Anda di halaman 1dari 5

NAMA : RUSMAN

NIM : B 301 19 105

MK : ORGANISASI SOSIAL, KEKERABATAN, KESUKU BANGSAAN,

KOMUNITAS, KELAS & KASTA

KELAS : A ANTROPOLOGI

KELAS dan KASTA

A. KELAS SOSIAL

1) Definisi kelas sosial

Pengertian kelas sosial dapat berupa pengelompokan masyarakat secara


sosial, budaya, ekonomi atau politik dalam lapisan-lapisan yang jenjang.
Dasar pembeda antar satu posisi sosial dengan posisi sosial lainnya berupa
perbedaan ekonomi, kekayaan, status sosial, pekerjaan, kekuasaan, dan
sebagainya.

Kelas sosial atau golongan sosial merujuk kepada perbedaan hierarkis


(atau stratifikasi) antara insan atau kelompok manusia dalam masyarakat atau
budaya. Biasanya kebanyakan masyarakat memiliki golongan sosial, tetapi
tidak semua masyarakat memiliki jenis-jenis kategori golongan sosial yang
sama. Berdasarkan karakteristik stratifikasi sosial, dapat kita temukan
beberapa pembagian kelas atau golongan dalam masyarakat. Beberapa
masyarakat tradisional pemburu-pengumpul, tidak memiliki golongan sosial
dan sering kali tidak memiliki pemimpin tetap pula. Oleh karena itu
masyarakat seperti ini menghindari stratifikasi sosial. Dalam masyarakat
seperti ini, semua orang biasanya mengerjakan aktivitas yang sama dan tidak
ada pembagian dalam pekerjaan.

Golongan sosial terwujud karena suatu ciri yang dikenakan kepada


masyarakat yang bersifat spesifik dari pihak luar. Mirip dengan kategori
sosial, dalam golongan sosial sudah muncul suatu ikatan sosial. Hal ini lebih
disebabkan oleh adanya suatu kesadaran dalam kelompok golongan sosial
sebagai akibat respons terhadap cara pandang orang luar terhadap kelompok.

Pengertian kelas sosial menurut para ahli sosiologi ialah:

Menurut Pitrim A. Sorokin yang dimaksud dengan kelas sosial adalah


“Pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara
bertingkat (hierarchis). Dimana perwujudannya adalah lapisan-lapisan atau
kelas-kelas tinggi, sedang, ataupun kelas-kelas yang rendah ”.

Menurut Peter Beger mendifinisikan kelas sosial sebagai “a type of


stratification in which one’s general position in society is basically
determined by economic criteria” seperti yang dirumuskan Max dan Weber,
bahwa konsep kelas dikaitkan dengan posisi seseorang dalam masyarakat
berdasarkan kriteria ekonomi, maksudnya disini adalah bahwasannya
pembedaan kedudukan seseorang dalam masyarakat berdasarkan kriteria
ekonomi. Yang mana apabila semakin tinggi perekonomian seseorang maka
semakin tinggi pula kedudukannya, dan bagi mereka perekonomiannya bagus
(berkecukupan) termasuk kategori kelas tinggi (high class ), begitu juga
sebaliknya bagi mereka yang perekonomiannya cukup bahkan kurang,
mereka termasuk kategori kelas menengah ( middle class ) dan kelas bawah
( lower class).

Jeffries mendefinisikan kelas sosial merupakan “social and eeconomic


groups constituted by a coalesence of economic, occupational, and
educational bonds”. Maksudnya adalah bahwa konsep kelas melibatkan
perpaduan antara ikatan-ikatan. Yang diantaranya adalah ekonomi, pekerjaan
dan pendidikan.

2) Macam-macam kelas sosial

Macam-macam kelas sosial dalam masyarakat sangat beragam.


Dikalangan para ahli sosiologi kita menjumpai keanekaragaman dalam
penentuan jumlah lapisan sosial. Marx misalnya, membagi jumlah lapisan
sosial menjadi dua, yaitu kelas borjuis dan kelas proletar. Mosca
membedakan antara kelas yang berkuasa dan kelas yang dikuasai, antara
orang kaya dan orang miskin.
Namun sejumlah ilmuwan sosial membedakan menjadi tiga kelas sosial atau
lebih, yakni:

 Kelas atas, kelas ini ditandai oleh besarnya kekayaan, pengaruh baik
dalam sektor-sektor masyarakat perseorangan ataupun umum,
berpenghasilan tinggi, tingkat pendidikan yang tinggi, dan kestabilan
kehidupan keluarga.
 Kelas menengah, kelas ini di tandai oleh tingkat pendidikan yang
tinggi, penghasilan dan mempunyai penghargaan yang tinggi terhadap
kerja keras, pendidikan, kebutuhan menabung dan perencanaan masa
depan, serta mereka dilibatkan dalam kegiatan komunitas.
 Kelas bawah, kelas ini biasanya terdiri dari kaum buruh kasar,
penghasilannya pun relatif lebih rendah sehingga mereka tidak
mampu menabung, lebih berusaha memenuhi kebutuhan langsung
daripada memenuhi kebutuhan masa depan, berpendidikan rendah,
dan penerima dana kesejahteraan dari pemerintah.

Bahkan seorang ilmuwan yang bernama Warner merinci tiga kelas ini
menjadi enam kelas yaitu:

 Kelas atas-atas (upper-upper class) mencakup keluarga-keluarga kaya


lama, yang telah berpengaruh dalam masyarakat dan sudah memiliki
kekayaan yang begitu lama, sehingga orang-orang tidak lagi bisa
mengingat kapan dan bagaimana cara keluarga-keluarga itu
memperoleh kekayaanya.
 Kelas atas bawah (lower upper class) mempunyai jumlah uang yang
sama, tetapi mereka belum terlalu lama memilikinya dan keluarga ini
belum lama berpengaruh terhadap masyarakat.
 Kelas menengah atas (upper middle class) mencakup kebanyakan
pengusaha dan orang profesional yang berhasil, yang umumnya
berlatar belakang keluarga baik dan berpenghasilan yang
menyenangkan.
 Kelas menengah bawah (lower middle class) meliputi para juru tulis,
pegawai kantor dan orang-orang semi profesional.
 Kelas bawah atas (upper lower class) terdiri atas sebagian besar
pekerja tetap.
 Kelas bawah bawah (lower-lower class) meliputi para pekerja tidak
tetap, penganggur, buruh musiman.

B. KASTA SOSIAL

1) Definisi kasta sosial

Kasta berasal dari bahasa Spanyol dan bahasa Portugis (casta) yang
berarti ras, keturunan, atau suku.

Kasta pada abad 16 digunakan oleh penjelajah Portugis untuk


mendeskripsikan pembagian kerja pada masyarakat India. Tetapi persepsi
awal pembagian tersebut memiliki tingkatan, kenyataannya pada Weda
sendiri tidak menjelaskan tingkatan sosial hanya menjelaskan pembagian
kerja yg disebut Varna Kasta yang sebenarnya merupakan perkumpulan
tukang-tukang atau orang-orang ahli dalam bidang tertentu.

2) Pembagian kasta sosial

Di Indonesia, sistem kasta dapat dilihat di Bali. Anak-anak di Bali


diberi nama berdasrkan kasta keluarga mereka dan urutan kelahiran
mereka. Masyarakat Bali didasarkan pada sistem kasta Catur Warna
Hindu, walaupun tidak serumit yang terjadi di India. Versi sederhana ini
menjelaskan pembagian manusia ke dalam 4 kasta yang berbeda :
 Kasta Brahmana, orang yang mengabdikan dirinya dalam urusan
bidang spiritual seperti sulinggih, pandita dan rohaniawan. Selain
itu disandang oleh para pribumi.
 Kasta Ksatria, para kepala dan anggota lembaga pemerintahan.
Seseorang yang menyandang gelar ini tidak memiliki harta
pribadi semua harta milik negara.
 Kasta Waisya, orang yang telah memiliki pekerjaan dan harta
benda sendiri petani, nelayan, pedagang, dan lain-lain.
 Kasta Sudra, pelayan bagi ketiga kasta di atasnya. Kasta ini
merupakan yang paling banyak terdapat di Bali, hampir 90% dari
jumlah penduduk warga Bali.[3]
Keempat kasta ini mempunya aturan yang berbeda-beda untuk
berinteraksi/berkomunikasi dengan orang-orang dengan kasta yang
berbeda. Bahasa Bali Madya biasa digunakan untuk lawan bicara yang
belum diketahui kastanya, untuk menghindari ketidak hormatan kepada
lawan bicara.

Sedangkan di luar sistem kasta tersebut, ada pula istilah:


 Kaum Paria, golongan orang rendahan yang tugasnya melayani
para Brahmana dan Ksatria.
 Kaum Candala, golongan orang yang berasal dari Perkawinan
Antar Warna, bangsa asing.

C. PERBEDAAN KELAS dan KASTA

 sistem kelas sosial adalah sejumlah orang atau keluarga –keluarga yang
memiliki status sosial yang sama dan biasanya didapat dengan usaha-usaha
maupun kelahiran.
 Sedangkan sistem kasta adalah suatu kategori yang pada anggotanya
ditunjuk dan ditetapkan status yang permanen dalam hierarki sosial, serta
hubungan-hubunganya dibatasi dengan statusnya

Anda mungkin juga menyukai