Anda di halaman 1dari 5

Pneumonia TB Paru

Anamnesis : Anamnesis :
Identitas pasien Identidas pasien
Identitas pengantar Identitas pengantar
RPS : RPS :
- Keluhan utama Batuk Berdahak - Keluhan utama Batuk Berdahak
- Onset early onset : 4 hari, late onset: > 4hari - Onset batuk 2 minggu
- Kualitas Mengganggu aktivitas, batuk dengan dahak mukoid atau purulen kadang- - Kualitas Mengganggu aktivitas, warna dahak
kadang disertai darah. Kuning kental
- Kuantitas Sepanjang hari (presisten) - Kuantitas Sepanjang hari (presistent)
- (+) melakukan aktivitas berat - (+) melakukan aktivitas berat
- (-) minum obat warung - (-) minum obat warung
- Gejala penyerta lokal : hemoptisis, sesak napas, dan nyeri dada. Sistemik : demam - Gejala penyerta lokal : hemoptisis, sesak napas, dan nyeri dada. Sistemik :
RPD demam, malaise, keringat malam, anoreksia, BB turun
- Pernah sakit yang sama atau tidak RPD
- Riwayat Penyakit sebelumnya - Pernah sakit yang sama atau tidak
- Riwayat Rawat inap rumah sakit - Riwayat Penyakit sebelumnya
RPK - Riwayat Rawat inap rumah sakit
- Keluarga dengan keluhan yang sama - Riwayat konsusmsi obat TB ( Tanyakan apakah pernah minum obat yang
- Riwayat penyakit keluarga membuat pipis berwarna merah )
- Komunikasi antar keluarga RPK
RSOSEK - Keluarga dengan keluhan yang sama
- Pendidikan - Riwayat penyakit keluarga
- Pekerjaan - Komunikasi antar keluarga
- Menikah atau belum ( Riwayat Seksual) RSOSEK
- Merokok atau tidak - Pendidikan
- Kondisi rumah (kelembaban, ventilasi, ubin, cahaya) - Pekerjaan
- Kebiasaan pasien (menggunakan masker atau tidak) - Menikah atau belum ( Riwayat Seksual)
- Ada orang sekitar yang terkena TB
- Merokok atau tidak
- Kondisi rumah (kelembaban, ventilasi, ubin, cahaya)
- Kebiasaan pasien (menggunakan masker atau tidak)
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum tampak sakit (pucat, batuk) - Keadaan umum tampak sakit (pucat, batuk)
- Kesadaran compos mentis - Kesadaran composmentis
- Tanda vital (tanyakan saja) - Tanda vital (tanyakan saja)
- Status generalisata antropometri dan head to toe (tanyakan saja) - Status generalisata antropometri dan head to toe (tanyakan saja)
- Status lokalisata : - Status lokalisata :
- Inspeksi : bentuk dada, gerakan napas normal, gerakan dada yang sakit akan - Inspeksi : bentuk dada, gerakan napas normal, tidak ada gerakan dada
tertinggal yang tertinggal
- Palpasi : vocal fremitus meningkat - Palpasi : vocal fremitus normal, pembesaran KGB leher dan ketiak
- Perkusi : perkusi redup - Perkusi : pekak pada daerah yang terinfeksi (mostly di ishmus kronig).
- Auskultasi : suara nafas bronkovasikuler sampai bronkhial, rongki basah halus, - Auskultasi : suara nafas bronkhial/ amforik (suara bronkhial yang
ronki basah kasar pada stadium resolusi. (dilakukan depan belakang) nadanya lebih tinggi), rongki basah halus, suara napas melemah.
(dilakukan depan belakang)

Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang


- Pemeriksaan radiologis - Pemeriksaan bakteriologi
Gambaran infiltrat - Spesimen : dahak, cairan pleura, LCS, Bilasan bronkus
- Pemeriksaan laboratorium Dahak (sputum) SPS
- Darah lengkap ( peningkatan jumlah leukosit, peningkatan LED) Pemeriksaan mikroskopis (BTA)
- Pemeriksaan dahak kultur dan serologi Analisis gas darah hipoksemia dan 1. BTA (+) : 3x positif atau 2x positif
hikarbia, stadium lanjut (respiratory asidosis) 2. BTA (-) : 3x negatif
- Pemeriksaan gula darah 3. 1x positif, diulang pemeriksaan BTA 3x, hasil 1x positif BTA (+) dan 3x
- Pemeriksaan ureum kreatinin negatif BTA (-)
- Elektrolit Pemeriksaan kultur

Positif :
10 99 BTA dalam 100 lapang pandang (1+)
1 10 BTA dalam 1 lapan pandang (2+)
>10 BTA dalam 1 lapang pandang (3+)

- Radiologi
TB aktif
Bayangan berawan/ nodular dilobus atas paru segmen apikal dan psoterior,
kavitas, Bercak milier (menyebar ke organ lain), efusi pleura unilateral
(biasanya)
TB tidak aktif
Fibrotik, kalsifikasi

- Darah lengkap ( Hb, Ht, LED, leukosit, eritrosit, trombosit)


limfosit meningkat, LED jam pertama

- Biopsi

- Analisis cairan pleura

- Uji tuberkulin ( Pada Anak)


Dosis 0,2 mL tuberkulin PDD
Intepretasi Indurasi >= 10 mm (+), 5-9mm (meragukan) diulang 2 minggu,
<=5mm (-)
Diagnosis TB paru
Diagnosis Pneunomonia et causa streptococcus Kasus baru : belum pernah minum obat TB
DD TB paru, Bronkhitis, Bronkiektasis Kasus kambuh : pernah mendapat OAT dan sembuh. Lalu didapatkan BTA (+) atau
kultur (+), dan kembali konsumsi OAT. BTA (-), tetapi radiologi menunjukkan lesi
negatif/ perburukan gejala klinis.
Kasus gagal : Pasien BTA (+) setelah pengobatan masih (+) pada akhir bulan ke 5 atau
akhir pengobatan OAT
Kasus putus obat : pasien yang telah berobat dan putus obat > = 2 bulan dengan
BTA(+).

DD Pneumonia, Bronkiektasis, Bronkhitis Kronik


Tatalaksana Tatalaksana
Farmakologi Farmakologi
Etiologi amoksisilin 500 mg, 3 x 1 hari 2RHZE/4R3H3
Symtomatis (tulis resep)
Mukollitik : ambroxol 30 mg, 3 x 1 hari
Sesak napas : salbutamol 2 mg, 2 hari

Itu mg nya dituker yak tab 450 mg (dst), sama nama pasiennya diganti pro
Non farmakologi :
Pendekatan DOTS
- Komitmen politis dari para pengambil keputusan
- diagnosis TB dengan pemeriksaan sputum secara mikroskopis
- Pengobatan OAT dengan pengawasan langsung
oleh pengawas menelan Obat
- Kesediaan obat dengan mutu terjamin
- Asupan gizi seimbang
Non farmakologi
Penderita rawat jalan KIE
- Istirahat ditempat tidur - Jelaskan tentang penyakit, penyebab, penularan, dan komplikasi.
- Minum secukupnya - Menggunakan masker
- Antipiretik - Tidak membuang dahak sembarangan
Penderita rawat inap - Menjaga hieginitas dan sanitasi
- Pemberian terapi oksigen - Istirahat yang cukup
- Pemasangan infus untuk rehirdrasi - Banyak minum air putih
- Berikan obat symtomatik seperti antipiretik, mukolitik - Berhenti merokok
- Antibiotik harus diberikan kurang dari 8 jam - Meminta anggota keluarga yang tinggal bersama untuk ikut periksa
- Minum obat teratur (konsekuensi bila tidak minum obat teratur)
KIE - Kontrol apabila tidak ada perbaikan kondisi
- Jelaskan tentang penyakit, penyebab, penularan, dan komplikasi. - Kondisi Rumah sehat
- Menggunakan masker
- Tidak membuang dahak sembarangan
- Menjaga hieginitas dan sanitasi
- Istirahat yang cukup
- Banyak minum air putih
- Berhenti merokok
- Minum obat teratur (konsekuensi bila tidak minum obat teratur)
- Kontrol apabila tidak ada perbaikan kondisi
- Jelaskan kondisi rumah sehat

Anda mungkin juga menyukai