Anda di halaman 1dari 24

PASAR MODAL SYARIAH NEGARA PAKISTAN

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salam satu tugas mata kuliah Portofolio dan Pasar Modal Syariah
yang diampu oleh Suci Aprilliani Utami S.Pd.,M.E.Sy

Kelompok 8
Aliya Ahya Shakina 1806799
Nurul Aviani 1805434
Tia Afrilia 1802025
Zaki Fadhlurahman F 1807223

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN KEUANGAN ISLAM


FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Azza wa Jalla yang senantiasa
melimpahkan karunia, rahmat, dan hidayahNya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada
baginda Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam, para keluarga, para sahabat, hingga para umatnya
yang kita nantikan stafa’atnya di akhirat nanti.

Makalah dengan judul “Pasar Modal Syariah Negara Pakistan” disusun sebagai
laporan pertanggungjawaban salah satu tugas mata kuliah Portofolio dan Pasar Modal
Syariah dosen pengampu Suci Aprilliani Utami S.Pd., M.E.Sy. Tujuan disusunnya makalah
ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Portofolio dan Pasar Modal Syariah dan
mampu memberikan ilmu yang bermanfaat bagi kita khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan makalah
ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini. Kami memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang
terdapat dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Bandung, 2 Desember 2020

Penulis
Daftar Isi

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
Daftar Isi............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
1.1 Latarbelakang.....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................6
1.3 Tujuan Masalah..................................................................................................7
BAB II KAJIAN PUSTAKA.............................................................................................7
2.1 Definisi Pasar Modal Syariah...................................................................................7
2.2 Prinsip Dasar, Karakter dan Fungsi Pasar Modal Syariah........................................8
BAB III PEMBAHASAN...............................................................................................10
3.1 Perbedaan Pasar Modal Syariah dengan Pasar Modal konvensional......................10
A. Produk dan layanan yang ada di Pasar Modal Syariah.....................................11
3.2 Reksadana Syariah di Pakistan...............................................................................14
3.3 Sukuk Pasar di Pakistan.........................................................................................15
3.4 Desain dan Penggunaan Produk Pasar Modal Syariah yang Inovatif di Pakistan...16
BAB IV PENUTUPAN...................................................................................................21
Kesimpulan..................................................................................................................21
Daftar Pustaka..................................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang

Sejarah perkembangan industry keuangan syariah yang meliputi perbankan,


asuransi dan pasar modal pada dasarnya merupakan suatu proses sejarah yang
sangat panjang.[ CITATION Rah10 \l 14345 ]. Lahirnya agama Islam sekitar 15 (lima
belas) abad yang lalu telah meletakkan dasar penerapan prinsip-prinsip syariah
dalam industry keuangan, karena di dalam Islam dikenal dengan kaedah
muammalah yang merupakan kaedah hukum atas hubungan antara manusia yang
didalamnya termasuk hubungan perdagangan dalam arti yang luas. Namun
demikian, perkembangan penerapan prinsip syariah mengalami masa surut selama
kurun waktu yang relative lama pada masa imperium negara-negara Eropa. Pada
masa tersebut negara-negara di Timur Tengah serta negara-negara Islam lain
hampir semuanya menjadi wilayah jajahan negara-negara Eropa.1

Dalam perkembangan selanjutnya, dengan banyaknya negara Islam yang


terbebas dari penjajahan dan semakin terdidiknya generasi muda Islam, maka
ajaran Islam mulai meraih masa kebangkitan kembali. Pada tahun 1960-an banyak
cendekiawan muslim dinegara-negara Islam sudah mulai melakukan pengkajian
ulang atas penerapan system hukum Eropa kedalam industry keuangan dan
sekaligus memperkenalkan penerapan prinsip syariah dalam industry keuangan.2

Prinsip syariah pada industri perbankan ditandai dengan berdirinya Bank


Islam pertama di Kairo yang bernama Nasser Social Bank sekitar tahun 1971 yang
operasionalnya berdasarkan sistem bagi hasil (tanpa riba). Yang kemudian diikuti
dengan berdirinya beberapa bank islam lainya seperti Islamic Development Bank
(IDB) dan The Duba Islamic sekitar tahun 1975, kemudian Faisal Islamic Bank of

1
Afzalurrahman. (1997). Muhammad Sebagai Seorang Pedagang. Jakarta: Yayasan Swarna
Bhumy.
2
Yulianti, R. T. (2010). DIRECT FINANCIAL MARKET: ISLAMIC EQUITY MARKET (Bursa Saham dalam
Islam). Al-Mawarid.
Egypt, Faisal Islamic Bank of Sudan dan Kuwait Finance House tahun 1977.
Perkembangan bank yang berbasis syariah mampu mendorong perkembangan
penggunaan prinsip-prinsip syariah di sektor pasar modal.Negara yang pertama
kali menerapakn prinsip syariah di sektor pasaur modal adalah Yordania dan
Pakistan karena kedua negara tersebut telah menyusun dasar hukum penerbitah
obligasi syariah.3

Dengan semakin banyaknya para pelaku ekonomi yang berusaha untuk


mendapatkan instrumen-instrumen investasi, demi memenuhi persyaratan syariah
(Sharia Compliance) dan meningkatnya kekayaan investor di kawasan Timur
Tengah dan tingginya harga minyak bumi dunia. Maka dari semua pasar modal
yang ada di dunia, dan dengan adanya kelebihan dana pada negara-negara di
kawasan Timur Tengah ini memunculkan peningkatan pasar modal yang cukup
tinggi baik dalam volume maupun nilai kapitalisasinya. 4

Pasar modal adalah salah satu sarana atau produk muamalah dimana transaksi
di dalam pasar modal menurut prinsip hukum syariah tidak dilarang atau
dibolehkan sepanjang tidak terdapat transaksi yang bertentangan dengan
ketentuan yang telah digariskan oleh syariah.Adapun diantara yang dilarang oleh
syariah adalah transaksi yang mengandung bunga dan riba.Bunga (riba) sangat
jelas didalam transaksi dan ini tidak diperkenankan oleh syariah di dalam pasar
modal syariah.5

Sebagian besar penduduk Pakistan adalah mayoritas beragama Islam tetapi


perkembangan pasar modal syariah bisa dibilang tertinggal jauh dibandingkan
dengan negara yang jauh lebih kecil seperti Malaysia yang telah menjadi pusat
investasi berbasis syariah di dunia karena mereka telah menerapkan beberapa

3
Rahmarisa, F. (2019). Investasi Pasar Modal Syariah. Jurnal Ekonomi Keuangan dan
Kebijakan Publik .
4
Djamil, F. (2008). Prospek Pasar Modal Syariah Indonesia. stieadc.
5
Rahmarisa, F. (2019). Investasi Pasar Modal Syariah. Jurnal Ekonomi Keuangan dan Kebijakan
Publik
instrumen keuangan syariah untuk industri pasar modalnya. Hal lain yang
dihadapi oleh pasar modal6

Beberapa hal yang dianggap dapat mendorong dan mengembangkan


kegiatan investasi syariah di pasar modal adalah perlunya dilakukan yaitu
program sosialisasi secara intensif tentang kegiatan nvestasi syariah di pasar
modal yang mencakup antara lain prinsip-prinsip dasar, produk, mekanisme
transaksi, peraturan dan pola pengawasannya, penyusunan kerangka peraturan
yang lebih jelas dalam rangka penerbitan efek syariah dan kegiatan investasi
syariah di pasar modal dan membentuk pola kelembagaan yang efisien dalam
fungsi dan peran dalam mengatur, membina, menngawasi dan menjalankan
kegiatan investasi syariah di pasar modal.7

Dari latarbelakang masalah diatas maka membuat kami tertarik untuk


mengkaji lebih dalam mengenai keadaan Pasar Modal Negara Pakistan seperti apa
dalam cakupannya diberbagai aspek,makadari itu kami membuat makalah dengan
judul “PASAR MODAL SYARIAH NEGARA PAKISTAN”.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Perbedaan Pasar Modal Syariah dengan Pasar Modal
konvensional?
2. Bagaimana Reksadana Syariah di Pakistan?
3. Bagaimana Sukuk Pasar di Pakistan?
4. Bagaimana Desain dan Penggunaan Produk Pasar Modal Syariah yang
Inovatif?

6
Rahmarisa, F. (2019). Investasi Pasar Modal Syariah. Jurnal Ekonomi Keuangan dan Kebijakan
Publik
7
Rahmarisa, F. (2019). Investasi Pasar Modal Syariah. Jurnal Ekonomi Keuangan dan Kebijakan
Publik
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Perbedaan Pasar Modal Syariah dengan Pasar Modal
konvensional.
2. Untuk mengetahui Reksadana Syariah di Pakistan.
3. Untuk mengetahui Sukuk Pasar di Pakistan.
4. Untuk mengetahui Desain dan Penggunaan Produk Pasar Modal Syariah
yang Inovatif di Pakistan.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Definisi Pasar Modal Syariah
Secara umum, pengertian pasar modal adalah suatu tempat bertemunya para
penjual dan pembeli saham untuk melakukan suatu transaksi dalam rangka
memperoleh modal. Penjual dalam pasar modal ialah suatu perusahaan yang
membutuhkan modal (emiten), dengan cara menjual efek-efek. Pembeli atau
investor adalah pihak yang ingin membeli modal pada perusahaan yang
menurutnya akan mendatangkan keuntungan. Pasar modal juga dikenal dengan
nama bursa efek (Kasmir, 2004: 193). 8
Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995, pasar
modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. 9
Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang
ataupun modal sendiri. Pasar modal merupakan juga pasar untuk untuk surat
berharga jangka panjang. Sedangkan, pasar uang merapakan pasar surat berharga
jangka pendek. Baik pasar modal maupun pasar uang merupakan bagian dari
pasar keuangan (Sudarsono, 2007: 184). Instrumen keuangan yang
diperjualbelikan pada pasar modal adalah saham, obligasi, waran, right, obligasi
8
Panji dan Piji, Pengantar Pasar Modal, (Jakarta: Rineka, 2008)
9
Panji dan Piji, Pengantar Pasar Modal, (Jakarta: Rineka, 2008)
konvertabel, dan berbagai produk turunan seperti opsi dan lain-lain. Sedangkan,
yang diperjualbelikan di antaranya adalah Surat Bank Indonesia (SBI), Surat
Berharga Pasar Uang (SBPU), Commercial Paper Notes, Call Monery,
Repurchase Agreement, Banker's Acceptence, Treasury Bill dan lain-lain.
Prinsip instrumen pasar modal syariah berbeda dengan pasar
modal konvensional. Saham yang diperdagangkan pada pasar modal syariah
harus datang dari emiten yang memenuhi kriteria-kriteria syariah. Obligasi yang
diterbitkanpun harus menggunakan prinsip syariah, seperti mudharabah,
musyarakah, ijarah, istishna’, salam, dan murabahah. Selain saham dan obligasi
syariah, yang diperjual belikan pada pasar modal syariah adalah reksa dana
syariah yang merupakan sarana investasi campuran yang menggabungkan saham
dan obligasi syariah dalam satu produk yang dikelola oleh manajer investasi.

2.2 Prinsip Dasar, Karakter dan Fungsi Pasar Modal Syariah


1. Prinsip Pasar Modal Syariah
Terdapat beberapa Prinsip dasar pasar modal syariah yaitu :
a. Pembiayaan dan Investasi hanya dapat dilakukan pada asset/kegiatan usaha yang
halal, yang kegiatan usaha tersebut adalah spesifik dan bermanfaat, sehingga
atas manfaat yang timbul dapat dilakukan bagi hasil
b. Uang adalah alat bantu dari pertukaran nilai dan pemilik harta akan menerima
bagi hasil dari manfaat yang timbul dari kegiatan usaha maka pembiayaan dan
investasi harus pada mata uang yang sama dengan pembukuan kegiatan usaha.
c. Akad yang terjadi antara pemilik harta (investor) dengan pemilik usaha (emiten)
dan tindakan maupun informasi yang diberikan pemilik usaha serta mekanisme
pasar (bursa dan self regulating organization lainnya) tidak boleh menimbulkan
kondisi keraguan yang dapat menyebabkan kerugian.
d. Pemilik harta (investor), pemilik usaha (emiten) maupun bursa dan self regulating
organization lainnya tidak boleh melakukan hal – hal yang menyebabkan
gangguan yang disengaja atas mekanisme pasar, baik dari segi penawaran
(supply) maupun dari segi permintaan (demand)
2. Karakter Pasar Modal Syariah
Menurut Mokhrtar Muhammad Metwally (Rifai , 2009) karakteristik pasar
modal syariah adalah :10
1. Semua saham harus diperjual belikan pada bursa efek.
2. Bursa perlu mempersiapkan pasca perdagangan dimana saham dapat
diperjualbelikan melalui pialang.
3. Semua perusahaan yang mempunyai saham yang dapat diperjualbelikan di bursa
efek diminta menyampaikan informasi tentang perhitungan keuntungan dan
kerugian serta neraca keutungan kepada komite manajemen bursa efek, dengan
jarak tidak lebih dari tiga bulan sekali.
4. Komite manajemen menetapkan harga saham tertinggi (HST) tiap tiap perusahaan
dengan interval tidak lebih dari tiga bulan sekali.
5. Saham tidak boleh diperjual belikan dengan harga lebih tinggi dari HST.
6. Saham dapat dijual dengan harga dibawah HST.
7. Komite manajemen harus memastikan bahwa semua perusahaan yang terlibat
dalam bursa efek itu mengikuti standar akuntansi syariah.
8. Perdagangan saham mestinya hanya berlangsung dalam satu minggu periode
perdagangan setelah menentukan HST.
9. Perusahaan hanya dapat menerbitkan saham baru dalam periode perdagangan
dengan harga HST.
3. Fungsi Pasar Modal Syariah11
Menurut Mokhrtar Muhammad Metwally (Rifai , 2009) fungsi pasar modal
syariah adalah :
1. Memungkinkan bagi masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan bisnis dengan
memperoleh bagian dari keunutungan dan resikonya.
2. Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna mendapatkan
likuiditas.
3. Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luat=r utuk membangun
dan mengembangkan lini produksinya.

10
Rifai, Veithzal. 2009. Islamic Economics. Jakarta: Bumi Aksara
11
Awwaluddin,2016, Jurnal Kajian Ekonomi Islam, STAI Solok nan Indah
4. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek pada harga
saham yang merupakan ciri umum pada pasar modal konvensional.
5. Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja kegiatan bisnis
sebagaimana tercermin pada harga saham.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Perbedaan Pasar Modal Syariah dengan Pasar Modal konvensional
Pasar modal merupakan salah satu bentuk kegiatan dari lembaga keuangan
bukan bank sebagai sarana untuk memperluas sumber-sumber pembiayaan
perusahaan. Aktivitas ini terutama ditujukan bagi perusahaan yang membutuhkan
dana dalam jumlah besar dan penggunaannya diperlukan untuk jangka
panjang(long term). Saat ini pasar modal yang berkembang bukan hanya pasar
modal konvensional saja melainkan juga pasar modal Syariah. Pasar modal
Syariah ini diatur sesuai fatwa Dewan Syariah Nasional MUI melalui Fatwa DSN
No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan
Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal pasal 4 ayat 3.

Pada dasarnya saham syariah sama dengan saham dalam pasar modal
konvensional. Hanya saja bedanya saham yang diperdagangkan dalam pasar
modal syariah harus datang dari emiten yang memenuhi kriteria-kriteria
syariah(Syariah Compliance), dan tentu nya harus berlandaskan Al-Quran dan Al-
Hadist. Dengan demikian, kalau saham merupakan surat berharga yang
merepresentasikan penyertaan modal kedalam suatu perusahaan. Maka dalam
prinsip syariah, penyertaan modal dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang
tidak melanggar prinsip-prinsip syariah, seperti bidang perjudian, riba,
memproduksi barang yang diharamkan seperti bir, dan lain-lain. Jika di tinjau dari
sisi syariah, pasar modal adalah bagian dari aktivitas muamalah. Transaksi di
dalam pasar modal diperbolehkan sepanjang tidak terdapat transaksi yang
bertentangan dengan ketentuan yang telah digariskan oleh Syariah12.

Jika di telaah lebih lanjut perbedaan pasar modal Syariah dengan pasar
modal konvensional adalah sebagai berikut :

 Pasar modal syariah efek yang diperdagangkan haruslah dari


perusahaan yang dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaannya
tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Sedangkan dalam
pasar modal biasa tidak ada aturan yang mengatur tentang kegiatan
operasional perusahaan
 Landasan hukum pasar modal syariah pada dasarnya adalah Al-
Qur’an dan Hadis di pertegas dengan Fatwa Dewan Syariah Nasinonal
(DSN) sedangkan pasar modal konvensional adalah Undang-Undang
Pasar Modal yaitu Undang-Undang No.8 tahun 1995.
 Dalam pelaksanaan kegiatannya pasar modal syariah diawasi oleh
DSN (Dewan Syariah Nasional), sedangkan pasar modal konvensional
tidak
 Indeks harga saham konvensional anatara lain IHSG, LQ45, Kompas
100 dll, dan Indeks harga saham syariah ialah JII (Jakarta Islamic Index)
dan DES (Daftar Efek Syariah)13

A. Produk dan layanan yang ada di Pasar Modal Syariah

Produk pasar modal Syariah adalah efek Syariah. Efek Syariah merupakan,
efek yang tidak bertentangan dengan prinsip Syariah di pasar modal. Dalam
Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah
disebutkan bahwa Efek Syariah adalah Efek sebagaimana dimaksud dalam UUPM
dan peraturan pelaksanaannya yang akad, cara, dan kegiatan usaha yang menjadi
12
Muhammad Yafiz, SAHAM DAN PASAR MODAL SYARIAH: KONSEP, SEJARAH DAN
PERKEMBANGANNYA, Jurnal Ekonomi
13
Fadila, PASAR MODAL SYARIAH DAN KONVENSIONAL, Jurnal Ekonomi.
landasan pelaksanaannya tidak bertentangan dengan prinsip -prinsip syariah di
Pasar Modal. Sampai dengan saat ini, Efek Syariah yang telah diterbitkan di pasar
modal Indonesia meliputi Saham Syariah, Sukuk dan Unit Penyertaan dari Reksa
Dana Syariah.

Adapun produk – produk yang terdapat di pasar modal Syariah :

a. Saham Syariah
Secara konsep, saham merupakan surat berharga bukti penyertaan
modal kepada perusahaan dan dengan bukti penyertaan tersebut pemegang
saham berhak untuk mendapatkan bagian hasil dari usaha perusahaan
tersebut. Konsep penyertaan modal dengan hak bagian hasil usaha ini
merupakan konsep yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Prinsip
syariah mengenal konsep ini sebagai kegiatan musyarakah atau syirkah.
Berdasarkan analogi tersebut, maka secara konsep saham merupakan efek
yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Namun demikian, tidak
semua saham yang diterbitkan oleh Emiten dan Perusahaan Publik dapat
disebut sebagai saham Syariah

b. Sukuk
Sukuk merupakan istilah baru yang dikenalkan sebagai pengganti
dari istilah obligasi syariah (islamic bonds). Sukuk secara terminologi
merupakan bentuk jamak dari kata ”sakk” dalam bahasa Arab yang berarti
sertifikat atau bukti kepemilikan. Sebagai salah satu Efek Syariah sukuk
memiliki karakteristik yang berbeda dengan obligasi. Sukuk bukan
merupakan surat utang, melainkan bukti kepemilikan bersama atas suatu
aset/proyek. Setiap sukuk yang diterbitkan harus mempunyai aset yang
dijadikan dasar penerbitan (underlying asset ). Klaim kepemilikan pada
sukuk didasarkan pada aset/proyek yang spesifik. Penggunaan dana sukuk
harus digunakan untuk kegiatan usaha yang halal. Imbalan bagi pemegang
sukuk dapat berupa imbalan, bagi hasil, atau marjin, sesuai dengan jenis
akad yang digunakan dalam penerbitan sukuk
c. Reksadana Syariah
Dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 Reksa Dana
syariah didefinisikan sebagai reksa dana sebagaimana dimaksud dalam
UUPM dan peraturan pelaksanaannya yang pengelolaannya tidak
bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal. Reksa Dana
Syariah sebagaimana reksa dana pada umumnya merupakan salah satu
alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil
dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk
menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai
sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal,
mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki
waktu dan pengetahuan yang terbatas.
Reksa Dana Syariah dikenal pertama kali di Indonesia pada tahun
1997 ditandai dengan penerbitan Reksa Dana Syariah Danareksa Saham
pada bulan Juli 1997. Sebagai salah satu instrumen investasi, Reksa Dana
Syariah memiliki kriteria yang berbeda dengan reksa dana konvensional
pada umumnya. Perbedaan ini terletak pada pemilihan instrumen investasi
dan mekanisme investasi yang tidak boleh bertentangan dengan
prinsipprinsip syariah. Perbedaan lainnya adalah keseluruhan proses
manajemen portofolio, screeninng (penyaringan), dan cleansing
(pembersihan)

d. Efek Beragun Aset Syariah


Efek Beragun Aset Syariah adalah efek yang diterbitkan oleh
kontrak investasi kolektif EBA Syariah yang portofolionya terdiri dari aset
keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial,
tagihan yang timbul di kemudian hari, jual beli pemilikan aset fisik oleh
lembaga keuangan, efek bersifat investasi yang dijamin oleh pemerintah,
sarana peningkatan investasi/arus kas serta aset keuangan setara, yang
sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah.

e. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue)


Fatwa DSN-MUI Nomor: 65/DSN-MUI/III/2008 tentang Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) (Rights Issue), memastikan
bahwa kehalalan investasi di pasar modal tidak hanya berhenti pada
instrumen efek yang bernama saham saja, tetapi juga pada produk
derivatifnya. Produk turunan saham (derivatif) yang dinilai sesuai dengan
kriteria DSN adalah produk rights. Produk yang bersifat hak an melekat
dengan produk induknya itu menjadi produk investasi yang sudah
memenuhi kriteria DSN. Mekanisme HMETD ini dipandang lebih
menguntungkan dibandingkan harus meminjam ke bank karena dana yang
diperoleh lebih murah, tak ada biaya tambahan, provisi dan masalah
administrasi bank lainnya, karena dana dipasok oleh pemegang sahamnya
sendiri14

3.2 Reksadana Syariah di Pakistan

Sejarah industri Reksadana di Pakistan dimulai dengan penawaran umum


NIT(National Investment Trust) pada tahun 1962. Nilai Aktiva Bersih AMC
telah meningkat dari US $ 318 juta pada tahun 2002 menjadi US $ 4329 juta
pada 2016. Saat ini, 182 dana terbuka sedang dioperasikan di bawah payung 20
AMC. Reksa dana syariah memiliki nilai yang sangat tinggi pangsa kecil di
industri reksa dana Pakistan dibandingkan untuk reksa dana syariah yang
beroperasi di negara Islam lainnya. Perusahaan Manajemen Investasi Al-Meezan
dianggap sebagai AMC pertama yang memperkenalkan reksa dana Islam di
Pakistan pada 1995. Pada 2016, aset bersih reksa dana Islam Pakistan mencapai
US $ 1,47 miliar yang mewakili 34% bagian dari keseluruhan industri reksa

14
Ali Fajri, PASAR MODAL SYARIAH. Jurnal Ekonomi
dana, namun pangsa ini terlalu rendah dibandingkan dengan negara Muslim
lainnya15.

Tren yang berkembang dalam industri reksa dana Pakistan telah terlihat
dari dekade terakhir. Di era ini, berbagai dana baru diluncurkan, baik itu dana
syariah maupun konvensional. Industri reksa dana Pakistan berkontribusi sekitar
9,6 persen saham di industri reksa dana syariah global dan dianggap dilima besar
di industri reksa dana syariah global berdasarkan jumlah dana dan asetdibawah
manajemen. Pakistan memiliki 124 reksa dana Islam dengan aset yang dikelola
setara dengan US $ 2,6 miliar (per 2017), yang merupakan saham terbesar
keempat dalam reksa dana Islam global industri dana, setelah Malaysia, Arab
Saudi dan Luksemburg. Malaysia dan Arab Saudi berkontribusi signifikan
terhadap industri reksa dana syariah global tetapi mayoritas mereka investasi
terbatas pada pasar uang dan dana ekuitas. Luksemburg berinvestasi terutama di
dana syariah berbasis komoditas. Sebaliknya, perusahaan manajemen aset di
Pakistan menginvestasikan dalam berbagai reksa dana Islam, termasuk ekuitas,
pasar uang, asetalokasi, seimbang, pertumbuhan, pelacak indeks, komoditas,
pensiun, uang tunai dan pendapatan tetap.16

3.3 Sukuk Pasar di Pakistan

Sukuk pasar di Pakistan juga berkembang seiring dengan berjalannya


waktu. Domestik pertama Sukuk di Pakistan dikeluarkan pada tahun 2006 dan
sampai tahun 2017, Sukuk dari Rs.1204.28 miliar telah dikeluarkan di pasar
domestik Pakistan. Di Pakistan berbagai Bank Islam memiliki kelebihan
likuiditas dan penerbitan Sukuk telah membantu Bank Islam untuk berinvestasi
Sukuk memasarkan dan meningkatkan profitabilitas mereka.17
Sekitar 75,9% dari Sukuk dikeluarkan di Pakistan adalah Ijara Sukuk,
19,4% adalah Musharakah Sukuk sedangkan lainnya hanya 4,7% dari Sukuk
15
Mahreen Mahmud, An Evaluation of Mutual Fund Performance in an Emerging Economy: The
Case of Pakistan, Jurnal Economic
16
Sajid Mian, The Determinants of Mutual Fund Growth in Pakistan. Jurnal Economic
17
Pasar Keuangan Islam Internasional. “IIFM Sukuk Laporkan 2018. ” IIFM Sukuk Laporan 2018.
Manama: Pasar Keuangan Islam Internasional, 2018.
diterbitkan di pasar domestik Pakistan. Pemerintah Pakistan juga mengeluarkan
Pemerintah Pakistan (GoP) Ijarah Sukuk. Durasi Sukuk dikeluarkan di Pakistan
berkisar antara 3 sampai 7 tahun. Sebagian besar Sukuk di Pakistan ditempatkan
secara pribadi karena pasar obligasi di Pakistan tidak berkembang lebih luas.
Namun dua perusahaan Sukuk di Pakistan (Engro Islamic Rupiyaand KElectric
Limited) telah terdaftar di bursa efek Pakistan.18
Pakistan telah mengeluarkan empat internasional Sukuk sampai tahun
2017. Internasional pertama Sukuk sebesar USD 600 juta diterbitkan pada tahun
2005 dengan tingkat pengembalian mengambang setengah tahunan (LIBOR +
220 bps). Internasional kedua Sukuk sebesar USD 1 miliar dikeluarkan oleh
Pakistan pada tahun 2014 dengan tingkat keuntungan 6,75 persen. Demikian
pula internasional ketiga dan keempat Sukuk masing-masing sebesar USD 1
miliar diterbitkan pada tahun 2016 dan 2017. Ini internasional Sukuk terdaftar di
bursa saham Luxemburg.19

3.4 Desain dan Penggunaan Produk Pasar Modal Syariah yang Inovatif di
Pakistan
Pakistan telah membuat kemajuan besar dalam perkembangan keuangan
pasar. Sektor keuangan sekarang memiliki pasar kelembagaan yang dinamis
untuk uang, valuta asing dan hutang pemerintah jangka pendek. Ibukota dan
saham Pakistan pasar telah menyaksikan pertumbuhan yang mengesankan
selama beberapa tahun terakhir. Sebagai tugas laporan konsensus kekuatan telah
menunjukkan bahwa pasar modal dengan regulasi yang sehat kerja dan
infrastruktur pendukung yang tepat harus ada terlebih dahulu untuk memelihara
dan mendukung komponen pasar modal Islam. Temuan ini signifikan karena
mendalilkan bahwa produk dan layanan pasar modal Islam mungkin
diperkenalkan dan dikembangkan dalam pasar sekuritas yang terstruktur dengan
baik dan karena modal dan pasar saham Pakistan telah menyaksikan
pertumbuhan yang mengesankan selama ini berlangsung selama beberapa tahun

18
“Pakistan Stock Exchange Limited -.”
19
Pasar Keuangan Islam Internasional, “IIFM Sukuk Laporkan 2018.”
karena kebijakan yang ramah pasar dan ramah investasi dikejar oleh pemerintah.
Oleh karena itu, postulat di atas dapat mengarah pada prospek dari ICM di
Pakistan.
Karena ICM terdiri dari tiga komponen terutama Dana Islam, Syariah
saham yang sesuai dan obligasi Islam. Pada tahun 2006 pertumbuhan industri
reksa dana telah menjadi substansial. Aktiva Bersih yang dikelola oleh reksa
dana tumbuh sebesar 39,2 persen dan jumlah dana meningkat 9 persen
dibandingkan dengan bulan Juni 2005. Reksa aset dana telah tumbuh lebih cepat
dalam tiga tahun terakhir dan industri akan tumbuh Lebih jauh lagi, karena pasar
saham yang booming dan permintaan dana yang meningkat di kalangan ritel
investor. Secara keseluruhan pertumbuhan dana ini menunjukkan bahwa
kepercayaan investor meningkat dalam instrumen berisiko yang lebih rendah ini
karena kinerja yang lebih baik pasar dan pemantauan yang lebih baik oleh
regulator dan kedua keuntungan dari ini dana juga besar. 20
Literatur tentang Dana Islam dan saham yang sesuai dengan Syariah
tidak cukup mendukung kontribusi ICM untuk menghasilkan kegiatan ekonomi
di Pakistan. Namun literatur yang tersedia menunjukkan bahwa sektor Reksa
Dana Islam Pakistan masih dalam tahap awal dan belum mencapai status arus
utama. Ada yang kuat perlu mengembangkan produk inovatif untuk ditawarkan
di pasar baik bagi perusahaan maupun investor individu. Saat ini Saham Shariah
Compliant Stock sedang ditawarkan oleh beberapa orang pemain di pasar
misalnya Dana Islam Meezan di Pakistan dan Pakistan Dana Islam Elemen
Internasional. Sejauh menyangkut Obligasi Islam, itu bagus implementasi dapat
disaksikan dalam hal ini di Pakistan dan di bagian ini fokusnya akan pada
inisiatif yang diambil oleh sektor swasta dan publik untuk merancang dan
menggunakan produk ICM yang inovatif untuk memanfaatkan pembiayaan
jangka panjang yang sesuai dengan Syariah.
Ali (2005) menyebut Perusahaan Mudarabah (MCO's) sebagai inovasi
unik untuk Sektor Keuangan Islam di Pakistan. Mereka berevolusi dan
meningkatkan aktivitas mereka sejak 1984. Menurutnya sektor MCO memiliki

20
State Bank of Pakistan Annual Report for 2005-2006
potensi besar untuk dibiayai usaha produktif. Betapapun inovatifnya, mayoritas
MCO tidak mampu melakukan sesuai dengan harapan di Pakistan. Ia juga
membahas berbagai pelajaran untuk pengembangan produk baru di Pakistan.21
Produk inovatif lainnya Yang telah digunakan di pasar modal Pakistan adalah
Partisipasi Term Finance Sertifikat di mana investor berbagi keuntungan bisnis
untuk waktu tertentu waktu melalui instrumennya. Sitara Chemical Industries
Ltd, publik terbatas perusahaan, mempublikasikan bagi hasil laba rugi
berdasarkan Musyarakah Sertifikat Keuangan Jangka (TFC) senilai Rs 360 juta
pada tahun 2002. Al-Zamin Leasing Penerbitan Sukuk Mudharabah sebesar
Rs.250 juta pada bulan Desember 2003 adalah yang pertama TFC yang akan
diterbitkan oleh sektor Mudarabah dengan prinsip syariah. Ini adalah Desain dan
Penggunaan Produk Pasar Modal Syariah yang Inovatif Sertifikat Keuangan
Berjangka (TFC) berbasis Musyarakah. Upaya pertama dilakukan oleh
Pemerintah Pakistan pada tahun 2005, $ 600 juta dan lima tahun Islam sukuk.
Sukuk mendapat $ 1,2 miliar dalam bentuk langganan yang menjadikannya salah
satu yang terbesar sukuk laris saat itu. Transaksi besar lainnya di sektor publik
adalah sukuk Wapda, transaksi mencapai Rs 8 miliar masalah untuk Wapda. Itu
memiliki persyaratan untuk mendanai bagian dari proyek peningkatan
Bendungan Mangla. Tujuan utama dari ini transaksi adalah untuk mengkatalisasi
promosi Instrumen Keuangan Islam dan memimpin cara badan publik lainnya
untuk menggunakan instrumen ICM untuk infrastruktur pembiayaan proyek.
Transaksi Wapda Sukuk dipandang sebagai langkah awal arah itu.
Wateen Telecom menerbitkan Sukuk hingga sebesar PKR1.200 juta pada
bulan Desember 2006. Inisiatif lain diambil oleh Karachi Shipyards & Eng
Work untuk mengikuti PKR 3.500 juta dan Pakistan International Airline setara
dengan PKR 2.000 juta dengan mempertimbangkan Sukuk sebagai pilihan
pembiayaan yang inovatif dan sekaligus transaksi masih dalam proses.
Baru-baru ini proyek infrastruktur lain dibiayai oleh sukuk inovatif
Fasilitas karena Sui Southern Gas Company memilih fasilitas pembiayaan sukuk
dari PKR 2 milyar pada 31 Mei 2007. Sui Southern Gas Company (SSGC)

21
For detail discussion see (Ali, 2005)
adalah Perusahaan gas terintegrasi terkemuka Pakistan yang utamanya bergerak
dalam bisnis transmisi dan distribusi gas alam. Pemerintah memiliki mayoritas
22
saham yang saat ini lebih dari 70%. Meezan Bank dan Standard Chartered
Bank adalah Penasihat Utama dan pengatur untuk SSGC untuk penerbitan sukuk
yang akan dibiayai menjalankan program belanja modal utama. Ini adalah
contoh pembiayaan lainnya proyek infrastruktur dengan menggunakan produk
ICM inovatif yaitu sukuk dalam Pakistan. Contoh terbaru lainnya dalam
menggunakan produk ICM untuk infrastruktur Pembangunan PKR 2 Miliar
Sukuk untuk pembangunan infrastruktur kawasan industri di Pakistan. Emirates
Global Islamic Bank Limited (EGIBL) akan melakukannya bertindak sebagai
penasihat keuangan. EGIBL telah diamanatkan oleh Nasional Pakistan
Perusahaan Pengelola dan Pengembangan Kawasan Industri (NIP) untuk
mengatur pembiayaan di bawah mode syariah [ah compliant sukuk Islam.
Sebuah nota kesepahaman (MoU) telah dilaksanakan antara EGIBL dan NIP
dalam hal ini.23 Inisiatif lain dalam hal ini diambil oleh utilitas listrik negara
Pakistan menunjukkan minat untuk menerbitkan obligasi Islam domestik 10
tahun, atau sukuk, senilai setidaknya 8 miliar rupee ($ 132 juta) untuk mendanai
sebagian proyek dan untuk kebutuhan lainnya. Masalah akan didukung oleh
jaminan pemerintah dan akan memenuhi syarat untuk disertakan dalam
cadangan likuiditas wajib, atau SLR, bank syariah serta bank konvensional
memiliki jendela perbankan Islam. 24
Pesan yang membesarkan hati dikemukakan oleh Perdana Menteri
Pakistan Shaukat Aziz pada kesempatan diterbitkannya Buku Tahun 2006
Mudarabah Asosiasi Pakistan. Ia mengatakan bahwa sektor mudarabah memiliki
peran yang tidak terpisahkan pembangunan ekonomi Pakistan dengan
memfasilitasi investasi produktif di sesuai dengan prinsip Islam. Dia
mencontohkan hal itu dengan meningkatnya Pasar Modal Islam: Produk,
Regulasi dan Pengembangan minat pada Perbankan Islam di seluruh dunia,

22
Source: Meezan Bank web site.
23
Source: Quarterly Islamic Banking bulletin, July 2007
24
Ibid.
sektor Mudarabah telah menjadi sebuah bagian penting dari sektor keuangan
Pakistan.25
Gubernur Bank Negara Pakistan, Dr. Shamshad Akhtar mengatakan 26
bahwa Negara Bank sangat fokus pada pengembangan Layanan Keuangan
Islam, pembuatan itu salah satu segmen sektor keuangan yang tumbuh paling
cepat di Pakistan. Dia berkata bahwa sektor mudarabah merupakan komponen
penting dari segmen ini ke atas tahun telah didedikasikan untuk menyediakan
pembiayaan sesuai Syariah pilihan.
Transaksi dan pernyataan yang disebutkan di atas mencerminkan awal
yang sehat dari perancangan dan menggunakan produk-produk ICM yang
inovatif tetapi tetap rasional untuk melihat yang lain Dari sisi gambaran,
mengapa produk ICM tidak sesukses yang seharusnya Pakistan. Dalam konteks
ini Ali (2005) menjelaskan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kurang
keberhasilan produk ICM di Pakistan yang terutama mencakup keadaan
ekonomi dan suku bunga yang berlaku di pasar keuangan konvensional karena
dianggap penting faktor-faktor dalam keberhasilan inovasi produk Islam dan
pengulangan penerbitannya. Dia menyebutkan contoh Islamic (partisipasi)
Musharakah Term Finance Sertifikat Sitara Chemicals di Pakistan karena
merupakan produk yang sukses inovasi dalam arti menggabungkan banyak ide
baru dan terbukti menarik investor. Namun produk tersebut belum direplikasi
oleh orang lain berikut ini tahun mungkin karena kemungkinan penurunan suku
bunga dan bank dibanjiri likuiditas bersedia memberikan pinjaman dengan
syarat mudah akibatnya bisnis besar yang merupakan temuan calon penerbit
Sertifikat Keuangan Jangka Waktu Partisipasi bank meminjam jauh lebih murah
daripada menggunakan pasar modal atau berinovasi keuangan produk untuk
pasar.
Meskipun pentingnya merancang dan menggunakan produk-produk
inovatif ICM dipahami dengan baik sejak lama di Pakistan tetapi literatur
menunjukkan kurangnya yang nyata implementasi dalam konteks ini.

25
Ibid.
26
Ibid.
BAB IV
PENUTUPAN
Kesimpulan
Pada dasarnya saham syariah sama dengan saham dalam pasar modal
konvensional. Hanya saja bedanya saham yang diperdagangkan dalam pasar
modal syariah harus datang dari emiten yang memenuhi kriteria-kriteria
syariah(Syariah Compliance), dan tentu nya harus berlandaskan Al-Quran dan Al-
Hadist. Dengan demikian, kalau saham merupakan surat berharga yang
merepresentasikan penyertaan modal kedalam suatu perusahaan. Maka dalam
prinsip syariah, penyertaan modal dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang
tidak melanggar prinsip-prinsip syariah, seperti bidang perjudian, riba,
memproduksi barang yang diharamkan seperti bir, dan lain-lain.

Pakistan memiliki 124 reksa dana Islam dengan aset yang dikelola setara
dengan US $ 2,6 miliar (per 2017), yang merupakan saham terbesar keempat
dalam reksa dana Islam global industri dana, setelah Malaysia, Arab Saudi dan
Luksemburg. Perusahaan manajemen aset di Pakistan menginvestasikan dalam
berbagai reksa dana Islam, termasuk ekuitas, pasar uang, asetalokasi, seimbang,
pertumbuhan, pelacak indeks, komoditas, pensiun, uang tunai dan pendapatan
tetap.

Sukuk pasar di Pakistan juga berkembang seiring dengan berjalannya


waktu. Domestik pertama Sukuk di Pakistan dikeluarkan pada tahun 2006 dan
sampai tahun 2017, Sukuk dari Rs.1204.28 miliar telah dikeluarkan di pasar
domestik Pakistan. Sekitar 75,9% dari Sukuk dikeluarkan di Pakistan adalah Ijara
Sukuk, 19,4% adalah Musharakah Sukuk sedangkan lainnya hanya 4,7% dari
Sukuk diterbitkan di pasar domestik Pakistan.

Islamic Musharakah Term Finance Sertifikat Sitara Chemicals di


Pakistan merupakan produk yang sukses inovasi dalam arti menggabungkan
banyak ide baru dan terbukti menarik investor. Namun produk tersebut belum
direplikasi oleh orang lain berikut ini tahun mungkin karena kemungkinan
penurunan suku bunga dan bank dibanjiri likuiditas bersedia memberikan
pinjaman dengan syarat mudah akibatnya bisnis besar yang merupakan temuan
calon penerbit Sertifikat Keuangan Jangka Waktu Partisipasi bank meminjam
jauh lebih murah daripada menggunakan pasar modal atau berinovasi keuangan
produk untuk pasar.
Daftar Pustaka

Afzalurrahman. (1997). Muhammad Sebagai Seorang Pedagang. Jakarta:


Yayasan Swarna Bhumy.
Djamil, F. (2008). Prospek Pasar Modal Syariah Indonesia. stieadc.
Nasution, N. H. (2007). Investasi pada Pasar Modal Syariah. Jakarta: Kencana
Pernada Media Group.
Rahmarisa, F. (2019). Investasi Pasar Modal Syariah. Jurnal Ekonomi Keuangan
dan Kebijakan Publik .
Yulianti, R. T. (2010). DIRECT FINANCIAL MARKET: ISLAMIC EQUITY MARKET
(Bursa Saham dalam Islam). Al-Mawarid.
Panji dan Piji, Pengantar Pasar Modal, (Jakarta: Rineka, 2008)

Rifai, Veithzal. 2009. Islamic Economics. Jakarta: Bumi Aksara

Muhammad Yafiz, SAHAM DAN PASAR MODAL SYARIAH: KONSEP, SEJARAH DAN
PERKEMBANGANNYA, Jurnal Ekonomi

Awwaluddin,2016, Jurnal Kajian Ekonomi Islam, STAI Solok nan Indah

Muhammad Yafiz, SAHAM DAN PASAR MODAL SYARIAH: KONSEP, SEJARAH DAN
PERKEMBANGANNYA, Jurnal Ekonomi

Fadila, PASAR MODAL SYARIAH DAN KONVENSIONAL, Jurnal Ekonomi.

Ali Fajri, PASAR MODAL SYARIAH. Jurnal Ekonomi

Mahreen Mahmud, An Evaluation of Mutual Fund Performance in an Emerging


Economy: The Case of Pakistan, Jurnal Economic

Sajid Mian, The Determinants of Mutual Fund Growth in Pakistan. Jurnal


Economic
Pasar Keuangan Islam Internasional. “IIFM Sukuk Laporkan 2018. ” IIFM Sukuk
Laporan 2018. Manama: Pasar Keuangan Islam Internasional, 2018.

Pasar Keuangan Islam Internasional, “IIFM Sukuk Laporkan 2018

State Bank of Pakistan Annual Report for 2005-2006

For detail discussion see (Ali, 2005)

Source: Meezan Bank web site.

Source: Quarterly Islamic Banking bulletin, July 2007

Ibid.

Anda mungkin juga menyukai