Anda di halaman 1dari 12

1. Nn.

Ar; 29 th; 157 cm; 55 kg

Farmakologi:

IVFD RL 20 tpm

Ranitidine 50 mg/12j/iv

Ketorolac 30 mg/12j/iv

Cefotaxime 1 gr/12j/iv

Rawat bedah

Non-farmakologi:

- Minum air putih minimal 2 liter per hari dengan catatan memilih air minum yang jernih
- Menjaga kehigienisan genitalia eksterna

Pasien datang dengan keluhan nyeri pada perut bawah yg memberat sore tadi. Nyeri perut bawah
dirasakan seperti tertusuk, hilang timbul, kadang membaik dengan perubahan posisi, keluhan ini
dirasakan sejak 3 minggu SMRS. Nyeri kepala (-), Pusing (-), penglihatan kabur (-). Mual (-), muntah (-),
nyeri uluhati (-), BAK kadang terasa nyeri dan warna merah 2 hari lalu sekali, BAK berpasir (-) dan BAB
biasa kesan normal.

Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (-)

Riwayat Penyakit : HT (-), DM (-), penyakit jantung (-)

Pemeriksaan Fisik

KU: Sakit sedang

Kesadaran : composmentis

Tanda Vital : TD: 130/70 mmHg; N:84 x/m; P:20 x/m; S: 36,7 oC

Thoraks: Dalam batas normal

Abdomen

I : cembung, kesan normal (+)

A : peristaltik (+) kesan normal

P : nyeri tekan suprapubik(+)

P : tympani(+)

Lab:
WBC : 13,9 x103 /uL

HB : 12,4 gr/dL

GDS : 132 mg/dL

USG : tampak gambaran opaque(batu) sebesar biji kelereng pada vesica urinari

Urinalisi: eritrosit :++, leukosit ++

Diagnosis

Vesikolithiasis dd Cystitis

2. Tn.A; 55 th; 161 cm; 63 kg

Farmakologi:

O2 3 lpm

Nebu Combivent

IVfd Nacl 0,9% 15 tpm

inj dexametasne 1 amp/iv

inj ranitidine 1 amp/iv

inj. ceftriaxon 1 gr/iv

amlodipin 5 mg PO

Konsul dr jantung:

- IVFD NaCl 0,9% 500cc/24 jam

- Injeksi Furosemid 1 amp/iv/12 jam

- Rawat ruangan biasa

Non-farmakologi:

Non-farmakologi:
- Pembatasan asupan cairan 1 liter perhari
-Tirah Baring
-Edukasi untuk patuh pada pengobatan yang telah direncanakan
Pasien masuk dengan keluhan sesak nafas yang memberat pagi tadi. Sesak nafas dialami sejak 1
minggu SMRS. Keluhan lain batuk (+)berdahak sekitar satu minggu, nyeri dada (-), mual (-), muntah(-),
demam (-), penurunan berat badan (-),demam(-). BAB (+) biasa, BAK (+) biasa.

Riwayat Asma (+) Ht(+) DM (-)

Riwayat minum obat terakhir (-)

Ku : compos mentis

GCS 15: E4M6V5

Tanda-tanda vital:

TD:160/100

R :24

S : 36

N :60

Spo2: 97%

Thorax:

Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, tidak terdapat luka

Palpasi : vocal fremitus ka=ki, ictus cordis teraba (+)

Perkusi : sonor(+)

Auskultasi : Rh+/+, Wh+/+

Cardio:

I: Ictus cordis tidak tampak (+)

A: Ictus cordis teraba

P: Pekak(+)

P: Bunyi jantung S1/S2 reguler (+), murmur (-)

Abd:

I : tampak datar

A: BU (peristaltik) (+) kesan normal

P : nyeri tekan epigastrium (-)


P : Tympani(+)

Ekstremitas : akral hangat (+/+), edema (-/-)

Pemeriksaan Penunjang:

Lab:

- HB: 12,1gram/dl

- WBC:13,9 sel/mm3

- PLT: 189 sel/mm3

- gds: 123 mg/dL

EKG: sinus ritme, normo axis, LVH

Rontgen Thoraks: Cardiomegali, Edema Paru Bilateral

A: Asma bronchiale+ Cardiomegali+Edema Paru+Hipertensive Heart Diseasea

3. Tn.P; 35 th; 160 cm; 55 kg

Farmakologi:

IVFD RL 20 TPM

metronidazol inf./8 jam/drips

ciprofloxacin inf. /12 jam/drips

midazolam 3 cc/jam/SP

O2 via NRM 10 LPM

Terpasang gudel

suction (+)

Rawat ICU

Non-farmakologi:
- Edukasi kepada pasien bahwa tetanus dapat menimbulkan ganngguan fungsi tubuh, namun apabila
diobati dengan cepat dan tepat, pasien dapat sembuh

Pasien masuk dengan keluhan kejang seluruh tubuh dialami terus menerus, keluhan lain kaku
seluruh badan (+), sesak (+) awalnya keluhan dialami sejak 10 hari yang lalu pasien tertusuk paku pada
kaki kiri, luka tidak dirawat maupun dibawa kepuskesmas, 4 hari setelah kejadian pasien mulai merasa
kaku pada otot-otot terutama bagian leher, keluhan semakin memberat. opistotonus (+), trismus 1 cm,
nyeri ulu hati (-), mual (-), demam (-), batuk (-), BAB dan BAK biasa kesan normal. Riwayat dengan
keluhan yang sama sebelumnya (-). Riwayat penyakit lain (-)

Pemeriksaan fisik:

TD: 122/87 N :709X/M, SB : 36,9 P: 30 X/M SpO2: 96

KU : Sedang, Composmentis

Rhisus sardonikus (+)

trismus 1 cm

opistotonus (+)

Thorax :

inspeksi : Simetris kanan dan kiri

palpasi: teraba massa -/-

perkusi: sonor dikedua lapangan paru

auskultasi: ronkhi +/+ wheezing -/-

Abdomen:

Inspeksi: cekung

Auskultasi: bising usus (+)

Palpasi: nyeri tekan epigastrium (-), tidak ada massa teraba

Perkusi: Thympani

Laboratorium:

Leukosit: 14,16

Hb : 12,5

GDS : 123

Diagnosis: Tetanus

4. Ny.E; 53 th; 171 cm; 59 th

IVFD RL 28 TPM

02 3 lpm

Lansoprazole 1 vial /24 jam/iv


Ceftiaxone 1 gr/ 12 jam/iv

Amlodipin 10 mg 0-0-1

Noforapid 10-10-10/sc

Levemir 0-0-12/sc

Minispi 80 mg 1x 2

Clopidogrel 75 mg 1 x 4

Diviti 2.5 mg/24 j/sc

simvastatin 40 mg 0-0-1

Nitrokaf retard 2,5 2 x 1

concor 2.5 mg 1-0-0

Ramipril 2,5 mg 0-0-1

Non-farmakologi:

- Bed-rest
- Rutin kontrol kadar gula dan kolesterol
- Patuh pada pengobatan yang telah ditentukan

Pasien dengan keluhan sesak yang dirasakan sejak 1 bulan terakhir dan semakin memberat,
keluhan lain batuk (+) kadang-kadang lendir (-), kadang nyeri dada seperti tertusuk (+), muntah (-), nyeri
ulu hati (-), mual (-), demam (-),BAB dan BAK biasa kesan normal. Riwayat dengan keluhan yang sama
sebelumnya (-). Riwayat penyakit lain DM tidak rutin mengkonsumsi obat

Pemeriksaan fisik:

TD: 160/100 N :90 X/M, SB : 36,5 P: 35 X/M SpO2: 97

KU : Berat, Composmentis

Thorax :

Inspeksi : Simetris kanan dan kiri

Palpasi: teraba massa -/-

Perkusi: sonor dikedua lapangan paru

Auskultasi: vesikuler +/+, ronkhi -/-wheezing -/-

Abdomen:

Inspeksi: cekung
Auskultasi: bising usus (+) kesan normal

Palpasi: nyeri tekan epigastrium (-), tidak ada massa teraba

Perkusi: Thympani

EKG: Gambaran iskemik lead 1 dan 2

Laboratorium :

Leukosit: 19,2

Hb : 11,5

PLT: 202

GDS : 512

Diagnosis: DM tipe 2 + HT grade II + Sp. HONK + NSTEMI-ACS+ CAP

5. An; R; 1 th 2 bulan; 7 kg

Medikamentosa

IVFD RL 16 gtt/m

Oralit 3 jam pertama : 75ml/kgBB : 525 ml (3 saset oralit) dilanjutkan dengan pemberian 1 atau setengah
saset oralit tiap kali BAB.

Tablet zink 20 mg/hari selama 10 hari.

Paracetamol syr 120mg/5 ml 4 x ¾ sendok obat

Cotrimoxazole syr 240mg/5ml 2 x 3/4 sendok obat

Non-medikamentosa

- Memberikan edukasi kepada ibu pasien untuk menjaga hygiene anak


- Pemberian asupan makanan dilanjutkan
- Edukasi memperbanyak minum
- Pasien tidak dipuasakan dan diberikan cairan yang adekuat untuk rehidrasi
- Hindari susu sapi karena mungkin terdapat defisiensi laktasi transien
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan buang air besar cair sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
Buang air besar cair dengan frekuensi lebih dari 10 kali. Buang air besar cair berwarna kuning, berampas
(+), berlendir (+), busa (-), darah (-), berbau seperti biasa (+). Sejak mengalami buang air besar cair, nafsu
makan pasien menurun tetapi lebih sering minum. Terdapat demam, gelisah dan terkadang rewel, tidak
kejang, tidak mimisan, tidak ada batuk, tidak ada beringus, tidak sesak. BAK biasa.

Riwayat Penyakit Dahulu:-


Pmeriksaan fisik:

-Tanda Vital

Denyut nadi :114 kali/menit

Pernapasan :36 kali/menit

Suhu : 37.60C

Pemeriksaan Sistemik

- Kulit : sianosis (-), turgor kembali cepat (<2 detik)

- Kepala: normocephal

- Mata : mata cekung (-), konjungtiva pucat (-), sklera ikterus (-)

Thorax:

- Inspeksi: pengembangan dada simetris (+)

- Perkusi: sonor (+/+)

- Palpasi: vocal fremitus (+)

- Auskultasi: vesikular (+/+), rh(-/-), wh (-/-)

Abdomen:

Inspeksi:Tampak datar, kesan normal

Auskultasi:Peristaltik usus (+), kesan meningkat.

Perkusi :Timpani

Palpasi :Nyeri tekan (-)

Ekstremitas: Dalam Batas Normal

Pemeriksaan Penunjang:

Lab:

- HB: 12 gram/dl

- WBC:14,9 sel/mm3

- PLT: 354 sel/mm3

- gds: 105 mg/dL

Diagnosa: Diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang


6. Tn.R; 42 th; 167 cm; 60 kg

Farmakologi:

- O2 nasal kanul 5 lpm

- Combivent nebulizer 1 kali

- IVFD RL 20 tpm

- Inj. bromhexine/ iv

- Inj. dexamethasone/ iv

Non-farmakologi:

-Edukasi untuk mencegah penyakit bertambah berat dengan cara menggunakan obat-obatan yang
tersediabdengan tepat serta mencegah eksaserbasi

-Pengurangan pajanan factor resiko

-Berhenti merokok

Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 3 hari yang lalu, sesak dirasakan hilang timbul,
pasien lebih suka duduk saat sesak napas, pasien masih dapat berbicara saat sesak, batuk berlendir(+)
lendir berwarna putih selama 1 minggu terakhir, batuk darah (-). Pasien riwayat merokok selama 40 thn.
Riwayat keluhan serupa sering dirasakan, kurang lebih 1 tahun terakhir, tetapi tidak perbah berobat ke
dokter, hanya ke apotik.

Pemeriksaan fisik:

KU: Baik

Kes: Composmentis

Tanda vital

TD: 130/80mmHg

N: 86 x/menit

R: 28 x/menit

S: 37c

SpO2: 93%

Konjungtiva anemis (-/-), ikterik (-/-)


Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)

Paru:

I: tampak retraksi interkostal, substernal, pelebaran sela iga (+), barrel chest(+)

P: hipersonor(+/+)

P: vocal fremitus (+/+) melemah

A: vesicular (+/+), wh(+/+), Rh(+/+)

Jantung: normal

Abdomen: normal

Ekstremitas : edema(-), akral hangat(+/+)

Pemeriksaan penunjang:

- Laboratorium

Wbc 13,5

Hb. 9,5

Plt 236

- Foto thoraks: hiperlusen, hiperinflasi, ruang retrosternal melebar, diafragma mendatar. Kesan :
Emfisema

Diagnosa:

- Penyakit Paru Obstruksi Kronik ( emfisema)

7. Ny.R; 55 th; 155 cm; 51 kg

Farmakologi:

Rawat luka

Rawat ruangan untuk rawat luka tiap hari dan persiapan debridemen

Inj. Ceftriaxone/iv/12 jam

Inj.Ketorolac/iv/8 jam

Inj. Ranitidin/iv/ 12 jam

Drips Metronidazole/iv/8 jam

Terapi DM dari interna


Pasien datang dengan ke poli bedah konsul dari poli interna dengan keluhan luka pada kaki
kanan yang dialami sejak 1 minggu terakhir, awalnya benjolan kecil kemudian pecah dan luka meluas
keluhan lain nyeri ulu hati (+), mual (+), muntah (-), demam (+), batuk (-), BAB dan BAK biasa kesan
normal. Riwayat dengan keluhan yang sama sebelumnya (-). Riwayat penyakit DM dan tidak rutin
mengkonsumsi obat

Pemeriksaan fisik

TD: 130/80 N :77 X/M, SB : 38,5 P: 20 X/M SpO2: 99

KU : Sedang, Composmentis

Thorax :

inspeksi : Simetris kanan dan kiri

palpasi: teraba massa -/-

perkusi: sonor dikedua lapangan paru

auskultasi: vesikuler +/+, ronkhi -/-wheezing -/-

Abdomen:

Inspeksi: cekung

Auskultasi: bising usus (+) kesan normal

Palpasi: nyeri tekan epigastrium (+), tidak ada massa teraba

Perkusi: Thympani

Status lokalis:

Regio pedis dextra: tampak luka dengan ukuran sekitar 9x7 cm, hiperemis (+), pus (+), udem (+)

LaboratoriumL

GDS : 155 (sudah terkontrol pasien pindahan dari interna)

WBC: 14,3

Hb: 11,7

PLT: 153

Diagnosis: Ulkus diabetic grade 2 pedis dextra + DM Type 2 (terkontrol)


Ny. M; 23 tahun datang ke RS dengan keluhan benjolan pada payudara sejak 2 tahun yang lalu dan
semakin membesar, nyeri (-), terasa panas (-), keluhan lain nyeri ulu hati (-), mual (-), demam (-), batuk
(-), BAB dan BAK biasa kesan normal. Riwayat dengan keluhan yang sama sebelumnya (-). Riwayat
penyakit lain (-)

T: 120/80 N :70 X/M, SB : 36,5 P: 20 X/M SpO2: 99

KU : Sedang, Composmentis

Anda mungkin juga menyukai