PENYUSUN
FAKULTAS KEDOKTERAN
0
Kata Pengantar
Salah satu ciri pada pembelajaran kurikulum berbasis kompetensi (KBK), pusat kegiatan
pembelajaran adalah pada mahasiswa. Sehingga mahasiswa dituntut untuk mengembangkan materi
dengan belajar mandiri.
Blok Tumbuh Kembang dan Geriatri mengembangkan suatu metode observasi lapangan yang
menjadi sarana bagi mahasiswa untuk melakukan pendalaman materi pertumbuhan dan perkembangan
anak dalam aspek program pemantauan pertumbuhan anak serta upaya pemenuhan kebutuhan
pertumbuhan anak yang optimal.
Kedua aspek yang diobservasi adalah kegiatan penimbangan Balita sebagai upaya pemantauan
pertumbuhan dan program imunisasi sebagai upaya pencegahan penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi.
Dengan kegiatan observasi ini diharapkan mahasiswa dapat melakukan pendalaman materi
dengan membandingkan antara pengetahuan teoritis yang telah diperoleh di kelas dengan pelaksanaan
program di lapangan dalam hal ini Puskesmas dan rumah sakit
1
DAFTAR ISI
1. Kata pengantar………………………………………………………………………………………………………….1
2. Prosedur vaksinasi…………………………………………………………………………………………………….3
5. Pendahuluan…………………………………………………………………………………………………………….5
6. Pengamatan……………………………………………………………………………………………………………..5
7. Persiapan pasien……………………………………………………………………………………….………………5
8. Penyimpanan vaksin……………………………………………………………………………….………………..5
13. Lampiran…………………………………………………………………………………………………………………..7
2
PROSEDUR VAKSINASI
Pengertian
Vaksinasi adalah pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas
(antibodI) system imun di dalam tubuh.Vaksinasi sebagai upaya pencegahan primer yang sangat
handal, untuk mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi.
Prosedur vaksinasi mulai dari mengetahui jenis-jenis vaksin, mata rantai vaksin,
penyimpanan vaksin yang benar, ukuran jarum, lokasi dan rute pemberian
(IM,IC,SUBCUTAN,ORAL) dan pembuangan sisa vaksin, jarum secara tepat dan benar serta
pencatatan jadwal imunisasi selanjutnya. Sebelum pemberian vaksin pemeriksaan anak dilakukan
untuk menentukan apakah ada indikasi dan kontra indikasi pemberian vaksin. cara mengatasi
ketakutan pada anak dan rasa nyeri pada anak perlu diketahui.Penjelasan kepada orangtua atau
pengasuh sebelum dan sesudah vaksinasi sangat penting disampaikan mengenai manfaat vaksin
dan gejala-gejala yang bisa terjadi setelah pemberian vaksin kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI)
Dengan prosedur vaksinasi yang benar diharapkan terbentuk kekebalan yang optimal,
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi yang minimal, serta peningkatan pengetahuan dan kepatuhan
orangtua pada jadwal vaksinasi.
3
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM :
Setelah selesai melakukan observasi vaksinasi mahasiswa mampu menjelaskan prosedur vaksinasi
meliputi tata cara pemberian vaksinasi, penjelasan kepada orangtua mengenai jenis vaksin, penyimpanan
vaksin, pengenceran, dan jadwal vaksinasi
1. Mampu menjelaskan manfaat vaksinasi dan risiko bila anak tidak vaksinasi .
2. Mampu menjelaskan jenis-jenis vaksinasi dan jadwal pemberian vaksin.
3. Mampu menjelaskan indikasi/kontra indikasi pemberian vaksin vaksin.
4. Mampu menjelaskan mata rantai penyimpanan vaksin di pelayanan primer
5. Mampu menjelaskan vaksin yang memenuhi syarat untuk dipergunakan.
6. Terampil melakukan cara pemberian jenis vaksin dan dosis.
7. Mampu menjelaskan KIPI setiap vaksin dan tatalaksana.
8. Terampil menyusun jadwal vaksinasi.
4
VAKSINASI
I. PENDAHULUAN
II. PENGAMATAN
Minimal 2 pasien dengan jenis vaksinasi yang berbeda
A. Persiapan Pasien
- Catatan rekam medik
- Memberitahukan secara rinci tentang risiko vaksinasi dan risiko apabila
tidak divaksinasi
- Persiapan untuk melakukan pelayanan secepatnya bila terjadi reaksi
yang tidak diharapkan
- Baca dengan teliti informasi (riwayat pemberian vaksin sebelumnya)
tentang vaksin yang akan diberikan dan jangan lupa persetujuan orang
tua
- Periksa penerima vaksin apakah boleh divaksinasi
- Menetapkan/ menentukan jenis vaksin yang akan diberikan
- Tempat suntikan harus dibersihkan sebelum pemberian vaksin
B. Penyimpanan Vaksin
D. Prosedur vaksinasi
1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan jarum suntik dan spoit steril yang sesuai
3. Mengambil vaksin dengan dosis yang benar
4. Membuang udara
5. Memposisikan anak dengan benar
Posisi anak duduk di pangkuan orang tua, dipeluk menghadap ke dada
orang tua. Tangan/ kaki yang akan disuntik dipegang oleh orang tua.
Tangan/ kaki yang tidak disuntik diusahakan dijepit di ketiak atau di antara
kedua paha orangtua.
5
6. Desinfeksi kulit sebelum penyuntikan
7. Menyuntik di tempat yang benar
Intrakutan
- Pegang anak dengan tangan kiri kita sedemikian rupa, sehingga tangan
kiri kita berada di bawah lengannya; ibu jari dan jari-jari lainnya
mengelilingi lengan anak dan meregangkan kulit.
- Pegang spuit dengan tangan kanan, dengan lubang jarum menghadap ke
atas.
- Posisikan spuit hampir sejajar dengan kulit anak kemudian masukkan
jarum ke dalam kulit.
- Pegang plunger di antara jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan.
Tekan plunger dengan ibu jari, suntikkan vaksin dan keluarkan jarum.
Intramuskular
- Regangkan kulit di bagian yang akan disuntik
- Masukkan jarum dengan posisi tegak lurus, sehingga masuk ke dalam
otot.
- Tekan plunger dengan ibu jari untuk memasukkan vaksin
- Keluarkan jarum dan tekan tempat bekas suntikan dengan kapas
Subkutan
- Pegang lengan anak dan regangkan kulitnya
- Masukkan jarum menembus kulit dengan sudut 45°
- Tekan plunger untuk memasukkan vaksin
- Cabut jarum dan tekan tempat bekas suntikan dengan kapas
Pemilihan jarum suntik, sudut arah jarum suntik, lokasi suntikan dan posisi
penerima vaksin (uraikan)
6
E. Setelah Pemberian Vaksinasi
- Berilah petunjuk (sebaiknya tertulis) kepada orang tua bila terjadi reaksi
kejadian yang biasa atau reaksi yang lebih berat
- Catat imunisasi dalam rekam medik pribadi (KMS) dan catatan medis
klinis
- Menentukan jadwal kunjungan vaksinasi berikutnya
LAMPIRAN
Tempat Pelaksanaan :
Kelompok :
Ketua :
Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Makassar,………………………………2018
Dokter Yang bertugas
LAMPIRAN
7
2. Jadwal Imunisasi Kemenkes
Umur Jenis Imunisasi
9 bulan Campak / MR
Kelas 1 MR, DT
Kelas 2 Td
Kelas 5 Td
8
3. Jenis Vaksin Berdasarkan Cara Pemberian
Cara Pemberian Vaksin
Intramuskular DPT, DT, Td, Hepatitis B, Hib, PCV, IPV, Influenza, Hepatitis
A, Tifoid
Intrakutan BCG
Vaksinasi BCG
9
Indikasi kontra
• Bayi HIV positif dengan atau tanpa gejala
• Bayi status HIV? Dengan gejala HIV, ibu
HIV+
• Keganasan (misalnya: leukemia, limfoma)
• Imunodefisiensi primer/ sekunder
• Mendapat imunosupresif (radio/
kemoterapi, steroid)
Vaksinasi DPT
Indikasi kontra Bukan Indikasi kontra
• Encefalopati dalam 7 hari pasca • Demam <40,50C pasca DTaP/DTwP
DTaP/DTwP sebelumnya sebelumnya
• Riwayat kejang dalam keluarga
• Riwayat SIDS dalam keluarga
• Riwayat KIPI dalam keluarga pasca
Perhatian Khusus DTaP/DTwP
• Demam >40,50C, kolaps dan episode
hipotonik-hiporesponsif dalam 48 jam
pasca DTaP/DTwP sebelumnya yang
tidak berhubungan dengan penyebab lain
• Kejang dalam 3 hari pasca DTaP/DTwP
sebelumnya
• Menangis terus ≥3 jam dalam 48 jam
pasca DTaP/DTwP sebelumnya
• Sindrom Guillain-Barre dalam 6 minggu
pasca vaksinasi
10
Lampiran Gambar
11
12
13