Anda adalah dokter jaga di IGD Puskesmas, yang mendapatkan kasus sbb.:
An. K, 12 tahun dibawa keluarganya ke IGD RSMS dengan keluhan kejang dan penurunan
kesadaran.
Sejak 2 hari SMRS sudah terjadi 3 kali kejang dengan urutan kejadian serupa, yaitu pasien
terlihat seperti mengantuk, berbicara kacau, dan akhirnya kejang kelonjotan seluruh tubuh
dengan mata mendelik ke atas.
Di antara kejang, pasien tidak pernah sadar penuh.
Empat hari SMRS pasien demam tinggi disertai nyeri kepala. Keluhan semakin memberat
sejak 3 hari yang lalu dan disertai muntah.
Satu minggu yang lalu pasien mengeluhkan telinga kanannya sakit dan keluar cairan.
Primary survey telah Anda lakukan/dapat dilewati , dan sekarang tiba saatnya Anda
melakukan secondary survey.
2. PEMERIKSAAN FISIK
Reassessment tanda vital:
Tensi = 110/80 mmHg
Nadi = 92 kali/menit
Laju pernafasan = 24 x/menit
Temperatur = 39,5˚C
1) Penilaian Derajat Kesadaran
Tingkat kesadaran secara kualitatif:
Pasien tampak seperti sedang tidur dalam
Pasien hanya dapat dibangunkan sebagian dengan rangsang nyeri yang kuat
Apabila rangsangan tidak diberikan, kesadaran kembali seperti sebelumnya
INTERPRETASI: STUPOR/SOPOR
Tingkat kesadaran secara kuantitatif:
Membuka mata hanya bila diajak bicara
Dengan rangsang nyeri, gerakan normal (mampu melokalisir)
Diberi pertanyaan, jawaban kacau (rangkaian kalimat bisa dipahami tapi
disorientasi)
INTERPRETASI: GCS = E3M5V4 = 12
4. DIAGNOSIS
Diagnosis Kerja: MENINGOENSEFALITIS OTOGENIK
Pasien mengalami infeksi pada selaput pembungkus otak dan otak
Kemungkinan besar akibat penjalaran infeksi dari telinga
Diagnosis Banding
Meningitis
Abses Serebri
5. TATALAKSANA
1) Evaluasi ABC, evaluasi tanda vital
Pertahankan airway = posisi tidur tanpa bantal, penyangga pada tengkuk
Pertahankan breathing = oksigen dengan kanul nasal 2L/menit, evaluasi laju pernafasan
Pertahankan circulation = pasang infus, evaluasi tensi, nadi
2) Pengobatan simptomatis
Menurunkan suhu
o Parasetamol atau salisilat = 10 mg/kg/dosis
Apabila kejang
o diazepam 0,2-0,5 mg/kgBB iv (kecepatan 5 mg/menit), atau dapat diberikan
diazepam rektal 0,5 mg/kgBB (untuk berat badan <10 kg diberikan 5 mg, bila berat
badan >10 kg diberikan 10 mg, dosis maksimal 10 mg/kali).
o Atau dapat diberikan lorazepam 0,05- 0,1 mg/kgBB intravena (maksimum 4 mg).
o Alternatif lain adalah midazolam 0,05–0,1 mg/kgBB intravena.
o Pemberian diazepam intravena atau rektal dapat diulang 1-2 kali setelah 5-10 menit,
o lorazepam 0,1mg/kgBB dapat diulang sekali setelah 10 menit .
o Jika didapatkan hipoglikemia, berikan cairan dekstrosa 25% 2 ml/kgBB.
Mencegah status konvulsivus:
o Fenitoin 15-20 mg/kgBB intravena diencerkan dengan NaCl 0,9% diberikan dengan
kecepatan 25-50 mg/ menit.
o Dapat diberikan dosis ulangan fenitoin 5-10 mg/kgBB, sampai maksimum dosis 30
mg/kgBB.
Menurunkan TIK
o manitol 20% intravena per drip dengan dosis 0,5-1,0 gram/ kgBB selama 30 menit
setiap 6–8 jam.
Antibiotika untuk usia 7-50 tahun: pilihan:
o Cefotaxime/ ceftriaxone + Ampicilin
o Chloramfenicol + Trimethoprim/ sulfamethoxazole.
o Cefotaxim/ ceftriaxone + Vancomycin
o Chloramfenicol/ Clindamycin/ meropenem
3) Rujuk ke Rumah Sakit dengan fasilitas pemeriksaan penunjang* dan ICU untuk dirawat
bersama Spesialis: Saraf/Bedah Saraf/THT/Rehabilitasi Medik/Penyakit dalam
* Pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan:
elektrolit termasuk kalsium dan magnesium
glukosa
fungsi hati
faktor koagulasi
Pemeriksaan foto toraks PA
CT scan kepala
elektroensefalografi (EEG).
Pungsi lumbal
kultur otorrhea
6. EDUKASI
Sampaikan rencana tindak lanjut Anda kepada keluarga pasien!
Pasien berada dalam kondisi yang gawat darurat. Gawat karena mengancam nyawa,
kesadaran bisa semakin menurun karena penyebab utamanya belum teratasi. Darurat
karena harus segera ditangani, baik ditegakkan diagnosis pastinya serta ditatalaksana
secara tepat, sesuai diagnosis pasti dan oleh tim dokter spesialis.
Dengan demikian, pihak puskesmas akan memberikan terapi simptomatis untuk menjaga
kestabilan kondisi pasien sambil mempersiapkan proses rujukan.
B. KELUMPUHAN DAN KESEMUTAN
Gel. 1: SNH
Gel. 2: CTS
SNH
Nama : Tn. X
Umur : 62 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Purwokerto
Pekerjaan : Pensiunan
1. ANAMNESIS
o Riwayat Penyakit Sekarang
- Keluhan Utama : Kelemahan pada anggota gerak kanan
- Onset : 6 jam yang lalu
- Kualitas : lemas, tidak bisa mengangkat gelas
- Kuantitas : (-)
- Kronologis
± saat ia bangun pagi 6 jam yang lalu, tiba-tiba dia merasa tangan dan kaki kanannya
terasa lemah namun masih bisa berjalan dan makan sendiri. 2 jam kemudian ia
merasakan bahwa tangan dan kaki kanannya semakin lemah. Tn. X bahkan tidak dapat
mengangkat gelas, ia merasa kelemahannya semakin berat. Ia tidak bisa berjalan tanpa
bantuan.
- Gejala penyerta : mulut menceng ke kiri (+), bicara pelo (+), mual muntah(-),
pusing berputar (-), nyeri kepala hebat(-)
- Faktor memperberat : (-)
- Faktor memperingan : (-)
o Riwayat Penyakit Dahulu : Hipertensi sejak 10 tahun yang lalu, tidak kontrol rutin,
DM (-)
o Riwayat Penyakit Keluarga : Bapak penderita mengalami gejala serupa
o Riwayat Sosial Ekonomi :
Pasien seorang ibu pensiunan. Biaya pengobatan ditanggung BPJS.
2. PEMERIKSAAN FISIK
o Status Presens
Keadaan Umum: Baik
Kesadaran: Komposmentis, GCS E4M6V5 = 15
Tanda vital : TD : 180/100 mmHg N : 88 kali/menit
RR : 22 kali/menit T : 36,5
Tinggi badan : 156 cm
Berat badan : 60 kg BMI : 24,65 kg/m2
Kepala : Mesosefal, simetris, nyeri tekan (-), dilatasi pembuluh darah (-)
Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Dada
Jantung
Ins : ictus cordis tak tampak
Palp : ictus cordis teraba di SIC VI, 2 cm lateral LMCS
Perk : batas kiri jantung 2 cm lateral linea midclavicular sinistra
Aus : BJ I-II murni, bising sistolik (-), gallop (-)
Paru
Ins : simetris kanan = kiri
Palp : fremitus kanan = kiri
Perk : sonor seluruh lapangan paru
Aus : suara dasar vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen: Supel, peristaltik normal, hepar dan lien tak teraba
o Status Neurologis
Mata : Pupil bulat isokor ø 3 mm, refleks cahaya +/+
Leher : Kaku kuduk (-)
Nn.craniales : Parese N VII kiri tipe sentral
Parese N XII kiri tipe sentral
Motorik : Superior Inferior
Gerak : + /+ + /+
Kekuatan : 3/5 3/5
Tonus : Hipertonus/Normal Hipertonus/Normal
Trofi : eutrofi/eutrofi eutrofi/eutrofi
Refl.fisiologis : + /+ + /+
Refl.patologis : +/- +/-
Sensibilitas : normal
Vegetatif : dalam batas normal
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Laboratorium
Normal
Pemeriksaan penunjang lain
EKG:
Ro Thorax:
CT Scan kepala:
4. DIAGNOSIS
Diagnosis klinis :
- Hemiparesis kanan
- Parese N. VII dextra tipe sentral
- Parese N.XII sinistra tipe sentral
- Hipertensi
Diagnosis topis :
Hemisfer dextra
Diagnosis etiologis :
Stroke Non Haemoragik
Diagnosis banding :
Stroke Hemoragik
5. Tatalaksana Farmakologi
- Antiplatelet:
o R/asetosal tab 160 mg no II
s 1 dd tab 2
o R/klopidogrel tab 80 mg no. II
S 1 dd tab 1
- Neuroprotektor:
o R/ sitikolin tab 200 mg no x
S 3 dd tab 1
- Antidislipidemi
o R/simvastatin tab 10 mg no x
S 1 dd tab 1
- Antihipertensi
o R/amlodipin 5 mg no. X
S 1 dd tab 1
Tatalaksana Non Farmakologi
- Konsul Rehab Medik
- Konsul Spesialis saraf
6. EDUKASI
- tirah baring
- edukasi gaya hidup : pola makan, olahraga
- rehabilitasi medik : komunikasi, mobilisasi, aktivitas sehari-hari
CTS
Nama : Sesuai pasien
Umur : 42 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Purwokerto
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
- Keluhan Utama : Kesemutan pada kedua telapak tangan kanan dan kiri
- Onset : 2,5 bulan yang lalu
- Kualitas : ADL mandiri.
- Kuantitas : (-)
- Kronologis
±sejak 2,5 Bulan yang lalu, pasien merasa kedua telapak tangan kanan dan kiri terasa
kesemutan. Kesemutan pertama kali dirasakan mulai dari pergelangan tangan ke telapak
tangan dan sampai ke ujung jari dari ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah. Keluhan ini
dirasakan pertama kali saat sedang mengendarai sepeda motor, Kesemutan dirasakan
bertambah saat terbangun pada malam hari dan pagi hari, dan saat setelah mengendarai
sepeda motor dalam jarak yang jauh. Rasa kesemutan akan berkurang saat pasien mengibas-
ngibaskan tangan.
- Gejala penyerta : (-)
- Faktor memperberat :
melakukan pekerjaan yang menggunakan pergelangan tangan (mengulek sambal, menaiki
sepeda motor, mencuci/memeras baju)
- Faktor memperingan : mengibaskan kedua tangan
Riwayat Penyakit Dahulu : (-)
Riwayat Penyakit Keluarga : (-)
Riwayat Sosial Ekonomi :
Pasien seorang ibu rumah tangga, mempunyai anak 2 belum mandiri, suami seorang
Pegawai Negeri, Kesan Sosio-Ekonomi cukup.
PEMERIKSAAN FISIK
o Status Presens
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran: Komposmentis, GCS E4M6V5 = 15
Tanda vital : TD : 120/80 mmHg N : 82 kali/menit
RR : 20 kali/menit T : 36,5
Tinggi badan : 160 cm
Berat badan : 55 kg BMI 21.4 : kg/m2
Kepala : Mesosefal, simetris, nyeri tekan (-), dilatasi pembuluh darah (-)
Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Dada
Jantung
Ins : ictus cordis tak tampak
Palp : ictus cordis teraba di SIC VI, 2 cm medial LMCS
Perk : konfigurasi jantung dalam batas normal
Aus : BJ I-II murni, bising sistolik (-), gallop (-)
Paru
Ins : simetris kanan = kiri
Palp : fremitus kanan = kiri
Perk : sonor seluruh lapangan paru
Aus : suara dasar vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen :
Supel, peristaltik normal, hepar dan lien takteraba
o Status Neurologis
Mata : Pupil bulat isokor ø 3 mm, refleks cahaya +/+
Leher : Kaku kuduk (-)
Nn.craniales : Dalam batas normal
Motorik : Superior Inferior
Gerak : +/+ +/+
Kekuatan : 5/5 5/5
Tonus : Normal/normal normal/normal
Trofi : eutrofi/eutrofi eutrofi/eutrofi
Refl.fisiologis : +/+ +/+
Refl.patologis : -/- -/-
Klonus : -/-
Sensibilitas : parestesi pada telapak tangan dan jari 1,2,3 kanan dan kiri
Vegetatif : dalam batas normal
o Status lokalis
Manus dextra et sinistra
Inspeksi : tanda radang (-), deformitas (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), tonus m tenar dan hipotenar baik.
Tinnel tes (+/+), phalen (+/+)
Flick sign : (+/+)
DIAGNOSIS
Diagnosis klinis :
Parestesi telapak tangan sampai ujung jari 1,2,3 kanan dan kiri
Diagnosis topis :
N. Medianus Dextra di canalis carpi dextra et sinistra
Diagnosis etiologis :
Carpal Tunnel Syndrome
Diagnosis banding :
Cervical radiculopati
de Quervein Syndrom
TATALAKSANA
Tatalaksana Farmakologi
Mecobalamin 3x500 μg p.o
Na diklofenak 2x50 mg p.o
Tatalaksana Non Farmakologi
Konsul Rehab Medik
Konsul Spesialis saraf
EDUKASI
- Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit, dan program terapi yang dilakukan
selanjutnya.
- Mengurangi Kegiatan yang menggunakan pergelangan tangan sementara atau menggunakan
splint saat melakukan kegiatan
- Minum obat rutin dan hanya meminum obat yang diberi oleh dokter.
C. NYERI BERKEMIH
Gel. 1: Ureterolithiasis
Gel. 2: GNAPS
Ureterolithiasis
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang:
Seorang laki-laki umur 40 tahun diantar keluarganya ke IGD RS dengan keluhan nyeri pinggang.
Nyeri mulai dirasakan 1 jam yang lalu, mendadak, hilang timbul, seperti diremas-remas, keluar
keringat dingin, menjalar dari pinggang kanan ke perut kanan hingga buah pelir kanan. Buang air
besar dan buang air kecil normal. Pasien bekerja sebagai kernet bis, sering kepanasan dan jarang
minum.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Keluhan yang sama disangkal
Riwayat trauma disangkal.
Riwayat darah tinggi disangkal.
Riwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat kencing manis disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga:
Keluarga tidak ada yang mengalami gejala yang sama.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik:
- Kesadaran : compos mentis dan tampak kesakitan
- Tanda vital : TD 130/80 mmHg, Nadi 104x/menit, RR 22x/menit, T 37, 0 0C
- Kepala dan thorax: dalam batas normal
- Abdomen :
Inspeksi : Dinding perut sejajar dengan dinding dada, jejas(-), jaringan parut (-),
VU tidak tampak bulging
Auskultasi : Peristaltik normal
Perkusi : Timpani di semua kuadran perut, nyeri ketok costovertebra (+) kanan
Palpasi : Supel, ballotemen ginjal (-), hati dan limpa tidak teraba, VU tidak teraba
membesar
- Extremitas : dalam batas normal
PENATALAKSANAAN
Farmakologi
1. Rawat inap
2. Cairan infus kristaloid 20-30tpm
3. Ketorolac inj 30 mg no I
S pro inj s imm
4. Hyosin butylbromide 30mg no I
S pro inj s imm
5. Konsul dengan Urologis untuk tatalaksana definitif
Nonfarmakologi
1. Cukup minum
2. Jangan menahan kencing
3. Jaga kebersihan organ genitalia
Kontrol dan minum obat teratur
GNAPS
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang:
Seorang anak laki-laki umur 12 tahun diantar keluarganya ke IGD RS dengan keluhan nyeri
berkemih disertai air kencing berwarna merah seperti air cucian daging. Keluhan mulai dirasakan
bbrp hari yang lalu, mendadak, terus-menerus. Buang air besar dan buang air kecil normal.
Demam 2 minggu yg lalu, disertai batuk. Ga ada tanda-tanda frekuensi, kencing mengejan,
pokoknya kencingnya normal-normal aja tapi ya gt hematuria aja sama nyeri.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Keluhan yang sama disangkal
Riwayat trauma disangkal.
Riwayat darah tinggi disangkal.
Riwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat kencing manis disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga:
Keluarga tidak ada yang mengalami gejala yang sama.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik:
- Kesadaran : compos mentis dan tampak kesakitan
- Tanda vital : TD 120/80 mmHg, Nadi 88x/menit,RR 22x/menit, T 37, 0 0C
- Kepala dan thorax: dalam batas normal
- Abdomen :
Inspeksi : Dinding perut sejajar dengan dinding dada, jejas(-), jaringan parut (-),
VU tidak tampak bulging
Auskultasi : Peristaltik normal
Perkusi : Timpani di semua kuadran perut, nyeri ketok costovertebra (-)
Palpasi : Supel, ballotemen ginjal (-), hati dan limpa tidak teraba, VU tidak teraba
membesar
- Extremitas : dalam batas normal
HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan Laboratorium
Darah dan Kimia : Hb 11 mg/dL, Leukositosis (kayanya)
Urin Rutin:Eritrosit ++, Leukosit +, protein urin +
PENATALAKSANAAN
Farmakologi
1. Cypro 3x500
2. Pct 3x500
3. Fenazopiridin 3x
4. Konsul dengan Urologis untuk tatalaksana definitive
Nonfarmakologi
1. Cukup minum
2. Jangan menahan kencing
3. Jaga kebersihan organ genitalia
4. Kontrol dan minum obat teratur
D. ABDOMEN
Gel. 1: Apendisitis akut
Gel. 2: Ascites
APENDISITIS AKUT
ANAMNESIS:
- Identitas: nama, usia, alamat
- RPS:
o Keluhan utama: nyeri perut kanan, tolong tunjukkin titiknya di mana
o Onset: 3 hari yang lalu
o Kualitas: tajam, menjalar, mengganggu pekerjaan
o Kuantitas: terus menerus sangat nyeri
o (+): kalau bergerak, batuk
o (-): blm ada
o Penyerta: demam sudah 3 hari suhu tidak ukur, mual muntah (kurleb 3 kali, boleh
tanya kualitas, apakah terbakar, warna, dll klo sempet).
- RPD: blm pernah, tdk DM, tidak hipertensi
- RPK: tidak ada
- RPSos: suka makan pedes.
PEMERIKSAAN FISIK (jangan lupa suruh pipis dulu, jangan lupa cuci tangan WHO
sebelum sesudah)
- Antropometri: dokternya langsung bilang IMT normal
- Ku/kes: tampak sakit/compos mentis
- TTV: nadi TD RR normal (saya agak lupa manteman), Suhu 38
- Kepala leher thorax dbn
- Abdomen: lakukan semua. Hasil: di palpasi dan perkusi regio kanan bawah nyeri
- PF lokalis khusus: mcBurney’s sign (+), rebound tendernes/blumberg’s sign (+), rovsing
sign (+), psoas’ sign (+), obturator’s sign (+)
- RT: identifikasi tonus sfingter ani, mukosa licin/kasar, ampulla recti kolaps/tdk, nyeri
tekan pada segala arah, saat dikeluarkan ada lendir/darah/feses? Hasil: nyeri pada arah
jam 9 dan 12.
- Ekstremitas: dbn
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Darah: leukositosis (+) 13000an, hb ht kyknya normal
- USG tidak ada info
- Urinalisis blm dilakukan
- Kimia darah: ureum kreatinin tdk ada info
- Fungsi hati: sgot sgpt lupa ada info apa nggak
- Enzim amilase coba aja tanyain, menyingkirkan dd pankreatitis (?)
DIAGNOSIS
D(x): apendisitis akut
DD: kolesistitis akut, pankreatitis akut
TATALAKSANA
- Kasih tau penyakitnya: radang di umbai cacing, harus dioperasi utk diangkat
(apendektomi), akan DIRUJUK KE Sp.B
- Rawat inap, infus RL 20-30 tpm
- Obat:
o R/ketorolac vial 30 mg/ml no. I
S. pro inj imm
o R/seftriakson vial 1000 mg/ml no II
S. pro inj imm tiap 12 jam
Boleh kasih
o R/domperidon tab 10 mg no X
S 3 dd tab 1 prn kalau mual
- Edukasi kebiasaan pasien suka makan pedas