Anda di halaman 1dari 6

PERTANYAAN

1. Bagaimana aspek fisik lansia bisa menurun ? dan begitu pula aspek psikologis, sosial
dan ekonomi ?
2. Bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia ?
3. Penyakit apa saja yang sering terjadi pada lansia ? serta kecacatan yang terjadi !
4. AHH pada lansia yahun 2015-2018 ?

JAWABAN

1.Perubahan Aspek Psikososial

Pada umumnya setelah orang memasuki lansia maka ia mengalami penurunan


fungsi kognitif dan psikomotor. Fungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi,
pemahaman, pengertian, perhatian dan lain-lain sehingga menyebabkan reaksi dan
perilaku lansia menjadi makin lambat. Sementara fungsi psikomotorik (konatif)
meliputi hal-hal yang berhubungan dengan dorongan kehendak seperti gerakan,
tindakan, koordinasi, yang berakibat bahwa lansia menjadi kurang cekatan.

   Penurunan Kondisi Fisik


Setelah orang memasuki masa lansia umumnya mulai dihinggapi adanya
kondisi fisik yang bersifat patologis berganda (multiple pathology), misalnya tenaga
berkurang, enerji menurun, kulit makin keriput, gigi makin rontok, tulang makin
rapuh, dsb. Secara umum kondisi fisik seseorang yang sudah memasuki masa lansia
mengalami penurunan secara berlipat ganda. Hal ini semua dapat menimbulkan
gangguan atau kelainan fungsi fisik, psikologik maupun sosial, yang selanjutnya dapat
menyebabkan suatu keadaan ketergantungan kepada orang lain

 Penurunan fungsi ekonomi


Pada umumnya perubahan ini diawali ketika masa pensiun. Meskipun tujuan ideal
pensiun adalah agar para lansia dapat menikmati hari tua atau jaminan hari tua, namun
dalam kenyataannya sering diartikan sebaliknya, karena pensiun sering diartikan
sebagai kehilangan penghasilan, kedudukan, jabatan, peran, kegiatan, status dan harga
diri. Reaksi setelah orang memasuki masa pensiun lebih tergantung dari model
kepribadiannya.
 Penurunan fungsi sosial
Akibat berkurangnya fungsi indera pendengaran, penglihatan, gerak fisik dan
sebagainya maka muncul gangguan fungsional atau bahkan kecacatan pada lansia.
Misalnya badannya menjadi bungkuk, pendengaran sangat berkurang, penglihatan
kabur dan sebagainya sehingga sering menimbulkan keterasingan. Hal itu sebaiknya
dicegah dengan selalu mengajak mereka melakukan aktivitas, selama yang
bersangkutan masih sanggup, agar tidak merasa terasing atau diasingkan.
Karena jika keterasingan terjadi akan semakin menolak untuk berkomunikasi dengan
orang lain dan kdang-kadang terus muncul perilaku regresi seperti mudah menangis,
mengurung diri, mengumpulkan barang-barang tak berguna serta merengek-rengek
dan menangis bila ketemu orang lain sehingga perilakunya seperti anak kecil.

2. perubahan pada lansia

A. Penuaan kulit

Kulit manusia akan menjadi lebih keriput akibat berkurangnya produksi kolagen.
Kolagen adalah salah satu protein yang berfungsi untuk menjaga kekenyalan kulit. Kelenjar
keringat di kulit juga dapat berkurang, menyebabkan seorang lansia lebih rentan mengalami
kulit kering.

B. Fungsi jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler)

Penuaan memengaruhi struktur jantung dan pembuluh darah, yang turut memengaruhi
fungsinya. Pembuluh darah arteri akan menebal dan menjadi keras karena proses
aterosklerosis. Selain itu, katup jantung juga dapat menjadi lebih kaku. Hal ini dapat
menyebabkan daya tahan jantung berkurang saat berolahraga maupun beraktivitas.

C. Sistem pernapasan

Elastisitas paru dan aktivitas sel pembersih paru akan berkurang seiring bertambahnya
usia. Akibatnya, kapasitas paru dan jumlah oksigen maksimal yang dapat dihirup akan
berkurang. Demikian pula refleks batuk yang semakin berkurang.
D. Sistem pencernaan

Lambung akan memproduksi asam lambung dalam jumlah yang lebih sedikit.
Akibatnya, tubuh lansia akan rentan terhadap infeksi dari makanan.

Sedangkan pada lidah, pengecap rasa akan bekurang jumlahnya sehingga makanan terasa
lebih hambar. Usus juga bergerak lebih pelan sehingga Anda memerlukan waktu yang lebih
lama untuk mencerna makanan.

E. Fungsi ginjal

Seiring bertambahnya usia, struktur pada ginjal akan berubah. Proses aterosklerosis
juga dapat menyerang ginjal, menyebabkan menurunnya fungsi ginjal.

F. Tulang dan sendi

Tulang akan mulai kehilangan strukturnya, yang mana dapat menyebabkan


osteoporosis jika tidak dilakukan tindakan pencegahan. Sendi juga mengalami penipisan dan
sering meradang. Akibatnya dapat timbul nyeri yang mengganggu pada tulang maupun sendi.

G. Penglihatan

Lensa mata akan menjadi lebih keras. Akibatnya, mata akan sulit melihat pada kondisi
remang-remang. Kemampuan akomodasi juga akan berkurang, sehingga lansia umumnya
memerlukan bantuan kacamata ganda untuk melihat dengan fokus. Ketajaman penglihatan,
kepekaan warna, dan persepsi kedalaman juga berkurang.

G. Pendengaran

Terjadi berbagai perubahan pada sistem pendengaran di usia tua. Mulai dari
berkurangnya saraf pendengaran hingga melemahnya struktur telinga. Pada lansia, gejala
yang paling mudah dirasakan adalah hilangnya pendengaran pada nada tinggi serta kesulitan
membedakan nada bicara.

H. Sistem imun

Menurunnya aktivitas sel T pada sistem imun (kekebalan tubuh) akan menyebabkan
lansia mudah mengalami infeksi. Selain itu, ketika sedang terserang penyakit pun tubuh
lansia pun jadi lebih sulit untuk mempertahankan dan memulihkan diri.Maka, penting bagi
lansia untuk rutin cek kesehatan dan segera periksa ke dokter setiap kali memiliki keluhan
atau gejala penyakit apa pun.

I. Sistem saraf

Sistem saraf dan otak juga akan mengalami perubahan. Kemampuan intelektual,
kecepatan belajar, dan psikomotor juga akan berkurang seiring bertambahnya usia. Lansia
juga akan mengalami perubahan pola tidur, membutuhkan waktu tidur yang lebih sedikit tapi
lebih sering.

J. Sistem hormon

Sistem endokrin (hormon) juga akan mengalami perubahan. Hormon seks akan
berkurang (esterogen maupun testoteron). Hormon lainnya bisa saja meningkat, berkurang,
atau pun tidak terpengaruh faktor usia. Proses penuaan juga secara tidak langsung
memengaruhi risiko peningkatan resistensi hormon, misalnya insulin.

Secara umum juga seorang lansia akan mengalami penurunan tinggi badan dikarenakan
kompresi tulang belakang dan perubahan postur tubuh. Lemak tubuh akan semakin
meningkat sementara massa otot berkurang. Demikian pula total cairan tubuh yang umumnya
berkurang.

3. Penyakit dan kecacatan pada lansia

A. Hipertensi

Hipertensi atau darah tinggi menjadi penyakit nomor satu yang paling banyak diderita
lansia, menurut Riskesdas 2013. Semakin tua usia Anda, tekanan darah cenderung
meningkat. Ini merupakan sebuah proses alami yang terjadi di tubuh Anda saat usia sudah
mulai menua. Namun begitu, tekanan darah tinggi tetap berbahaya bagi lansia karena ini
dapat menyebabkan penyakit jantung hingga stroke.

B. Artritis (radang sendi)

Ini menjadi penyakit nomor dua yang banyak menyerang lansia di Indonesia. Artritis
merupakan peradangan pada salah satu atau lebih sendi Anda. Penyakit ini ditandai dengan
rasa nyeri, kekakuan, dan bengkak pada sendi. Sehingga, dapat menyebabkan ruang gerak
Anda menjadi terbatas. Semakin tua usia Anda, gejala penyakit ini bisa semakin bertambah
buruk.

C. Stroke

Stroke merupakan keadaan yang sangat berbahaya dan butuh pertolongan cepat untuk
meminimalkan kerusakan otak. Stroke terjadi saat suplai darah ke bagian otak tidak
terpenuhi, sehingga jaringan otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi cukup untuk
melakukan fungsinya.

D. Diabetes mellitus

Diabetes berada di urutan kelima dalam penyakit pada lansia yang paling banyak
terjadi. Usia yang semakin tua membuat tubuh banyak berubah, termasuk perubahan dalam
cara tubuh menggunakan gula darah. Akibatnya, banyak lansia yang menderita diabetes
karena tubuhnya tidak bisa menggunakan gula darah dengan efisien.

* Kecacatan pada lansia

A. Mata
Penyakit mata yang biasanya muncul akibat proses penuaan adalah presbiopi,
penyakit ini membuat mata kehilangan kemampuan fokusnya secara bertahap untuk
melihat objek yang dekat. Bahkan ketika menua , lansia sering mengalami katarak
yaitu Lensa mata adalah bagian transparan di belakang pupil (titik hitam di tengah
mata), yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk melalui mata ke retina
agar objek dapat terlihat jelas. Seiring bertambahnya usia, protein pada lensa akan
menggumpal dan perlahan-lahan membuat lensa keruh dan berkabut. Hal ini
menyebabkan penglihatan menjadi kabur dan tidak jelas.
B. Ekstermitas (atas& bawah)
Pada umumnya seorang lansia mengalami perubahan kekuatan muskulo dan
skeletal, penurunan tersebut membuat lansia memiliki resiko cidera yang tinggi.
Akibatnya, lansia sering kemungkinan mengalami jatuh dan terjdilah cidera fisik
seperti terjaidnya patah tulang tangan maupun kaki.
4. AHH lansia ?

Tahun 2015 = 71,7 Tahun


Tahun 2016 = 72,9 Tahun
Tahun 2017 = 76,7 Tahun

Anda mungkin juga menyukai