Anda di halaman 1dari 1

Nama : Maudi Cahya Muslimah

Kelas : Kimia’19 B

Ada 2 orang di suatu desa bernama Embro dan Pipo, mereka sama-sama berambisi menjadi
orang kaya di desanya. Keduaya sangat bekerja keras untuk mencapai ambisi mereka, tetapi
belum ada kesempatan yang datang untuk membantu. Walaupun begitu mereka tidak putus sa
dan selalu mencoba gagasan baru untuk mencapai kesuksesan. Hingga suatu hari mereka
menemukan sebuah ekerjaan yaitu membawa air dari pegunungan menuju penampungan di
desa dan akan mendapat imbalan uang yang setara dengan kumlah air yang mereka bawa.

Embro sangat senang dengan pekerjaan ini dan sudah berharap banyak dari pekerjaan ini,
sedangkan Pipo merasa tidak nyaman dengan cara yang mereka pakai untuk melakukan
pekerjaan itu. Hingga suatu hari Pipo memikirkan suatu cara untuk membangun saluran pipa
yang akan mengalirkan air dari mata air langsung menuju penampungan desa. Ia sangat
antuasiasdengan idenya dan mengajak Embro untuk bekerja sama. Namun Embro menolak
gagasan Pipo karena dirinya merasa dia mampu untuk menghasilkan banyak uang.

Akhirnya Pipo memutuskan untuk mewujudkan sendiri gagasannya. Walaupun ia tahu bahwa
untuk membangun saluran itu dibutuhkan waktu yang lama hingga beberapa tahun untuk bisa
menyelesaikan dan menikmati hasilnya. Namun, ia tetap bekerja keras mengangkat air
dengan ember dan tetap membangun saluran yang ia inginkan meskipun banyak warga yang
menertawakannya. Berbeda dnegan Embro yang sudah sukses dengan pekerjaannya ia sudah
bisa mewujudkan mimpinya untuk membangun gubuk baru dan membeli sapi, bahkan gaya
hidupnya berubah menjadi suka berfoya-foya.

Setelah beberapa tahun, akhirnya Pipo berhasil menyelesaikan saluran pipanya. Kini berkat
saluran itu Pipo akan mendapat banyak uang tanpa harus bersusah payah mengangkat ember.
Pipo sangat puas dan bangga berkat tekad dan kerja keras ia dapat mewujudkan cita-citanya.

Berdasarkan cerita tersebut, Embro dan Pipo sama-sama bekerja keras untuk mencapai
kesuksesan. Embro dengan cara lebih rajin pergi ke mata air dan memperbesar ukuran ember
agar lebih banyak mengangkut air menuju desa, namun seiring berjalannya waktu pekerjaan
yang ia lakukan membuat badannya bungkuk dan wajahnya letih. Berbeda dengan Pipo
dengan membuat saluran pipa yang langsung dari mata air menuju penampungan dan tetap
membawa air dengan ember secara berkala. Menurut saya bekerja keras itu sangat baik, tetapi
alangkah baiknya jika kerja keras itu diimbangi dengan kerja cerdas. Pipo membuktikan
bahwa untuk menghasilkan uang kitatidak harus mengorbankan seluruh waktu kita dengan
uang ada cara lain yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai