahan tambahan berupa abu terbang, maka bahan tersebut harus sesuai dengan
standar spesifikasi yang ditentukan dalam SNI 03-2460-1991 tentang Spesifikasi
abu terbang sebagai bahan tambahan untuk campuran beton.
Penggunaan jenis bahan tambahan mineral untuk maksud apapun harus
berdasarkan ha sil pen gujian laboratorium yang menya takan bahwa hasilnya
sesuai deng an persyaratan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Metode Pelaksanaan 72
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Metode Pelaksanaan 73
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Metode Pelaksanaan 74
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
agregat yang akan digunakan dengan air paling sedikit 12 (dua belas) jam
sebelum penakaran. Apabila agregat tidak dalam kondisi jenuh kering
permukaan, maka akan diadakan perhitungan koreksi penakaran berat air
dan agregat dengan menggunakan data resapan dan kadar air agregat
lapangan. Sedangkan apabila ditakar menurut volume, maka akan
memeperhitungkan faktor pengembangan (bulking factor) agregat halus
seperti ditunjukkan dalam Gambar 7.1.3.(1) Spesifikasi Teknis.
4) Pencampuran
a) Beton akan dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis dari
jenis dan ukuran
yang disetujui sehingga dapat menjamin distribusi yang merata dari
seluruh bahan.
b) Pencampur akan dilengkapi dengan tangki air yang memadai dan alat
ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang
digunakan dalam setiap penakaran.
c) Pertama-tama alat pencampur akan diisi dengan agregat dan semen yang
telah ditakar, dan selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air
ditambahkan.
d) Waktu pencampuran akan diukur pada saat air mulai dimasukkan ke
dalam campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan akan
dimasukkan sebelum waktu pencampuran telah berlangsung seperempat
bagian. Waktu pencampuran untuk mesin berkapasitas 3⁄4 m3 atau
kurang haruslah 1,5 menit; untuk mesin yang lebih besar waktu akan
ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5 m3.
e) Bila tidak memungkinkan penggunaan mesin pencampur, Direksi
Pekerjaan dapat menyetujui pencampuran beton dengan cara manual,
sedekat mungkin dengan tempat pengecoran. Penggunaan pencampuran
beton dengan cara manual akan dibatasi pada beton non-struktural.
Metode Pelaksanaan 75
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
PELAKSANAAN PENGECORAN
Metode Pelaksanaan 76
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
3) Pengecoran
Metode Pelaksanaan 77
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Metode Pelaksanaan 78
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
mungkin dengan yang dapat dicapai pada posisi akhir beton untuk
mencegah pengaliran yang tidak boleh melampaui satu meter dari tempat
awal pengecoran.
g) Bilamana beton dicor ke dalam acuan struktur yang memiliki bentuk yang
rumit dan penulangan yang rapat, maka beton akan dicor dalam lapisan-
lapisan horisontal dengan tebal tidak melampuai 15 cm. Untuk dinding
beton, tinggi pengecoran dapat 30 cm menerus sepanjang seluruh keliling
struktur.
h) Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam cetakan dengan ketinggian lebih
dari 150 cm. Beton tidak boleh dicor langsung dalam air. Bilamana beton
dicor di dalam air dan pemompaan tidak dapat dilakukan dalam waktu 48
jam setelah pengecoran, maka beton akan dicor dengan metode Tremi
atau metode drop-bottom-bucket, dimana bentuk dan jenis yang khusus
digunakan untuk tujuan ini akan disetujui terlebih dahulu oleh Direksi
Pekerjaan .
Tremi akan kedap air dan mempunyai ukuran yang cukup sehingga
memungkinkan pengaliran beton. Tremi akan selalu diisi penuh selama
pengecoran. Bilamana aliran beton terhambat maka Tremi akan ditarik
sedikit dan diisi penuh terlebih dahulu sebelum pengecoran dilanjutkan.
Baik Tremi atau Drop-Bottom-Bucket harus mengalirkan campuran beton
di bawah permukaan beton yang telah dicor sebelumnya.
i) Pengecoran akan dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa hingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis sehingga dapat menyatu
dengan campuran beton yang baru.
j) Bidang-bidang beton lama yang akan disambung dengan beton yang akan
dicor, akan terlebih dahulu dikasarkan, dibersihkan dari bahan-bahan
yang lepas dan rapuh dan telah disiram dengan air hingga jenuh. Sesaat
sebelum pengecoran beton baru ini, bidang- bidang kontak beton lama
akan disapu dengan adukan semen dengan campuran yang sesuai dengan
Metode Pelaksanaan 79
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
betonnya.
k) Air tidak boleh dialirkan di atas atau dinaikkan ke permukaan pekerjaan
beton dalam waktu 24 jam setelah pengecoran.
Metode Pelaksanaan 80
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Metode Pelaksanaan 81
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
PENGERJAAN AKHIR
1) Pembongkaran Acuan
a) Acuan tidak boleh dibongkar dari bidang vertikal, dinding, kolom yang tipis
dan struktur yang sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton.
Cetakan yang ditopang oleh perancah di bawah pelat, balok, gelegar, atau
struktur busur, tidak boleh dibongkar hingga pengujian menunjukkan bahwa
paling sedikit 85% dari kekuatan rancangan beton telah dicapai.
b) Untuk memungkinkan pengerjaan akhir, acuan yang digunakan untuk
pekerjaan ornamen, sandaran (railing), dinding pemisah (parapet), dan
permukaan vertical yang terekspos harus dibongkar dalam waktu paling
sedikit 9 jam setelah pengecoran dan tidak lebih dari 30 jam, tergantung
pada keadaan cuaca.
2) Permukaan (Pengerjaan Akhir Biasa)
a) Terkecuali diperintahkan lain, permukaan beton akan dikerjakan segera
setelah pembongkaran acuan. Seluruh perangkat kawat atau logam yang
telah digunakan untuk memegang cetakan, dan cetakan yang melewati
badan beton, akan dibuang atau dipotong kembali paling sedikit 2,5 cm di
bawah permukaan beton. Tonjolan mortar dan ketidakrataan lainnya yang
disebabkan oleh sambungan cetakan akan dibersihkan.
b) Direksi Pekerjaan akan memeriksa permukaan beton segera setelah
Metode Pelaksanaan 82
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Metode Pelaksanaan 83
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Adukan terdiri dari semen dan pasir halus yang dicampur sesuai dengan
proporsi yang digunakan untuk pengerjaan akhir beton. Penggosokan akan
dilaksanakan sampai seluruh tanda bekas acuan, ketidakrataan, tonjolan
hilang, dan seluruh rongga terisi, serta diperoleh permukaan yang rata. Pasta
yang dihasilkan dari penggosokan ini akan dibiarkan tertinggal di tempat.
4) Perawatan Dengan Pembasahan
a) Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini,
temperature yang terlalu panas, dan gangguan mekanis. Beton akan dijaga agar
kehilangan kadar air yang terjadi seminimal mungkin dan diperoleh temperature
yang relatif tetap dalam waktu yang ditentukan untuk menjamin hidrasi yang
sebagaimana mestinya pada semen dan pengerasan beton.
b) Beton akan dirawat, sesegera mungkin setelah beton mulai mengeras, dengan
menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air. Lembaran bahan
penyerap air ini yang akan dibuat jenuh dalam waktu paling sedikit 3 hari.
Semua bahan perawat atau lembaran bahan penyerap air akan dibebani atau
diikat ke bawah untuk mencegah permukaan yang terekspos dari aliran udara.
Bilamana digunakan acuan kayu, acuan tersebut akan dipertahankan basah pada
setiap saat sampai dibongkar, untuk mencegah terbukanya
sambungansambungan dan pengeringan beton. Lalu lintas tidak boleh
diperkenankan melewati permukaan beton dalam 7 hari setelah beton dicor atau
setelah beton mencapai kekuatan minimum yang disyaratkan.
c) Lantai beton sebagai lapis aus akan dirawat setelah permukaannya mulai
mengeras dengan cara ditutup oleh lapisan pasir lembab setebal 5 cm paling
sedikit selama 21 hari atau setelah beton mencapai kekuatan minimum yang
disyaratkan.
Beton yang dibuat dengan semen yang mempunyai sifat kekuatan awal yang tinggi
atau beton yang dibuat dengan semen biasa yang ditambah bahan tambahan (aditif),
akan dibasahi sampai kekuatanya mencapai 70 % dari kekuatan rancangan beton
Metode Pelaksanaan 84
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
berumur 28 hari atau setelah beton mencapai kekuatan minimum yang disyaratkan.
Beton fc’15 MPa adalah mutu beton sedang yang mencakup pekerjaan struktur yaitu
Dinding Turap sebagaimana pada gambar rencana atau sesuai petunjuk Direksi
Pekerjaan.
Konfirmasi Pekerjaan
Metode Pelaksanaan 85
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Beton fc’ 10 Mpa penggunaannya untuk lantai kerja pada pondasi jembatan dan lantai
kerja sebagaimana pada gambar rencana atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
Konfirmasi Pekerjaan
Semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan bentuk dan dimensi yang tertera dalam
gambar atau atas dasar petunjuk Direksi Pekerjaan dan Spesifikasi Teknik.
Uraian Pekerjaan
d. Yang dimaksud dengan beton adalah campuran antara semen portland atau
semen hidraulik yang setara, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau
tanpa bahan tambahan membentuk massa padat.
e. Pekerjaan yang diatur dalam seksi ini, mencakup pelaksanaan seluruh struktur
beton bertulang, beton tanpa tulangan, beton prategang, beton pracetak dan
beton untuk struktur baja komposit, sesuai dengan spesifikasi dan gambar
Metode Pelaksanaan 86
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Jaminan Mutu
Mutu bahan yang dipasok dari campuran yang dihasilkan dan cara kerja serta hasil
akhir akan dipantau dan dikendalikan seperti yang disyaratkan dalam Standar Rujukan
dalam Pasal 7.1.1.6) pada Spesifikasi Teknis.
f. Penyedia Jasa akan mengirimkan contoh dari seluruh bahan yang hendak
digunakan dengan data pengujian yang memenuhi seluruh sifat bahan yang
disyaratkan dalam Pasal 7.1.2 dari Spesifikasi Teknis.
g. Penyedia Jasa akan mengirimkan rancangan campuran (mix design) untuk masing-
masing mutu beton yang akan digunakan sebelum pekerjaan pengecoran beton
dimulai, lengkap dengan hasil pengujian bahan dan hasil pengujian percobaan
campuran beton di laboratorium berdasarkan kuat tekan beton untuk umur 7 dan 28
hari, kecuali ditentukan untuk umur-umur yang lain oleh Direksi Pekerjaan. Proporsi
bahan dan berat penakaran hasil perhitungan akan memenuhi kriteria teknis utama,
yaitu kelecakan (workability), kekuatan (strength), dan keawetan (durability).
h. Campuran Percobaan
Sebelum dilakukan pengecoran, Penyedia Jasa akan membuat campuran
percobaan menggunakan proporsi campuran hasil rancangan campuran serta
bahan yang diusulkan, dengan disaksikan oleh Direksi Pekerjaan, yang
menggunakan jenis instalasi dan peralatan yang sama seperti yang akan digunakan
untuk pekerjaan (serta sudah memperhitungkan waktu pengangkutan dll). Dalam
kondisi beton segar, adukan beton akan memenuhi syarat kelecakan (nilai slump)
yang telah ditentukan. Pengujian kuat tekan beton umur 7 hari dari hasil campuran
percobaan akan mencapai kekuatan minimum 90% dari nilai kuat tekan beton rata-
rata yang ditargetkan dalam rancangan campuran beton (mix design) umur 7 hari.
Bilamana hasil pengujian beton berumur 7 hari dari campuran percobaan tidak
menghasilkan kuat tekan beton yang disyaratkan, maka Penyedia Jasa akan
melakukan penyesuaian campuran dan mencari penyebab ketidak sesuaian
tersebut, dengan meminta saran tenaga ahli yang kompeten di bidang beton untuk
kemudian melakukan percobaan campuran kembali sampai dihasilkan kuat tekan
Metode Pelaksanaan 87
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Penyedia Jasa akan menjaga temperatur semua bahan, terutama agregat kasar,
dengan temperatur pada tingkat yang serendah mungkin dan harus dijaga agar selalu
di bawah 30oC sepanjang waktu pengecoran. Sebagai tambahan, Penyedia Jasa tidak
boleh melaku- kan pengecoran bilamana :
Metode Pelaksanaan 88
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
BAHAN
5. Semen
d. Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen Portland tipe I,
II, III, IV, dan V yang memenuhi SNI 15-2049-2004 tentang Semen Portland.
Metode Pelaksanaan 89
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
e. Semen tipe IA (Semen Portland tipe I dengan air-entraining agent ), IIA (Semen
Portland tipe II dengan air-entraining agent), IIIA (Semen Porgtland tipe III
dengan air-entraining agent), PPC (Portland Pozzolan Cement), dan PCC
(Portland Composite Cement) dapat digunakan apabila diizinkan oleh Direksi
Pekerjaaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia Jasa akan
mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan merek semen
yang digunakan.
f. Di dalam satu proyek hanya dapat digunakan satu merek semen, kecuali jika
diizinkan oleh Direksi Pekerjaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia
Jasa akan mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan
merek semen yang digun akan.
6. A i r
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya bersih,
dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula
atau organik. Air diuji sesuai dengan; dan akan memenuhi ketentuan dalam SNI
036817-2002 tentang Metode pengujian mutu air untuk digunakan dalam beton.
Apabila timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulkan dan karena sesuatu
sebab pengujian air seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka akan diadakan
perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen dan pasir standar dengan
memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air murni hasil sulingan. Air yang
diusulkan dapat digunakan apabila kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur
7 (tujuh) hari dan 28 (dua puluh delapan) hari mempunyai kuat tekan minimum 90%
dari kuat tekan mortar dengan air suling untuk periode umur yang sama. Air yang
diketahui dapat diminum dapat digunakan.
7. Agregat
c. Ketentuan Gradasi Agregat
Gradasi agregat kasar dan halus akan memenuhi ketentuan yang diberikan
dalam Tabel 7.1.2.(1) spesifikasi teknis, tetapi atas persetujuan Direksi
Pekerjaan, bahan yang tidak memenuhi ketentuan gradasi tersebut masih dapat
digunakan apabila memenuhi sifat-sifat campuran yang disyaratkan dalam Butir
7.1.1.7) dan 7.1.3.1) spesifikasi teknis yang dibuktikan oleh hasil campuran
percobaan.
Agregat kasar akan dipilih sedemikian rupa sehingga ukuran agregat terbesar
tidak lebih dari 3⁄4 jarak bersih minimum antara baja tulangan atau antara baja
Metode Pelaksanaan 90
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
tulangan dengan acuan, atau celah-celah lainnya dimana beton harus dicor.
d. Sifat-sifat Agregat
Agregat yang digunakan bersih, keras, kuat yang diperoleh dari pemecahan batu
atau koral, atau dari penyaringan dan pencucian (jika perlu) kerikil dan pasir
sungai.
Agregat bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukkan oleh pengujian SNI
03- 2816-1992 tentang Metode pengujian kotoran organik dalam pasir untuk
campuran mortar dan beton, dan harus memenuhi sifat-sifat lainnya yang
diberikan dalam Tabel 7.1.2.(2) spesifikasi teknis, bila contoh-contoh diambil dan
diuji sesuai dengan prosedur yang berhubungan.
Agregat bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukkan oleh pengujian SNI
03- 2816-1992 tentang Metode pengujian kotoran organic dalam pasir untuk
campuran.
8. Bahan Tambah
Yang digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan kinerja beton dapat berupa
bahan kimia, bahan mineral atau hasil limbah yang berupa serbuk pozzolanik
sebagai bahan pengisi pori dalam campuran beton.
c) Bahan kimia
Bahan tambahan yang berupa bahan kimia ditambahkan dalam campuran beton
dalam jumlah tidak lebih dari 5% berat semen selama proses pengadukan atau
selama pelaksanaan pengadukan tambahan dalam pengecoran beton.
Ketentuan mengenai bahan tambahan ini harus mengacu pada SNI 03-2495-
1991.
Untuk tujuan peningkatan kinerja beton segar, bahan tambahan campuran beton
dapat digunakan untuk keperluan-keperluan : meningkatkan kinerja kelecakan
adukan beton tanp a menamb ah air; mengu rangi penggu naan air dalam
campura n be ton tanp a mengurangi kelecakan; mempercepat pengikatan
hidrasi semen atau pengerasan beton; memperlambat pengikatan hidrasi semen
atau pengerasan beton; meningkatkan kinerja kemudahan pemompaan beton;
mengurangi kecepatan terjadinya kehilangan slump (slump loss); mengurangi
susut beton atau memberikan sedikit pengembangan volume beton (ekspansi);
mengurangi terjadinya bliding (bleeding); mengurangi terjadinya segregasi.
Untuk tujuan peningkatan kinerja beton sesudah mengeras, bahan tambahan
campuran beton bisa digunakan untuk keperluan-keperluan : meningkatkan
Metode Pelaksanaan 91
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Metode Pelaksanaan 92
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Metode Pelaksanaan 93
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
f) Beton akan dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis dari
jenis dan ukuran
yang disetujui sehingga dapat menjamin distribusi yang merata dari
seluruh bahan.
g) Pencampur akan dilengkapi dengan tangki air yang memadai dan alat
Metode Pelaksanaan 94
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang
digunakan dalam setiap penakaran.
h) Pertama-tama alat pencampur akan diisi dengan agregat dan semen yang
telah ditakar, dan selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air
ditambahkan.
i) Waktu pencampuran akan diukur pada saat air mulai dimasukkan ke
dalam campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan akan
dimasukkan sebelum waktu pencampuran telah berlangsung seperempat
bagian. Waktu pencampuran untuk mesin berkapasitas 3⁄4 m3 atau
kurang haruslah 1,5 menit; untuk mesin yang lebih besar waktu akan
ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5 m3.
j) Bila tidak memungkinkan penggunaan mesin pencampur, Direksi
Pekerjaan dapat menyetujui pencampuran beton dengan cara manual,
sedekat mungkin dengan tempat pengecoran. Penggunaan pencampuran
beton dengan cara manual akan dibatasi pada beton non-struktural.
PELAKSANAAN PENGECORAN
Metode Pelaksanaan 95
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
Metode Pelaksanaan 96
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
8) Pengecoran
Metode Pelaksanaan 97
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
kasar dan halus dari campuran. Beton akan dicor dalam cetakan sedekat
mungkin dengan yang dapat dicapai pada posisi akhir beton untuk
mencegah pengaliran yang tidak boleh melampaui satu meter dari tempat
awal pengecoran.
r) Bilamana beton dicor ke dalam acuan struktur yang memiliki bentuk yang
rumit dan penulangan yang rapat, maka beton akan dicor dalam lapisan-
lapisan horisontal dengan tebal tidak melampuai 15 cm. Untuk dinding
beton, tinggi pengecoran dapat 30 cm menerus sepanjang seluruh keliling
struktur.
s) Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam cetakan dengan ketinggian lebih
dari 150 cm. Beton tidak boleh dicor langsung dalam air. Bilamana beton
dicor di dalam air dan pemompaan tidak dapat dilakukan dalam waktu 48
jam setelah pengecoran, maka beton akan dicor dengan metode Tremi
atau metode drop-bottom-bucket, dimana bentuk dan jenis yang khusus
digunakan untuk tujuan ini akan disetujui terlebih dahulu oleh Direksi
Pekerjaan .
Tremi akan kedap air dan mempunyai ukuran yang cukup sehingga
memungkinkan pengaliran beton. Tremi akan selalu diisi penuh selama
pengecoran. Bilamana aliran beton terhambat maka Tremi akan ditarik
sedikit dan diisi penuh terlebih dahulu sebelum pengecoran dilanjutkan.
Baik Tremi atau Drop-Bottom-Bucket harus mengalirkan campuran beton
di bawah permukaan beton yang telah dicor sebelumnya.
t) Pengecoran akan dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa hingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis sehingga dapat menyatu
dengan campuran beton yang baru.
u) Bidang-bidang beton lama yang akan disambung dengan beton yang
akan dicor, akan terlebih dahulu dikasarkan, dibersihkan dari bahan-
bahan yang lepas dan rapuh dan telah disiram dengan air hingga jenuh.
Sesaat sebelum pengecoran beton baru ini, bidang- bidang kontak beton
lama akan disapu dengan adukan semen dengan campuran yang sesuai
dengan betonnya.
v) Air tidak boleh dialirkan di atas atau dinaikkan ke permukaan pekerjaan
beton dalam waktu 24 jam setelah pengecoran.
9) Sambungan Konstruksi (Construction Joint)
Metode Pelaksanaan 98
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
h) Jadwal pengecoran beton yang berkaitan akan disiapkan untuk setiap jenis
struktur yang diusulkan dan Direksi Pekerjaan akan menyetujui lokasi
sambungan konstruksi pada jadwal tersebut, atau sambungan konstruksi
tersebut akan diletakkan seperti yang ditunjukkan pada Gambar. Sambungan
konstruksi tidak boleh ditempatkan pada pertemuan elemen-elemen struktur
terkecuali disyaratkan demikian.
i) Sambungan konstruksi pada tembok sayap akan dihindari. Semua
sambungan konstruksi akan tegak lurus terhadap sumbu memanjang dan
pada umumnya akan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
j) Bilamana sambungan vertikal diperlukan, baja tulangan akan menerus
melewati sambungan sedemikian rupa sehingga membuat struktur tetap
monolit.
k) Lidah alur akan disediakan pada sambungan konstruksi dengan kedalaman
paling sedikit 4 cm untuk dinding, pelat dan antara telapak pondasi dan
dinding. Untuk pelat yang terletak di atas permukaan, sambungan konstruksi
akan diletakkan sedemikian sehingga pelat-pelat mempunyai luas tidak
melampaui 40 m2, dengan dimensi yang lebih besar tidak melampaui 1,2 kali
dimensi yang lebih kecil.
l) Penyedia Jasa akan menyediakan pekerja dan bahan tambahan
sebagaimana yang diper lukan untu k membuat sambun gan konstruksi tamb
aha n bilamana pekerjaan terpaksa mendadak akan dihentikan akibat hujan
atau terhentinya pemasokan beton atau penghentian pekerjaan oleh Direksi
Pekerjaan.
m) Atas persetujuan Direksi Pekerjaan, bahan tambahan (aditif) dapat digunakan
untuk pelekatan pada sambungan konstruksi, cara pengerjaannya akan
sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya.
n) Pada air asin atau mengandung garam, sambungan konstruksi tidak
diperkenankan pada tempat-tempat 75 cm di bawah muka air terendah atau
75 cm di atas muka air tertinggi kecuali ditentukan lain dalam Gambar.
10)Pemadatan
g) Beton akan dipadatkan dengan penggetar mekanis dari dalam atau dari luar
yang telah disetujui. Bilamana diper lukan, dan bilamana disetujui oleh Direksi
Pekerjaan , penggetaran akan disertai penusukan secara manual dengan alat
yang cocok untuk menjamin pemadatan yang tepat dan memadai. Penggetar
Metode Pelaksanaan 99
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020
tidak boleh digunakan untuk memindahkan campuran beton dari satu titik ke
titik lain di dalam cetakan.
h) Akan dilakukan tindakan hati-hati pada waktu pemadatan untuk menentukan
bahwa semua sudut dan di antara dan sekitar besi tulangan benar-benar diisi
tanpa pemindahan kerangka penulangan, dan setiap rongga udara dan
gelembung udara terisi.
i) Penggetar akan dibatasi waktu penggunaannya, sehingga menghasilkan
pemadatan yang diperlukan tanpa menyebabkan terjadinya segregasi pada
agregat. d) Alat penggetar mekanis dari luar akan mampu menghasilkan
sekurang-kurangnya 5000 putaran per menit dengan berat efektif 0,25 kg,
dan boleh diletakkan di atas acuan supaya dapat menghasilkan getaran yang
merata.
j) Alat penggetar mekanis yang digerakkan dari dalam dari jenis pulsating
(berdenyut) dan mampu menghasilkan sekurang-kurangnya 5000 putaran per
menit apabila digunakan pada beton yang mempunyai slump 2,5 cm atau
kurang, dengan radius daerah penggetaran tidak kurang dari 45 cm.
k) Setiap alat penggetar mekanis dari dalam akan dimasukkan ke dalam beton
basah secara vertikal sedemikian hingga dapat melakukan penetrasi sampai
ke dasar beton yang baru dicor, dan menghasilkan kepadatan pada seluruh
kedalaman pada bagian tersebut. Alat penggetar kemudian akan ditarik
pelan-pelan dan dimasukkan kembali pada posisi lain tidak lebih dari 45 cm
jaraknya. Alat penggetar tidak boleh berada pada suatu titik lebih dari 30
detik, juga tidak boleh digunakan untuk memindah campuran beton ke lokasi
lain, serta tidak boleh menyentuh tulangan beton
l) Jumlah minimum alat penggetar mekanis dari dalam diberikan dalam Tabel
7.1.4.(1), pada Spesifikasi Teknis.
PENGERJAAN AKHIR
5) Pembongkaran Acuan
c) Acuan tidak boleh dibongkar dari bidang vertikal, dinding, kolom yang tipis
dan struktur yang sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton.
Cetakan yang ditopang oleh perancah di bawah pelat, balok, gelegar, atau
struktur busur, tidak boleh dibongkar hingga pengujian menunjukkan bahwa
paling sedikit 85% dari kekuatan rancangan beton telah dicapai.
mulai mengeras.
e) Perataan permukaan horisontal tidak boleh menjadi licin, seperti untuk
trotoar, akan sedikit kasar tetapi merata dengan penyapuan, atau cara lain
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, sebelum beton
mulai mengeras.
f) Permukaan bukan horisontal yang nampak, yang telah ditambal atau yang
masih belum rata akan digosok dengan batu gurinda yang agak kasar
(medium), dengan menempatkan sedikit adukan semen pada permukaannya.
Adukan terdiri dari semen dan pasir halus yang dicampur sesuai dengan
proporsi yang digunakan untuk pengerjaan akhir beton. Penggosokan akan
dilaksanakan sampai seluruh tanda bekas acuan, ketidakrataan, tonjolan
hilang, dan seluruh rongga terisi, serta diperoleh permukaan yang rata. Pasta
yang dihasilkan dari penggosokan ini akan dibiarkan tertinggal di tempat.
8) Perawatan Dengan Pembasahan
d) Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini,
temperature yang terlalu panas, dan gangguan mekanis. Beton akan dijaga agar
kehilangan kadar air yang terjadi seminimal mungkin dan diperoleh temperature
yang relatif tetap dalam waktu yang ditentukan untuk menjamin hidrasi yang
sebagaimana mestinya pada semen dan pengerasan beton.
e) Beton akan dirawat, sesegera mungkin setelah beton mulai mengeras, dengan
menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air. Lembaran bahan
penyerap air ini yang akan dibuat jenuh dalam waktu paling sedikit 3 hari. Semua
bahan perawat atau lembaran bahan penyerap air akan dibebani atau diikat ke
bawah untuk mencegah permukaan yang terekspos dari aliran udara.
Bilamana digunakan acuan kayu, acuan tersebut akan dipertahankan basah
pada setiap saat sampai dibongkar, untuk mencegah terbukanya
sambungansambungan dan pengeringan beton. Lalu lintas tidak boleh
diperkenankan melewati permukaan beton dalam 7 hari setelah beton dicor atau
setelah beton mencapai kekuatan minimum yang disyaratkan.
f) Lantai beton sebagai lapis aus akan dirawat setelah permukaannya mulai
mengeras dengan cara ditutup oleh lapisan pasir lembab setebal 5 cm paling
sedikit selama 21 hari atau setelah beton mencapai kekuatan minimum yang
disyaratkan.
g) Beton yang dibuat dengan semen yang mempunyai sifat kekuatan awal yang
tinggi atau beton yang dibuat dengan semen biasa yang ditambah bahan
tambahan (aditif), akan dibasahi sampai kekuatanya mencapai 70 % dari
kekuatan rancangan beton berumur 28 hari atau setelah beton mencapai
kekuatan minimum yang disyaratkan.
Material ini digunakan untuk semua pekerjaan beton sebagaimana ditentukan dalam
gambar rencana atau sesuai petunjuk direksi pekerjaan.
Konfirmasi Pekerjaan
Uraian Pekerjaan
Metode Kerja
Pekerjaan ini harus mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan sesuai
dengan Spesifikasi dan Gambar, atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan
ukuran dan mutu baja tulangan atau anyaman baja dilas yang akan
digunakan datam pekerjaan.
2. Penyimpanan dan Penanganan
a. Penyedia Jasa harus mengangkut tulangan ke tempat kerja dalam ikatan,
diberi label, dan ditandai dengan label logam yang menunjukkan ukuran
batang, panjang dan informasi lainnya sehubungan dengan tanda yang
ditujukkan pada diagram tulangan.
b. Penyedia Jasa harus menangani serta menyimpan seluruh baja tulangan
sedemikian untuk mencegah distorsi, kontaminasi, korosi, atau kerusakan.
Program Mutu
- SNI 03-6816-2002 : Toleransi panjang batang, ketebalan dan
bengkokan.
- SNI 03-6816-2002 : Tata Cara Pendetailan Penulangan Beton
- SNI 07-6401-2000 : Spesifikasi Kawat Baja dengan Proses Canay Dingin
untuk Tulangan Beton
- AASHTO M3 I M – 90 : Deformed and Plain Billet-Steel Bar for
Concrete Reinforcemert
Keselamatan kerja
a. Pekerjaan las, atau dari serpihan material seperti potongan gergaji kayu,
atau potongan beton
b. Sepatu yang digunakan harus mampu melindingi kaki pekerja. Gunakan
sepatu dengan ujung besi dibagian jari kaki
c. Sarung tangan akan diperlukan pada beberapa pekerjaan.
3. Rambu Jalan Sementara
a. Penyedia Jasa harus menyediakan personil untuk melakukan
pengawasan berkesinambungan terhadap operasi pengendalian lalu
lintasnya. Personil tersebut harus tersedia baik siang maupun malam
untuk menanggapi panggilan jika ada kerusakan antara lain terhadap
barikade, lampu, rambu –rambu, dsb baik karena vandalisme atau
kecelakaan lalu lintas
4. Rambu – rambu Tetap
Rambu Tetap, harus berupa peringatan terhadap adanya galian dipasang
pada lokasi yang strategis dengan huruf yang mudah dibaca.
5. Rambu Portabel
Rambu Portabel, ditempatkan pada lokasi galian yang dapat dipindah -
pindah sesuai perpindahan lokasi pekerjaan; harus berupa peringatan
terhadap adanya galian, dipasang pada lokasi yang strategis dengan huruf
yang mudah dibaca.
6. Penghalang Lalu Lintas, Jenis Plastik
Semua galian terbuka diberi rambu peringatan dan penghalang (barikade)
yang cukup untuk mencegah pekerja atau orang lain terjatuh ke dalamnya
dan setiap galian terbuka pada lokasi jalur lalu lintas maupun lokasi bahu
jalan harus diberi rambu tambahan pada malam hari berupa drum yang dicat
putih (atau yang sejenis) beserta lampu merah atau kuning guna menjamin
keselamatan para pengguna jalan.
Permasalahan yang mungkin ter1adi pada saat pelaksanaan, serta solusi penyelesaian
permasalahan/ kendala adalah sebagai berikut :
Wire Mesh dibiarkan terekspos untuk suatu wallu yang cukup lam4 maka seluruh baja
ttrlangan harus dibersihkan dan diolesi dengan adukan semen acian (semen dan air
saja). Baja tulangan harus dibersihkan dan diolesi dengan adukan semen acian (semen
dan air saja).
Uraian Pekerjaan
Yang dimaksud dengan Rangka Baja adalah bahan struktur jembatan baja
seperti jembatan rangka baja, gelagar baja, gelagar baja komposit termasuk
komponen gelagar baja komposit seperti balok, pelat, baut, ring, diafragma yang
digunakan sebagai suatukomponen konstruksi jembatan.
Pekerjaan yang diatur dalam Seksi ini mencakup struktur baja dan bagian baja
dari struktur baja komposit, yang dilaksanakan memenuhi garis, kelandaian
dandimensi yang ditunjukkan dalam Gambar atau yang ditetapkan oleh Direksi
Pekerjaan. Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru, pelebaran
dan perbaikan dari struktur.
Pekerjaan ini ju ga a kan mencakup p enyediaan , fab rikasi, pe ng an gk utan ,
pe ma san gan , galvanisasi dan pengecatan logam struktur sebagaimana yang
Pengendalian Mutu
a. Penerimaan Bahan
Bahan yang diterima diperiksa oleh Pengawas penerimaan bahan dengan
mengecek/memeriksa bukti tertulis yang menunjukkan bahwa bahan – bahan
yang telah diterima sesuai dengan ketentuan persyaratan bahan.
b. Mutu Bahan
Mutu bahan yang dipasok, kecakapan kerja dan hasil akhir dipantau dan
dikendalikan sebagaimana yang disyaratkan dalam Standar Rujukan
Pekerjaan ini adalah pekerjaan pengangkutan semua bahan jembatan yang telah di
fabrikasi sesuai dengan gambar dan spesifikasi dari Gudang penyimpanan menuju
lokasi pekerjaan
Tahap Persiapan :
- Memastikan bahwa matiar yang akan diangkut sudah sesuai dengan pemesanan
- Membuat schedule perjalanan dari Gudang penyimapan sampai ke lokasi
pekerjaan
- Memastikan alat pengangkut terpenuhi sesuai dengan jenis bahan dan beban
yang akan di angkut
- Membuat konsep SMKK dari proses pengangkutan dari Gudang ke lokasi
pekerjaan
Tahapan Pelaksanaan
PASANGAN BATU
Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan untuk tembok penahan tanah. Setelah adanya
shop drawing yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan maka dilaksanakan pekerjaan
persiapan antara lain .
Pekerjaan bronjong dilaksanakan pada lokasi sesuai gambar rencana . Bahan – bahan
untuk pekerjaan bronjong yaitu batu kali / belah dan kawat bronjong didatangkan ke
lokasi pekerjaan . kawat bronjong dianyam disekitar lokasi pekerjaan sesuai dengan
ukuran yang terdapat dalam gambar kerja .
Galian tanah pondasi dilaksanakan sampai mencapai tanah keras setelah terlebih
dahulu membuat bowplank sebagai acuan untuk melaksanakan pekerjaan galian
pondasi.
Pemasangan Bronjong
Matras bronjong yang telah dianyam diletakkan pada pondasi yang telah selesai digali
Tiap bronjong diberi sekat sehingga membentuk bidang dengan ukuran dalam gambar
kerja. Untuk pengisian bronjong dipergunakan batu padas/batu belah dengan ukuran
antara 15 - 20 cm juga dapat dipergunakan batu-batu dengan ukuran yang lebih kecil
dengan syarat batu tidak boleh lolos dari lubang anyaman bronjong kawat dan harus
dengan persetujuan dari Pengawas Lapangan .
Keranjang / matras bronjong dibentangkan kuat untuk memperoleh bentuk serta posisi
yang benar
harus menerima paling sedikit dua lilitan kawat pengikat dan kerangka bronjong antara
segi enam paling tepi paling sedikit satu lilitan . Kawat pengikat harus ditinggalkan 15
cm sesudah pengikatan terakhir dan dibengkokkan kedalam keranjang .
Batu dimasukkan satu persatu sehingga diperoleh kepadatan maksimum dan rongga
seminimal mungkin . Keranjang bronjong yang telah terisi setengah dari tingginya , dua
kawat pengaku horizontal dari muka ke belakang harus dipasang , selanjutnya
keranjang diisi agak berlebih agar terjadi penurunan ( settlement ) . Sisi luar batu yang
berhadapan dengan kawat harus mempunyai permukaan yang rata dan bertumpu
pada anyaman .
Setelah selesai pengisian tepi dari tutup harus dibentangkan dengan batang penarik
atau ulir penarik pada permukaan atasnya dan diikat . Pemasangan keranjang
diatasnya , sambungannya harus dipasang berselang seling .
a. Tujuan pema sanga n papan nama jemba tan adalah untu k mene rangkan nama
jembatan, jumlah bentang, panjang total jembatan, lokasi, tanggal selesai
pembangunan, tipe bangunan atas dan tipe pondasi jembatan yang dipasang di
parapet jemba tan. Pekerjaan ini terdiri dari pen yediaan , perba ikan, pengga
ntian dan pemasangan papan nama jembatan dalam bentuk dan dimensi serta
lokasi yang ditunjukkan dalam Gambar.
b. Bahan yang digunakan adalah marmer. Marmer diukir lambang Departemen
Pekerjaan Umum, dan mencantumkan tentang identitas jembatan seperti
ditentukan dalam pasal 8.4.1.1) di atas.
PATOK PENGARAH
Pemasangan Patok Pengarah dan patok kilometer di lapangan sesuai lokasi yang telah
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Pemasangan harus kokoh dan ditempatkan
sedemikian rupa agar tidak mengganggu pemakai jalan raya.
Pekerjaan ini mencakup pekerjaan pengadaan bahan Patok Pengarah dan patok
kilometer, penggalian pondasi, dan pemasangan di lapangan.
Patok Pengarah dan Potok Kilometer digunanan sesuai ketentuan dalam spesifikasi
dan pembuatannya dipesan khusus dari pabrik / workshop pembuatnya .
Setelah keseluruhan pekerjaan dalam kontrak pekerjaan ini telah selesai dikerjakan dan
telah disetujui / diterima Direksi Pekerjaan , Kontraktor melaksanakan pengukuran akhir
bersama – sama dengan pihak Direksi Pekerjaan , dan selanjutnya dituangkan dalam
perhitungan volume akhir dan pembuatan Asbuild Drawing . Seluruh data - data proyek
serta foto dokumentasi harus diserahkan kepada DireksiPekerjaan untuk disimpan
sebagai administrasi proyek . Seluruh rangkaian metode ini menggambarkan tahapan
setiap langkah pekerjaan dari awal sampai akhir pelaksanaan pekerjaan ini.
Pada saat penyelesaian Pekerjaan, tempat kerja harus ditinggal dalam keadaan bersih
dan siap untuk diserah terimakan.