DOSEN PENGAMPU:
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan izin-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Pengendapan Marine”. Penulisan
makalah merupakan salah satu tugas mata kuliah Sedimentasi di Universitas
Lambung Mangkurat. Proses penulisan dan pembuatan makalah ini tentu saja tidak
terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih, khususnya kepada :
Makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan, baik dari segi bahasa
maupun sistematika penulisannya yang disebabkan oleh keterbatasan wawasan,
waktu, dan tenaga yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran
dan kritik yang membangun untuk penulisan makalah-makalah berikutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................5
a. Lingkungan Pengendapan............................................................................................5
b. Sistem Pengendapan Marine........................................................................................5
c. Contoh batuan sedimen marine.................................................................................10
BAB III PENUTUP..............................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................12
3.2 Saran............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
a. Lingkungan Pengendapan
Lingkungan pengendapan adalah bagian dari permukaan bumi dimana
proses fisik, kimia dan biologi berbeda dengan daerah yang berbatasan
dengannya (Selley, 1988). Sedangkan menurut Boggs (1995) lingkungan
pengendapan adalah karakteristik dari suatu tatanan geomorfik dimana proses
fisik, kimia dan biologi berlangsung yang menghasilkan suatu jenis endapan
sedimen tertentu. Nichols (1999) menambahkan yang dimaksud dengan
proses tersebut adalah proses yang berlangsung selama proses pembentukan,
transportasi dan pengendapan sedimen. Perbedaan fisik dapat berupa elemen
statis ataupun dinamis. Elemen statis antara lain geometri cekungan, material
endapan, kedalaman air dan suhu, sedangkan elemen dinamis adalah energi,
kecepatan dan arah pengendapan serta variasi angin, ombak dan air. Termasuk
dalam perbedaan kimia adalah komposisi dari cairan pembawa sedimen,
geokimia dari batuan asal di daerah tangkapan air (oksidasi dan reduksi (Eh),
keasaman (Ph), salinitas, kandungan karbon dioksida dan oksigen dari air,
presipitasi dan solusi mineral). Sedangkan perbedaan biologi tentu saja
perbedaan pada fauna dan flora di tempat sedimen diendapkan maupun daerah
sepanjang perjalanannya sebelum diendapkan.
Permukaan bumi mempunyai morfologi yang sangat beragam, mulai dari
pegunungan, lembah sungai, pedataran, padang pasir (desert), delta sampai ke
laut. Dengan analogi pembagian ini, lingkungan pengendapan secara garis
besar dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yakni darat (misalnya sungai,
danau dan gurun), peralihan (atau daerah transisi antara darat dan laut; seperti
delta, lagun dan daerah pasang surut) dan laut. Banyak penulis membagi
lingkungan pengendapan berdasarkan versi masing-masing. Selley (1988)
misalnya, membagi lingkungan pengendapan menjadi 3 bagian besar: darat,
peralihan dan laut . Namun beberapa penulis lain membagi lingkungan
pengendapan ini langsung menjadi lebih rinci lagi. Lingkungan pengendapan
tidak akan dapat ditafsirkan secara akurat hanya berdasarkan suatu aspek fisik
dari batuan saja. Maka dari itu untuk menganalisis lingkungan pengendapan
harus ditinjau mengenai struktur sedimen, ukuran butir (grain size),
kandungan fosil (bentuk dan jejaknya), kandungan mineral, runtunan tegak
dan hubungan lateralnya, geometri serta distribusi batuannya.
Sedimentasi ini juga terjadi akibat adanya pasang surut air laut.
Ketika pasang, maka material akan terbawa dan ketika surut material-
material tersebut tertinggal. Hal ini berlangsung berulang- ulang dalam
jangka waktu yang lama. Karena berlangsung berulang- ulang maka
lama- kelamaan terbentuklah pulau- pulau kecil atau dataran kecil.
Sebagai akibat dari sedimentasi marine ini maka terciptalah beberapa
bentukan yang berbeda- beda. Bentukan- bentukan yang dapat tercipta
antara lain sebagai berikut:
a. Tomblo
Tanggul pasir alami yang menghubungkan daratan dengan
pulau yang berada dekat pantai. Tombolo dapat terbentuk pada
lautan dangkal yang tidak terganggu oleh arus laut
b. Split
Merupakan bentuk yang berupa dataran kecil yang berada di
tengah- tengah laut. Sehingga kita dapat mengatakan gosong ini
seperti pulau kecil yang berada di tengah laut. Gosong ini bisa
terbentuk karena adanya perubahan arus laut yang terjadi secara
tiba- tiba.
c. Bar
Material pasir sebagai proses pengendapan yang terdapat
dimuka teluk, berbentuk memanjang dan salah satu ujungnya
menyatu dengan daratan, sedang ujung lain terdapat dilaut
B. Batu Pasir
Batu pasir merupakan contoh batu sedimen yang banyak di temukan di
ekosistem pantai yang masih termasuk dalam lingkungan laut dangkal
C. Batu Garam
Batu garam atau rock salt adalah salah satu contoh batuan sedimen
yang terbentuk di laut. Daerah pengendapannya biasanya terjadi di sekitar
laguna dan teluk.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sedimentasi marine adalah batuan sedimen marine merupakan salah satu dari
jenis- jenis batuan sedimen yang terbentuk di lingkungan laut atau samudera.
Selain itu, batuan sedimen marine juga dapat didefinisikan sebagai batuan yang
proses sedimentasinya disebabkan oleh adanya tenaga atau gelombang air laut.
Lingkungan pengendapan laut adalah lingkungan pengendapan yang beralokasi
di daerah laut atau samudera. Batuan hasil pengendapan oleh air laut isebut
sedimen marine.
3.2 Saran
Saran yang dapat diambil dari makalah ini agar manusia tetap menjaga
lingkungan disekitarnya baik itu datar, laut dan udara agar ekosistem lingkungan
tetap seimbang.
DAFTAR PUSTAKA