AD ART Pemuda Pancasila 2019
AD ART Pemuda Pancasila 2019
MUSYAWARAH BESAR X
ORGANISASI KEMASYARAKATAN
PEMUDA PANCASILA
HOTEL SULTAN
Jakarta, 25-28 Oktober 2019
GARUDA PANCASILA
1
PANCASILA
2
TEKS PROKLAMASI
3
4
5
MARS PEMUDA PANCASILA
A D Fb/c# Bm A D A vocal :
0 0 0 0 5
Intro musik : Pe
A D Fb6/C# Bm A D A Bb Em6/B C A/C#
1 1 1 1 1 5 0 5 2 2 2 2 2 2 4 3 2 0 3
4 4 4 4 4 5 6 5 3 0 3 2 2 2 2 2 3 2 5 0 5
1 1 1 1 1 5 0 5 2 2 2 2 2 4 3 2 0 3
G B/Fb Em A D Em A D
4 4 4 5 6 5 3 0 3 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1
4 4 4 4 2 3 0 5 2 2 2 1 2 3 0 1
G B/Fb Em A D E A
4 4 4 4 2 5 5 5 4 4 4 4 4 7 6 5 0
C D A D A G A
4 4 4 4 4 3 3 0 5 2 2 4 3 2 0 1
Em A7 D A7 Bb Bm6/B A D
4 4 5 6 1 0 5 7 7 7 7 6 7 1 0
A7 Bb Bm6/B A D Bbmaj-7 C D
7 7 7 7 6 7 1 0
6
HASIL KEPUTUSAN
Hasil Pleno
MUSYAWARAH BESARI X
ORGANISASI KEMASYARAKATAN
PEMUDA PANCASILA
ANGGARAN DASAR
ORMAS PEMUDA PANCASILA
Tentang
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal: 27 Oktober 2019
dto dto
Gunung Hutapea Iqbal Hanafi Hasibuan
Ketua Sekretaris
8
Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar X Ormas Pemuda Pancasila,
No. 07/KPTS/MUBES-X/PP/X/2019 tentang Hasil Kerja Komisi A
(Organisasi).
ANGGARAN DASAR
ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA PANCASILA
MUKADIMAH
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, maka penjajahan
dalam segala bentuk dan manifestasinya di atas dunia harus dihapuskan karena tidak
sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Oleh karena itu, dengan sadar sepenuhnya terhadap panggilan sejarah dan tanggung
jawab sebagai generasi penerus perjuangan cita-cita bangsa, kami warga Negara
Indonesia yang setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945, mempersatukan diri dalam Organisasi Kemasyarakatan
bernama PEMUDA PANCASILA yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga sebagai berikut :
BAB I
NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama
Pasal 2
Waktu
Pasal 3
Kedudukan
Pasal 4
Asas
Pasal 5
Dasar
Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA berdasarkan Undang-Undang
Dasar 1945.
Pasal 6
Tujuan
BAB III
BENTUK, SIFAT DAN CIRI
Pasal 7
Bentuk
Pasal 8
Sifat
BAB IV
POKOK-POKOK PERJUANGAN
Pasal 10
10
2) Mengimplementasikan UUD 1945 sebagai dasar Negara dalam praktek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3) Menjaga Kedaulatan dan Memelihara Keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia serta menjunjung tinggi prinsip dan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika.
4) Melahirkan kader PEMUDA PANCASILA sebagai Kader Bangsa yang handal dan
terampil berpartisipasi menggerakkan pembangunan nasional untuk terwujudnya
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
5) Melaksanakan pemberdayaan dan pengembangan anggota secara terus
menerus untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan anggota dan keluarga besar
Ormas PEMUDA PANCASILA.
BAB V
IKRAR, TEKAD, SEMBOYAN
SALAM PERJUANGAN DAN LAGU PERJUANGAN
Pasal 11
BAB VI
LAMBANG, ATRIBUT DAN KARTU TANDA ANGGOTA
Pasal 12
Lambang
Pasal 13
Atribut
Pasal 14
Kartu Tanda Anggota
BAB VII
KEANGGOTAAN
Pasal 15
BAB VIII
KEDAULATAN
Pasal 16
BAB IX
JENJANG DAN SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 17
Pasal 18
BAB X
PERANGKAT ORGANISASI
Pasal 20
BAB XI
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
Pasal 25
Pasal 26
14
Pasal 27
BAB XII
KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 28
Kuorum
Kuorum musyawarah dan Rapat Pemilihan Pengurus dinyatakan sah apabila dihadiri
oleh minimal 2/3 (dua pertiga) dari jumlah unsur utusan.
Pasal 29
Pengambilan Keputusan
BAB XIII
KEUANGAN DAN KEKAYAAN ORGANISASI
Pasal 30
Keuangan
Pasal 31
Kekayaan Organisasi
BAB XIV
KETENTUAN KHUSUS
Pasal 32
Khusus tentang perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, hanya
dapat dilakukan melalui Musyawarah Besar atau Musyawarah Besar Luar Biasa.
15
Pasal 33
BAB XV
PENUTUP
Pasal 34
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 35
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 27 Oktober 2019
dto dto
Gunung Hutapea Iqbal Hanafi Hasibuan
Ketua Sekretaris
16
HASIL KEPUTUSAN
Hasil Pleno
MUSYAWARAH BESARI X
ORGANISASI KEMASYARAKATAN
PEMUDA PANCASILA
ANGGARAN RUMAH TANGGA
ORMAS PEMUDA PANCASILA
Pasal 1
Ikrar
Pasal 2
Tekad
Pasal 3
Semboyan
Pasal 4
Salam Perjuangan
17
Pasal 5
Lagu Perjuangan
BAB II
LAMBANG, ATRIBUT DAN KARTU TANDA ANGGOTA
Pasal 6
Lambang
Pasal 7
Atribut
(1) Stempel
a) Bentuk bulat, didalamnya terdapat lambang PEMUDA PANCASILA dengan
diameter 4,5 cm.
b) Tinta stempel berwarna merah.
(2) Panji-panji Kebesaran Ormas PEMUDA PANCASILA :
a) Pataka
Pataka adalah Panji dengan Lambang Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA
PANCASILA, terbuat dari bahan bludru berwarna dasar merah darah yang di
tepinya diberi rumbai, dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Lambang PEMUDA PANCASILA yang dibordir terletak simetris di tengah
ukuran pataka.
2) Tulisan PEMUDA PANCASILA terletak simetris di atas Lambang
PEMUDA PANCASILA, yang dibordir dengan warna hitam.
3) Tulisan jenjang dan/atau perangkat organisasi, terletak simetris di bawah
lambang PEMUDA PANCASILA, dibordir dengan warna kuning emas.
4) Tulisan nama Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan/Desa,
Rukun Warga/Dusun atau nama lain yang setingkat dengan itu terletak
simetris di bawah Jenjang dan/atau perangkat organisasi, dibordir
dengan warna kuning emas.
18
5) Ukuran pataka dibuat dengan perbandingan panjang dan lebar adalah 3
(tiga) : 2 (dua).
b) Bendera
Bendera adalah Panji dengan Lambang Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA
PANCASILA terbuat dari bahan kain berwarna dasar merah darah, dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Lambang PEMUDA PANCASILA terletak di tengah, simetris kiri kanan
dari ukuran bendera.
(2) Ukuran bendera dengan perbandingan panjang dan lebar adalah 3 (tiga) :
2 (dua).
(3) Tulisan PEMUDA PANCASILA terletak di bawah lambang berwarna putih.
3) Plang (papan nama) Organisasi, dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Terbuat dari plat besi atau bahan lain yang kuat dan tidak mudah lapuk,
berukuran perbandingan panjang dan lebar adalah 3 (tiga) : 2 (dua).
b) Warna dasar merah darah.
c) Lambang PEMUDA PANCASILA terletak di tengah simetris kiri kanan dari
ukuran plang.
d) Tulisan jenjang dan/atau perangkat organisasi terletak simetris di bawah
lambang, berwarna hitam.
e) Tulisan PEMUDA PANCASILA terletak simetris di bawah tulisan jenjang
dan/atau perangkat organisasi, berwarna putih.
f) Tulisan nama daerah terletak simetris di bawah tulisan PEMUDA PANCASILA,
berwarna hitam.
g) Tulisan alamat sekretariat terletak simetris di bawah tulisan nama daerah,
berwarna hitam.
4) Seragam organisasi terdiri dari :
a) Seragam Upacara dan/atau acara resmi dalam ruang tertutup terdiri atas :
- Safari atau jas setelan warna biru gelap.
- Jas atau safari loreng yang dikombinasikan dengan celana panjang atau
rok warna hitam.
b) Seragam Lapangan, terdiri atas :
- Baju lengan pendek dan lengan panjang / kaos loreng PEMUDA
PANCASILA yang dikombinasikan dengan celana panjang atau rok warna
hitam.
c) Seragam Penugasan Khusus, terdiri atas :
- Seragam lengkap loreng PEMUDA PANCASILA dengan Baret berwarna
Merah darah lis putih untuk anggota KOTI.
- Seragam lengkap hitam PEMUDA PANCASILA dengan pet hitam dan atau
topi lapangan untuk anggota KOTI Terlatih Khusus.
d) Penutup Kepala, terdiri atas :
Baret berwarna merah darah lis putih, topi lapangan hitam, topi pet hitam dan
topi pet loreng PEMUDA PANCASILA.
e) Penempatan identitas pada seragam terdiri dari :
- Lengan kanan : Badge Garuda Pancasila di dalam bulatan hitam,
dengan dasar warna putih.
- Lengan kiri : Ciri dan Nama wilayah masing-masing dengan dua
bendera Merah Putih bersilangan, yang harus terdaftar
di Majelis Pimpinan Nasional.
- Dada kanan : Nama anggota dan jabatan
- Dada kiri : Nama dan Lambang Organisasi Kemasyarakatan
PEMUDA PANCASILA.
5) Pengaturan, penggunaan serta penyesuaian tentang Atribut diatur dalam
Peraturan Organisasi (PO).
19
Pasal 8
Kartu Tanda Anggota
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
Anggota Kader adalah anggota biasa yang telah mengikuti pendidikan dan
pelatihan kaderisasi serta mendapatkan Sertifikat Kader.
Pasal 12
1) Anggota Luar Biasa adalah setiap orang yang telah berbuat sesuatu yang luar
biasa di bidang kemanusiaan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi
yang memberikan nilai kepada peradaban serta ingin memberi pengabdian yang
tinggi melalui Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA dimanapun.
2) Anggota Luar Biasa diajukan/diusulkan oleh Pimpinan Organisasi
Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA kepada dan/atau oleh Majelis Pimpinan
Nasional Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA untuk mendapatkan
status keanggotaannya serta Tanda Penghargaan Anggota Luar Biasa.
20
3) Tanda Penghargaan Anggota Luar Biasa ditetapkan/diberikan oleh Majelis
Pimpinan Nasional Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA, setelah
mempertimbangkan, memperhatikan, menelaah dan menilai perbuatan dan
penemuannya.
Pasal 13
1) Anggota Kehormatan adalah setiap orang yang karena jabatannya, dedikasinya,
kontribusinya atau ketokohannya yang dinilai layak mendapatkan Kehormatan
dari Organisasi.
2) Anggota Kehormatan diusulkan oleh Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan
PEMUDA PANCASILA kepada dan/atau oleh Majelis Pimpinan Nasional
Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA untuk mendapatkan status
keanggotaannya serta Tanda Penghargaan Anggota Kehormatan.
Pasal 14
Keanggotaan Perangkat Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA :
(1) SAPMA Diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SAPMA
(2) SRIKANDI Diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
SRIKANDI
(3) Lembaga KOTI Mahatidana diatur dalam dalam Peraturan Organisasi (PO)
(4) Badan Profesi diatur dalam Pedoman Dasar / Pedoman Rumah Tangga dan/atau
Kode Etik masing-masing.
(5) Yayasan Diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan
(6) Koperasi Diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 15
Hak Anggota
21
d) Mengeluarkan pendapat, saran, usul yang bersifat konstruktif dan positif baik
secara lisan maupun tertulis.
e) Memilih dan dipilih menjadi Ketua dan pengurus
f. Membela diri
3) Setiap Anggota Luar Biasa mempunyai hak :
a) Memperoleh perlakuan yang sama dari organisasi.
b) Memperoleh perlindungan, pembelaan, bimbingan dan pembinaan dari
organisasi.
c) Dapat Mengikuti pendidikan dan kaderisasi.
d) Mengeluarkan pendapat, saran, usul yang bersifat konstruktif dan positif baik
secara lisan maupun tertulis.
e) Memilih dan dipilih menjadi pengurus organisasi.
f) Membela diri.
4) Setiap Anggota Kehormatan mempunyai hak :
a) Mengeluarkan pendapat, saran, usul yang bersifat konstruktif dan positif baik
secara lisan maupun tertulis.
b) Menghadiri acara-acara organisasi baik diundang maupun tidak diundang.
c) Mendapatkan pembelaan dan perlindungan apabila yang bersangkutan
membutuhkan.
Pasal 16
Kewajiban Anggota
BAB V
BERHENTINYA KEANGGOTAAN
Pasal 17
BAB VI
SANKSI-SANKSI DAN REHABILITASI
Pasal 18
Jenis Sanksi – Sanksi
Pasal 19
(1) Bentuk Sanksi-sanksi :
a. Pemberhentian sementara (skors).
- Penarikan Kartu Tanda Anggota (KTA) dan tidak diperkenankan mengikuti
kegiatan organisasi selama masa skors.
- Tidak diperkenankan mengenakan atribut organisasi selama masa skors.
b. Pemecatan.
- Pencabutan Kartu Tanda Anggota ( KTA).
- Hilang seluruh hak keanggotaannya.
23
a. Pemberhentian sementara dapat dilakukan oleh Majelis Pimpinan Wilayah atas
usul jenjang organisasi dibawahnya.
b. Pemecatan dilakukan oleh Majelis Pimpinan Nasional atas usul jenjang
organisasi dibawahnya.
(4) Rehabilitasi
Rehabilitasi terhadap anggota yang dipecat atau dicabut keanggotaannya
sebagaimana dimaksud BAB VI Pasal 18 di atas, dilakukan melalui prosedur :
a. Anggota yang dipecat atau dicabut keanggotaannya dapat mengajukan
keberatan/pembelaan diri untuk memperoleh rehabilitasi kepada Majelis
Pimpinan Nasional.
b. Jika rehabilitasi tidak mendapatkan persetujuan Majelis Pimpinan Nasional,
maka yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri dalam forum
Musyawarah Besar.
(5) Prosedur dan mekanisme pemberian sanksi dan rehabilitasi keanggotaan diatur
lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.
Pasal 20
Sanksi Terhadap Individu Pengurus
1) Bentuk Sanksi-Sanksi
Sanksi terhadap individu pengurus terdiri dari:
a) Teguran tertulis
b) Diberhentikan sementara sebagai pengurus
c) Diberhentikan tetap sebagai pengurus
d) Dipecat dari keanggotaan.
2) Dasar Pemberian Sanksi
Sanksi terhadap individu pengurus didasarkan pada :
a) Pelanggaran Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga
b) Tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai tanggung-jawab
jabatannya.
c) Melakukan tindakan yang merugikan organisasi.
3) Wewenang Pemberian Sanksi
a) MPO Tingkat Nasional dapat memberikan teguran terhadap Ketua Umum
Majelis Pimpinan Nasional atas masukan dari jenjang organisasi dibawah
melalui Majelis Pimpinan Wilayah.
b) Teguran tertulis terhadap Ketua dijenjang organisasi, dilakukan oleh jenjang
organisasi setingkat diatasnya.
c) Pemberhentian sementara sebagai individu pengurus dilakukan melalui
keputusan Rapat Pleno dan/atau Rapat-rapat sesuai jenjangnya.
d) Pemberhentian tetap sebagai individu pengurus dilakukan oleh Ketua masing-
masing jenjang organisasi melalui Rapat Pleno / Rapat-rapat.
e) Jika individu pengurus melakukan pelanggaran sebagaimana yang dimaksud
dalam Pasal 18 ayat 2), keanggotaannya dapat dicabut.
f) Agar tidak terjadi kesewenang-wenangan dalam pemberian sanksi terhadap
Ketua setingkat dibawah jenjangnya, maka jika dianggap tidak memenuhi
dasar-dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat 2), dapat dibatalkan
oleh jenjang organisasi setingkat di atasnya.
4) Prosedur, mekanisme tentang pemberian sanksi dan rehabilitasi terhadap individu
pengurus diatur dalam Peraturan Organisasi.
24
Pasal 21
Sanksi Terhadap Struktur, Lembaga & Badan
1) Bentuk Sanksi-sanksi :
Sanksi terhadap Struktur, Lembaga & Badan, terdiri dari
a) Teguran tertulis
b) Pembekuan
2) Dasar Pemberian Sanksi :
a) Tidak melaksanakan keputusan Musyawarah-musyawarah, Rapat-rapat,
Peraturan Organisasi yang diterbitkan oleh MPN, dan Petunjuk Pelaksanaan
yang diterbitkan oleh Majelis Pimpinan.
b) Membuat kebijakan dan melakukan aktifitas yang merugikan organisasi.
c) Tidak memenuhi persyaratan organisasi dalam melaksanakan Musyawarah-
musyawarah dan Rapat-rapat.
BAB VII
KADER
Pasal 22
(1) PEMUDA PANCASILA adalah sumber kader bangsa yang melahirkan pejuang-
pejuang penerus cita-cita Pendiri Bangsa untuk melindungi Negara Kesatuan
Republik Indonesia, Pancasila dan UUD 1945.
(2) Kader adalah kekuatan inti organisasi, selaku penggerak, pemikir, penggagas dan
pelaksana tugas organisasi yang siap menjadi kader bangsa dan pemimpin dalam
kehidupan organisasi, masyarakat, bangsa dan negara.
(3) Kader Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA ialah anggota
PEMUDA PANCASILA yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan kaderisasi
formal PEMUDA PANCASILA.
(4) Kaderisasi adalah proses terus menerus dalam rangka mendewasakan,
memandirikan dan mengakarkan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA
PANCASILA dalam kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia.
(5) Klasifikasi Kader, terdiri dari :
a) Kader Pratama
b) Kader Madya
25
c) Kader Utama
d) Kader Khusus
(6) Kualifikasi Kaderisasi diselenggarakan dan dilaksanakan secara berjenjang
(7) Penyelenggara dan Pelaksana Kaderisasi Ormas PEMUDA PANCASILA adalah
Majelis Pimpinan bersama Badan Pelaksana Kaderisasi.
(8) Ketentuan mengenai Kaderisasi akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Organisasi (PO).
BAB VIII
PERSYARATAN DAN PEMBENTUKAN JENJANG ORGANISASI
Pasal 23
Persyaratan
Pasal 24
Pembentukan Jenjang
BAB IX
MASA BAKTI
Pasal 25
BAB X
BIDANG-BIDANG
Pasal 26
3) Di tingkat Pimpinan Ranting dan Pimpinan Anak Ranting tidak ada bidang, kecuali
penugasan.
BAB XI
SUSUNAN DAN KOMPOSISI MAJELIS PIMPINAN DAN PENGURUS
Pasal 27
27
Wakil Ketua Umum Bidang ( il, l, ,m)
Wakil Ketua Umum Bidang (poin e, f, g, dan j)
Wakil Ketua Umum Bidang (poin a, h, o, p, q, r dan s)
3) 19 (Sembilan belas) orang Ketua Bidang
a) Bidang Organisasi, Keanggotaan
b) Bidang Kaderisasi
c) Bidang Politik, Pertahanan dan Keamanan Nasional
d) Bidang Hukum, HAM dan hubungan Lembaga Negara
e) Bidang dana, Sarana dan Prasarana
f) Bidang Ekonomi, UMKM, dan Tenaga Kerja
g) Bidang Sumber Daya Mineral dan Pertambangan
h) Bidang Pendidikan, Sumber Daya Manusia, Pariwisata dan Seni Budaya
i) Bidang Kesehatan, Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana
j) Bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan
k) Bidang Komunikasi, Informasi dan Media Massa
l) Bidang Agama dan Kerohanian
m) Bidang Pemberdayaan Perempuan
n) Bidang Ke-Pemudaan & Olah Raga
o) Bidang Pembinaan dan Pemberdayaan Wilayah Sumatera
p) Bidang Pembinaan dan Pemberdayaan Wilayah Jawa, Bali, NTB
q) Bidang Pembinaan dan Pemberdayaan Wilayah Kalimantan
r) Bidang Pembinaan dan Pemberdayaan Wilayah Sulawesi, Gorontalo
s) Bidang Pembinaan dan Pemberdayaan Wilayah NTT, Maluku, Papua
4) 1 (satu) orang Sekretaris Jenderal
5) 19 (Sembilan belas) orang Wakil Sekretaris Jenderal
6) 1 (satu) orang Bendahara Umum
7) 5 (lima) orang Wakil Bendahara Umum
8) Anggota masing-masing Bidang disesuaikan dengan kebutuhan.
Pasal 28
Pasal 29
Pasal 30
Majelis Pimpinan Cabang :
1) 1 (satu) orang Ketua
2) 3 (tiga) Orang Wakil Ketua
3) Beberapa orang Ketua Bidang
a) Bidang Organisasi, Keanggotaan
b) Bidang Kaderisasi
c) Bidang Politik, Pertahanan dan Keamanan Nasional
d) Bidang Hukum, HAM dan hubungan Lembaga Negara
e) Bidang dana, Sarana dan Prasarana
f) Bidang Ekonomi, UMKM, dan Tenaga Kerja
g) Bidang Sumber Daya Mineral dan Pertambangan
h) Bidang Pendidikan, Sumber Daya Manusia, Pariwisata dan Seni Budaya
i) Bidang Kesehatan, Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana
j) Bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan
k) Bidang Komunikasi, Informasi dan Media Massa
l) Bidang Agama dan Kerohanian
m)Bidang Pemberdayaan Perempuan
n) Bidang Ke-Pemudaan & Olah Raga
o) Bidang Pembinaan dan Pemberdayaan Anak Cabang (disesuaikan dengan
potensi Anak Cabang)
4) 1 (satu) orang Sekretaris
5) Beberapa orang Wakil Sekretaris (disesuaikan dengan jumlah Bidang)
6) 1 (satu) orang Bendahara
7) 3 (tiga) orang Wakil Bendahara
8) Anggota masing-masing Bidang disesuaikan dengan potensi Wilayah.
Pasal 31
Pimpinan Anak Cabang :
a) 1 (satu) orang Ketua
b) 2 (dua) orang Wakil Ketua
Wakil Ketua Bidang 1 dan 2
Wakil Ketua Bidang 3 dan 4
29
c) 4 (empat) orang Ketua Bidang
1) Bidang Organisasi dan Keanggotaan
2) Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
3) Bidang Perekonomian dan Pengembangan Usaha
4) 1 (satu) Bidang lainnya sesuai potensi daerah
d) 1 (satu) orang Sekretaris
e) 2 (dua) orang Wakil Sekretaris
f) 1 (satu) orang Bendahara
g) 2 (dua) orang Wakil Bendahara
h) 3 (tiga) orang anggota masing-masing bidang dan/atau dapat disesuaikan dengan
kebutuhan.
Pasal 32
Pimpinan Ranting :
a) 1 (satu) orang Ketua
b) 1 (satu) orang Wakil Ketua
c) 1 (satu) orang Sekretaris
d) 1 (satu) orang Wakil Sekretaris
e) 1 (satu) orang Bendahara
Pasal 33
Pasal 34
Perubahan Susunan dan Komposisi Majelis Pimpinan dan Pengurus akan diatur lebih
lanjut dalam Peraturan Organisasi tentang Jabatan Lowong, Rangkap Kepengurusan
dan Pergantian Pengurus Antar Waktu disemua tingkatan.
BAB XII
SUSUNAN DAN KOMPOSISI
MAJELIS PERTIMBANGAN ORGANISASI,
DEWAN PAKAR DAN PENASEHAT
Pasal 35
Majelis Pertimbangan Organisasi
Pasal 37
Dewan Pakar
Pasal 38
Penasehat Organisasi
BAB XIII
PERANGKAT ORGANISASI
Pasal 39
Pasal 41
SRIKANDI PEMUDA PANCASILA
32
4) Masa bakti kepengurusan diatur dalam AD/ART SRIKANDI PEMUDA
PANCASILA
5) Kepengurusan SRIKANDI PEMUDA PANCASILA pada Tingkat Nasional
disahkan dengan Surat Keputusan dan dilantik oleh Majelis Pimpinan Nasional
Ormas PEMUDA PANCASILA sesuai dengan hasil keputusan Musyawarah
Nasional.
6) Kepengurusan SRIKANDI PEMUDA PANCASILA Tingkat Wilayah dan Cabang
sesuai dengan hasil keputusan musyawarah pada tingkatannya disahkan dengan
Surat Keputusan dan dilantik oleh kepengurusan SRIKANDI PEMUDA
PANCASILA satu tingkat di atasnya.
7) SRIKANDI PEMUDA PANCASILA adalah representasi Organisasi
Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA pada wadah berhimpun organisasi
kepemudaan dan wadah berhimpun lainnya, baik di pusat maupun di daerah,
yang selanjutnya diatur keberadaannya sesuai dengan ketentuan Perundang -
Undangan yang berlaku.
Pasal 42
Lembaga
Pasal 43
Organisasi Sosial Politik
33
Pasal 44
Badan Profesi
Pasal 45
Badan Non Profesi
34
4) Lambang Badan Non Propesi sama dengan Lambang Organisasi
Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA dengan menambahkan nama dan ciri
masing-masing Badan.
5) Kepengurusan Badan Profesi tidak rangkap jabatan dengan kepengurusan pada
Majelis Pimpinan sesuai tingkatannya
6) Kepengurusan Badan Non Profesi diangkat dan diberhentikan dengan Surat
Keputusan Majelis Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Pancasila
sesuai tingkatannya.
7) Masa bakti kepengurusan Badan Non Profesi sesuai dengan masa bakti Majelis
Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Pancasila sesuai tingkatannya.
8) Badan Non Profesi yang wajib dibentuk pada setiap Tingkatan Majelis Pimpinan
Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA adalah
a) Badan Pelaksana Kaderisasi,
b) Badan Pelaksana Kartu Tanda Anggota
c) Badan Penelitian dan Pengembangan
d) Badan Kerohanian,
e) Badan Kesehatan & Penanggulangan Bencana
f) Badan Pengembangan Seni Budaya
g) Badan lainnya sesuai dengan Potensi Daerah.
Pasal 46
Yayasan
Pasal 47
Koperasi
35
3) Nama Koperasi menggunakan nama PEMUDA PANCASILA dibelakang nama
Koperasi
4) Logo Koperasi menggunakan Logo PEMUDA PANCASILA
5) Kepengurusan Koperasi yang didirikan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA
PANCASILA :
a) Ketua Pengawas dijabat Ketua Umum dan Ketua Majelis Pimpinan Sesuai
tingkatannya
b) Ketua dan Pengurus terdiri dari anggota Organisasi Kemasyarakatan
PEMUDA PANCASILA
6) Keanggotaan Koperasi terdiiri dari anggota Organisasi Kemasyarakatan
PEMUDA PANCASILA
BAB XIV
HUBUNGAN PERANGKAT ORGANISASI
DENGAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA PANCASILA
Pasal 48
SAPMA DAN SRIKANDI
Pasal 49
KOMANDO INTI MAHATIDANA
Pasal 50
Organisasi Sosial Politik
Pasal 51
Badan Profesi
Pasal 52
Badan Non Profesi
BAB XV
TUGAS DAN WEWENANG
MAJELIS PERTIMBANGAN ORGANISASI, DEWAN KEHORMATAN
DEWAN PAKAR DAN PENASEHAT
Pasal 54
Tugas Majelis Pertimbangan Organisasi
Pasal 55
Wewenang Majelis Pertimbangan Organisasi
Pasal 56
Tugas Dewan Kehormatan
Tugas Dewan Kehormatan adalah memberikan saran dan usulan kepada Majelis
Pimpinan Nasional organisasi kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan Pokok-pokok
Perjuangan organisasi kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA.
Pasal 57
Tugas Dewan Pakar
38
Pasal 58
Wewenang Dewan Kehormatan
Pasal 59
Wewenang Dewan Pakar
Pasal 60
Tugas Penasehat
Tugas Penasehat adalah :
1) Memberi saran dan nasehat yang bersifat konstruktif, baik diminta maupun tidak
diminta sesuai pada tingkatannya.
2) Melakukan pendampingan dalam pelaksanaan kegiatan organisasi sesuai pada
tingkatannya.
3) Menyelenggarakan rapat sesuai dengan ruang lingkup tugasnya, dan
4) Menghadiri kegiatan organisasi sesuai pada tingkatannya.
Pasal 61
Wewenang Penasehat
BAB XVI
TUGAS DAN WEWENANG
MAJELIS PIMPINAN DAN PIMPINAN
ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA PANCASILA
Pasal 62
Tugas Majelis Pimpinan Nasional
39
8) Menghadiri musyawarah dan melantik Pengurus Perwakilan organisasi
kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA Luar Negeri.
9) Menghadiri Rapat Kerja Wilayah.
10) Melaksanakan upaya meningkatkan kualitas kesejahteraan anggota dan keluarga
Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA.
11) Membangun komunikasi dan hubungan kerja sama dengan pihak eksternal pada
tingkat nasional dan internasional.
Pasal 63
Wewenang Majelis Pimpinan Nasional
Pasal 64
Tugas Majelis Pimpinan Wilayah
40
7) Menghadiri Musyawarah Besar, Musyawarah Besar Luar Biasa, Musyawarah
Pimpinan Paripurna, Rapat Kerja Nasional, dan Rapat Koordinasi Nasional.
8) Menghadiri Musyawarah Cabang dan melantik Majelis Pimpinan Cabang.
9) Menghadiri Rapat Kerja Cabang.
10) Memfasilitasi pembentukan perangkat-perangkat organisasi pada tingkat wilayah.
11) Membangun komunikasi dan hubungan kerja sama dengan pihak eksternal pada
tingkat provinsi.
12) Mengoordinir pelaksanaan her-registrasi anggota bersama jenjang organisasi
dibawahnya.
13) Melaksanakan upaya meningkatkan kualitas kesejahteraan anggota dan keluarga
Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA.
14) Membuat dan melaporkan realisasi pelaksanaan tugas pokoknya kepada Majelis
Pimpinan Nasional setiap enam bulan sekali.
Pasal 65
Wewenang Majelis Pimpinan Wilayah
Pasal 66
Tugas Majelis Pimpinan Cabang
41
6) Memperhatikan saran dan pertimbangan Majelis Pertimbangan Organisasi tingkat
Cabang.
7) Menghadiri Musyawarah Besar, Musyawarah Besar Luar Biasa, Musyawarah
Wilayah, Musyawarah Wilayah Luar Biasa, Rapat Kerja Wilayah, dan Rapat
Koordinasi Wilayah.
8) Menghadiri Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Cabang dan melantik
Pimpinan Anak Cabang.
9) Menghadiri Rapat Kerja Cabang.
10) Memfasilitasi pembentukan perangkat-perangkat organisasi pada tingkat Cabang.
11) Membangun komunikasi dan hubungan kerja sama dengan pihak eksternal pada
tingkat Kabupaten / Kota.
12) Mengoordinir pelaksanaan her-registrasi anggota bersama jenjang organisasi di
bawahnya.
13) Melaksanakan upaya meningkatkan kualitas kesejahteraan anggota dan keluarga
PEMUDA PANCASILA.
14) Membuat dan melaporkan realisasi pelaksanaan tugas pokoknya kepada Majelis
Pimpinan Wilayah setiap enam bulan sekali.
Pasal 67
Wewenang Majelis Pimpinan Cabang
Pasal 68
Tugas Pimpinan Anak Cabang
Tugas Pimpinan Anak Cabang Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA
adalah :
1) Mempersiapkan dan melaksanakan Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak
Cabang, Rapat Pleno dan Rapat Koordinasi Pimpinan Anak Cabang.
2) Melaksanakan hasil keputusan Musyawarah Besar, Musyawarah Besar Luar
Biasa, Musyawarah Pimpinan Paripurna, Rapat Kerja Nasional, Musyawarah
Wilayah, Musyawarah Wilayah Luar Biasa, Rapat Kerja Wilayah, Musyawarah
Cabang, Musyawarah Cabang Luar Biasa, Rapat Kerja Cabang dan Rapat
Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Cabang dan Rapat Pleno Pimpinan Anak
Cabang.
3) Melaksanakan Peraturan Organisasi, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis
yang ditetapkan Majelis Pimpinan Nasional.
42
4) Memperhatikan saran dan pertimbangan Penasehat Organisasi tingkat Pimpinan
Anak Cabang.
5) Menghadiri Musyawarah Cabang, Musyawarah Cabang Luar Biasa, Rapat Kerja
Cabang, dan Rapat Koordinasi Cabang.
6) Menghadiri Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting dan melantik Pimpinan
Ranting.
7) Membangun hubungan kerja sama dengan pihak eksternal pada tingkat
Kecamatan.
8) Melaksanakan her-registrasi dan rekrutmen anggota bersama jenjang organisasi
di bawahnya.
9) Melaksanakan upaya meningkatkan kualitas kesejahteraan anggota dan keluarga
Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA.
10) Membuat dan melaporkan realisasi pelaksanaan tugas pokoknya kepada Majelis
Pimpinan Cabang setiap enam bulan sekali.
Pasal 69
Wewenang Pimpinan Anak Cabang
Pasal 70
Tugas Pimpinan Ranting
Pasal 71
Wewenang Pimpinan Ranting
Pasal 72
Tugas Pimpinan Anak Ranting
Pasal 73
Wewenang Pimpinan Anak Ranting
BAB XVII
JENIS, KEKUASAAN, WEWENANG MUSYAWARAH
DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 74
Musyawarah Besar
45
f) Perwakilan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA di Luar
Negeri
g) Perwakilan Dewan Pakar, dan
h) Undangan lainnya yang ditentukan oleh Majelis Pimpinan Nasional.
3) Peserta Musyawarah Besar terdiri dari :
a) Utusan
b) Peninjau
c) Pendengar
4) Utusan adalah :
a) Majelis Pimpinan Nasional Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA
PANCASILA
b) Majelis Pertimbangan Organisasi Tingkat Nasional
c) Dewan Kehormatan Tingkat Nasional
d) Majelis Pimpinan Wilayah Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA
PANCASILA se-Indonesia yang definitif.
e) Majelis Pimpinan Cabang Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA
PANCASILA se-Indonesia yang definitif.
5) Peninjau adalah :
a) Dewan Pakar Tingkat Nasional
b) Perangkat Organisasi Tingkat Nasional.
6) Undangan lainnya yang ditentukan oleh Majelis Pimpinan Nasional
7) Pendengar adalah :
Setiap orang yang diizinkan oleh Penyelenggara Musyawarah dan/atau Rapat-
Rapat berada di dalam ruangan Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat seperti
Notulen, Petugas Keamanan, Wartawan, Petugas Akomodasi dan Konsumsi, dan
lain sejenisnya.
8) Majelis Pimpinan Nasional memberikan pertanggung jawaban kepada
Musyawarah Besar dan disampaikan oleh Ketua Umum Majelis Pimpinan
Nasional.
9) Musyawarah Besar dilaksanakan oleh Majelis Pimpinan Nasional.
10) Musyawarah Besar dipimpin oleh Majelis Pimpinan Nasional.
11) Tempat Musyawarah Besar ditentukan oleh Majelis Pimpinan Nasional.
Pasal 75
Musyawarah Besar Luar Biasa
46
Pasal 76
Musyawarah Wilayah
47
Pasal 77
Musyawarah Wilayah Luar Biasa
Pasal 78
Musyawarah Cabang
6) Pendengar adalah :
Setiap orang yang diizinkan oleh Penyelenggara Musyawarah dan/atau Rapat-
Rapat berada di dalam ruangan Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat seperti
Notulen, Petugas Keamanan, Wartawan, Petugas Akomodasi dan Konsumsi, dan
lain sejenisnya.
7) Majelis Pimpinan Cabang memberikan pertanggung jawabannya kepada
Musyawarah Cabang dan disampaikan oleh Ketua Majelis Pimpinan Cabang.
8) Musyawarah Cabang dilaksanakan oleh Majelis Pimpinan Cabang.
9) Musyawarah Cabang dipimpin oleh Majelis Pimpinan Cabang.
10) Tempat Musyawarah Cabang ditentukan oleh Majelis Pimpinan Cabang.
Pasal 79
Musyawarah Cabang Luar Biasa
Pasal 80
Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Cabang
49
d) Menyusun dan menetapkan Pengurus Pimpinan Anak Cabang dan
Penasehat Tingkat Pimpinan Anak Cabang untuk masa bakti 3 (tiga) tahun ke
depan.
2) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Cabang dihadiri oleh unsur-unsur :
a) Majelis Pimpinan Cabang
b) Pimpinan Anak Cabang
c) Pimpinan Ranting
d) Penasehat Pimpinan Anak Cabang.
e) Undangan lainnya yang ditentukan oleh Pimpinan Anak Cabang.
Pasal 81
Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting
Pasal 82
Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Ranting
Pasal 83
Musyawarah Pimpinan Paripurna
Pasal 84
Rapat Kerja Nasional
Pasal 86
Rapat Kerja Cabang
Pasal 87
Rapat Pleno
Pasal 88
Rapat Pleno Pimpinan Anak Cabang ialah rapat pengurus lengkap yang dihadiri oleh
Pengurus Kolektif Pimpinan Anak Cabang dan Pimpinan Penasehat Organisasi.
Pasal 89
Rapat Pimpinan Ranting adalah Rapat pengurus yang dihadiri oleh Pengurus Kolektif
Pimpinan Ranting dan Pimpinan Penasehat Organisasi.
Pasal 90
Rapat Pimpinan Anak Ranting adalah Rapat pengurus yang dihadiri oleh Pengurus
Kolektif Pimpinan Anak Ranting, Pimpinan Penasehat Organisasi, dan Anggota.
54
Pasal 91
Pasal 92
Pasal 93
Rapat Koordinasi
Pasal 94
Hal-hal lain yang belum diatur dalam Musyawarah dan Rapat sebagaimana dimaksud
dalam Anggaran Rumah Tangga, BAB XVII Pasal 68 s/d Pasal 87 di atas, diatur lebih
lanjut dalam Peraturan Organisasi.
BAB XVIII
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 95
BAB XIX
PENUTUP
Pasal 96
55
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 27 Oktober 2019
dto dto
Gunung Hutapea Iqbal Hanafi Hasibuan
Ketua Sekretaris
56
HASIL KEPUTUSAN
Hasil Pleno
MUSYAWARAH BESARI X
ORGANISASI KEMASYARAKATAN
PEMUDA PANCASILA
KEPUTUSAN
KETUA UMUM TERPILIH
MAJELIS PIMPINAN NASIONAL
ORMAS PEMUDA PANCASILA
Tentang
57
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal: 28 Oktober 2019
Dto dto
Gunung Hutapea Iqbal Hanafi Hasibuan
Ketua Sekretaris
58
HASIL KEPUTUSAN
Hasil Pleno
MUSYAWARAH BESARI X
ORGANISASI KEMASYARAKATAN
PEMUDA PANCASILA
KEPUTUSAN FORMATUR
MUSYAWARAH BESAR X
ORMAS PEMUDA PANCASILA
Tentang
FORMATUR
MUSYAWARAH BESAR X ORMAS PEMUDA PANCASILA
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal: 28 Oktober 2019
Dto dto
Gunung Hutapea Iqbal Hanafi Hasibuan
Ketua Sekretaris
60
HASIL KEPUTUSAN
Hasil Pleno
MUSYAWARAH BESARI X
ORGANISASI KEMASYARAKATAN
PEMUDA PANCASILA
KEPUTUSAN HASIL KERJA
FORMATUR MUSYAWARAH BESAR X
ORMAS PEMUDA PANCASILA
Tentang
61
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal: 28 Oktober 2019
dto dto
Gunung Hutapea Iqbal Hanafi Hasibuan
Ketua Sekretaris
dto dto
dto
Lasman Napitupulu Drs. Nazarudin
Shibali
Anggota Anggota
Anggota
62
Lampiran I : Keputusan Musyawarah Nasional X Pemuda Pancasila No. 014/KPTS/MUBES-X/PP/X2019
tertanggal 28 Oktober 2019 tentang Hasil Kerja Formatur
Ketua-Ketua Bidang :
1. Bidang Organisasi & Keanggotaan : Gunung Hutapea
2. Bidang Kaderisasi : Yahya Abdul Habib, SE
3. Bidang Poli k, Pertahanan &Keamanan Nasional : Ir. Piala. HS
4. Bidang Hukum, HAM & Hubungan Lembaga Negara : DR. Harris Arthur Hedar, SH, MH
5. Bidang Dana, Sarana & Prasarana : Joko Purwanto
6. Bidang Ekonomi, UMKM & Tenaga Kerja : DR. H. Basri BK, MM, MH
7. Bidang Sumber Daya Mineral & Pertambangan : Muslim, SHI, MM.
8. Bidang Pendidikan, SDM, Pariwisata & Seni Budaya : DR. Sophar Maru H, SH, MH
9. Bidang Kesehatan & Penanggulangan Bencana : dr. Aad Harharah
10. Bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, : Andi Nur Alamsyah
Kelautan, Perikanan & Lingkungan Hidup
11. Bidang Komunikasi, Informasi & Media Massa : Agus nus B. Prasetyohadi
12. Bidang Keagamaan & Kerohanian : Zairin Zein
13. Bidang Pemberdayaan Perempuan : Ir. Irma Susanny Harahap, MM
14. Bidang Kepemudaan & Olahraga : Ary Nugroho Arsyadianto
15. Bidang Pembinaan & Pemberdayaan Wilayah : Firdaus D. Siregar, SH
Sumatera
16. Bidang Pembinaan & Pemberdayaan Wilayah : Hj. Sarimaya, SE, M.Si.
Jawa, Bali dan NTB
17. Bidang Pembinaan & Pemberdayaan Wilayah : Aulia Arief, SH
Kalimantan
18. Bidang Pembinaan & Pemberdayaan Wilayah : H. Sulthoni, SH, MH
Sulawesi, Gorontalo
19. Bidang Pembinaan & Pemberdayaan Wilayah : RM. Moch. Bintang D. Prabowo, SH
NTT, Maluku dan Papua
63
9. Bidang Kesehatan & Penanggulangan Bencana : DR. Nurhasanah AS, S.Sos, M.Si
10. Bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, - : Andre Andriano
Kelautan, Perikanan & Lingkungan Hidup
11. Bidang Komunikasi, Informasi & Media Massa : Hari Purwanto
12. Bidang Keagamaan & Kerohanian : K.H. Ibrahim Chaniago
13. Bidang Pemberdayaan Perempuan : Monalisa, S.Si, M.Si
14. Bidang Kepemudaan & Olahraga : Rama Se ahadi
15. Bidang Pembinan & Pemberdayaan Wilayah : Irwandi Noor
Sumatera
16. Bidang Pembinaan & Pemberdayaan Wilayah : Bambang Roni Pramana, S.Ip.
Jawa, Bali dan NTB
17. Bidang Pembinaan & Pemberdayaan Wilayah : Willy Danandityo
Kalimantan
18. Bidang Pembinaan & Pemberdayaan Wilayah : Benny Wijaya, SH.i
Sulawesi, Gorontalo
19. Bidang Pembinaan & Pemberdayaan Wilayah : Sarief Wibowo
NTT, Maluku dan Papua
Anggota-anggota Bidang :
1. Bidang Organisasi & Keanggotaan :
a) Zulkifli Fadeli
b) Frans F. Pasaribu, SE
c) Saniah
d) Yenny Rumi Sundari
e) Benhauser Manik
f) Freddy Raya Napitupulu
g) Alfred Simanjuntak, SH
2. Bidang Kaderisasi :
a) Indah Marsudi Lesindahe
b) Ahmad Fauzi, LCP
c) Dhiah Kunthini Ekawa , SH, MH
d) Yoyo Sutaryo, SE
e) Fauziah, S.Sos.
64
4. Bidang Hukum, HAM & Hubungan Lembaga Negara :
a) Kemala Dewi Mirza Andalusia, SH, MH, CPL
b) Polman P. Ambarita, SH, MH
c) Mangatur Nainggolan, SE., SH, MM, CPA
d) Muhammad Irham Nur, SH
e) Filinno M.T. Indraputra Siahaan, SH, MH, CLI
5. Bidang Dana, Sarana & Prasarana :
a) Bulan Megan Utari
b) Ayuningtyas Widasari R. S.I.A. M. Kesos
c) Anom Hartomo
d) Yayang Nurhikmah
e) Panji Purboyo
f) Sugeng Santoso
6. Bidang Ekonomi, UMKM & Tenaga Kerja :
a) Apriliyan Dwi W, SE, MBA
b) Ari Chandra Kurniawan
c) Chandra Wahyu Haryo Susilo, SE
d) Sely Ernawa Suryani, SE
e) Sugiharto Parikesit, SH, MSi
f) Hengki Irawan
7. Bidang Sumber Daya Mineral & Pertambangan :
a) Drs. Zulfikar H
b) Budi Sofian
c) Albert Adam Haryson
d) Sefriyanto, S.Ip.
e) R. K. Rafael
f) Sandra Ida Sitanija
65
11. Bidang Komunikasi, Informasi & Media Massa :
a) Alan Saputra
b) Endi Harwen
c) Fahd Pahdepie
d) Farid Arifin
e) Harie Koentjoro
f) Geafary S. Indra
67
Lampiran II : Keputusan Musyawarah Nasional X Pemuda Pancasila No. 014/KPTS/MUBES-X/PP/X2019
tertanggal 28 Oktober 2019 tentang Hasil Kerja Formatur
Anggota-anggota :
68
LEMBAGA DAN BADAN PEMUDA PANCASILA :
Ditetapkan di : J a k a r t a
Pada tanggal : 22 November 2019
70
DEWAN PAKAR ORMAS PEMUDA PANCASILA TINGKAT NASIONAL
Ditetapkan di : J a k a r t a
Pada tanggal : 22 November 2019
71