Anda di halaman 1dari 4

FISIOLOGI OTOT 2

 Jaringan ikat meluas melewati ujung-ujung otot untuk membentuk tendon kolagenosa yang
kuat untuk melekatkan otot ke tulang.

 Tegangan diproduksi secara internal di dalam sarkomer, yang dianggap sebagai komponen
kontraktil otot

 Tegangan yang dihasilkan oleh elemen-elemen kontraktil ini harus disalurkan ke tulang
melalui jaringan ikat dan tendon sebelum tulang dapat digerakkan.

 Komponen seri-elastik ini berlaku seperti pegas yang dapat diregangkan dan dan tulang yang
akan digerakkan melawan suatu beban eksternal, atau gaya pelawan.

 Memendeknya sarkomer meregangkan komponen seri-elastik (tendon). Tegangan otot


disalurkan ke tulang melalui pengencangan komponen seri-elastik ini. Gaya yang dikenakan
ke tulang ini menggerakkan tulang melawan beban. (Gambar 8-14)

………..
 Otot biasanya melekat ke paling sedikit dua tulang berbeda melewati suatu sendi melalui
tendon yang berjalan dari kedua ujung otot.
 Ketika otot memendek sewaktu kontraksi, posisi sendi berubah karena satu tulang bergerak
relatif terhadap tulang yang lain-sebagai contoh, fleksi (penekukan) sendi siku oleh kontraksi
otot biseps dan ekstensi (pelurusan) siku oleh kontraksi otot triseps (gambar 8)
 Ujung otot yang melekat ke bagian tulang yang lebih stasioner disebut origo, dan ujung yang
melekat ke bagian tulang yang bergerak disebut insersi.

…………

 Tidak semua kontraksi otot memperpendek otot dan menggerakkan tulang.


 Terdapat tiga jenis utama kontraksi.
o kontraksi isotonik, tegangan otot tidak berubah sementara panjang otot berubah.
o kontraksi isokinetik, laju pemendekan tetap konstan sementara panjang otot
berubah.
o kontraksi isometrik, otot tidak dapat memendek sehingga terbentuk tegangan
dangan panjang otot tetap.
 sebagai contoh, anggaplah Anda akan mengangkat sebuah benda. Ketika tegangan yang
terbentuk di biseps Anda telah cukup besar untuk mengatasi berat benda di tangan Anda,
Anda dapat mengangkat benda tersebut, dengan keseluruhan otot memendek dalam
prosesnya. Karena berat benda tidak berubah ketika diangkat, jenis kontraksi ini disebut
kontraksi isotonik (sercara harfiah, "tegangan tetap")

 Kontraksi isokinetik tidak terjadi dalam keadaan normal tetapi dapat dicapai dengan
menggunakan mesin olahraga khusus yang dapat diatur agar kontraksi otot terjadi pada laju
yang konstan di sepanjang seluruh kisaran gerakan. Salah satu keuntungan olahraga
isokinetik adalah lebih cepat tercapainya kekuatan otot.

 Bila mengangkat benda terlalu berat otot tidak dapat memendek dan mengangkat benda
tetapi panjangnya konstan meskipun terbentuk tegangan sehingga terjadi kontraksi
isometrik ("panjang tetap"). Selain terjadi ketika beban terlalu berat, kontraksi isometrik
terjadi ketika tegangan yang terbentuk di otot secara sengaja dibuat lebih kecil daripada
yang dibutuhkan untuk memindahkan benda.

………..

 kontraksi konsentrik, otot memendek sementara pada kontraksi eksentrik otot memanjang.
Salah satu contoh kontraksi eksentrik adalah menurunkan suatu buku untuk
menempatkannya di meja. Selama tindakan ini, serat-serat otot biseps memanjang tetapi
tetap berkontraksi dan bukan teregang secara pasif oleh beban.
 kontraksi konsentrik beban dan kecepatan untuk pemendekan berbanding terbalik, untuk
kontraksi eksentrik beban dan kecepatan untuk pemanjangan berbanding lurus.

………..
 Di tubuh, tulang berfungsi sebagai tuas, sendi sebagai fulkrum, dan otot rangka
menghasilkan gaya untuk menggerakkan tulang. Bagian tuas antara fulkrum dan titik tempat
gaya ditimbulkan oleh otot disebut lengan daya; bagian antara fulkrum dan gaya yang
ditimbulkan oleh beban disebut sebagai lengan beban (Gambar 8-17a)

 (Gambar 8-17b). Ketika biseps berkontraksi, otot ini menghasilkan gaya ke atas di titik
tempat insersinya di tulang lengan bawah sekitar 5 cm menjauhi sendi siku (fulkrum tuas).
Karena itu, panjang lengan daya sistem tuas ini adalah 5 cm. Panjang lengan beban, jarak
dari sendi siku ke tangan, rerata adalah 35 cm. Dalam hal ini, lengan beban tujuh kali lebih
panjang daripada lengan daya, yang memungkinkan beban dipindahkan dengan jarak tujuh
kali lipat daripada jarak pemendekan otot (sementara biseps memendek 1 cm, tangan
memindahkan beban sejauh 7 cm) dan dengan kecepatan tujuh kali lebih besar (tangan
bergerak 7 cm selama waktu yang digunakan oleh biseps memendek 1 cm).

 Agar beban 5 kg tidak jatuh, hasil kali panjang lengan daya dan gaya ke atas yang diberikan
harus sama dengan hasil kali panjang lengan beban dan gaya ke bawah yang ditimbulkan
oleh beban. Hasil ini disebut sebagai momentum (gaya kali lengan daya atau gaya kali lengan
beban). Momentum untuk beban adalah 5 kg (gaya) kali 35 cm (lengan beban). Momentum
ini harus disamakan dengan momentum bagi otot; untuk Untuk mengangkat beban 5 kg,
otot bisep harus menghasilkan gaya yang lebih besar daripada 35 kg.

……….
 Semakin besar jumlah serat yang berkontraksi, semakin besar tegangan total otot. Karena
itu, otot yang lebih besar yang mengandung serat otot lebih banyak dapat menghasilkan
tegangan yang lebih besar daripada otot kecil dengan sedikit serat otot.

 Setiap otot disarafi oleh sejumlah neuron motorik berbeda. Ketika masuk ke otot, sebuah
neuron motorik membentuk cabangcabang, dengan setiap terminal akson menyarafi satu
serat otot (Gambar 8-18). Satu neuron motorik menyarafi sejumlah serat otot, tetapi setiap
serat otot hanya disarafi oleh satu neuron motorik. Ketika sebuah neuron motorik diaktifkan,
semua serat otot yang disarafinya akan terangsang untuk berkontraksi serentak. Kelompok
komponen yang diaktifkan bersama ini—satu neuron motorik plus semua serat otot yang
disarafinya—disebut unit motorik.

 Untuk kontraksi lemah suatu otot, hanya satu atau beberapa unit motoriknya yang
diaktifkan. Untuk kontraksi yang lebih kuat, lebih banyak unit motorik yang direkrut, atau
dirangsang untuk berkontraksi, suatu fenomena yang dikenal sebagai rekrutmen unit
motorik.

 Untuk otot yang menghasilkan gerakan halus yang tepat, misalnya otot mata eksternal dan
otot tangan, satu unit motorik mungkin mengandung hanya beberapa lusin serat otot.
Karena setiap unit motorik mengandung sedikit serat otot, setiap unit motorik tambahan
yang direkrut hanya sedikit meningkatkan kekuatan kontraksi otot keseluruhan (Gambar 8-
19a). Unit motorik yang kecil ini memungkinkan kita melakukan kontrol tegangan otot
dengan sangat halus.

 otot yang dirancang untuk gerakan kasar bertenaga, misalnya otot di kaki, satu unit motorik
mungkin mengandung 1500 hingga 2000 serat otot. Rekrutmen tambahan unit motorik di
otot ini menyebabkan penambahan besar pada tegangan otot keseluruhan (Gambar 8- 19b).
Kontraksi yang lebih kuat dicapai dengan mengorbankan ketepatan gradasi kontrol.

 jumlah serat otot yang ikut serta dalam upaya kontraktil total suatu otot bergantung pada
jumlah unit motorik yang direkrut dan jumlah serat otot per unit motorik di otot tersebut.

Anda mungkin juga menyukai