PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Di Indonesia, kelompok kehamilan risiko tinggi sekitar 34%. Kategori dengan risiko
tinggi mencapai 22,4%, dengan rincian umur ibu 34 tahun sebesar 3,8%, jarak kelahiran < 24
bulan sebesar 5,2%, dan jumlah anak yang terlalu banyak (>3 orang) sebesar 9,4%. Penyebab
kematian ibu yang paling umum di Indonesia adalah penyebab obstetri langsung yaitu
perdarahan 28%, preeklampsi/eklampsi 24%, infeksi 11%, sedangkan penyebab tidak
langsung adalah trauma obstetri 5% dan lain–lain 11% (WHO, 2010).
Berdasarkan data yang diperoleh dari WHO, angka kematian ibu di Indonesia
mencapai 9.900 orang dari 4,5 juta keseluruhan. kelahiran pada Indonesia berada di peringkat
ketiga tertinggi untuk angka kematian ibu di negara ASEAN.
Berdasarkan laporan dari SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) survey
terakhir pada tahun 2012 AKI di Indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Di Jawa
Tengah sendiri dilaporkan AKI dari tahun 2011 sebesar 116,01 per 100.000 kelahiran hidup,
pada tahun 2012 justru naik menjadi 116,34 per 100.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan
Jawa Tengah 2012). Sedangkan di kota Semarang dilaporkan AKI pada tahun 2014 ada 33
per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2015 meningkat menjadi 35 per 100.000 kelahiran
hidup (Profil Kesehatan Kota Semarang, 2015).
Deteksi dini resiko tinggi ibu hamil adalah kegiatan penjaringan terhadap ibu-ibu
hamil yang terdeteksi mengalami kehamilan resiko tinggi pada suatu wilayah tertentu atau
kegiatan yang dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor risiko dan
komplikasi kebidanan. Oleh karenanya deteksi dini oleh tenaga kesehatan dan masyarakat
tentang adanya faktor resiko dan komplikasi, serta penanganan yang adekuat sedini mungkin,
merupakan kunci keberhasilan dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi yang
dilahirkannya.
Kegiatan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil yang dilaksanakan oleh bidan di desa
yaitu memberikan pelayanan antenatal untuk ibu selama kehamilannya serta dilaksanakan
sesuai dengan Standar Pelayanan Kebidanan (SPK), kompetensi bidan Indonesia dan
wewenang bidan yang diatur dalam Kepmenkes RI No.900/Men.Kes/SK/VII/2002.
Di era modern ini teknologi informasi sangat berkembang sangat pesat, dukungan
sistem dengan komputerisasi sangatlah membantu dalam proses pencatatan dan pelaporan
tenaga kesehatan yang dirasa sangat efektif dan interaktif. Kelebihan teknologi dimanfaatkan
untuk mempermudah pekerjaan, tidak luput juga dalam proses pencatatan yang berkembang
saat ini. Fasilitas dan sarana prasarana pendukung juga harus terpenuhi.
Berdasarkan hasil Riset Fasilitas Kesehatan (Rifaskes) Tahun 2011 yang dilakukan
Badan Litbangkes Kemenkes RI, didapatkan hanya 58,7% Puskesmas di Indonesia yang
memiliki kecukupan sumber daya dalam menyelenggarakan program pelayanan kesehatan
ibu, yang meliputi kecukupan petugas, kegiatan, pelatihan, pedoman, dan bimbingan teknis.
Sistem informasi dan teknologi saat ini berkembang pesat dan banyak kemanfaatan yang
diperoleh untuk kemajuan kesehatan.
Sehubungan dengan pencatatan dan menjadi alternatif yang baik terutama dalam
bentuk web atau elektronik. Deteksi resiko kehamilan dalam bentuk web akan mempermudah
pencatatan dan pelaporan bidan. Kelebihan penggunaan web dalam pencatatan adalah mudah
pengelolaanya, lebih efektif, lebih aman dan hemat. Model web ini dapat diterapkan pada
skala kabupaten, propinsi dan nasional. Penggunaan teknologi informasi dapat
mempermudah dalam penggunaan, sistem kegunaan, fleksibilitas sistem, efisiensi waktu,
informasi aksesibilitas dan relevansi. Selain kelebihan–kelebihan ini, teknologi informasi
kesehatan juga untuk memandu pengembangan sistem masa depan dan menginformasikan
pengambilan keputusan yang relevan (Lippeveld, 2000).
Sebagaimana di setiap organisasi memiliki visi, misi, sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan untuk kurun waktu tertentu. Tentunya dalam rangka pencapaian tujuan tersebut,
organisasi dihadapkan pada dampak dari sebuah penyimpangan terhadap tujuan serta adanya
ketidakpastian, kemungkinan, atau konsekuensi yang mempengaruhi tujuan. Dampak dan
kemungkinan tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi
tujuan organisasi dalam berbagai hal aspeknya.
Untuk membantu organisasi dalam mengelola tujuan yang lebih terarah dan akurat
diperlukan manajemen risiko, agar ketidakpastian peristiwa dapat dikendalikan dan
diminimalkan kerugian/konsekuensinya sehingga tujuan jangka pendek dapat dikawal sampai
tercapainya tujuan panjang organisasi. Untuk itu, demi tercapainya tujuan organsasi alangkah
baiknya manajemen risiko diterapkan menjadi bagian dari strategi dan manajemen dalam
organisasi.
Kegiatan Manajemen Risiko antara lain meliputi penetapan konteks, proses
identifikasi, menganalisa dan mengevaluasi risiko, merumuskan penanganan atau mitigasi
risiko, serta monitoring dan pemantauan risiko dalam rangka tercapainya tujuan organisasi.
Manajemen Risiko perlu dikelola secara sistematis, terstruktur, tepat waktu dan dievaluasi
berdasarkan informasi yang valid dengan mempertimbangkan faktor SDM dan sosial budaya
dan faktor lainnya sebagaimana prinsip standar ISO 3.000, dengan demikian dapat menjadi
sumber informasi bagi pengambil keputusan.
Untuk itulah diperlukan alat yang dapat memudahkan pengelola risiko yaitu Aplikasi
Risk Assessment Tools, sehingga diharapkan sistem ini dapat memberikan kemudahan dalam
penyajian informasi yang transparan dan eklusif, eksplisit d alam mengatasi ketikdakpastian,
informasinya dapat digunakan secara dinamis, berulang, responsive terhadap perubahan serta
dapat memfasilitasi perbaikan yang terus menerus bagi organisasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kehamilan?
2. Bagaimanakah Proses kehamilan?
3. Bagaimanakah panduan dan monitoring kehamilan?
4. Apa yang dimaksud dengan resiko?
5. Apa yang dimaksud dengan deteksi resiko kehamilan?
6. Bagaimanakah pengembangan alat deteksi resiko kehamilan berbasis web?
7. Bagamanakah efektifitas pengembangan alat deteksi resiko kehamilan berbasis web
sebagai sistem pencatatan dan pelaporan?
8. Apa sajakah kekurangan alat deteksi resiko kehamilan berbasis web sebagai sistem
pencatatan dan pelaporan?
9. Apa yang dimaksud dengan aplikasi?
10. Bagaimanakah analisis sistem monitoring ibu hamil?
11. Bagaimanakah analisis sistem monitoring ibu hamil berbasis aplikasi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kehamilan
2. Untuk mengetahui Proses kehamilan
3. Untuk mengetahui panduan dan monitoring kehamilan
4. Untuk mengetahui pengertian resiko
5. Untuk mengetahui pengertian deteksi resiko kehamilan
6. Untuk mengetahui pengembangan alat deteksi resiko kehamilan berbasis web
7. Untuk mengetahui efektifitas pengembangan alat deteksi resiko kehamilan berbasis web
sebagai sistem pencatatan dan pelaporan
8. Untuk mengetahui kekurangan alat deteksi resiko kehamilan berbasis web sebagai sistem
pencatatan dan pelaporan
9. Untuk mengetahui pengertian aplikasi
10. Untuk mengetahui analisis sistem monitoring ibu hamil
11. Untuk mengetahui analisis sistem monitoring ibu hamil
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah kondisi yang menimbulkan perubahan fisik maupun psikologi
sosial seorang wanita karena pertumbuhan dan perkembangan alat reproduksi dan janinnya
(Yayat dkk 2010). Menurut (Wikipedia 2015), istilah medis untuk wanita hamil
adalahgravida, sedangkan manusia di dalamnya disebutembrio(minggu-minggu awal) dan
kemudianjanin(sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut
primigravidaataugravida 1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida
0. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktumenstruasiterakhir
dankelahiran(38 minggu dari pembuahan).
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi
tiga periodetriwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin.
Triwulan pertama membawa risiko tertinggikeguguran(kematian alami embrioatau janin),
sedangkan pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa.
Triwulan ke-3 menandakan awal viabilitas, yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi
kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan. Karena kemungkinan viabilitasjanin yang
telah berkembang, definisi budaya dan legal dari hidup seringkali menganggap janin dalam
triwulan ke-3 adalah sebuahpribadi(Prawirohardjo, 2008).
B. Proses Kehamilan
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang laki-laki
maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi
ketikasel spermayang masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur yang
telah matang. seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1
cc air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma
(Prawirohardjo, 2008).
Tidak dapat diketahuisecara pasti kapan terjadinya konsepsi atau pembuahan, dimana
pada saat itulah mulai terjadinya proses kehamilan. Karena sulit diketahui, maka untuk
menghitung usia kehamilan dokter dan profesi kesehatan lainnya berpatokan pada hari
pertama haid terakhir (HPHT) yangmudah diketahui (diingat) walaupun sebenarnya HPHT
itu kira-kira 2 minggu lebih awal sebelum konsepsi terjadi (Mediskus.2015).
E. Pengertian resiko
Resiko adalah segala hambatan yang mungkin terjadi dalam pencapaian suatutujuan.
Sedangkan menurut beberapa ahli artii dari resiko adalah sebagai berikut :
Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periodetertentu
(Arthur Williams dan Richard, MH)
Resiko adalah ketidaktentuan (uncertainy) yang mungkin melahirkan
peristiwakerugian (loss) (A. Abas Salim)
Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa (Soekarto)
Resiko adalah probalitas sesuatu hasil / outeome yang berbeda dengan yang
diharapkan (Herman Darmawi)
Sedangkan penilaian resiko menurut Muhammad Badrus adalah sebuah aktifitas yang
dilakukan untuk mendeteksi atau mengevaluasi kemungkinan adanyakesalahan
ataupenurunan kualitas akibat beroperasinya suatu kegiatan. Pendapat lainnya,penilaian risiko
adalah mengkuantitatitkan atau menggolongkan tingkatan risikoagarmudah dikelola dan
dilakukan penanganan yang tepat sesuai prinsip Cost and Benefit. Penentuan resiko (risk
assessment) merupakan hal penting bagi manajemen dan auditor. Bagi manajemen penentuan
resiko merupakan tanggungjawab yang tidak terpisahkan dandilakukan secara terus menerus.
Karena manajemen tidak dapat menetapkan tujuan dandengan mudah mengasumsikan bahwa
tujuan tersebut telah tercapai. Banyak hambatanyang timbul dalam pencapaian tujuan
tersebut dan hambatan tersebut bisa berasal dariluar entitas maupun dari dalam entitas.
Sejumlah resiko tidaklah dalam bentuk yang statistetapi juga dinamis sesuai dengan
perubahan yang terjadi sehingga selalu ada resiko-resiko baru yang muncul setiap waktu.
Oleh karena itu penentuan resiko harus berjalan berkelanjutan dalam proses manajemen yang
dilakukan secara terorganisir dan berurutan.
F. Pengertian deteksi resiko kehamilan
Deteksi dini resiko tinggi ibu hamil adalah kegiatan penjaringan terhadap ibu-ibu
hamil yang terdeteksi mengalami kehamilan resiko tinggi pada suatu wilayah tertentu atau
kegiatan yang dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor risiko dan
komplikasi kebidanan. Oleh karenanya deteksi dini oleh tenaga kesehatan dan masyarakat
tentang adanya faktor resiko dan komplikasi, serta penanganan yang adekuat sedini mungkin,
merupakan kunci keberhasilan dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi yang
dilahirkannya.
Kegiatan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil yang dilaksanakan oleh bidan di desa
yaitu memberikan pelayanan antenatal untuk ibu selama kehamilannya serta dilaksanakan
sesuai dengan Standar Pelayanan Kebidanan (SPK), kompetensi bidan Indonesia dan
wewenang bidan yang diatur dalam Kepmenkes RI No.900/Men.Kes/SK/VII/2002.
Di era modern ini teknologi informasi sangat berkembang sangat pesat, dukungan
sistem dengan komputerisasi sangatlah membantu dalam proses pencatatan dan pelaporan
tenaga kesehatan yang dirasa sangat efektif dan interaktif. Kelebihan teknologi dimanfaatkan
untuk mempermudah pekerjaan, tidak luput juga dalam proses pencatatan yang berkembang
saat ini. Fasilitas dan sarana prasarana pendukung juga harus terpenuhi.
I. Kekurangan Alat Deteksi Resiko Kehamilan Berbasis Web Sebagai Sistem Pencatatan dan
Pelaporan
Proses identifikasi kebutuhan, perancangan awal sampai dengan perbaikan rancangan
sistem berjalan cukup lancar, karena responden cukup interaktif dan terbuka sehingga
keinginan mudah diterjemahkan oleh peneliti. Kekurangan dalam rancangan sistem ini adalah
fitur-fitur yang ada belum sepenuhnya lengkap dan dapat dioperasikan sebagaimana
mestinya. Sistem yang ada masih terbatas dibagian basis saja (hanya bisa mengelompokkan
ibu hamil ke dalam kelompok resiko atau tidak) dan belum bisa menjabarkan tindakan yang
perlu dilakukan pada ibu hamil tersebut jika termasuk kelompok resiko serta penanganan
yang harus dilakukan terhadap ibu hamil tersebut.
Selain itu sistem ini juga hanya bisa digunakan dalam 1 tahap saja (kehamilan) dan
belum terintegrasi ke tahapan selanjutnya yakni persalinan dan nifas serta sistem ini masih
berbasis single user dengan hasil output berupa cetakan laporan kondisi pasien. Dalam
penelitian lain tentang pengembangan sistem yakni oleh Nur P dan Irwandy K (2013)
diketahui bahwa kebutuhan pengguna akan pengembangan sistem, yaitu sistem yang
mendukung dalam pengolahan data dan dapat menyajikan informasi yang jelas serta langsung
dapat diakses oleh manajerial.
J. Pengertian Aplikasi
Aplikasi Aplikasi adalah sebuah perangkat lunak yang menjadi front enddalam sebuah
sistem yang digunakan untuk mengolah data menjadi suatu informasi yang berguna orang-
orang dan sistem yang bersangkutan.Istilah aplikasi berasal dari bahasa inggris
applicationyang berarti penerapan, lamaran ataupun penggunaan. Sedangkan secara istilah,
pengertian aplikasi adalah suatu program yang siap untuk digunakan yang dibuat untuk
melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna jasa aplikasi serta penggunaan aplikasi lain yang
dapat digunakan oleh suatu sasaran yang akan dituju. Menurut kamus komputer eksekutif,
aplikasi mempunyai arti yaitu pemecahan masalah yang menggunakan salah satu teknik
pemrosesan data aplikasi yang biasanya berpacu pada sebuah komputansi yang diinginkan
atau diharapkan maupun pemrosesan data yang diharapkan (Safaat, 2014). Adapun
definisi aplikasi menurut para ahli (Lepank, 2015) :
1) Menurut Hendrayudi Aplikasi adalah kumpulan perintah program yang dibuat untuk
melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu (khusus).
2) Menurut Ali Zaki dan Smit dev Community Aplikasi adalah komponen yang berguna
melakukan pengolahan data maupun kegiatan-kegiatan seperti pembuatan dokumen
atau pengolahan data. Aplikasi adalah bagian PC yang berinteraksi langsung dengan
user.Aplikasi berjalan diatas sistem operasi,sehingga agar aplikasi bisa
diaktifkan,perlu dilakukan instalasis istem operasi terlebih dahulu.
b) Kebutuhan Data Data yang diolah oleh aplikasi ini yaitu sebagai berikut:
1) Data panduan (daily) yang terdiri dari informasi yang harus diketahui ibu hamil tiap
hari selama masa kehamilannya, apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan
oleh ibu hamil, serta infromasi lainnya yang disajikan dalam format harian selama
masa kehamilan.
2) Data pada fitur statistic yang membutuhkan data berat badan ideal dari ibu hamil
perbulan selama masa kehamilan.
3) Data apa saja yang harus dijadikan pengingat pada fitur pengingat
4) Data lokasi, alamat, dan nomor telepon dari bidan/RSA tempat tinggal dan sekitarnya
pada fitur Lokasi Bidan/RSA.
5) Data nomor telepon Dottoro’ta Homecare yang merupakan salah satu program
pemerintah kota dari bidang kesehatan.
6) Data perlengkapan ibu hamil dan bayi pada fitur product search.
c) Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional merupakan penjelasan proses fungsi yang
berupa penjelasan secara terinci setiap fungsi yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah. Fungsi-fungsi yang dimiliki oleh aplikasi ini adalah sebagai berikut:
1) Menampilkan panduan ibu hamil setiap hari.
2) Menampilkanstatistik perkembangan berat ibu hamil setiap bulan.
3) Menampilkan tombol panik yang akan aktif setelah ditekan dua kali secara cepat.
Setelah aktif, aplikasi akan mengirimkan sms darurat ke kontak-kontak yang telah
dimasukkan sebelumnya.
4)Menampilkan paniclist yang berisi kontak-kontak yang akan dikirimkan sms darurat
saat tombol panik diaktifkan.
5) Menampilkan pengingat yang berisi daftar hal-hal yang harus dilakukan ibu hamil.
6) Menampilkan daftar lokasi, alamat dan nomor telepon dari bidan/RSA yang bisa
membantu ibu hamil untuk menaksesnya.
7) Menampilkan daftar nomor telepon dari program Dottoro’ta Homecare yang disiapkan
Pemerintah Kota
8) Menampilkan informasi produk ibu hamil dan bayi.
3.Analisis Kelemahan Aplikasi
panduan dan monitoring ibu hamil merupakan aplikasi yang berjalan pada
platformAndroid yang dapat menampilkan panduan dan monitoring perkembangan tubuh ibu
hamil.Panduan berisi seluruh informasi mengenai hal apa saja yang harus dilakukan dan tidak
oleh ibu hamil, tips dan rik, serta informasi tambahan lainnya yang dibutuhkan oleh ibu hami
selama masa kehamilannya. Selain panduan dan monitoring ada berbagai macam fitur yang
disiapkan untuk membantu segala kebutuhan ibu hamil selama masa kehamilan.Fitur statistik
menampilkan perkembangan tubuh ibu hamil selama masa kehamilan. Dalam monitoring
perkembangan tubuh ibu hamil ada banyak hal yang menjadi acuan dalam mengikuti tumbuh
kembang ibu hamil dan bayi. Namun dalam aplikasi panduan dan monitoring ibu hamil hanya
menggunakan berat badan ibu hamil sebagai objek pemantauan (monitoring)yang
dimasukkan tiap bulan selama masa kehamilan. Fitur pencarian lokasi bidan dan Rumah
Sakit Anak (RSA) yang digunakan untuk memudahkan ibu hamil menemukan lokasi
berdasarkan posisi dalam google maps, alamat lengkap beserta nomor telepon bidan atau
RSA yang bisa langsung dihubungi. Namun dalam aplikasi panduan dan monitoring ibu
hamil saat ini hanya menampung lokasi bidan dan RSA yang berada di Kota dan sekitarnya.