Anda di halaman 1dari 4

SENTRALISASI OBAT

Dewasa ini harga obat/alat kesehatan sangat mahal dan diluar jangkauan masyarakat,
utamanya bagi pasien dirumah sakit yang mayoritas menggunakan berbagai obat paten. Bagi
setiap pasien penggunaan berbagai jenis dan merk obat dengan harga yang cukup tinggi tentu
saja tidak hanya berpengaruh secara ekonomi semata, namun lebih dari itu resiko
penyimpangan penggunaan obat diluar hal semestinya juga mampu menimbulkan kerugian
bagi pasien sendiri.

Kontroling terhadap penggunaan dan konsumsi obat merupakan salah satu peran
perawat sehingga perlu dilakukan dalam suatu pola/alur yang sistematis sehingga penggunaan
obat benar-benar dapat dikontrol oleh perawat sehingga resiko kerugian baik secara material
maupun non material dapat tereliminir. Upaya sistematik meliputi uraian terinci tentang
pengelolaan obat secara ketat oleh perawat diperlukan sebagai bentuk tanggung jawab
perawat dalam menyelenggarakan kegiatan keperawatan. Tehnik pengelolaan obat kontrol
penuh (sentralisasi) adalah pengelolaan dimana seluruh obat yang akan diberikan pada pasien
diserahkan sepenuhnya pada perawat. Pengeluaran dan pembagian obat sepenuhnya dilakukan
oleh perawat.

1. Penanggung jawab dalam pengelolaan obat adalah kepala rungan yang secara operasional
dapat didelegasikan pada staf yang ditunjuk (PP).

2. Keluarga wajib mengetahui dan ikut serta mengontrol penggunaan obat

3. Penerimaan obat :

a. Obat yang telah diresepkan dan telah diambil oleh keluarga dari apotek diserahkan
kepada perawat dengan menanda tangani lembar serah terima obat yang ada pada
lembar kontrol obat, dimana sebelumnya penderita atau keluarga telah
menandatangani format persetujuan sentralisasi obat.
b. Perawat menuliskan nama pasien, nomor registrasi, jenis obat, jumlah dan sediaan
serta dosis dalam lembar kontrol dan diketahui (tanda tangan) oleh keluarga dalam
lembar kontrol obat.

c. Penderita atau keluarga untuk selanjutnya dapat melakukan kontrol keberadaan obat
pada lembar kontrol obat yang ada disisi pasien (sisi bed pasien).

d. Obat yang telah diserahkan selanjutnya disimpan oleh perawat dalam kotak obat.

e. Keluarga dan pasien wajib mengetahui letak kotak obat.

4. Pembagian obat

a. Obat yang telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam buku sentralisasi obat dan
lembar kontrol obat.

b. Obat-obat yang telah diterima disimpan untuk selanjutnya diberikan oleh perawat
dengan memperhatikan alur yang tercantum dalam buku sentralisasi obat dan lembar
kontrol obat. Pemberian obat dengan terlebih dahulu mencocokkan dengan terapi
dokter pada status pasien.

c. Pada pemberian obat, perawat menjelaskan macam obat, kegunaan obat, jumlah obat
dan efek samping, kemudian memberi kode dan tanda tangan setelah melakukan
pemberian obat.

d. Sediaan obat yang ada selanjutnya dicek setiap pagi oleh kepala ruangan/petugas
yang ditunjuk (PP) dan didokumentasikan dalam buku sentraliasasi obat dan lembar
kontrol obat.

5. Penambahan obat baru

a. Apabila terdapat penambahan atau perubahan jenis, dosis atau perubahan cara
pemberian obat, maka informasi ini akan dimasukkan dalam buku sentralisasi
obat dan lembar kontrol obat.
b. Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu saja), maka dokumentasi
tetap dicatat pada buku sentralisasi obat dan lembar kontrol obat.

6. Obat khusus

a. Obat tersebut khusus apabila sediaan memiliki harga yang mahal,


menggunakan rute pemberian yang cukup sulit, memiliki efek samping yang
cukup besar atau hanya diberikan dalam waktu tertentu/sewaktu saja, tetap
dilakukan pencatatan pada buku sentralisasi obat dan lembar kontrol obat yang
dilaksanakan oleh perawat primer.

b. Pemberian obat khusus dilakukan dengan mengunakan kartu khusus obat


dilaksanakan oleh perawat primer.

c. Informasi diberikan kepada penderita atau keluarga mengenai nama obat,


kegunaan obat, waktu pemberian obat, efek samping, penanggung jawab
pemberian, sebelum obat diberikan. Tempat obat ditunjukkan pada penderita
atau keluarga setelah pemberian

7. Mekanisme Sentralisasi Obat

Persiapan pelaksanaan kegiatan pengolaan obat

a. Pelaksanaan Kegiatan : 13 Des s/d 19 Des 2020


b. Waktu Penilaian : 20 Des 2020
c. Penanggung jawab : Ayuk Nur Istiqomah S.Kep

d. Tujuan : Diharapkan setelah praktek manajemen


Keperawatan mahasiswa mampu menerapkan sentralisasi obat secara
optimal.
e. Rencana Strategis:
1. Melakukan pengelolaan sentralisasi obat penderita bersama
perawat Paviliun seroja .

2. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan pengelolaan sentralisasi


obat.
f. Kriteria Hasil
a. Struktur:
- Pelaksanaan sentralisasi obat dilaksanakan di Paviliun seroja .
- Persiapan sarana dan prasarana (kotak obat, informed concent, lembar
serah terima, dll)
- Persiapan dilakukan sebelumnya.
- Perawat yang bertugas
b. Proses:
- Pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan sesuai dengan ruangan yang
telah ditentukan dan pasien yang telah menyetujui informed consent
untuk dilakukan sentralisasi obat.
- Pelaksanaan sentralisasi obat sesuai dengan alur yang telah ditentukan.
c. Hasil:
- Pasien puas dengan hasil pelaksanaan sentralisasi obat.
- Obat dapat diberikan secara tepat dan benar 5T dan 1W
- Perawat mudah mengontrol pemberian obat.
- Pendokumentasian pemberian obat dapat dilakukan dengan benar

Anda mungkin juga menyukai