Anda di halaman 1dari 3

Nama : Putu Gede Raditya Juniarta

No : 32
Kelas : XII DPIB 2
Mapel : Konstruksi Utilitas dan Bangunan Gedung

1. Sumber air bersih yang saya gunakan adalah air tanah yaitu air yang berasal dari proses
pengeboran dan pemompaan. Saya menggunakan sumber air tanah atau sumur bor karena
tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan air setiap bulan. Air sumur bor yang
tidak memiliki bau dan tidak tercemar aman digunakan untuk menunjang kegiatan sehari-hari
karena air bebas dari campuran bahan yang berbahaya bagi manusia.

2. Sistem distribusi air bersih yang saya pilih adalah sistem tangka atap. Cara kerjanya yaitu, air
dalam sumur bor ditampung dahulu dalam tangki bawah. Kemudian, air dipompa ke tangki
atas, tangki atap biasanya diletakan pada bagian atap atau bagian lantai tertinggi dari
bangunan. Setelah itu, air disalurkan ke seluruh keran dan peralatan sanitary. Perletakan
tangki atap mempengaruhi deras aliran air bersih di seluruh bagian bangunan. Saya memilih
sistem tangki atap karena :
1. Saat air digunakan, sistem tangki atap mampu melayani semua kebutuhan peralatan keran
dan sanitary untuk menunjang kebutuhan penghuni rumah.
2. Pompa yang berfungsi menaikan air ke tangki atap bekerja otomatis, yaitu pompa
dijalankan dan dimatikan oleh alat yang mendeteksi tinggi permukaan air di dalam tangki
atap
3. Pompa air tidak bekerja secara terus menerus sehingga lebih efisien dan awet
4. Perawatan tangki atap lebih sederhana jika dibandingkan dengan tangki tekan
5. Air bersih selalu tersedia setiap ingin digunakan

3. Jenis pipa dan dimensi pipa yang saya gunakan untuk saluran air bersih, air kotor dan air
buangan

 Saluran Air bersih


Menggunakan Pipa PVC berukuran 1″ tipe AW sebagai saluran utama air bersih dari
tangki air yang mengalir ke dalam rumah, kemudian menggunakan pipa PVC berukuran
1/2″ mengalir ke titik-titik posisi keran dan sanitary. Tujuan menggunakan pipa utama
dengan ukuran yang lebih besar bertujuan agar tekanan air yang dihasilkan lebih deras.

 Saluran Air kotor


Menggunakan Pipa PVC berukuran 4” tipe D sebagai saluran pembuangan air tinja dari
kloset dan air kotor kamar mandi menuju septictank. Menggunakan pipa PVC 3” tipe D
untuk pipa posisi vertikal sebagai saluran air tinja. Kemiringan pipa dari kloset ke
septictank minimal 2% . Menggunakan Pipa PVC berukuran 2” tipe D sebagai saluran air
kotor dari wastafel di dapur.

 Saluran Air buangan


Menggunakan Pipa berukuran PVC 2.5” tipe D sebagai saluran air buangan.

Sambungan instalasi pipa


1. Elbow

Round Elbow Elbow M&F

Elbow berfungsi sebagai alat sambung pipa yg berbelok dengan sudut. Sambungan ini
biasanya disebut dengan sambungan L. Berdasarkan tingkat derajat belokannya,
sambungan elbow yang saya gunakan yaitu sambungan round elbow digunakan untuk
menyambung pipa dengan sudut 90°, dan elbow M&F yang memiliki drat luar ataupun
drat dalam yang digunakan untuk menyambung pipa dengan ukuran yang berbeda.

2. Tee

Straight tee Reducing tee

Tee berfungsi untuk membuat cabang aliran yang ada berasal pada pipa lurus kemudian
dibelokkan menjadi dua arah. Cabang yang ukurannya sama dengan pipa utama disebut
dengan straight tee, sedangkan yang berbeda disebut dengan reducing tee. Sambungan ini
sering disebut dengan sambungan T.
3. Socket

Socket Reducing socket

Socket berfungsi untuk menyambungkan pipa lurus antara pipa satu dengan pipa yang
lainnya. Dalam penggunaannya, Socket dapat dibagi menjadi socket yang digunakan
menyambung pipa dengan ukuran yang sama dan reducing socket yang digunakan untuk
menyambung pipa dengan ukuran yang berbeda.

4. Dimensi Septic Tank yang saya gunakan


adalah :

Panjang Septictank = 0,6 m


Lebar Septictank = 0,4 m
Tinggi Septictank = 1,5 m

Anda mungkin juga menyukai