Anda di halaman 1dari 5

Diskusi

Pola Penggunaan Jenis Kelamin


• Korelasi positif frekuensi • Laki-laki dewasa tua memiliki
penggunaan kanabis dengan frekuensi lebih sering
gejala kesehatan mental negatif, • Laki laki = gejala psikotik, wanita =
seperti ide bunuh diri. Subjek gangguan mood dan ide bunuh
dewasa tua dengan komorbid diri
gangguan jiwa.
• Kadar reseptor kannabinoid (CB1)
• Frekuensi sering & periode lama lebih tinggi pada wanita
= meningkatkan risiko gangguan • Perlu penelitian lanjutan
mood dan gejala psikotik (THC) perbedaan endokannabinoid,
reseptor kannabinoid.
Usia Sosioekonomi
• Frekuensi penggunaan kanabis • Pendapatan rendah  stres
lebih sering usia 50-64 kronis  coping stres 
dibandingkan 65 keatas. mengonsumsi kanabis dengan
• Neurodegeneratif mempeberat frekuensi sering
bahaya kesehatan mental akibat • Pendapatan tinggi gaya hidup
penggunaan kanabis lebih sehat dan memiliki
pengetahuan yang baik tentang
bahaya kanabis.
• Belum terdapat hubungan
pendapatan rendah dengan
bahaya kesehatan mental akibat
kanabis
Morbiditas
Psikososial
• Riwayat gangguan mental :
• Motif mengatasi pengaruh
trauma, kondisi mental buruk,
negatif, menyesuaikan diri
riwayat gangguan mental
dengan kelompok, merasakan
keluarga, pengalaman psikologis
sensasi berbeda, menghindari
yang tidak biasa.
kebosanan, alat bantu tidur 
mengonsumsi kanabis • Morbiditas penyakit saraf dan
• Perlu penelitian tentang motif lainnya.
yang paling sering dipakai • Perlunya penelitian efek kanabis
geriatri terhadap neurodegeneratif usia
• Persepsi dewasa tua = manfaat tua.
lebih besar dan risiko tidak ada • Perlunya penelitian efek masing-
atau sedikit dibandingkan non- masing psikoaktif kanabis (THC
pemakai dan CBD) terhadap
neurokognitif
Keterbatasan Penelitian
1. Tinjauan literatur ini menyediakan faktor risiko yang komprehensif tentang
bahaya kesehatan mental akibat penggunaan kanabis, namun tidak
menyediakan penilaian kualitas artikel yang diambil.
2. Tinjauan literatur ini memberikan representasi data epidemiologi yang
rinci tentang pengguna ganja dan bahaya penggunaan ganja, namun
hanya sumber terkemuka yang dimasukkan.
3. Tinjauan literatur ini memberikan data dari Kanada dan Amerika Serikat
karena perbedaan kebijakan politik dan kerangka hukum di masing-masing
negara.
4. Tinjauan literatur ini tidak membedakan penggunaan ganja sebagai terapi
psikofarmaka dan rekreasional.
Saran Penelitan Selanjutnya
1. Desain penelitian untuk mengetahui sebab-akibat sebaiknya memilih
desain prospektif baik pada populasi umum maupun dewasa tua.
2. Penelitian longitudinal disarankan untuk menilai efek kesehatan mental
dari pengguna kanabis pada dewasa tua sehingga mengetahui tentang
pengguna kanabis awal atau maintenance dan mengetahui sebab faktor
lain yang menimbulkan dampak kesehatan mental.
3. Peneliti mengidentifikasi terhadap subjek dewasa tua yang rentan
terhadap masalah psikiatri seperti gangguan neurokognitif dan masalah
komorbid lainnya seperti hormon tiroid, kadar prolaktin, serotonin,
genetik (Val158 Met polimorfisme catechol-O-methyl transferase
(COMT) yang menginduksi pengguna kanabis pada gejala psikotik ).

Anda mungkin juga menyukai