diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bisnis Islam yang
diampu oleh Dr. Juliana, S.Pd., M.E.Sy. dan Dr. Hilda Monosrfa, SE., M.Si.
MAKALAH
Disusun Oleh:
Kelompok 8
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................3
1.3 Tujuan Masalah............................................................................................................4
1.4 Metode Penulisan..........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................5
2.1 Konsep Sumber Permodalan dalam Bisnis (PMDN dan PMA)..........................5
2.1.1 Pengertian Penanaman Modal..............................................................................5
2.1.2 Sumber Penanaman Modal...................................................................................6
2.1.3 Pengertian Penanaman Modal Asing (PMA).......................................................8
2.2 Merancang Permodalan Dalam Bisnis..................................................................9
2.3 Analisis Pasar Untuk Mengidentifikasi Peluang Bisnis.....................................11
2.4 Peluang Bisnis Islam di Indonesia.......................................................................15
2.5 Jaringan Teknologi Finansial Sebagai Sumber Permodalan Untuk Peluang
Bisnis ................................................................................................................................19
2.6 Faktor-Faktor Memengaruhi Keputusan Investasi............................................24
2.7 Meraih Kesuksesan Dalam Berbisnis..................................................................28
BAB III PENUTUP...............................................................................................................35
3.1 Kesimpulan............................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................36
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Tidak hanya itu dalam hal permasalah permodalan bisnis pun menjadi
polemik untuk para investor. Beberapa permasalahan bisnis dalam
melakukan kegiatan usaha seringkali menjadi batu sandungan, antara lain:
Permodalan, distribusi barang, perizinan, pembukuan yang masih manual,
pemasaran, produk, harga, sumber daya manusia, promosi serta hal lainnya
yang sering menghambat proses kegiatan usaha.
3
Adi Nugroho. (2006). E-commerce Memahami Perdagangan Modern di dunia Maya.
(Bandung: Informatika Bandung) Hal. 9
4
www.bi.go.id. (20017). Penjaminan kredit sebagai solusi permasalahan UMKM. Di akses
kredit perbankan di provinsi Jambi.
3
Persoalan modal masih menjadi suatu kendala bagi pelaku usaha untuk
berkembang. Mereka tidak dapat memenuhi jumlah pesanan atau
permintaan konsumen karena kekurangan biaya untuk produksi. Suatu usaha
tidak akan tercapai keberhasilan yang optimal apabila tidak didukung oleh
struktur permodalan yang kuat. Untuk mengatasi masalah permodalan
pelaku usaha sebenarnya dapat memperoleh akses kredit ke perbankan.
Namun tak mudah dilakukan karena para investor kadang kesulitan
membuat catatan keuangan atau pembukuan yang baik. Saat ini 87 koma
80,2% total kredit yang ada di perbankan syariah aceh masih berkonsentrasi
untuk kredit konsumsi. Ke depan perbankan syariah aceh diharapkan dapat
meningkatkan penyaluran kredit modal kerja keplak usah kecil melalui
skema kur atau kredit.5
8
Andreas Halim. (2003). Kamus Lengkap 1 Milyar Inggris-Indonesia. (Surabaya: Sulita
Jaya). Hal. 166.
9
Ida Bagus Rahmadi Supanca. (2006). Kerangka Hukum dan Kebijakan Investasi
Langsung di Indonesia. (Bogor: Ghalia Indonesia). Hal. 1.
7
mempertahankan modal.
10
Suparji. (2010). Pengaturan Penanaman Modal di Indonesia, (Universitas Alazhar
Indonesia, Jakarta) hal. 15
8
c. Firma (Fa).
e. BUMN.
f. BUMD.
g. Perorangan.
2. Tujuan Penanaman Modal Dalam Negeri
11
Salim HS dan Budi Sutrisno. (2008). Hukum Investasi di Indonesia. (Jakarta: Rajawali
Pers). hal.129
9
12
Ana Rokhmatussa’dyah dan Suratman. (2009). Hukum Investasi dan Pasar Modal.
(Jakarta: Sinar Grafika) hal.33
10
13
Hulaman Panjaitan. (2003). Hukum Penanaman Modal Asing. (Jakarta: Ind-Hill Co).
Hal. 19
14
David Kairupan. (2013). Aspek Hukum Penanaman Modal Asing di Indonesia, (Jakarta:
Kencana Premada Media), hal. 21
15
Hulaman panjaitan dan Anner M Sianipar. (2008). Hukum Penanaman Modal asing.
(Jakarta: CV Indhill Co). Hal. 47
11
16
Erman Rajagukguk. (2005). Modul Hukum Investasi di Indonesia, (Jakarta: Universitas
Indonesia), hal. 50
12
2. Pengunaan Dana
17
Neti Budiwati. (2012). Merancang Permodalan dalam Usaha, (Bandung), hal. 1
18
Ida Kurnia Putri. (2016). Perencanaan keuangan pada mahasiswa ekonomi Islam di
Yogyakarta, (Yogyakarta), hal. 5
13
Analisis situasi.
Tahap 1: Mengidentifkasi posisi, kapabilitas, sasaran dan
kendala yang dihadapi perusahaan saat ini.
21
Refangga, M.A., Mega, D.R., Fahmi, M.R., Idris, Mohammad., Lefrianti, Delana.,
Sasongko, D.F. Surabaya. (2014). Segmentasi Pasar Target Pasar dan Positioning, Hal. 05
15
1. Tahap survey.
Peneliti melakukan wawancara informal dan memberikan fokus pada
kelompok-kelompok konsumen untuk mendapatkan gambaran
mengenai motovasi. sikap dan perilaku mereka. Berdasarkan temuan
tersebut kemudian dibuat kuisioner formal dan disebarkan kepada
sekelompok konsumen yang dijadikan sampel untuk memperoleh
data mengenai: Atribut-atribut dan urutan kepentinganya,
kewaspadaan terdap merek dan urutannya, pola pemakaian produk,
sikap terhadap kategori produk, demografi, psikografi, dan
mediagrafi responden.
2. Tahap Analisis.
Peneliti menerapkan analisis faktor untuk menghilangkan variabel-
variabel yang mempunyai korelasi yang tinggi. Kemudian peneliti
menerapkan analisis cluster untuk mendapatkan jurnlah tertentu dari
segmen yang berbeda.
rumah; segmen bagi mereka yang aktif berolah raga; segmen bagi
mereka yang mandiri dan egosentris; segmen bagi mereka yang
terikat pada patronase budaya; segmen bagi mereka yang akif dan
suka tingal di rumah; segmen bagi mereka yang aktif secara sosial.
22
Equilibrium, (2003). Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi, Vol. I No.2 Agustus. Hal
91-106
23
Equilibrium, (2003). Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi, Vol. I No.2 Agustus. Hal
91-106
18
1. Mempelajari Impor
Umumnya, latar belakang yang menyebabkan suatu negara
mengimpor produk tertentu adalah karena produk tersebut tidak ada di
24
Eva Syahra, dkk. (2019). Identifikasi Peluang Bisnis Usaha Kecil Pada Wilayah Sekitar
Industri Kelapa Sawit (PT. Damai Jaya Lestari di Kecamatan Polinggona Kabupaten Koloka
Sulawesi Tenggara. Jurnal BUSINESS UHO: Jurnal Administrasi Bisnis.). Vol. 4 No. 2. Hlm
185.
25
Ismiriati Nasip dan Eka Sudarmaji. (2017). Model Bisnis Kanvas: Alat untuk
Mengidentifikasi Peluang Bisnis Baru Bagi Pengusaha UKM Indonesia. (Dalam 1st National
Conference on Business and Entrepreneurship “Building Indonesia Bussiness and
Entrepreneurial Platform”) di akses
https://Www.Researchgate.Net/Publication/317014688_Model_Bisnis_Kanvas_Alat_Untuk_Me
ngidentifikasi_Peluang_Bisnis_Baru_Bagi_Pengusaha_Ukm_Indonesia
19
26
Sugeng Rianto. (2007). Identifikasi dan Pemanfaatan Peluang Bisnis. (dalam Majalah
Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas Semarang). Vol. 6 No. 1, hlm 9
27
Sugeng Rianto. (2007). Identifikasi dan Pemanfaatan Peluang Bisnis. (dalam Majalah
Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas Semarang). Vol. 6 No. 1, hlm 10
20
28
Sugeng Rianto. (2007). Identifikasi dan Pemanfaatan Peluang Bisnis. (dalam Majalah
Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas Semarang). Vol. 6 No. 1, hlm 11-12
29
Sugeng Rianto. (2007). Identifikasi dan Pemanfaatan Peluang Bisnis. (dalam Majalah
Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas Semarang). Vol. 6 No. 1, hlm 12
21
Industri halal menjadi tren global dan peluang bisnis diberbagai negara.
Halal menjadi pasar bukan saja di negara mayoritas muslim bahkan di negara
yang minoritaspun menjadi peluang pasar yang menjanjikan. Masyarakat
internasional sudah memahami istilah halal yang memiliki nilai tambah suatu
produk tertentu, di mana ini dapat dijadikan gaya hidup (lifestyle) saat ini.30
Populasi muslim saat ini sekitar 30 persen dari total populasi dunia.
Jumlah populasi muslim diperkirakan akan terus meningkat dari tahun ke
tahun. Peningkatan tersebut lebih tinggi dari populasi penganut agama lainnya.
Diperkirakan populasi muslim antara tahun 2015 hingga 2060 meningkat
sebesar 70 persen, sedangkan populasi dunia meningkat sebesar 32 persen atau
jumlah total populasi dunia pada tahun 2060 sebanyak 9.6 miliar orang.31
mencapai 1,8 milliar jiwa dari 5,5 milliar jiwa penduduk dunia. Data yang
dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) juga menjelaskan, bahwa konsumsi rumah
tangga masih menjadi pendorong terbesar pertumbuhan ekonomi dengan
persentase 55,68 persen pada tri wulan III 2017. Kebutuhan keluarga Indonesia
akan produk rumah tangga sangat tinggi sehingga untuk memenuhi kebutuhan
tersebut dan demi menjamin ketenangan konsumen muslim, maka dibutuhkan
produk halal dan aman bagi keluarga Indonesia.33
33
Warto dan Zainal Arif. (2020). Halal Product Business Between Opportunities and
Challenges, Problematics and Their Solutions dalam Jurnal Al-Ulum Vol. 20 No. 1, hlm 281
34
Warto dan Zainal Arif. (2020). Halal Product Business Between Opportunities and
Challenges, Problematics and Their Solutions dalam Jurnal Al-Ulum Vol. 20 No. 1, hlm 282-
283
35
Warto dan Zainal Arif. (2020). Halal Product Business Between Opportunities and
Challenges, Problematics and Their Solutions dalam Jurnal Al-Ulum Vol. 20 No. 1, hlm 284
23
Fintech sebagai salah satu bisnis berbasis software dan teknologi modern
yang menyediakan jasa keuangan. Perusahaan fintech pada umumnya adalah
perusahaan yang memberikan layanan dan solusi keuangan kepada pelanggan
seperti pemba-yaran mobile, transfer uang, pinjaman, penggalan-gan dana, dan
bahkan manajemen aset. Berdasarkan analisi pengembangan fintech dan
kekhasan bisnis ini, teridentifikasi keunggulan komparatif dari fintech, yaitu:
layanan keuangan yang sangat terstandar dan berbiaya rendah; berbasis internet
dan karena itu kurang terkonsentrasi secara geografis; mengubah perilaku
konsumen; regulasi layanan keuangan yang lebih rendah risiko, relatif lebih
rendah dari layanan/produk keuangan misalnya, peminjam gagal bayar risiko,
dan risiko jatuh tempo.37
1. Fintech Startup
(Pembayaran, pinjaman, crowdfunding, pasar modal, dan perusahaan asuransi)
2. Technology developers
(Misalnya, analisis big data, cloud computing, cryp-tocurrency, dan
developers media sosial
3. Pemerintah
(Misalnya, regulator keuangan dan badan legis-latif)
4. Pelanggan keuangan
(Misalnya, individu dan organisasi)
5. Lembaga keuangan tradisional
(Misalnya, bank tradisional, perusahaan asuransi, pi-alang saham, dan modal
ventura).
1. Sistem pembayaran.
2. Pendukung pasar.
3. Manajemen Investasi dan Manajemen resiko.
4. Pinjaman, pembiayaan dan penyediaan modal.
5. Jasa finansial lainnya.
38
Syarkawi, m. (2018). Republika.co.id, 27 September 2018.
39
Peraturan Bank Indonesia nomor 19/12/PBI/2017 tentang Penyelenggaraan Teknologi
Finansial.
25
Wakaf adalah alat filantropi Islam sejak awal kedatangan Islam. Wakaf telah
terbukti menjadi in-strumen jaminan sosial, tidak hanya untuk membantu
kebutuhan dasar tetapi juga memainkan bagian dalam pemberdayaan yang lebih
produktif di semua sektor seperti pendidikan, sosial, ekonomi, dan budaya. Selain
aset yang tidak bergerak dari wakaf, ada juga wakaf tunai yang lebih produktif
digunakan.40 Wakaf tunai yang sangat potensial namun tidak populer
menyebabkan peran wakaf belum optimal menjadi sebuah instrumen
kesejahteraan masyarakat.41 Indo-nesia dengan jumlah muslim terbesar di dunia,
se-harusnya menjadi landasan untuk mengoptimalkan wakaf, manajemen dan
pengembangan wakaf tunai di Indonesia dapat dicapai melalui investasi pada
produk-produk lem-baga keuangan syariah dan atau instrumen keuangan
syariah.42 Wakaf tunai memberikan banyak peluang besar, tidak hanya
dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur tetapi juga memberikan peluang
bagi pengembangan orang lain, ada untuk pendidikan, kesehatan, sanitasi, dan
layanan sosial. Pengumpulan, pengelolaan dan pendistribusian manfaat agar lebih
efisien dan terkontrol dengan baik maka harus memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi atau e-waqf. Ada beberapa keuntungan sistem e-waqf ini antara lain:43
40
Sifa, Eka Nurhalimatus. (2016). E-Waqf as an Alterna-tive Solution for Infrastructure
Development Based on Crowdfunding. (Muhammadiyah Uni-versity of Metro: The First
International Con-ference on Law, Economics and Education).
41
Sifa, Eka Nurhalimatus. (2016). E-Waqf as an Alterna-tive Solution for Infrastructure
Development Based on Crowdfunding. (Muhammadiyah Uni-versity of Metro: The First
International Con-ference on Law, Economics and Education).
42
Sifa, Eka Nurhalimatus. (2016). E-Waqf as an Alterna-tive Solution for Infrastructure
Development Based on Crowdfunding. (Muhammadiyah Uni-versity of Metro: The First
International Con-ference on Law, Economics and Education).
43
Muhamad Nafik Hadi Ryandono. (2018). FinTech Waqaf: Solusi Permodalan
PerusahaanStartup Wirausaha Muda. Jurnal Studi Pemuda. Volume 7 Nomor 2 tahun 2018.
26
48
Ramadhani Anendy Putri. (2020). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Keputusan
Investasi pada Investor Saham di Surabaya. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol 8 No.1, Jurnal Ilmu
Manajemen, hal. 3.
30
a) Menulis dan mendaftarkan sumber modal yang anda punya. Sumber modal
tersebut dapat anda peroleh dari sumber dana pribadi atau pinjaman.
49
Ramadhani Anendy Putri. (2020). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Keputusan
Investasi pada Investor Saham di Surabaya. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol 8 No.1, Jurnal Ilmu
Manajemen, hal.
50
Malahayati. 99 Bisnis Ibu Rumah Tangga. 2014. Jakarta: Penebar Plus (Penebar Swadaya Grup).
2014
32
c) Mencari partner atau menjalin kerja sama yang dapat membantu mengelola
modal. Partner tersebut juga dapat membantu anda dalam memecahkan
masalah kebuntuan pengelolaan keuangan. 51
2. Cara memupuk kepercayaan diri.
Solusinya:
d) Mencari teman yang ahli dan sudah berpengalaman dengan bisnis yang akan
anda garap.
f) Membangun skill apapun membutuhkan waktu. Tidak ada skill yang tercipta
dengan sendirinya. Dengan latihan terus menerus, niscaya skill itu akan
terasah.
5. Atasi ketakutan anda
Solusinya:
a) Menanamkan pada diri anda bahwa 80% dari kecemasan sama sekali tidak
terbukti dan tidak menjadi kenyataan.
b) Menjalani usaha yang anda tekuni sebaik mungkin karena hal ini dapat
menyingkirkan rasa takut dalam diri anda.
54
Suwinardi. Langkah Sukses Memulai Usaha. Jurnal ORBITH VOL. 14 NO. 3 November 2018:
195-201
34
55
Suryana, 2004. Evaluasi dan pengembangan usaha. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan nasional.
56
Suwinardi. Langkah Sukses Memulai Usaha. Jurnal ORBITH VOL. 14 NO. 3 November 2018:
195-201
35
57
Suwinardi. Langkah Sukses Memulai Usaha. Jurnal ORBITH VOL. 14 NO. 3 November 2018:
195-201
36
atau terapis autis belum terlalu banyak. Keahlian khusus yang ‘langka’ akan
dicari orang tanpa mempertimbangkan aspek lokasi usaha. 58
Kebanyakan orang tidak sadar, ketika memulai berbisnis, terjebak di
dalam fenomena banting harga. Padahal, ada kalanya, harga bukan segalanya.
Anda harus bisa mencari celah dan ceruk pasar yang unik. Anda harus
menentukan posisi anda di dalam peta persaingan usaha. Jika anda menilai
terlalu tinggi jasa/produk anda, sementara hal yang anda tawarkan itu tidak
punya keunggulan yang sangat spesifik dan memiliki nilai tambah, maka
orang akan berpaling kepada usaha sejenis dengan harga dan kualitas yang
jauh lebih baik.
d. Jaga kredibilitas dan brand image.
Menjaga kredibilitas dan brand image merupakan suatu yang penting
dalam memulai usaha. Seringkali kita ketika memulai berusaha, melupakan
faktor nama baik, kredibilitas dan pandangan orang terhadap produk/jasa kita.
Menurut Kotler, terdapat lima kualitas layanan yang perlu diperhatikan
oleh suatu usaha, agar pelayanan yang diberikan berkualitas, yaitu59:
e. Berhemat dalam operasional secara terencana serta sisihkan uang untuk modal
kerja dan penambahan investasi alat-alat produksi/jasa.
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003: 44-45) ada beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya, diantaranya:
1) Tidak kompeten dalam manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan
mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat
perusahaan kurang berhasil.
60
Suwinardi. Langkah Sukses Memulai Usaha. Jurnal ORBITH VOL. 14 NO. 3 November 2018:
195-201
38
3.1 Kesimpulan
1. Fintech Startup
2. Technology developers
3. Pemerintah
4. Pelanggan keuangan
5. Lembaga keuangan tradisional
Faktor-Faktor Memengaruhi Keputusan Investasi diantaranya sebagai
berikut: Teori Behavioral Finance, Teori Expected Utility, Herding, Risk
Perception, Risk Averse, Financial Literacy, Gender, Usia, Pendapatan,
Pendidikan, dan Pengalaman.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan apabila seseorang ingin memulai
wirausaha, diantaranya sebagai berikut:
a. Pilih bidang usaha yang Anda minati dan memiliki hasrat dan pengetahuan di
dalamnya.
b. Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan.
c. Pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam produk/jasa anda.
d. Jaga kredibilitas dan brand image.
e. Berhemat dalam operasional secara terencana serta sisihkan uang untuk modal
kerja dan penambahan investasi alat-alat produksi/jasa.
41
3.2 Saran
Malahayati. 2014. 99 Bisnis Ibu Rumah Tangga. Jakarta: Penebar Plus (Penebar
Swadaya Grup). 2014
Muhamad Nafik Hadi Ryandono. (2018). FinTech Waqaf: Solusi Permodalan
PerusahaanStartup Wirausaha Muda. Jurnal Studi Pemuda. Volume 7
Nomor 2 tahun 2018. www.jurnal.ugm.ac.id/jurnalpemuda. Hlm 115
Warto dan Zainal Arif. (2020). Halal Product Business Between Opportunities
and Challenges, Problematics and Their Solutions dalam Jurnal Al-Ulum
Vol. 20 No. 1, hlm 281
www. finansial.bisnis.com. (2019). Fintech Buka Akses Permodalan Pelaku
UMKM
www.bi.go.id. (2017). Penjaminan kredit sebagai solusi permasalahan UMKM.
Di akses kredit perbankan di provinsi Jambi.
46