Hotner Tampubolon
hotnertampubolon@yahoo.com
Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia, 2015
Jakarta 13630, Indonesia
ABSTRAK
Kata kunci: Kepemimpinan Kepala Sekolah, Budaya Organisasi, Administrasi Guru, dan
Profesionalitas Guru.
205
Volume 4, Nomor 2, Juli 2015
Pembelajaran (RPP), Program Tahunan pemimpin, guru, atau juga siswa-siswi yang
(Prota), Program Semester (Prosem), dikaitkan dengan nilai-nilai yang ingin
Kalender Pendidikan, Silabus, Jurnal atau dikembangkan di sekolah. Dalam hal ini,
Agenda Guru, Analisis Standar Kompetensi, budaya organisasi yang dikembangkan
Prosedur Penilaian, Kriteria Ketuntasan memiliki unsur nilai-nilai organisasi.
Minimal, Buku Absensi, Daftar Nilai, Buku Apabila nilai-nilai yang ada pada budaya
Pegangan (Buku Paket, Modul, LKS), organisasi dapat diterima dan dijalankan
Bahan Ajar berbasis ICT (Power Point), oleh para guru, kepala sekolah, dan siswa,
Kisi-kisi Soal Ulangan, Kartu Soal, Analisis maka budaya organisasi di sekolah akan
Hasil Ulangan, Program Remedial, Program terbentuk dengan baik.
Pengayan, dan Penulisan Tindakan Kelas. Faktor kepemimpinan kepala sekolah
Untuk selanjutnya yang penulis maksud akan memengaruhi kerja sama setiap tenaga
dengan administrasi guru adalah RPP. kependidikan seperti guru dalam mengelola
Bagaimana mungkin RPP yang sekurang- RPP, dalam melaksanakan tugas dan
kurangnya memuat kompetensi dasar, tangungjawabnya sebagai seorang pendidik,
standar kompetensi, tujuan pembelajaran, pemberi teladan, pengajar, nara sumber dan
materi ajar, metode pengajaran, sumber tugas keguruan lainnya. Sebenarnya semua
belajar, dan penilaian hasil belajar yang guru bisa mengelola RPP dengan baik, akan
seharusnya dibuat dan dikelola oleh guru tetapi karena faktor usia, ketidak mampuan
justru dikerjakan kepala sekolah. Namun hal teknologi, tidak ada rasa pembaharuan,
ini terjadi di SMP Van Lith Jakarta. keterbatasan waktu, kurangnya inovasi dan
SMP Van Lith Jakarta adalah sebuah tangung jawab dalam pembuatan dan
sekolah menengah pertama yang selalu pengelolaan administrasi guru. Maka hal
ingin memperbaharui kerja sama dari setiap inilah yang menjadi penghalang. Jika guru
tenaga kependidikan yang ada di dalamnya. tersebut profesional maka ia menyadari
Sama halnya dengan masalah pembuatan betul akan fungsinya sebagai guru dalam
RPP. Kepala sekolah SMP Van Lith Jakarta mengelola RPP. Dalam pasal 8 Undang-
adalah seorang bruder yang dalam undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan
memimpin dan memberdayakan para guru Dosen (UUGD) yang menyebutkan bahwa
dan siswanya selalu ingin menjadi teladan guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
dalam memberikan inovasi. Kepemimpinan kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
yang diterapkannya selalu inovatif dan jasmani dan rohani, serta memiliki
memperbaharui setiap kekurangan yang ada. kemampuan untuk mewujudkan tujuan
Hal ini yang akhirnya mendorong kepala pendidikan nasional.
sekolah SMP Van Lith sebagai seorang Berdasarkan pada latar belakang
pemimpin yang inovatif untuk mencoba masalah budaya organisasi, administrasi
membuatkan RPP tersebut untuk dapat guru, profesionalitas guru, dan kerja sama
membantu para guru supaya mampu dengan stakeholders, di SMP Van Lith
membuat RPP yang sesuai dengan Jakarta, maka penelitian ini perlu
kebutuhan siswa, guru, dan membangun dilaksanakan. Jika pola kepemimpinan
kerja sama dengan stakeholders sekolah. kepala sekolah mampu menimbulkan
Selain faktor kepemimpinan yang erat budaya organisasi yang positif, maka akan
kaitanya dengan kondisi baik atau buruknya berdampak pada terbentuknya kesadaran
pengelolaan administrasi guru, ada pula menjalankan tangung jawab, khususnya
faktor lain yang juga erat kaitanya yaitu guru dalam megelola RPP. Judul penelitian
budaya organisasi di sekolah. Budaya ini adalah “Analisis Kepemimpinan Kepala
organisasi di sekolah berkaitan dengan nilai- Sekolah di SMP Van Lith Jakarta”.
nilai yang terdapat pada individu baik
206
Mia Florinda Amelita & Hotner Tampubolon, Analisis Kepemimpinan Kepala Sekolah
(Studi Kasus Di SMP Van Lith Jakarta)
207
Volume 4, Nomor 2, Juli 2015
208
Mia Florinda Amelita & Hotner Tampubolon, Analisis Kepemimpinan Kepala Sekolah
(Studi Kasus Di SMP Van Lith Jakarta)
No. 3. Dokumentasi
Sub Fokus Dimensi Indiaktor/Sub Butir
Jml
Penelitian Indikator Pernyata
an Penulis menggunakan dokumentasi
1. Terampil 31 dengan cara membandingkan dari RPP yang
Kemamp Mengelola RPP 32
uan 2. Cerdas 33 5
dibuat oleh guru dan RPP yang dibuat oleh
Bekerja Menjalankan 34 Kepala Sekolah.
Guru RPP 35
3. Cermat
Melaporkan c. Pemeriksaan Keabsahan Data
RPP
4. Tepat Menilai Untuk memeriksa keabsahan data dalam
Prestasi
5. Bermanfaat penulisan ini, dilakukan pemeriksaan
Profesionalit
as Guru
6. Kualifikasi 36 terhadap kesesuaian hasil penulisan dari tiga
Memenu Akademik 37
hi 7. Kompetensi 38 5 prosedur penulisan yang diebut triangulasi.
Sumber:
Persyarat
8. Sertifikat
39 Triangulasi dilakukan dengan menguji
anKeahli 40
Pidarta an Pendidik kesesuaian hasil wawancara, observasi dan
(2004:35) 9. Sehat
dokumentasi. Hal ini dilakukan untuk
10. Mewujudkan
Tujuan memeriksa validitas dan realibilitas data.
11. Meningkatkan 41 Dalam proses pemeriksaan keabsahan
Tujuan Kinerja 42
yang 12. Memecahkan 43 5 data memperlihatkan bukti kesesuaian hasil
Positif Persoalan 44 penulisan melalui hasil wawancara, hasil
13. Menemukan 45
Solusi Baru
jawaban responden terhadap kuesioner yang
14. Membangun diberikan, dan gambar atau foto yang di
Kebiasaan
15. Memahami
ambil saat penulisan lapangan. Jika tidak
Peserta Didik terdapat kesesuaian hasil penulisan di antara
Orangtua 1. Memahami 46 ketiga prosedur tersebut maka data tidak
Siswa Keluhan 47
2. Menjaga 48 5 valid dan tidak reliabel, dan sebaliknya jika
Kepercayaan 49 terdapat kesesuaian maka data hasil
3. Memperkuat 50
Didikan penulisan tersebut dikatakan valid dan
4. Mendukung reliabel.
Orangtua
Kerja Sama
5. Merubah Pola
Kepala
Sekolah
Pikir 5. Hasil Temuan Penelitian
dengan Dinas 6. Dana 51
Stakeholders Pendidik Pendidikan 52 1. Kepemimpinan Kepala Sekolah
an 7. Rancangan 53 5
Kurikulum 54 dengan Budaya Organisasi
8. Menilai 55
Pengawas
9. Kualitas
Tabel 4.9
Sumber:
Stoop Sekolah Temuan Penelitian 1
(dalam 10. Perbaikan
Pidarta Mutu
- Guru mulai sadar dan membuat RPP
2004:191- Komite 11. Mengelola 56
Sekolah Dana Sekolah 57 - Guru merasa malu jika tidak membuat
194)
12. Rehab Gedung 58 5 RPP
59 Positif - Guru mulai fokus mempersiapkan bahan
13. Pengadaan 60 ajar/peduli prestasi siswa
Fasilitas - Kepala sekolah mampu memahami
14. Update Buku karakter guru
Pelajaran
- Guru puas dengan RPP yang mereka buat
15. Keterbukaan
- Guru siap menerima sanksi
209
Volume 4, Nomor 2, Juli 2015
210
Mia Florinda Amelita & Hotner Tampubolon, Analisis Kepemimpinan Kepala Sekolah
(Studi Kasus Di SMP Van Lith Jakarta)
kebiasaan guru yang tidak menyadari kelengkapan administrasi guru sudah cukup
tanggungjawab yang diberikan.Ini juga baik, dimana kepala sekolah sadar akan
menjadi akibat dari kurangnya perhatian tugasnya untuk mengarahkan para guru dan
dari kepala sekolah sebelumnya yang tidak bahkan membantu mereka membuat RPP
mencerminkan kepemimpinan yang sebagai langkah petunjuk kepada guru untuk
membudayakan guru berbudaya jujur dalam bisa membuat RPP sendiri. Dari keinginan
tugas. Peran kepemimpinan kepala sekolah dan kesadaran kepala sekolah ini, dalam hal
saat ini sudah cukup maksimal dalam membantu guru membuat RPP, akhirnya
membangkitkan budaya organisasi, memunculkan kemauan dari para guru untuk
menghidupkan semangat para guru agar belajar membuat dan mengelola RPP
lebih sadar dalam menjalankan tugas dan sendiri, tanpa bantuan kepala sekolah.
tanggungjawabnya sebagai guru. Jika dikaitkan dengan teori Burhanud-
Jika dikaitkan dengan teori Cushway din (2005: 10 & 65) maka penelitian ini
dalam Nawawi (2003 : 283) maka penelitian menujukan bahwa pembuatan administrasi
ini menujukan bahwa guru-guru SMP Van guru yang dilakukan oleh kepala sekolah
Lith Jakarta telah menyadari sepenuhnya SMP Van Lith Jakarta berdampak terhadap
budaya organisasi sebagai bagian dari kebi- budaya organisasi.
asaan yang baik.
3. Profesionalitas yang Ditunjukan Para
2. Pembuatan Administrasi Guru yang Guru di SMP Van Lith Jakarta Dalam
Dilakukan Oleh Kepala Sekolah SMP Membuat dan Mengelola Administrasi
Van Lith Jakarta Berdampak Terha- SMP Van Lith adalah lembaga pendidi-
dap Budaya Organisasi kan sekolah menengah yang sangat mem-
SMP Van Lith adalah lembaga pendidi- perhatikan profesionalitas para guru dalam
kan sekolah menengah yang sangat mem- mengelola administrasi. Hal ini menjadi
perhatikan kualitas pengelolaan administrasi perhatian kepala sekolah dan telah berupaya
guru, khususnya soal RPP. Kepala sekolah untuk melakukan perubahan dengan memo-
di SMP Van Lith Jakarta telah berusaha tivasi para guru melalui bantuan membuat
maksimal untuk memperhatikan adminis- RPP. Kemudian para guru mulai sadar beru-
trasi yang harus dilengkapi oleh para guru. saha maksimal merancang RPP. Pembuk-
Melalui keteladananya ia memotivasi para tianya adalah dari perolehan hasil jawaban
guru untuk mengelola administrasinya rata-rata setiap partisipan soal profesionali-
sendiri. Ini terbukti dari hasil jawaban rata- tas guru sebesar 3,87 dibulatkan menjadi 4
rata para guru sebesar 4,11 yang merujuk yang merujuk pada jawaban setuju. Dengan
pada jawaban setuju. Dengan hal ini dapat hal ini dapat dinyatakan profesionalitas guru
dinyatakan bahwa administrasi guru di SMP dalam hal pengelolaan administrasi sudah
Van Lith Jakarta sudah membaik setelah ada baik karena didukung kepemimpinan kepala
kepemimpinan kepala sekolah yang maksi- sekolah yang baik pula.
mal dan berpengaruh terhadap budaya or- Memang tidak sejak awal para guru
ganisasi. SMP Van Lith Jakarta sadar akan tugas dan
Sebagian besar guru belum sepenuhnya tanggungjawab mereka untuk mengelola
memahami pengelolaan administrasi guru, RPP. Akan tetapi, profesionalitas kerja itu
khususnya mengenai pembuatan RPP. mulai terbentuk berkat kepemimpinan
Dalam hal ini, guru belum begitu sadar akan kepala sekolah yang mau memotivasi para
tugas dan tanggungjawabnya untuk guru, keinginan yang tinggi agar guru
melengkapi RPP guna mendukung proses mampu membuat RPP.
pembelajaran. Kepemimpinan kepala Saat ini guru-guru di sana sudah mulai
sekolah dalam hal menangani persoalan menunjukan tanggungjawabnya dalam
211
Volume 4, Nomor 2, Juli 2015
mengelola administrasi guru, khususnya maka perlu dikritisi demi perbaikan yang
RPP. Mereka sudah mampu bekerja secara lebih maksimal.
profesional, sebagai guru yang utuh, guru Jika dikaitkan dengan teori Stoop
yang tidak mengabaikan tugass-tugasnya (dalam Pidarta 2004:191-194) maka
sebagai seorang profesional. Profesionalitas penelitian ini menujukan bahwa
itu ditunjukan melalui pengelolaan adminis- kepemimpinan kepala sekolah di SMP Van
trasi, seperti RPP, yang sudah tidak dibantu Lith Jakarta mampu membangun kerja sama
oleh kepala sekolah, terkecuali dalam hal dengan stakeholders.Dari rata-rata jawaban
penilaian dan evaluasi. partisipan yang baik pada setiap pertanyaan
Jika dikaitkan dengan teori Pidarta sub fokus penelitian, maka dapat dinyatakan
(2004:35) maka penelitian ini menujukan bahwa kepemimpinan kepala sekolah SMP
bahwa para guru di SMP Van Lith Jakarta Van Lith sudah cukup baik.
telah menunjukan profesionalitasnya dalam
membuat dan mengelola administrasi, ter- C. Kesimpulan, Implikasi dan Saran
masuk RPP.
1. Kesimpulan
4. Kepemimpinan Kepala Sekolah di
1. Budaya organisasi di SMP Van Lith
SMP Van Lith Jakarta Mampu
Jakarta sudah baik karena didukung
Membangun Kerja Sama dengan
kepemimpinan kepala sekolah yang baik
Stakeholder
pula. Penelitian ini menujukan bahwa
Berdasarkan jawaban partisipan pada
guru-guru SMP Van Lith Jakarta telah
sub fokus kerja sama kepala sekolah dengan
menyadari sepenuhnya budaya
stakeholders diperoleh hasil jawaban rata-
organisasi sebagai bagian dari kebiasaan
rata setiap partisipansebesar 4,2. Jika
yang baik.
dikorelasikan dengan skala Likert, maka
2. Administrasi guru di SMP Van Lith
angka 4 merujuk pada jawaban setuju.
Jakarta sudah membaik setelah ada
Dengan hal ini dapat dinyatakan bahwa
kepemimpinan kepala sekolah yang
kerja sama kepala sekolah dengan
maksimal dan berpengaruh terhadap
stakeholders SMP Van Lith Jakarta sudah
budaya organisasi. Penelitian ini
baik. Ini adalah kepemimpinan kepala
menujukan bahwa pembuatan
sekolah yang baik.
administrasi guru yang dilakukan oleh
Kepala sekolah SMP Van Lith Jakarta
kepala sekolah SMP Van Lith Jakarta
selalu membangun kerja sama yang baik
berdampak terhadap budaya organisasi.
dengan para stakeholder. Kerja sama yang
3. Profesionalitas guru dalam hal
dilakukan dengan pertemuan dua kali dalam
pengelolaan administrasi sudah baik
satu tahun ajaran. Dalam pertemuan selalu
karena didukung kepemimpinan kepala
meminta kritikan dan masukan dari orang
sekolah yang baik pula. Penelitian ini
tua. Kerja sama juga dilakukan dengan
menujukan bahwa para guru di SMP
komite sekolah seperti menyusun RAPBS,
Van Lith Jakarta telah menunjukan
yang di dalamnya telah dirancang pelatihan
profesionalitasnya dalam membuat dan
yang perlu dilakukan guna meningkatkan
mengelola administrasi, termasuk RPP.
kinerja guru. Dengan dinas pendidikan,
4. Kerja sama kepala sekolah dengan
kepala sekolah mengikuti segala aturan
stakeholders SMP Van Lith Jakarta
main karena dinas pendidikan merupakan
sudah baik. Ini adalah kepemimpinan
induk dari setiap unit sekolah. Akan tetapi
kepala sekolah yang baik. Penelitian ini
jika ada aturan yang dirasa tidak sesuai
menujukan bahwa kepemimpinan kepala
dengan kebutuhan belajar siswa atau
sekolah di SMP Van Lith Jakarta
kebutuhan lembaga pendidikan sekolah
212
Mia Florinda Amelita & Hotner Tampubolon, Analisis Kepemimpinan Kepala Sekolah
(Studi Kasus Di SMP Van Lith Jakarta)
mampu membangun kerja sama dengan dengan hasil penelitian ini. Saran-saran
stakeholders. tersebut antara lain adalah:
- Agar budaya organisasi di suatu sekolah
2. Implikasi semakin meningkat, maka kepala sekolah
sebagai pemimpin, selaku motivator,
Penelitian ini telah menunjukkan bahwa
perlu secara kontinu memotivasi para
kepemimpinan kepala sekolah menjadi
guru agar bersikap maksimal, melakukan
bagian penting dalam mengembangkan
perubahan dengan gagasan yang inovatif,
budaya organisasi, administrasi guru,
sadar akan tugas dan tanggungjawab
profesionalitas guru, dan kerja sama kepala
sebagai pengajar dan pendidik.
sekolah dengan stakeholders. Sesuai dengan
- Agar administrasi guru terkelola dengan
kesimpulan yang ada maka perlu diketahui
baik, maka kepala sekolah perlu
akibat-akibat langsung sebagai bentuk
mendampingi guru dalam mengelola
implkasi dari hasil penelitian ini.
Prota, Prosem, Silabus, RPP, KKM dan
Hasil penelitian ini semakin terasa
juga mengevaluasinya secara
manfaat dan kepentinganya secara khusus
berkelanjutan. Hal ini akan membantu
oleh kepala sekolah, guru, dan SMP Van
para guru yang sibuk menyiapkan materi
Lith Jakarta dan dunia pendidikan secara
pembelajaran sehingga RPP bisa sesuai
umum yang berhubungan dengan penelitian
dengan kebutuhan siswa, sesuai
ini.
kurikulum, dan tidak selalu berpatok
Sebagai implikasi teoretis yang
pada RPP lama.
berkaitan dengan kepemimpinan kepala
- Supaya profesionalitas para guru dalam
sekolah, penelitian ini secara konsisten
mengelola administrasi guru bias
berakibat langsung sekaligus memperkuat
maksimal maka kepala sekolah perlu
teori yang diapaprkan bahwa kepemimpinan
memberikan arahan yang lebih mendalam
kepala sekolah merupakan salah satu faktor
melalui pelatihan pengelolaan
yang berperan penting meningkatkan
administrasi guru untuk memperkuat
budaya organisasi, administrasi guru,
kompetensi pedagogik, sehingga guru
profesionalita guru, dan kerja sama kepala
tidak hanya mengikuti alur yang sudah
sekolah dengan stakeholders.
berlaku, semakin inovatif dalam
Lalu soal implikasi manajerial, sebagai
mengembangkan RPP, konsentrasi guru
akibat langsung dari penelitian ini, kepala
akan tugasnya semakin baik dan akan
sekolah mampu melaksanakan peranya
menciptakan kepuasan kerja guru.
sebagai pemimpin yang sanggup memberi
- Kerjasama kepala sekolah dengan
teladan dengan memotivasi para guru,
stakeholders sebaiknya tetap dijaga
misalnya dengan membantu membuat RPP
disetiap periode kepemimpinan,
sebagai panduan bagi para guru. Selain itu
khususnya dengan Dinas Pendidikan dan
juga kepala sekolah dalam tugas
Komite Sekolah dengan selalu terlibat
manajerialnya juga menyelenggarakan rapat
dalam implementasi kurikulum yang
rutin dengan stakeholders (orangtua siswa,
sesuai dengan kebutuhan pendidikan.
komite sekolah, dan Dinas Pendidikan) yang
Selain itu ini perlu agar memperoleh
secara khusus membahas mengenai
sokongan dana untuk membenahi sarana
kebutuhan para guru dan siswa.
dan prasarana pendidikan.
3. Saran
Sesuai dengan kesimpulan dan
implikasi, peneliti perlu mengajukan saran
yang diharapkan dapat memberikan
kegunaan bagi semua pihak yang terkait
213
Volume 4, Nomor 2, Juli 2015
214