Anda di halaman 1dari 48

4.

1 Data Demografi
No Variable Frekuensi Persen
1. Jenis kelamin
Laki-laki 262 50,6%
Perempuan 256 49,4%
Total 518 100 %
2. Umur
0<5 32 6,2%
5<13 34 12,7%
13<18 66 25,5%
18<45 211 66,2%
45<60 131 91,5%
60<90 44 8,5%
Total 518 100%
3. Agama
Islam 517 99,8%
Kristen 0 0%
Hindu 0 0%
Budha 0 0%
Total 517 100%

4. Pekerjaan
PNS/Polri 4 8%
Pegawai swasta 25 5,6%
Wirasuwasta 77 20,5%
Petani 124 44,4%
Nelayan 17 48,3%
Tidak bekerja 174 81,9%
Lain-lain 94 18,1%
Total 518 100%

5. Suku
Jawa 409 79,0%
Madura 109 21,0%
Total 518 100%
6. Pendidikan
Tidak tamat sekolat 92 17,8%
SD 195 55,4%
SMP 110 76,6%
SMA 100 95,9%
PT 17 99,2%
Formal 4 8%
Total 518 100%
7. Alamat rumah
Kabupaten lamongan 60 16%
Kabupaten madiun 86 28,2%
Kabupaten mojokerto 52 38,2%
Kabupaten probolinggo 94 56,4%
Kabupaten bojonegoro 117 79,0%
Kabupaten sumenep 48 9,3%
Kabupaten pasuruan 61 11,8%
Total 518 100%
8. Hubungan dengan KK
Kepala keluarga 150 %
Anggota keluarga 368
Total 518 100%

9. Status BCG
Lengkap
Tidak lengkap 237 45,8%
Total 281 54,8%
100%
10 Status BCG
. Lengkap
Tidak lengkap 237 45,8%
Total 21 54,2%
518 100%

11 Status DPT 1
. Lengkap
Tidak lengkap 229 44,2%
289
Total 55,8%
518
100%

12 Status DPT 2
. Lengkap
Tidak lengkap 220 42,5
298 57,5
518 100%
13 Status DPT 3
. Lengkap
Tidak lengkap 205 39,6
Total 313 604
518 100%
14 Status polio 1
. Lengkap
Tidak lengkap 216 41,7%
Total 302 58,5
518 100%
15 Status polio 2
. Lengkap
Tidak lengkap 215 41,5
Total 303 58,5
518 100%
16 Status polio 3
. Lengkap
Tidak lengkap 202 39,0
Total 316 61,0
518 100%
17 Status polio 4
. Lengkap
Tidak lengkap 198 38,2
Total 319 61,6
517 100%
18 Status hepatitis 1
. Lengkap
Tidak lengkap 206 39,8%
Total 311 60,0%
518 100%
19 Status hepatis 2
. Lengkap
Tidak lengkap 201 38,8%
Total 317 61,2%
518% 100%
20 Status hepatitis 3
. Lengkap
Tidak lengkap 187% 38,1
Total 331% 63,9
518% 100%
21 Status campak
. Lengkap 45,9%
Tidak lengkap 238% 54,1%
Total 280% 100%
518%
Berdasarkan tabel di atas jenis kelamin yang tersebar di seluruh Indonesia, sebagian
besar penduduk berjenis kelamin laki-laki sebanyak 262 orang (506%), dengan rata-rata
umur 32,9 tahun, seluruhnya beragama Islam (100%), dengan pekerjaan lain-lain yaitu
meliputi Ibu rumah tangga, juga siswa. Pada tabel suku lebih banyak penduduk dengan
suku Jawa 404 orang (79,0%), yang pendidikan terakhir nya sebagian besar SD
sebanyak 195 orang (37,6%), dan hubungan dengan KK yang lebih banyak yaitu anak-
anak sebanyak 326 orang (40,3%), dan pada status imunisasi para penduduk sebagian
besar melakukan imunisasi, diantaranya pada status BCG terdapat pemeriksaan lengkap
sebanyak 573 (66,4%). Pada status DPT 1 lebih banyak pada pemeriksaan tidak lengkap
sebanyak 289 (55,8%). Pada status DPT 2 lebih banyak pada tidak lengkap yaitu 298
(57,5%). Dan DPT 3 terdapat tidak lengkap sebanyak 313 (60,4%). Pada status polio 1
lebih banyak pada data tidak lengkap sebanyak 302 (58,3%). Dan polio 2, 303 (58,5%)
pada data tidak lengkap. Polio 3, 316 (61,0%) pada data tidak lengkap, status polio 4
lebih banyak pada data tidak lengkap, sebanyak 517 (99,8%). Pada status hepatitis 1
hingga hepatitis 3 lebih banyak data yang menunjukkan data tidak lengkap sebanyak
331 (63,9%). Pada status campak terdapat data lebih banyak menunjukkan tidak
lengkap sebanyak 280 (54,1%). Dan status kesehatan menunjukkan data tidak lengkap
sebanyak 406 (78,4%).
Dari data demografi di atas dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin di dominasi
pada laki-laki dengan usia rata-rata 32,9 tahun, yang seluruhnya beragama Islam dengan
pekerjaan lebih banyak tidak bekerja anak-anak yang masih banyak menempuh
pendidikan, pada pendidikan lebih banyak terakhir SD dan hubungan dengan KK lebih
banyak yaitu anak-anak, dengan status imunisasi dilakukan dengan lengkap.

4.2 Data Epidemologi


Tabel 4.2 data epidemologi selama masa covid 19

No Ya Tidak Tidak Tau


Pertanyaan
. F % F % F %
1. Dalam 30 hari terakhir, pernah sakit 2 1,3 148 98,7 - -
selama lebih dari satu hari : demam,
batuk, sakit tenggorokan, atau hidung
meler atau tersumbat
2. Perkiraan terjadi 2 1,3 148 98,7 - -
3. Gejala yang dimiliki dalam beberapa
hari
a. Demam 2 1,3 148 98,7 0 0
b. Batuk 6 4 144 96 0 0
c. Sakit tenggorokan 5 3,3 145 96,7 0 0
d. Hidung meler/ pengap/ pilek 11 7,3 139 92,7 0 0
e. Sulit bernapas/ sesak napas 2 1,3 148 98,7 0 0
f. Tidak 4 2,7 146 97,3 0 0
g. Pusing/ sakit kepala 15 10 135 90 0 0
h. Lemah (malaise) 10 6,7 139 92,7 1 0,7
i. Nyeri otot 14 9,3 136 90,7 0 0
j. Mual muntah 4 2,7 146 97,3 0 0
k. Nyeri abdomen 6 4 144 96 0 0
l. Diare 3 2 147 98 0 0
m. Lainnya 0 0 150 100 0 0
4. Kondisi penyerta yang dialami saat ini
a. Hamil 0 0 150 100 - -
b. Diabetes 1 0,7 149 99,3 - -
c. Penyakit jantung 0 0 150 100 - -
d. Hipertensi 9 6 141 94 - -
e. Keganasan 1 0,7 149 99,3 - -
f. Gangguan imunologi 1 0,7 149 99,3 - -
g. Gagal ginjal kronik 1 0,7 149 99,3 - -
h. Gagal hati kronis 0 0 150 100 - -
i. PPOK 0 0 150 100 - -
j. Lainnya 0 0 150 100 - -
5. Diagnosa penyakit saat ini
a. Pneumonia (klinis atau radiologi) 2 1,3 148 98,7 - -
b. ARDS (Acute Respiratory Distress 0 0 150 100 - -
Syndrome)
c. Diagnosa lain 1 0,7 149 99,3 - -
6. Mempunyai diagnose atau etologi lain 0 0 150 100 - -
untuk penyakit pernafasannya
7. Pasien dirawat dirumah sakit
- Ruang rawat : ICU 2 1,3 148 98,7 - -
- Tindakan perawatan : > Intubasi 0 0 0 0 - -
 Penggunaan 0 0 0 0 -
EMCO
8. Status pasien terakhir
- Selesai isolasi/sudah sembuh 2 1,3 148 98,7 - -
- Masih sakit 0 0 0 0 - -
- Meninggal 0 0 0 0 - -
9. Informasi pemeriksaan penunjang 2 1,3 148 98,7 - -
10. Faktor riwayat perjalanan
a. Dalam 14 hari sebelum sakit 0 0 150 100 - -
memiliki riwayat perjalanan diluar
negeri
b. Dalam 14 hari sebelum sakit 0 0 150 100 - -
memiliki riwayat perjalanan dari
area transmisi lokal
c. Dalam 14 hari sebelum sakit 0 0 150 100 - -
memiliki riwayat tinggal di area
transmisi lokal
d. Dalam 14 hari sebelum sakit 0 0 150 100 - -
memiliki kontak erat dengan kasus
suspek/ probale COVID-19
11. Faktor kontak/paparan
a. Dalam 14 hari sebelum sakit 0 0 145 96,7 5 3,3
memiliki kontak erat dengan kasus
konfirmasi dan probale COVID-19
b. Pasien termasuk cluster ISPA berat 1 0,7 148 98,7 1 0,7
(demam dan pnemonia
membutuhkan perawatan RS yg tdk
diketahui penyebabnya)
c. Memiliki hewan peliharaan 31 20,7 119 79,3 0 0
d. Seorang petugas kesehatan 0 0 150 100 0 0
12. Daftar kontak erat kasus 0 0 150 100 - -

Berdasarkan tabel di atas bahwa Selama 30 hari terakhir yang mengalami demam, batuk,
sakit tenggorokan, atau hidung meler atau tersumbat lebih dari satu hari hanya 2 (1,3%)
responden yang diperkirakan terjadi pada 17 Desember 2020 dan 26 Desember 2020, dan
148 (98,7%) responden lainnya tidak mengalami hal tersebut. Ada banyak responden yang
mengalami gejala dalam beberapa hari terakhir seperti pusing / sakit kepala 15 (10%), nyeri
otot 14 (9,3%), hidung meler/pengap/pilek 11 (7,3%), batuk 6(4%), nyeri abdomen 6(4%),
sakit tenggorokan 5 (3,3%), tidak 4(2,7%), mual muntah 4 (2,7%), diare 3 (2%), demam
2(1,3%), sulit bernafas/sesak napas 2 (1,3%). Kondisi penyerta yang dialami, paling banyak
yaitu hipertensi 9 (6%), kemudian diabetes 1 (0,7%), keganasan 1(0,7%), gangguan
immunologi 1(0,7%), dan gangguan gagal ginjal kronis 1 (0,7%). Terdapat 2(1,3%)
responden yang mengalami pnemonia (klinis atau radiologi) serta 1(0,7%) responden
mengalami diagnosa lain yaitu asma. 2(1,3%) responden dirawat dirumah sakit ruang ICU
pada tanggal 3 januari 2021 dan 29 desember 2020 yang awalnya melakukan pemeriksaan
berupa pengambilan spesimen Nasopharingeal (NP) Swab dan pemeriksaan darah. Saat
pengkajian 2(1,3%) responden tersebut telah selesai isolasi/sudah sembuh dari Covid 19. Dari
faktor riwayat perjalanan dalam 14 hari tidak ada yang melakukan perjalanan dari luar negeri,
area transmisi lokal, tinggal ke area transmisi lokal dan dari faktor kontak/paparan tidak
memiliki kontak erat dengan kasus suspek/probale dan kasus konfirmasi Covid 19,namun
terdapat responden termasuk cluster ISPA berat (demam dan pnemonia membutuhakan
perawatan RS yang tidak diketahui penyebabnya) 1 (0,7%). Responden yang mempunyai
hewan peliharaan 31(20,7%) , 119 (79,3%) responden tidak memiliki hewan peliharaan.
Seluruh responden 150 (100%) bukan merupakan petugas kesehatan dan tidak memiliki
kontak erat dalam kasus Covid 19.

4.3 Data Ekonomi


Tabel 4.2 Ekonomi Masyarakat
Karakteristik F %
Penghasilan keluarga sebelum covid
 < 1 juta 50 33,3%
 1 – 3 juta 93 62,0%
 > 3 juta 7 4,7%
Total 150 100,0%
Apakah keluarga bisa menabung
 Ya
 Tidak 105 70,0%
45 30,0%
Total 150 100,0%
Alasan tidak menabung
 Penghasilan tidak mencukupi 94 62,7%
 Kebutuhan keluarga banyak 20 13,3%
 Tidak terbiaasa menabung 4 2,7%
 Lain-lain 32 21,3%
Total 150 100,0%
Dana khusus berobat
 iya 127 84,7%
 Tidak 23 15,3%
Total 150 100,0%
Bentuk dana kesehatan
 BPJS 96 64,0%
 Tabungan pribadi 17 11,3%
 Asuransi kesehatan lainnya 22 14,7%
 penggunaan kartu miskin 15 10,0%

Total 150 100,0%


Penghasilan keluarga selama covid
 < 1 juta 90 60,0%
 1-3 juta 54 36,0%
 > 3 juta 6 4,0%
Total 150 100,0%
Apakah keluarga bisa menabung
 Ya 53 35,3%
 Tidak 97 64,7%
Total 150 100,0%
Alasan tidak menabung
 Penghasilan tidak mencukupi 111 74.0%
 Kebutuhan keluarga banyak 31 20.7%
 Tidak terbiasa menabung 4 2,7%
 Lain-lain 4 2,7%
Total 1 100,0%
Dana khusus berobat
 Ya 119 79,3%
 Tidak 31 20,7%
Bentuk dana kesehatan
 BPJS 110 73,3%
 Tabungan pribadi 6 4,0%
 Asuransi kesehatab lainnya 18 12,0%
 Penggunaan kartu miskin 16 10,7%

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa pendapatan keluarga sebelum covid-19


dan selama covid-19 jika digabung selama sebulan, sebagian besar pendapatannya <1 juta
masing-masing sebanyak 50 orang atau (33,3%) dan 93 orang atau (62,6%) memberkan
jawaban 1-3 juta serta 7 (4,7%) menjawab >3 juta. Sebelum dan selama terjadinya covid-19,
ada sebagian besar keluarga yang dapat menabung masing-masing sebanyak 105 responden
atau (70,0%) masih dapat menabung dan 45 atau (30%) tidak bisa menabung, Adapun
penyebab responden tidak dapat menabung antara lain penghasilan tidak mencukupi
sebanyak 94 responden atau (62,7%),kebutuhan keluarga banyak 20 responden atau (13,3%),
responden yang menjawab tidak terbiasa menabung sebanyak 4 orang atau (2,7%) dan 32
orang atau (21,3%) menjawab lain-lain. Sebelum dan selama terjadinya covid-19, sebagian
besar dari mereka juga ada yang memiliki dana khusus untuk berobat masing-masing
sebanyak 127 responden (84,7%) menjawab iya dan 23 responden (15,3%) menjawab. Dana
khusus yang digunakan untuk berobat sebelum covidyaitu dalam bentuk BPJS sebanyak 96
responden (64,0%) sedangkan selama terjadinya covid menggunakan tabugan pribadi
sebanyak 17 responden (11,3%) asuransi Kesehatan lainnya sebesar 22 orang atau (14,7%)
dan yang menggunakan kartu miskin seberas 15 responden atau (10,0%). Penghasilas selama
covid <1 juta sebanyak 90 orang atau (60,0%) dan 54 (36%) responden menjawab 1-3 juta
serta 6 responden atau (4,0%) menjawab di atas 3 juta. Dan selama covid keluarga yang
masih dapat menabung sebesar 53 responden atau (53,3%) menjawab ya dan sisanya 97
responden atau (64,7%) tidak dapat menabung, Adapun dana khusus yang digunakan untuk
berobat yaitu sebesar 119 responden atau (79,3%) menjawan ya serta 31 responden atau
(20,7%) responden menjawab tidak. Bentuk dana Kesehatan sangat beragam antara lain, 110
atau (73,3%) lainnya menjawan BPJS, yang menggunakan tabungan pribadi sebanyak 6
responden atau (4,0%) sedangkan yang menggunakan asuransi Kesehatan lainnya sebanyak
18 responden atau (12.0%) dan yang menggunakan kartu miskin sebanyak 16 responden atau
(10,7%)

4.4 Data Pengetahuan Masyarakat


Tabel 4.3 Pengetahuan Masyarakat

Ya Tidak
Pertanyaan
F % F %
1. Demam, batuk, sulit bernafas, pusing, 139 92,7 11 7,3%
rasa tidak nyaman, diare, muntah %
merupakan beberapa tanda-tanda
terinfeksi virus covid-19
2. kontak dengan seseorang yang 147 98,0 3 2,0%
memiliki tandda dan gejala terinfeksi %
virus covid-19 dapat beresiko tinggi
tertular virus covid-19

3. kontak langsung dengan seseorang 149 99,3 1 0,7%


yang positif covid-19,dapat beresiko %
tinggi tertular virus covid-19
4. kontak dengan benda-benda yang 141 94,0 9 6,0%
disentuh oleh pasien positif covid-19, %
dapata beresiko tinggi tertular virus
covid-19
5. Suci tangan selama 20 detik dengan 132 88,0 18 12,0%
sabun air %
6. Menggunakan pembersihan tangan 147 98,0 3 2,0%
atau desinfektan berbaris alkohol %
7. banyak minum air kemasan botolan 119 79,3 31 20,7%
%
8. menghindari pertemuan lebih dari 10 139 92,7 11 7,3%
orang %
9. berdiri 6 kaki atau 1 meter dari orang 146 97,3 4 2,7%
lain %
10. menutupi batuk dan bersin dengan 140 93,3 10 6,7%
tisu atau siku %
11. tinggal dirumah 141 94,0 9 6,0%
%
12. mengenakan masker wajah saat sehat 144 96,0 4 4,0%
dan sakit %
13. Kerja dari rumah 129 86,0 21 14,0%
%
14. pembelajar jarak jauh (atau 145 96,7 5 3,3%
mengambil kelas sekolah melalui %
komputer atau jarak jauh)
15. membersihkan permukaan setahun 135 90,0 15 10,0%
tinggi seperti gagang %
pintu,penghitung,faucet,dan kendali
jarak jauh
16. hindari pertemuan lebih dari 50 orang 146 97,3 4 2,7%
%
17. hindari bersalaman atau bersentuhan 143 95,3 7 4,7%
dengan orng lain %
18. menggunakan layanan elektronik atau 145 96,7 5 3,3%
layanan social media untuk %
berkomunikasi dengan orang lain
Total 2524 93,5 171 6,5%
%

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang


covid-19 dari 150 responden. Hampir seluruhnya masyarakat menjawab dengan
jawaban benar pada pernyataan bahwa demam,batuk, sulit bernapas,pusing, rasa tidak
nyaman, diare, muntah merupakan tanda terinfeksi virus Covid-19 sebanyak 139
responden (92,7%), kontak dengan seseorang yang memiliki tanda gejala terinfeksi
virus covid-19 dapat beresiko tinggi tertular virus covid-19 sebanyak 147 responden
(98,0%), kontak langsung dengan seseorang yang positif Covid-19, dapat beresiko
tinggi tertular virus Covid-19 sebanyak 149 responden (99,3%), dan kontak dengan
benda-benda yang disentuh oleh pasien positif covid-19 dapat beresiko tinggi tertular
virus covid-19 sebanyak 141 responden (94,0%).
Beberapa pertanyaan mengenai prosedur kesehatan untuk mencegah Covid-19,
hampir seluruhnya dan sebagian besar masyarakat menjawab benar. Hampri
seluruhnya masyarakat yang menjawab benar diantaranya adalah cuci tangan selama 20
detik dengan sabun dan air sebanyak 132 responden (88,0%), menggunakan pembersih
tangan/ desinfektan berbasis alkohol sebanyak 147 responden (98,0%),Banyak minum
air kemasan sebanyak 119 responden (79,3%), Menghindari pertemuan lebih dari 10
orang sebanyak 139 responden (92,7%), berdiri 6 kaki/ 1 meter dari orang lain
sebanyak 146 responden (97,3%), menutupi batuk dan bersin dengan tisu atau siku
sebanyak 140 responden (93,3%), tinggal di rumah sebanyak 141 responden (94,0%),
mengenakan masker wajah saat sehat dan sakit sebanyak 144 responden (96,0%),
bekerja dirumah, sebanyak 129 responden (86,0%), pembelajaran jarak jauh (atau
mengambil kelas sekolah melalui komputer atau dari jarak jauh sebanyak 145
responden (96,7%), membersihkan permukaan sentuhan tinggi seperti gagang pintu,
penghitung, faucet, dan kendali jarak jauh.sebanyak 135 responden (90,0%) ,Hindari
pertemuan lebih dari 50 orang sebanyak 146 responden (97,3%), hindari bersalaman/
bersentuhan dengan orang lain sebanyak 143 responden (95,3%), menggunakan
layanan elektronik/ layanan sosial media untuk berkomunikasi dengan orang lain
sebanyak 145 responden (96,7%).

4.5 Data Persepsi Tertular Dan Sikap Masyarakat Tentang COVID-19


Tabel 4.5 Persepsi tertular dan sikap masyarakat tentang Covid-19
Sangat
Kemungkinan Tidak Sangat Tinggi
50% Tinggi
besar perisiwa- ada rendah Kemungk
kemung Kemung
No. peristiwa berikut kemungk kemungk inan
kinan kinan
dapat menularkan inan inan Terjadi
Terjadi
covid-19
F % F % F % F % F %
1 Anda dapat tertular 31, 22, 24, 10,
18 12,0 47 33 37 15
Covid-19 3 0 7 0
2 Seseorang yang di
dekat/ berada di
lingkungan anda 24, 32, 23, 10,
13 8,7 37 49 35 16
(keluarga, teman, 7 7 3 7
kolega) dapat
tertular covid-19
3 Anda akan pergi ke
RS, jika anda 17, 23, 35, 21,
4 27,7 26 35 53 32
dinyatakan positif 3 3 3 3
covid-19
4 Anda akan
menjalani karantina
11, 21, 40, 18,
secara mandiri 12 8,0 17 32 60 27
3 3 0 0
meskipun anda
terinfeksi atau tidak
5 Jika anda positif
covid-19 maka anda 14, 20, 24, 13,
42 28,0 22 30 36 20
akan menularkannya 7 0 0 3
kepada orang lain
6 Seseorang yang di
dekat anda
(keluarga, teman 23, 20, 26, 12,
27 18,0 35 31 39 18
dan kolega) akan 3 7 0 0
meninggal karna
virus Covid-19
11 102, 122 21 173 12 85,
Total 184 140 260
6 4 ,5 0 ,3 8 3
Sumber : data primer 2021

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa kemungkinan peristiwa yang dapat


menularkan Covid-19 yaitu 50% kemungkinan terjadi, tinggi kemungkinan terjadi dan tidak
ada kemungkinan yang terjadi. Peristiwa-peristiwa tersebut sangat rendah kemungkinan
terjadi yaitu sebanyak 47 responden (31,3 %) dapat tertular Covid-19, sebanyak 49 responden
(32,7%) seseorang yang di dekat/ berada di lingkungan anda (keluarga, teman, kolega) dapat
tertular covid-19 50% kemungkinan terjadi. Sebanyak 53 responden (35,3%) seseorang yang
di dekat anda (keluarga, teman dan kolega) akan meninggal karna virus Covid-19, sebanyak
60 responden (40%) akan pergi ke RS, jika dinyatakan positif covid-19 dan sebanyak 42
responden (35,9%) akan menjalani karantina secara mandiri meskipun terinfeksi ataupun
tidak terinfeksi akan kemungkinan terjadinya tinggi serta tinggi kemungkinan terjadi jika
pasien positif covid-19 akan menularkannya kepada orang lain sebanyak 39 responden
(26%).

Tabel 4.6 Keefektifan tindakan dalam menjaga anda aman dari Covid-19
Keefektifan Sama
tindakan berikut Sekali Tidak Mungkin Sangat
Efektif
No. dalam menjaga Tdk Efektif Efektif Efektif
anda aman dari Efektif
covid-19 F % F % F % F % F %
Menggunakan masker 5
12, 27,
1 1 0,7 9 6,0 18 81 4, 41
0 3
0
Berdoa dan 3
1 44,
2 mendekatkan diri 3 2,0 8,7 10 6,7 57 8, 67
3 7
kepada Tuhan YME. 0
Mencuci tangan 4
1 20, 26,
3 dengan sabun 3 2,0 9,3 31 63 2, 39
4 7 0
0
Menggunakan hand 4
2 16, 16, 23,
4 sanitizer sesering 4 2,7 24 63 2, 35
4 0 0 3
mungkin 0
Memeriksakan diri ke
3
tenaga kesehatan 1 20, 36,
5 3 2,0 9,3 30 48 2, 55
ketika anda merasa 4 0 7
0
sakit
Memeriksakan diri ke
tenaga kesehatan
meskipun anda tidak 1
15, 3 24, 18, 22,
6 sakit, hanya merasa 23 28 29 9, 33
3 6 0 7 0
ketakutan tentang 3
kondisi kesehatan
anda
Tidak kontak
langsung dengan 3
1 11, 17, 32,
7 orang yang beresiko 7 4,7 26 51 4, 49
7 3 3 7
tinggi tertular covid- 0
19
Menghindari RS dan 2
14, 1 12, 30, 17,
8 klinik kesehatan 22 45 39 6, 26
7 8 0 0 3
0
Menghindari tempat 3
1 12, 15, 32,
9 keramaian, seperti 2 1,3 23 58 8, 49
8 0 3 7
mall, pasar, masjid dll 7
10 Menghindari 7 4,7 6 4,0 22 14, 63 4 52 34,
kendaraan umum 7 2, 7
0
1 3
50, 11 25 171 297
Total 75 6 552 2 446
1 2,6 7 ,4 ,4
9 6
Sumber : data primer 2020
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa keefektifan tindakan berikut dalam
menjaga anda aman dari covid-19 yaitu sangat efektif, efektif dan mungkin efektif.
Efektif jika dengan menggunakan masker sebanyak 81 responden (54%), mencuci
tangan dengan sabun sebanyak 63 responden (42,0%), Menggunakan hand sanitizer
sesering mungkin sebanyak 63 responden (42%), Menghindari tempat keramaian,
seperti mall, pasar, masjid dll sebanyak 58 responden (38,7%), menghindari kendaraan
umum sebanyak 63 responden (42%). Sangat efektif jika berdoa dan mendekatkan diri
kepada Tuhan YME sebanyak 67 responden (55,3%), sebanyak 55 responden (36,7%)
Memeriksakan diri ke tenaga kesehatan ketika anda merasa sakit, sebanyak 49
responden (32,7%) Tidak kontak langsung dengan orang yang beresiko tinggi tertular
covid- 19. Sedangkan Memeriksakan diri ke tenaga kesehatan meskipun anda tidak
sakit, hanya merasa ketakutan tentang kondisi kesehatan anda sebanyak 36 responden
(24%) tidak efektif dan mungkin efektif jika Menghindari RS dan klinik kesehatan
sebanyak 45 responden (30%).
Tabel 4.7 Keefektifan langkah-langkah kebijakan terkait penyebaran Covid-19
Seberapa efektif Sama
menurut Anda Sekali Tidak Mungkin Sangat
Efektif
langkah-langkah Tdk efektif efektif efektif
kebijakan berikut Efektif
No
adalah (apakah
diterapkan atsau
F % F % F % F % F %
tidak pada saat
ini)?
Menutup aktifitas 4
1 17, 26,
1 sekolah 10 6,7 9,3 26 60 0, 40
4 3 7
0
Menutup aktifitas 2
15, 1 10, 23, 24,
2 olahraga 23 35 39 6, 37
3 6 7 3 7
0
Menutup aktifitas 3
2 16, 30, 17,
3 warung makan 8 5,3 45 46 0, 26
5 7 0 3
7
Menutup aktifitas 4
1 10, 27, 14,
4 mall dan pasar 6 4,0 41 65 3, 22
6 7 3 7
3
Menutup aktifitas 2
2 16, 35, 14,
5 toko-toko 12 8,0 53 38 5, 22
5 7 3 7
3
Tidak mengijinkan
aktifitas besuk/ 3
1 12, 20, 23,
6 bekunjung di RS, 8 5,3 30 58 8, 35
8 0 0 3
klinik kesehatan 7
dan panti jompo
Melarang lansia 1 24, 2 35,
7 6 4,0 8,0 36 42 53
(usia >S0 tahun) 2 0 8, 3
yang memiliki
riwayat penyakit
kronik untuk keluar 0
rumah, kecuali ada
hal urgen
Melarang kegiatan
yang menimbulkan
kerumunan orang
3
seperti pekerja 1 27, 24,
8 9 6,0 6,7 41 52 4, 37
transportasi umum, 0 3 7
7
sekolah,
universitas,
pesantren, dll
Tidak melakukan
aktifitas yang
menimbulkan
kerumunan orang,
seperti: proses 3
1 24, 26,
9 sekolah, kuliah, 9 6,0 6,7 37 52 4, 40
0 7 7
seminar, kegiatan 7
pesantren,
pengajian, sholat
jamaah, konser dan
lain-lain
Penggunaan masker
3
di tempat-tempat 14, 44,
10 3 2,0 7 4,7 21 51 4, 67
umum/ saat keluar 0 7
0
rumah
3
1
62, 10 36 243 3 252
Total 94 1 503 379
6 2,2 5 ,2 5, ,8
2
4
Sumber : data primer 2021

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa mengingat keadaan pandemi covid-


19 saat ini dan adanya penyebaran yang terkait, maka jawaban terbanyak dari
keefektifan langkah-lankah kebijakan yang diterapkan atau tidak pada masyarakat saat
ini adalah efektif dan sangat efektif. Dikatakan efekif, jika menutup aktifias sekolah
sebanyak 40%, aktifitas olahraga sebanyak 26%, aktifitas warung makan sebanyak
30,7%, aktifitas mall dan pasar sebanyak 65%, tidak mengijinkan aktifitas besuk/
bekunjung di RS, klinik kesehatan dan panti jompo sebanyak 38,7, melarang kegiatan
yang menimbulkan kerumunan orang seperti pekerja transportasi umum, sekolah,
universitas, pesantren, dll sebanyak 34,7, tidak melakukan aktifitas yang menimbulkan
kerumunan orang, seperti: proses sekolah, kuliah, seminar, kegiatan pesantren,
pengajian, sholat jamaah, konser dan lain-lain sebanyak 34%. Sebanyak 35,3%
mungkin efektif jika Menutup aktifitas toko-toko. Sedangkan dikatakan sangat efektik
apabila Melarang lansia (usia >S0 tahun) yang memiliki riwayat penyakit kronik untuk
keluar rumah, kecuali ada hal urgen sebanyak 35,3 % dan Penggunaan masker di
tempat-tempat umum/ saat keluar rumah sebanyak 44,7%.

Tabel 4.8 Sumber-sumber yang memberikan informasi tentang covid-19


Seberapa besar Sama
Anda mempercayai Sekali Beberapa Rata-Rata Seluruhnya
sumber-sumber Tdk Percaya Percaya Percaya
No. berikut untuk Percaya
memberikan
informasi COVID- F % F % F % F %
19 yang akurat?
1 Anggota keluarga 13 8,7 21 14,0 52 34,7 64 42.7
2 Tentangga 13 8,7 57 38,0 41 27,3 39 26,0
3 Teman 19 12,7 55 36,7 37 24,7 39 26,0
4 Tenaga Kesehatan 1 7 12 8,0 45 30,0 92 61,3
Website Resmi
5 3 2,0 28 18,7 39 26,0 80 53,3
Pemerintah
6 Presiden 2 1,3 19 12,7 40 26,7 89 59,3
WHO (World Health
7 2 1,3 23 15,3 42 28,0 42 55,3
Organization)
8 Dinas Kesehatan 0 0 11 7,3 38 25,3 101 67,3
Sosial Media :
9 facebook, twitter, 5 3,3 43 28,7 45 30,0 57 38,0
instagram, WA
10 Koran 5 3,3 27 18,0 51 34,0 67 44,7
11 Berita TV 5 3,3 15 10,0 44 29,3 86 57,3
Total 81 51,6 311 207,4 474 316 756 531,2
Sumber : data primer 2021

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jawaban terbanyak pada sumber-


sumber yang meberikan informasi tentang covid-19 adalah beberapa percaya dan
seluruhnya percaya. Artinya, masyarakat rata-rata percaya pada informasi-informasi
tentang covid-19 tersebut jika sumber informasi itu berrasal dari tetangga 38,0%, teman
sebanyak 36,7%. Sedangkan seluruhnya percaya pada informasi tentang covid-19
tersebut jika sumber-sumber informasi itu berasal dari anggota keluarga sebanyak
42,7%, tenaga kesehatan sebanyak 61,3 %, sebanyak 53,3% website resmi pemerintah,
presiden sebanyak 59,3%, WHO (World Health Orgaization) sebanyak 55,3 %, dinas
kesehatan sebanyak 67,3%, sosial media seperti facebook, twitter, instagram, WA
sebanyak 38,0% dan koran sebanyak 44,7%, dan berita TV sebanyak 57,3%.
4.6 Data Pasangan Usia Subur
Tabel 4.9 Data Demografi PUS
Karakteristik F %
Usia
 Usia minimal 15 15,6%
 Usia maksimal 23 24,0%
 Rata-Rata usia 58 60,4%
Total 96 100,0%
Saat ini apakah PUS menggunkan alat kontrasepsi
 Ya 78 81,3%
 Tidak 18 18,8%
Total 96 100,0%
Alat Kontrasepsi yang digunakan
 IUD 11 11,5%
 Pil  13 13,5%
 Suntik 54 56,3%
 Implant (susuk)         1 1,0%
 lain-lain 17 17,7%
Total 96 100,0%
Alasan tdk menggunakan kontrasepsi
 tidak tahu                  79 82,3%
 tidak nyaman          10 10,4%
 Mahal 0 0%
 dilarang oleh agama 0 0%
Total 96 100,0%
Sumber informasi tentang kontrasepsi/ KB
 petugas kesehatan               90 93,8%
 orang lain 2 2,1%
 Media elektronik 4 4,2%
 media massa 0 0%
Total 96 100,0%
Tindakan apabila merasa sakit selama menggnakan
kontrasepsi/KB

 Ke pelayanan kesehatan    82 85,4%


 didiamkan saja 3 3,1%
 Obat warung   7 7,3%
 Tidak ada 4 4,2
Total 96 100,0%
Pengetahuan tentang manfaat kontrasepsi/ KB
 Untuk menjarangkan kehamilan 13 13,5%
 Membatasi jumlah anak 74 77,1%
 Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak 6 6,3%
 Tidak tahu 3 3,12%
Total 96 100,0%
Sumber : data primer 2021

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas sebanyak PUS (wanita) yang
ada di Indonesia yang dilakukan pengkajian pada tanggal 7 Februari-13 maret 2021 usia
rata-rata 58 (60,4%) dengan menggunakan alat kontrasepsi suntik dan mendapatkan
informasi tentang KB dari petugas kesehatan. Selama ini PUS (wanita) yang
menggunakan alat kontrasepsi tidak mempunyai keluhan apapun jika mengami
kesakitan/ keluhan langsung berobat kepelayanan kesehatan. Sebagaimana banyaknya
yang diketahui bapak/ibu manfaat KB yaitu membatasi jumlah anak selama
menggunakan kontrasepsi.

4.7 Data Ibu Hamil


Berdasarkan data pengkajian pengkajian yang dilakaanakan diberbagai kabupaten
diJawa Timur Meliputi Kabupaten Mojokerjo, Kabupaten Madiun, Kabupaten
Lamongan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Bojonegoro dan
Kabupaten Sumenep pada tanggal pengkajian 7 Februari-13 Maret 2021 Tidak Ada
Data Ibu Hamil.

4.8 Data Ibu Nifas


Tabel 4.10 pengalaman ibu nifas selama pandemi covid-19
Karakteristik F %
Tanggal lahir anak
 09 Juli 2020 1 100,0%
Total 1 100,0%
Kehamilan pertama
 Ya 0 0%
 Tidak 1 100,0%
Total 1 100,0%
Pernah anda mngalami hal-hal berikut selama
kehamilan
 Hipertensi 1 100,0%
Total 1 100,0%
Dimana anda melahirkan
 RS 1 100,0%
Total 1 100,0%
Manakah dari berikut ini yang peling
menggambarkan kehamilan
 Tunggal 1 100,0%
 Kembar 0 0%
Total 1 100,0%
Seberapa baik dukungan penyedia perawaatan
prenatal/tenaga kesehatan untuk anda
 Sangat didukung 1 100,0%
 Tidak didukung dengan baik 0 0%
Total 1 100,0%
Seberapa baik dukungan penyedia perawaatan
prenatal/tenaga kesehatan anda berubah karena
wabah COVID-19
 Secara signifikan memburuk 1 100,0%
 Tidak ada perubahan 0 0%
 Sedikit membaik 0 0%
 Meningkat secara signifikan 0 0%
Total 1 100,0%
Lebih banyak percakapan tetang persiapan
kelahiran dengan penyedia layanan kesehatan
 Sangat penting 1 100,0%
Total 1 100,0%
Informasi tentang kesehatan bayi/anak
 Sangat penting
1 100,0%
Total 100,0%
Informasi tentang cara mengurangi stres
 Sangat penting 1 100,0%
Total 100,0%
Akses penyedia kesehatan mental
 Sangat penting 1 100,0%
Total 100,0%
Grup sosial media untuk ibu postpartum
 Sangat penting 1 100,0%
Total 100,0%
Interaksi dengan orang tua lainnya
 Sangat penting 1 100,0%
Total 1 100,0%
Respon keluarga terhadap pertanyaan dan masalah
yang saya hadapi
 Sangat penting 1 100,0%
Total 100,0%
Contoh wanita lain bagaimana menghadapi
perubahan postpartum dan mengasuh bayi
 Sangat penting 1 100,0%
Total 100,0%
Sumber : data primer 2021

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa 09 Juli 2020 dengan banyaknya
kehamilan yang bukan yang pertama, mengalami penyakit hipertensi selama kehamilan
ini, dengan gambaran kehamilan kembar dengan dukungan sangat didukung penyedia
perawatan prenatal. Banyaknya peningkatan secara signifikan tentang perawatan
prenatal dikala masa pandemi Covid-19 dengan jadwal pemeriksaan secara regular
dengan tatap muka untuk mendapatkan sumber daya pada perawatan prenatal.
Frekuensi data menunjukkan 100% penyedia perawatan saat nifas di masa pandemic
Covid-19 sangat baik dan mendukung serta tidak ada perubahan seperti sebelum wabah.
Banyaknya ibu nifas yang mengalami kekhawatiran perubahan dimasa depan dan
bayinya. Sangat penting medapatkan percakapan atau infomasi tentang persiapan
kelahiran dengan layanan kesehatan, cara menanggulai stressor, kesehatan mental,
group postpartum. Untuk memenuhi dukungan sosial banyak yang menggunakan
telepon rata-rata yng menerima dari pihak kelurga. Sebagaimana cara menangulangi
stressor dimasa pandemic Covid-19 kebanyakan berbicara dengan teman dan keluarga,
dimasa sekarang ini sama tidak ada perubahan tingkat stressor, pola tidur selama ini
cukup tidak ada perubahan.

Tabel 4,11. Karakteristik Pengalaman Ibu Selama Nifas di Masa Covid-19


Karakteristik Ya Tidak
F % F %
1. Memberikan ASI kepada bayi 1 100 - -
2. Kekhawatiran merawat bayi dimasa depan 1 100 - -
3. Kekhawatiran tentang kesehatan bayi 1 100 - -
4. Terlibat dalam kelompok dukungan virtual - - 1 100
5. Tertarik berpartisipasi dalam kelompok 1 100 - -
virtual
Total 4 100 1 100

Sumber :
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa frekuensi data pengalaman ibu selama
masa nifas di masa Covid-19 menunjukkan kekhawatiran ibu terhadap bayi mengenai
perawatan serta kesehatan bayinya bahkan untuk masa depannya. Ibu tidak terlibat
dalam kelompok dukungan virtual dan tidak tertarik untuk bergabung didalamnya.

Tabel 4.12 Dampak Wabah Covid-19 Pada Masa Nifas


Karakteristik F %
1. Perubahan tingkat stres - -
 Memburuk secara signifikan

 Memburuk secara moderat - -


 Tidak ada perubahan - -
 Memperbaikinya secara moderat - -
 Memperbaiki secara signifikan 1 100
2. Sumber stress terbesar
 Masalah kesehatan - -
 Dampak pada anak - -
 Dampak pada komunitas - -
 Dampak pada anggota keluarga 1 100
 Akses ke perlengkapan bayi - -

Total 2 100

Sumber : Data primer, 2021


Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi data menunjukkan
dampak wabah Covid-19 yaitu mempengaruhi tingkat stress pada ibu nifas dimana
sumber stress terbesar berasal dari anggota keluarga dan secara signifikan bisa
diperbaiki.

4.9 Data Ibu Menyusui


Tabel 4.15 Keinginan pemberian ASI
Ya Tidak
Karakteristik
F % F %
1. Menyusui bayinya 6 4.0 - -
2. Memberikan susu jolong (colostrums) pada
5 3,3 1 .7
bayi
3. Keluhan saat menyusui 6 4.0 - -
Total 15 15
100 100
0 0
Sumber : Data primer, 2020
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi data keseluruhan ibu
menyusui bayinya dan juga memberikan susu jolong (colostrum) pada bayinya.
Sebagian besar (40%) ibu mengatakan tidak ada keluhan saat menyusui bayi.

Tabel 4.16 Pengetahuan tentang ASI ekslusif


Karakteristik F %
ASI saja sampai usia bayi 3 bulan - -
ASI saja sampai usia bayi 4 bulan 1 7
ASI saja sampai usia bayi 6 bulan 5 3,3
Total 150 100

Sumber : Data primer, 2020


Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi data menunjukkan 100%
pengetahuan ibu tentang ASI ekslusif merupakan pemberian ASI saja sampai bayi
berusia 6 bulan.
4.10 Data Bayi
Tabel 4.17 Data bayi
Variabel F %
1. Usia bayi sekarang
a.5 bulan 2 1,3%
b.7 bulan 2 1,3%
c.8 bulan 1 1%
d. 14 bulan 1 1%
2. Berat badan bayi waktu lahir
a.<2.500 gram - -
b.>2.500 gram 6 49,3%
3. Berat badan bayi dalam KMS
a. Hijau 5 3,3%
4. Pengetahuan ibu tentang manfaat imunisasi
a. Untuk kekebalan penyakit tertentu 4 2,7%
5. Pengetahuan ibu tentang perlunya bayi untuk
dilakukan imunisasi
a. Ya 6 4.0%
6. Pengetahuan ibu tentang manfaat posyandu
a.Tempat menimbang balita 4 2,7%
b.Tempat mendapatkan imunisasi 2 1,3%
c.Tidak tahu - -
7. Pengetahuan ibu tentang usia bayi diberikan
makanan tambahan
a.>6 bulan 9 100,0%
8. Jenis makanan tambahan yang diberikan pada
bayi
a. Bubur instant 1 ,7%
b. Nasi Tim 5 3,3%
c. Dan lain lain - -
9. Bila sakit biasanya berobat kemana
a. Rumah sakit - -
b. Praktek dokter 2 1,3%
c. Puskesmas 1 ,7%
d. Dan lain lain 3 2,3%
10. Apakah ibu melakukan perawatan tali puasat
a. Ya 9 100,0%
Total 150 100,0%
Sumber : data primer 2020

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas sebanyak 2 (1,3%) bayi
berusia 7 bulan, sebanyak 6 (49,3%) bayi mempunyai berat badan >2.500 gram,
sebanyak 5 (3,3%) berat badan bayi berada dalam warna hijau dalam kartu KMS,
sebanyak 4 (2,7%) pengetahuan ibu saat dilakukan pengkajian tentang manfaat
imunisasi mereka menjawab bahwa imunisasi itu diberikan sebagai kekebalan untuk
penyakit tertentu, sebanyak 6 (4,0%) rata rata dari mereka juga menjawab bahwa
bayinya juga memerlukan imunisasi, serta sebanyak 4 2,7%) menurut pengetahuan ibu
tentang manfaat posyandu yaitu sebagai tempat penimbangan balita, sebanyak 9
(100,0%) rata rata ibu yang mempunyai bayi memberikan makanan tambahan pada
bayinya saat berusia >6 bulan, sebanyak 5 (3,3%) Jenis makanan tambahan bayi yang
diberikan yaitu selain bubur instan, nasi biasa dan nasi tim dan mereka hanya
memberikan makanan tambahan bayinya dengan pisang yang telah dihaluskan,
sebanyak 4 (44,4%) jika dari bayi mereka ada yang sakit rata rata dari mereka pergi
berobat ke praktek dokter untuk mendapatkan pengobatan, sebanyak 2 (1,3%) dari
mereka pada saat setelah melahirkan juga melakukan perawatan tali pusat.
4.11 Data Balita (1-5 tahun)
Tabel 4.18 Karakteristik Balita
Variabel Frekuensi %
1. Usia
1-2 tahun 4 2,7%
3-5 tahun 19 12,7%
2. Berat badan waktu lahir
<2500 gram 10 10,3
>2500 gram 18 115,7
3. Berat badan saat ini
1-10 kg 1 ,7
11-20 kg 19 13,3
21-30 kg 1 ,7
Total 150 100
Sumber : Data primer, 2020
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi data usia balita yang paling
dominan adalah usia 3-5 tahun (12,7%), berat badan balita saat lahir (115,7%) sudah
memenuhi batas normal berat badan saat lahir. Sedangkan berat badan bayi saat ini
lebih dominan (13,3%) pada rentang 11-20 kg/BB.
Tabel 4.19 Kesehatan Balita
Ya Tidak
Karakteristik
F % F %
1. Balita ditimbang setiap bulan 23 15,3% - -
2. Makanan pantangan 3 2,0% 20 13,3%
3. Mendapat Vitamin A 21 14,0 2 1,3%
Total 150 100 150 100
Sumber : Data primer, 2020
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi data menunjukkan
keseluruhan ibu (100%) sadar akan pentingnya balita untuk dilakukan penimbangan
setiap bulan di Posyandu, semua balita juga telah mendapatkan kapsul vitamin A,
sebagian besar balita tidak memiliki pantangan terhadap makanan.
Tabel 4.20 Pengalaman Ibu Terhadap Balita

Karakteristik F %
1. Warna berat badan pada KMS
 Hijau 22 14,7%
 Kuning 1 ,7
 Merah - -
2. Frekuensi makan pada balita
 Satu kali 2 1,3
 Dua kali 5 3,3
 Tiga kali/lebih 14 9,3
3. Membawa anak ke posyandu
 Jarang - -
 Iya, setiap bulan 21 14,0
 Tidak pernah
- -
4. Tidak mendapat imunisasi lengkap
 Anak sering sakit
13 8,7
 Kesibukan
 Dilarang suami 2 1,3
 Jarak jauh - -
 Takut anak sakit - -
1 ,7
Total 150 100

Sumber :
Data primer, 2020

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi data menunjukkan


pengalaman ibu terhadap balita baik dibuktikan dengan sebagian besar berat badan
balita berada pada warna hijau (14,7%) dimana warna hijau merupakan normal BB/kg.
Disamping itu juga kesadaran ibu terhadap kesehatan balita yang baik yaitu sebagian
besar ibu bisa menjaga pola makan 3x sehari, juga setiap bulan memeriksakan balita ke
posyandu, namun kebanyakan balita tidak mendapat imunisasi lengkap karena
kesibukan dari orang tua.
Tabel 4.21 Pengetahuan Ibu Terhadap Balita

Karakteristik F %
1. Manfaat posyandu
 Tempat menimbang balita 18 12,0
 Tempat penyuluhan kesehatan -
 Tempat mendapatkan imunisasi 4 2,7
2. Memberikan ASI pada balita
 Kurang dari 2 tahun 14 9,3
 Lebih dari 2 tahun 9 6
3. Mendapat makanan tambahan
 Kurang dari 6 bulan 6 4,0
 Lebih dari 6 bulan 17 11,3
4. Pola makanan balita
 Sesuai dengan menu seimbang
22 14,7
 Tidak sesuai dengan menu seimbang
1 ,7
Total 150 100
Sumber :
Data primer, 2020

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi data menunjukkan


pengetahuan ibu terhadap manfaat posyandu adalah sebagai tempat untuk menimbang,
mendapatkan penyuluhan dan mendapatkan imunisasi. Rata-rata ibu memberikan ASI
sampai usia >2 tahun dan bayi diberikan makanan tambahan pada usia >6 bulan sesuai
dengan menu seimbang.
4.12 Data Anak Sekolah (6-12 tahun)
Tabel 4.22 Data Anak usia sekolah

No Karakteristik F %
1. Usia
a. 6,5 2 1,3%
b. 7 tahun 2 1,3
c. 8 tahun 5 3,3%
d. 9 tahun 3 2,0%
e. 10 tahun 5 3,3%
f. 11 tahun 4 2,7%
g. 12 tahun 11 7,3%
Total 150 100,0%
2. Tinggi badan
a. 28 cmr 1 ,7%
b. 80 meter 1 ,7%
c. 98 meter 1 ,7%
d. 105 cm 2 1,3%
e. 100 cm 2 1,3%
f. 110 cm 4 2,7%
g. 112 cm 1 ,7%
h. 115 cm 1 ,7%
i. 120 cm 4 2,7%
j. 128 cm 1 ,7%
k. 130 cm 1 ,7%
l. 135 cm 2 1,3%
m. 140 cm 3 2.0%
n. 145 cm 2 1,3%
o. 150 cm 1 ,7%
p. 152 cm 2 1,3%
q. 108 cm 1 ,7%
r. 127 cm
2 1,3%

Total 150 100,0%


3. Berat badan
a. 20kg 3 2,0%
b. 21kg 1 ,7%
c. 22kg 1 ,7%
d. 19kg 1 ,7%
e. 25kg 2 1,3%
f. 28kg 3 2,0%
g. 30kg 1 ,7%
h. 31kg 1 ,7%
i. 35kg 2 1,3%
j. 36kg 1 ,7%
k. 38kg 1 ,7%
l. 40kg 4 2,7%
m. 48kg 1 ,7%
n. 50kg 1 ,7%
o. 55kg 1 ,7%
p. 17kg 1 ,7%
q. 18kg 1 ,7%
r. 33kg 1 ,7%
s. 37kg
2 1,3%
t. 45kg
u. 52kg 1 ,7%
2 1,3%

Total 150 100,0%


Sumber : data primer 2020

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas sebanyak 11 (7,3%) anak
usia sekolah berusia 12 tahun. Sebanyak 4 (2,7%) anak usia sekolah dengan tinggi
badan 110 meter, dan sebanyak 4 (2,7%) anak usia sekolah mempunyai berat badan
antara 40kg. Selama pandemi ini keseluruhan orang tua anak usia sekolah yang ada di
Indonesia tidak pernah mendapatkan informasi dari pelayanan kesehatan bahwa
anaknya pernah, mungkin atau beresiko menderita covid-19, dan dari anak anak usia
sekolah yang ada diindonesia yang telah dilakukan pengkajian rata rata tidak memiliki
gejala covid 19 antara lain demam atau kedinginan, batuk, nafas pendek, sakit
tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot atau tubuh. Hidung beringus kelelahan atau kantuk
yang berlebihan, diare mual atau muntah, kehilangan indra pencium atau rasa, gatal atau
mata merah. Dan orang tua anak usia sekolah juga belum pernah melakukan Rapid-
Test untuk anaknya, akan tetapi ini tidak mempengaruhi kesehatan bagi anak. Selama
pandemic covid-19 sarana prasarana sekolah juga mengalami penutupan dan dari pihak
sekolah rata rata menawarkan pembelajaran online dan menyediakan media untuk
mendukung pembelajaran online tersebut.
B. Dampak Wabah COVID-19 Pada Anak

Tabel 4.23 Perubahan kegiatan anak akibat covid-19

Kegiatan Berkurang Sama Lebih sering


F % F % F %
a. Makan 0 0 27 73.0 10 27.0%
%
b. Tidur 0 0 28 75.7 9 24.3%
%
c. Aktivitas fisik 3 8.1% 30 81.1 4 10.8%
%
d. Menghabiskan waktu dirumah 0 0 14 37.8 23 62.2%
%
e. Mengahabiskan waktu bersama 10 27.0 19 51.4 8 21.6%
teman secara langsung % %
f. Menghabiskan waktu dengan 3 8.1% 25 67.6 9 24.3%
teman dari jarak jauh (mis.online %
media sosial, berkirim pesan)

g. Menghabiskan waktu meninton tv, 0 0 12 32.4 25 67.6%


bermain video/permainan %
computer atau menggunakan
media sosial untuk tujuan
pendidikan termasuk pekerjaan
sekolah.
h. Menghabiskan waktu menonton tv, 0 0 18 48.6 19 51.4%
bermain video/ permianan %
komputer atau menggunakan
media sosial untuk tujuan non
pendidikan
i. Berolahraga / beramian dirumah 1 2.7% 27 73.0 9 24.3%
%
Total 37 100,0%
Sumber : data primer 2021

Berdasarkan tabel di atas didapatkan sebanyak 27 (73.0%)bahwa anak usia sekolah


selama pandemi ini melakukan aktivitas makan seperti biasnya, sebanyak 28 (75.7%)
anak usia sekolah melakukan aktivitas tidur sama seperti biasanya sebanyak 30 (81.1%)
anak usia sekolah lebih sering melakukan aktivitas fisik dan sebanyak 23 (62.2%) anak
usia sekolah lebih sering menghabiskan waktu dirumah, sebanyak 19 (51.4%) anak usia
sekolah menghabiskan waktu bersama teman secara langsung menjadi berkurang dan
sebanyak 25 (67.6%) anak usia sekolah lebih sering meghabiskan waktu dengan teman
melaui jarak jauh (mis.online, media soisal, dan berkirim pesan), sebanyak 25 (67.6%)
anak usia sekolah lebih lebih sering menghabiskan waktu untuk menonton Tv, bermain
video/ permainan computer atau menggunakan media sosial untuk tujuan pendidikan
termasuk pekerjaan sekolah, sebanyak 19 (51.4%) anak usia sekolah juga sering
menghabiskan waktu untuk menonton Tv, bermian video/permainan komputer atau
menggunakan media sosial untuk tujuan non pendidikan, dan sebanyak 27 (73.0%)
anak usia sekolah lebih sering berolahraga / bermain di rumah.
4.13 Data Remaja (13-18 tahun)
A. Pengalaman Terkait Dengan Covid-19
Tabel 4.24 Perubahan kehidupan sehari-hari Anda akibat covid-19

Karakteristi
F %
k

Tidak sama 54 94.7


sekali

Sedikit 2 3.5

Agak 1 1.8

Total 57 100,0
Sumber : data primer 2021

Berdasarkan data pada tabel diatas dapat diketahui bahwa perubahan kehidupan sehari-
hari akibat covid-19 sebanyak 54 (94.7%).

Tabel 4.25 Perubahan negative akibat COVID-19

Perubahan F %

a. Khawatir/ curiga thd seseorang yg positif 14 24.6

b. Harus tinggal di rumah 43 75.4

c. Tidak melihat/ bertemu dengan teman secara 0 0


langsung
d. Memikirkan berapa banyak orang yang sekarat karena 0 0
virus
e. Tidak pergi ke sekolah 0 0

f. Menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga 0 0

g. Meningkatnya stres atau disorientasi karena tidak 0 0


memiliki jadwal kegiatan
h. Tidak memiliki akses ke hal-hal yang saya butuhkan 0 0
(mis., Makanan, produk-produk dan kebutuhan hidup)
Total 57 100.0

Sumber : data primer 2021

Berdasarkan tabel diatas didapat perubahan negative akibat covid-19 terbanyak yaitu
kehawatiran/curiga terhadap seseorang yang positif 43 (75.4%).
Tabel 4.26 Perubahan kehidupan sehari-hari yang paling positif

Perubahan F %

a. Mengurangi jumlah tugas sekolah atau tidak ada 16 28.1


tugas sekolah
41 71.9
b. Tidak stress
0 14.1
c. Lebih banyak waktu bersantai
0 0
d. Melakukan hobbi
0 0
e. Menghasbiskan banyak waktu untuk telepon
0 0
f. Banyak menonton tv
0 0
g. Lebih banyak waktu berolahraga
0 0
h. Lebih banyak tidur
0 0
i. Menghabiskan banyak waktu dengan keluarga
j. Tidak bisa berinteraksi langsung dengan teman 0 0
sekolah
Total 57 100.0

Sumber : data primer 2021

Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa perubahan kehidupan yang paling
positif melakukan hobbi terbanyak yaitu 41 (71.9%).

Tabel 4.27 Test COVID-19

Test F %

Tidak 4 7.0

Ya 53 93.0

Total 57 100.0

Sumber : data primer 2021

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa jawaban terbanyak pada remaja test
covid-19 yaitu Tidak 53 (93.0%).

Tabel 4.28 Dalam 4 minggu terakhir memiliki gejala


Gejal F %
a

Tidak 75 100.0

Ya 0 0

Total 57 100.0

Sumber : data primer 2021

Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa jawaban terbanyak pada
pertanyaan 4 minggu terakhir memiliki gejala yaitu tidak 75 (100.0%).

Tabel 4.29 Rawat rumah sakit karena COVID-19

Rawat F %

Tidak 57 100.0

Sumber : data primer 2021


Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa seluruh remaja paling tidak dirawat
di rumah sakit karena covid-19 yaitu sebanyak 57 (100,0%).

Tabel 4.30 Karantina di rumah

Karantina F %

Tidak 55 96.5

Ya 2 3.5

Total 57 100.0

Sumber : data primer 2021

Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa paling banyak remaja tidak
karantina di rumah yaitu sebanyak 55 (96.5%).

Tabel 4.31 Kenal dengan orang yang positif COVID-19

Kenal F %

Tidak 42 73.7

Iya 15 26.3

Total 57 100.0

Sumber : data primer 2021

Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa seluruh remaja tidak kenal dengan
orang yang positif covid-19 yaitu sebanyak 42 (73.7%).

Tabel 4.32 Kegiatan sekolah tutup bagaimana cara melanjutkan pekerjaan sekolah

Kegiatan F %

Sekolah mengirim buku untuk rekomendasi belajar 15 26.3

Sekolah mengirim tugas online 42 73.7

Sekolah menyelenggarakan kelas on-line 0 0

Tidak ada kegiatan belajar 0 0

Total 57 100.0

Sumber : data primer 2021


Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa paling banyak remaja melanjutkan
pekerjaan sekolah dengan cara sekolah mengirim tugas online yaitu sebanyak 42
(73.7%).
DEWI
4.14 Data pengalaman orang tua terkait COVID-19
A. Pengalaman orang tua terkait dengan Covid-19

Tabel 4.81 Distribusi frekuensi pengalaman orangtua

No. Variabel Frekuensi Prosentase


(%)
1 Perubahan kehidupan sehari-hari
a. Tidak ada sama sekali 9 14,1
b. Sedikit 12 18,8
c. Agak 8 12,5
d. Banyak 35 54,7
Total 64 100,0
2 Perubahan negative
a. Khawatir seseorang tertular 22 34,4
b. Harus tinggal di rumah 4 6,3
c. Tidak melihat temang langsung 28 43,8
d. Memikirkan orang yang sekarat 5 7,8
e. Tidak pergi sekolah 4 6,3
f. Meningkatnya stress 1 1,6
g. Tidak memiliki akses 2 2,2
Total 64 100
3 Perubahan positif
a. Tidak ada tekanan dari sekolah 7 10,9
b. Lebih banyak waktu bersantai 38 59,4
c. Melakukan hobbi 7 10,9
d. Menghabiskan waktu bertelfon 2 3,1
e. Lebih banyak berolahraga 2 3,1
f. Lebih banyak tidur 4 6,3
g. Menghabiskan bersama keluarga 2 3,1
h. Tidak bisa berintrksi dngn teman 1 1,6

Total 64 100.0
4 Melakukan tes COVID-19
a. Tidak 60 93,8
b. Ya 4 6,3
Total 64 100
5 Gejala yang muncul
a. Tidak ada 39 60,9
b. iya 3 4,7

Total 64 100.0
6 Melanjutkan pekerjaan sekolah dengan
a. tidak 57 100,0
b. Sekolah mengirim tugas online 0 0
c. Menyelenggerakan kelas online 0 .0
d. Tidak ada kegiatan belajar 0 0
Total 64 100.0

Sumber : data primer 2020

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar orang tua
mengatakan bahwa terdapat sedikit perubahan kehidupan sehari-hari akibat Covid-19
pada anaknya sebanyak 54,7% Perubahan negatif yang terjadi pada anak sebagian besar
yaitu khawatir terhadap seseorang yang memiliki virus dana tau yang tertular virus
sebanyak 43,8%. Sedangkan perubahan positif pada anak yaitu sebagian besar
menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga sebanyak 59,4% Semua orangtua
mengatakan bahwa anaknya belum melakukan tes Covid-19. Hampir seluruh orangtua
mengatakan bahwa anaknya tidak memiliki gejala dalam 4 minggu terakhir tetapi
sebagian kecil dari orangtua mengatakan bahwa anaknya mengalami kelelahan
dikarenakan sudah terlalu lama di rumah dan tidak melakukan aktifitas secara pasti
sebanyak 93,8%. Hampir semua orangtua mengatakan bahwa anaknya mengerjakan
tugas sekolah secara online 60,9%

B. Pengalaman emosional
Tabel 4.82 Pengalaman emosional
Sangat
Sangat
sedikit/TS Sedikit Sedang Besar
N besar
Variabel S
o.
(% (%
F (%) F F (%) F (%) F
) )
1 Stres yang anak 3 4. 16 25, 14 22. 21 33. 8 12.
rasakan akibat 8 8 6 9 9
ketidakpastian
masa depan
2 Stres yang anak 5 8, 6 9, 2 35 1 30 1 1
rasakan akibat 1 7 2 ,5 9 ,6 0 6,
perubahan 1
kegiatan sehari-
hari

3 Stress yang 6 9, 9, 1 2 33 1 30 7 1
anak rasakan 7 4, 1 ,6 9 ,6 1,
akibat khawatir 5 3
terhadap
anggota yang
trtular Covid-19

Sumber : data primer 2020

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian anak merasakan stress
akibat ketidakpastian masa depan yang dikarenakan Covid-19 sebanyak 21 (33,9%).
Sebagian dari anak juga merasakan stress akibat perubahan kegiatan sehari-hari
sebanyak 22 (35,5%). Dan sebagian dari anak juga merasakan stress akibat
kekhawatiran terhadap anggota keluarga sebanyak 21 (33,6%).
Tabel 4.83 Pengalaman emosional
Sangat
Sangat
ringan Sedikit Sedang Besar
N besar
Variabel /TSS
o.
(%
F (%) F (%) F (%) F (%) F
)
1 Cemas 6 9.7 28 45,2 19 30,6 6 9,7 3 4,8

2 Marah 24 38, 16 25, 18 29, 3 4,8 1 1,


7 8 0 6

3 Takut/ 13 21, 19 30, 21 33, 6 9,7 3 4,


khawatir 0 6 9 8

4 Senang/ 15 24, 9 14, 23 37, 15 24, 0 0


bahagia 2 5 1 2

5 Sedih 20 32. 11 17, 21 33, 8 12, 2 3,


3 7 9 9 2

6 Kacau 24 38, 7 11, 24 38, 5 8,1 2 3,


7 3 7 2

7 Sendiria 28 45, 13 21, 18 29, 3 4,8 0 0


n 2 0 0

8 Bosan 18 29, 9 14, 20 32, 9 14, 5 8,1


0 5 3 5

9 Hilang 27 43, 11 17, 17 27, 5 8,1 2 3,


harapan 5 7 4 2

10 Frustasi 28 45, 12 19, 4 6,5 1 1,6 0 0


2 4

11 Tergang 27 43, 6 9,7 26 41, 2 3,2 1 1,


gu 5 9 6

12 Tenang 11 17, 7 11, 33 53, 5 8,1 6 9,7


7 3 2

13 Dihargai 8 12, 7 11, 32 51, 9 14, 6 9,7


9 3 6 5

Sumber : data primer 2020

Berdasarkan data pada tabel di atas bahwa perasaan anak selama 7 hari terakhir
yaitu 45,2% anak merasa cemas sangat ringan, 38,7% merasa marah sangat ringan,
33,9% merasa sedikit takut atau khawatir, 33,9% merasa senang sangat ringan37,1%
merasa sedikit sedih, 33,9% merasa kacau sangat ringan, 38,9% merasa sendirian sangat
ringan, 38,7% merasa bosan sekali, 45,2% merasa hilang harapan sangat ringan, 43,5%
mengalami frustasi sangat ringan, 45,2% merasa terganggu sangat ringan, 43,6%
merasa tenang dan 53,6% merasa dihargai.

Tabel 4.84 Pengalaman emosional


Sangat
Sedang/
sedikit Sangat
Sedikit beberap Banyak
N sekali banyak
Variabel a
o /TSS
(%
F (%) F (%) F (%) F (%) F
)
1 Harus tinggal 1 1,6 8 12,9 2 46,8 8 12,9 16 25,
di rumah 9 8
2 Tidak 4 6,5 1 16,1 3 50,0 6 9,7 11 17,7
bertemu 0 1
teman

3 Khawatir 7 11,3 1 24,2 2 37,1 10 16,1 7 11,3


sakit 5 3

4 Khawatir 4 6,5 1 22,6 2 46,8 8 12,9 7 11,3


keluarga 4 9
sakit

5 Khawatir 8 12,9 1 30,6 2 35,5 6 9,7 7 11,3


teman sakit 9 2

6 Merasa 7 11,3 1 19,4 2 43,5 3 4,8 13 21,0


teringgal dg 2 7
kegiatan
sekolah

7 Lebih 4 6,5 2 3,2 2 41,9 12 19,4 18 29,0


banyak 6
waktu
dengan
keluarga

8 Orang tua 1 22,6 8 12,9 2 38,7 8 12,9 8 12,9


akan 4 4
kehilangan
pekerjaan

9 Lebih 12,9 1 22,6 2 37,1 8 12,9 9 14,5


banyak 8 4 3
makan

1 Pertengkaran 6 73,9 1 12,0 1 13,0 0 0 1 1,1


0 ortu 8 1 2

1 Bertengkar 4 46,7 2 26,1 2 27,2 0 0 0 0


1 dg ortu 3 4 5

1 Bertengkar 4 43,5 2 27,2 1 10,9 7 7,6 10 10,9


2 dg saudara 0 5 0

1 Tidak punya 2 30,4 2 27,2 4 4,3 15 16,3 20 21,7


3 uang 8 5

1 Melewatkan 2 26,1 1 17,4 1 14,1 14 15,2 25 27,2


4 kegiatan2 4 6 3
penting

Sumber : data primer 2020

Berdasarkan data pada tabel di atas bahwa perasaan anak terhadap dampak yang
diakibatkan Covid-19 selama 7 hari terakhir yaitu 46,8% anak harus tinggal di rumah,
38,7% tidak bertemu teman atau orang lain, 30,4% khawatir sakit, 29,3% khawatir
anggota keluarga mengalami sakit, 31,5% khawatir teman sakit, 31,5% khawatir
tertinggal dengan kegiatan sekolah, 29,3% lebih banyak menghabiskan waktu dengan
keluarga, 34,8% khawatir orang tua akan kehilangan pekerjaan, 29,3% Lebih banyak
makan, 73,9 sangat sedikit khawatir pertengkaran orang tua, 46,7% sangat sedikit
khawatir bertengkar dengan orang tua, 43,5% sangat sedikit khawatir bertengkar
dengan saudara, 30,4% tidak punya uang dan 27,2% melewatkan kegiatan-kegiatan
penting. Seluruh orang tua mengatakkan bahwa semua anaknya mengatasi atau
mencegah stres/kecemasan terkait wabah Covid-19 adalah dengan cara berdo’a.

C. Cognitive Experience
Tabel 4.85 Cognitive experience
N Variabel Sangat Sedikit Sedang Serin Sangat
o. sedikit g sering
/TPSS
(%
F (%) F (%) F (%) F (%) F
)
1 Berfikir lebih 1 18,8 2 32,8 2 42,2 3 4,7 1 1,6
tentang Covid-19 2 1 7

2 Mudah 2 23,4 1 23,4 2 37,5 3 4,7 1 1,6


terpengaruh 1 5 4

3 Lupa melakukan 2 42,2 2 32,8 1 18,8 3 4,7 1 1,6


aktifitas sehari- 7 1 2
hari

4 Mudah teralih 34,4 2 39,1 1 18,8 5 7,8 0 0


dengan topic lain 2 5 2
2

5 Dapat 6 9,4 1 25,0 3 50,0 7 10,9 3 4,7


merencanakan 6 2
kegiatan

6 Mampu bekerja 8 12,5 1 29,7 2 45,3 4 6,3 4 6,3


mendapatkan 9 9
uang

Sumber : data primer 2020

Berdasarkan data pada tabel di atas bahwa hal-hal yang mempengaruhi pikiran anak
yaitu 42,2% anak berfikir lebih tentang Covid-19, 37,5% anak mudah terpengaruh,
42,2% sangat sedikit lupa ketika melakukan aktifitas sehari-hari, 37,1% sangat sedikit
teralih dengan topic lain, 50,0% anak dapat merencanakan aktivitas atau kegiatan,
45,3% sangat sedikit mampu bekerja atau memikirkan pekerjaan lain untuk
mendapatkan uang.

D. Pengalaman Sosisal
Tabel 4.86 Pengalaman social
No. Variabel F (%)
1 Kapan anak mulai menjauhkan diri dari sosial
a. Sebelum penutup sekolah 12 18,8
b. Pada hari yang sama dg penutupan sekolah 21 32,8
c. Setelah penutupan sekolah 3 4,7
d. Pada hari yg sama 1 1,6
Total 64 100,0
2 Manakah situasi yg diterapkan anak di rumah
a. Tidak menerima tamu dari luar 21 32,8
daerah 15 23,4
b. Semua anggota rumah di rumah 24 37,5
saja 3 4,7
c. Pemesanan menginp di rumah 1 1,6
oleh pemerintah
d. Keluar rumah hanya urusan yang
penting
e. Lansia tidak diperbolehkan
keluar rumah
Total 64 100,0
3 Apakah anak setuju dengan jarak sosial
a. Batasannya tidak cukup berat 27 42,2
b. Batasannya terlalu berat 21 32,8
c. Batasannya bagus 12 18,8
Total 64 100.0
4 Seberapa sering anak mengikuti aturan pembatasan
social
a. Tidak pernah 22 34,4
b. Jarang 25 39,1
c. Terkadang 12 18,8
d. Sering 5 7,8
e. Selalu 11 12,0
Total 64 100
5 Seberapa sering anak berbicara/mengobrol dengan
teman online
a. Setiap hari/hamper setiap hari 6 9,4
b. Beberapa kali seminggu 16 25,0
c. Sekitar seminggu sekali 32 50,0
d. Lebih jarang 7 10,9
Total 64 100.0
6 Bagaimana anak tetap terhubung dengan temannya
a. Mengirim SMS 8 12,5
b. Panggilan telpon khusus suara 19 29,7
c.Panggilan video 29 45,3
d. Menggunakan medsos untuk live chat 4 6,3
e.Posting di media social 4 6,3
Total 92 100.0

Sumber : data primer 2020


Berdasarkan data pada tabel D dapat diketahui bahwa anak mulai menjauhkan diri
dari social sebanyak (32%). Sebanyak (32,8%) pemesanan menginap di rumah oleh
pemerintah. Sebanyak (42,2%) anak berfikir sangat bagus dengan batasan yang telah
direkomendasikan atau diterapkan oleh pemerintah daerah dan pusat. Terkadang anak
mengikuti aturan tentang pembatasan social sebanyak (39,1%). Sebanyak (50%) anak
berbicara atau mengobrol dengan teman online sekitar seminggu sekali dengan cara
panggilan video (Fce time, Google duo, Skype dan Zoom).
TabeL 4.87 Distribusi frekuensi Lansia

No Variabel Frekuen Prosenta


. si se
(%)
1 Usia
a. 60-70 98 74,2
b. 71-80 34 25,8
Total 34 100
2 Pernah mendengar tentang posyandu lansia
a. Pernah 28 82,4
c. Tidak pernah 6 17,6
Total 34 100
3 Informan posyandu lansia
d. Tidak 5 14,7
e. Tetangga 26 76,5
f. Tugas kesehatan 3 8,8
g. Televisi/radio 3 7.6
h. Media cetak 3 2.3
Total 34 100.0
4 Keinginan dibentuknya posyandu lansia
i. Tidak 0 0
j. Ya 34 100,0
Total 34 100
5 Harapan pada pendirian posyandu
k. Pemeriksaan kesehatan 32 94,1
dan pengobatan
l. Senam lansia 1 2,9
m. Konsultasi kesehatan 1 2,9
Total 132 100.0
6 Keluhan/penyakit yang diderita
n. Tidak ada keluhan 8 23,5
o. Darah tinggi 1 2,9
p. Jantung 1 2,9
q. Sakit gula 19 55,9
r. Nyeri sendi 1 2,9
s. Kurang darah 1 2,9
t. Stroke 2 5,9
Total 34 100.0
7 Upaya yang dilakukan untuk mengatasi
keluhan atau penyakitnya
a. Berobat ke rumah sakit 12 35,3
b. Berobat ke praktek 7 20,6
dokter
c. Berobat ke puskesmas 12 35,3
d. Dibiarkan saja 2 5,9
e. Lain-lain 1 2,9
Total 34 100.0
8 Apakah lansia memeriksakan kesehatannya
secara teratur?
a. Tidak 7 20,6
b. Dua minggu sekali 12 35,3
c. Setiap bulan 8 23,5
d. 2 bulan sekali 6 17,6
e. 3 bulan sekali 0 0
f. Iya, lain-lain 0 0
Total 34 100.0
9 Kegiatan setiap hari di rumah
Duduk-duduk 7 20.6
a. Mengasuh cucu 5 14,7
b. Kegiatan rumah tangga 7 20,6
c. Membaca/ menonton tv 2 5,9
d. Lain – lain 13 38,2
Total 34 100.0
10 Kegiatan untuk menjaga kesehatan

a. Jalan pagi 9 26,5


b. Senam pagi 13 38,2
c. Berkebun 4 11,8
d. Kegiatan rumah tangga 8 23,5
e. Lain-lain 0 0
Total 34 100.0
11 Kegiatan sosial
a. Pengurus RT/RW 6 17,6
b. Pengurus masjid 0 0
c. Pengajian/ wirid 16 47,1
d. Lain-lain 12 35,3
Total 132 100.0
Sumber : data primer 2020

Berdasarkan data pada tabel F.10 dapat diketahui bahwa mayoritas atau sebanyak
98 (72,4%) lansia berusia 60-70 tahun, rata-rata lansia berusia 60-70 tahun. Sebanyak
82,4% lansia sudah pernah terpapar informasi mengenai posyandu lansia dan sebanyak
76,4% mendengar informasi tersebut dari tenaga kesehatan. Sebanyak 110,0% lansia
berkeinginan untuk dibentuknya posyandu lansia dengan harapan agar ada pemeriksaan
kesehatan dan pengobatan karena sebanyak 94,1% paling banyak menderita nyeri sendi
atau rematik. Upaya yang dilakukan oleh mayoritas lansia sejumlah 55,9% untuk
mengatasi keluhan penyakitnya yaitu dengan cara berobat ke klinik dokter, dan
sebanyak 35,5% melakukan pemeriksaan 2 bulan sekali. Sedangkan kegiatan sehari-
hari yang dilakukan oleh kebanyakan lansia atau sejumlah 35,3% untuk menjaga
kesehatannya adalah berkebun. Ketika di rumah sebanyak 38,2% lansia memiliki
kebiasaan mengasuh cucu dan mengerjakan kegiatan rumah tangga. Untuk kegiatan
sosial yang paling banyak lansia lakukan yaitu pengajian/wirid sebanyak 47,1%.

4.15 Data Psikososial


Tabel 1 Psikososial Komunitas
Sangat
Sangat
No ringan Ringan Sedang Besar
Variabel besar
. /TSS
F (%) F (%) F (%) F (%) F (%)
1 Pingsan/ 93 62.0 46 30.7 10 6.7 1 0,7 0 0
pusing
2 Merasa tidak 97 64.7 28 18.7 2 16.7 1 0.7 0 0
tertarik pada 4
sesuatu

3 Gugup 10 70.7 38 25.3 5 3.3 1 0.7 0 0


6

4 Nyeri 13 88.0 17 11.3 0 0 1 0.7 0 0


jantung atau 2
dada

5 Merasa 99 66.0 33 22.0 5 3.3 1 8,7 0 0


kesepian 3

6 Merasa 12 80.7 29 19.0 0 0 0 0 0 0


tegang 1

7 Mual atau 11 74.7 33 22.0 5 3.3 0 0 0 0


sakit perut 2

8 Tiba – tiba 12 82.7 17 11.3 3 2.0 5 3.3 1 0.7


takut tanpa 4
alasan

9 Kesulitan 13 86.7 17 11.3 1 0.7 2 1.3 0 0


bernafas 0

10 Merasa tidak 12 84.7 20 13.3 3 2.0 0 0 0 0


berharga 7

11 Teror atau 12 81.3 22 14.7 4 2.7 2 1.3 0 0.


panik 2

12 Mati rasa 19 79.3 23 15.3 7 4.7 1 0.7 0 0


atau 9
kesemutan

13 Merasa 12 85.3 14 9.3 5 3.3 3 2.0 0 0.0


putus asa 8
tentang masa
depan

14 Merasa 12 82.7 17 11.3 6 4.0 3 2.0 0 0


sangat 4
gelisah
sehingga
tidak bisa
duduk diam

15 Merasa takut 11 76.7 20 13.3 9 6.0 5 3.3 1 0.7


5

16 Merasa 10 68.0 28 18.7 1 10.0 5 3.3 0 0


gelisah atau 2 5
mudah kaget

17 Merasa 86 57.3 38 25.3 1 12.7 5 3.3 2 1.3


waspada 9

18 Kesulitan 11 75.3 25 15.7 8 5.3 4 2.7 0 0


berkonsentra 3
si

19 Merasa 11 76.0 26 17.3 6 4.0 4 2.7 0 0


bersalah atau 4
menyalahkan
diri sendiri

20 Merasa 10 70.7 33 22.0 6 4.0 5 3.3 0 0


kesal, marah 6
atau agresif

21 Berulang- 79 52.7 36 24.0 3 21.3 3 2.0 0 0


ulang 2
memikirkan
wabah
COVID-19

22 Mimpi 12 82.0 18 12.0 6 4.0 3 2.0 0 0


berulang- 3
ulang
tentang
wabah
COVID-19

23 Mencoba 93 62.0 32 21.3 2 14.0 4 2.7 0 0


mneghindari 1
informais
atau
penginagt
tentang
wabah
COVID-19

Total 264 2379. 20


5 9 610 395.8 0 134 71 44.6 4 2.7

Sumber : data primer 2021

Berdasarkan data pada tabel G.1 didapatkan selama 7 hari terakhir, 62% merasa
pingsan/pusing sangat ringan, 64.7% merasa tidak tertarik pada sesuatu dalam kategori
sangat ringan, 70.7% merasa gugup yang sangat ringan, 88% merasa nyeri dada sangat
ringan, 66% merasa kesepian sangat ringan, 80.7% merasa tegang sangat ringan, 80.7%
merasa mual atau sakit perut sangat ringan, 82.7% tiba-tiba takut tanpa alasan sangat
ringan, 86.7% mengalami kesulitan bernafas sangat ringan, 84.7% merasa tidak
berharga sangat ringan, 81.3% merasa panik yang sangat ringan, 79.3% masyarakat
merasa mati rasa atau kesemutan ringan yang sangat ringan, 85.3% merasa putus asa
tentang masa depan yang sangat ringan, 82.7% merasa sangat gelisah sehingga tidak
bisa duduk dalam kategori sangat ringan, 76.7% merasa takut, 68.0% merasa gelisah
atau mudah kaget yang sangat ringan, 57.3% merasa waspada yang sangat ringan,
75.3% merasa sulit berkonsentrasi yang sangat ringan, 76% merasa bersalah atau
menyalahkan diri sendiri yang sangat ringan, 70.7% merasa kesal, marah atau sgresif
yang sangat ringan, 52.7% berulang-ulang memikirkan wabah covid-19 dalam kategori
sangat ringan, 82% mengalami mimpi berulang-ulang tentang wabah covid-19 dalam
kategori sangat ringan, dan 62% mencoba menghindari informasi atau pengingat
tentang wabah covid-19 dalam kategori sangat ringan

4.16 Kesehatan Lingkungan (FISIK)


Tabel 2 Kesehatan Lingkungan (FISIK)
Karakteristik F %
Apakah cahaya matahari dapat langsung masuk
kedalam rumah bapak/ibu
 Ya 147 98%
 Tidak 3 2%
Total 150 100,0%
Apakah setiap ruangan dibawah mempunyai ventilasi
 Lebih dari 10% dari luas lantai
 < dari 10% dari luas lantai 139 92,7%
11 7,3%
Total 150 100,0%
Kamar tidur
 Iya 116 77,3%
 Tidak ada 34 22,7%
Total 150 100,0%
Ruang Tamu
 Iya 129 86%
 Tidak ada 5 3,3%
Total 150 100,0%
Dapur
 Iya 131 87,3%
 Tidak ada 16 10,7%
Total 150 100,0%
Kamar mandi
 Iya 129 86%
 Tidak 21 14%
Total 150 100,0%
Darimana sumber air yang keluarga gunakan
 Sumur gali 51 34%
 Sumur bor 55 36,7%
 PDAM 41 27,3%
 Sumur tadah hujan(penampungan air hujan) 1 0,7%
 Lain-lain 2 1,3%
Total 150 100,0%
Jika dari sumur gali berapa jaraknya dengan septic tank
 < 10 m
 >10 m 28 18,7%
23 15,3%
Total 51 34%
Bagaimana keadaan air bersih atau air minum keluarga
 Berbau
 Berwarna 31 20,7%
 Berasa 7 4,7%
 Tidak berbau,tidak berasa, dan tidak berwarna 13 8,7%
99 66%
Total 150 100,0%
Bagaimana tempat penampungan air tersebut
 Terbuka 120 80%
 Tertutup 30 20%
Total 150 100,0%
Darimana sumber air untuk mandi dan mencuci
 Sumur gali 71 47,3%
 PDAM 29 19,3%
 Lain-lain 50 33,3%
Total 150 100,0%
Bagaimana keadaan air untuk mandi dan mencuci
 Berbau 9 6%
 Berwarna 3 2%
 Berasa 7 4,7%
 Tidak berbau,tidak berasa, dan tidak berwarna 131 87,3%
Total 150 100,0%
Apakah dirumah bapak/ibu mempunyai kamar mandi
 Ya
 Tidak 148 98,7%
2 1,3%
Total 150 100,0%
Apakah menggunakan bak mandi
 Ya 146 97,3%
 Tidak 4 2,7%
Total 150 100,0%
Berapa kali bak mandi dikuras
 1 x seminggu 104 69,3%
 2x seminggu 43 28,7%
 Tidak pernah 1 0,7%
 Lain-lain 2 1,3%
Total 150 100,0%
Apakah dirumah bapak/ibu mempunyai wc/jamban
 Ya , jenis jongkok 150 100%
 Tidak 0 0
Total 150 100,0%
Dimana anggota keluarga buang air besar
 WC jongkok 150 100,0%
 Idak 0 0
Total 150 100,0%
Bagaimana pengolahan sampah rumah tangga dirumah
bapak/ibu
 Dibakar 104 69,3%
 Dibuang ketanah kosong 25 16,7%
 Dikumpulkan kemudian diangkut petugas 20 13,3%
kebersihan
 Dibuang sembarangan 1 0,7%
Total 150 100,0%
Jika mempunyai tempat pembuangan sampah
bagaimana kondisinya
 Terbuka 115 76,7%
 Tertutup 35 23,3%
Total 150 100,0%
Jika ada kaleng bekas dan barang-barang yang tidak
dipakai dirumah biasanya dibuang ke
 Ditimbun 78 52%
 Dimanfaatkan 58 38,7%
 Dibuang sembarangan 6 4%
 Dibiarkan saja 8 5,3%
Total 150 100,0%
Apakah dilingkungan bapak/ibu ada kegiatan gotong
royong
 Ada 124 82,7%
 Tidak 26 17,3%
Total 150 100,0%
Kalau ada berapa kali dlam 6 bulan terakir
 <3 kali 78 52%
 >3 kali 46 30,7%
Total 124 82,7%
Apa sarana pembuangan air limbah (SPAL) dirumah
bapak/ibu
 Got/ selokan 70 46,7%
 Sungai 28 18,7%
 Resapan 50 33,3%
 Tidak ada (dibuang sembarang tempat) 2 1,3%
 Lain-lain 0 0
Total 150 100,0%
Bagaimana keadaan sarana pembuangan air limbah
 Terbuka mengalir 109 72,7%
 Tertutup mengalir 28 18,7%
 Tidak ada got 3 2,0%
 Terbuka tergenang 10 0
 Tertutup tergenang 0 6,7%
 Tidak berfungsi 0 0
Total 150 100,0%

Berapa kali sarana pembuangan air limbah dibersihkan


 1x seminggu
 1x sebulan 29 19,3%
 Bila tersumbat 20 13,3%
 Tidak pernah 79 52,7%
 Lain-lain 22 14,7%
0 0
Total 6 100,0%
Apakah ada pekarangan keluarga
 Ya 110 73,3%
 Tidak 40 26,7%
Total 150 100,0%
Bagaimana keluarga memanfaatkan pekarangan
 Ditanami tanaman obat-obatan 47 31,3%
 Ditanami bunga 32 21,3%
 Ditanami pohon pelindung 23 15,3%
 Dibiarkan saja 8 5,3%
Total 110 73,3%
Jika ada kolam/akuarium dirumah, berapa kali
bapak/ibu membersikannya
 1x seminggu 48 32%
 1x sebulan 12 8%
 Tidak pernah 14 9,3%
Total 74 49,3%
Cara keluarga mengolah sayuran sebelum dimasak
 Dipotong baru dicuci 92 61,3%
 Dicuci baru dipotong 58 38,7%
Total 150 100,0%
Cara keluarga menyajikan makanan yang telah dimasak
 Tertutup
 Terbuka 129 86%
21 145
Total 150 100,0%
Adakah kebiasaan keluarga menggantung pakaian
setelah dipakai
 Ya 91 60,7%
 Tidak 59 39,3%
Total 150 100,0%
Adakah binatang-binatang mengerat/ serangga dirumah
 Ya , sebutkan kecoa,jangkrik,tikus
 Tidak 72 48%
78 52%
Total 150 100,0%
Sumber : data primer 2021

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa kesehatan lingkungan dari 150
responden. Hampir seluruhnya masyarakat rumahnya ada cahaya langsung sebanyak
147 responden (98%), setiap ruangan mempunyai ventilasi lebih dari 10% dari luas
lantai sebanyak 139 responden (92,7%), kamar tidur 77,3%, ruang tamu 86%, dapur
87,3%, kamar mandi 86%. Sumber air yang digunakan keluarga mayoritas dari sumur
bor 36,7% dan sumur gali 34%, sebanyak 28 responden 18,7% sumber air
menggunakan sumur gali dengan jarak septic tank <10m. untuk keadaan air bersih atau
air minum keluarga kebanyakan 99 responden tidak berbau,tidak berasa, dan tidak
berwarna 66%, untuk penampungan airnya terbuka sebanyak 120 responden 80%.
Untuk keadaan air mandi dan mencuci kebanyaakan 71 responden (47,3%)
menggunakan sumur gali, dan 148 responden 98,7% mempunyai kamar mandi, 146
responden 97,3% menggunakan bak mandi, 104 responden 69,3% mengguras bak
mandi 1x seminggu, 150 responden 100% mempunyai wc jenis jongkok. Untuk
penggolahan sampah 104 responden 69,3% dibakar, 115 responden 76,7% tempat
pembuangan sampah kondisinya terbuka, 78 responden 52% kaleng bekas dan barang-
barang yang tidak dipakai dirumah ditimbun. 124 responden 82,7% di lingkungannya
ada kegiatan gotong royon, 78 responden 52% 6bulan terakir ada kegiatan <3kali. 70
responden 46,7% membuang air limbah (SPAL) ke selokan/got, 109 responden 72,7%
sarana pembuangan air limbah dengan keadaan terbuka mengalir, 79 responden 52,7%
sarana pembuangan air limbah dibersihkan bila tersumbat. 110 responden 73,3%
mempunyai pekarangan keluarga, 47 responden 31,3% pekarangan dimanfaatkan untuk
ditanami tanaman obat-obatan. 48 responden (32%) 1x seminggu membersihkan
kolam/akuarium dirumahnya. 92 responden 61,3% keluarga mengolah sayuran
sebelum memasak dipotong baru dicuci, 129 responden (86%) menyajikan makanan
yang telah dimasak dengan tertutup. 91 responden 60,7% kebiasaan keluarga
menggantung pakaian setelah dipakai. 78 responden 52% dirumahnya tidak ada
binatang-binatang mengerrat/serangga.

Anda mungkin juga menyukai