Anda di halaman 1dari 10

TEORI KEPERAWATAN MENURUT CALISTA ROY

DISUSUN OLEH :

MARCHO IYARMASSA (C017191028)

PROGRAM STUDI DIII VOKASI KESEHATAN TERPADU


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu,


kelompok situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang
spesifik. Teori-teori yang terbentuk dari penggabungan konsep dan
pernyataan yang berfokus lebih khusus pasa suatu kejadian dan fenomena
dari suatu disiplin ilmu. Model konseptual keperawatan dikembangkan atas
pengetahuan para ahli keperawatan tentang keperawatan yang bertolak dari
paradigma keperawatan. Model konseptual dalam keperawatan dapat
memungkinkan perawat untuk menerapkan cara perawat bekerja dalam
batas kewenangan sebagai seorang perawat. Perawat perlu memahami
konsep ini sebagai kerangka konsep dalam memberikan asuhan keperawatan
dalam praktek keperawatan atau sebagai filosofi dalam dunia pendidikan dan
kerangka kerja dalam riset keperawatan.
Ada berbagai jenis model konseptual keperawatan berdasarkan
pandangan ahli dalam bidang keperawatan, salah satunya adalah model
adaptasi Roy. Roy dalam teorinya menjelaskan empat macam elemen esensial
dalam adaptasi keperawatan , yaitu : manusia, lingkungan, kesehatan, dan
keperawatan. Model adaptasi Roy menguraikan bahwa bagaimana individu
mampu meningkatkan kesehatannya dengan cara memepertahankan perilaku
secara adaptif karena menurut Roy, manusia adalah makhluk holistic yang
memiliki sistem adaptif yang selalu beradaptsi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Suster Calista Roy adalah seorang suster dari Saint Joseph of Carondelet.
Roy dilahirkan pada tanggal 14 oktober 1939 di Los Angeles California. Roy
menerima Bachelor of Art Nursing pada tahun 1963 dari Mount Saint Marys
College dan Magister Saint in Pediatric Nursing pada tahun 1966 di University
of California Los Angeles.
Roy memulai pekerjaa dengan teori adaptasi keperawatan pada tahun
1964 ketika dia lulus dari University of California Los Angeles. Dalam Sebuah
seminar dengan Dorrothy E. Johnson, Roy tertantang untuk mengembangkan
sebuah model konsep keperawatan. Konsep adaptasi mempengaruhi Roy
dalam kerangka konsepnya yang sesuai dengan keperawatan. Dimulai dengan
pendekatan teori sistem. Roy menambahkan kerja adaptasi dari Helsen
(1964) seorang ahli fisiologis – psikologis. Untuk memulai membangun
pengertian konsepnya. Helsen mengartikan respon adaptif sebagai fungsi dari
datangnya stimulus sampai tercapainya derajat adaptasi yang di butuhkan
individu. Derajat adaptasi dibentuk oleh dorongan tiga jenis stimulus yaitu :
focal stimuli, konsektual stimuli dan residual stimuli.
mengklarifikasi, menyaring, dan memperluas model. Penggunaan model
praktek juga memegang peranan penting untuk klarifikasi lebih lanjut dan
penyaringan model.
Sebuah studi penelitian pada tahun 1971 dan survey penelitian pada
tahun 1976-1977 menunjukkan beberapa penegasan sementara dari model
adaptasi. Perkembangan model adaptasi keperawatan dipengaruhi oleh latar
belakang Roy dan profesionalismenya. Secara filosofi Roy mempercayai
kemampuan bawaan, tujuan,, dan nilai kemanusiaan, pengalaman klinisnya
telah membantu perkembangan kepercayaannya itu dalam keselarasan dari
tubuh manausia dan spirit. Keyakinan filosofi Roy lebih jelas dalam kerjanya
yang baru pada model adaptasi keperawatan.

Setelah mengembangkan teorinya Roy mengembangkan model sebagai


suatu kerangka kerja pendidikan keperawatan, praktek keperawatan dan
penelitian. Sejak itu lebih dari 1500 staf pengajar dan mahasiswa-mahasiswa
terbantu untuk mengklasifikasi, menyaring dan memperluas model.
Penggunaan model praktek juga memegang peranan penting untuk
penyaringan model.
Perkembangan model keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang Roy dan
profesionalismenya. Roy mempercayai kemampuan bawaan, tujuan dan nilai
kemanusiaan. Pengalaman klinisnya membantu perkembangan kepercayaan
dari tubuh manusia dan spiritnya.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1  Pengertian

Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstak
dan dapat di organisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep
keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual
atau model keperawatan. Teori itu sendiri merupakan sekelompok konsep
yang membentuk sebuah pola nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan
suatu proses, peristiwa atau kejadian yang du dasari oleh fakta-fakta yang
telah di obserfasi tapi kurang absolute atau bukti secara langsung.
Teori keperawatan menurut Barnum (1990) merupakan usaha-usaha
untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan.
Melalui teori keperawatan dapat di bedakan apakah keperawatan termasuk
disiplin ilmu atau aktivitas lainnya.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep
dalam keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti
aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat
untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai
seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam
menentukan model praktek keperawatan, mengingat dalam model
keperawatan mengandung komponen dasar seperti adanya keyakinan dan
nilai yang di dasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin di capai
dalam memberikan pelayanan kepada kebutuhan semua pasien serta adanya
pengetahuan dan keterampilan alam hal ini dibutuhkan oleh perawat dalam
mengembangkan tujuannya.

a.       Teori keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang


berhubungan dengan hal-hal nyata dalam keparawatan sehingga teori
keperawatan didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ada di alam
b.      Teori keperawatan juga digunakan berdasarkan alasan-alasan yang sesuai
dengan kenyataan yang ada
c.       Teori harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam mengembangkan model
konsep keperawatan.
d.      Dalam menunjang aplikasi, teori harus sederhana dan sifatnya umum
sehingga dapat digunakan pada kondisi apapun dalam praktek keperawatan
e.       Teori dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian keperawatan
sehingga dapat digunakan dalam pedoman praktek keperawatan.

Model adaptasi Roy memberikan petunjuk untuk perawat dalam


mengembangkan proses keperawatan. Elemen dalam proses keperawatan
menurut Roy meliputi pengkajian tahap pertama dan kedua, diagnosa, tujuan,
intervensi, dan evaluasi, langkah-langkah tersebut sama dengan proses
keperawatan secara umum.
a)      Pengkajian
Roy merekomendasikan pengkajian dibagi menjadi dua bagian, yaitu
pengkajian tahap I dan pengkajian tahap II. Pengkajian pertama meliputi
pengumpulan data tentang perilaku klien sebagai suatu system adaptif
berhubungan dengan masing-masing mode adaptasi: fisiologis, konsep diri,
fungsi peran dan ketergantungan. Oleh karena itu pengkajian pertama
diartikan sebagai pengkajian perilaku,yaitu pengkajian klien terhadap masing-
masing mode adaptasi secara sistematik dan holistic.
Setelah pengkajian pertama, perawat menganalisa pola perubahan
perilaku klien tentang ketidakefektifan respon atau respon adaptif yang
memerlukan dukungan perawat. Jika ditemukan ketidakefektifan respon
(mal-adaptif), perawat melaksanakan pengkajian tahap kedua. Pada tahap ini,
perawat mengumpulkan data tentang stimulus fokal, kontekstual dan residual
yang berdampak terhadap klien. Menurut Martinez, factor yang
mempengaruhi respon adaptif meliputi: genetic; jenis kelamin, tahap
perkembangan, obat-obatan, alcohol, merokok, konsep diri, fungsi peran,
ketergantungan, pola interaksi social; mekanisme koping dan gaya, strea fisik
dan emosi; budaya;dan lingkungan fisik
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Ada tiga tipe teori keperawatan yaitu : terpusat pada keterikatan, timbal
balik dan out come. Model penyesuaian roy dikelomppokan dalam teori out
come ditegaskan oleh penulisnya sebagai “ konsep artikulasi yang baik dari
seseorang sebagai pasien dan perawat dalam mekanisme luar yang beraturan
“ roy dalam mengaplikasikan konsep-konsepnya yang berasal dari system dan
disesuaikan kepada pasien yang telah mempersembahkan artikulasinya untuk
perawat dalam menggunakan peralatan untuk praktik, pendidikan, dan
penelitian. Konsep-konsepnya tentang person (Roy menjelaskan bahwa
person bisa berarti individu, keluarga, kelompok atau masyarakat luas dan
masing-masing sebagai sistem adaptasi holistik. Roy memandang person
secara menyeluruh atau holistik yang merupakan suatu kesatuan yang hidup
secara konstan dan berinteraksi dengan lingkungannya. Antara sistem dan
lingkungan terjadi pertukaran informasi bahan dan energi. Interaksi yang
konstan antara orang dan lingkungannya akan menyebabkan perubahan baik
internal maupun eksternal. Dalam menghadapi perubahan ini individu harus
memelihara integritas dirinya dan selalu beradaptasi ) dan proses kontribusi
perawat terhadap ilmu pengetahuan dan seni merawat

Saran

Secara umum, pembaca diharapkan mampu menelaah dan mempelajari


setiap konsep dan model keperawatan yang sudah berkembang dan mampu
membandingkan teori dan model praktik yang sesuai dengan ilmu
keperawatan itu sendiri sehingga tidak bertentangan dengan etika, norma dan
budaya.
Secara khusus, perawat harus mampu meningkatkan respon adaptif
pasien pada situasi sehat atau sakit . Perawat dapat mengambil tindakan
untuk memanipulasi stimuli fokal, kontextual maupun residual stimuli dengan
melakukan analisa sehingga stimuli berada pada daerah adaptasi. Perawat
harus mampu bertindak untuk mempersiapkan pasien mengantisipasi
perubahan melalui penguatan regulator, cognator dan mekanisme koping
yang lain.
Pada situasi sehat, perawat berperan untuk membantu pasien agar
tetap mampu mempertahankan kondisinya sehingga integritasnya akan tetap
terjaga. Misalnya melalui tindakan promotif perawat dapat mengajarkan
bagaimana meningkatkan respon adaptif.
Pada situasi sakit, pasien diajarkan meningkatkan respon adaptifnya
akibat adanya perubahan lingkungan baik internal maupun eksternal.
Misalnya, seseorang yang mengalami kecacatan akibat amputasi karena
kecelakaan. Perawat perlu mempersiapkan pasien untuk menghadapi realita.
Dimana pasien harus mampu berespon secara adaptif terhadap perubahan
yang terjadi didalam dirinya. Kehilangan salah satu anggota badan bukanlah
keadaan yang mudah untuk diterima. Jika perawat dapat berperan secara
maksimal, maka pasien dapat bertahan dengan melaksanakan fungsi
perannya secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam.(2010) Manajemen Keperawatan:Aplikasi dalam Praktik


Keperwatan Profesional.Jakarta :EGC
Patricia A. Potter. 2013. fundamental of nursing :Jakarta :EGC
Alimul Azis.(2002).Pengantar Pendidikan Keperawatan.Jakarta:CV Sagung
Seto

Anda mungkin juga menyukai