Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS DENGAN BENDUNGAN ASI DI

BIDAN JULI SIMBOLON

1. PENGUMPULAN DATA

A. IDENTITAS / BIODATA

Nama : Ny. D Nama Suami : Tn. A

Umur : 27 Th Umur : 30 Th

Suku/ Kebangsaan : Jawa/ Indonesia Suku/ Kebangsaan : Jawa/ Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl.Garuda No 45 Alamat : Jl.Garuda No 45

B. ANAMNESE (DATA SUBJEKTIF)

1. Keluhan Utama : Ibu mengatakan sejak 2hari yang lalu payudara


terasa penuh ,bengkak, nyeri dan ASI tidak lancar.

2. Riwayat Persalinan

• Tempat Melahirkan` : Bidan Juli Simbolon

• Tanggal Melahirkan : 25 Mei 2021


• Jenis Persalinan : Normal/ Spontan

• Penolong : Bidan

• Lama Persalinan : 11 jam 15 menit

3. Bayi

• Lahir : Normal

• BB : 2800 Gram

PB : 49 cm

• Bugar : 8-9-10

• Cacat bawaan : Tidak Ada

• Masa Gestasi : 37 minggu

• Bayi Rawat gabung dengan ibunya : Iya

4. Riwayat Kehamilan, Persalinan, nifas yang lalu : Tidak Ada

5. Pola makan / minum

• Frekuensi : 2-3x/hari / ± 8 gelas/ hari

• Jenis makanan : Agak sedikit keras

• Porsi : Sedang

• Keluhan : Tidak Ada

6. Pola Eliminasi

• BAK : Berbau Khas

• Warna : Kuning Jernih

• Frekuensi : 3-6x sehari


• BAB : Lunak

Warna : Coklat Hitam

Frekuensi : 3x/4 hari

• Keluhan : Tidak Ada

7. Pola Istirahat / Tidur

• Tidur malam : ± 8 jam

• Tidur Siang : 3 jam

• Gangguan tidur : Tidak Ada

8. Status Psikologis

• Respon ibu terhadap pengalaman persalinan : ibu mengatakan sangat sakit

• Respon ibu terhadap bayi : ibu mengatakan sangat senang

• Hubungan ibu dan bayi : ibu mengatakan sangat dekat

• Kekhawatiran khusus : ibu mengatakan kwatirkan tentang


keadaan payudaranya

• Taking in : ibu mengatakan membutuhkan bantuan


keluarga untuk membantu berjalan waktu disuruh belajar jalan

• Taking Hold : ibu mengatakan bahwa pada hari ke 2 dia


sudah mulai terbiasa akan berjalan atau bergerak jadi tidak butuh bantuan
lagi

9. Mobilisasi : 3/6x bergerak

B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaanumum : Baik

Kesadaran : Stabil

Keadaan Emosionai : Labil

2. Tanda-tanda vital

RR : 20x/menit

HR : 78x/menit

Temp : 37 C

TD : 120/80mmHg

3. Mata

• Kelopak Mata : Tidak Ada

• Konjitiva : Warna Merah Muda

• Sklera : Warna Putih

4. Mamae

• Colostrum : Sudah keluar, berwarna kuning, jumlah ± 50-100 ml

• Puting Susu : Menonjol dan lecet sebelah kanan

• Pembengkakan : Payudara terlihat membengkak

• Rasa Nyeri : Ada

• Kebersihan : Bersih

• Warna : Coklat Kehitaman

5. Abdomen

• Bekas Luka Operasi : Tidak Ada


• TFU : Pertengahan syimpisis dan pusat kontraksi keras

• Uterus : Sejajar pusat

• Kandung Kemih : Kosong

6. Genetalia

• Perineum

✓ Robekan Perineum : Tidak Ada

✓ Oedema : Tidak Ada

✓ Varises : Tidak Ada

• Pengeluaran

✓ Lochea : Tidak Ada

✓ Bau : Tidak Ada

✓ Konsistensi : Tidak Ada

✓ Warna Lochea : Serosa

✓ Jumlah : Tidak Ada

7. Ekstremitas

• Oedema : Tidal Ada

• Varices : Tidak Ada

• Reflex Platella : (+) kanan dan kiri

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Hb : Tidak Dilakukan
• Goldarah : Tidak Dilakukan

• Rhesus : Tidak Dilakukan

• DLL : Tidak Dilakukan

C. Assesment

Ny. D P1A0 umur 27 tahun, nifas hari ke Kedua dengan bendungan

saluran ASI.

D. Planning

Tanggal 29 Mei 2021

1.Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa ibu

masih mengalami bendungan saluran ASI.

2. Memberikan bimbingan cara menyusui yang benar.

3. Menganjurkan ibu untuk tetap melakukan perawatan

payudara

4. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

bergizi dan banyak minum air putih.

5. Memberi ibu terapi antalgin 500 mg per oral 3x1.

E. Evaluasi

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Ibu sudah mengerti cara menyusui yang benar.


3. Ibu mengatakan telah melaksanakan perawatan payudara setiap pagi

dan sore.

4. Ibu bersedia untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan banyak

minum air putih.

5. Ibu bersedia untuk minum obat yang sudah diberikan secara teratur.

REVIEW JURNAL

JURNAL 1

Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas Rawat Inap
Sidomulyo Kota Pekanbaru Tahun 2016 dapat diambil kesimpulan untuk variabel dependent p
Kesimpulan engetahuan adalah Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang
perawatan payudara dengan kejadian bendungan ASI dengan p value 0,003 Sedangkan untuk
variabel dependent sikap terdapat hubungan yang bermakna antara sikap tentang perawatan
Payudara dengan kejadian bendungan ASI dengan p value 0,001. Oleh karena itu diharapakan
kepada ibu hamil dan ibu menyusui untuk mempersiapkan diri dengan baik yaitu dengan
meningkatkan pengetahuanya / mencari informasi, merubah sikap ke arah yang lebih positif
dalam hal melakukan perawatan payudara untuk mencegah terjadinya masalah bendungan ASI.
JURNAL 2

Kesimpulan : Berdasarkan Peneliti menyatakan bahwa kejadian bendungan ASI banyak yang
terjadi pada responden yang tidak segera mengosongkan mammaenya setelah menyusui yaitu
sebesar 31 orang (73,8%).Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di BPM Bidan Y tentang
gambaran kejadian bendungan ASI periode April 2017, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dari
74 responden terdapat ibu nifas yang mengalami bendungan ASI sebanyak 50 (67,6%), dan
terdapat hubungan antara kejadian bendungan ASI dengan perilaku keterlambatan menyusui

sebanyak sebanyak 45 orang (83,3%), membatasi menyusui sebanyak 33 orang (84,6%).


JURNAL 3

Kesimpulan :Berdasarkan Dari hasil uji Chi Square didapatkan nilai p=0,003. Oleh karena p
0,003 < 0,05 α, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diathermia, yang artinya ada
hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kejadian bendungan ASI di RSUD Nene
Mallomo Kabupaten Sidrap Tahun 2017. Penelitian ini diperoleh motivasi tinggi sebanyak 23
responden (27,7%), sedangkan yang memiliki motivasi kurang sebanyak 14 responden
(16,8%)dari hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan antara motivasi ibu menyusui
dengan bendungan asi dengan p=0.028 < α=0,05.

JURNAL 4

Kesimpulan : Hasil penelitian Sebanyak 8 sampel dari 10 sampel yang diteliti menyatakan
bahwa hasil pijat oketani 80% efektif mengatasi masalaah payudara diantaranya untuk
kelancaran ASI,mencegah bendungan ASI dan putting yang tidak menonjol. Pijat oketani untuk
mengurangi bendungan air susu ibu aman digunakan pada ibu menyusui, bidan dapat
memfasilitasi dan membimbing ibu dalam melakukan pijat tersebut baik di rumah maupun
fasilitas kesehatan, hal ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pemberian ASI eslusif.

JURNAL 5

Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (66,7%)


mengalami bendungan ASI dan hampir setengahnya (33,3%) Responden tidak mengalami
Bendungan ASI. Hasil analisis pengaruh perawatan payudara dengan kejadian bendungan ASI di
peroleh bahwa dari responden yang tidak melakukan perawatan payudara mempunyai rata-rata
skor Bendungan ASI sebesar 3,67 kemudian Responden yang melakukan perawatan payudara
mempunyai rata-rata skor Bendungan ASI sebesar 2,73. Hasil analisis data menggunakan uji
Independent Samples Test menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada
perbedaan bendungan ASI pada kelompok yang diberikan perawatan payudara dan tidak
diberikan perawatan payudara pada ibu nifas di puskesmas kota Bengkulu tahun 2019.

Anda mungkin juga menyukai