Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

(STUDI KASUS DI SMP VAN LITH JAKARTA)

Mia Florinda Amelita

Hotner Tampubolon
hotnertampubolon@yahoo.com

Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia, 2015
Jakarta 13630, Indonesia

ABSTRAK

Tujuan penulisan: 1) untuk mendeskripsikan perubahan budaya organisasi, khusunya


pengelolaan RPP yang dilakukan kepala sekolah di SMP Van Lith Jakarta sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. 2) untuk mendeskripsikan perubahan pembaharuan yang dilakukan
guru dalam pembuatan RPP tanpa melakukan copy paste di SMP Van Lith Jakarta. 3) untuk
mendeskripsikan perubahan peningkatan profesionalitas guru dalam pembuatan RPP di SMP
Van Lith Jakarta. 4) untuk mendeskripsikan perubahan yang dilakukan kepala sekolah SMP
Van Lith Jakarta dalam membangun kerja sama dengan stakeholders.
Hasil Penulisan: 1) penulisan ini menujukan bahwa guru-guru SMP Van Lith Jakarta
telah menyadari sepenuhnya budaya organisasi sebagai bagian dari kebiasaan yang baik. 2)
penulisan ini menujukan bahwa pembuatan administrasi guru yang dilakukan oleh kepala
sekolah SMP Van Lith Jakarta berdampak terhadap budaya organisasi. 3) penulisan ini
menujukan bahwa para guru di SMP Van Lith Jakarta telah menunjukan profesionalitasnya
dalam membuat dan mengelola administrasi, termasuk RPP. 4) penulisan ini menujukan
bahwa kepemimpinan kepala sekolah di SMP Van Lith Jakarta mampu membangun kerja
sama dengan stakeholders.

Kata kunci: Kepemimpinan Kepala Sekolah, Budaya Organisasi, Administrasi Guru, dan
Profesionalitas Guru.

A. Pendahuluan organisasi, profesionalitas guru, administrasi


guru, kerja sama dengan stakeholders yang
Pada umumnya didalam sebuah sekolah
pada ujungnya berdampak pada kinerja guru
faktor kepemimpinan kepala sekolah,
dalam mengelola administrasinya, dalam
budaya organisasi, administrasi guru,
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya
profesionalitas dan kerja sama kepala
sebagai seorang pendidik, pemberi teladan,
sekolah dengan stakeholders sangat
pengajar, nara sumber, dan tugas keguruan
menentukan keberhasilan sekolah dalam
yang lainya.
pendidikan.
Kegagalan kepala sekolah dalam
Salah satu upaya Kepala Sekolah dalam
menentukan pola kepemimpinan dapat
memajukan sekolah agar berkinerja baik
mengakibatkan rendahnya kualitas
yaitu dengan melakukan pembinaan kepada
pengelolaan administrasi yang berdampak
guru. Pembinaan tersebut dilakukan agar
negatif pada kualitas mengajar yang
guru melaksanakan tugas dengan jujur,
dilakukan oleh guru.
bertanggung jawab, efektif, dan efisien
Administrasi guru ada banyak jenisnya
Faktor kepemimpinan di sekolah tentu
antara lain, Rencana Pelaksanaan
akan sangat memengaruhi budaya

205
Volume 4, Nomor 2, Juli 2015

Pembelajaran (RPP), Program Tahunan pemimpin, guru, atau juga siswa-siswi yang
(Prota), Program Semester (Prosem), dikaitkan dengan nilai-nilai yang ingin
Kalender Pendidikan, Silabus, Jurnal atau dikembangkan di sekolah. Dalam hal ini,
Agenda Guru, Analisis Standar Kompetensi, budaya organisasi yang dikembangkan
Prosedur Penilaian, Kriteria Ketuntasan memiliki unsur nilai-nilai organisasi.
Minimal, Buku Absensi, Daftar Nilai, Buku Apabila nilai-nilai yang ada pada budaya
Pegangan (Buku Paket, Modul, LKS), organisasi dapat diterima dan dijalankan
Bahan Ajar berbasis ICT (Power Point), oleh para guru, kepala sekolah, dan siswa,
Kisi-kisi Soal Ulangan, Kartu Soal, Analisis maka budaya organisasi di sekolah akan
Hasil Ulangan, Program Remedial, Program terbentuk dengan baik.
Pengayan, dan Penulisan Tindakan Kelas. Faktor kepemimpinan kepala sekolah
Untuk selanjutnya yang penulis maksud akan memengaruhi kerja sama setiap tenaga
dengan administrasi guru adalah RPP. kependidikan seperti guru dalam mengelola
Bagaimana mungkin RPP yang sekurang- RPP, dalam melaksanakan tugas dan
kurangnya memuat kompetensi dasar, tangungjawabnya sebagai seorang pendidik,
standar kompetensi, tujuan pembelajaran, pemberi teladan, pengajar, nara sumber dan
materi ajar, metode pengajaran, sumber tugas keguruan lainnya. Sebenarnya semua
belajar, dan penilaian hasil belajar yang guru bisa mengelola RPP dengan baik, akan
seharusnya dibuat dan dikelola oleh guru tetapi karena faktor usia, ketidak mampuan
justru dikerjakan kepala sekolah. Namun hal teknologi, tidak ada rasa pembaharuan,
ini terjadi di SMP Van Lith Jakarta. keterbatasan waktu, kurangnya inovasi dan
SMP Van Lith Jakarta adalah sebuah tangung jawab dalam pembuatan dan
sekolah menengah pertama yang selalu pengelolaan administrasi guru. Maka hal
ingin memperbaharui kerja sama dari setiap inilah yang menjadi penghalang. Jika guru
tenaga kependidikan yang ada di dalamnya. tersebut profesional maka ia menyadari
Sama halnya dengan masalah pembuatan betul akan fungsinya sebagai guru dalam
RPP. Kepala sekolah SMP Van Lith Jakarta mengelola RPP. Dalam pasal 8 Undang-
adalah seorang bruder yang dalam undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan
memimpin dan memberdayakan para guru Dosen (UUGD) yang menyebutkan bahwa
dan siswanya selalu ingin menjadi teladan guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
dalam memberikan inovasi. Kepemimpinan kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
yang diterapkannya selalu inovatif dan jasmani dan rohani, serta memiliki
memperbaharui setiap kekurangan yang ada. kemampuan untuk mewujudkan tujuan
Hal ini yang akhirnya mendorong kepala pendidikan nasional.
sekolah SMP Van Lith sebagai seorang Berdasarkan pada latar belakang
pemimpin yang inovatif untuk mencoba masalah budaya organisasi, administrasi
membuatkan RPP tersebut untuk dapat guru, profesionalitas guru, dan kerja sama
membantu para guru supaya mampu dengan stakeholders, di SMP Van Lith
membuat RPP yang sesuai dengan Jakarta, maka penelitian ini perlu
kebutuhan siswa, guru, dan membangun dilaksanakan. Jika pola kepemimpinan
kerja sama dengan stakeholders sekolah. kepala sekolah mampu menimbulkan
Selain faktor kepemimpinan yang erat budaya organisasi yang positif, maka akan
kaitanya dengan kondisi baik atau buruknya berdampak pada terbentuknya kesadaran
pengelolaan administrasi guru, ada pula menjalankan tangung jawab, khususnya
faktor lain yang juga erat kaitanya yaitu guru dalam megelola RPP. Judul penelitian
budaya organisasi di sekolah. Budaya ini adalah “Analisis Kepemimpinan Kepala
organisasi di sekolah berkaitan dengan nilai- Sekolah di SMP Van Lith Jakarta”.
nilai yang terdapat pada individu baik

206
Mia Florinda Amelita & Hotner Tampubolon, Analisis Kepemimpinan Kepala Sekolah
(Studi Kasus Di SMP Van Lith Jakarta)

B. Pembahasan kepemimpinan kepala sekolah, budaya


organisasi, administrasi guru, profesionalitas
1. Perumusan Masalah
guru, dan kerja sama kepala sekolah dengan
1. Bagaimana budaya organisasi khususnya stakeholders.
pengelolaan RPP yang dilakukan kepala b. Manfaat Praktis
sekolah di SMP Van Lith Jakarta sesuai Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dengan kebutuhan peserta didik? bermanfaat sebagai kontribusi solusi untuk
2. Bagaimana pembaharuan yang pemecahan masalah kepemimpinan kepala
dilakukan guru dalam pembuatan RPP sekolah, budaya organisasi, administrasi gu-
tanpa melakukan copy paste di SMP ru, profesionalits guru, dan kerja sama kepa-
Van Lith Jakarta? la sekolah dengan stakeholders. Penelitian
3. Bagaimana meningkatkan ini juga diharapkan dapat menjadi referensi
profesionalitas guru dalam pembuatan bagi para peneliti selanjutnya yang akan
RPP di SMP Van Lith Jakarta? meneliti persoalan yang sama.
4. Bagaimana kepala sekolah membangun
kerja sama yang baik dengan 4. Metode Penelitian
stakeholders SMP Van Lith Jakarta?
Metode penelitian yang digunakan ada-
lah metode kualitatif. Metode penelitian ini
2. Tujuan Penelitian
dipilih karena penelitian kualitatif dapat
Tujuan penelitian ini adalah sebagai mengungkap dan menjelaskan permasalahan
berikut : penelitian secara naratif dan mendalam.
1. Untuk mendeskripsikan perubahan bu-
daya organisasi khusunya dalam a. Data dan Sumber Data
pengelolaan RPP yang dilakukan kepala Sebagai data dan sumber data, penulis
sekolah di SMP Van Lith Jakarta sesuai mengambil data di SMP Van Lith Jakarta
dengan kebutuhan peserta didik. dan dari berbagai literatur yang terkait
2. Untuk mendeskripsikan perubahan dengan penelitian.
pembaharuan yang dilakukan guru b. Prosedur Pengumpulan Data
dalam pembuatan RPP tanpa melakukan Prosedur pengumpulan data, yaitu:.
copy paste di SMP Van Lith Jakarta. 1. Wawancara
3. Untuk mendeskripsikan perubahan cara Wawancara tidak beraturan
peningkatan profesionalitas guru dalam dilakukan kepada kepala sekolah SMP Van
pembuatan RPP di SMP Van Lith Ja- Lith Jakarta. Lebih lanjut mengenai panduan
karta. wawancara peneliti sajikan dalam tabel
4. Untuk mendeskripsikan perubahan cara berikut ini:
yang dilakukan kepala sekolah SMP Tabel 3.1.
Van Lith Jakarta dalam membangun Kisi-kisi Pedeoman Wawancara
kerja sama dengan stakeholders. Fokus Indikator/Sub No. Butir
Dimesi Jml
Penelitian Indikator Pertanyaan
1. Silabus dan 1 5
3. Manfaat Penelitian. RPP 2
Kepe 2. Budaya 3
mimpinan Tujuan 3. Guru 4
a. Manfaat Teoretis Kepala profesional 5
Sekolah 4. Administras
Hasil penelitian ini diharapkan dapat i guru
memberikan informasi yang bermanfaat 5. Hasil
6. Waktu 6
sebagai inspirasi dan sumbangan pemikiran Proses 7. Kesesuaian 7 3
Memimpin
bagi masyarakat umum dan Universitas 8. Dampak 8
postif
Kristen Indonesia Jakarta, khususnya SMP
Van Lith Jakarta, dalam pengembangan

207
Volume 4, Nomor 2, Juli 2015

Fokus Indikator/Sub No. Butir Tabel 3.2.


Dimesi Jml
Penelitian Indikator Pertanyaan
9. Masa kerja 9 Kisi-kisi Kuesioner
Latar 10. Situasi 10 3
Belakang budaya 11 No.
11. Visi misi Sub Fokus Dimensi Indiaktor/Sub Butir
Jml
sekolah Penelitian Indikator Pernyata
12. Bagian 12 an
penting 5 1. Taat Aturan 1
RPP 13 Pendidikan 2
13. Ketidaktahu 14 Perilaku 2. Bekerja Tepat 3 5
RPP an guru dan Waktu 4
14. Cara kepala 15 Kebia- 3. Berinteraksi 5
sekolah 16 saan Baik 4. Beradaptasi
15. Solusi dengan Siswa
16. Copy paste 5. Peduli Prestasi
RPP Budaya Siswa
17. Orangtua 17 Organisasi 6. Kewajiban 6
siswa 18 4 7. Memperhatiakn 7
Kerja Sama 18. Komite 19 Prestasi 8 5
dengan sekolah 20 Nilai dan 8. Peduli 9
Stakeholder 19. Dinas Sumber: Norma Pentingnya 10
s pendidikan Cushway Positif RPP
20. Sarana dalam 9. Malu
pendukung Nawawi 10. Siap Dihukum
21. Komentar 21 (2003 : 283)
guru 22 11. Keteladanan 11
22. Kepuasan 23 Penera- 12. Kedisiplinan 12
guru 24 pan 13. Merancang 13 5
23. Ketercapaia 25 Aturan 14. Mendukung 14
n 26 10 Secara Kurikulum 15
24. Kesulitan 27 Terstruk- 15. Sesuai
25. Sikap 28 tur Kebutuhan
Dampak professional 29 Siswa
26. Persoalan 30 1. RPP Sesuai 16
27. Penempatan Aturan 17
28. Sanksi dan 2. RPP Sesuai 18 5
hadiah Pelaksa- Kurikulum 19
29. Contoh naan 3. RPP Sesuai 20
30. Dampak Admini- Silabus
sanksi dan strasi 4. Penyesuaian
hadiah RPP
5. Penyesuaian
dengan Prota
2. Observasi Administrasi 6. Merencanakan 21
Guru Tugas 7. Melaksanakan 22
Penulis mengadakan observasi dengan Administ RPP 23 5
Sumber: rasi Guru 8. Melengkapi 24
menggunakan skala Likert dengan lima Burhanuddin RPP 25
pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS) (2005: 10 & 9. Menilai hasil
65) RPP
diberi skor 5, Setuju (S) diberi skor 4, 10. Mengevaluasi
Kurang Setuju (KS) diberi skor 3, Tidak sesuai RPP
Setuju (TS) diberi skor 2, Sangat Tidak Tujuan 11. Melaksanakan 26
Administ Kurikulum 27
Setuju (STS) diberi skor 1. Untuk lebih rasi Guru 12. Mencerdaskan 28 5
lengkapnya peneliti sajikan kisi-kisis Siswa 29
13. Membantu 30
kuersioner dalam tabel di bawah ini: Kepsek
14. Kebiasaan Baik
15. Menjadi Guru
profesional

208
Mia Florinda Amelita & Hotner Tampubolon, Analisis Kepemimpinan Kepala Sekolah
(Studi Kasus Di SMP Van Lith Jakarta)

No. 3. Dokumentasi
Sub Fokus Dimensi Indiaktor/Sub Butir
Jml
Penelitian Indikator Pernyata
an Penulis menggunakan dokumentasi
1. Terampil 31 dengan cara membandingkan dari RPP yang
Kemamp Mengelola RPP 32
uan 2. Cerdas 33 5
dibuat oleh guru dan RPP yang dibuat oleh
Bekerja Menjalankan 34 Kepala Sekolah.
Guru RPP 35
3. Cermat
Melaporkan c. Pemeriksaan Keabsahan Data
RPP
4. Tepat Menilai Untuk memeriksa keabsahan data dalam
Prestasi
5. Bermanfaat penulisan ini, dilakukan pemeriksaan
Profesionalit
as Guru
6. Kualifikasi 36 terhadap kesesuaian hasil penulisan dari tiga
Memenu Akademik 37
hi 7. Kompetensi 38 5 prosedur penulisan yang diebut triangulasi.
Sumber:
Persyarat
8. Sertifikat
39 Triangulasi dilakukan dengan menguji
anKeahli 40
Pidarta an Pendidik kesesuaian hasil wawancara, observasi dan
(2004:35) 9. Sehat
dokumentasi. Hal ini dilakukan untuk
10. Mewujudkan
Tujuan memeriksa validitas dan realibilitas data.
11. Meningkatkan 41 Dalam proses pemeriksaan keabsahan
Tujuan Kinerja 42
yang 12. Memecahkan 43 5 data memperlihatkan bukti kesesuaian hasil
Positif Persoalan 44 penulisan melalui hasil wawancara, hasil
13. Menemukan 45
Solusi Baru
jawaban responden terhadap kuesioner yang
14. Membangun diberikan, dan gambar atau foto yang di
Kebiasaan
15. Memahami
ambil saat penulisan lapangan. Jika tidak
Peserta Didik terdapat kesesuaian hasil penulisan di antara
Orangtua 1. Memahami 46 ketiga prosedur tersebut maka data tidak
Siswa Keluhan 47
2. Menjaga 48 5 valid dan tidak reliabel, dan sebaliknya jika
Kepercayaan 49 terdapat kesesuaian maka data hasil
3. Memperkuat 50
Didikan penulisan tersebut dikatakan valid dan
4. Mendukung reliabel.
Orangtua
Kerja Sama
5. Merubah Pola
Kepala
Sekolah
Pikir 5. Hasil Temuan Penelitian
dengan Dinas 6. Dana 51
Stakeholders Pendidik Pendidikan 52 1. Kepemimpinan Kepala Sekolah
an 7. Rancangan 53 5
Kurikulum 54 dengan Budaya Organisasi
8. Menilai 55
Pengawas
9. Kualitas
Tabel 4.9
Sumber:
Stoop Sekolah Temuan Penelitian 1
(dalam 10. Perbaikan
Pidarta Mutu
- Guru mulai sadar dan membuat RPP
2004:191- Komite 11. Mengelola 56
Sekolah Dana Sekolah 57 - Guru merasa malu jika tidak membuat
194)
12. Rehab Gedung 58 5 RPP
59 Positif - Guru mulai fokus mempersiapkan bahan
13. Pengadaan 60 ajar/peduli prestasi siswa
Fasilitas - Kepala sekolah mampu memahami
14. Update Buku karakter guru
Pelajaran
- Guru puas dengan RPP yang mereka buat
15. Keterbukaan
- Guru siap menerima sanksi

209
Volume 4, Nomor 2, Juli 2015

- Kurangnya motivasi dari kepala sekolah 4. Kepemimpinan Kepala Sekolah


sebelumnya
Negatif - Guru bersikap minimalis dengan Kerja Sama
- Guru melakukan perubahan tanpa berpikir
- Minimnya kontrol dan arahan kepala Tabel 4.12
sekolah sebelumnya Temuan Penelitian 4
- Guru memperoleh reward
Positif - Menyusun RAPBS
- Merancang pelatihan untuk meningkatkan
kinerja guru
2. Kepemimpinan Kepala Sekolah - Mengikuti kegiatan yang ditentukan Dinas
dengan Administrasi Guru Pendidikan
- Memahami keluhan orangtua siswa
- Melakukan pertemuan 2 kali dalam satu
Tabel 4.10 tahun
Temuan Penelitian 2 - Mendapat kritikan dari stakeholders
- Menjaga kepercayaan orangtua siswa
- RPP yang dibuat guru sudah cukup baik - Memperoleh dana pendidikan
- Guru sangat cepat menyesuaikan RPP - Mendukung rancangan kurikulum
Positif sesuai arahan kepala sekolah Negatif - Sarana pendukung belum sepenuhnya
- Guru selalu membawa RPP sebagai maksimal
panduan pelajaran - Selalu mengikuti peraturan Dinas
- Evaluasi RPP sudah semakin baik Pendidikan
- Prota, Prosem, Silabus, RPP, KKM masih - Kurikulum kadang tidak sesuai dengan
dibuat kepala sekolah kebutuhan siswa
Negatif - Kesibukan guru menyiapkan materi - Sulitnya menyadarkan persepsi orangtua
pembelajaran tentang anak didik
- RPP belum sesuai dengan kebutuhan
siswa
- RPP belum sepenuhnya sesuai kurikulum
6. Pembahasan Temuan Penelitian
- Guru terlalu terpaku dengan RPP lama
1. Penerapan Budaya Organisasi Sebagai
3. Kepemimpinan Kepala Sekolah Bagian dari Kebiasaan yang Baik di
dengan Profesionalitas Guru SMP Van Lith Jakarta
Kepala sekolah sebagai pimpinan di
Tabel 4.11 SMP Van Lith Jakarta telah berusaha
Temuan Penelitian 3 maksimal untuk membangkitkan budaya
organisasi. Sedangkan jawaban partisipan
Positif - Ketercapaian kompetensi membaik mengenai sub fokus penelitian budaya
- Nilai UN semua kualifikasi A
- Semua guru sehat fisik dan mental organisasi diperoleh hasil jawaban rata-rata
- Guru mulai berusaha meningkatkan adalah 4,15. Jika dikorelasikan dengan skala
kinerja dengan membuat RPP Likert, maka angka 4,15 merujuk pada
- Guru sangat memahami siswa
Negatif - Guru hanya mengikuti alur yang sudah jawaban setuju. Dengan hal ini dapat
berlaku dinyatakan bahwa budaya organisasi di
- Guru kurang inovatif dalam SMP Van Lith Jakarta sudah baik karena
mengembangkan RPP
- Konsentrasi guru akan tugasnya semakin didukung kepemimpinan kepala sekolah
baik yang baik pula.
- Guru selalu membutuhkan perhatian ekstra Penerapan budaya organisasi sebagai
- Kepuasan guru hanya sebatas terbebas dari
beban membuat RPP bagian dari kebiasaan yang baik, seperti ke-
sadaran membuat RPP, budaya malu jika
tidak membuat RPP, fokus mempersiapkan
bahan ajar, peduli prestasi siswa, siap mene-
rima sanksi di sekolah tersebut belum
maksimal dan perlu mendapatkan
pembenahan. Hal ini disebabkan oleh

210
Mia Florinda Amelita & Hotner Tampubolon, Analisis Kepemimpinan Kepala Sekolah
(Studi Kasus Di SMP Van Lith Jakarta)

kebiasaan guru yang tidak menyadari kelengkapan administrasi guru sudah cukup
tanggungjawab yang diberikan.Ini juga baik, dimana kepala sekolah sadar akan
menjadi akibat dari kurangnya perhatian tugasnya untuk mengarahkan para guru dan
dari kepala sekolah sebelumnya yang tidak bahkan membantu mereka membuat RPP
mencerminkan kepemimpinan yang sebagai langkah petunjuk kepada guru untuk
membudayakan guru berbudaya jujur dalam bisa membuat RPP sendiri. Dari keinginan
tugas. Peran kepemimpinan kepala sekolah dan kesadaran kepala sekolah ini, dalam hal
saat ini sudah cukup maksimal dalam membantu guru membuat RPP, akhirnya
membangkitkan budaya organisasi, memunculkan kemauan dari para guru untuk
menghidupkan semangat para guru agar belajar membuat dan mengelola RPP
lebih sadar dalam menjalankan tugas dan sendiri, tanpa bantuan kepala sekolah.
tanggungjawabnya sebagai guru. Jika dikaitkan dengan teori Burhanud-
Jika dikaitkan dengan teori Cushway din (2005: 10 & 65) maka penelitian ini
dalam Nawawi (2003 : 283) maka penelitian menujukan bahwa pembuatan administrasi
ini menujukan bahwa guru-guru SMP Van guru yang dilakukan oleh kepala sekolah
Lith Jakarta telah menyadari sepenuhnya SMP Van Lith Jakarta berdampak terhadap
budaya organisasi sebagai bagian dari kebi- budaya organisasi.
asaan yang baik.
3. Profesionalitas yang Ditunjukan Para
2. Pembuatan Administrasi Guru yang Guru di SMP Van Lith Jakarta Dalam
Dilakukan Oleh Kepala Sekolah SMP Membuat dan Mengelola Administrasi
Van Lith Jakarta Berdampak Terha- SMP Van Lith adalah lembaga pendidi-
dap Budaya Organisasi kan sekolah menengah yang sangat mem-
SMP Van Lith adalah lembaga pendidi- perhatikan profesionalitas para guru dalam
kan sekolah menengah yang sangat mem- mengelola administrasi. Hal ini menjadi
perhatikan kualitas pengelolaan administrasi perhatian kepala sekolah dan telah berupaya
guru, khususnya soal RPP. Kepala sekolah untuk melakukan perubahan dengan memo-
di SMP Van Lith Jakarta telah berusaha tivasi para guru melalui bantuan membuat
maksimal untuk memperhatikan adminis- RPP. Kemudian para guru mulai sadar beru-
trasi yang harus dilengkapi oleh para guru. saha maksimal merancang RPP. Pembuk-
Melalui keteladananya ia memotivasi para tianya adalah dari perolehan hasil jawaban
guru untuk mengelola administrasinya rata-rata setiap partisipan soal profesionali-
sendiri. Ini terbukti dari hasil jawaban rata- tas guru sebesar 3,87 dibulatkan menjadi 4
rata para guru sebesar 4,11 yang merujuk yang merujuk pada jawaban setuju. Dengan
pada jawaban setuju. Dengan hal ini dapat hal ini dapat dinyatakan profesionalitas guru
dinyatakan bahwa administrasi guru di SMP dalam hal pengelolaan administrasi sudah
Van Lith Jakarta sudah membaik setelah ada baik karena didukung kepemimpinan kepala
kepemimpinan kepala sekolah yang maksi- sekolah yang baik pula.
mal dan berpengaruh terhadap budaya or- Memang tidak sejak awal para guru
ganisasi. SMP Van Lith Jakarta sadar akan tugas dan
Sebagian besar guru belum sepenuhnya tanggungjawab mereka untuk mengelola
memahami pengelolaan administrasi guru, RPP. Akan tetapi, profesionalitas kerja itu
khususnya mengenai pembuatan RPP. mulai terbentuk berkat kepemimpinan
Dalam hal ini, guru belum begitu sadar akan kepala sekolah yang mau memotivasi para
tugas dan tanggungjawabnya untuk guru, keinginan yang tinggi agar guru
melengkapi RPP guna mendukung proses mampu membuat RPP.
pembelajaran. Kepemimpinan kepala Saat ini guru-guru di sana sudah mulai
sekolah dalam hal menangani persoalan menunjukan tanggungjawabnya dalam

211
Volume 4, Nomor 2, Juli 2015

mengelola administrasi guru, khususnya maka perlu dikritisi demi perbaikan yang
RPP. Mereka sudah mampu bekerja secara lebih maksimal.
profesional, sebagai guru yang utuh, guru Jika dikaitkan dengan teori Stoop
yang tidak mengabaikan tugass-tugasnya (dalam Pidarta 2004:191-194) maka
sebagai seorang profesional. Profesionalitas penelitian ini menujukan bahwa
itu ditunjukan melalui pengelolaan adminis- kepemimpinan kepala sekolah di SMP Van
trasi, seperti RPP, yang sudah tidak dibantu Lith Jakarta mampu membangun kerja sama
oleh kepala sekolah, terkecuali dalam hal dengan stakeholders.Dari rata-rata jawaban
penilaian dan evaluasi. partisipan yang baik pada setiap pertanyaan
Jika dikaitkan dengan teori Pidarta sub fokus penelitian, maka dapat dinyatakan
(2004:35) maka penelitian ini menujukan bahwa kepemimpinan kepala sekolah SMP
bahwa para guru di SMP Van Lith Jakarta Van Lith sudah cukup baik.
telah menunjukan profesionalitasnya dalam
membuat dan mengelola administrasi, ter- C. Kesimpulan, Implikasi dan Saran
masuk RPP.
1. Kesimpulan
4. Kepemimpinan Kepala Sekolah di
1. Budaya organisasi di SMP Van Lith
SMP Van Lith Jakarta Mampu
Jakarta sudah baik karena didukung
Membangun Kerja Sama dengan
kepemimpinan kepala sekolah yang baik
Stakeholder
pula. Penelitian ini menujukan bahwa
Berdasarkan jawaban partisipan pada
guru-guru SMP Van Lith Jakarta telah
sub fokus kerja sama kepala sekolah dengan
menyadari sepenuhnya budaya
stakeholders diperoleh hasil jawaban rata-
organisasi sebagai bagian dari kebiasaan
rata setiap partisipansebesar 4,2. Jika
yang baik.
dikorelasikan dengan skala Likert, maka
2. Administrasi guru di SMP Van Lith
angka 4 merujuk pada jawaban setuju.
Jakarta sudah membaik setelah ada
Dengan hal ini dapat dinyatakan bahwa
kepemimpinan kepala sekolah yang
kerja sama kepala sekolah dengan
maksimal dan berpengaruh terhadap
stakeholders SMP Van Lith Jakarta sudah
budaya organisasi. Penelitian ini
baik. Ini adalah kepemimpinan kepala
menujukan bahwa pembuatan
sekolah yang baik.
administrasi guru yang dilakukan oleh
Kepala sekolah SMP Van Lith Jakarta
kepala sekolah SMP Van Lith Jakarta
selalu membangun kerja sama yang baik
berdampak terhadap budaya organisasi.
dengan para stakeholder. Kerja sama yang
3. Profesionalitas guru dalam hal
dilakukan dengan pertemuan dua kali dalam
pengelolaan administrasi sudah baik
satu tahun ajaran. Dalam pertemuan selalu
karena didukung kepemimpinan kepala
meminta kritikan dan masukan dari orang
sekolah yang baik pula. Penelitian ini
tua. Kerja sama juga dilakukan dengan
menujukan bahwa para guru di SMP
komite sekolah seperti menyusun RAPBS,
Van Lith Jakarta telah menunjukan
yang di dalamnya telah dirancang pelatihan
profesionalitasnya dalam membuat dan
yang perlu dilakukan guna meningkatkan
mengelola administrasi, termasuk RPP.
kinerja guru. Dengan dinas pendidikan,
4. Kerja sama kepala sekolah dengan
kepala sekolah mengikuti segala aturan
stakeholders SMP Van Lith Jakarta
main karena dinas pendidikan merupakan
sudah baik. Ini adalah kepemimpinan
induk dari setiap unit sekolah. Akan tetapi
kepala sekolah yang baik. Penelitian ini
jika ada aturan yang dirasa tidak sesuai
menujukan bahwa kepemimpinan kepala
dengan kebutuhan belajar siswa atau
sekolah di SMP Van Lith Jakarta
kebutuhan lembaga pendidikan sekolah

212
Mia Florinda Amelita & Hotner Tampubolon, Analisis Kepemimpinan Kepala Sekolah
(Studi Kasus Di SMP Van Lith Jakarta)

mampu membangun kerja sama dengan dengan hasil penelitian ini. Saran-saran
stakeholders. tersebut antara lain adalah:
- Agar budaya organisasi di suatu sekolah
2. Implikasi semakin meningkat, maka kepala sekolah
sebagai pemimpin, selaku motivator,
Penelitian ini telah menunjukkan bahwa
perlu secara kontinu memotivasi para
kepemimpinan kepala sekolah menjadi
guru agar bersikap maksimal, melakukan
bagian penting dalam mengembangkan
perubahan dengan gagasan yang inovatif,
budaya organisasi, administrasi guru,
sadar akan tugas dan tanggungjawab
profesionalitas guru, dan kerja sama kepala
sebagai pengajar dan pendidik.
sekolah dengan stakeholders. Sesuai dengan
- Agar administrasi guru terkelola dengan
kesimpulan yang ada maka perlu diketahui
baik, maka kepala sekolah perlu
akibat-akibat langsung sebagai bentuk
mendampingi guru dalam mengelola
implkasi dari hasil penelitian ini.
Prota, Prosem, Silabus, RPP, KKM dan
Hasil penelitian ini semakin terasa
juga mengevaluasinya secara
manfaat dan kepentinganya secara khusus
berkelanjutan. Hal ini akan membantu
oleh kepala sekolah, guru, dan SMP Van
para guru yang sibuk menyiapkan materi
Lith Jakarta dan dunia pendidikan secara
pembelajaran sehingga RPP bisa sesuai
umum yang berhubungan dengan penelitian
dengan kebutuhan siswa, sesuai
ini.
kurikulum, dan tidak selalu berpatok
Sebagai implikasi teoretis yang
pada RPP lama.
berkaitan dengan kepemimpinan kepala
- Supaya profesionalitas para guru dalam
sekolah, penelitian ini secara konsisten
mengelola administrasi guru bias
berakibat langsung sekaligus memperkuat
maksimal maka kepala sekolah perlu
teori yang diapaprkan bahwa kepemimpinan
memberikan arahan yang lebih mendalam
kepala sekolah merupakan salah satu faktor
melalui pelatihan pengelolaan
yang berperan penting meningkatkan
administrasi guru untuk memperkuat
budaya organisasi, administrasi guru,
kompetensi pedagogik, sehingga guru
profesionalita guru, dan kerja sama kepala
tidak hanya mengikuti alur yang sudah
sekolah dengan stakeholders.
berlaku, semakin inovatif dalam
Lalu soal implikasi manajerial, sebagai
mengembangkan RPP, konsentrasi guru
akibat langsung dari penelitian ini, kepala
akan tugasnya semakin baik dan akan
sekolah mampu melaksanakan peranya
menciptakan kepuasan kerja guru.
sebagai pemimpin yang sanggup memberi
- Kerjasama kepala sekolah dengan
teladan dengan memotivasi para guru,
stakeholders sebaiknya tetap dijaga
misalnya dengan membantu membuat RPP
disetiap periode kepemimpinan,
sebagai panduan bagi para guru. Selain itu
khususnya dengan Dinas Pendidikan dan
juga kepala sekolah dalam tugas
Komite Sekolah dengan selalu terlibat
manajerialnya juga menyelenggarakan rapat
dalam implementasi kurikulum yang
rutin dengan stakeholders (orangtua siswa,
sesuai dengan kebutuhan pendidikan.
komite sekolah, dan Dinas Pendidikan) yang
Selain itu ini perlu agar memperoleh
secara khusus membahas mengenai
sokongan dana untuk membenahi sarana
kebutuhan para guru dan siswa.
dan prasarana pendidikan.
3. Saran
Sesuai dengan kesimpulan dan
implikasi, peneliti perlu mengajukan saran
yang diharapkan dapat memberikan
kegunaan bagi semua pihak yang terkait

213
Volume 4, Nomor 2, Juli 2015

DAFTAR PUSTAKA Rohendi. Jakarta: Universitas


Indonesia.
[1] Abdul Azis Wahab, 2011, Anatomi
[13] Moleong, Lexy.J. 2007. Metodologi
Organisasi dan Kepemimpinan
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Pendidikan, Telaah terhadap
Rosdakarya.
Orgnaisasi dan Pengelolaan
[14] Mulyono, 2008, Manajemen
Orgnaisasi Pendidikan, Bandung:
Administrasi & Organisasi
Alfabeta
Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz
[2] Ara Hidayat dan Imam Machali, 2012,
Media
Pengelolaan Pendidikan, Konsep,
[15] Nevizond Chatab, 2009. Mengawal
Prinsip, dan Aplikasi Dalam
Pilihan Rancangan Organisasi.
Mengelola Sekolah dan Madrasah,
Bandung: Alfabeta
Yogyakarta: Kaukaba
[16] Patton, L. (1987) Quality
[3] Arikunto, S. 2002. Prosedur
Evaluations Methods. Baverly
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.
Hills: SAGE Publications.
Jakarta: Rineka Cipta.
[17] Prent, J. Adisubrata, W.J.S.
[4] Dosen, Tim AP. 2010. Manajemen
Poerwadarminta, 1969, Kamus
Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press
Latin-Indonesia, Jogjakarta: Kanisius
[5] Fattah, Nanang. 1996. Landasan
[18] Sudomo, D.M. 2005. Ciri Utama
Manajemen Pendidikan. Bandung:
Kepemimpinan Sejati. Yogyakarta:
Rosdakarya
Adi Offset.
[6] Hendyat Soetopo, 2010, Perilaku
[19] Sugiyono. 2007. Memahami
Organisasi, Teori dan Praktik
Penelitian Kualitatif. Bandung:
di Bidang Pendidikan, Bandung:
Alfabeta.
Rosdakarya
[20] Syamsir Torang, 2013, Organisasi
[7] Hersey, P. dan Blachard, K.H. 1986.
& Manajemen (Perilaku, Struktur,
Manajemen Perilaku Organisasi:
Budaya & Perubahan Organisasi),
Pendayagunaan Sumber Daya
Bandung: Alfabeta
Manusia. Terjemahan Agus Dharma.
[21] TH.L.Verhoven, 1969, Kamus Latin-
Jakarta: Erlangga.
Indonesia, Ende: Nusa Indah
[8] Irham Fahmi, 2013. Manajemen
[22] Ulfatin, N. 2013. Metode Penelitian
Kepemimpinan: Teori dan
Kualitatif di Bidang Pendidikan:
Aplikasi.Bandung: Alfabeta
Teori dan Aplikasinya. Malang:
[9] J.M.Echols dan H.Shadily, 1981,
Banyumedia Publishing.
Kamus Inggeris-Indonesia, Jakarta:
[23] Wahyudi, 2009, Kepemimpinan
Gramedia
Kepala Sekolah Dalam Organisasi
[10] Kotter, J. P. 1996. Leading Change.
Pembelajar (Learning Organization),
Boston: Harvard Business School
Bandung: Alfabeta
Press.
[24] Veithzal Rivai dan Deddy
[11] Maxwell, J.C. 2011. 5 Level of
Mulyadi, 2011. Kepemimpinan
Leadership. Diterjemahkan oleh
dan Perilaku Organisasi. Edisi
Marlen T.Surabaya: Mic Publishing.
Ketiga.Jakarta: Rajawali Pers
[12] Miles, M.B. dan Huberman, A.M.
[25] Yin, R.K. 2002. Studi Kasus:
2009. Analisis Data Kualitatif: Buku
Desain dan Metode. Edisi Revisi.
Sumber Tentang Metode-Metode
Diterjemahkan oleh M. Djauzi
Baru. Diterjemahkan oleh Tjetjep
Mudzakir.Jakarta: Rajawali Pers

214

Anda mungkin juga menyukai