Anda di halaman 1dari 113

PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.

2020

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jangka Waktu Pelaksanaan : 150 Hari Kalender

Paket Pekerjaan : Pembangunan Jembatan Gantung Aek Sisira

Nama Penyedia Jasa :

PERENCANAAN LAPANGAN

Perencanaan Lapangan Kerja (Site Planning) dibuat untuk mengatur penempatan


peralatan, stok material dan sarana penunjang lainnya yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan, misalnya : base camp, kantor, barak, bengkel, gudang, posisi
peralatan, dan fungsi lainnya, Disamping itu site planning juga mengatur urutan
pekerjaan sehingga dalam pelaksanaan tidak mengganggu pekerjaan lainnya atau
pekerjaan berikutnya.Dalam menempatkan material kebutuhan pelaksanaan di
lapangan akan diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kelancaran lalu
lintas dan tidak menimbulkan masalah keselamatan kerja.

MANAJEMEN PROYEK

Pengelolaan pelaksanaan pekerjaan di proyek ini akan ditangani tenaga-tenaga


terampil yang sudah berpengalaman dalam menangani proyek. Sehingga keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan akan benar-b enar terjamin, sesuai den gan yang diha rapkan
semua piha k. Disamping itu tenaga kerja yang akan diikut sertakan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini merupakan tenaga kerja yang telah dibina kemampuan dan
produktifitasnya dalam pelaksanaan proyek.

1. Struktur Organisasi
Pelaksanaan Proyek dikelola oleh tim manajemen yang dipimpin General
Superintendent yang dibantu oleh Quality Control Manager, Bridge Engineer,
Quality Engineer, Quantity Engineer dan Petugas K3.
2. Koordinasi
Dalam pelaksanaan proyek akan terjadi interaksi antara perusahaan dengan
pihak lain, antara lain Konsultan, Pengawas Lapangan, Supplier dan pihak lain

Metode Pelaksanaan 1
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek. Dalam interaksi tersebut diperlukan


adanya koordinasi antar pihak dalam menyelesaikan persoalan yang muncul
dalam pelaksanaan pekerjaan.

General Superintendent akan memimpin semua kegiatan proyek, baik dibidang


administrasi dan teknik pelaksanaan pekerjaan di lapangan.Secara organisasi
perusahaan General Superintendent bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Perusahaan.

General Superintendent mempunyai tanggung jawab dan diberi kewenangan


penuh dalam pengelolaan proyek, dan mempunyai wewenang bertindak atas
nama perusahaan dengan sistem organisasi, maka pelaksanaan proyek akan
berjalan dengan lancar, dan penyelesaian pekerjaan akan dapat tercapai dalam
waktu yang ditentukan dan dengan mutu yang diharapkan.

METODE PENCAPAIAN SASARAN

Sistem Pengendalian Proyek.

Segala sesuatau yang ada hubungannya dengan pengendalian pekerjaan dipersiapkan


dan dituangkan dalam bentuk daftar-daftar isian pengendalian, yang mengacu jadwal
pelaksanaan pekerjaan. Untuk memandu pelaksanaan pekerjaan pelaksanaan
dilapangan, dibuat metode kerja yang rinciannya dilengkapi dengan gambar
pelaksanaan (shop drawing) yang mudah dibaca dan dimengerti. Pemilihan alat baik
jumlah, jenis dan kapasitasnya akan disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan yang
akan dilaksanakan untuk menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan.
Material kebutuhan pokok bahan untuk pelaksanaan pekerjaan yang merupakan
material pabrikan adalah aspal, aditif anti pengelupasan, semen, baja tulangan, kawat
beton, dan bahan lainnya. Material lain yang merupakan bahan dari Quarry seperti
pasir, batu, material pilihan, tanah timbun dan yang lainnya diambil dari quarry/sumber
material terdekat dan memenuhi syarat. Material batu pecah mesin untuk agregat
berbutir dan batu pecah mesin untuk pekerjaan aspal diolah di Stone Crusher.

Sebelum material didatangkan diperiksa kualitasnya dan dilaksanakan pengujian di


laboratorium.

Metode Pelaksanaan 2
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

Material didatangkan sebelum jadwal pemakaian, sehingga tidak terjadi keterlambatan


pekerjaan.

Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek terdiri atas:

 Tenaga Inti Proyek


 Tenaga Operasional Lapangan, antara lain Mandor, Surveyor, Mekanik,
Operator,
 Driver- Tukang dan Pekerja akan digunakan adalah tenaga kerja yang sudah
terampil.

Pengamanan

Untuk pengamanan dan pengawasan proyek, Perusahaan akan menyediakan tenaga


keamanan dan keselamatan sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas untuk

 Pengawasan terhadap pekerja


 Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah pencurian.
 Mencegah dan menghindari bahaya kebakaran di proyek.
 Menjaga keamanan para petugas proyek terhadap gangguan/ancaman dari
pihak luar dan mencegah kemungkinan terjadinya keributan dilingkungan proyek.

Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan
proyek akan dibentuk unit K-3 yang akan membuat program seperti hal tersebut di atas
dan akan diawasi. Dalam menanggulangi hal-hal yang mungkin terjadi, maka unit K-3
akan bekerja sama dengan Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat. Tugas Personil K3
antara lain :

 Memberikan pengarahan dan penjelasan mengenai K3.


 Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat keselamatan kerja seperti :
helm, rompi, sepatu safety, dll.
 Melakukan pengawasan dan menyiapkan rambu-rambu pengaman di lokasi
pekerjaan
dan di tempat - tempat tertentu sebelum pekerjaan ditangani seperti : rambu
peringatan : ada longsoran, dll.

Metode Pelaksanaan 3
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

 Mengawasi pemakaian peralatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

Pengendalian Mutu

Untuk menjamin hasil kerja yang baik dan sesuai dengan mutu yang disyaratkan perlu
dlakukan pengendalian mutu (Quality Control), dengan cara melakukan pemeriksaan
secara teratur, baik terhadap bahan yang akan digunakan maupun cara pelaksanaan
pekerjaan .

Alat yang digunakan akan dikalibrasi secara berkala agar selalu berfungsi secara
akurat.

PENGENDALIAN TERHADAP RESIKO K3

Untuk Pengendalian dan pengawasan terhadap resiko K3, Perusahaan akan


menyediakan Personil K3, yang bertugas untuk

 Pemberian pengarahan tentang pelaksanan K3


 Memberikan pengarahan penggunaan peralatan K3 / Alat Pelindung Diri ( APD )
 Memberikan pengarahan pemakaian alat - alat kerja di lapangan.
 Mengawasi, mencegah dan menghindari bahaya kebakaran di proyek.
 Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat keselamatan kerja seperti :
helm, rompi, sepatu safety, masker, sarung tangan, dll.
 Memeriksa masing- masing perlengkapan APD apakah masih layak dipakai dan
apabila sudah tidak layak segera menggantinya dengan yang baru.
 Melakukan pengawasan dan menyiapkan rambu - rambu pengaman di lokasi
pekerjaan dan di tempat – tempat tertentu sebelum pekerjaan ditangani seperti :
rambu peringatan: ada longsoran, dll
o Mengawasi pemakaian peralatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Menyediakan penerangan kerja / genset apabila pekerjaan dilaksanakan pada
malam hari.
o Menjaga keamanan para petugas proyek terhadap gangguan/ancaman dari
pihak luar dan mencegah kemungkinan terjadinya keributan di lingkungan
proyek.

Metode Pelaksanaan 4
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan
proyek akan dibentuk unit K-3 yang akan membuat program seperti hal tersebut di atas
dan akan diawasi. Dalam menanggulangi hal-hal yang mungkin terjadi, maka unit K-3
akan bekerja sama dengan Puskesmas dan Rumah Sakit.

PELAKSANAAN PEKERJAAN

DIVISI 1. UMUM

Pekerjaan mencakup :

 Mobilisasi
 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Sondir termasuk Laporan
 Manajemen Mutu

MOBILISASI

1. Uraian

Lingkup kegiatan mobilisasi yang diperlukan dalam pekerjaan ini akan tergantung pada
jenis dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan, sebagaimana yang disyaratkan di
bagian–bagian lain dari Dokumen Kontrak, dan secara umum harus memenuhi berikut :

a. Ketentuan Mobilisasi untuk semua Kontrak

 Penyewaan atau pembelian sebidang lahan yang diperlukan untuk base camp
Penyedia Jasa dan kegiatan pelaksanaan.
o Mobilisasi semua personil akan dilakukan sesuai dengan struktur organisasi
pelaksana yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan, termasuk para pekerja
yang diperlukan dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan dalam Kontrak,
tetapi tidak terbatas, Koordinator Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
(KMKL) sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan dalam seksi 1.19 dari

Metode Pelaksanaan 5
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

Spesifikasi dan Manajer Kendali Mutu (Quality Control Manager) sesuai dengan
ketentuan yang disyaratkan dalam Seksi 1.21 dari Spesifikasi Teknis.
o Mobilisasi dan pemasangan peralatan akan dilakukan sesuai dengan daftar
peralatan yang tercantum dalam dokumen lelang, dari suatu lokasi asal ke
tempat pekerjaan dimana peralatan tersebut akan digunakan menurut Kontrak.
o Penyedia dan Pemeliharaan base camp Penyedia Jasa, jika perlu termasuk
kantor lapangan, tempat tinggal, bengkel, gudang, ruang laboratorium, dan
sebagainya.
o Penyedia Jasa menyediakan perlengkapan pekerja untuk mengendalikan dan
melindungi para pekerja, pengguna jalan yang melalui daerah konstruksi,
termasuk lokasi sumber bahan dan rute pengangkutan sesuai dengan
Spesifikasi atau atas petunjuk Direksi Pekerjaan.
o Mobilisasi personil, peralatan dan bahan/material dilakukan secara bertahap
sesuai dengan kebutuhan lapangan yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Setiap
tahapan Mobilisasi Peralatan Utama terlebih dahulu diajukan permohonan
mobilisasi oleh Penyedia Jasa kepada Direksi Pekerjaan paling sedikit 30 hari
sebe lum tanggal rencana awal mobilisasi setiap peralatan utama tersebut.
Ketentuan periode Mobilisasi Fasilitas dan Pelayanan Pengendalian Mutu tetap
sesuai Pasal (1.2.1.3 ) paragraph pertama dibawah ini.

b. Ketentuan Mobilisasi Kantor Lapangan dan Fasilitasnya untuk Direksi Pekerjaan

 Kebutuhan ini akan disediakan dalam Kontrak lain.

c. Ketentuan Mobilisasi Fasilitas Pengendalian Mutu

 Penyediaan dan pemeliharaan laboratorium uji mutu bahan dan pekerjaan di


lapangan memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam seksi 1.4 dari Spesifikasi
Teknis.

2. Periode Mobilisasi

Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak maka Mobilisasi dari seluruh mata pekerjaan
yang terdaftar akan diselesaikan dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari terhitung
mulai tanggal mulai kerja, kecuali penyediaan Fasilitas dan Pelayanan Pengendalian
Mutu yang terdiri dari tenaga ahli, tenaga terampil dan sumber daya uji mutu lainnya

Metode Pelaksanaan 6
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

yang siap operasional, akan diselesaikan dalam waktu paling lama 45 hari.

3. Pengajuan Kesiapan Kerja

Penyedia Jasa menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan suatu program mobilisasi


menurut detil dan waktu yang disyaratkan dalam pasal 1.2.2 dari Spesifikasi Teksis.

Program Mobilisasi

1. Dalam waktu paling lambat 7 hari setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK),
Penyedia Jasa akan menghadiri Rapat Persiapan Pelaksanaan (Pre
Construction Meeting - PCM) yang dihadiri Pengguna Jasa, Direksi Teknis (bila
ada), dan Penyedia Jasa untuk membahas semua hal baik yang teknis maupun
non teknis dalam kegiatan ini.

Agenda dalam rapat PCM sebagaimana Spesifikasi Teknis akan mencakup :

a. Pendahuluan
b. Sinkronisasi Struktur Organisasi Pengguna Jasa, Penyedia Jasa dan Struktur
Organisasi Direksi Pekerjaan.
c. Masalah-masalah Lapangan, seperti; Ruang Milik Jalan (RUMIJA), Sumber-
sumber Bahan dan Lokasi Base Camp.
d. Wakil Penyedia Jasa
e. Pengajuan dan Persetujuan
f. Dokumen Penyelesaian Pekerjaan/Penyerahan Pertama Pekerjaan Selesai.
g. Rencana Kerja:

 Bagan Jadwal Pelaksanaan kontrak yang menunjukkan waktu dan urutan


kegiatan utama yang membentuk Pekerjaaan.
 Rencana Mobilisasi.
 Rencana Relokasi.
 Rencana Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kontrak (RK3K).
 Program Mutu dalambentuk RencanaMutu Kontrak(RMK).
 Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas (RMKL).
 Rencana Inspeksi dan Pengujian.
 Dokumen Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (jika ada), atau

Metode Pelaksanaan 7
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

sekurang-kurangnya standar dan prosedur pengelolaan lingkungan yang berlaku


khusus untuk kegiatan tersebut.
 Komunikasi dan korespondensi.
 Rapat Pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
 Pelaporan dan pemantauan.

2. Dalam menyerahkan Program Mobilisasi dan Jadwal Kemajuan Pelaksanaan


kepada Direksi Pekerjaan untuk dimintakan persetujuannya.
3. Menetapkan waktu program mobilisasi untuk semua kegiatan mobilisasi yang
disyaratkan dalam Pasal 1.2.1.(1) Spesifikasi Teknis dan mencakup informasi
tambahan berikut :
a) Lokasi base camp Penyedia Jasa dengan denah lokasi umum dan denah detil
di lapangan yang menunjukkan lokasi kantor Penyedia Jasa, bengkel, gudang,
dsb, serta laboratorium bilamana fasilitas tersebut termasuk dalam Lingkup
Kontrak.
b) Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi asal dari semua
peralatan yang tercantum dalam Daftar Peralatan yang diusulkan dalam
Penawaran, bersama dengan usulan cara pengangkutan dan jadwal
kedatangan peralatan di lapangan.
c) Personil yang diusulkan dalam Penawaran yang harus memperoleh
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
d) Suatu daftar detil yang menunjukkan struktur yang memerlukan perkuatan
agar aman dilewati alat-alat berat, usulan metodologi pelaksanaan dan jadwal
tanggal mulai dan tanggal selesai untuk perkuatan setiap struktur.
e) Suatu jadwal kemajuan yang lengkap dalam format bagan balok (bar chart)
yang menunjukkan tiap kegiatan mobilisasi utama dan suatu kurva kemajuan
untuk menyatakan persentase kemajuan mobilisasi.

MANAJEMEN DAN KESELAMATAN LALU LINTAS

Urutan Pekerjaan dan Rencana Manajemen Lalu Lintas

Harus menjaga seluruh panjang dari kegiatan dalam kondisi sedemikian hingga lalu
lintas dapat ditampung dengan aman dan karyawan direksi pekerjaan, dan pengguna
jalan dapat dilindungi.

Metode Pelaksanaan 8
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

Sebelum memulai setiap pekerjaan, harus menyiapkan dan mengajukan kepada Direksi
Pekerjaan , Rencana Manajeme n dan K eselamat an Lal u Lintas (RMKL) un tuk
pengoperasiannya selama periode pelaksanaan. RMKL harus berdasarkan analisa
aliran lalu lintas tingkat makro dan juga mikro dan tidak hanya terfokus di daerah
konstruksi. RMKL harus dimutakhirkan secara regular berdasarkan pengalaman dan
kondisi tempat pekerjaan. RMKL harus memperhitungkan Prosedur Keselamatan.
RMKL harus memperhitungkan dan menyediakan fasilitas khusus untuk pejalan kaki
dan kendaraan tidak bermotor jika berada di sekitar daerah kerja.

Penutupan Jalan yang Diperbolehkan

Daerah konstruksi dibagi dalam DAERAH KERJA dimana DAERAH KERJA ini dibagi
lagi dalam ZONA KERJA sebagaimana yang didefinisikan dalam Pekerjaan
diperbolehkan dilaksanakan secara simultan dengan DAERAH KERJA dan ZONA
KERJA dalam jumlah tertentu.

Implementasi Pekerjaan Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas

Jika pada setiap saat, Direksi Pekerjaan menetapkan bahwa ketentuan yang
sebagaimana mestinya untuk pengendalian lalu lintas yang aman tidak disediakan,
tidak dipelihara atau tidak dilaksanakan sesuai lingkup dari RMKL, Direksi Pekerjaan
dapat membatasi operasi yang mempengaruhi situasi semacam ini sampai
penyesuaian yang diperlukan telah dilaksanakan. Direksi Pekerjaan dapat juga
menangguhkan seluruh pekerjaan sampai penyesuaian tersebut dicapai.

Bilamana keselamatan umum atau karyawan diabaikan secara serius dan dengan
sengaja oleh Direksi Pekerjaan dapat melakukan tindakan perbaikan yang sepadan dan
memotong biaya sebagai kompensasi kerugian dari jumlah yang dibayarkan.

Semua personil harus mengenakan baju yang reflektif, sepatu boot dan helm kerja
pada setiap saat selama jamkerja di dalam daerah kerja.

Dalam pelaksanaan pekerjaan harus berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Pekerjaan


yang dilaksanakan pada malam hari harus diterangi dengan lampu dan atau sistem
reflektif yang disetujui Direksi Pekerjaan. Sistem penerangan harus ditempatkan dan

Metode Pelaksanaan 9
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

dioperasikan sedemikian agar dapat menghindarkan sorot cahaya terhadap pengguna


jalan yang mendekati lokasi tersebut.

Bahan Dan Peralatan

Semua bahan dan peralatan yang disediakan untuk implementasi kegiatan kegiatan
manajemen dan keselamatan lalu lintas disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Peralatan dan
perlengkapan untuk menangani lalu lintas yang rusak oleh sebab apapun selama
kemajuan pekerjaan harus diperbaiki atau diganti.

Kontrakor menyediakan bahan / perlengkapan pengaturan lalu lintas seperti :

 Rambu dari papan / triplek ( dengan tulisan maaf ada pekerjaan ...... )
 Rambu dari papan / triplek pengarah / penghalang
 Lampu suar berkedip ( portabel )
 Bendera merah
 Rubber Cone

Kontrakor menempatkan personil pengatur lalu lintas selama pelaksanaan pekerjaan


berlangsung.

Metode Pelaksanaan 10
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Tujuan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah perlindungan bagi tenaga kerja
dan jasa konstruksi untuk meminimalisasi dan menghindarkan diri dari resiko kerugian
moral maupun material, kehilangan jam kerja, maupun keselamatan manusia dan
lingkungan sekitarnya yang nantinya dapat menunjang peningkatan kinerja yang efektif
dan efisien.

Kesuksesan program Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)


pada proyek konstruksi tidak lepas dari peran berbagai pihak yang saling terlibat,
berinteraksi dan bekerja sama. Hal ini sudah seharusnya menjadi pertimbangan utama
dalam pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi yang dilakukan oleh tim proyek
dan seluruh manajemen dari berbagai pihak yang terkait didalamnya. Masing-masing
pihak mempunyai tanggung jawab Bersama yang saling mendukung untuk keberhasilan
pelaksanaan proyek konstruksi yang ditandai dengan evaluasi positif dari pelaksanaan
program keselamatan dan kesehatan kerja

Pengusaha dan pengurus tempat kerja harus menetapkan komitmen dan kebijakan K3
serta organisasi K3, menyediakan anggaran dan tenaga kerja dibidang K3. Disamping
itu pengusaha dan pengurus juga melakukan koordinasi terhadap perencanaan K3.
Dalam hal ini yang perlu menjadi perhatian penting terdiri atas 3 hal yaitu:

1. Kepemimpinan dan Komitmen


2. Tinjauan Awal K3
3. Kebijakan K3

Perencanaan

Dalam perencanaan ini secara lebih rinci menjadi beberapa hal:

1. Perencanaan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko dari


kegiatan, produk barang dan jasa.

Metode Pelaksanaan 11
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

2. Pemenuhan akan peraturan perundangan dan persyaratan lainnya


kemudian memberlakukan kepada seluruh pekerja
3. Menetapkan sasaran dan tujuan darin kebijakan K3 yang harus dapat
diukur, menggunakan satuan/indicator pengukuran, sasaran pencapaian
dan jangka waktu pencapaian.
4. Menggunakan indikator kinerja sebagai penilaian kinerja K3 sekaligus
menjadi informasi keberhasilan pencapaian SMK3
5. Menetapkan sistem pertanggungjawaban dan saran untuk pencapaian
kebijakan K3
6. Keberhasilan penerapan dan pelaksanaan SMK3 memerlukan suatu proses
perencanaan yang efektif dengan hasil keluaran (output) yang terdefinisi
dengan baik serta dapat diukur.

Menerapkan kebijakan K3 secara efektif dengan mengembangkan kemampuan dan


mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran
K3. Suatu tempat kerja dalam menerapkan kebijakan K3 harus dapat mengitegrasikan
Sistem Manajemen Perusahaan yang sudah ada.

Yang perlu diperhatikan oleh perusahaan pada tahap ini adalah :

1. Jaminan Kemampuan
a. Sumber daya manusia, fisik dan financial.
b. Integrasi
c. Tanggung jawab dan tanggung gugat
d. Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran
e. Pelatihan dan Keterampilan
2. Dukungan Tindakan
a. Komunikasi
b. Pelaporan
c. Dokumentasi
d. Pengendalian Dokumen
e. Pencatatan Manajemen Operasi
3. Identifikasi Sumber Bahaya dan Pengendalian Resiko
a. Identifikasi Sumber Bahaya
b. Penilaian Resiko

Metode Pelaksanaan 12
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

c. Tindakan Pengendalian
d. Perencanaan dan Rekayasa
e. Pengendalian Administratif
f. Tinjauan Ulang Kontrak
g. Pembelian
h. Prosedur Tanggap Darurat atau Bencana
i. Prosedur Menghadapi Insiden
j. Prosedur Rencana Pemulihan
4. Pengukuran dan Evaluasi
a. Inspeksi dan pengujian
b. Audit SMK3
c. Tindakan perbaikan dan pencegahan

PENGEBORAN, TERMASUK SPT DAN LAPORAN

Pekerjaan dimaksudkan untuk penyelidikan tanah di lapangan yang dibutuhkan.


Kontraktor akan melakukan pengujian bor pada sisi jembatan yang titiknya telah
ditentukan untuk memberikan profil lapisan tanah yang benar – benar tepat atau
sebaliknya diperintahkan lain oleh pengawas Pekerjaan.

1. Kedalaman bor lubang


Pengujian bor dilakukan sampai menemui tanah keras (Base Camp) dan sampai
kedalaman yang cukup untuk membuktikan kesinambungannya.
2. Metoda pengeboran
Pengeboran menggunakan Mesin Bor dengan pencucian (Rotary Wash Drilling)
3. Pengujian yang diperlukan
Standard Penetration Test (SPT) dan benda uji yang terganggu (Disturbs Sample,
DS). SPT dan DS di ambil dengan interval 2 meter atau pada setiap perubahan
strata tanah mana yang lebih kecil. Elevasi muka air tanah akan dicatat untuk setiap
luban.
4. Pencatatan Hasil Bor
Hasil bor akan dicatat pada saat selesai pengeboran pada hari kerja tersebut dan
disertai dengan informasi sesuai dengan Spesifikasi Teknis.

Metode Pelaksanaan 13
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

MANAJEMEN MUTU

Kontrakor menyediakan dan menempatkan personil Manajemen Mutu dilapangan


selama pelaksanaan pekerjaan .

Pekerjaan ini mencakup;

 Pengendalian Mutu ( QC, Quality Control): Proses memeriksa hasil produk atau
jasa pelayanan tertentu untuk menentukan apakah hasil - hasil tersebut
memenuhi standar mutu yang terkait.
 Jaminan Mutu ( QA/ Quality Assurance) : Proses mengevaluasi seluruh produk
atau jasa pelayanan, oleh pihak - pihak yang terkait.
 Program manajemen mutu mempunyai dua komponen kunci yaitu :
o Pengendalian Mutu
o Jaminan Mutu oleh Direksi Pekerjaan menurut Rencana Jaminan Mutu
(QA Plan ) Direksi Pekerjaan.

Rencana Pengendalian Mutu

 Rencana Pengendalian Mutu ( QC Plan ) harus tersusun sebagaimana proses


ISO 9001:2000 / SNI 19-9001-2001 yang dapat menunjukkan pemahaman dan
komitmen terhadap delapan prinsip manajemen mutu.
 Organisasi yang berfokus pada Pelanggan
 Kepemimpinan
 Penyertaaan manusia
 Pendekatan proses
 Pendekatan sistem terhadap manajemen
 Peningkatan yang berkesinambungan
 Pendekatan berdasarkan fakta untuk mengambil keputusan

Metode Pelaksanaan 14
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

 Hubungan pemasok yang saling menguntungkan.

Rencana Jaminan Mutu

 Rencana Jaminan Mutu dan kegiatan – kegiatan inspeksi adalah untuk


memastikan ba hwa pemb ayarann ya ha nya un tuk pekerjaan yang telah
diterima di lapangan yang diperiksa oleh direksi Pekerjaan untuk memastikan
bahwa standar tersebut telah dipenuhi dan untuk mengakses pembayaran apa
yang telah diperoleh menurut ketentuan – ketentuan dalam kontrak.
 Untuk manajemen mutu kontraktor harus menyediakan tenaga Manager Kendali
Mutu yang telah berpenglaman dibidangnya.

Metode Pelaksanaan 15
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

DIVISI 2. DRAINASE

Pekerjaan ini Mencakup

- Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air


- Pasangan Batu dengan Mortar
-

GALIAN UNTUK SELOKAN DRAINASE DAN SALURAN AIR

Pekerjaan ini termasuk membuat saluran/ selokan baru yang dilapisi ataupun tidak
dilapisi.

Penyedia jasa sebelum melaksanakan pekerjaan galian terlebih dahulu mengajukan


Request for Work kepada Konsultan dan Pengawas Lapangan.

• Membuat Shop Drawing untuk pelaksanaan galian selokan drainase dan


diajukan kepada konsultan dan pengawas lapangan untuk persetujuan.

• Menempatkan rambu-rambu lalu lintas di sekitar lokasi pekerjaan agar para


pengguna jalan mengetahui bahwa dilokasi tersebut sedang dilaksanakan pekerjaan
galian, Penetapan titik pengukuran pada lokasi yang digali ,panjang ,arah aliran dan
kelandaian dan pengaturan pembuangan dari semua selokan dan semua lubang
penampung.

• Penggalian dilakukan sebagaimana yang diperlukan untuk membentuk selokan


baru atau lama sehingga memenuhi kelandaian yang ditunjukkan pada gambar dan
memenuhi profil jenis selokan yang ditunjukkan dalam gambar. Seluruh bahan hasil
galian arus dibuang dan diratakan sedemikian rupa sehingga dapat mencegah setiap

Metode Pelaksanaan 16
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

dampak lingkungan yang mungkin terjadi dilokasi pekerjaan.

• Peralatan yanq digunakan :

o Excavator

o DumpTruck

o AIat Bantu

PASANGAN BATU DENGAN MORTAR

Peralatan yang digunakan:

Concrete Mixer

Alat Bantu

Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan alat
bantu Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan

Pemasangan Lapisan Batu

a). Suatu landasan dari adukan semen paling sedikit setebal 3 cm harus dipasang pada
formasi yang telah disiapkan. Landasan adukan ini harus dikerjakan sedikit demi sedikit
sedemikian rupa sehingga permukaan batu akan tertanam pada adukan sebelum
mengeras.

b). Batu harus ditanam dengan kuat di atas landasan adukan semen sedemikian rupa
sehingga satu batu berdekatan dengan lainnya sampai mendapatkan tebal pelapisan
yang diperlukan dimana tebal ini akan diukur tegak lurus terhadap lereng. Rongga yang
terdapat di antara satu batu dengan lainnya harus disi adukan dan adukan ini harus
dikerjakan sampai hampir sama rata dengan permukaan lapisan tetapi tidak sampai
menutupi permukaan lapisan.

c). Pekerjaan harus dimulai dari dasar lereng menuju ke atas, dan permukaan harus
segera diselesaikan setelah pengerasan awal (initial setting) dari adukan dengan cara
menyapunya dengan sapu yang kaku.

Metode Pelaksanaan 17
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

d). Permukaan yang telah selesai dikerjakan harus dirawat seperti yang disyaratkan
untuk Pekerjaan Beton.

e). Lereng yang bersebelahan dengan bahu jalan harus dipangkas dan dirapikan untuk
memperoleh bidang antar muka yang rapat dan halus dengan pasangan batu dengan
mortar sehingga akan memberikan drainase yang lancar dan mencegah gerusan pada
tepi pekerjaan pasangan batu dengan mortar

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK

Sebelum memulai pekerjaan disiapkan rambu – rambu lalu lintas secukupnya sebagai
pertanda hati - hati agar pengguna jalan mengetahui sedang ada berlangsung
pekerjaan. Pekerjaan ini mencakup, penggalian, penanganan, pembuatan,
penumpukan tanah, batu atau dari jalan atau sekitarnya yang diperlukan untuk
penyelesaian dari pekkerjaan dalam kontrak.

Pekerjaan ini mencakup

- Galian Biasa
- Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter
- Galian Struktur dengan kedalaman 2 - 4 meter
- Timbunan Biasa dari sumber galian
- Timbunan Pilihan dari sumber galian
- Penimbunan Kembali Berbutir (Granular Backfill)
- Pembersihan dan Pengupasan Lahan
- Pemotongan Pohon Pilihan diameter 15 – 30 cm

GALIAN BIASA

Metode Kerja:

 Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, penanganan, pembuangan atau


penumpukan tanah, batu atau bahan lain dari jalan atau sekitarnya yang
diperlukan untuk penyelesaian dari pekerjaan dalam kontrak
 Galian biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak diklarifikasi sebagai
gaian batu lunak, galian batu, galian struktur, galian sumber bahan galian
(Borrow Excavantion), galian perkerasan berbutir dan galian perkerasan beton,

Metode Pelaksanaan 18
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

serta pembuangan bahan gallian biasa yang tidak terpakai seperti yang
ditunjukkan dalam gambar atau sebagai mana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan
 Galian Biasa dilaksanakan untuk pelebaran badan jalan. Penggalian disesuaikan
den gan shop drawing yang disetujui Direksi Pekerjaan . Pekerjaan Galian
dilaksanakan dengan Excavator untuk menggali dan dump truck untuk
membuang tanah hasil galian. Pekerja merapikan pekerjaan galian.

Peralatan yang digunakan : Excavator, Dump Truck.

GALIAN STRUKTUR DENGAN KEDALAMAN 0 – 2 METER

Pekerjaan galian ini dilaksanakan pada daerah rencana perletakan pondasi jembatan.
Galian Struktur mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan yang
disebut atau ditunjukkan dalam Gambar untuk Struktur.

Galian Struktur terbatas untuk galian lantai beton pondasi jembatan, tembok penahan
tanah beton, dan struktur beton pemikul beban lainnya selain yang disebut dalam
Spesifikasi ini. Pekerjaan galian struktur juga meliputi : penimbunan kembali dengan
bahan yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan ; pembuangan bahan galian yang tidak
terpakai; semua keperluan drainase, pemompaan, penimbaan, penurapan, penyokong;
pembuatan tempat kerja atau cofferdam beserta pembongkarannya.

Konfirmasi Pekerjaan

 Perkiraan Kuantitas : dapat dilihat pada daftar kuantitas


 Tenaga Kerja : Pekerja, Mandor
 Bahan : tidak diperlukan
 Peralatan yang digunakan : Excavator, Alat bantu
 Kapasitas Produksi/hari : kapasitas alat yang menentukan
adalah Excavator, 80-140 Hp
 Waktu Pelaksanaan yang dibutuhkan : (ada pada lembar analisa pekerjaan-
dpt disertakan bila diperlukan)
 Waktu Pelaksanaan yg Direncanakan : Dapat dilihat pada Jadwal Waktu
Pelaksanaan” yang juga merupakan Urutan perlaksanaan pekerjaan.

GALIAN STRUKTUR DENGAN KEDALAMAN 2 – 4 METER

Metode Pelaksanaan 19
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

Pekerjaan ini mencakup penggalian, penanganan, pembuangan atau penumpukan


tanah atau bahan lain dari area lokasi atau sekitarnya yang diperlukan untuk
penyelesaian pekerjaan. Galian struktur dengan kedalaman 2 - 4 meter mencakup

galian pada segala jenis tanah dalam batas dalam Gambar untuk Struktur.

 Perkiraan Kuantitas : dapat dilihat pada daftar kuantitas


 Tenaga Kerja : Pekerja, Mandor
 Bahan : tidak diperlukan
 Peralatan yang digunakan : Excavator, Alat bantu
 Kapasitas Produksi/hari : kapasitas alat yang menentukan
adalah Excavator, 80-140 Hp
 Waktu Pelaksanaan yang dibutuhkan : (ada pada lembar analisa pekerjaan-
dpt disertakan bila diperlukan)
 Waktu Pelaksanaan yg Direncanakan : Dapat dilihat pada Jadwal Waktu
Pelaksanaan” yang juga merupakan Urutan perlaksanaan pekerjaan.

TIMBUNAN PILIHAN DARI SUMBER GALIAN

Timbunan pilihan digunakan untuk meningkatkan kapasitas daya dukung tanah dasar
pada lapisan penopang (Capping Layer) dan jika diperlukan di daerah galian. Timbunan
pilihan digunakan untuk penimbunan kembali pada abutmen dan dinding penahan
tanah serta daerah kritis lainnya yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

 Konfirmasi Pekerjaan
Perkiraan Kuantitas : dapat dilihat pada daftar kuantitas
 Tenaga Kerja : Pekerja, Mandor
 Bahan : tidak diperlukan
 Peralatan yang digunakan : Wheel Loader, Dump Truck, Motor
Grader
 Kapasitas Produksi/hari : kapasitas alat yang menentukan
adalah Dump Truck
 Waktu Pelaksanaan yang dibutuhkan : (ada pada lembar analisa pekerjaan-
dpt disertakan bila diperlukan)

Metode Pelaksanaan 20
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

 Waktu Pelaksanaan yg Direncanakan : Dapat dilihat pada Jadwal Waktu


Pelaksanaan” yang juga merupakan Urutan perlaksanaan pekerjaan.

Apabila peralatan minimal yang diusulkan tidak mencukupi untuk melaksanakan


pekerjaan sesuai jadwal maka penyedia jasa akan menambah peralatan sesuai
kebutuhan.

Uraian Pekerjaan

a) Pekerjaan ini akan mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan


pemadatan tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan timbunan,
untuk penimbunan kembali galian pipa atau struktur dan untuk timbunan umum
yang diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai dengan garis,
kelandaian, dan elevasi penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui
oleh Direksi Pekerjaan.
b) Timbunan yang dicakup oleh ketentuan dalam Seksi ini akan dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu Timbunan Biasa, Timbunan Pilihan, dan Timbunan Pilihan Berbutir di
atas tanah rawa.
c) Timbunan pilihan akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas daya dukung
tanah dasar pada lapisan penopang (capping layer) dan jika diperlukan di daerah
galian. Timbunan pilihan dapat juga digunakan untuk stabilisasi lereng atau
pekerjaan pelebaran timbunan jika diperlukan lereng yang lebih curam karena
keterbatasan ruangan, dan untuk pekerjaan timbunan lainnya dimana kekuatan
timbunan adalah faktor yang kritis.
d) Timbunan Pilihan Berbutir akan digunakan sebagai lapisan penopang (capping
layer) pada tanah lunak yang mempunyai CBR lapangan kurang 2% yang tidak
dapat ditingkatkan dengan pemadatan atau stabilisasi, dan diatas tanah rawa,
daerah berair dan lokasi-lokasi serupa dimana bahan Timbunan Pilihan dan
Biasa tidak dapat dipadatkan dengan memuaskan.
e) Baik Timbunan Pilihan maupun Timbunan Pilihan Berbutir akan digunakan untuk
penimbunan kembali pada abutmen dan dinding penahan tanah serta daerah
kritis lainnya yang memiliki jangkau an terbatas un tuk pema datan denga n alat
sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau bilamana diperintahkan atau
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

Metode Pelaksanaan 21
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

f) Pekerjaan yang tidak termasuk bahan timbunan yaitu bahan yang dipasang
sebagai landasan untuk pipa atau saluran beton, maupun bahan drainase porous
yang dipakai untuk drainase bawah permukaan atau untuk mencegah hanyutnya
partikel halus tanah akibat proses penyaringan. Bahan timbunan jenis ini telah
diuraikan dalam Seksi 2.4 dari Spesifikasi Teknis
g) Pengukuran tambahan terhadap yang telah diuraikan dalam Spesifikasi Teknis
mungkin diperlukan, ditujukan terhadap dampak khusus lapangan termasuk
konsolidasi dan stabilitas lereng.

Toleransi Dimensi

a) Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan akan tidak lebih tinggi dari 2 cm
atau lebih rendah 3 cm dari yang ditentukan atau disetujui.
b) Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos akan cukup rata dan harus
memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran air permukaan yang
bebas.
c) Permukaan akhir lereng timbunan tidak boleh bervariasi lebih dari 10 cm dari
garis profil yang ditentukan.
d) Timbunan selain dari Lapisan Penopang di atas tanah lunak tidak boleh
dihampar
dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 cm atau dalam lapisan dengan
tebal padat kurang dari 10 cm.

Standar Rujukan

Standar Nasional Indonesia (SNI) : sebagaimana ditentukan dalam Spesifikasi Umum


2010 (Revisi 3)

Pengajuan Kesiapan Kerja

a) Untuk setiap timbunan yang akan dibayar menurut ketentuan Seksi dari
Spesifikasi Teknis, Penyedia Jasa akan menyerahkan pengajuan kesiapan di
bawah ini kepada Direksi Pekerjaan sebelum setiap persetujuan untuk memulai
pekerjaan disetujui oleh Direksi Pekerjaan:
i. Gambar detil penampang melintang yang menunjukkan permukaan yang
telah dipersiapkan untuk penghamparan timbunan;

Metode Pelaksanaan 22
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

ii. Hasil pengujian kepadatan yang membuktikan bahwa pemadatan pada


permukaan yang telah disiapkan untuk timbunan yang akan dihampar cukup
memadai, bilamana diperlukan menurut Pasal 3.2.3.1).b) di bawah ini.
b) Penyedia Jasa akan menyerahkan hal-hal berikut ini kepada Direksi Pekerjaan
paling lambat 14 hari sebelum tanggal yang diusulkan untuk penggunaan
pertama kalinya sebagai bahan timbunan:
i. Dua contoh masing-masing 50 kg untuk setiap jenis bahan, satu contoh
akan disimpan oleh Direksi Pekerjaan untuk rujukan selama Periode
Kontrak;
ii. Pernyataan tentang asal dan komposisi setiap bahan yang diusulkan untuk
bahan timbunan, bersama-sama dengan hasil pengujian laboratorium yang
menunjukkan bahwa sifat-sifat bahan tersebut memenuhi ketentuan yang
disyaratkan Pasal 3.2.2.
c) Penyedia Jasa akan menyerahkan hal-hal berikut ini dalam bentuk tertulis
kepada Direksi Pekerjaan segera setelah selesainya setiap ruas pekerjaan, dan
sebelum mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan, tidak diperkenankan
menghampar bahan lain di atas pekerjaan timbunan sebelumnya :
i. Hasil pengujian kepadatan seperti yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.4.
ii. Hasil pengukuran permukaan dan data survei yang menunjukkan bahwa
toleransi permukaan yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.1.3) dipenuhi

Kondisi Tempat Kerja

a) Penyedia Jasa akan menjamin bahwa pekerjaan akan dijaga tetap kering segera
sebelum dan selama pekerjaan penghamparan dan pemadatan, dan selama
pelaksanaan timbunan harus memiliki lereng melintang yang cukup untuk
membantu drainase badan jalan dari setiap curahan air hujan dan juga harus
menjamin bahwa pekerjaan akhir mempunyai drainase yang baik. Bilamana
memungkinkan, air yang berasal dari tempat kerja dibuang ke dalam sistem
drainase permanen. Cara menjebak lanau yang memadai harus disediakan pada
sistem pembuangan sementara ke dalam sistim drainase permanen.
b) Penyedia Jasa akan selalu menyediakan pasokan air yang cukup untuk
pengendalian kadar air timbunan selama operasi penghamparan dan
pemadatan.

Metode Pelaksanaan 23
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

Perbaikan Terhadap Timbunan yang Tidak Memenuhi Ketentuan atau Tidak Stabil

a) Timbunan akhir yang tidak memen uh i pen ampan g melintang yang disyaratkan
atau disetujui atau toleransi permukaan yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.1.3)
akan diperbaiki dengan menggemburkan permukaannya dan membuang atau
menambah bahan sebagaimana yang diperlukan dan dilanjutkan dengan
pembentukan kembali dan pemadatan kembali.
b) Timbunan yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam hal batas-batas kadar
airnya yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.2.3).b) atau seperti yang diperintahkan
Direksi Pekerjaan, akan diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut, dilanjutkan
dengan pen yemprotan air secukupnya dan dicampur seluru hnya dengan meng
gun akan "motor grader" atau peralatan lain yang disetujui.
c) Timbunan yang terlalu basah untuk pemadatan, seperti dinyatakan dalam batas-
batas kadar air yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.2.3).b) atau seperti yang
diperintahkan Direksi Pekerjaan, akan diperbaiki dengan menggaru bahan
tersebut dengan penggunaan motor grader atau alat lainnya secara berulang-
ulang dengan selang waktu istirahat selama penanganan, dalam cuaca cerah.
Alternatif lain, bilamana pengeringan yang memadai tidak dapat dicapai dengan
menggaru dan membiarkan bahan gembur tersebut, Direksi Pekerjaan dapat
memerintahkan agar bahan tersebut dikeluarkan dari pekerjaan dan diganti
dengan bahan kering yang lebih cocok.
d) Timbunan yang telah dipadatkan dan memenuhi ketentuan yang disyaratkan
dalam Spesifikasi Teknis, menjadi jenuh akibat hujan atau banjir atau karena hal
lain, biasanya tidak memerlukan pekerjaan perbaikan asalkan sifat-sifat bahan
dan kerataan permukaan masih memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi ini.
e) Perbaikan timbunan yang tidak memenuhi kepadatan atau ketentuan sifat-sifat
bahan dari Spesifikasi Teknis akanlah seperti yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan dan dapat meliputi pemadatan tambahan, penggemburan yang diikuti
dengan penyesuaian kadar air dan pemadatan kembali, atau pembuangan dan
penggantian bahan.
f) Perbaikan timbunan yang rusak akibat gerusan banjir atau menjadi lembek
setelah pekerjaan tersebut selesai dikerjakan dan diterima oleh Direksi
Pekerjaan akanlah seperti yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.1.8).c) dari
Spesifikasi Teknis.

Metode Pelaksanaan 24
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

Pengembalian Bentuk Pekerjaan Setelah Pengujian

Semua lubang pada pekerjaan akhir yang timbul akibat pengujian kepadatan atau
lainnya akan secepatnya ditutup kembali oleh Penyedia Jasa dan dipadatkan sampai
mencapai kepadatan dan toleransi permukaan yang disyaratkan oleh Spesifikasi
Teknis.

Cuaca yang Diijinkan untuk Bekerja

Timbunan tidak boleh ditempatkan, dihampar atau dipadatkan sewaktu hujan, dan
pemadatan tidak boleh dilaksanakan setelah hujan atau bilamana kadar air bahan
berada di luar rentang yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.3.3).b). Semua permukaan
timbunan yang belum terpadatkan harus digaru dan dipadatkan dengan cukup untuk
memperkecil penyerapan air atau harus ditutup dengan lembaran plastik pada akhir
kerja setiap hari dan juga ketika akan turun hujan lebat.

Pengendalian Lalu Lintas


Pengendalian Lalu Lintas akan sesuai dengan ketentuan Seksi 1.8, Manajemen dan
Keselamatan Lalu Lintas.

BAHAN

1. Sumber Bahan

Bahan timbunan akan dipilih dari sumber bahan yang disetujui sesuai dengan Seksi
1.11 "Bahan dan Penyimpanan" dari Spesifikasi Teknis

2. Timbunan Pilihan

a) Timbunan hanya boleh diklasifikasikan sebagai Timbunan Pilihan atau Timbunan


Pilihan Berbutir bila digunakan pada lokasi atau untuk maksud dimana bahan-
bahan ini telah ditentukan atau disetujui secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan.
Seluruh timbunan lain yang digunakan akan dipandang sebagai timbunan biasa
(atau drainase porous bila ditentukan atau disetujui sebagai hal tersebut sesuai
dengan Seksi 2.4 dari Spesifikasi Teknis).
b) Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan akan terdiri dari bahan

Metode Pelaksanaan 25
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

tanah atau batu yang memenuhi semua ketentuan di atas untuk timbunan biasa
dan sebagai tambahan akan memiliki sifat-sifat tertentu yang tergantung dari
maksud penggunaannya, seperti diperintahkan atau disetujui oleh Direksi
Pekerjaan. Dalam segala hal, seluruh timbunan pilihan akan, bila diuji sesuai
dengan SNI 03-1744-1989, memiliki CBR paling sedikit 10% setelah 4 hari
perendaman bila dipadatkan sampai 100% kepadatan kering maksimum sesuai
dengan SNI 03-1742-2008.
c) Bahan timbunan pilihan yang digunakan pada lereng atau pekerjaan stabilisasi
timbunan atau pada situasi lainnya yang memerlukan kuat geser yang cukup,
bilamana dilaksanakan dengan pemadatan kering normal, maka timbunan pilihan
dapat berupa timbunan batu atau kerikil lempungan bergradasi baik atau
lempung pasiran atau lempung berplastisitas rendah. Jenis bahan yang dipilih,
dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan akan tergantung pada kecuraman dari
lereng yang akan dibangun atau ditimbun, atau pada tekanan yang akan dipikul.

Penghamparan dan Pemadatan Timbunan

1) Penyiapan Tempat Kerja


a) Sebelum penghamparan timbunan pada setiap tempat, semua bahan yang
tidak diperlukan akan dibuang sebagaimana diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan sesuai dengan Pasal 3.1.1.11), 3.1.2.1), dan 3.1.2.5) dari
Spesifikasi Teknis.
b) Kecuali untuk daerah tanah lunak dan tidak sesuai atau tanah rawa, dasar
pondasi timbunan akan dipadatkan seluruhnya (termasuk penggemburan dan
pengeringan atau pembasahan bila diperlukan) sampai 15 cm bagian
permukaan atas dasar pondasi memenuhi kepadatan yang disyaratkan untuk
Timbunan yang ditempatkan di atasnya.
c) Bilamana timbunan akan dibangun di atas permukaan tanah dengan
kelandaian lereng lebih dari 10%, ditempatkan di atas permukaan lama atau
pembangunan timbunan baru, maka lereng lama akan dipotong sampai tanah
yang keras dan bertangga dengan lebar yang cukup sehingga
memungkinkan peralatan pemadat dapat beroperasi. Tangga-tangga tersebut
tidak boleh mempunyai kelandaian lebih dari 4% dan akan dibuatkan
sedemikian dengan jarak vertikal tidak lebih dari 30 cm untuk kelandaian
yang kurang dari 15% dan tidak lebih dari 60 cm untuk kelandaian yang sama

Metode Pelaksanaan 26
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

atau lebih besar dari 15%.


d) Dasar saluran yang ditimbun akan diratakan dan dilebarkan sedemikian
hingga memungkinkan pengoperasian peralatan pemadat yang efektif.
2) PenghamparanTimbunan
a. Timbunan akan ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar
dalam lapisan yang merata yang bila dipadatkan akan memenuhi toleransi
tebal lapisan yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.1.3). Bilamana timbunan
dihampar lebih dari satu lapis, lapisan-lapisan tersebut sedapat mungkin
dibagi rata sehingga sama tebalnya.
b. Tanah timbunan umumnya diangkut langsung dari lokasi sumber bahan ke
permukaan yang telah disiapkan pada saat cuaca cerah dan disebarkan.
Penumpukan tanah timbunan untuk persediaan biasanya tidak
diperkenankan, terutama selama musim hujan.
c. Timbunan di atas atau pada selimut pasir atau bahan drainase porous, akan
diperhatikan sedemikian rupa agar kedua bahan tersebut tidak tercampur.
Dalam pembentukan drainase sumuran vertikal diperlukan suatu pemisah
yang menyolok di antara kedua bahan tersebut dengan memakai acuan
sementara dari pelat baja tipis yang sedikit demi sedikit ditarik saat pengisian
timbunan dan drainase porous dilaksanakan.
d. Penimbunan kembali di atas pipa dan di belakang struktur akan dilaksanakan
dengan sistematis dan secepat mungkin segera setelah pemasangan pipa
atau struktur. Akan tetapi, sebelum penimbunan kembali, diperlukan waktu
perawatan tidak kurang dari 3 jam setelah pemberian adukan pada
sambungan pipa atau pengecoran struktur beton gravity, pemasangan
pasangan batu gravity atau pasangan batu dengan mortar gravity. Sebelum
penimbunan kembali di sekitar struktur penahan tanah dari beton, pasangan
batu atau pasangan batu dengan mortar, juga diperlukan waktu perawatan
tidak kurang dari 14 hari.
e. Bilamana timbunan badan jalan akan diperlebar, lereng timbunan lama akan
disiapkan dengan membuang seluruh tetumbuhan yang terdapat pada
permukaan lereng dan akan dibuat bertangga (atau dibuat bergerigi)
sehingga timbunan baru akan terkunci pada timbunan lama sedemikian
sampai diterima oleh Direksi Pekerjaan. Selanjutnya timbunan yang
diperlebar akan dihampar horizontal lapis demi lapis sampai dengan elevasi

Metode Pelaksanaan 27
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

tanah dasar, yang kemudian akan ditutup secepat mungkin dengan lapis
pondasi bawah dan atas sampai elevasi permukaan jalan lama sehingga
bagian yang diperlebar dapat dimanfaatkan oleh lalu lintas secepat mungkin,
dengan demikian pembangunan dapat dilanjutkan ke sisi jalan lainnya
bilamana diperlukan.
f. Lapisan penopang di atas tanah lunak termasuk tanah rawa akan dihampar
sesegera mungkin dan tidak lebih dari tiga hari setelah persetujuan
penggalian oleh Direksi Pekerjaan. Lapisan penopang dapat dihampar satu
lapis atau beberapa lapis dengan tebal antara 0,5 sampai 1,0 meter sesuai
dengan kondisi lapangan dan sebagimana diperintahkan atau disetujui oleh
Direksi Pekerjaan
3) Pemadatan Timbunan
a) Segera setelah penemp atan dan pen gha mpar an timbunan, setiap lapis
akan dipadatkan dengan peralatan pemadat yang memadai dan disetujui
Direksi Pekerjaan sampai mencapai kepadatan yang disyaratkan dalam
Pasal 3.2.4.
b) Pemadatan timbunan tanah akan dilaksanakan hanya bilamana kadar air
bahan berada dalam rentang 3 % di bawah kadar air optimum sampai 1% di
atas kadar air optimum. Kadar air optimum akan didefinisikan sebagai kadar
air pada kepadatan kering maksimum yang diperoleh bilamana tanah
dipadatkan sesuai dengan SNI 03-17 42 -1989.
c) Seluruh timbunan batu akan ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal
20 cm dari bahan bergradasi menerus dan tidak mengandung batu yang lebih
besar dari 5 cm serta mampu mengisi rongga-rongga batu pada bagian atas
timbunan batu tersebut. Lapis penutup ini akan dilaksanakan sampai
mencapai kepadatan timbunan tanah yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.4.2)
di bawah.
d) Setiap lapisan timbunan yang dihampar harus dipadatkan seperti yang
disyaratkan, diuji kepad atannya dan akan diterima oleh Direksi Pekerjaan
sebe lum lapisan berikutnya dihampar.
e) Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah
sumbu jalan sedemikian rupa sehingga setiap ruas akan menerima jumlah
usaha pemadatan yang sama. Bilamana memungkinkan, lalu lintas alat-alat
konstruksi dapat dilewatkan di atas pekerjaan timbunan dan lajur yang

Metode Pelaksanaan 28
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

dilewati akan terus menerus divariasi agar dapat menyebarkan pengaruh


usaha pemadatan dari lalu lintas tersebut.
f) Dalam membuat timbunan sampai pada atau di atas gorong-gorong dan
bilamana disyaratkan dalam Kontrak sampai pada jembatan, Penyedia Jasa
akan membuat timbunan tersebut sama tinggi pada kedua sisinya. Jika
kondisi-kondisi memerlukan penempatan timbunan kembali atau timbunan
pada satu sisi jauh lebih tinggi dari sisi lainnya, penambahan bahan pada sisi
yang lebih tinggi tidak boleh dilakukan sampai persetujuan diberikan oleh
Direksi Pekerjaan dan tidak melakukan penimbunan sampai struktur tersebut
telah berada di tempat dalam waktu 14 hari, dan pengujian- pengujian yang
dilakukan di laboratorium di bawah pengawasan Direksi Pekerjaan
menetapkan bahwa struktur tersebut telah mencapai kekuatan yang cukup
untuk menahan tekanan apapun yang ditimbulkan oleh metoda yang
digunakan dan bahan yang dihampar tanpa adanya kerusakan atau regangan
yang di luar faktor keamanan.
g) Untuk menghindari gangguan terhadap pelaksanaan abutmen jembatan,
tembok sayap dan gorong-gorong persegi, Penyedia Jasa akan, untuk
tempat-tempat tertentu yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, menunda
pekerjaan timbunan yang membentuk oprit dari setiap struktur semacam ini
sampai saat ketika pelaksanaan selanjutnya boleh didahulukan untuk
penyelesaian oprit tanpa resiko mengganggu atau merusak pekerjaan
jembatan. Biaya untuk penundaan pekerjaan harus termasuk dalam harga
satuan Kontrak untuk “Galian Biasa”,“Timbunan Biasa”, dan “Timbunan
Pilihan”.
h) Bahan untuk timbunan pada tempat-tempat yang sulit dimasuki oleh alat
pemadat normal akan dihampar dalam lapisan mendatar dengan tebal
gembur tidak lebih dari 10 cm dan seluruhnya dipadatkan dengan
menggunakan pemadat mekanis.
i) Timbunan pada lokasi yang tidak dapat dicapai dengan peralatan pemadat
mesin gilas, akan dihampar dalam lapisan horizontal dengan tebal gembur
tidak lebih dari 10 cm dan dipadatkan dengan penumbuk loncat mekanis atau
timbris (tamper) manual dengan berat statis minimum 10 kg. Pemadatan di
bawah maupun di tepi pipa akan mendapat perhatian khusus untuk
mencegah timbulnya rongga-rongga dan untuk menjamin bahwa pipa

Metode Pelaksanaan 29
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

terdukung sepenuhnya.
4) Penyiapan Tanah Dasar pada Timbunan

Ketentuan dari Seksi 3.3, spesifikasi teknis, Penyiapan Badan Jalan akan berlaku.

Jaminan Mutu

1. Pengendalian Mutu Bahan


a) Jumlah data pendukung hasil pengujian yang diperlukan untuk persetujuan awal
mutu bahan akan ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, tetapi bagaimanapun juga
akan mencakup seluruh pengujian yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.2
spesifikasi teknis, dengan paling sedikit tiga contoh yang mewakili sumber bahan
yang diusulkan, yang dipilih mewakili rentang mutu bahan yang mungkin
terdapat pada sumber bahan.
b) Setelah persetujuan mutu bahan timbunan yang diusulkan, menurut pendapat
Direksi Pekerjaan, pengujian mutu bahan dapat diulangi lagi agar perubahan
bahan atau sumber bahannya dapat diamati.
c) Suatu program pengendalian pengujian mutu bahan rutin akan dilaksanakan
untuk mengendalikan perubahan mutu bahan yang dibawa ke lapangan. Jumlah
pengujian akan seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan tetapi untuk
setiap 1000 meter kubik bahan timbunan yang diperoleh dari setiap sumber
bahan paling sedikit akan dilakukan suatu pengujian Nilai Aktif, seperti yang
disyaratkan dalam Pasal 3.2.2.2).c) spesifikasi teknis. Direksi Pekerjaan setiap
saat dapat memerintahkan dilakukannya uji ke-ekspansif-an tanah sesuai SNI
03-6795-2002.

2. Ketentuan Kepadatan untuk Timbunan Tanah


a) Lapisan tanah yang lebih dalam dari 30 cm di bawah elevasi tanah dasar akan
dipadatkan sampai 95 % dari kepadatan kering maksimum yang ditentukan
sesuai SNI 03-1742-1989. Untuk tanah yang mengandung lebih dari 10 % bahan
yang tertahan pada ayakan 19 mm, kepadatan kering maksimum yang diperoleh
harus dikoreksi terha dap bahan yang be rukuran lebih ( overs ize) terseb ut
seba gaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
b) Lapisan tanah pada kedalaman 30 cm atau kurang dari elevasi tanah dasar akan
dipadatkan sampai dengan 100 % dari kepadatan kering maksimum yang

Metode Pelaksanaan 30
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

ditentukan sesuai dengan SNI 03-1742-1989.


c) Pengujian kepada tan akan dilakukan pada setiap lapis timbun an yang dipad
atkan sesuai dengan SNI 03-2828-1992 dan bila hasil setiap pengujian
menunjukkan kepadatan kurang dari yang disyaratkan maka Penyedia Jasa
akan memperbaiki pekerjaan sesuai dengan Pasal 3.2.1.8 dari Seksi ini.
Pengujian akan dilakukan sampai kedalaman penuh pada lokasi yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, tetapi harus tidak boleh berselang lebih
dari 200 m. Untuk penimbunan kembali di sekitar struktur atau pada galian parit
untuk gorong-gorong, paling sedikit akan dilaksanakan satu pengujian untuk satu
lapis penimbunan kembali yang telah selesai dikerjakan. Untuk timbunan, paling
sedikit satu rangkaian pengujian bahan yang lengkap akan dilakukan untuk
setiap 1000 meter kubikbahan timbunan yang dihampar.
3. Kriteria Pemadatan untuk Timbunan Batu
Penghamparan dan pemadatan timbunan batu akan dilaksanakan dengan
menggunakan penggilas berkisi (grid) atau pemadat bervibrasi atau peralatan berat
lainnya yang serupa.Pemadatan akan dilaksanakan dalam arah memanjang
sepanjang timbunan, dimulai pada tepi luar dan bergerak ke arah sumbu jalan, dan
akan dilanjutkan sampai tidak ada gerakan yang tampak di bawah peralatan berat.
Setiap lapis akan terdiri dari batu bergradasi menerus dan seluruh rongga pada
permukaan akan terisi dengan pecahan- pecahan batu sebelum lapis berikutnya
dihampar. Batu tidak boleh digunakan pada 15 cm lapisan teratas timbunan dan
batu berdimensi lebih besar dari 10 cm tidak diperkenankan untuk disertakan dalam
lapisan teratas ini.
4. Kriteria Pemadatan untuk Lapisan Penopang

Timbunan Pilihan Berbutir lapisan penopang diatas tanah lunak (CBR lapangan kurang
dari 2%) dapat dihampar dalam satu atau beberapa lapis yang akan dipadatkan dengan
persetujuan khusus tergantung kondisi lapangan. Tingkat pemadatan akan cukup agar
dapat memungkinkan pemadatan sepenuhnya pada timbunan pilihan lapis selanjutnya
dan lapisan perkerasan.

5. Percobaan Pemadatan

Penyedia Jasa akan bertanggungjawab dalam memilih metode dan peralatan untuk
mencapai tingkat kepadatan yang disyaratkan. Percobaan lapangan akan dilaksanakan

Metode Pelaksanaan 31
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

dengan variasi jumlah lintasan peralatan pemadat dan kadar air sampai kepadatan
yang disyaratkan tercapai sehingga dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan. Hasil
percobaan lapangan ini selanjutnya akan digunakan dalam menetapkan jumlah
lintasan, jenis peralatan pemadat dan kadar air untuk seluruh pemadatan berikutnya.

PENIMBUNAN KEMBALI BERBUTIR (GRANULAR BACKFILL)

Uraian

Penimbunan kembali Berbutir (Granular Backfill) digunakan untuk penimbunan kembali


di daerah pengaruh dari struktur Abutment dan dinding penahan tanahserta daerah
kritis lainnya yang telah dituangkan dalam gambar kerja.

Bahan Timbunan daerah Oprit terdiri dari kerikil pecah, batu, timbunan batu atau pasir
alam atau campuran yang baik dari kombinasi bahan – bahan dengan gradasi bukan
menerus dan mempunyai indeks plastisitas maksimum 10 %

Penimbunan kembali berbutir ditempatkan sebagai lapisan tidak lebih dari 15 cm, dan
dipadatkan sampai kepadatan 95% dari kepadatan kering maksimum sesuai dengan
SNI 1743:2008

PEMBERSIHAN DAN PENGUPASAN LAHAN

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pembersihan, penyiapan, pembentukan dan


pemadatan tanah dasar, untuk penghamparan Timbunan Piihan Belbutir, agar
elevasinya sesuai degan yang ditunjukkan gambar rencana atau sesua, dengan
petunjuk direksi pekerjaan, Pekerjaan ini juga meliputi galian minor atau penggaruan

Metode Pelaksanaan 32
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

serta pekeljaan timbunan minor yang dnkuti dengan pembentukan, pemadatan.


pengujlan tanah atau bahan berbutir. Bahan yang digunakan adalah adalah Tanah
dasar dapat dibentuk dari Timbunan Biasa, Timbunan Pilihan. tanah asli di daerah
galian. Bahan yang digunakan haruslah sesuai yang disyaratkan dalam Spesifikasi atau
diperintahkan Direks1 Pekeljaan. Pekerjaan yang terkain dengan penyiapan badan
jalan adalah pekerjaan galian dan timbunan.

Tahapan Pelaksanaan :

- Pengukuran Topografi, long section dan cross section badan jalan.


pengukuran situasi sungai termasuk inlet dan outlet
- Mempersiapkan alat bantu kerja, baik peralatan yang digunakan secara
manual (termasuk alat ukur dan alat pelindung din) atau peralatan
bermesin (alat berat seperti Buldozer, Track loader dan Dump truck) yang
perlu digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Tahap Pelaksanaan :

 Pemasangan titik-titik batas dan elevasi sesuai dengan gambar rencana.


Kemudian memasang patok- patok dan bouwplank atau profile sebagai
acuan untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Pembersihan lapangan dari kotoran-kotoran, tanaman rumput dan akar
pada lokasi badan jalan.
 Tanaman dengan diameter > 15 cm diukur 1 m dari permukaan tanah
dipotong
 Permukaan tanah dikupas dengan Bull Dozer sehingga lapisan humus
(top soil) sampai hilang, termasuk tanaman dengan diameter ≤ 15 cm.
 Pembersihan dan pengangkatan akar tanaman dilakukan secara manual
(Pilihan).
 Track Loader mengangkat lapisan humus (top soil) dan tanaman ke Dump
Truck
 Dump truck membawa lapisan humus dan tanaman ke tempat
penampungan sejauh yang telah disepakati

Pengendalian Mutu :

Metode Pelaksanaan 33
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

 Diperlukan pengecekan elevasi untuk pembentukan permukaan badan jalan.


 Memastikan Top Soil tidak terbuang/terceer pada tempat yang telah di tetapkan

PEMOTONGAN POHON PILIHAN DIAMETER 15 – 30 CM

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pembersihan lokasi pekerjaan dari pohon – pohon
yang berdiameter 15 – 30 cm.

Dalam pelaksanaan penyiapan badan serta persiapan lahan, terdapat beberapa


pepohonan di area lokasi yang akan di jadikan badan jalan maupun saluran,
sehingga harus di lakukan pemotongan, namun pemotongan pepohonan tersebut
harus sesuai persetujuan konsultan pengawas, serta pihak pelaksana
memerhatikan pepohonan tertentu yang di lestarikan da tidak bisa di tebang, oleh
karena itu pihak kontraktor akan melakukan penebangan pepohonan yang
berdiameter 15-30 cm

Tahap Persiapan :

- Identifikasi jumlah dan jenis pohon yang akan di potong


- Mempersiapkan alat bantu kerja dan tenaga kerja terampil

Tahap Pelaksanaan :

 Menentukan pohon yang akan di potong, kemudian dilakukan


kordinasidengan pihak terkait seperti Dinas Pertamanan dan instansi terkait
lainnya
 Penebangan pohon dilaksanakan dengan menggunakan mesin pemotong
kayu,untuk membersihkan akar- akar pohon digunakan excavator sehingga akar
pohon tidak tertinggal didalam permukaan tanah
 Kayu hasil pemotongan diangkut keluar lokasi pekerjaan dengan
menggunakandump truck
 Pengangkutan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari pihak pengawas
 Pekerjaan ini dilaksanakan berbarengan dengan pelaksanaan pekerjaan galian
dan pengupasan lahan dilaksanakan

Metode Pelaksanaan 34
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN

Pekerjaan ini meliputi pemasokan, pemerosesan, pengangkutan, penghamparan,


pembahasan dan pemadatan agregat diatas permukaan yang telah disiapkan dan telah
diterima sesuai dengan detil yang ditun jukkan dalam gambar dan sesuai dengan
perintah Direksi Pekerjaan, dan memelihara lapis pondasi agregat yang telah selesai
sesuai dengan yang disyaratkan. Pemerosesan meliputi, bila perlu, pemecahan,
pengayakan, pemisahan, pencampuran dan operasi lainnya yang perlu untuk
menghasilkan suatu bahan yang memenuhi ketentuan dari Spesifikasi.

Pekerjaan ini Mencakup :

- Lapis Pondasi Agregat Kelas A


- Lapis Pondasi Agregat Kelas S

Konfirmasi Pekerjaan

 Perkiraan Kuantitas : Dapat dilihat pada daftar kuantitas


 Tenaga Kerja : Pekerja, Mandor

Metode Pelaksanaan 35
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

 Bahan : Tidak diperlukan


 Peralatan yang digunakan : Wheel Loader, Dump Truck, Motor
Grader
 Kapasitas Produksi/hari : Kapasitas alat yang menentukan
adalah Dump Truck
 Waktu Pelaksanaan yang dibutuhkan : (ada pada lembar analisa pekerjaan-
dpt disertakan bila diperlukan)
 Waktu Pelaksanaan yg Direncanakan : Dapat dilihat pada Jadwal Waktu
Pelaksanaan” yang juga merupakan Urutan perlaksanaan pekerjaan.

Apabila peralatan minimal yang diusulkan tidak mencukupi untuk melaksanakan


pekerjaan sesuai jadwal maka penyedia jasa akan menambah peralatan sesuai
kebutuhan.

LAPIS FONDASI AGREGAT KELAS A

Lapis pondasi agregat kelas A dilaksanakan pada pelebaran perkerasan jalan sesuai
lokasi yang ditunjukkan dalam gambar rencana .
Pemasangan rambu lalu lintas dengan jarak yang cukup untuk keselamatan pekerja
dan pemakai jalan.

Di Base Camp/Stone Crusher, material untuk Agregat Kelas A dicampur dengan


Blending Equipment dan Whell Loader sesuai proporsi campuran dalam spesifikasi
teknis. Pengangkutan ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck.

Penghamparan material menggunakan Motor Grader, tebal hampar gembur


disesuaikan untuk mendapatkan ketebalan padat yang telah ditentukan.

Pemadatan dilakukan Tandem Roller dan apabila diperlukan dapat ditambahkan


pemadatan dengan Tire Roller, dilaksanakan penyiraman air dengan Water Tank
apabila diperlukan. Pemadatan dilakukan dengan beberapa lintasan untuk mencapai
kepadatan yang sempurna.

Sebelum dilanjutkan dengan pekerjaan pengaspalan terlebih dahulu dilaksanakan test


kepadatan / sand cone pada Lapis Pondasi Agregat Kelas A yang sudah padat dan
apabila sudah memenuhi syarat dilanjutkan dengan pekerjaan perkerasan aspal .

Metode Pelaksanaan 36
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

Peralatan yang dipergunakan : Whell Loader, Dump Truck, Motor Grader, Tandem
Roller, Water Tank dan Alat Bantu.

LAPISAN PONDASI AGREGAT KELAS S


Pekerjaan untuk bahu jalan terdiri dari pemasokan, pengangkutan, penghamparan dan
pemadatan pada tanah dasar yang telah disiapkan atau permukaan lainnya yang
disetujui dan pelaburan (sealing) jika diperlukan, untuk pelaksanaan bahu jalan baru
atau peningkatan bahu jalan sesuai dengan garis, kelandaian dan dimensi yang
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan
Konfirmasi Pekerjaan

 Konfirmasi Pekerjaan Perkiraan Kuantitas: Dapat dilihat pada daftar


kuantitas
 Tenaga Kerja : Pekerja, Mandor
 Bahan : Tidak diperlukan
 Peralatan yang digunakan : Wheel Loader, Dump Truck,
Motor Grader
 Kapasitas Produksi/hari : Kapasitas alat yang menentukan
adalah Dump Truck
 Waktu Pelaksanaan yang dibutuhkan : (ada pada lembar analisa
Pekerjaan - dpt disertakan bila
diperlukan)
 Waktu Pelaksanaan yg Direncanakan : Dapat dilihat pada Jadwal Waktu
Pelaksanaan” yang juga
merupakan Urutan perlaksanaan
pekerjaan.

Apabila peralatan minimal yang diusulkan tidak mencukupi untuk melaksanakan


pekerjaan sesuai jadwal maka penyedia jasa akan menambah peralatan sesuai
kebutuhan.

Metode Pelaksanaan 37
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

Uraian Agregat Kelas S

Pekerjaan ini harus meliputi pemasokan, pemrosesan, pengangkutan, penghamparan,


pembasahan dan pemadatan agregat di atas permukaan yang telah disiapkan dan telah
diterima sesuai dengan detil yang ditunjukkan dalam Gambar atau sesuai dengan
perintah Direksi Pekerjaan, dan memelihara lapis pondasi agregrat yang telah selesai
sesuai dengan yang disyaratkan. Pemrosesan harus meliputi, bila perlu, pemecahan,
pengayakan, pemisahan, pencampuran dan operasi lainnya yang perlu untuk
menghasilkan suatu bahan yang memenuhi ketentuan dari Spesifikasi ini.

Penghamparan dan Pemadatan Lapis Pondasi Agregat

1. Penyiapan Formasi untuk Lapis Pondasi Agregat


a. Bilamana Lapis Pondasi Agregat akan dihampar pada perkerasan atau bahu
jalan lama, semua kerusakan yang terjadi pada perkerasan atau bahu jalan
lama harus diperbaiki terlebih dahulu sesuai dengan Seksi 8.1 dan 8.2 dari
Spesifikasi ini.
b. Bilamana Lapis Pondasi Agregat akan dihampar pada suatu lapisan
perkerasan lama atau tanah dasar baru yang disiapkan atau lapis pondasi
yang disiapkan, maka lapisan ini harus diselesaikan sepenuhnya, sesuai
dengan Seksi 3.3, 4.1, 4.2 atau 5.1 dari Spesifikasi ini, sesuai pada lokasi dan
jenis lapisan yang terdahulu.
c. Lokasi yang telah disediakan untuk pekerjaan Lapisan Pondasi Agregat,
sesuai dengan butir (a) dan (b) di atas, harus disiapkan dan mendapatkan
persetujuan terlebih dahulu dari Direksi Pekerjaan paling sedikit 100 meter ke
depan dari rencana akhir lokasi penghamparan Lapis Pondasi pada setiap
saat. Untuk perbaikan tempat-tempat yang kurang dari 100 meter
panjangnya, seluruh formasi itu harus disiapkan dan disetujui sebelum lapis
pondasi agregat dihampar.
d. Bilamana Lapis Pondasi Agregat akan dihampar langsung di atas permukaan

Metode Pelaksanaan 38
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

perkerasan aspal lama, yang menurut pendapat Direksi Pekerjaan dalam


kondisi tidak rusak, maka harus diperlukan penggaruan atau pengaluran pada
permukaan perkerasan aspal lama agar meningkatkan tahanan geser yang
lebih baik.
2. Penghamparan
a. Lapis Pondasi Agregat harus dibawa ke badan jalan sebagai campuran yang
merata dan harus dihampar pada kadar air dalam rentang yang disyaratkan
dalam Pasal 5.1.3.3. Kadar air dalam bahan harus tersebar secara merata.
b. Setiap lapis harus dihampar pada suatu operasi dengan takaran yang merata
agar menghasilkan tebal padat yang diperlukan dalam toleransi yang
disyaratkan. Bilamana akan dihampar lebih dari satu lapis, maka lapisan-
lapisan tersebut harus diusahakan sama tebalnya.
c. Lapis Pondasi Agregat harus dihampar dan dibentuk dengan salah satu
metode yang disetujui yang tidak meyebabkan segregasi pada partikel
agregat kasar dan halus.Bahan yang bersegregasi harus diperbaiki atau
dibuang dan diganti dengan bahan yang bergradasi baik.
d. Tebal padat minimum untuk pelaksanaan setiap lapisan harus dua kali ukuran
terbesar agregat lapis pondasi. Tebal padat maksimum tidak boleh melebihi
20 cm, kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan.
3. Pemadatan
a. Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, setiap lapis harus
dipadatkan menyeluruh dengan alat pemadat yang cocok dan memadai dan
disetujui oleh Direksi Pekerjaan, hingga kepadatan paling sedikit 100 % dari
kepadatan kering maksimum modifikasi (modified) seperti yang ditentukan
oleh SNI 1743 : 2008, metode D.
b. Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan agar digunakan mesin gilas beroda
karet digunakan untuk pemadatan akhir, bila mesin gilas statis beroda baja
dianggap mengakibatkan kerusakan atau degradasi berlebihan dari Lapis
Pondasi Agregat.

Metode Pelaksanaan 39
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

c. Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada dalam
rentang 3 % di bawah kadar air optimum sampai 1 % di atas kadar air
optimum, dimana kadar air optimum adalah seperti yang ditetapkan oleh
kepadatan kering maksimum modifikasi (modified) yang ditentukan oleh SNI
1743 : 2008, metode D.
d. Operasi penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit
demi sedikit ke arah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang
ber”superelevasi”, penggilasan harus dimulai dari bagian yang rendah dan
bergerak sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan
harus dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis
tersebut terpadatkan secara merata.
e. Bahan sepanjang kerb, tembok, dan tempat-tempat yang tak terjangkau
mesin gilas harus dipadatkan dengan timbris mekanis atau alat pemadat
lainnya yang disetujui.
4. Pengujian
a. Jumlah data pendukung pengujian bahan yang diperlukan untuk persetujuan
awal harus seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, namun harus
mencakup seluruh jenis pengujian yang disyaratkan dalam Pasal 5.1.2.5
minimum pada tiga contoh yang mewakili sumber bahan yang diusulkan,
yang dipilih untuk mewakili rentang mutu bahan yang mungkin terdapat pada
sumber bahan tersebut.
b. Setelah persetujuan mutu bahan Lapis Pondasi Agregat yang diusulkan,
seluruh jenis pengujian bahan harus diulangi lagi, bila menurut pendapat
Direksi Pekerjaan, terdapat perubahan mutu bahan atau metode produksinya.
c. Suatu program pengujian rutin pengendalian mutu bahan harus dilaksanakan
untuk mengendalikan ketidakseragaman bahan yang dibawa ke lokasi peker-
jaan. Pengujian lebih lanjut harus seperti yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan tetapi untuk setiap 1000 meter kubik bahan yang diproduksipaling
sedikit harus meliputi tidak kurang dari lima (5) pengujian indeks plastisitas,

Metode Pelaksanaan 40
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

lima (5) pengujian gradasi partikel, dan satu (1) penentuan kepadatan kering
maksimum menggunakan SNI 1743 : 2008, metode D. Pengujian CBR harus
dilakukan dari waktu ke waktu sebagaimana diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan.

Kepadatan dan kadar air bahan yang dipadatkan harus secara rutin diperiksa,
mengunakan SNI 2827 : 2008. Pengujian harus dilakukan sampai seluruh kedalaman
lapis tersebut pada lokasi yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, tetapi tidak boleh
berselang lebih dari 200 m.

DIVISI 7. STRUKTUR

Pekerjaan ini mencakup :

- Beton strukur, fc’20 MPa


- Beton , fc’15 Mpa
- Beton, fc’10 Mpa
- Baja Tulangan Sirip BjTS 280
- Anyaman Kawat Yang Dilas (Welded Wire Mesh)
- Pemasangan Jembatan Rangka Baja yang disediakan Pengguna Jasa
- Pengangkutan Bahan Jembatan yang disediakan Pengguna Jasa
- Pasangan Batu
- Bronjong dengan kawat yang dilapisi Galvanis
- Papan Nama Jembatan

Uraian :

a) Yang dimaksud dengan Beton adalah campuran antara semen Portland atau
semen hidraulik yang setara, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau

Metode Pelaksanaan 41
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

tanpa bahan tambahan bentuk masa padat.


b) Pekerjaan yang diatur dalam seksi ini harus mencakup pekerjaan seluruh
struktur beton bertulang, beton tanpa tulangan, beton prategang, beton pracetak
dan beton untuk struktur baja komposit, sesuai dengan spesifikasi dan gambar
rencana atau sebagai mana yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
c) Pekerjaan ini harus pula mencakup penyiapan tempat kerja untuk pengecoran
beton, penngadaan perawatan beton, lantai kerja dan pemeliharaan pondasi
seperti pemompaan atau tindakan lain untuk mempertahankan agar pondasi
tetap kering.
d) Mutu beton yang digunakan pada masing masing bagaian dari pekerjaan dalam
kontrak harus seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana atau
sebagaimana diperintahkan oleh direksi pekerjaan. Mutu beton yang digunakan
dalam kontrak ini dibagi sebagai berikit :

Metode Pelaksanaan 42
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

Jaminan Mutu

Mutu bahan yang dipasok dari campuran yang dihasilkan dan cara kerja serta hasil
akhir harus dipantau dan dikendalikan seperti yang disyaratkan dalam Standar Rujukan
dalam pasal 7.1.1.(6) dibawah ini :

Toleransi Dimensi

a. Toleransi Dimensi
 Panjang keseluruhan sampai dengan 6 m : + 5 mm
 Panjang keseruruhan lebih dari 6 m : + 15 mm
 Panjang balok, plat deck, kolom dinding atau antara kepala jembatan : 5
dan 10 mm
b. Toleransi Bentuk
- Persegi (selisih dalam [anjang diagonal) : + 10 mm
- Keseruluhan atau lenkung (penyimpangan dari garis yang Dimaksud) untuk
panjang s/d 3 mm : 12 mm
- Keseluruhan atau lengkungan untuk panjang 3 m – 6 m : + 15 mm
- Keseluruhan atau lengkungan untuk panjang > 6 mm : + 20 mm
c. Toleransi Kedudukan (dari titik patok)
- Kedudukan kolom pra-cetak dari rencana :  10 mm
- Kedudukan permukaan horizontal dari rencana - Kedudukan permukaan
vertical dari rencana :  10 mm
d. Toleransi Alinyemen Vertikal
 Peyimpangan ketegangan kolom dan dinding :  20 mm
e. Toleransi ketinggian (Elevasi)
 Puncak lantai kerja di bawah fondasi :  10 mm
 Puncak lantai kerja di bawah plat injak :  10 mm
 Puncak kolom, tembok kepala, balok melintang :  10 mm

BAHAN

Semen

a) Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen Portland tipe I,
II, III, IV, dan V yang memenuhi SNI 15-2049-2004 tentang Semen Portland.

Metode Pelaksanaan 43
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

b) Semen tipe IA (Semen Portland tipe I dengan air-entraining agent ), IIA (Semen
Portland tipe II dengan air-entraining agent), IIIA (Semen Porgtland tipe III den
gan air-entraining agent) , PPC (P ortland Pozzolan Ceme nt) , dan PCC
(Portland Composite Cement) dapat digunakan apabila diizinkan oleh Direksi
Pekerjaaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia Jasa akan
mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan merek semen
yang digunakan.
c) Di dalam satu proyek hanya dapat digunakan satu merek semen, kecuali jika
diizinkan oleh Direksi Pekerjaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia
Jasa akan mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan
merek semen yang digunakan.

Air
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya harus bersih,
dan beas dari bahan yang mmerugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau
organik. Air diuji sesuai dengan dan memenuhi ketentuan dalam SNI 03- 6817-2002
tentang metode pengujian mutu air untuk yang diusulkan dan karena sesuatu sebab
pengujian air dan pasir standar dengan memakai air yang diusulkan dan dengan
memakai air murni hasil suling. Air yang diusulkan dapat digunakan apabila kuat tekan
mortar dengan air tersebut pada umur 7 (tujuh) hari dan 28 (dua puluh delapan) hari
mempunyai kuat tekan minimal 90 % dari kuat tekan mortar dengan air suling untuk
periode umur yang sama.

Aggregat

Aggregat Halus

1. Agregat halus adalah pasir bergradasi tertentu dengan ukuran maksimum 5


mm.Pasir harus diambil dari sungai atau tambang pasir. Penambahan bahan lain
seperti pasir dan batu pecah dapat dipertimbangkan apabila pendapat Direksi,
pasir yang ada tidak memenuhi gradasinya. Sebelum dipakai kami akan
mengajukan hasil tes agregat halus untuk beton dan spesi (mortar) untuk
berbagai mutu beton selain yang disetujui oleh Direksi.
2. Agregat halus berasal dari material batu yang keras, padat, awet, bergradasi
baik dan harus bersih dan material yang tidak memenuhi spesifikasi seperti
kotoran, debu, bahan organik atau material lain yang mengganggu.

Metode Pelaksanaan 44
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

3. Kandungan air dari agregat saat berada di Batching Plan tidak lebih dari 1.0 %
selama kurang lebih satu jam atau tidak lebih dari 3.0 % selama 8 jam kerja.
Sekurang-kurangnya 72 jam setelah dicuci, material harus dikeringkan terlebih
dahulu (free draining) sebelum dikirim ke Batching Plan, agar Kandungan airnya
yang cukup stabil.

Aggregat

Aggregat Kasar

1. Material Aggregat Kasar, split atau kerikil, berukuran minimal 5 mm harus dari
kotoran, cukup keras dan bergradasi baik sesuai dengan ketentuan Spesifikasi.
Bahan batuan untuk split harus mempunyai berat spesifik (SG) minimal 2,60.
2. Kami akan membuat uji contoh material sesuai dengan PBI 1971 atau
ekivalennya secara rutin dengan frekuensi yang disetujui Direksi serta
mengirimkan kepada Direksi copy laporan test.

Tabel Ketentuan Gradasi Agregat

Dinaikkan menjadi 10 % untuk agregat halus


Table Ketentuan umum agregat

Metode Pelaksanaan 45
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

Uji Rencana Campuran (Trial Mix Design)

1. Persetujuan Direksi terhadap campura n yang diusulkan tidak akan diberikan


sebelum penyedia mengadakan percobaan campuran (trial mix) dengan
pengujiannya untuk tiap kelas beton dan telah menyerahkan keterangan lengkap
hasil percobaannya tentang mutu pekerjaan (factor kepadatan dan slump),
kekuatan dan berat jenis kepada Direksi untuk persetujuannya. Kontraktor tidak
boleh memulai pekerjaan pembetonan sebelum usul campuran tersebut
disetujui.
2. Kami akan membuat campuran percobaan untuk setiap klas beton dengan
memakai alat-alat yang sama yang akan dipakai di lapangan.
3. Campuran percobaan akan diijinkan, apabila kekuatan tekan dari Uji_silinder
yang diambil dari tiap kelas beton memenuhi syarat-syarat spesifikasi untuk
masing- masing kelas beton. Silinder harus dibuat dalam cetakan dengan
diameter 15 cm, tinggi 30 cm seperti yang disyaratkan dalam SKSNI T-15-1991-
03 atau standar lain yang setara atau lebih tinggi.
4. Paling tidak enam puluh (60) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan beton
permanen, kamiakan melaksanakan uji campuran untuk setiap masing-masing
kelas beton yang disyaratkan dibawah pengawasan dari Direksi, penyiapan
penggunaan agregat, campuran dan alat pencampur beton untuk pelaksanaan
pekerjaan. Uji beton akan dilaksanakan secara menerus sampai beton
memenuhi Spesifikasi Teknik.

Metode Pelaksanaan 46
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

Slump

Jumlah air yang dipergunakan dalam beton harus dikontrol agar tinggi slump tidak
melampaui ketentuan diatas. Penambahan air untuk mengencerkan beton yang sudah
mengalami hidrasi pada saat pengecoran tidak diperkenankan. Pemeriksaan slump
harus diambil setelah beton ditempatkan tetapi sebelum mengalami konsolidasi .

Standar pengujian

1. Kami selaku penyedia mengambil contoh beton untuk test silinder dari campuran
percobaan dan dari tempat pengecoran beton pada pekerjaan kemudian dirawat
seperlunya dan menyerahkan kepada Laboratorium yang disetujui untuk
diadakan pengujian sesuai yang diperintahkan.
2. Selama pengecoran ha rus selalu melakukan Slump Test pad a saat memulai
pengecoran. Test-test itu harus dilakukan berdasarkan SKSNI T-15-1991-03
atau standar lain yang setara atau lebih tinggi, kecuali ditentukan lain.
3. Membuat laporan berkala dengan format yang disetujui Direksi dan diserahkan
dalam rangkap 3 (tiga) dalam waktu tidak lebih dari 3 hari setelah pengetesan
dilaksanakan.

Penulangan

Persiapan

1. Fasilitas komunikasi antara lokasi pencampuran atau batching plant dengan


lokasi pengecoran harus disediakan dan merupakan tanggung jawab kami
selaku penyedia jasa.
2. Sebelum penuangan dilokasi pengecoran, semua permukaan dari areal kerja
dan pondasi dimana beton akan dituang, harus bersih dari minyak, lumpur,
bahan organik, serpihan kayu, bahan lain yang tidak diijinkan, puing, serpihan
batu atau material yang mudah hancur lainnya dengan menggunakan air
bertekanan atau cara lain yang lebih efektif yang di setujui oleh Direksi.
3. Seluruh permukaan dari acuan dan material yang menempel dan telah menjadi
kerak seperti adukan kering dari penuangan beton sebelumnya harus
dibersihkan seperti semua adukan disekitar atau berbatasan dengan beton yang
akan dituang’

Metode Pelaksanaan 47
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

4. Permukaan pondasi batuan harus dalam kondisi lembab seluruhnya sebelum


penuangan beton dan apabila terdapat genangan air harus dikeringkan.
Permukaan pondasi dari tanah atau pasir dan kerikil dimana akan dibeton akan
dituang harus bersih dari aliran air, serpihan kayu atau bahan lain yang tidak
diijinkan seperti dijelaskan diatas. Untuk pondasi tanah atau pasir dan kerikil,
pondasi harus dalam kondisi lembab sebelum penuangan beton.

PENCAMPURAN DAN PENAKARAN

1. Ketentuan Sifat-sifat Campuran


a) Seluruh beton yang digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kelecakan
( slump), kekuatan (strength), dan keawetan ( durabil ity) yang dibutu hkan
sebagaimana disyaratkan.
b) Bilamana pengujian beton pada umur yang lebih awal sebelum 28 hari
menghasilkan kuat beton di bawah kekuatan yang disyaratkan, maka
Penyedia Jasa tidak diperkenankan mengecor beton lebih lanjut sampai
penyebab dari hasil yang rendah tersebut dapat diketahui dengan pasti dan
sampai telah diambil tindakan-tindakan yang menjamin bahwa produksi beton
memenuhi ketentuan yang diisyaratkan dalam Spesifikasi.
c) Apabila kuat tekan beton berumur 28 hari tidak memenuhi ketentuan yang
disyaratkan, maka akan diambil tindakan mengikuti ketentuan menurut Pasal
7.1.6.3).i) dan Pasal 7.1.6.3).j)
d) Perbaikan atas pekerjaan beton yang tidak memenuhi ketentuan dapat
mencakup pembongkaran dan penggantian seluruh beton.
2. Penyesuaian Campuran
a) Penyesuaian Sifat Kelecakan (Workability)
Apabila sifat kelecakan pada beton dengan proporsi yang semula dirancang
sulit diperoleh, maka Penyedia Jasa boleh melakukan perubahan rancangan
agregat, dengan syarat dalam hal apapun kadar semen yang semula
dirancang tidak berubah, juga rasio air/semen yang telah ditentukan
berdasarkan pengujian yang menghasilkan kuat tekan yang memenuhi tidak
dinaikkan. Pengadukan kembali beton yang telah dicampur dengan cara
menambah air atau oleh cara lain tidak diizinkan.
Bahan tambahan (aditif) untuk meningkatkan sifat kelecakan hanya diijinkan
bila secara khusus telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

Metode Pelaksanaan 48
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

b) Penyesuaian Kekuatan
Bilamana beton tidak mencapai kekuatan yang disyaratkan, atas persetujuan
Direksi Pekerjaan kadar semen dapat ditingkatkan asalkan tidak melebihi
batas kadar semen maksimum karena pertimbangan panas hidrasi. Cara lain
dapat juga dengan menurunkan rasio air/semen dengan pemakaian bahan
tambahan jenis plasticizer yang berfungsi untuk meningkatkan kinerja
kelecakan adukan beton tanpa menambah air atau mengurangi penggunaan
air dalam campuran beton tanpa mengurangi kelecakan adukan beton.
c) Penyesuaian Untuk Bahan-bahan Baru
Perubahan sumber atau karakteristik bahan tidak boleh dilakukan tanpa
pemberitahuan tertulis kepada Direksi Pekerjaan. Bahan baru tidak boleh
digunakan sampai Direksi Pekerjaan menerima bahan tersebut secara tertulis
dan menetapkan proporsi baru berdasarkan atas hasil pengujian campuran
percobaan baru yang dilakukan oleh Penyedia Jasa.
d) Bahan Tambahan
Bila untuk penyesuaian campuran perlu menggunakan bahan tambahan,
maka dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan Pasal 7.1.2.5).b) dan
mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
3. Penakaran Bahan
a. Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya. Bila digunakan
semen kemasan dalam zak, kuantitas penakaran akan sedemikian
sehingga kuantitas semen yang digunakan adalah setara dengan satu
satuan atau kebulatan dari jumlah zak semen. Agregat akan diukur
beratnya secara terpisah. Ukuran setiap penakaran tidak boleh melebihi
kapasitas alat pencampur.
b. Untuk mutu beton fc’ > 20 Mpa atau K250 seluruh komponen bahan beton
harus ditakar menurut berat. Untuk mutu beton fc’ < 20 MPa atau K250
diizinkan ditakar menurut volume sesuai SNI 03-3976-1995. Bila digunakan
semen kemasan dalam zak, kuantitas penakaran akan sedemikian
sehingga kuantitas semen yang digunakan adalah setara dengan satu
satuan atau kebulatan dari jumlah zak semen. Agregat akan ditimbang
beratnya secara terpisah. Ukuran setiap penakaran tidak boleh melebihi
kapasitas alat pencampur.
c. Penakaran agregat dan air akan dilakukan dengan basis kondisi agregat

Metode Pelaksanaan 49
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

jenuh kering permukaan (JKP). Untuk mendapatkan kondisi agregat yang


jenuh kering permukaan dapat dilakukan dengan cara menyemprot
tumpukan agregat yang akan digunakan dengan air paling sedikit 12 (dua
belas) jam sebelum penakaran. Apabila agregat tidak dalam kondisi jenuh
kering permukaan, maka akan diadakan perhitungan koreksi penakaran
berat air dan agregat dengan menggunakan data resapan dan kadar air
agregat lapangan. Sedangkan apabila ditakar menurut volume, maka akan
memeperhitungkan faktor pengembangan (bulking factor) agregat halus
seperti ditunjukkan dalam Gambar 7.1.3.(1) spesifikasi teknis.
4. Pencampuran
a. Beton akan dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis dari
jenis dan ukuran yang disetujui sehingga dapat menjamin distribusi yang
merata dari seluruh bahan.
b. Pencampur akan dilengkapi dengan tangki air yang memadai dan alat ukur
yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan
dalam setiap penakaran.
c. Pertama-tama alat pencampur akan diisi dengan agregat dan semen yang
telah ditakar, dan selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air
ditambahkan.
d. Waktu pencampuran akan diukur pada saat air mulai dimasukkan ke dalam
campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan
sebelum waktu pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu
pencampuran untuk mesin berkapasitas 3⁄4 m3 atau kurang haruslah 1,5
menit; untuk mesin yang lebih besar waktu akan ditingkatkan 15 detik untuk
tiap penambahan 0,5 m3.
e. Bila tidak memungkinkan penggunaan mesin pencampur, Direksi Pekerjaan
dapat menyetujui pencampuran beton dengan cara manual, sedekat
mungkin dengan tempat pengecoran. Penggunaan pencampuran beton
dengan cara manual akan dibatasi pada beton non-struktural.

PELAKSANAAN DAN PENGECORAN

1. Penyiapan Tempat Kerja


 Peyedia Jasa harus membongkar struktur lama yang akan diganti dengan beton
yang baru atau yang harus dibongkar untuk dapat memungkinkan pelaksanaan

Metode Pelaksanaan 50
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

pekerjaan beton yang baru. Pembongkaran untuk dapat memungkinkan


pelaksanaan pekerjaan beton yang baru. Pembongkaran tersebut dilaksanakan
sesuai dengan syarat yang diisyaratkan dalam pasal seksi 7.15 dari spesifikasi.
 Seluruh telapak fondasi dan galian untuk pekerjaan beton harus dijaga agar
senantiasa kering dan beton tidak boleh dicor di atas tanah yang berlumpur atau
bersampah atau di dalam air. Atas persetujuan Direksi beton dapat dicor di
dalam air dengan cara dan peralatan khusus untuk menutup kebocoran seperti
pada dasarnya sumuran atau cofferdam.
 Direksi pekerjaan akan memeriksa seluruh galian yang disiapkan untuk fond asi
sebe lum meyetu jui pema sangan acuan atau ba ja yang atau pengecoran beton
dan dapat meminta Penyedia Jasa untuk melaksanakan pengujian penetrasi ke
dalam tanah keras, pengujian kepadatan atau penyelidikan lainya untuk
memastikan cukup tidaknya daya dukung dari tanah dibawah fondasi.
 Bila mana dijumpai kondisi tanah fondasi yang tidak memenuhi ketentuan,
penyedia jasa dapat diperintahkan untuk mengubah dimensi atau ke dalam dari
fondasi dan/atau menggali dan diganti bahan ditempat yang lunak mend apa
tkan tanah fondasi atau melakukan tindakan stabilisasi lainya sebagai man yang
diperintahkan oeh Direksi Pekerjaan.
2. Acuan
 Acuan dari tanah, bilamana disetujui oleh direksi pekerjaan, harus dibentuk dari
galian, dan sisi – sisi samping serta dasar harus dipangkas secara manual
sesuai dimensi yang diperlukan. Seluruh kotoran tanah yang lepas harus
dibuang sebelum pengecoran beton.
 Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan
yang kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama
pengecoran, pemadatan dan perawatan.
 Pengecoran yang tidak dapat deserut permukaannya akhir struktur yang tidak
terekpos, tetapi kayu yang diserut dengan tebal merata harus digunakan untuk
permukaan beton yang terekpos. Seluruh sudut – sudut tajam Acuan harus
dibulatkkan.
 Acuan dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak beton.
3. Pengecoran
 Peyedia Jasa memberitahukan Direksi Pekerjaan secara tertulis paling sedikit 24
jam sebelum memulai pengecoran beton, atau meneruskan pengecoran beton

Metode Pelaksanaan 51
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

bila mana pengecoran beton telah ditunda lebih dari 24 jam pemberitahuan haru
meliputi lokasi, kondisi pekerjaan, mutu beton dan tanggal serta waktu
pencampuran beton.
Direksi Pekerjaan akan memberi tanda terima atas pemberitahuan tersebut dan
akan memeriksa acuan , dan tulan gan dan dap at menge luarkan persetujuan
tertulis maupun tidak untuk dimulai pelaksanaan pekerjaan seperti yang
direncana kan. Peyedia Jasa tidak boleh melaksanakan pengecoran beton tanpa
persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan.
 Segera sebelum pengecoran beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air
atau diolesi minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meningalkan bekas.
 Tidak ada campuran beton yang boleh digunakan bila mana beton tidak dicor
sampai posisi akhir dalam cetakan dalam waktu 1 jam setelah pencampuran,
atau dalam waktu yang lebih pendek sebagai mana yang dapat diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan berdasarkan pengamatan karakteristik waktu waktu
pengerasan (Setting Time) semen yang digunakan, kecuali diberikan bahan
tambah (Aditif) untuk memperlambat proses pengerasan (Retarder) yang
disetujui Direksi Pekerjaan.
 Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan
konstruksi (Constructoin Joint) yag telah disetujui sebelum atau sampai
pekerjaan selesai.
 Beton harus dicor sedemikian rupa hingga terhindar dari segredasi partiker kasar
dan harus dari campuran. Beton harus dicor dalam cetakan sedekat mungkin
dengan yang dapat dicapai pada posisi akhir beton untuk mencegah pengaliran
yang tidak boleh melampaui satu meter dari tempat awal pengecoran.
 Bilamana beton dicor ke dalam acuan struktur yang memiliki bentuk yang rumit
dan penulangan yang rapat, maka beton harus dicor dalam lapisan – lapisan
horizontal dengan tebal tidak melampaui 15 cm. Untuk didinding beton, tinggi
pengecoran dapat 30 cm menerus sepanjang seluruh keliling struktur.
 Beton tidak boleh jatuh bebas kedalam cetakan dengan ketinggian 150 cm.
beton tidak boleh dicor langsung dalam air.
Bilamana beton dicor di dalam air dan pemompaan tidak dapat dilakukan dalam
waktu 48 jam setelah pengecoran, maka beton harus dicor dengan metode
Tremi atau metode drop-bottom-bucket, dimana bentuk dan jenis yang khusus
digunakan untuk tujuan ini harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi Pekerjaan.

Metode Pelaksanaan 52
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

Tremi harus kedap air dan mempunyai ukuran yang cukup sehingga
memungkinkan pengaliran beton. Tremi harus selalu diisi penuh selama
pengecoran. Bilamana aliran beton terlambat maka Tremi harus ditarik sedikit
dan sedikit dan diisi penuh terlebih dahulu sebelum pengecoran dilanjutkan.
 Pengecoran ha rus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa hingga campuran
beton yang telah dicor masih plastis sehingga dapat menyatu dengan campuran
beton yang baru.
 Bidang – bidang beton lama yang akan disambung dengan beton yang akan
dicor harus terlebih dahulu dikasarkan, dibersihkan dari bahan-bahan yang lepas
dan rapuh dan telah disiram dengan air hingga jenuh. Sesaaat sebelum
pengecoran beton baru ini, bidang bidang kontak beton lama harus disapu
dengan adukan semen dengan campuran yang sesuai dengan beton.
 Air tidak boleh dialirkan di atas atau dinaikkan ke permukaan pekerjaan beton
dalam waktu 24 jam setelah pengecoran.
4. Sambungan Konstruksi (Construktion Joint)
 Jadwal pengecoran beton yang berkaitan harus disiapkan untuk setiap jenis
struktur yang diusulkan dan Direksi Pekerjaan harus menyetujui lokasi
sambungan konstruksi pada jadwal tersebut, atau sambungan konstruksi
tersebut harus diletakkan seperti yang ditunjuk pada gambar. Sambungan
konstruksi tidak boleh ditempatkan pada pertemuaan elemen – elemen struktur
terkecuali diisyaratkan demikian.
 Sambungan konstruksi pada tembok sayap harus dihindari. Semua sambungan
konstruksi harus tegak lurus terhadap sumbu memanjang dan pada umumnya
harus diletakkan pada titik dengan geser minimum.
 Bila sambungan vertical diperlukan, baja tulangan harus menerus melewati
sambungan sedemikian rupa sehingga membuat struktur tetap monolit.
 Lidah alur harus disediakan pada sambungan konstruksi dengan kedalam paling
sedikit 4 cm untuk dinding, pelat dan antara telapak fondasi dan dinding. Untuk
pelat yang terletak di atas permukaan, sambungan konstruksi harus diletakkan
sedemikian sehingga pelat – pelat mempunyai luas tidak melampaui 40 m2
dengan dimensi yang lebih besar tidak melampaui 1,2kali dimensi yang lebih
kecil.
 Penyedia Jasa menyediakan pekerjaan dan bahan tambahan sebagai mana
yang diperlukan untuk membuat sambungan konstruksi tambahan bila mana

Metode Pelaksanaan 53
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

pekerjaan terpaksa mendadak harus dihentikan akibat hujan atau terhentinya


pemasokan beton atau penghentian pekerjaan oleh Direksi Pekerjaan .
5. Pemadatan

 Beton harus diangkut sedemikian rupa sehingga sampai di tempat


pengecoran masih sesuai dengan mutu yang ditentukan, kekentalannya
memenuhi dan tidak terjadi penambahan atau pengurangan apapun sejak
meninggalkan tempat adukan. Beton tidak diperbolehkan untuk dijatuhkan dari
ketinggian lebih dari 1.50 m, ketebalan adonan beton tiap penuangan tidak boleh
lebih dari 0.50 meter dan pengecoran harus dilaksanakan secara terus menerus
(tidak boleh berhenti) hingga mencapai batas sambungan yang ditetapkan.
 Pemadatan beton adalah pekerjaan yang penting dengan tujuan untuk
menghasilkan beton rapat air dengan ketepatan maximum. Pemadatan harus
dibantu dengan pemakaian mesin penggetar dari jenis tenggelam, tetapi tidak
mengakibatkan bergetarnya tulangan dan acuan. Jumlah dan jenis alat getar
yang tersedia untuk dipakai pada setiap masa pembetonan, harus dengan
persetujuan Direksi.
 Setiap lapisan beton harus segera dipadatkan dengan menggunakan peralatan
yang memadai agar beton mencapai kepadatan maksimum dan dapat menutup
semua permukaan dari acuan. Penuangan beton yang berikutnya tidak
diperkenankan untuk dituang hingga lapis sebelumnya merata secara
menyeluruh seperti yang disyaratkan.
 Secara umum beton harus dipadatkan dengan menggunakan vibrator yang
dijalankan dengan listrik atau tekanan udara Kecepatan operasinya paling tidak
5.000 getaran per menit ketika di benamkan ke dalam beton basah. Ujun g dari
pen ggetar (vibrator) di b enamkan ke dalam beton secara vertikal hingga 5 cm di
atas dasar.
 Alat pengetar mekanis yang digetarkan daridalam harus dari jenis pulsating
(berdenyut) dan harus mampu menghasilkan sekurang – kurangnya 5000
putaran per menit apabila digunakan pada beton yang mempunyai slump 2,5 cm
atau kurang, dengan radius daerah pengaturan tidak kurang dari 45 cm.
 Setiap alat penggetar mekanis dari dalamharusdimasukkan kedalam beton
basah secara vertical sedemikkian rupa yang baru dicor dan menghasilkan
kepadatan pada seluruh kedalaman pada bagian tersebut. Alat pengetar

Metode Pelaksanaan 54
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

kemudian harus ditarik pelan – pelan dan dimasukkan kembali pada posisi lain
tidak lebih dari 45 cm jaraknya. Alat pengetar tidak boleh berada pada suatu titik
lebih dari 30 detik, juga tidak boleh digunakan untuk memindahkan campuran
beton ke lokasi lain, serta tidak boleh menyentuh tulangan beton.
Jumlah Minimum Alat Pengetar Mekanis dari Dalam

6. Perawatan Beton
 Melindungi semua beton terhadap kerusakan atau efek berbahaya dalamkaitan
dengan pengeringan, pembebanan, goncangan atau getaran mendadak sampai
beton telah mempunyai kekerasan yang cukup. Bila perlu permukaan beton
harus dilindungi dari sinar matahari secara langsung paling tidak 3 hari setelah
pelaksanaan pengecoran.
 Semua beton akan dirawat dengan air secukupny. Bahan perawat beton dapat
digunakan apabila mendapat persetujuan Direksi.
 Perawatan beton dengan air akan di jaga dalam kondisi basah paling tidak 14
(empat belas) hari segera setelah pengecoran beton atau dilindungi dengan
material jenuh air atau dengan sistem dari pipa berlubang, semprotan air atau
metode lain yang disetujui oleh Direksi. Perawatan dilakukan secara menerus
(tidak sesaat) dalam kondisi basah, dengan ketentuan bahwa air yang digunakan
harus cukup bersih agar tidak menimbulkan noda yang mengganggu estetika
( beton ekspose).
 Sampai beton mengeras seluruhnya dalam waktu minimal 7 hari, Kontraktor
harus melindungi beton dari pengaruh jelek dari angin, matahari, suhu tinggi atau
rendah, perubahan suhu, pembebanan sebelum waktunya dan lendutan atau
tumbukan dan air tanah yang merusak.
 Permukaan beton bagian luar harus dijaga dibasahi terus menerus sesudah
dicor, tidak kurang dari 7 hari, untuk beton dengan semen Portland, atau 3 hari

Metode Pelaksanaan 55
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

untuk beton dengan semen yang cepat mengeras. Permukaan tersebut segera
setelah dibuka acuannya maka harus ditutup dengan karung goni yang dibasahi
atau pasir atau lain-lain bahan yang mungkin disetujui Direksi. Kontraktor harus
membuat perlengkapan khusus atas permintaan Direksi untuk perawatan dan
pembasahan yang dimaksud dengan sepan jang masa d ari 6 sampai 2 4 jam
sesudah pen gecoran beton.
 Perawatan beton dengan menggunakan air harus segera dijaga dalam keadaan
basah paling tidak selama 7 hari segera setelah pengecoran berlangsung,
dengan melindungi beton segera dengan air atau bahan lain dalam keadaan
basah atau menggunakan sistem pipa berlubang, alat penyemprot atau metode
lain yang telah disetujui oleh Direksi, yang akan melindungi seluruh permukaan
beton secara menerus (tidak sesaat) dalam keadaan basah, Air untuk merawat
beton harus dijaga untuk mencegah terbentuknya noda pada permukaan beton
secara permanen.

PENGERJAAN AKHIR

1. Pembongkaran Acuan
a. Acuan tidak boleh dibongkar dari bidang vertikal, dinding, kolom yang tipis dan
struktur yang sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton. Cetakan yang
ditopang oleh perancah di bawah pelat, balok, gelagar, atau struktur busur, tidak
boleh dibongkar hingga pengujian menunjukkan bahwa paling sedikit 85 % dari
kekuatan rancangan beton telah dicapai.
b. Untuk memungkinkan pengerjaan akhir, acuan yang digun akan un tuk pekerjaan
ornamen, sandaran (railing), dinding pemisah (parapet), dan permukaan vertical
yang terekspos harus dibongkar dalam waktu paling sedikit 9 jam setelah
pengecoran dan tidak lebih dari 30 jam, tergantung pada keadaan cuaca.
2. Permukaan (Pengerjaan Akhir Biasa)

a. Terkecuali diperintahkan lain, permukaan beton akan dikerjakan segera setelah


pembongkaran acuan. Seluruh perangkat kawat atau logam yang telah
digunakan untuk memegang cetakan, dan cetakan yang melewati badan beton,
akan dibuang atau dipotong kembali paling sedikit 2,5 cm di bawah permukaan
beton. Tonjolan mortar dan ketidakrataan lainnya yang disebabkan oleh
sambungan cetakan akan dibersihkan.

Metode Pelaksanaan 56
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

b. Direksi Pekerjaan akan memeriksa permukaan beton segera setelah


pembongkaran acuan dan dapat memerintahkan penambalan atas
kekurangsempurnaan minor yang tidak akan mempengaruhi struktur atau fungsi
lain dari pekerjaan beton. Penambalan akan meliputi pengisian lubang- lubang
kecil dan lekukan dengan adukan semen.
c. Bilamana Direksi Pekerjaan menyetujui pengisian lubang besar akibat keropos,
pekerjaan akan dipahat sampai ke bagian yang utuh (sound), membentuk
permukaan yang tegak lurus terhadap permukaan beton. Lubang akan dibasahi
dengan air dan adukan semen acian (semen dan air, tanpa pasir) akan dioleskan
pada permukaan lubang. Lubang selanjutnya diisi dan ditumbuk dengan adukan
yang kental yang terdiri dari satu bagian semen dan du a ba gian pasir, yang
akan dibua t menyu sut sebe lumnya deng an mencampurnya kira-kira 30 menit
sebelum dipakai.
3. Permukaan (Pekerjaan Akhir Khusus)

Permukaan yang terekspos akan diselesaikan dengan pekerjaan akhir berikut ini, atau
seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan :

a. Bagian atas pelat, kerb, permukaan trotoar, dan permukaan horizontal lainnya
sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, akan digaru dengan mistar
bersudut untuk memberikan bentuk serta ketinggian yang diperlukan segera
setelah pengecoran beton dan akan diselesaikan secara manual sampai halus
dan rata dengan menggerakkan perata kayu secara memanjang dan melintang,
atau oleh cara lain yang cocok, sebelum beton mulai mengeras.
b. Perataan permukaan horisontal tidak boleh menjadi licin, seperti untuk trotoar,
akan sedikit kasar tetapi merata dengan penyapuan, atau cara lain sebagaimana
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, sebelum beton mulai mengeras.
c. Permukaan bukan horisontal yang nampak, yang telah ditambal atau yang masih
belum rata akan digosok dengan batu gurinda yang agak kasar (medium),
dengan menempatkan sedikit adukan semen pada permukaannya. Adukan
terdiri dari semen dan pasir halus yang dicampur sesuai dengan proporsi yang
digunakan untuk pengerjaan akhir beton. Penggosokan akan dilaksanakan
sampai seluruh tanda bekas acuan, ketidakrataan, tonjolan hilang, dan seluruh
rongga terisi, serta diperoleh permukaan yang rata. Pasta yang dihasilkan dari
penggosokan ini akan dibiarkan tertinggal di tempat.

Metode Pelaksanaan 57
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

4. Perawatan Dengan Pembasahan


a. Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini,
temperatur yang terlalu panas, dan gangguan mekanis. Beton akan dijaga agar
kehilangan kadar air yang terjadi seminimal mun gkin dan diperoleh temperatur
yang relatif tetap dalam waktu yang ditentukan untuk menjamin hidrasi yang
sebagaimana mestinya pada semen dan pengerasan beton.
b. Beton akan dirawat, sesegera mungkin setelah beton mulai mengeras, dengan
menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air. Lembaran bahan
penyerap air ini yang akan dibuat jenuh dalam waktu paling sedikit 3 hari. Semua
bahan perawat atau lembaran bahan penyerap air akan dibebani atau diikat ke
bawah untuk mencegah permukaan yang terekspos dari aliran ud ara.
c. Bilamana digunakan acuan kayu, acuan tersebut akan dipertahankan basah
pada setiap saat sampai dibongkar, untuk mencegah terbukanya sambungan -
sambungan dan pengeringan beton. Lalu lintas tidak boleh diperkenankan
melewati permukaan beton dalam 7 hari setelah beton dicor atau setelah beton
mencapai kekuatan minimum yang disyaratkan.
d. Lantai beton sebagai lapis aus akan dirawat setelah permukaannya mulai
mengeras dengan cara ditutup oleh lapisan pasir lembab setebal 5 cm paling
sedikit selama 21 hari atau setelah beton mencapai kekuatan minimum yang
disyaratkan.
e. Beton yang dibuat dengan semen yang mempunyai sifat kekuatan awal yang
tinggi atau beton yang dibuat dengan semen biasa yang ditambah bahan
tambahan (aditif), akan dibasahi sampai kekuatanya mencapai 70 % dari
kekuatan rancangan beton berumur 28 hari atau setelah beton mencapai
kekuatan minimum yang disyaratkan.

PENGENDALIAN MUTU DILAPANGAN

1. Penerimaan Bahan
Bahan yang diterima (air, semen, agregat dan bahan tambahan bila diperlukan)
akan diperiksa oleh pengawas penerimaan bahan dengan mengecek/memeriksa
bukti tertulis yang menunjukkan bahwa bahan-bahan tersebut telah sesuai dengan
ketentuan persyaratan bahan pada Butir 7.1.2.
Apabila ba han-b aha n yang dibu tuh kan jumlahn ya cukup banya k deng an
pengiriman yang terus menerus, maka dengan perintah Direksi Pekerjaan, untuk

Metode Pelaksanaan 58
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

agregat kasar dan agregat halus Penyedia Jasa akan melakukan pengujian bahan
secara berkala selama pelaksanaan dengan interval maksimum 1000 m3 untuk
gradasi dan maksimum 5000 m3 untuk abrasi, sedangkan untuk bahan semen
dengan interval setiap maksimum pengiriman 300 ton. Tetapi apabila menurut
Direksi Pekerjaan terdapat indikasi perubahan mutu atau sifat bahan yang akan
digunakan, maka Penyedia Jasa akan segera melakukan pengujian bahan kembali
sebelum bahan tersebut digunakan.
2. Pengujian Untuk Kelecakan (Workability)
Satu pengujian "slump", atau lebih sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan, akan dilaksanakan pada setiap adukan beton yang dihasilkan dan
dilakukan sesaat sebelum pengecoran, dan pengujian akan dianggap belum
dikerjakan terkecuali disaksikan oleh Direksi Pekerjaan atau wakilnya. Campuran
beton yang tidak memenuhi ketentuan kelecakan seperti yang diusulkan tidak boleh
digun akan pada pekerjaan , terkecuali bila Direksi Pekerjaan dalam beberapa hal
menyetujui penggunaannya secara terbatas dan secara teknis mutu beton tetap bisa
dijaga. Kelecakan (workability) dan tekstur campuran akan sedemikian rupa
sehingga beton dapat dicor pada pekerjaan tanpa membentuk rongga, celah,
gelembung udara atau gelembung air, dan sedemikian rupa sehingga pada saat
pembongkaran acuan diperoleh permukaan yang rata, halus dan padat.
3. Pengujian Kuat Tekan
a. Penyedia Jasa akan mendapatkan sejumlah hasil pengujian kuat tekan benda uji
beton dari pekerjaan beton yang dilaksanakan. Setiap hasil adalah nilai rata-rata
dari dua nilai kuat tekan benda uji dalam satu set benda uji (1 set=3 buah benda
uji), yang selisih nilai antara keduanya ≥ 5% untuk satu umur, untuk setiap kuat
tekan beton dan untuk setiap jenis komponen struktur yang dicor terpisah pada
tiap hari pengecoran.
b. Untuk keperluan pengujian kuat tekan beton, Penyedia Jasa akan menyediakan
benda uji beton berupa silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm
atau kubus 150 x 150 x 150 mm, dan akan dirawat sesuai dengan SNI 03-4810-
1998. Benda uji tersebut akan dicetak bersamaan dan diambil dari beton yang
akan dicorkan, dan kemudian dirawat sesuai dengan perawatan yang dilakukan
di laboratorium.
c. Untuk keperluan evaluasi mutu beton sebagai dasar pembayaran akan
menggunakan data hasil uji kuat tekan beton sesuai dengan umur yang

Metode Pelaksanaan 59
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

ditetapkan dalam Kontrak. Hasil-hasil pengujian pada umur yang selain dari yang
ditetapkan dalam Kontrak hanya boleh digunakan untuk keperluan selain dari
tujuan evaluasi mutu beton sebagai dasar pembayaran. Nilai-nilai perbandingan
kekuatan yang digunakan untuk keperluan ini akan disesuaikan dengan grafik
perkembangan kuat tekan campuran sebagai fungsi waktu.
d. Untuk pencampuran secara manual, maka pada pekerjaan beton dengan jumlah
masing masing mutu beton ≥ 60 m2 akan diperoleh satu hasil uji untuk setiap
maksimum 5 m3 beton pada interval yang kira-kira sama, dengan minimum satu
hasil uji tiap hari. Dalam segala hal jumlah hasil pengujian tidak boleh kurang
dari empat hasil untuk masing-masing umur. Apabila pekerjaan beton mencapai
jumlah ≥ 60 m2, maka untuk setiap maksimum 10 m3 beton berikutnya setelah
jumlah 60 m3 tercapai akan diperoleh satu hasil uji.
e. Untuk pengecoran hasil produksi ready mix, maka pada pekerjaan beton dengan
jumlah masing-masing mutu ≥ 60 m3 akan diperoleh satu hasil uji untuk setiap
maksimum 15 m3 beton pada interval yang kira-kira sama, dengan minimum
satu hasil uji tiap hari. Dalam segala hal jumlah hasil pengujian tidak boleh
kurang dari empat. Apabila pekerjaan beton mencapai jumlah ≥ 60 m3, maka
untuk setiap maksimum 20 m3 beton berikutnya setelah jumlah 60 m3 tercapai
akan diperoleh satu hasil uji.
f. Seluruh beton yang digun akan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat tekan
yang disyaratkan dalam Tabel 7.1.6.(1) atau yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan .

Metode Pelaksanaan 60
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

g. Kuat tekan karakteristik beton diperoleh dengan rumus sebagai berikut :

Fck = Kuat tek an karaster istik beton


Fcm = Kuat tekan rata – rata beton
Fci = Nilai Hasil Pengujian

N = Jumlah Hasil

Metode Pelaksanaan 61
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

S = Standar deviasi

K = 1,645 untuk tingkat kepercayaan 95 %

h. Mutu beton dan mutu pelaksanaan dianggap memenuhi syarat, apabila dipenuhi
syarat-syarat berikut :
 Tidak boleh lebih dari 5% ada di antara jumlah minimum (20 atau 30)
nilaihasil pemeriksaan benda uji berturut-turut terjadi kurang dari fc’ atau σ’bk.
 Apabila setelah selesai pengecoran seluruhnya untuk masing-masing mutu
beton dapat memenuhi fck σ (fcm – 1,645.S) atau σ bk σ (σ bm – 1,645 S)
 Jika benda uji yang terkumpul kurang dari jumlah minimum yang telah
ditentukan, maka nilai standar deviasi (S) harus ditingkatkan dengan factor
modifikasi yang diberikan dalam Tabel 7.1.6.(2)
 Apabila setelah selesai pengecoran beton seluruhnya untuk masing-masing
mutu beton terdapat jumlah benda uji kurang dari minimum, maka apabila
tidak dinilai dengan cara evaluasi menurut dalil-dalil matematika statistik yang
lain, tidak boleh ataupun nilai rata-rata dari 4 hasil pemeriksaan benda uji
berturut-turut, fcm,4 terjadi kurang dari (fc’ + 0,82.Sr), di mana Sr = deviasi
standar rencana.
 Selisih antara nilai tertinggi dan terendah di antara 4 hasil pemeriksaan
benda uji berturut-turut tidak boleh lebih besar dari 4,3.Sr.
i. Bila dari hasil perhitungan dengan kuat tekan menunjukkan bahwa kapasitas
daya dukung struktur kurang dari yang disyaratkan, maka apabila pengecoran
belum selesai, pengecoran akan segera dihentikan dan dalam waktu singkat
akan diadakan pengujian tambahan yang tidak merusak (non- destructive)
menggunakan alat seperti palu beton (rebound hammer) atau pengujian beton
inti (core drilling) pada daerah yang diragukan berdasarkan aturan pengujian
yang berlaku. Dalam hal dilakukan pengambilan beton inti,akan diambil minimum
3 (tiga) buah benda uji pada tempat-tempat yang tidak membahayakan struktur
dan atas persetujuan Direksi Pekerjaan. Tidak boleh ada satupun dari benda uji
beton inti mempunyai kekuatan kurang dari 0,75fc’. Apabila dari pengujian tidak
merusak menggunakan alat seperti palu beton diperoleh suatu nilai kekuatan
tekan beton karakteristik, atau kuat tekan rata-rata dari pengujian beton inti yang
tidak kurang dari 0,85fc’, maka bagian konstruksi tersebut dapat dianggap
memenuhi syarat dan pekerjaan yang dihentikan dapat dilanjutkan kembali.

Metode Pelaksanaan 62
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

Dalam hal ini, perbedaan umur beton saat pengujian terhadap umur beton yang
disyaratkan untuk penetapan kuat tekan be ton perlu diperhitun gkan dan
dilakukan koreksi dalam menetapkan kuat tekan beton yang dihasilkan.
j. Apabila dari hasil pengujian yang ditentukan dalam Pasal 7.1.6.3) diperoleh hasil
yang tidak memenuhi syarat, maka Penyedia Jasa akan mengadakan percobaan
beban langsung dengan penuh keahlian. Apabila dari percobaan ini diperoleh
suatu hasil nilai kekuatan beton yang mencapai tidak kurang dari 0,70 fc’, maka
bagian konstruksi tersebut dapat dianggap memenuhi syarat. Tetapi apabila
hasilnya tidak mencapai nilai tersebut, maka bagian konstruksi yang bersang
kutan hanya dapa t diper tahankan dan pekerjaan yang dihentikan dapat
dilanjutkan kembali setelah dipenuhi salah satu dari kedua tindakan berikut :
 meng ada kan perubaha n-p erub aha n pada rencana semula sehingga
pengaruh beban pada konstruksi tersebut dapat dikurangin;
 mengadakan perkuatan-perkuatan pada bagian konstruksi tersebut dengan
cara yang dapat dipertanggung jawabkan;
Apabila kedua tindakan di atas tidak dapat dilaksanakan, maka dengan
perintah dari Direksi Pekerjaan, Penyedia Jasa akan segera membongkar
beton dari konstruksi tersebut.

BETON STRUKTUR, FC’20 MPa


Pencampuran semen, pasir, batu pecah yang diangkut dengan menggunak wheel
loader dan dalam pencampuran dilakukan dengan menambah air dengan komposisi
yang disesuaikan dengan Mix Design Laboratorium, proses pencampuran tersebut

Metode Pelaksanaan 63
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

dikerjakan di lokasi tempat Batching Plant dibangun, dan kemudian hasil pencampuran
diangkut ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan concrete mixer truck. Setelah itu
beton dituangkan/dicorkan ke dalam cetakan / bekisting Lantai Jembatan, Deck Slab,
Difragma yang telah dibuat sedemikian rupa dimana rakitan tulangan beton sudah
terpasang rapi dan telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Bersamaan dengan proses
pen gecoran dilakukan pemadatan den gan cara menggetarkan dengan menggunakan
alat internal Concrete Vibrator. Dan jika lokasi penuangan beton tidak seposisi dengan
letak Truck Mixer dilakukan dengan alat tambahan Concrete Pump Truck yang diseting
sedemikian rupa sehingga mencapai titik pengecoran dan dibantu dengan alat bantu
lainnya.

Pekerjaan beton ini terdiri dari suatu campuran yang sebanding antara semen, air, dan
agregat bergradasi. Untuk mencapai beton yang kuat dengan keawetan yang optimum,
volume air yang dimasukkan kedalam mesin pencampur beton, campuran
dipertahankan sampai jumlah minimum untuk memudahkan pekerjaan selama
pencampuran. Air yang digunakan adalah air yang telah disetujui oleh pihak Direksi
Teknik. Acuan dari kayu yang tidak serut permukaannya dapat digunakan untuk
permukaan akhir struktur yang tidak terakspos, tetapi kayu diserut dengan tebal yang
merata akan digunakan untuk permukaan beton yang terekspos. Bekisting akan
dibongkar dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat menjamin keselamatan penuh
atas struktur-struktur yang dicetak.

Langkah terakhir segera setelah pelaksanaan pengecoran selesai maka dilakukan proses
perawatan beton (curing) dengan cara menutup permukaan dengan karung basah /
terpal dan terus menjaga agar karung-karung tersebut selalu basah sampai minimum
umur beton mencapai 7 hari.

Sambungan Beton

Letak sambungan-sambungan beton dapat diusulkan kepada Direksi untuk disetujui

Metode Pelaksanaan 64
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

sebelum mulai dengan pengecoran. Sambungan harus ditempatkan sedemikian rupa


sehingga pengaruh penyusutan sangat kecil. Dalam kasus pekerjaan beton panjang
atau luas maka Kontraktor harus mengatur rencana pelaksanaan sedemikian rupa
sehingga sebelum beton baru dicorkan menyambung yang lama, beton sudah berumur
4 minggu. Sambungan beton harus rapat air dan lurus dengan acuan yang kaku dan
dan sejauh mungkin diletakkan pada tempat dengan gaya lintang/geser yang terkecil.
Sebelum pengecoran di samping beton yang sudah mengeras, beton yang lama harus
dibersihkan serta bebas dari buih semen. Kecuali diperintahkan lain oleh Direksi, ukuran
blok beton dibatasi vertikal tidak lebih dari 1,0 m dan mendatar maksimum 7,0 m, atau
volume pengecoran maksimum 49 m2.

Pekerjaan curing beton (perawatan mutu beton)

Setelah pengecoran selesai dilaksanakan, untuk menjaga mutu beton yang dihasilkan,
perawatan mutu beton juga harus dilaksanakan yaitu dengan cara membasahi
permukaan beton dengan air.

Metode Kerja

Pekerjaan ini terdiri dari pemasokan dan pemasangan sambungan lantai yang terbuat
dari logam atau elastomer, dan setiap bahan pengisi dan penutup untuk sambungan
antar struktur harus sesuai dengan gambar dan sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi.

Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan dan pemasangan landasan logam atau elastomerik
untuk menopang gelagar atau pelat seperti yang ditunjukkan pada gambar atau
spesifikasi yang disyaratkan.

Uraian Pekerjaan

a. Yang dimaksud dengan beton adalah campuran antara semen portland atau
semen hidraulik yang setara, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau

Metode Pelaksanaan 65
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

tanpa bahan tambahan membentuk massa padat.


b. Pekerjaan yang diatur dalam seksi ini, mencakup pelaksanaan seluruh struktur
beton bertulang, beton tanpa tulangan, beton prategang, beton pracetak dan
beton untuk struktur baja komposit, sesuai dengan spesifikasi dan gambar
rencana atau sebagaimana yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
c. Mutu beton yang digunakan pada masing-masing bagian dari pekerjaan, seperti
yang ditunjukkan dalam gambar rencana atau sebagaimana diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan .

Jaminan Mutu
Mutu bahan yang dipasok dari campuran yang dihasilkan dan cara kerja serta hasil
akhir akan dipantau dan dikendalikan seperti yang disyaratkan dalam Standar Rujukan
dalam Pasal 7.1.1.6) pada Spesifikasi Teknis.

a. Penyedia Jasa akan mengirimkan contoh dari seluruh bahan yang hendak digunakan
dengan data pengujian yang memenuhi seluruh sifat bahan yang disyaratkan dalam
Pasal 7.1.2 dari Spesifikasi Teknis.
b. Penyedia Jasa akan mengirimkan rancangan campuran (mix design) untuk masing-
masing mutu beton yang akan digunakan sebelum pekerjaan pengecoran beton
dimulai, lengkap dengan hasil pengujian bahan dan hasil pengujian percobaan
campuran beton di laboratorium berdasarkan kuat tekan beton untuk umur 7 dan 28
hari, kecuali ditentukan untuk umur-umur yang lain oleh Direksi Pekerjaan. Proporsi
bahan dan berat penakaran hasil perhitungan akan memenuhi kriteria teknis utama,
yaitu kelecakan (workability), kekuatan (strength), dan keawetan (durability).
c. Campuran Percobaan
Sebelum dilakukan pengecoran, Penyedia Jasa akan membuat campuran percobaan
menggunakan proporsi campuran hasil rancangan campuran serta bahan yang
diusulkan, dengan disaksikan oleh Direksi Pekerjaan, yang menggunakan jenis
instalasi dan peralatan yang sama seperti yang akan digunakan untuk pekerjaan

Metode Pelaksanaan 66
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

(serta sudah memperhitungkan waktu pengangkutan dll). Dalam kondisi beton


segar, adukan beton akan memenuhi syarat kelecakan (nilai slump) yang telah
ditentukan. Pengujian kuat tekan beton umur 7 hari dari hasil campuran percobaan
akan mencapai kekuatan minimum 90% dari nilai kuat tekan beton rata-rata yang
ditargetkan dalam rancangan campuran beton (mix design) umur 7 hari. Bilamana
hasil pengujian beton berumur 7 hari dari campuran percobaan tidak menghasilkan
kuat tekan beton yang disyaratkan, maka Penyedia Jasa akan melakukan
penyesuaian campuran dan mencari penyebab ketidak sesuaian tersebut, dengan
meminta saran tenaga ahli yang kompeten di bidang beton untuk kemudian
melakukan percobaan campuran kembali sampai dihasilkan kuat tekan beton di
lapangan yang sesuai dengan persyaratan. Bilamana percobaan campuran beton
telah sesuai dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka Penyedia Jasa boleh
melakukan pekerjaan pencampuran beton sesuai dengan Formula Campuran Kerja
(Job Mix Formula, JMF) hasil percobaan campuran.
d. Penyedia Jasa akan mengirim Gambar detil untuk seluruh perancah yang akan
digunakan, dan akan memperoleh persetujuan dari Direksi Pekerjaan sebelum setiap
pekerjaan perancah dimulai.
e. Penyedia Jasa akan memberitahu Direksi Pekerjaan secara tertulis paling sedikit 24
jam sebelum tanggal rencana mulai melakukan pencampuran atau pengecoran
setiap jenis beton.

Penyimpanan dan Perlindungan Bahan

Cara penyimpanan semen akan mengikuti ketentuan sebagai berikut :

a. Semen disimpan di ruangan yang kering dan tertutup rapat.


b. Semen ditumpuk dengan jarak setinggi minimum 30 cm dari lantai ruangan,
tidak menempel/melekat pada dinding ruangan dan tinggi timbunan maksimum 8
zak semen.
c. Tumpukan zak semen disusun sedemikian rupa sehingga tidak terjadi perputaran

Metode Pelaksanaan 67
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

udara di antaranya, dan mudah untukdiperiksa.


d. Semen dari berbagai jenis/merek disimpan secara terpisah.
e. Semen yang baru datang tidak boleh ditumpuk di atas tumpukan semen yang
sudah ada dan penggunaannya akan dilakukan menurut urutan pengiriman.
f. Apabila semen telah disimpan lebih dari 2 (dua) bulan, maka sebelum digunakan
harus diperiksa terlebih dahulu bahwa semen tersebut masih memenuhi syarat.

Kondisi Tempat Kerja

Penyedia Jasa akan menjaga temperatur semua bahan, terutama agregat kasar,
dengan temperatur pada tingkat yang serendah mungkin dan harus dijaga agar selalu
di bawah 30oC sepanjang waktu pengecoran. Sebagai tambahan, Penyedia Jasa tidak
boleh melaku- kan pengecoran bilamana :

a. Tingkat penguapan melampaui 1,0 kg/m2/jam sesuai dengan petunjuk Gambar


7.1.1.(1), pada Spesifikasi Teknis.
b. Lengas nisbi dari udara kurang dari 40 %.
c. Tidak diijinkan oleh Direksi Pekerjaan, selama turun hujan atau bila udara penuh
debu atau tercemar.

Perbaikan Atas Pekerjaan Beton Yang Tidak Memenuhi Ketentuan

a. Perbaikan atas pekerjaan beton yang tidak memenuhi kriteria toleransi


yangdisyaratkan dalam Pasal 7.1.1.5), atau yang tidak memiliki permukaan akhir
yang memenuhi ketentuan, atau yang tidak memenuhi sifat-sifat campuran yang
disyaratkan dalam Pasal 7.1.3.1), spesifikasi teknis, akan mengikuti petunjuk
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan dapat meliputi :
i. Perubahan proporsi campuran beton untuk sisa pekerjaan yang belum
dikerjakan;
ii. Tambahan perawatan pada bagian struktur yang hasil pengujiannya gagal;
iii. Perkuatan atau pembongkaran menyeluruh dan penggantian bagian

Metode Pelaksanaan 68
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

pekerjaan yang dipandang tidak memenuhi ketentuan;


b. Bilamana terjadi perbedaan pendapat dalam mutu pekerjaan beton atau adanya
keraguan dari data pengujian yang ada, Direksi Pekerjaan dapat meminta
Penyedia Jasa melakukan pengujian tambahan yang diperlukan untuk menjamin
bahwa mutu pekerjaan yang telah dilaksanakan dapat dinilai dengan adil. Biaya
pengujian tambahan tersebut akan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
c. Perbaikan atas pekerjaan beton yang retak atau bergeser yang diakibatkan oleh
kelalaian Penyedia Jasa merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa dan akan
dilakukan dengan biaya sendiri. Penyedia Jasa tidak bertanggung jawab atas
kerusakan yang timbul berasal dari bencana alam yang tidak dapat dihindarkan,
asalkan pekerjaan yang rusak tersebut telah diterima dan dinyatakan oleh Direksi
Pekerjaan secara tertulis telah selesai.

BAHAN

1. Semen
a. Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen Portland tipe I,
II, III, IV, dan V yang memenuhi SNI 15-2049-2004 tentang Semen Portland.
b. Semen tipe IA (Semen Portland tipe I dengan air-entraining agent ), IIA (Semen
Portland tipe II dengan air-entraining agent), IIIA (Semen Porgtland tipe III
dengan air-entraining agent), PPC (Portland Pozzolan Cement), dan PCC
(Portland Composite Cement) dapat digunakan apabila diizinkan oleh Direksi
Pekerjaaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia Jasa akan
mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan merek semen
yang digunakan.
c. Di dalam satu proyek hanya dapat digunakan satu merek semen, kecuali jika
diizinkan oleh Direksi Pekerjaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia
Jasa akan mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan merek
semen yang digun akan.

Metode Pelaksanaan 69
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

2. A i r
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya bersih,
dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau
organik. Air diuji sesuai dengan; dan akan memenuhi ketentuan dalam SNI 036817-
2002 tentang Metode pengujian mutu air untuk digunakan dalam beton. Apabila
timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulkan dan karena sesuatu sebab
pengujian air seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka akan diadakan
perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen dan pasir standar dengan
memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air murni hasil sulingan. Air yang
diusulkan dapat digunakan apabila kuat tekan mortar dengan air tersebut pada
umur 7 (tujuh) hari dan 28 (dua puluh delapan) hari mempunyai kuat tekan
minimum 90% dari kuat tekan mortar dengan air suling untuk periode umur yang
sama. Air yang diketahui dapat diminum dapat digunakan.
3. Agregat
a. Ketentuan Gradasi Agregat
 Gradasi agregat kasar dan halus akan memenuhi ketentuan yang diberikan
dalam Tabel 7.1.2.(1) spesifikasi teknis, tetapi atas persetujuan Direksi
Pekerjaan, bahan yang tidak memenuhi ketentuan gradasi tersebut masih dapat
digunakan apabila memenuhi sifat-sifat campuran yang disyaratkan dalam Butir
7.1.1.7) dan 7.1.3.1) spesifikasi teknis yang dibuktikan oleh hasil campuran
percobaan.
 Agregat kasar akan dipilih sedemikian rupa sehingga ukuran agregat terbesar
tidak lebih dari 3⁄4 jarak bersih minimum antara baja tulangan atau antara baja
tulangan dengan acuan, atau celah-celah lainnya dimana beton harus dicor.
b. Sifat-sifat Agregat
 Agregat yang digunakan bersih, keras, kuat yang diperoleh dari pemecahan batu
atau koral, atau dari penyaringan dan pencucian (jika perlu) kerikil dan pasir
sungai.
 Agregat bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukkan oleh pengujian SNI

Metode Pelaksanaan 70
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

03- 2816-1992 tentang Metode pengujian kotoran organik dalam pasir untuk
campuran mortar dan beton, dan harus memenuhi sifat-sifat lainnya yang
diberikan dalam Tabel 7.1.2.(2) spesifikasi teknis, bila contoh-contoh diambil dan
diuji sesuai dengan prosedur yang berhubungan.
 Agregat bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukkan oleh pengujian SNI
03- 2816-1992 tentang Metode pengujian kotoran organic dalam pasir untuk
campuran.
4. Bahan Tambah
Yang digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan kinerja beton dapat berupa
bahan kimia, bahan mineral atau hasil limbah yang berupa serbuk pozzolanik
sebagai bahan pengisi pori dalam campuran beton.
a) Bahan kimia
Bahan tambahan yang berupa bahan kimia ditambahkan dalam campuran beton
dalam jumlah tidak lebih dari 5% berat semen selama proses pengadukan atau
selama pelaksanaan pengadukan tambahan dalam pengecoran beton. Ketentuan
mengenai bahan tambahan ini harus mengacu pada SNI 03-2495-1991.
Untuk tujuan peningkatan kinerja beton segar, bahan tambahan campuran beton
dapat digunakan untuk keperluan-keperluan : meningkatkan kinerja kelecakan
adukan beton tanp a menamb ah air; mengu rangi penggu naan air dalam
campura n be ton tanp a mengurangi kelecakan; mempercepat pengikatan
hidrasi semen atau pengerasan beton; memperlambat pengikatan hidrasi semen
atau pengerasan beton; meningkatkan kinerja kemudahan pemompaan beton;
mengurangi kecepatan terjadinya kehilangan slump (slump loss); mengurangi
susut beton atau memberikan sedikit pengembangan volume beton (ekspansi);
mengurangi terjadinya bliding (bleeding); mengurangi terjadinya segregasi.
Untuk tujuan peningkatan kinerja beton sesudah mengeras, bahan tambahan
campuran beton bisa digunakan untuk keperluan-keperluan : meningkatkan
kekuatan beton (secara tidak langsung); meningkatkan kekuatan pada beton
muda; mengurangi atau memperlambat panas hidrasi pada proses pengerasan

Metode Pelaksanaan 71
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

beton, terutama untuk beton dengan kekuatan awal yang tinggi; meningkatkan
kinerja pengecoran beton di dalam air atau di laut; meningkatkan keawetan
jangka panjang beton; meningkatkan kekedapan beton (mengurangi
permeabilitas beton); mengendalikan ekspansi beton akibat reaksi alkali agregat;
meningkatkan daya lekat antara beton baru dan beton lama; meningkatkan daya
lekat antara beton dan baja tulangan; meningkatkan ketahanan beton terhadap
abrasi dan tumbukan.
Apabila menggunakan bahan tambahan yang dapat menghasilkan gelembung
udara, maka gelembung udara yang dihasilkan tidak boleh lebih dari 5%.
Penggunaan jenis bahan tambahan kimia untuk maksud apapun harus
berdasarkan hasil pengujian laboratorium yang menyatakan bahwa hasilnya
sesuai dengan persyaratan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
b) Mineral
Mineral yang berupa bahan tambahan atau bahan limbah dapat berbentuk abu
terbang (fly ash), pozzolan, mikro silica atau silica fume. Apabila digunakan
bahan tambahan berupa abu terbang, maka bahan tersebut harus sesuai dengan
standar spesifikasi yang ditentukan dalam SNI 03-2460-1991 tentang Spesifikasi
abu terbang sebagai bahan tambahan untuk campuran beton.
Penggunaan jenis bahan tambahan mineral untuk maksud apapun harus
berdasarkan ha sil pen gujian laboratorium yang menya takan bahwa hasilnya
sesuai deng an persyaratan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

PENCAMPURAN DAN PENAKARAN

1) Ketentuan Sifat-sifat Campuran


a) Seluruh beton yang digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi (slump ),
kekuatan (strength), dan keawetan ( durabili ty ) yang dibutu hkan
sebagaimana disyaratkan.
b) Bilamana pengujian beton pada umur yang lebih awal sebelum 28 hari

Metode Pelaksanaan 72
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

menghasilkan kuat beton di bawah kekuatan yang disyaratkan, maka


Penyedia Jasa tidak diperkenankan mengecor beton lebih lanjut sampai
penyebab dari hasil yang rendah tersebut dapat diketahui dengan pasti dan
sampai telah diambil tindakan- tindakan yang menjamin bahwa produksi
beton memenuhi ketentuan yang diisyaratkan dalam Spesifikasi.
c) Apabila kuat tekan beton berumur 28 hari tidak memenuhi ketentuan yang
disyaratkan, maka akan diambil tindakan mengikuti ketentuan menurut
Pasal7.1.6.3).i) dan Pasal 7.1.6.3).j)
d) Perbaikan atas pekerjaan beton yang tidak memenuhi ketentuan dapat
mencakup pembongkaran dan penggantian seluruh beton.
2) Penyesuaian Campuran
a. Penyesuaian Sifat Kelecakan (Workability)
Apabila sifat kelecakan pada beton dengan proporsi yang semula
dirancang sulit diperoleh, maka Penyedia Jasa boleh melakukan
perubahan rancangan agregat, dengan syarat dalam hal apapun kadar
semen yang semula dirancang tidak berubah, juga rasio air/semen yang
telah ditentukan berdasarkan pengujian yang menghasilkan kuat tekan
yang memenuhi tidak dinaikkan. Pengadukan kembali beton yang telah
dicampur dengan cara menambah air atau oleh cara lain tidak diizinkan.
Bahan tambahan (aditif) untuk meningkatkan sifat kelecakan hanya
diijinkan bila secara khusus telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
a) Penyesuaian Kekuatan
Bilamana beton tidak mencapai kekuatan yang disyaratkan, atas persetujuan
Direksi Pekerjaan kadar semen dapat ditingkatkan asalkan tidak melebihi batas
kadar semen maksimum karena pertimbangan panas hidrasi. Cara lain dapat
juga dengan menurunkan rasio air/semen dengan pemakaian bahan tambahan
jenis plasticizer yang berfungsi un tuk mening katkan kinerja kelecakan adukan
be ton tanp a menamb ah air atau mengurangi penggunaan air dalam campuran
beton tanpa mengurangi kelecakan adukan beton.

Metode Pelaksanaan 73
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

b) Penyesuaian Untuk Bahan-bahan Baru


Perubahan sumber atau karakteristik bahan tidak boleh dilakukan tanpa
pemberitahuan tertulis kepada Direksi Pekerjaan. Bahan baru tidak boleh
digunakan sampai Direksi Pekerjaan menerima bahan tersebut secara tertulis
dan menetapkan proporsi baru berdasarkan atas hasil pengujian campuran
percobaan baru yang dilakukan oleh Penyedia Jasa.
c) Bahan Tambahan
Bila untuk penyesuaian campuran perlu menggunakan bahan tambahan, maka
dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan Pasal 7.1.2.5).b) dan mendapat
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
3) Penakaran Bahan
a) Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya. Bila digunakan
semen kemasan dalam zak, kuantitas penakaran akan sedemikian sehingga
kuantitas semen yang digunakan adalah setara dengan satu satuan atau
kebulatan dari jumlah zak semen. Agregat akan diukur beratnya secara
terpisah. Ukuran setiap penakaran tidak boleh melebihi kapasitas alat
pencampur.
b) Untuk mutu beton fc’ > 20 Mpa atau K250 seluruh komponen bahan beton
harus ditakar menurut berat. Untuk mutu beton fc’ < 20 MPa atau K250
diizinkan ditakar menurut volume sesuai SNI 03-3976-1995. Bila digunakan
semen kemasan dalam zak, kuantitas penakaran akan sedemikian sehingga
kuantitas semen yang digunakan adalah setara dengan satu satuan atau
kebulatan dari jumlah zak semen. Agregat akan ditimbang beratnya secara
terpisah. Ukuran setiap penakaran tidak boleh melebihi kapasitas alat
pencampur.
c) Penakaran agregat dan air akan dilakukan dengan basis kondisi agregat
jenuh kering permukaan (JKP). Untuk mendapatkan kondisi agregat yang
jenuh kering permukaan dapat dilakukan dengan cara menyemprot tumpukan

Metode Pelaksanaan 74
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

agregat yang akan digunakan dengan air paling sedikit 12 (dua belas) jam
sebelum penakaran. Apabila agregat tidak dalam kondisi jenuh kering
permukaan, maka akan diadakan perhitungan koreksi penakaran berat air
dan agregat dengan menggunakan data resapan dan kadar air agregat
lapangan. Sedangkan apabila ditakar menurut volume, maka akan
memeperhitungkan faktor pengembangan (bulking factor) agregat halus
seperti ditunjukkan dalam Gambar 7.1.3.(1) Spesifikasi Teknis.
4) Pencampuran

a) Beton akan dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis dari
jenis dan ukuran
yang disetujui sehingga dapat menjamin distribusi yang merata dari
seluruh bahan.
b) Pencampur akan dilengkapi dengan tangki air yang memadai dan alat
ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang
digunakan dalam setiap penakaran.
c) Pertama-tama alat pencampur akan diisi dengan agregat dan semen yang
telah ditakar, dan selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air
ditambahkan.
d) Waktu pencampuran akan diukur pada saat air mulai dimasukkan ke
dalam campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan akan
dimasukkan sebelum waktu pencampuran telah berlangsung seperempat
bagian. Waktu pencampuran untuk mesin berkapasitas 3⁄4 m3 atau
kurang haruslah 1,5 menit; untuk mesin yang lebih besar waktu akan
ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5 m3.
e) Bila tidak memungkinkan penggunaan mesin pencampur, Direksi
Pekerjaan dapat menyetujui pencampuran beton dengan cara manual,
sedekat mungkin dengan tempat pengecoran. Penggunaan pencampuran
beton dengan cara manual akan dibatasi pada beton non-struktural.

Metode Pelaksanaan 75
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

PELAKSANAAN PENGECORAN

1) Penyiapan Tempat Kerja


a. Penyedia Jasa akan membongkar struktur lama yang akan diganti dengan
beton yang baru atau yang akan dibongkar untuk dapat memungkinkan
pelaksanaan pekerjaan beton yang baru. Pembongkaran tersebut akan
dilaksanakan sesuai dengan syarat yang disyaratkan dalam Seksi 7.15 dari
Spesifikasi Teknis.
b. Penyedia Jasa akan menggali atau menimbun kembali pondasi atau
formasi untuk pekerjaan beton sesuai dengan garis yang ditunjukkan
dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam Seksi 3.1 dan 3.2 dari
Spesifikasi Teknis, dan akan dibersihkan dan menggaru tempat di
sekeliling pekerjaan beton yang cukup luas sehingga dapat menjamin
dicapainya seluruh sudut pekerjaan. Jalan kerja yang stabil juga akan
disediakan jika diperlukan untuk menjamin bahwa seluruh sudut
pekerjaan dapat diperiksa dengan mudah dan aman.
c. Seluruh telapak pondasi, pondasi dan galian untuk pekerjaan beton akan
dijaga agar senatiasa kering dan beton tidak boleh dicor di atas tanah
yang berlumpur atau bersampah atau di dalam air. Atas persetujuan
Direksi beton dapat dicor di dalam air dengan cara dan peralatan khusus
untuk menutup kebocoran seperti pada dasar sumuran atau cofferdam.
d. Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, tulangan dan benda
lain yang harus dimasukkan ke dalam beton (seperti pipa atau
selongsong) akan sudah dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser
pada saat pengecoran.
e. Bila disyaratkan atau diperlukan oleh Direksi Pekerjaan, bahan landasan
untuk pekerjaan beton harus dihampar sesuai dengan ketentuan dari
Seksi 2.4 dari Spesifikasi ini.

Metode Pelaksanaan 76
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

f. Direksi Pekerjaan akan memeriksa seluruh galian yang disiapkan untuk


pondasi sebelum menyetujui pemasangan acuan atau baja tulangan atau
pengecoran beton dan dapat meminta Penyedia Jasa untuk melaksanakan
pengujian penetrasi ke dalaman tanah keras, pengujian kepadatan atau
penyelidikan lainnya untuk memastikan cukup tidaknya daya dukung dari
tanah di bawah pondasi.
Bilamana dijumpai kondisi tanah dasar pondasi yang tidak memenuhi
ketentuan, Penyedia Jasa dapat diperintahkan untuk mengubah dimensi
atau ke dalaman dari pondasi dan/atau menggali dan mengganti bahan di
tempat yang lunak, memadatkan tanah pondasi atau melakukan tindakan
stabilisasi lainnya sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
2) Acuan
a. Acuan dari tanah, bilamana disetujui oleh Direksi Pekerjaan, akan
dibentuk dari galian, dan sisi-sisi samping serta dasarnya harus dipangkas
secara manual sesuai dimensi yang diperlukan. Seluruh kotoran tanah
yang lepas akan dibuang sebelum pengecoran beton.
b. Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari
adukan yang kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang
diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan perawatan.
c. Kayu yang tidak diserut permukaannya dapat digunakan untuk permukaan
akhir struktur yang tidak terekspos, tetapi kayu yang diserut dengan tebal
yang merata akan digunakan untuk permukaan beton yang terekspos.
Seluruh sudut-sudut tajam Acuan akan dibu latkan.
d. Acuan akan dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak
beton.

3) Pengecoran

a) Penyedia Jasa akan memberitahukan Direksi Pekerjaan secara tertulis

Metode Pelaksanaan 77
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

paling sedikit 24 jam sebelum memulai pengecoran beton, atau


meneruskan pengecoran beton bilamana pengecoran beton telah ditunda
lebih dari 24 jam. Pemberitahuan akan meliputi lokasi, kondisi pekerjaan,
mutu beton dan tanggal serta waktu pencampuran beton.
Direksi Pekerjaan akan memberi tanda terima atas pemberitahuan
tersebut dan akan memeriksa acuan, dan tulangan dan dapat
mengeluarkan persetujuan tertulis maupun tidak untuk memulai
pelaksanaan pekerjaan seperti yang direncanakan. Penyedia Jasa tidak
boleh melaksanakan pengecoran beton tanpa persetujuan tertulis dari
Direksi Pekerjaan .
b) Tidak bertentangan dengan diterbitkannya suatu persetujuan untuk
memulai pengecoran, pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan
bilamana Direksi Pekerjaan atau wakilnya tidak hadir untuk menyaksikan
operasi pencampuran dan pengecoran secara keseluruhan.
c) Segera sebelum pengecoran beton dimulai, acuan akan dibasahi dengan
air atau diolesi minyak di sisi dalamnya dengan minyak yang tidak
meninggalkan bekas.
d) Tidak ada campuran beton yang boleh digunakan bilamana beton tidak
dicor sampai posisi akhir dalam cetakan dalam waktu 1 jam setelah
pencampuran, atau dalam waktu yang lebih pendek sebagaimana yang
dapat diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan berdasarkan pengamatan
karakteristik waktu pengerasan (setting time) semen yang digunakan,
kecuali diberikan bahan tambahan (aditif) untuk memperlambat proses
pengerasan (retarder) yang disetujui oleh Direksi.
e) Pengecoran beton akan dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan
sambungan konstruksi (construction joint) yang telah disetujui
sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai.
f) Beton akan dicor sedemikian rupa hingga terhindar dari segregasi partikel
kasar dan halus dari campuran. Beton akan dicor dalam cetakan sedekat

Metode Pelaksanaan 78
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

mungkin dengan yang dapat dicapai pada posisi akhir beton untuk
mencegah pengaliran yang tidak boleh melampaui satu meter dari tempat
awal pengecoran.
g) Bilamana beton dicor ke dalam acuan struktur yang memiliki bentuk yang
rumit dan penulangan yang rapat, maka beton akan dicor dalam lapisan-
lapisan horisontal dengan tebal tidak melampuai 15 cm. Untuk dinding
beton, tinggi pengecoran dapat 30 cm menerus sepanjang seluruh keliling
struktur.
h) Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam cetakan dengan ketinggian lebih
dari 150 cm. Beton tidak boleh dicor langsung dalam air. Bilamana beton
dicor di dalam air dan pemompaan tidak dapat dilakukan dalam waktu 48
jam setelah pengecoran, maka beton akan dicor dengan metode Tremi
atau metode drop-bottom-bucket, dimana bentuk dan jenis yang khusus
digunakan untuk tujuan ini akan disetujui terlebih dahulu oleh Direksi
Pekerjaan .
Tremi akan kedap air dan mempunyai ukuran yang cukup sehingga
memungkinkan pengaliran beton. Tremi akan selalu diisi penuh selama
pengecoran. Bilamana aliran beton terhambat maka Tremi akan ditarik
sedikit dan diisi penuh terlebih dahulu sebelum pengecoran dilanjutkan.
Baik Tremi atau Drop-Bottom-Bucket harus mengalirkan campuran beton
di bawah permukaan beton yang telah dicor sebelumnya.
i) Pengecoran akan dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa hingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis sehingga dapat menyatu
dengan campuran beton yang baru.
j) Bidang-bidang beton lama yang akan disambung dengan beton yang akan
dicor, akan terlebih dahulu dikasarkan, dibersihkan dari bahan-bahan
yang lepas dan rapuh dan telah disiram dengan air hingga jenuh. Sesaat
sebelum pengecoran beton baru ini, bidang- bidang kontak beton lama
akan disapu dengan adukan semen dengan campuran yang sesuai dengan

Metode Pelaksanaan 79
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

betonnya.
k) Air tidak boleh dialirkan di atas atau dinaikkan ke permukaan pekerjaan
beton dalam waktu 24 jam setelah pengecoran.

4) Sambungan Konstruksi (Construction Joint)


a) Jadwal pengecoran beton yang berkaitan akan disiapkan untuk setiap jenis
struktur yang diusulkan dan Direksi Pekerjaan akan menyetujui lokasi
sambungan konstruksi pada jadwal tersebut, atau sambungan konstruksi
tersebut akan diletakkan seperti yang ditunjukkan pada Gambar. Sambungan
konstruksi tidak boleh ditempatkan pada pertemuan elemen-elemen struktur
terkecuali disyaratkan demikian.
b) Sambungan konstruksi pada tembok sayap akan dihindari. Semua
sambungan konstruksi akan tegak lurus terhadap sumbu memanjang dan
pada umumnya akan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
c) Bilamana sambungan vertikal diperlukan, baja tulangan akan menerus
melewati sambungan sedemikian rupa sehingga membuat struktur tetap
monolit.
d) Lidah alur akan disediakan pada sambungan konstruksi dengan kedalaman
paling sedikit 4 cm untuk dinding, pelat dan antara telapak pondasi dan
dinding. Untuk pelat yang terletak di atas permukaan, sambungan konstruksi
akan diletakkan sedemikian sehingga pelat-pelat mempunyai luas tidak
melampaui 40 m2, dengan dimensi yang lebih besar tidak melampaui 1,2 kali
dimensi yang lebih kecil.
e) Penyedia Jasa akan menyediakan pekerja dan bahan tambahan sebagaimana
yang diper lukan untu k membuat sambun gan konstruksi tamb aha n
bilamana pekerjaan terpaksa mendadak akan dihentikan akibat hujan atau
terhentinya pemasokan beton atau penghentian pekerjaan oleh Direksi
Pekerjaan.
f) Atas persetujuan Direksi Pekerjaan, bahan tambahan (aditif) dapat digunakan

Metode Pelaksanaan 80
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

untuk pelekatan pada sambungan konstruksi, cara pengerjaannya akan


sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya.
g) Pada air asin atau mengandung garam, sambungan konstruksi tidak
diperkenankan pada tempat-tempat 75 cm di bawah muka air terendah atau
75 cm di atas muka air tertinggi kecuali ditentukan lain dalam Gambar.
5) Pemadatan
a) Beton akan dipadatkan dengan penggetar mekanis dari dalam atau dari luar
yang telah disetujui. Bilamana diper lukan, dan bilamana disetujui oleh
Direksi Pekerjaan , penggetaran akan disertai penusukan secara manual
dengan alat yang cocok untuk menjamin pemadatan yang tepat dan
memadai. Penggetar tidak boleh digunakan untuk memindahkan campuran
beton dari satu titik ke titik lain di dalam cetakan.
b) Akan dilakukan tindakan hati-hati pada waktu pemadatan untuk menentukan
bahwa semua sudut dan di antara dan sekitar besi tulangan benar-benar diisi
tanpa pemindahan kerangka penulangan, dan setiap rongga udara dan
gelembung udara terisi.
c) Penggetar akan dibatasi waktu penggunaannya, sehingga menghasilkan
pemadatan yang diperlukan tanpa menyebabkan terjadinya segregasi pada
agregat. d) Alat penggetar mekanis dari luar akan mampu menghasilkan
sekurang-kurangnya 5000 putaran per menit dengan berat efektif 0,25 kg,
dan boleh diletakkan di atas acuan supaya dapat menghasilkan getaran yang
merata.
d) Alat penggetar mekanis yang digerakkan dari dalam dari jenis pulsating
(berdenyut) dan mampu menghasilkan sekurang-kurangnya 5000 putaran per
menit apabila digunakan pada beton yang mempunyai slump 2,5 cm atau
kurang, dengan radius daerah penggetaran tidak kurang dari 45 cm.
e) Setiap alat penggetar mekanis dari dalam akan dimasukkan ke dalam beton
basah secara vertikal sedemikian hingga dapat melakukan penetrasi sampai
ke dasar beton yang baru dicor, dan menghasilkan kepadatan pada seluruh

Metode Pelaksanaan 81
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

kedalaman pada bagian tersebut. Alat penggetar kemudian akan ditarik


pelan-pelan dan dimasukkan kembali pada posisi lain tidak lebih dari 45 cm
jaraknya. Alat penggetar tidak boleh berada pada suatu titik lebih dari 30
detik, juga tidak boleh digunakan untuk memindah campuran beton ke lokasi
lain, serta tidak boleh menyentuh tulangan beton
f) Jumlah minimum alat penggetar mekanis dari dalam diberikan dalam Tabel
7.1.4.(1), pada Spesifikasi Teknis.

PENGERJAAN AKHIR

1) Pembongkaran Acuan
a) Acuan tidak boleh dibongkar dari bidang vertikal, dinding, kolom yang tipis
dan struktur yang sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton.
Cetakan yang ditopang oleh perancah di bawah pelat, balok, gelegar, atau
struktur busur, tidak boleh dibongkar hingga pengujian menunjukkan bahwa
paling sedikit 85% dari kekuatan rancangan beton telah dicapai.
b) Untuk memungkinkan pengerjaan akhir, acuan yang digunakan untuk
pekerjaan ornamen, sandaran (railing), dinding pemisah (parapet), dan
permukaan vertical yang terekspos harus dibongkar dalam waktu paling
sedikit 9 jam setelah pengecoran dan tidak lebih dari 30 jam, tergantung
pada keadaan cuaca.
2) Permukaan (Pengerjaan Akhir Biasa)
a) Terkecuali diperintahkan lain, permukaan beton akan dikerjakan segera
setelah pembongkaran acuan. Seluruh perangkat kawat atau logam yang
telah digunakan untuk memegang cetakan, dan cetakan yang melewati
badan beton, akan dibuang atau dipotong kembali paling sedikit 2,5 cm di
bawah permukaan beton. Tonjolan mortar dan ketidakrataan lainnya yang
disebabkan oleh sambungan cetakan akan dibersihkan.
b) Direksi Pekerjaan akan memeriksa permukaan beton segera setelah

Metode Pelaksanaan 82
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

pembongkaran acuan dan dapat memerintahkan penambalan atas


kekurangsempurnaan minor yang tidak akan mempengaruhi struktur atau
fungsi lain dari pekerjaan beton. Penambalan akan meliputi pengisian lubang-
lubang kecil dan lekukan dengan adukan semen.
c) Bilamana Direksi Pekerjaan menyetujui pengisian lubang besar akibat
keropos, pekerjaan akan dipahat sampai ke bagian yang utuh (sound),
membentuk permukaan yang tegak lurus terhadap permukaan beton. Lubang
akan dibasahi dengan air dan adukan semen acian (semen dan air, tanpa
pasir) akan dioleskan pada permukaan lubang. Lubang selanjutnya diisi dan
ditumbuk dengan adukan yang kental yang terdiri dari satu bagian semen
dan du a ba gian pasir, yang akan dibuat menyu sut sebe lumnya deng an
mencampurnya kira-kira 30 menit sebelum dipakai.
3) Permukaan (Pekerjaan Akhir Khusus)
Permukaan yang terekspos akan diselesaikan dengan pekerjaan akhir berikut ini,
atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan :
a) Bagian atas pelat, kerb, permukaan trotoar, dan permukaan horisontal
lainnya sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, akan digaru
dengan mistar bersudut untuk memberikan bentuk serta ketinggian yang
diperlukan segera setelah pengecoran beton dan akan diselesaikan secara
manual sampai halus dan rata dengan menggerakkan perata kayu secara
memanjang dan melintang, atau oleh cara lain yang cocok, sebelum beton
mulai mengeras.
b) Perataan permukaan horisontal tidak boleh menjadi licin, seperti untuk
trotoar, akan sedikit kasar tetapi merata dengan penyapuan, atau cara lain
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, sebelum beton mulai
mengeras.
c) Permukaan bukan horisontal yang nampak, yang telah ditambal atau yang
masih belum rata akan digosok dengan batu gurinda yang agak kasar
(medium), dengan menempatkan sedikit adukan semen pada permukaannya.

Metode Pelaksanaan 83
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

Adukan terdiri dari semen dan pasir halus yang dicampur sesuai dengan
proporsi yang digunakan untuk pengerjaan akhir beton. Penggosokan akan
dilaksanakan sampai seluruh tanda bekas acuan, ketidakrataan, tonjolan
hilang, dan seluruh rongga terisi, serta diperoleh permukaan yang rata. Pasta
yang dihasilkan dari penggosokan ini akan dibiarkan tertinggal di tempat.
4) Perawatan Dengan Pembasahan
a) Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini,
temperature yang terlalu panas, dan gangguan mekanis. Beton akan dijaga agar
kehilangan kadar air yang terjadi seminimal mungkin dan diperoleh temperature
yang relatif tetap dalam waktu yang ditentukan untuk menjamin hidrasi yang
sebagaimana mestinya pada semen dan pengerasan beton.
b) Beton akan dirawat, sesegera mungkin setelah beton mulai mengeras, dengan
menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air. Lembaran bahan
penyerap air ini yang akan dibuat jenuh dalam waktu paling sedikit 3 hari.
Semua bahan perawat atau lembaran bahan penyerap air akan dibebani atau
diikat ke bawah untuk mencegah permukaan yang terekspos dari aliran udara.
Bilamana digunakan acuan kayu, acuan tersebut akan dipertahankan basah pada
setiap saat sampai dibongkar, untuk mencegah terbukanya
sambungansambungan dan pengeringan beton. Lalu lintas tidak boleh
diperkenankan melewati permukaan beton dalam 7 hari setelah beton dicor atau
setelah beton mencapai kekuatan minimum yang disyaratkan.
c) Lantai beton sebagai lapis aus akan dirawat setelah permukaannya mulai
mengeras dengan cara ditutup oleh lapisan pasir lembab setebal 5 cm paling
sedikit selama 21 hari atau setelah beton mencapai kekuatan minimum yang
disyaratkan.

Beton yang dibuat dengan semen yang mempunyai sifat kekuatan awal yang tinggi
atau beton yang dibuat dengan semen biasa yang ditambah bahan tambahan (aditif),
akan dibasahi sampai kekuatanya mencapai 70 % dari kekuatan rancangan beton

Metode Pelaksanaan 84
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

berumur 28 hari atau setelah beton mencapai kekuatan minimum yang disyaratkan.

BETON FC’15 MPa

Beton fc’15 MPa adalah mutu beton sedang yang mencakup pekerjaan struktur yaitu
Dinding Turap sebagaimana pada gambar rencana atau sesuai petunjuk Direksi
Pekerjaan.

Konfirmasi Pekerjaan

 Perkiraan Kuantitas : Dapat dilihat pada daftar kuantitas


 Tenaga Kerja : Pekerja, Tukang, Mandor
 Bahan : Agregat Kasar, Pasir, Semen
Bekisting, Paku
 Peralatan yang digunakan : Concrete Mixer, Conc. Vibrator, Water
Tanker, Alat Bantu
 Kapasitas Produksi/hari : Kapasitas Concrete Mixer yang
digunakan, Yaitu 42 M3
 Waktu Pelaksanaan yang dibutuhkan : (ada pada lembar analisa pekerjaan-
dpt disertakan bila diperlukan)
 Waktu Pelaksanaan yg Direncanakan : Dapat dilihat pada Jadwal Waktu
Pelaksanaan” yang juga merupakan Urutan perlaksanaan pekerjaan.

Pelaksanaan” yang juga merupakan Urutan perlaksanaan pekerjaan.

Apabila peralatan minimal yang diusulkan tidak mencukupi untuk melaksanakan


pekerjaan sesuai jadwal maka Penyedia Jasa akan menambah peralatan sesuai
kebutuhan.

Metode Pelaksanaan 85
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

BETON FC’10 MPa

Beton fc’ 10 Mpa penggunaannya untuk lantai kerja pada pondasi jembatan dan lantai
kerja sebagaimana pada gambar rencana atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.

Konfirmasi Pekerjaan

 Perkiraan Kuantitas : Dapat dilihat pada daftar kuantitas


 Tenaga Kerja : Pekerja, Tukang, Mandor
 Bahan : Agregat Kasar, Pasir, Semen
Bekisting, Paku
 Peralatan yang digunakan : Concrete Mixer, Conc. Vibrator, Water
Tanker, Alat Bantu
 Kapasitas Produksi/hari : Kapasitas Concrete Mixer yang
digunakan, Yaitu 42 M3
 Waktu Pelaksanaan yang dibutuhkan : (ada pada lembar analisa pekerjaan-
dpt disertakan bila diperlukan)
 Waktu Pelaksanaan yg Direncanakan : Dapat dilihat pada Jadwal Waktu
Pelaksanaan” yang juga merupakan Urutan perlaksanaan pekerjaan.

Semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan bentuk dan dimensi yang tertera dalam
gambar atau atas dasar petunjuk Direksi Pekerjaan dan Spesifikasi Teknik.

Uraian Pekerjaan

d. Yang dimaksud dengan beton adalah campuran antara semen portland atau
semen hidraulik yang setara, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau
tanpa bahan tambahan membentuk massa padat.
e. Pekerjaan yang diatur dalam seksi ini, mencakup pelaksanaan seluruh struktur
beton bertulang, beton tanpa tulangan, beton prategang, beton pracetak dan
beton untuk struktur baja komposit, sesuai dengan spesifikasi dan gambar

Metode Pelaksanaan 86
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

rencana atau sebagaimana yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.


f. Mutu beton yang digunakan pada masing-masing bagian dari pekerjaan, seperti
yang ditunjukkan dalam gambar rencana atau sebagaimana diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan .

Jaminan Mutu
Mutu bahan yang dipasok dari campuran yang dihasilkan dan cara kerja serta hasil
akhir akan dipantau dan dikendalikan seperti yang disyaratkan dalam Standar Rujukan
dalam Pasal 7.1.1.6) pada Spesifikasi Teknis.

f. Penyedia Jasa akan mengirimkan contoh dari seluruh bahan yang hendak
digunakan dengan data pengujian yang memenuhi seluruh sifat bahan yang
disyaratkan dalam Pasal 7.1.2 dari Spesifikasi Teknis.
g. Penyedia Jasa akan mengirimkan rancangan campuran (mix design) untuk masing-
masing mutu beton yang akan digunakan sebelum pekerjaan pengecoran beton
dimulai, lengkap dengan hasil pengujian bahan dan hasil pengujian percobaan
campuran beton di laboratorium berdasarkan kuat tekan beton untuk umur 7 dan 28
hari, kecuali ditentukan untuk umur-umur yang lain oleh Direksi Pekerjaan. Proporsi
bahan dan berat penakaran hasil perhitungan akan memenuhi kriteria teknis utama,
yaitu kelecakan (workability), kekuatan (strength), dan keawetan (durability).
h. Campuran Percobaan
Sebelum dilakukan pengecoran, Penyedia Jasa akan membuat campuran
percobaan menggunakan proporsi campuran hasil rancangan campuran serta
bahan yang diusulkan, dengan disaksikan oleh Direksi Pekerjaan, yang
menggunakan jenis instalasi dan peralatan yang sama seperti yang akan digunakan
untuk pekerjaan (serta sudah memperhitungkan waktu pengangkutan dll). Dalam
kondisi beton segar, adukan beton akan memenuhi syarat kelecakan (nilai slump)
yang telah ditentukan. Pengujian kuat tekan beton umur 7 hari dari hasil campuran
percobaan akan mencapai kekuatan minimum 90% dari nilai kuat tekan beton rata-
rata yang ditargetkan dalam rancangan campuran beton (mix design) umur 7 hari.
Bilamana hasil pengujian beton berumur 7 hari dari campuran percobaan tidak
menghasilkan kuat tekan beton yang disyaratkan, maka Penyedia Jasa akan
melakukan penyesuaian campuran dan mencari penyebab ketidak sesuaian
tersebut, dengan meminta saran tenaga ahli yang kompeten di bidang beton untuk
kemudian melakukan percobaan campuran kembali sampai dihasilkan kuat tekan

Metode Pelaksanaan 87
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

beton di lapangan yang sesuai dengan persyaratan. Bilamana percobaan campuran


beton telah sesuai dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka Penyedia Jasa boleh
melakukan pekerjaan pencampuran beton sesuai dengan Formula Campuran Kerja
(Job Mix Formula, JMF) hasil percobaan campuran.
i. Penyedia Jasa akan mengirim Gambar detil untuk seluruh perancah yang akan
digunakan, dan akan memperoleh persetujuan dari Direksi Pekerjaan sebelum
setiap pekerjaan perancah dimulai.
j. Penyedia Jasa akan memberitahu Direksi Pekerjaan secara tertulis paling sedikit 24
jam sebelum tanggal rencana mulai melakukan pencampuran atau pengecoran
setiap jenis beton.

Penyimpanan dan Perlindungan Bahan

Cara penyimpanan semen akan mengikuti ketentuan sebagai berikut :

g. Semen disimpan di ruangan yang kering dan tertutup rapat.


h. Semen ditumpuk dengan jarak setinggi minimum 30 cm dari lantai ruangan, tidak
menempel/melekat pada dinding ruangan dan tinggi timbunan maksimum 8 zak
semen.
i. Tumpukan zak semen disusun sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
perputaran udara di antaranya, dan mudah untukdiperiksa.
j. Semen dari berbagai jenis/merek disimpan secara terpisah.
k. Semen yang baru datang tidak boleh ditumpuk di atas tumpukan semen yang
sudah ada dan penggunaannya akan dilakukan menurut urutan pengiriman.
l. Apabila semen telah disimpan lebih dari 2 (dua) bulan, maka sebelum digunakan
harus diperiksa terlebih dahulu bahwa semen tersebut masih memenuhi syarat.

Kondisi Tempat Kerja

Penyedia Jasa akan menjaga temperatur semua bahan, terutama agregat kasar,
dengan temperatur pada tingkat yang serendah mungkin dan harus dijaga agar selalu
di bawah 30oC sepanjang waktu pengecoran. Sebagai tambahan, Penyedia Jasa tidak
boleh melaku- kan pengecoran bilamana :

d. Tingkat penguapan melampaui 1,0 kg/m2/jam sesuai dengan petunjuk Gambar


7.1.1.(1), pada Spesifikasi Teknis.

Metode Pelaksanaan 88
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

e. Lengas nisbi dari udara kurang dari 40 %.


f. Tidak diijinkan oleh Direksi Pekerjaan, selama turun hujan atau bila udara penuh
debu atau tercemar.

Perbaikan Atas Pekerjaan Beton Yang Tidak Memenuhi Ketentuan

d. Perbaikan atas pekerjaan beton yang tidak memenuhi kriteria toleransi


yangdisyaratkan dalam Pasal 7.1.1.5), atau yang tidak memiliki permukaan akhir
yang memenuhi ketentuan, atau yang tidak memenuhi sifat-sifat campuran yang
disyaratkan dalam Pasal 7.1.3.1), spesifikasi teknis, akan mengikuti petunjuk
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan dapat meliputi :
iv. Perubahan proporsi campuran beton untuk sisa pekerjaan yang belum
dikerjakan;
v. Tambahan perawatan pada bagian struktur yang hasil pengujiannya gagal;
vi. Perkuatan atau pembongkaran menyeluruh dan penggantian bagian
pekerjaan yang dipandang tidak memenuhi ketentuan;
e. Bilamana terjadi perbedaan pendapat dalam mutu pekerjaan beton atau adanya
keraguan dari data pengujian yang ada, Direksi Pekerjaan dapat meminta
Penyedia Jasa melakukan pengujian tambahan yang diperlukan untuk menjamin
bahwa mutu pekerjaan yang telah dilaksanakan dapat dinilai dengan adil. Biaya
pengujian tambahan tersebut akan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
f. Perbaikan atas pekerjaan beton yang retak atau bergeser yang diakibatkan oleh
kelalaian Penyedia Jasa merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa dan akan
dilakukan dengan biaya sendiri. Penyedia Jasa tidak bertanggung jawab atas
kerusakan yang timbul berasal dari bencana alam yang tidak dapat dihindarkan,
asalkan pekerjaan yang rusak tersebut telah diterima dan dinyatakan oleh
Direksi Pekerjaan secara tertulis telah selesai.

BAHAN

5. Semen
d. Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen Portland tipe I,
II, III, IV, dan V yang memenuhi SNI 15-2049-2004 tentang Semen Portland.

Metode Pelaksanaan 89
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

e. Semen tipe IA (Semen Portland tipe I dengan air-entraining agent ), IIA (Semen
Portland tipe II dengan air-entraining agent), IIIA (Semen Porgtland tipe III
dengan air-entraining agent), PPC (Portland Pozzolan Cement), dan PCC
(Portland Composite Cement) dapat digunakan apabila diizinkan oleh Direksi
Pekerjaaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia Jasa akan
mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan merek semen
yang digunakan.
f. Di dalam satu proyek hanya dapat digunakan satu merek semen, kecuali jika
diizinkan oleh Direksi Pekerjaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia
Jasa akan mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan
merek semen yang digun akan.
6. A i r
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya bersih,
dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula
atau organik. Air diuji sesuai dengan; dan akan memenuhi ketentuan dalam SNI
036817-2002 tentang Metode pengujian mutu air untuk digunakan dalam beton.
Apabila timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulkan dan karena sesuatu
sebab pengujian air seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka akan diadakan
perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen dan pasir standar dengan
memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air murni hasil sulingan. Air yang
diusulkan dapat digunakan apabila kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur
7 (tujuh) hari dan 28 (dua puluh delapan) hari mempunyai kuat tekan minimum 90%
dari kuat tekan mortar dengan air suling untuk periode umur yang sama. Air yang
diketahui dapat diminum dapat digunakan.
7. Agregat
c. Ketentuan Gradasi Agregat
 Gradasi agregat kasar dan halus akan memenuhi ketentuan yang diberikan
dalam Tabel 7.1.2.(1) spesifikasi teknis, tetapi atas persetujuan Direksi
Pekerjaan, bahan yang tidak memenuhi ketentuan gradasi tersebut masih dapat
digunakan apabila memenuhi sifat-sifat campuran yang disyaratkan dalam Butir
7.1.1.7) dan 7.1.3.1) spesifikasi teknis yang dibuktikan oleh hasil campuran
percobaan.
 Agregat kasar akan dipilih sedemikian rupa sehingga ukuran agregat terbesar
tidak lebih dari 3⁄4 jarak bersih minimum antara baja tulangan atau antara baja

Metode Pelaksanaan 90
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

tulangan dengan acuan, atau celah-celah lainnya dimana beton harus dicor.
d. Sifat-sifat Agregat
 Agregat yang digunakan bersih, keras, kuat yang diperoleh dari pemecahan batu
atau koral, atau dari penyaringan dan pencucian (jika perlu) kerikil dan pasir
sungai.
 Agregat bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukkan oleh pengujian SNI
03- 2816-1992 tentang Metode pengujian kotoran organik dalam pasir untuk
campuran mortar dan beton, dan harus memenuhi sifat-sifat lainnya yang
diberikan dalam Tabel 7.1.2.(2) spesifikasi teknis, bila contoh-contoh diambil dan
diuji sesuai dengan prosedur yang berhubungan.
 Agregat bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukkan oleh pengujian SNI
03- 2816-1992 tentang Metode pengujian kotoran organic dalam pasir untuk
campuran.
8. Bahan Tambah
Yang digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan kinerja beton dapat berupa
bahan kimia, bahan mineral atau hasil limbah yang berupa serbuk pozzolanik
sebagai bahan pengisi pori dalam campuran beton.
c) Bahan kimia
Bahan tambahan yang berupa bahan kimia ditambahkan dalam campuran beton
dalam jumlah tidak lebih dari 5% berat semen selama proses pengadukan atau
selama pelaksanaan pengadukan tambahan dalam pengecoran beton.
Ketentuan mengenai bahan tambahan ini harus mengacu pada SNI 03-2495-
1991.
Untuk tujuan peningkatan kinerja beton segar, bahan tambahan campuran beton
dapat digunakan untuk keperluan-keperluan : meningkatkan kinerja kelecakan
adukan beton tanp a menamb ah air; mengu rangi penggu naan air dalam
campura n be ton tanp a mengurangi kelecakan; mempercepat pengikatan
hidrasi semen atau pengerasan beton; memperlambat pengikatan hidrasi semen
atau pengerasan beton; meningkatkan kinerja kemudahan pemompaan beton;
mengurangi kecepatan terjadinya kehilangan slump (slump loss); mengurangi
susut beton atau memberikan sedikit pengembangan volume beton (ekspansi);
mengurangi terjadinya bliding (bleeding); mengurangi terjadinya segregasi.
Untuk tujuan peningkatan kinerja beton sesudah mengeras, bahan tambahan
campuran beton bisa digunakan untuk keperluan-keperluan : meningkatkan

Metode Pelaksanaan 91
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

kekuatan beton (secara tidak langsung); meningkatkan kekuatan pada beton


muda; mengurangi atau memperlambat panas hidrasi pada proses pengerasan
beton, terutama untuk beton dengan kekuatan awal yang tinggi; meningkatkan
kinerja pengecoran beton di dalam air atau di laut; meningkatkan keawetan
jangka panjang beton; meningkatkan kekedapan beton (mengurangi
permeabilitas beton); mengendalikan ekspansi beton akibat reaksi alkali agregat;
meningkatkan daya lekat antara beton baru dan beton lama; meningkatkan daya
lekat antara beton dan baja tulangan; meningkatkan ketahanan beton terhadap
abrasi dan tumbukan.
Apabila menggunakan bahan tambahan yang dapat menghasilkan gelembung
udara, maka gelembung udara yang dihasilkan tidak boleh lebih dari 5%.
Penggunaan jenis bahan tambahan kimia untuk maksud apapun harus
berdasarkan hasil pengujian laboratorium yang menyatakan bahwa hasilnya
sesuai dengan persyaratan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
d) Mineral
Mineral yang berupa bahan tambahan atau bahan limbah dapat berbentuk abu
terbang (fly ash), pozzolan, mikro silica atau silica fume. Apabila digunakan
bahan tambahan berupa abu terbang, maka bahan tersebut harus sesuai
dengan standar spesifikasi yang ditentukan dalam SNI 03-2460-1991 tentang
Spesifikasi abu terbang sebagai bahan tambahan untuk campuran beton.
Penggunaan jenis bahan tambahan mineral untuk maksud apapun harus
berdasarkan ha sil pen gujian laboratorium yang menya takan bahwa hasilnya
sesuai deng an persyaratan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

PENCAMPURAN DAN PENAKARAN

5) Ketentuan Sifat-sifat Campuran


e) Seluruh beton yang digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi (slump ),
kekuatan (strength), dan keawetan ( durabili ty ) yang dibutu hkan
sebagaimana disyaratkan.
f) Bilamana pengujian beton pada umur yang lebih awal sebelum 28 hari
menghasilkan kuat beton di bawah kekuatan yang disyaratkan, maka
Penyedia Jasa tidak diperkenankan mengecor beton lebih lanjut sampai
penyebab dari hasil yang rendah tersebut dapat diketahui dengan pasti dan
sampai telah diambil tindakan- tindakan yang menjamin bahwa produksi

Metode Pelaksanaan 92
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

beton memenuhi ketentuan yang diisyaratkan dalam Spesifikasi.


g) Apabila kuat tekan beton berumur 28 hari tidak memenuhi ketentuan yang
disyaratkan, maka akan diambil tindakan mengikuti ketentuan menurut
Pasal7.1.6.3).i) dan Pasal 7.1.6.3).j)
h) Perbaikan atas pekerjaan beton yang tidak memenuhi ketentuan dapat
mencakup pembongkaran dan penggantian seluruh beton.
6) Penyesuaian Campuran
b. Penyesuaian Sifat Kelecakan (Workability)
Apabila sifat kelecakan pada beton dengan proporsi yang semula
dirancang sulit diperoleh, maka Penyedia Jasa boleh melakukan
perubahan rancangan agregat, dengan syarat dalam hal apapun kadar
semen yang semula dirancang tidak berubah, juga rasio air/semen yang
telah ditentukan berdasarkan pengujian yang menghasilkan kuat tekan
yang memenuhi tidak dinaikkan. Pengadukan kembali beton yang telah
dicampur dengan cara menambah air atau oleh cara lain tidak diizinkan.
Bahan tambahan (aditif) untuk meningkatkan sifat kelecakan hanya
diijinkan bila secara khusus telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
d) Penyesuaian Kekuatan
Bilamana beton tidak mencapai kekuatan yang disyaratkan, atas persetujuan
Direksi Pekerjaan kadar semen dapat ditingkatkan asalkan tidak melebihi batas
kadar semen maksimum karena pertimbangan panas hidrasi. Cara lain dapat
juga dengan menurunkan rasio air/semen dengan pemakaian bahan tambahan
jenis plasticizer yang berfungsi un tuk mening katkan kinerja kelecakan adukan
be ton tanp a menamb ah air atau mengurangi penggunaan air dalam campuran
beton tanpa mengurangi kelecakan adukan beton.

e) Penyesuaian Untuk Bahan-bahan Baru


Perubahan sumber atau karakteristik bahan tidak boleh dilakukan tanpa
pemberitahuan tertulis kepada Direksi Pekerjaan. Bahan baru tidak boleh
digunakan sampai Direksi Pekerjaan menerima bahan tersebut secara tertulis
dan menetapkan proporsi baru berdasarkan atas hasil pengujian campuran
percobaan baru yang dilakukan oleh Penyedia Jasa.
f) Bahan Tambahan
Bila untuk penyesuaian campuran perlu menggunakan bahan tambahan, maka

Metode Pelaksanaan 93
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan Pasal 7.1.2.5).b) dan mendapat


persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
7) Penakaran Bahan
d) Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya. Bila digunakan
semen kemasan dalam zak, kuantitas penakaran akan sedemikian sehingga
kuantitas semen yang digunakan adalah setara dengan satu satuan atau
kebulatan dari jumlah zak semen. Agregat akan diukur beratnya secara
terpisah. Ukuran setiap penakaran tidak boleh melebihi kapasitas alat
pencampur.
e) Untuk mutu beton fc’ > 20 Mpa atau K250 seluruh komponen bahan beton
harus ditakar menurut berat. Untuk mutu beton fc’ < 20 MPa atau K250
diizinkan ditakar menurut volume sesuai SNI 03-3976-1995. Bila digunakan
semen kemasan dalam zak, kuantitas penakaran akan sedemikian sehingga
kuantitas semen yang digunakan adalah setara dengan satu satuan atau
kebulatan dari jumlah zak semen. Agregat akan ditimbang beratnya secara
terpisah. Ukuran setiap penakaran tidak boleh melebihi kapasitas alat
pencampur.
f) Penakaran agregat dan air akan dilakukan dengan basis kondisi agregat
jenuh kering permukaan (JKP). Untuk mendapatkan kondisi agregat yang
jenuh kering permukaan dapat dilakukan dengan cara menyemprot tumpukan
agregat yang akan digunakan dengan air paling sedikit 12 (dua belas) jam
sebelum penakaran. Apabila agregat tidak dalam kondisi jenuh kering
permukaan, maka akan diadakan perhitungan koreksi penakaran berat air
dan agregat dengan menggunakan data resapan dan kadar air agregat
lapangan. Sedangkan apabila ditakar menurut volume, maka akan
memeperhitungkan faktor pengembangan (bulking factor) agregat halus
seperti ditunjukkan dalam Gambar 7.1.3.(1) Spesifikasi Teknis.
8) Pencampuran

f) Beton akan dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis dari
jenis dan ukuran
yang disetujui sehingga dapat menjamin distribusi yang merata dari
seluruh bahan.
g) Pencampur akan dilengkapi dengan tangki air yang memadai dan alat

Metode Pelaksanaan 94
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang
digunakan dalam setiap penakaran.
h) Pertama-tama alat pencampur akan diisi dengan agregat dan semen yang
telah ditakar, dan selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air
ditambahkan.
i) Waktu pencampuran akan diukur pada saat air mulai dimasukkan ke
dalam campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan akan
dimasukkan sebelum waktu pencampuran telah berlangsung seperempat
bagian. Waktu pencampuran untuk mesin berkapasitas 3⁄4 m3 atau
kurang haruslah 1,5 menit; untuk mesin yang lebih besar waktu akan
ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5 m3.
j) Bila tidak memungkinkan penggunaan mesin pencampur, Direksi
Pekerjaan dapat menyetujui pencampuran beton dengan cara manual,
sedekat mungkin dengan tempat pengecoran. Penggunaan pencampuran
beton dengan cara manual akan dibatasi pada beton non-struktural.

PELAKSANAAN PENGECORAN

6) Penyiapan Tempat Kerja


g. Penyedia Jasa akan membongkar struktur lama yang akan diganti dengan
beton yang baru atau yang akan dibongkar untuk dapat memungkinkan
pelaksanaan pekerjaan beton yang baru. Pembongkaran tersebut akan
dilaksanakan sesuai dengan syarat yang disyaratkan dalam Seksi 7.15
dari Spesifikasi Teknis.
h. Penyedia Jasa akan menggali atau menimbun kembali pondasi atau
formasi untuk pekerjaan beton sesuai dengan garis yang ditunjukkan
dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam Seksi 3.1 dan 3.2 dari
Spesifikasi Teknis, dan akan dibersihkan dan menggaru tempat di
sekeliling pekerjaan beton yang cukup luas sehingga dapat menjamin
dicapainya seluruh sudut pekerjaan. Jalan kerja yang stabil juga akan
disediakan jika diperlukan untuk menjamin bahwa seluruh sudut pekerjaan
dapat diperiksa dengan mudah dan aman.
i. Seluruh telapak pondasi, pondasi dan galian untuk pekerjaan beton akan
dijaga agar senatiasa kering dan beton tidak boleh dicor di atas tanah

Metode Pelaksanaan 95
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

yang berlumpur atau bersampah atau di dalam air. Atas persetujuan


Direksi beton dapat dicor di dalam air dengan cara dan peralatan khusus
untuk menutup kebocoran seperti pada dasar sumuran atau cofferdam.
j. Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, tulangan dan benda
lain yang harus dimasukkan ke dalam beton (seperti pipa atau
selongsong) akan sudah dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser
pada saat pengecoran.
k. Bila disyaratkan atau diperlukan oleh Direksi Pekerjaan, bahan landasan
untuk pekerjaan beton harus dihampar sesuai dengan ketentuan dari
Seksi 2.4 dari Spesifikasi ini.
l. Direksi Pekerjaan akan memeriksa seluruh galian yang disiapkan untuk
pondasi sebelum menyetujui pemasangan acuan atau baja tulangan atau
pengecoran beton dan dapat meminta Penyedia Jasa untuk
melaksanakan pengujian penetrasi ke dalaman tanah keras, pengujian
kepadatan atau penyelidikan lainnya untuk memastikan cukup tidaknya
daya dukung dari tanah di bawah pondasi.
Bilamana dijumpai kondisi tanah dasar pondasi yang tidak memenuhi
ketentuan, Penyedia Jasa dapat diperintahkan untuk mengubah dimensi
atau ke dalaman dari pondasi dan/atau menggali dan mengganti bahan di
tempat yang lunak, memadatkan tanah pondasi atau melakukan tindakan
stabilisasi lainnya sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan.
7) Acuan
e. Acuan dari tanah, bilamana disetujui oleh Direksi Pekerjaan, akan
dibentuk dari galian, dan sisi-sisi samping serta dasarnya harus dipangkas
secara manual sesuai dimensi yang diperlukan. Seluruh kotoran tanah
yang lepas akan dibuang sebelum pengecoran beton.
f. Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari
adukan yang kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang
diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan perawatan.
g. Kayu yang tidak diserut permukaannya dapat digunakan untuk permukaan
akhir struktur yang tidak terekspos, tetapi kayu yang diserut dengan tebal
yang merata akan digunakan untuk permukaan beton yang terekspos.
Seluruh sudut-sudut tajam Acuan akan dibu latkan.

Metode Pelaksanaan 96
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

h. Acuan akan dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak


beton.

8) Pengecoran

l) Penyedia Jasa akan memberitahukan Direksi Pekerjaan secara tertulis


paling sedikit 24 jam sebelum memulai pengecoran beton, atau
meneruskan pengecoran beton bilamana pengecoran beton telah ditunda
lebih dari 24 jam. Pemberitahuan akan meliputi lokasi, kondisi pekerjaan,
mutu beton dan tanggal serta waktu pencampuran beton.
Direksi Pekerjaan akan memberi tanda terima atas pemberitahuan
tersebut dan akan memeriksa acuan, dan tulangan dan dapat
mengeluarkan persetujuan tertulis maupun tidak untuk memulai
pelaksanaan pekerjaan seperti yang direncanakan. Penyedia Jasa tidak
boleh melaksanakan pengecoran beton tanpa persetujuan tertulis dari
Direksi Pekerjaan .
m) Tidak bertentangan dengan diterbitkannya suatu persetujuan untuk
memulai pengecoran, pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan
bilamana Direksi Pekerjaan atau wakilnya tidak hadir untuk menyaksikan
operasi pencampuran dan pengecoran secara keseluruhan.
n) Segera sebelum pengecoran beton dimulai, acuan akan dibasahi dengan
air atau diolesi minyak di sisi dalamnya dengan minyak yang tidak
meninggalkan bekas.
o) Tidak ada campuran beton yang boleh digunakan bilamana beton tidak
dicor sampai posisi akhir dalam cetakan dalam waktu 1 jam setelah
pencampuran, atau dalam waktu yang lebih pendek sebagaimana yang
dapat diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan berdasarkan pengamatan
karakteristik waktu pengerasan (setting time) semen yang digunakan,
kecuali diberikan bahan tambahan (aditif) untuk memperlambat proses
pengerasan (retarder) yang disetujui oleh Direksi.
p) Pengecoran beton akan dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan
sambungan konstruksi (construction joint) yang telah disetujui sebelumnya
atau sampai pekerjaan selesai.
q) Beton akan dicor sedemikian rupa hingga terhindar dari segregasi partikel

Metode Pelaksanaan 97
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

kasar dan halus dari campuran. Beton akan dicor dalam cetakan sedekat
mungkin dengan yang dapat dicapai pada posisi akhir beton untuk
mencegah pengaliran yang tidak boleh melampaui satu meter dari tempat
awal pengecoran.
r) Bilamana beton dicor ke dalam acuan struktur yang memiliki bentuk yang
rumit dan penulangan yang rapat, maka beton akan dicor dalam lapisan-
lapisan horisontal dengan tebal tidak melampuai 15 cm. Untuk dinding
beton, tinggi pengecoran dapat 30 cm menerus sepanjang seluruh keliling
struktur.
s) Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam cetakan dengan ketinggian lebih
dari 150 cm. Beton tidak boleh dicor langsung dalam air. Bilamana beton
dicor di dalam air dan pemompaan tidak dapat dilakukan dalam waktu 48
jam setelah pengecoran, maka beton akan dicor dengan metode Tremi
atau metode drop-bottom-bucket, dimana bentuk dan jenis yang khusus
digunakan untuk tujuan ini akan disetujui terlebih dahulu oleh Direksi
Pekerjaan .
Tremi akan kedap air dan mempunyai ukuran yang cukup sehingga
memungkinkan pengaliran beton. Tremi akan selalu diisi penuh selama
pengecoran. Bilamana aliran beton terhambat maka Tremi akan ditarik
sedikit dan diisi penuh terlebih dahulu sebelum pengecoran dilanjutkan.
Baik Tremi atau Drop-Bottom-Bucket harus mengalirkan campuran beton
di bawah permukaan beton yang telah dicor sebelumnya.
t) Pengecoran akan dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa hingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis sehingga dapat menyatu
dengan campuran beton yang baru.
u) Bidang-bidang beton lama yang akan disambung dengan beton yang
akan dicor, akan terlebih dahulu dikasarkan, dibersihkan dari bahan-
bahan yang lepas dan rapuh dan telah disiram dengan air hingga jenuh.
Sesaat sebelum pengecoran beton baru ini, bidang- bidang kontak beton
lama akan disapu dengan adukan semen dengan campuran yang sesuai
dengan betonnya.
v) Air tidak boleh dialirkan di atas atau dinaikkan ke permukaan pekerjaan
beton dalam waktu 24 jam setelah pengecoran.
9) Sambungan Konstruksi (Construction Joint)

Metode Pelaksanaan 98
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

h) Jadwal pengecoran beton yang berkaitan akan disiapkan untuk setiap jenis
struktur yang diusulkan dan Direksi Pekerjaan akan menyetujui lokasi
sambungan konstruksi pada jadwal tersebut, atau sambungan konstruksi
tersebut akan diletakkan seperti yang ditunjukkan pada Gambar. Sambungan
konstruksi tidak boleh ditempatkan pada pertemuan elemen-elemen struktur
terkecuali disyaratkan demikian.
i) Sambungan konstruksi pada tembok sayap akan dihindari. Semua
sambungan konstruksi akan tegak lurus terhadap sumbu memanjang dan
pada umumnya akan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
j) Bilamana sambungan vertikal diperlukan, baja tulangan akan menerus
melewati sambungan sedemikian rupa sehingga membuat struktur tetap
monolit.
k) Lidah alur akan disediakan pada sambungan konstruksi dengan kedalaman
paling sedikit 4 cm untuk dinding, pelat dan antara telapak pondasi dan
dinding. Untuk pelat yang terletak di atas permukaan, sambungan konstruksi
akan diletakkan sedemikian sehingga pelat-pelat mempunyai luas tidak
melampaui 40 m2, dengan dimensi yang lebih besar tidak melampaui 1,2 kali
dimensi yang lebih kecil.
l) Penyedia Jasa akan menyediakan pekerja dan bahan tambahan
sebagaimana yang diper lukan untu k membuat sambun gan konstruksi tamb
aha n bilamana pekerjaan terpaksa mendadak akan dihentikan akibat hujan
atau terhentinya pemasokan beton atau penghentian pekerjaan oleh Direksi
Pekerjaan.
m) Atas persetujuan Direksi Pekerjaan, bahan tambahan (aditif) dapat digunakan
untuk pelekatan pada sambungan konstruksi, cara pengerjaannya akan
sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya.
n) Pada air asin atau mengandung garam, sambungan konstruksi tidak
diperkenankan pada tempat-tempat 75 cm di bawah muka air terendah atau
75 cm di atas muka air tertinggi kecuali ditentukan lain dalam Gambar.
10)Pemadatan
g) Beton akan dipadatkan dengan penggetar mekanis dari dalam atau dari luar
yang telah disetujui. Bilamana diper lukan, dan bilamana disetujui oleh Direksi
Pekerjaan , penggetaran akan disertai penusukan secara manual dengan alat
yang cocok untuk menjamin pemadatan yang tepat dan memadai. Penggetar

Metode Pelaksanaan 99
PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

tidak boleh digunakan untuk memindahkan campuran beton dari satu titik ke
titik lain di dalam cetakan.
h) Akan dilakukan tindakan hati-hati pada waktu pemadatan untuk menentukan
bahwa semua sudut dan di antara dan sekitar besi tulangan benar-benar diisi
tanpa pemindahan kerangka penulangan, dan setiap rongga udara dan
gelembung udara terisi.
i) Penggetar akan dibatasi waktu penggunaannya, sehingga menghasilkan
pemadatan yang diperlukan tanpa menyebabkan terjadinya segregasi pada
agregat. d) Alat penggetar mekanis dari luar akan mampu menghasilkan
sekurang-kurangnya 5000 putaran per menit dengan berat efektif 0,25 kg,
dan boleh diletakkan di atas acuan supaya dapat menghasilkan getaran yang
merata.
j) Alat penggetar mekanis yang digerakkan dari dalam dari jenis pulsating
(berdenyut) dan mampu menghasilkan sekurang-kurangnya 5000 putaran per
menit apabila digunakan pada beton yang mempunyai slump 2,5 cm atau
kurang, dengan radius daerah penggetaran tidak kurang dari 45 cm.
k) Setiap alat penggetar mekanis dari dalam akan dimasukkan ke dalam beton
basah secara vertikal sedemikian hingga dapat melakukan penetrasi sampai
ke dasar beton yang baru dicor, dan menghasilkan kepadatan pada seluruh
kedalaman pada bagian tersebut. Alat penggetar kemudian akan ditarik
pelan-pelan dan dimasukkan kembali pada posisi lain tidak lebih dari 45 cm
jaraknya. Alat penggetar tidak boleh berada pada suatu titik lebih dari 30
detik, juga tidak boleh digunakan untuk memindah campuran beton ke lokasi
lain, serta tidak boleh menyentuh tulangan beton
l) Jumlah minimum alat penggetar mekanis dari dalam diberikan dalam Tabel
7.1.4.(1), pada Spesifikasi Teknis.

PENGERJAAN AKHIR

5) Pembongkaran Acuan
c) Acuan tidak boleh dibongkar dari bidang vertikal, dinding, kolom yang tipis
dan struktur yang sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton.
Cetakan yang ditopang oleh perancah di bawah pelat, balok, gelegar, atau
struktur busur, tidak boleh dibongkar hingga pengujian menunjukkan bahwa
paling sedikit 85% dari kekuatan rancangan beton telah dicapai.

Metode Pelaksanaan 100


PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

d) Untuk memungkinkan pengerjaan akhir, acuan yang digunakan untuk


pekerjaan ornamen, sandaran (railing), dinding pemisah (parapet), dan
permukaan vertical yang terekspos harus dibongkar dalam waktu paling
sedikit 9 jam setelah pengecoran dan tidak lebih dari 30 jam, tergantung pada
keadaan cuaca.
6) Permukaan (Pengerjaan Akhir Biasa)
d) Terkecuali diperintahkan lain, permukaan beton akan dikerjakan segera
setelah pembongkaran acuan. Seluruh perangkat kawat atau logam yang
telah digunakan untuk memegang cetakan, dan cetakan yang melewati
badan beton, akan dibuang atau dipotong kembali paling sedikit 2,5 cm di
bawah permukaan beton. Tonjolan mortar dan ketidakrataan lainnya yang
disebabkan oleh sambungan cetakan akan dibersihkan.
e) Direksi Pekerjaan akan memeriksa permukaan beton segera setelah
pembongkaran acuan dan dapat memerintahkan penambalan atas
kekurangsempurnaan minor yang tidak akan mempengaruhi struktur atau
fungsi lain dari pekerjaan beton. Penambalan akan meliputi pengisian lubang-
lubang kecil dan lekukan dengan adukan semen.
f) Bilamana Direksi Pekerjaan menyetujui pengisian lubang besar akibat
keropos, pekerjaan akan dipahat sampai ke bagian yang utuh (sound),
membentuk permukaan yang tegak lurus terhadap permukaan beton. Lubang
akan dibasahi dengan air dan adukan semen acian (semen dan air, tanpa
pasir) akan dioleskan pada permukaan lubang. Lubang selanjutnya diisi dan
ditumbuk dengan adukan yang kental yang terdiri dari satu bagian semen dan
du a ba gian pasir, yang akan dibuat menyu sut sebe lumnya deng an
mencampurnya kira-kira 30 menit sebelum dipakai.
7) Permukaan (Pekerjaan Akhir Khusus)
Permukaan yang terekspos akan diselesaikan dengan pekerjaan akhir berikut ini,
atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan :
d) Bagian atas pelat, kerb, permukaan trotoar, dan permukaan horisontal
lainnya sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, akan digaru
dengan mistar bersudut untuk memberikan bentuk serta ketinggian yang
diperlukan segera setelah pengecoran beton dan akan diselesaikan secara
manual sampai halus dan rata dengan menggerakkan perata kayu secara
memanjang dan melintang, atau oleh cara lain yang cocok, sebelum beton

Metode Pelaksanaan 101


PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

mulai mengeras.
e) Perataan permukaan horisontal tidak boleh menjadi licin, seperti untuk
trotoar, akan sedikit kasar tetapi merata dengan penyapuan, atau cara lain
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, sebelum beton
mulai mengeras.
f) Permukaan bukan horisontal yang nampak, yang telah ditambal atau yang
masih belum rata akan digosok dengan batu gurinda yang agak kasar
(medium), dengan menempatkan sedikit adukan semen pada permukaannya.
Adukan terdiri dari semen dan pasir halus yang dicampur sesuai dengan
proporsi yang digunakan untuk pengerjaan akhir beton. Penggosokan akan
dilaksanakan sampai seluruh tanda bekas acuan, ketidakrataan, tonjolan
hilang, dan seluruh rongga terisi, serta diperoleh permukaan yang rata. Pasta
yang dihasilkan dari penggosokan ini akan dibiarkan tertinggal di tempat.
8) Perawatan Dengan Pembasahan
d) Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini,
temperature yang terlalu panas, dan gangguan mekanis. Beton akan dijaga agar
kehilangan kadar air yang terjadi seminimal mungkin dan diperoleh temperature
yang relatif tetap dalam waktu yang ditentukan untuk menjamin hidrasi yang
sebagaimana mestinya pada semen dan pengerasan beton.
e) Beton akan dirawat, sesegera mungkin setelah beton mulai mengeras, dengan
menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air. Lembaran bahan
penyerap air ini yang akan dibuat jenuh dalam waktu paling sedikit 3 hari. Semua
bahan perawat atau lembaran bahan penyerap air akan dibebani atau diikat ke
bawah untuk mencegah permukaan yang terekspos dari aliran udara.
Bilamana digunakan acuan kayu, acuan tersebut akan dipertahankan basah
pada setiap saat sampai dibongkar, untuk mencegah terbukanya
sambungansambungan dan pengeringan beton. Lalu lintas tidak boleh
diperkenankan melewati permukaan beton dalam 7 hari setelah beton dicor atau
setelah beton mencapai kekuatan minimum yang disyaratkan.
f) Lantai beton sebagai lapis aus akan dirawat setelah permukaannya mulai
mengeras dengan cara ditutup oleh lapisan pasir lembab setebal 5 cm paling
sedikit selama 21 hari atau setelah beton mencapai kekuatan minimum yang
disyaratkan.
g) Beton yang dibuat dengan semen yang mempunyai sifat kekuatan awal yang

Metode Pelaksanaan 102


PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

tinggi atau beton yang dibuat dengan semen biasa yang ditambah bahan
tambahan (aditif), akan dibasahi sampai kekuatanya mencapai 70 % dari
kekuatan rancangan beton berumur 28 hari atau setelah beton mencapai
kekuatan minimum yang disyaratkan.

BAJA TULANGAN SIRIP BJTS 280

Material ini digunakan untuk semua pekerjaan beton sebagaimana ditentukan dalam
gambar rencana atau sesuai petunjuk direksi pekerjaan.

Konfirmasi Pekerjaan

 Perkiraan Kuantitas : Dapat dilihat pada daftar kuantitas


 Tenaga Kerja : Pekerja, Tukang, Mandor
 Bahan : Baja Tulangan Ulir, Kawat Beton
 Peralatan yang digunakan : Alat Bantu, Bar Cutter
 Kapasitas Produksi/hari : Kapasitas Tenaga Kerja yang
digunakan
 Waktu Pelaksanaan yang dibutuhkan : (ada pada lembar analisa pekerjaan-
dpt disertakan bila diperlukan)
 Waktu Pelaksanaan yg Direncanakan : Dapat dilihat pada Jadwal Waktu
Pelaksanaan” yang juga merupakan Urutan perlaksanaan pekerjaan.

Untuk memenuhi target waktu sebagaimana direncanakan dalam jadwal, maka


penyedia jasa akan menggunakan tenaga kerja yang paling optimal.

Metode Pelaksanaan 103


PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

Uraian Pekerjaan

Pengadaan besi, pemotongan, pembengkokan serta pemasangan. Jumlah dan dimensi


yang dibutuhkan disesuaikan dengan perhitungan, gambar dan spesifikasi yang
diminta. Besi Tulangan yang kami siapkan adalah besi yang bebas dari debu, gemuk,
lumpur, minyak atau karat.

Metode Kerja

 Besi beton digunakan untuk tulangan pada Konstruksi. Pelaksanaanya,


pertama–tama baja tulangan diluruskan dahulu kemudian di potong-potong
sesuai ukuran, dengan menggunakan mesin cutter. Tulangan dibengkokkan
dengan menggunakan tenaga manusia dan alat bar bender. Perakitan tulangan
pada konstruksi didahului dengan pemasangan bekisting atau lantai kerja, dan
diikat secara kuat agar tidak bergeser pada waktupengecoran.
 Baja tulangan dipotong serta dirangkai menurut panjang bentuk yang ada dalam
gambar. Besi tulangan diikat dengan kokoh untuk menghindari perpindahan
tempat selama penulangan dan penempatan beton. Kawat ikat dipasang kokoh
dengan akhir puntiran menghadap kedalam beton.

ANYAMAN KAWAT YANG DILAS (WELDED WIRE MESH)

Pekerjaan ini harus mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan sesuai
dengan Spesifikasi dan Gambar, atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan

1. Pengajuan Kesiapan Kerja


a. Sebelum memesan bahan, seluruh daftar pesanan dan diagram
pembengkokan harus disediakan untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi pekerjaan, dan tidak ada bahan yang boleh dipesan sebelum
daftar tersebut serta diagam pembengkokan disetujui.
b. Sebelum memulai pekerjaan baja tulangan, penyedia Jasa harus
menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan daftar yang disahkan pabrik baja
yang memberikan berat satuan nominal dalam kilogram untuk setiap

Metode Pelaksanaan 104


PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

ukuran dan mutu baja tulangan atau anyaman baja dilas yang akan
digunakan datam pekerjaan.
2. Penyimpanan dan Penanganan
a. Penyedia Jasa harus mengangkut tulangan ke tempat kerja dalam ikatan,
diberi label, dan ditandai dengan label logam yang menunjukkan ukuran
batang, panjang dan informasi lainnya sehubungan dengan tanda yang
ditujukkan pada diagram tulangan.
b. Penyedia Jasa harus menangani serta menyimpan seluruh baja tulangan
sedemikian untuk mencegah distorsi, kontaminasi, korosi, atau kerusakan.

Program Mutu
- SNI 03-6816-2002 : Toleransi panjang batang, ketebalan dan
bengkokan.
- SNI 03-6816-2002 : Tata Cara Pendetailan Penulangan Beton
- SNI 07-6401-2000 : Spesifikasi Kawat Baja dengan Proses Canay Dingin
untuk Tulangan Beton
- AASHTO M3 I M – 90 : Deformed and Plain Billet-Steel Bar for
Concrete Reinforcemert

Keselamatan kerja

Implementasi Pekerjaan Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas

1. Fasilitas Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)


a. Peralatan P3K harus tersedia dalam seluruh kenderaan konstruksi dan di
tempat kerja.
b. Di tempat kerja harus selalu terdapat pekerja yang sudah terlatih dan /
atau bertanggung jawab dalam pertolongan pertama pada kecelakaan
2. Alat Pelindug Diri

Metode Pelaksanaan 105


PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

a. Pekerjaan las, atau dari serpihan material seperti potongan gergaji kayu,
atau potongan beton
b. Sepatu yang digunakan harus mampu melindingi kaki pekerja. Gunakan
sepatu dengan ujung besi dibagian jari kaki
c. Sarung tangan akan diperlukan pada beberapa pekerjaan.
3. Rambu Jalan Sementara
a. Penyedia Jasa harus menyediakan personil untuk melakukan
pengawasan berkesinambungan terhadap operasi pengendalian lalu
lintasnya. Personil tersebut harus tersedia baik siang maupun malam
untuk menanggapi panggilan jika ada kerusakan antara lain terhadap
barikade, lampu, rambu –rambu, dsb baik karena vandalisme atau
kecelakaan lalu lintas
4. Rambu – rambu Tetap
Rambu Tetap, harus berupa peringatan terhadap adanya galian dipasang
pada lokasi yang strategis dengan huruf yang mudah dibaca.
5. Rambu Portabel
Rambu Portabel, ditempatkan pada lokasi galian yang dapat dipindah -
pindah sesuai perpindahan lokasi pekerjaan; harus berupa peringatan
terhadap adanya galian, dipasang pada lokasi yang strategis dengan huruf
yang mudah dibaca.
6. Penghalang Lalu Lintas, Jenis Plastik
Semua galian terbuka diberi rambu peringatan dan penghalang (barikade)
yang cukup untuk mencegah pekerja atau orang lain terjatuh ke dalamnya
dan setiap galian terbuka pada lokasi jalur lalu lintas maupun lokasi bahu
jalan harus diberi rambu tambahan pada malam hari berupa drum yang dicat
putih (atau yang sejenis) beserta lampu merah atau kuning guna menjamin
keselamatan para pengguna jalan.

Permasalahan dan Solusi

Metode Pelaksanaan 106


PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

Permasalahan yang mungkin ter1adi pada saat pelaksanaan, serta solusi penyelesaian
permasalahan/ kendala adalah sebagai berikut :

Wire Mesh dibiarkan terekspos untuk suatu wallu yang cukup lam4 maka seluruh baja
ttrlangan harus dibersihkan dan diolesi dengan adukan semen acian (semen dan air
saja). Baja tulangan harus dibersihkan dan diolesi dengan adukan semen acian (semen
dan air saja).

PEMASANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA YANG DISEDIAKAN PENGGUNA


JASA

Uraian Pekerjaan

 Yang dimaksud dengan Rangka Baja adalah bahan struktur jembatan baja
seperti jembatan rangka baja, gelagar baja, gelagar baja komposit termasuk
komponen gelagar baja komposit seperti balok, pelat, baut, ring, diafragma yang
digunakan sebagai suatukomponen konstruksi jembatan.
 Pekerjaan yang diatur dalam Seksi ini mencakup struktur baja dan bagian baja
dari struktur baja komposit, yang dilaksanakan memenuhi garis, kelandaian
dandimensi yang ditunjukkan dalam Gambar atau yang ditetapkan oleh Direksi
Pekerjaan. Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru, pelebaran
dan perbaikan dari struktur.
 Pekerjaan ini ju ga a kan mencakup p enyediaan , fab rikasi, pe ng an gk utan ,
pe ma san gan , galvanisasi dan pengecatan logam struktur sebagaimana yang

Metode Pelaksanaan 107


PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

disyaratkan dalam Spesifikasi ini atau sebagaimana yang ditunjukkan dalam


Gambar .Logam struktur harus meliputi baja struktur, paku keling, pengelasan,
baja khusus dan campuran, elektroda logam dan penempaan dan pengecoran
baja. Pekerjaan ini harus juga terdiri atas setiap pelaksanaan logam tambahan
yang tidak disyaratkan lain, semua sesuai dengan Spesifikasi ini dan dengan
Gambar.
Untuk Proses pemasangan menggunakan alat yaitu crane dan alat bantu untuk
pekerjaan yang dimaksud.

Pengendalian Mutu

a. Penerimaan Bahan
Bahan yang diterima diperiksa oleh Pengawas penerimaan bahan dengan
mengecek/memeriksa bukti tertulis yang menunjukkan bahwa bahan – bahan
yang telah diterima sesuai dengan ketentuan persyaratan bahan.
b. Mutu Bahan
Mutu bahan yang dipasok, kecakapan kerja dan hasil akhir dipantau dan
dikendalikan sebagaimana yang disyaratkan dalam Standar Rujukan

PENGANGKUTAN BAHAN JEMBATAN YANG DISEDIAKAN PENGGUNA JASA

Pekerjaan ini adalah pekerjaan pengangkutan semua bahan jembatan yang telah di
fabrikasi sesuai dengan gambar dan spesifikasi dari Gudang penyimpanan menuju
lokasi pekerjaan

Tahap Persiapan :

- Memastikan bahwa matiar yang akan diangkut sudah sesuai dengan pemesanan
- Membuat schedule perjalanan dari Gudang penyimapan sampai ke lokasi
pekerjaan
- Memastikan alat pengangkut terpenuhi sesuai dengan jenis bahan dan beban
yang akan di angkut
- Membuat konsep SMKK dari proses pengangkutan dari Gudang ke lokasi
pekerjaan

Metode Pelaksanaan 108


PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

Tahapan Pelaksanaan

 Memastikan perjalanan pengangkutan telah memenuhi schedule yang telah


dibuat, baik itu waktu, peralatan dan system kesalamatannya
 Tim penerima material di lokasi pekerjaan sesuai dengan bahan yang diangkut
baik itu personil, ketersediaan lahan untuk penampungan dan alat – alat yang
digunakan

PASANGAN BATU

Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan untuk tembok penahan tanah. Setelah adanya
shop drawing yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan maka dilaksanakan pekerjaan
persiapan antara lain .

a. Membuat dan memasang patok-patok bowplank pada lokasi pemasangan batu.


b. Men yediakan material, alat dan tenaga di lapan gan un tuk melaksanakan
pekerjaan pasangan batu
Sebelum digunakan batu dibrsihkan dan dibasahi seluruh permukaannya dan
harus diletakkan dengan alasnya tegak lurus pada arah tegangan pokok. Semen,
pasir dan air dicampur menjadi mortar dengan concrete mixer dengan membuat
takaran perbandingan campurannya.
Pasangan batu dikerjakan sesuai dengan bentuk , ukuran dalam gambar
rencana
Setiap batu harus diberi alas adukan dan setiap celah atau sambungan diisi
padat dengan mortar.
Pada dinding pasangan dibuat pipa resapan / suling – suling dari bahan pipa
PVC. Peralatan yang dipergunakan : Concrete Mixer, Water Tanker dan Alat
Bantu lainnya

BRONJONG DENGAN KAWAT YANG DILAPISI GALVANIS

Pekerjaan bronjong dilaksanakan pada lokasi sesuai gambar rencana . Bahan – bahan
untuk pekerjaan bronjong yaitu batu kali / belah dan kawat bronjong didatangkan ke
lokasi pekerjaan . kawat bronjong dianyam disekitar lokasi pekerjaan sesuai dengan
ukuran yang terdapat dalam gambar kerja .

Metode Pelaksanaan 109


PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

Galian tanah pondasi dilaksanakan sampai mencapai tanah keras setelah terlebih
dahulu membuat bowplank sebagai acuan untuk melaksanakan pekerjaan galian
pondasi.

Pemasangan Bronjong

Matras bronjong yang telah dianyam diletakkan pada pondasi yang telah selesai digali

Tiap bronjong diberi sekat sehingga membentuk bidang dengan ukuran dalam gambar
kerja. Untuk pengisian bronjong dipergunakan batu padas/batu belah dengan ukuran
antara 15 - 20 cm juga dapat dipergunakan batu-batu dengan ukuran yang lebih kecil
dengan syarat batu tidak boleh lolos dari lubang anyaman bronjong kawat dan harus
dengan persetujuan dari Pengawas Lapangan .

Tahapan awal palaksanaan , mendatangkan material kawat bronjong ke lokasi


pekerjaan dan disimpan di barak / gudang . Batu kali / batu belah yang terlebih dahulu
disetujui sumbernya / quarry didatangkankan dan penempatannya di lokasi pekerjaan
diusahakan tidak mengenai badan jalan agar pengguna jalan tidak terganggu . Kawat
bronjong dianyam sesuai dengan ukuran dan bentuk yang ditentukan dalam gambar
kerja yang sudah disetujui .

Pekerjaan galian pondasi bronjong dilaksanakan dengan tenaga manusia sesuai


dimensi dalam gambar kerja , kemudian dilaksanakan pemeriksaan bersama Pengawas
Lapangan .

Keranjang / matras bronjong dibentangkan kuat untuk memperoleh bentuk serta posisi
yang benar

dengan menggunakan batang penarik sebelum pengisian batu kedalam keranjang /


matras bronjong .Sambungan antar keranjang harus sangat kuat , setiap segi enam

Metode Pelaksanaan 110


PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

harus menerima paling sedikit dua lilitan kawat pengikat dan kerangka bronjong antara
segi enam paling tepi paling sedikit satu lilitan . Kawat pengikat harus ditinggalkan 15
cm sesudah pengikatan terakhir dan dibengkokkan kedalam keranjang .

Batu dimasukkan satu persatu sehingga diperoleh kepadatan maksimum dan rongga
seminimal mungkin . Keranjang bronjong yang telah terisi setengah dari tingginya , dua
kawat pengaku horizontal dari muka ke belakang harus dipasang , selanjutnya
keranjang diisi agak berlebih agar terjadi penurunan ( settlement ) . Sisi luar batu yang
berhadapan dengan kawat harus mempunyai permukaan yang rata dan bertumpu
pada anyaman .

Setelah selesai pengisian tepi dari tutup harus dibentangkan dengan batang penarik
atau ulir penarik pada permukaan atasnya dan diikat . Pemasangan keranjang
diatasnya , sambungannya harus dipasang berselang seling .

PAPAN NAMA JEMBATAN

a. Tujuan pema sanga n papan nama jemba tan adalah untu k mene rangkan nama
jembatan, jumlah bentang, panjang total jembatan, lokasi, tanggal selesai
pembangunan, tipe bangunan atas dan tipe pondasi jembatan yang dipasang di
parapet jemba tan. Pekerjaan ini terdiri dari pen yediaan , perba ikan, pengga
ntian dan pemasangan papan nama jembatan dalam bentuk dan dimensi serta
lokasi yang ditunjukkan dalam Gambar.
b. Bahan yang digunakan adalah marmer. Marmer diukir lambang Departemen
Pekerjaan Umum, dan mencantumkan tentang identitas jembatan seperti
ditentukan dalam pasal 8.4.1.1) di atas.

Metode Pelaksanaan 111


PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

c. Ukuran papan nama jembatan ini minimal 40 x 60 cm2.


d. Persyaratan Kerja Sebelum melakukan pemasangan papan nama, maka harus
disiapkan letak tempat dimana papan nama harus dipasang pada parapet.
Tempat papan nama diletakkan dan dibuatkan celah dengan ukuran lebih besar
minimal ± 10 cm dari ukuran papan nama tersebut, untuk mempermudah pada
saat pemasangan.
e. Peralatan dan bahan serta isi tulisan dalam papan nama yang akan digunakan,
diperbaiki atau diganti harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi Pekerjaan.

RAMBU JALAN TUNGGAL DENGAN PERMUKAAN PEMANTUL ENGINEER


GRADE

 Rambu Jalan Tunggal Dengan Permukaan Pemantul Engineer Grade dipasang


untuk menunjukkan arah lalu lintas.
 Tiang rambu terbuat dari pipa baja berdiameter dalam minimum 40 mm,
digalvanisir dengan proses celupan panas, sesuai dengan SNI 07-0242.1-2000.
Bahan yang sama dipakai juga untuk pelengkap pemegang dan penutup tiang
rambu. Semua ujung yang terbuka diberi tutup untuk mencegah pemasukan air.
 Perlengkapan tambahan harus aluminium atau baja tahan karat yang
mempunyai kekuatan tarik tinggi untuk tiang rambu.
 Beton yang digunakan untuk pondasi rambu jalan sesuai dengan spesifikasi
yang telah disyaratkan.
 Lembaran pemantul merupakan “Scothlite” jenis Engineering Grade dan dari
bahan pemantul tahan lentur yang disetujui. Permukaan dari tiap rambu diberi
bahan pemantul sesuai dengan ketentuan – ketentuan dari DLLAJR dn bidang
muka setiap patok pengarah harus diberi bahan pemantul.

PATOK PENGARAH

Pemasangan Patok Pengarah dan patok kilometer di lapangan sesuai lokasi yang telah
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Pemasangan harus kokoh dan ditempatkan
sedemikian rupa agar tidak mengganggu pemakai jalan raya.

Metode Pelaksanaan 112


PEMBANGUNANAN JEMBATAN GANTUNG AEK SISIRA TA.2020

Pekerjaan ini mencakup pekerjaan pengadaan bahan Patok Pengarah dan patok
kilometer, penggalian pondasi, dan pemasangan di lapangan.

Patok Pengarah dan Potok Kilometer digunanan sesuai ketentuan dalam spesifikasi
dan pembuatannya dipesan khusus dari pabrik / workshop pembuatnya .

Peralatan yang digunakan : Dump Truck dan Alat Bantu.

PEKERJAAN PENGUKURAN AKHIR DAN PEMBERSIHAN AKHIR

Setelah keseluruhan pekerjaan dalam kontrak pekerjaan ini telah selesai dikerjakan dan
telah disetujui / diterima Direksi Pekerjaan , Kontraktor melaksanakan pengukuran akhir
bersama – sama dengan pihak Direksi Pekerjaan , dan selanjutnya dituangkan dalam
perhitungan volume akhir dan pembuatan Asbuild Drawing . Seluruh data - data proyek
serta foto dokumentasi harus diserahkan kepada DireksiPekerjaan untuk disimpan
sebagai administrasi proyek . Seluruh rangkaian metode ini menggambarkan tahapan
setiap langkah pekerjaan dari awal sampai akhir pelaksanaan pekerjaan ini.

Pada saat penyelesaian Pekerjaan, tempat kerja harus ditinggal dalam keadaan bersih
dan siap untuk diserah terimakan.

Setelah keseluruhan pekerjaan selesai kontraktor melaksanakan demobilisasi baik


peralatan, sisa bahan dan personil dari lapangan.

Metode Pelaksanaan 113

Anda mungkin juga menyukai