TINJAUAN PUSTAKA
1
2
b) Pembesaran Ventrikel
2) Pola-Pola Komunikasi
3) Tampilan Emosi
g. Skizofrenia Simpleks
Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena
tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan
dan progresif dari : gejala “negative” yang khas dari skizofrenia
residual tanpa didahului riwayat halusinasi, waham, atau manifestasi
12
1) Biologis
Abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan
dengan respon neurobiologis yang maladaptif baru mulai
dipahami. Ini ditunjukkan oleh penelitian-penelitian yang
berikut:
a) Penelitian pencitraan otak sudah menunjukkan keterlibatan
otak yang lebih luas dalam perkembangan skizofrenia. Lesi
pada daerah frontal, temporal dan limbik berhubungan
dengan perilaku psikotik.
b) Beberapa zat kimia di otak seperti dopamin
neurotransmitter yang berlebihan dan masalah-masalah
pada system reseptor dopamin dikaitkan dengan terjadinya
skizofrenia.
c) Pembesaran ventrikel dan penurunan massa kortikal
menunjukkan terjadinya atropi yang signifikan pada otak
manusia. Pada anatomi otak klien dengan skizofrenia
kronis, ditemukan pelebaran lateral ventrikel, atropi korteks
bagian depan dan atropi otak kecil (cerebellum). Temuan
kelainan anatomi otak tersebut didukung oleh otopsi (post-
mortem).
2) Psikologis
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat
mempengaruhi respon dan kondisi psikologis klien. Salah satu
sikap atau keadaan yang dapat mempengaruhi gangguan
orientasi realitas adalah penolakan atau tindakan kekerasan
dalam rentang hidup klien.
3) Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi
realita seperti: kemiskinan, konflik sosial budaya (perang,
kerusuhan, bencana alam) dan kehidupan yang terisolasi
disertai stress.
16
b. Faktor Presipitasi
1) Biologis
Stressor biologis yang berhubungan dengan respon
neurobiologist maladaptive meliputi:
a) Gangguan dalam komunikasi dan putaran umpan balik
otak, yang mengatur proses informasi
b) abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak
(komunikasi saraf yang melibatkan elektrolit), yang
mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif
menanggapi stimulus.
2) Lingkungan
Ambang toleransi terhadap stress yang ditentukan secara
biologis beinteraksi dengan stressor lingkungan untuk
menentukan terjadinya gangguan perilaku (Stuart, 2006).
3. Tanda dan Gejala Halusinasi
Tanda dan gejala halusinasi menurut Stuart & Sundeen dalam Trimelia
(2011: 26-27) sebagai berikut:
1) Menyeringai atau tertawa yang tidak sesuai
2) Bibir bergerak tanpa adanya suara
3) Gerakan mata yang cepat
4) Respon verbal lambat atau diam
5) Diam dan tampak dipenuhi oleh sesuatu yang menyenagkan
6) Tampak berbicara sendiri
7) Bola mata bergerak dengan cepat
8) Melakukan gerakan seperti membuang dan mengambil sesuatu
17
i. Perilaku aneh atau tidak biasa: perilaku individu berupa tindakan nyata
dalam menyelesaikan masalahnya tidak diterima oleh norma-norma
sosial atau budaya umum yang berlaku.
j. Menarik diri: yaitu percobaan untuk menghindari interaksi dengan
orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain.
k. Isolasi sosial: menghindari dan dihindari oleh lingkungan sosial dalam
berinteraksi.
4. Jenis Halusinasi
a. Pendengaran
Mendengar suara atau kebisingan, paling sering suara orang. Suara
berbentuk kebisingan yang kurang jelas sampai kata-kata yang jelas
berbicara tentang klien, bahkan sampai pada percakapan lengkap
antara dua orang yang mengalami halusinasi. Pikiran yang terdengar
dimana klien mendengar perkataan bahwa klien disuruh untuk
melakukan sesuatu kadang dapat membahayakan.
b. Penglihatan
Stimulus visual dalam bentuk kilatan cahaya, gambar geometris,
gambar kartun, bayangan yang rumit atau kompleks. Bayangan bias
yang menyenangkan atau menakutkan seperti melihat monster.
c. Penghidu
Membaui bau-bauan tertentu seperti bau darah, urin, dan feses
umumnya bau-bauan yang tidak menyenangkan. Halusinasi
penghidung sering akibat stroke, tumor, kejang, atau dimensia.
d. Pengecapan
Merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urin atau feses.
e. Perabaan
19
5. Tahapan halusinasi
Tahapan terjadinya halusinasi terdiri dari 4 fase menurut Stuart dan Laraia
(2001) dan setiap fase memiliki karakteristik yang berbeda, yaitu:
a. Fase I (Sleep Disorder): Klien mengalami perasaan mendalam seperti
ansietas, kesepian, rasa bersalah dan takut serta mencoba untuk
berfokus pada pikiran yang menyenangkan untuk meredakan ansietas.
Di sini klien tersenyum atau tertawa yang tidak sesuai, menggerakkan
lidah tanpa suara, pergerakan mata yang cepat, diam dan asyik sendiri.
b. Fase II (Comforting): Pengalaman sensori menjijikkan dan
menakutkan. Klien mulai lepas kendali dan mungkin mencoba untuk
mengambil jarak dirinya dengan sumber yang dipersepsikan. Disini
terjadi peningkatan tanda-tanda sistem saraf otonom akibat ansietas
seperti peningkatan tanda-tanda vital (denyut jantung, pernapasan dan
tekanan darah), asyik dengan pengalaman sensori dan kehilangan
kemampuan untuk membedakan halusinasi dengan realita.
c. Fase III (Condeming): Klien berhenti menghentikan perlawanan
terhadap halusinasi dan menyerah pada halusinasi tersebut. Di sini
klien sukar berhubungan dengan orang lain, berkeringat, tremor, tidak
20
mampu mematuhi perintah dari orang lain dan berada dalam kondisi
yang sangat menegangkan terutama jika akan berhubungan dengan
orang lain.
d. Fase IV (Controling): Pengalaman sensori menjadi mengancam jika
klien mengikuti perintah halusinasi. Di sini terjadi perilaku kekerasan,
agitasi, menarik diri, tidak mampu berespon terhadap perintah yang
kompleks dan tidak mampu berespon lebih dari 1 orang. Kondisi klien
sangat membahayakan.
c. Pohon Masalah
Menurut (Keliat, 2006) :
Resiko Perilaku Kekerasan
28
29
klien untuk mengungkapkan menunjukkan halusinasi yang
perasaannya dialami klien
SP 1 :
Klien dapat Setelah 1 x Jelaskan kepada klien cara-cara Mengontrol halusinasi merupakan
menjelaskan cara pertemuan yang dapat mengontrol halusinasi : salah satu upaya untuk
mengontrol diharapkan klien a. Menghardik mengurangi/mengatasi halusinasi
halusinasi : dapat menjelaskan b. Pemberian obat pada klien
menghardik, obat, cara mengontrol c. Bercakap-cakap
bercakap-cakap dan halusinasi : d. Melakukan kegiatan
melakukan kegiatan menghardik, obat,
bercakap-cakap dan
melakukan kegiatan
SP 1:
Klien dapat Setelah 1 x 1. Jelaskan pengertian mengontrol 1. Menghardik halusinasi adalah
mendemonstrasikan pertemuan halusinasi dengan menghardik upaya mengendalikan diri
cara mengontrol diharapkan klien 2. Jelaskan tujuan mengontrol terhadap halusinasi dengan cara
halusinasi dapat halusinasi dengan menghardik menolak halusinasi yang muncul.
(menghardik) mendemonstrasikan 3. Jelaskan cara mengontrol 2. Tujuan dari menghardik agar
cara mengontrol halusinasi dengan menghardik pasien tidak larut untuk menuruti
halusinasi 4. Demonstrasikan cara halusinasinya
(menghardik) menghardik (dilakukan oleh 3. Meningkatkan kognitif pasien
perawat) 4. Memberikan gambaran pada klien
5. Demonstrasikan cara cara menghardik
menghardik bersama dengan 5. Melihat sejauh mana kemampuan
pasien pasien
6. Minta klien mendemonstrasikan 6. Menilai kemampuan klien
30
cara mengontrol halusinasi 7. Meningkatkan kepercayaan diri
dengan cara menghardik klien
7. Beri pujian pada pasien
SP 1:
Klien dapat Setelah 1 x Bantu klien untuk memasukkan Memasukkan kegiatan mengontrol
memasukkan latihan pertemuan latihan cara mengontrol halusinasi halusinasi ke dalam jadwal kegitan
cara mengontrol diharapkan klien dengan cara menghardik ke dalam harian merupakan upaya untuk
halusinasi dengan dapat memasukkan jadwal kegiatan harian membiasakan diri melatih dan
cara menghardik ke ke dalam jadwal mengaplikasikan cara mengontrol
dalam jadwal kegiatan halusinasi klien.
kegiatan harian
2. Gangguan SP 2 :
Persepsi Klien dapat Setelah 1 x 1. Evaluasi aktivitas yang sudah 1. Menilai keberhasilan latihan
Sensori : menyebutkan pertemuan terjadwal sebelumnya.
Halusinasi aktivitas yang sudah diharapkan klien a. Tanyakan apakah aktivitas 2. Meningkatkan kepercayaan diri
pendengaran terjadwal mampu yang terjadwal sudah klien
mengevaluasi dilakukan
latihan sebelumnya b. Anjurkan klien untuk
(menghardik menyebutkan dan
halusinasi) memperagakan aktivitas
yang sudah dilakukan
(menghardik halusinasi)
31
2. Beri pujian pada pasien
SP 2 :
Klien dapat Setelah 1 x 1. Jelaskan jenis, kegunaan, serta 1. Jenis : agar klien lebih mengenali
menjelaskan jenis pertemuan dosis obat. jenis obat yang dikonsumsi
obat, guna obat, diharapkan klien 2. Jelaskan frekuensi, cara dirinya.
dosis obat, frekuensi dapat mengontrol pemberian dan kontinuitas Kegunaan : agar klien
obat, cara pemberian halusinasi dengan minum obat. mengetahui manfaat dari obat
obat dan kontinuitas teratur minum obat 3. Demonstrasikan (oleh perawat) yang diprogramkan
minum obat. tentang minum obat secara Dosis : agar klien memahami
teratur dengan prinsip 6 benar dosis yang diberikan
(jenis, guna, dosis, frekuensi, 2. Klien memahami frekuensi, cara
cara, kontinuitas minum obat) pemberian dan kontinuitas minum
4. Demonstrasikan (perawat obat yang diprogramkan
bersama pasien) tentang minum 3. Mensukseskan program
obat secara teratur dengan pengobatan klien
prinsip 6 benar (jenis, guna, 4. Mensukseskan program
dosis, frekuensi, cara, pengobatan klien
kontinuitas minum obat) 5. Mensukseskan program
5. Minta pasien pengobatan klien
mendemonstrasikan dengan 6. Meningkatkan kepercayaan diri
mandiri tentang minum obat klien
secara teratur dengan prinsip 6
benar (jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara, kontinuitas
minum obat)
6. Beri reinforcement positif pada
32
klien
SP 2 :
Klien memasukkan Setelah 1 x Dorong klien untuk memasukkan Memasukkan kegiatan untuk
latihan mengontrol pertemuan latihan mengontrol halusinasi mengontrol halusinasi ke dalam
halusinasi dengan diharapkan klien dengan cara menghardik dan jadwal kegiatan harian merupakan
cara menghardik dan dapat memasukkan minum obat ke dalam jadwal upaya untuk membiasakan diri
minum obat ke latihan mengontrol kegiatan harian. melatih mengaplikasikan cara
dalam jadwal halusinasi dengan menghardik dan minum obat saat
kegiatan harian. cara menghardik klien mengalami halusinasi.
dan minum obat ke
dalam jadwal
kegiatan harian.
3. Gangguan SP 3 :
Persepsi Klien dapat Setelah 1 x 1. Evaluasi latihan menghardik 1. Menilai perkembangan
Sensori : mendemonstrasikan pertemuan halusinasi yang dilakukan klien kemampuan klien
Halusinasi cara menghardik dan diharapkan klien a. Anjurkan klien 2. Menilai perkembangan
pendengaran minum obat mampu menjelaskan tujuannya kemampuan klien
mengevaluasi b. Anjurkan klien untuk 3. Meningkatkan kepercayaan diri
latihan sebelumnya memperagakan cara klien
(menghardik menghardik
halusinasi dan 2. Evaluasi latihan teratur minum
mengontrol dengan obat
cara minum obat) a. Anjurkan klien
menjelaskan 6 benar obat
33
(jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara dan
kontinuitas minum obat)
b. Anjurkan klien untuk
memperagakan minum
obat dengan teratur
3. Beri pujian kepada klien
SP 3 :
Klien dapat Setelah 1 x 1. Jelaskan tujuan bercakap- 1. Dengan bercakap-cakap maka
mengontrol pertemuan cakap dengan orang lain terjadi distraksi, focus perhatian
halusinasi dengan diharapkan klien 2. Demonstrasi terlebih dahulu klien akan beralih dari halusinasi
cara bercakap-cakap dapat mengontrol cara bercakap-cakap dengan ke percakapan yang dilakukan
dengan orang lain halusinasi dengan orang lain (perawat) dengan orang lain.
cara bercakap-cakap 3. Latih bersama-sama dengan 2. Memberikan gambaran terlebih
dengan orang lain klien cara mengontrol dahulu pada klien
halusinasi (bercakap-cakap 3. Melatih klien cara bercakap-
dengan orang lain) cakap
34
mengontrol diharapkan klien dan bercakap-cakap hari ini ke jadwal kegitan harian merupakan
halusinasi dapat memasukkan dalam jadwal kegiatan upaya untuk membiasakan diri
(menghardik, minum cara mengontrol melatih dan mengaplikasikannya.
obat dan bercakap- halusinasi
cakap dengan orang (menghardik,
lain) ke dalam minum obat dan
jadwal kegiatan bercakap-cakap
harian dengan orang lain)
ke dalam jadwal
kegiatan harian
4. Gangguan SP 4 :
Persepsi Klien dapat Setelah 1 x 1. Evaluasi latihan menghardik 1. Menilai perkembangan
Sensori : mendemonstrasikan pertemuan halusinasi yang dilakukan klien kemampuan klien
Halusinasi cara menghardik, diharapkan klien 2. Anjurkan klien menjelaskan 2. Menilai perkembangan
pendengaran minum obat dan mampu tujuannya kemampuan klien
bercakapcakap mengevaluasi 3. Anjurkan klien untuk 3. Menilai perkembangan
dengan orang lain. latihan sebelumnya memperagakan cara kemampuan klien
(menghardik menghardik 4. Meningkatkan kepercayaan diri
halusinasi, 4. Evaluasi latihan teratur minum klien
mengontrol dengan obat
cara minum obat a. Anjurkan klien menjelaskan
dan bercakap-cakap 6 benar obat (jenis, guna,
dengan orang lain) dosis, frekuensi, cara dan
kontinuitas minum obat) 5. Meningkatkan kepercayaan diri
b. Anjurkan klien untuk serta asertif klien saat
memperagakan minum obat marah/jengkel
dengan teratur
35
5. Evaluasi klien cara bercakap-
cakap dengan orang lain
a. Anjurkan klien menjelaskan
tujuan bercakap-cakap
dengan orang lain
b. Anjurkan klien
memperagakan kembali
cara bercakapcakap
dengan orang lain.
SP 4 :
Klien dapat Setelah 1 x 1. Latih klien melakukan kegiatan 1. Untuk mengurangi risiko
mengontrol pertemuan harian yang terjadwal : munculnya kembali halusinasi
halusinasi dengan diharapkan klien a. Jelaskan pentingnya dengan menyibukkan diri dengan
melakukan kegiatan dapat mengontrol kegiatan yang teratur aktivitas yang teratur, aktivitas
harian (seperti : halusinasi dengan b. Diskusikan kegiatan yang secara terjadwal, klien tidak akan
menyapu, merajut melakukan biasa dilakukan oleh mengalami banyak waktu luang
bagi yang perempuan aktivitas/kegiatan pasien sendiri yang seringkali
dan mengepel, harian . c. Latih pasien melakukan mencetuskan halusinasi.
membersihkan kegiatannya 2. Meningkatkan kepercayaan diri
kamar mandi bagi d. Demonstrasikan salah satu klien
laki-laki) dari kegiatan (seperti :
menyapu, merajut bagi
yang perempuan dan
mengepel, membersihkan
kamar mandi bagi laki-
laki)
36
e. Demonstrasikan bersama
dengan pasien salah satu
dari kegiatan (seperti :
menyapu, merajut bagi
yang perempuan dan
mengepel, membersihkan
kamar mandi bagi laki-
laki)
f. Minta klien
mendemonstrasikan salah
satu kegiatannya
2. Beri reinforcement positif jika
pasien melakukan sesuai
kegiatan yang sudah disusun
37
kegiatan harian
5. Gangguan
Persepsi Klien dapat Setelah 1 x 1. Evaluasi latihan menghardik 1. Menilai perkembangan
Sensori : mendemonstrasikan pertemuan halusinasi yang dilakukan klien kemampuan klien
Halusinasi cara menghardik, diharapkan klien a. Anjurkan klien 2. Menilai perkembangan
pendengaran minum obat, mampu menjelaskan tujuannya kemampuan klien
bercakap-cakap mengevaluasi b. Anjurkan klien untuk 3. Menilai perkembangan
dengan orang lain latihan sebelumnya memperagakan cara kemampuan klien
dan melakukan (menghardik menghardik 4. Menilai perkembangan
kegiatan harian. halusinasi, 2. Evaluasi latihan teratur minum kemampuan klien
mengontrol dengan obat 5. Meningkatkan harga diri klien
cara minum obat, a. Anjurkan klien
bercakap-cakap menjelaskan 6 benar obat
dengan orang lain (jenis, guna, dosis,
dan melakukan frekuensi, cara dan
kegiatan harian. kontinuitas minum obat)
b. Anjurkan klien untuk
memperagakan minum
obat dengan teratur
3. Evaluasi klien cara bercakap-
cakap dengan orang lain
a. Anjurkan klien
menjelaskan tujuan
bercakap-cakap dengan
38
orang lain
b. Anjurkan klien
memperagakan kembali
cara bercakapcakap dengan
orang lain.
4. Evaluasi klien cara melakukan
kegiatan harian
a. Anjurkan klien untuk
melakukan kegiatan harian
sesuai yang didiskusikan
pertemuan sebelumnya
(seperti : menyapu,
merajut bagi yang
perempuan dan mengepel,
membersihkan kamar
mandi bagi laki-laki)
5. Beri pujian kepada klien
setelah selesai melakukan
seluruh evaluasi pertemuan
hari ini.
SP 5:
Klien dapat Setelah 1 x 1. Jelaskan pentingnya aktifitas 1. Untuk mengurangi risiko
melakukan kegiatan pertemuan yang teratur untuk mengatasi munculnya kembali halusinasi
harian secara mandiri diharapkan klien halusinasi. dengan menyibukkan diri dengan
dari bangun pagi mampu melakukan 2. Diskusikan aktivitas yang biasa aktivitas yang teratur
hingga tidur malam. kegiatan harian dari dilakukan oleh klien 2. Dengan aktivitas secara
bangun pagi sampai 3. Latih klien melakukan aktivitas terjadwal, klien tidak akan
39
tidur malam 4. Bantu menyusun jadwal mengalami banyak waktu luang
aktivitas sehari-hari sesuai sendiri yang seringkali
dengan aktivitas yang telah mencetuskan halusinasi.
dilatih. Upayakan klien 3. Menilai kemampuan klien
memiliki aktivitas dari bangun 4. Agar aktivitas dilakukan sesuai
tidur sampai tidur malam jadwal.
40
2. Berikan penilaian pada pada
kemampuan klien dalam
mengontrol halusinasi
3. Selalu berikan penguatan
positif pada klien
6. Gangguan SP 1 Keluarga :
Persepsi Keluarga dapat Setelah 1 kali Diskusikan bersama keluarga Menggali masalah yang dirasakan
Sensori : mengungkapkan pertemuan mengenai masalah merawat klien keluarga dalam merawat klien
Halusinasi masalah dalam diharapkan keluarga dengan halusinasi
pendengaran merawat klien mampu
mengungkapkan
masalah dalam
merawat klien
SP 1 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x Diskusikan bersama keluarga Menggali sejauh mana pengetahuan
menjelaskan pertemuan tentang halusinasi (pengertian, keluarga mengenai klien dengan
pengertian, tanda diharapkan keluarga tanda gejala serta proses terjadinya halusinasi.
gejala serta proses mampu menjelaskan halusinasi)
terjadi halusinasi pengertian, tanda
gejala serta proses
terjadi halusinasi
SP 1 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x 1. Jelaskan cara merawat klien 1. Penanganan yang tepat dapat
41
menjelaskan cara pertemuan dengan halusinasi : membantu proses penyembuhan
merawat pasien diharapkan keluarga a. Jangan membantah klien dengan halusinasi
dengan halusinasi mampu menjelaskan halusinasi atau
cara merawat pasien menyokongnya.
dengan halusinasi b. Jangan biarkan melamun
dan sendiri
c. Minum obat secara
teratur
d. Bila tanda halusinasi
muncul, putus halusinai
dengan cara menepuk
punggung klien,
anjurkan klien untuk
menghardik/bercakap-
cakap dengan orang lain.
SP 1 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x 1. Latih cara merawat klien 1. Keluarga mampu menerapkan
mempraktekkan cara pertemuan dengan halusinasi cara menghardik kepada klien
merawat klien diharapkan keluarga (menghardik) : dengan halusinasi.
dengan halusinasi mampu a. Jelaskan tujuan cara
(menghardik) mempraktekkan mengontrol halusinasi :
cara merawat klien menghardik kepada 2. Memberikan semangat positif
dengan halusinasi keluarga pada keluarga agar tetap merawat
(menghardik) b. Jelaskan cara menghardik klien.
pada keluarga
c. Demonstrasikan cara
menghardik halusinasi
42
(perawat memberi contoh
terlebih dahulu)
d. Demonstrasikan bersama-
sama dengan keluarga cara
menghardik halusinasi
klien
e. Beri kesempatan keluarga
untuk melakukan secara
mandiri cara menghardik
klien dengan halusinasi
2. Beri reinforcement positif pada
keluarga klien
SP 1 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x Anjurkan keluarga membantu klien Agar kegiatan pasien dapat berjalan
membantu klien pertemuan sesuai jadwal dan memberi klien sesuai jadwal.
untuk melakukan diharapkan keluarga pujian
kegiatan sesuai mampu membantu
jadwal dan memberi klien untuk
pujian. melakukan kegiatan
sesuai jadwal dan
memberi pujian.
7. Gangguan SP 2 Keluarga :
Persepsi Keluarga mampu Setelah 1 x 1. Evaluasi kegiatan keluarga 1. Mengetahui perkembangan yang
43
Sensori : menjelaskan kembali pertemuan dalam merawat klien halusinasi dilakukan keluarga dalam
Halusinasi cara merawat klien diharapkan keluarga dengan menghardik merawat klien dengan halusinasi
pendengaran halusinasi dengan mampu menjelaskan a. Tanyakan keluarga tujuan
cara menghardik kembali cara merawat klien halusinasi
merawat klien dengan cara menghardik
dengan menghardik b. Anjurkan keluarga untuk
demonstrasi kembali cara
mengontrol halusinasi
(menghardik) pada klien
SP 2 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x 1. Jelaskan keluarga 6 benar cara 1. Meningkatkan pengetahuan
menjelaskan 6 benar pertemuan memberikan obat pada klien : keluarga dalam merawat klien
cara memberikan diharapkan keluarga a. Benar jenis obat dengan halusinasi
obat (benar jenis, klien mampu b. Benar guna obat
guna, dosis, menjelaskan c. Benar dosis obat
frekuensi, cara kembali cara d. Benar frekuensi obat
pemberian dan mengontrol e. Benar cara pemberian obat
kontinuitas minum halusinasi 2 yaitu f. Benar kontinuitas minum
obat) teratur minum obat obat
pada klien
SP 2 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x 1. Jelaskan kepada keluarga 1. Meningkatkan kognitif keluarga
membimbing klien pertemuan tujuan tentang pentingnya 2. Meningkatkan kognitif keluarga
untuk teratur minum diharapkan keluarga membimbing klien dalam 3. Meningkatkan psikomotor
obat mampu teratur minum obat. keluarga dalam merawat klien
membimbing klien 2. Jelaskan pada keluarga cara 4. Meningkatkan psikomotor
untuk teratur minum membimbing klien untuk keluarga dalam merawat klien
44
obat teratur minum obat 5. Meningkatkan psikomotor
3. Demonstrasikan pada keluarga keluarga dalam merawat klien
cara memberikan obat dengan 6. Meningkatkan semangat positif
prinsip 6 benar (perawat keluarga agar tetap membimbing
terlebih dahulu) klien dalam mengatasi
4. Demosntrasikan secara halusinasinya.
bersama-sama dengan keluarga
cara memberikan obat dengan
prinsip 6 benar
5. Minta keluarga untuk
redemonstrasi cara
memberikan obat dnegan
prinsip 6 benar
6. Berikan penguatan positif pada
keluarga
SP 2 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x Anjurkan keluarga membantu klien Agar kegiatan pasien dapat berjalan
membantu klien pertemuan sesuai jadwal dan memberi klien sesuai jadwal.
untuk melakukan diharapkan keluarga pujian
kegiatan sesuai mampu membantu
jadwal dan memberi klien untuk
pujian. melakukan kegiatan
sesuai jadwal dan
memberi pujian.
8. Gangguan SP 3 Keluarga :
Persepsi Keluarga mampu Setelah 1 x 1. Evaluasi kegiatan keluarga 1. Mengetahui perkembangan yang
Sensori : menjelaskan kembali pertemuan dalam merawat klien halusinasi dilakukan keluarga dalam
45
Halusinasi cara merawat klien diharapkan keluarga dengan menghardik merawat klien dengan halusinasi
pendengaran dengan menghardik mampu menjelaskan a. Tanyakan keluarga tujuan
dan membimbing kembali cara merawat klien halusinasi
klien teratur minum merawat klien dengan cara menghardik
obat. dengan menghardik b. Anjurkan keluarga untuk
dan membimbing demonstrasi kembali cara
klien teratur minum mengontrol halusinasi 2. Mengetahui perkembangan yang
obat. (menghardik) pada klien dilakukan keluarga dalam
2. Evaluasi kegiatan keluarga merawat klien dengan halusinasi
dalam membimbing klien 3. Memberikan semangat positif
untuk teratur minum obat pada keluarga agar tetap merawat
a. Tanyakan keluarga prinsip klien.
6 benar dalam pemberian
obat
b. Anjurkan keluarga untuk
demonstrasi cara
membimbing klien dengan
6 benar obat
3. Beri resinforcement positif
pada keluarga
SP 3 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x Jelaskan cara bercakap – cakap dan Meningkatkan kognitif keluarga
menjelaskan kembali pertemuan melakukan kegiatan untuk dalam merawat klien dengan
cara merawat klien diharapkan keluarga mengontrol halusinasi halusinasi
dengan bercakap – mampu menjelaskan
cakap dan kembali cara
melakukan kegiatan mengontrol
46
halusinasi pada
klien dengan
bercakap-cakap dan
melakukan kegiatan
SP 3 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x 1. Latih dan sediakan waktu 1. Bercakap-cakap- merupakan
melatih dan pertemuan bercakap – cakap dengan klien salah satu cara mengontrol
menyediakan waktu diharapkan keluarga terutama saat timbulnya halusinasi klien, ketika klien
bercakap – cakap mampu melatih dan halusinasi bercakap-cakap dengan orang
dengan klien menyediakan waktu a. Jelaskan tujuan bercakap- lain maka terjadi distraksi, focus
terutama saat bercakap – cakap cakap pada keluarga perhatian klien akan beralih dari
halusinasi dengan pasien b. Jelaskan cara bercakap- halusinasi ke percakapan yang
terutama saat cakap pada keluarga dilakukan dengan orang lain
halusinasi c. Demonstrasikan terlebih tersebut.
dahulu pada keluarga cara 2. Memberikan semangat positif
bercakap-cakap pada keluarga agar tetap merawat
d. Demonstrasikan bersama- klien
sama dengan keluarga cara
bercakap-cakap pada klien
e. Beri kesempatan keluarga
melakukan secara mandiri
cara bercakap-cakap
2. Beri reinforcement positif pada
keluarga
SP 3 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x Anjurkan keluarga membantu klien Agar kegiatan pasien dapat berjalan
47
membantu pasien pertemuan sesuai jadwal dan memberi klien sesuai jadwal.
melakukan kegiatan diharapkan keluarga pujian
dan memberi pujian mampu membantu
pasien melakukan
kegiatan sesuai
jadwal dan memberi
pujian
9. Gangguan SP 4 Keluarga :
Persepsi Keluarga mampu Setelah 1 x 1. Evaluasi kegiatan keluarga 1. Mengetahui perkembangan yang
Sensori : menjelaskan kembali pertemuan dalam merawat klien halusinasi dilakukan keluarga dalam
halusinasi cara merawat klien diharapkan keluarga dengan menghardik merawat klien dengan halusinasi
pendengaran dengan menghardik, mampu menjelaskan c. Tanyakan keluarga tujuan
membimbing klien kembali cara merawat klien halusinasi
teratur minum obat merawat klien dengan cara menghardik 2. Mengetahui perkembangan yang
dan bercakap-cakap. dengan menghardik, d. Anjurkan keluarga untuk dilakukan keluarga dalam
membimbing klien demonstrasi kembali cara merawat klien dengan halusinasi
teratur minum obat mengontrol halusinasi 3. Mengetahui perkembangan yang
dan bercakap-cakap. (menghardik) pada klien dilakukan keluarga dalam
2. Evaluasi kegiatan keluarga merawat klien dengan halusinasi
dalam membimbing klien 4. Memberikan semangat positif
untuk teratur minum obat pada keluarga agar tetap merawat
c. Tanyakan keluarga prinsip klien.
6 benar dalam pemberian
obat
d. Anjurkan keluarga untuk
demonstrasi cara
48
membimbing klien dengan
6 benar obat
3. Evaluasi kegiatan keluarga
dalam merawat klien halusinasi
dengan bercakap-cakap
a. Tanyakan keluarga
mengenai tujuan dari
bercakap-cakap
b. Anjurkan keluarga untuk
demonstrasi cara bercakap-
cakap
4. Beri reinforcement positif pada
keluarga klien
SP 4 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x 1. Jelaskan follow up (catatan 1. Menentukan tindakan
memahami mengenai pertemuan perkembangan) klien ke selnajutnya
follow up ke diharapkan keluarga RSJ/PKM 2. Meningkatkan kognitif keluarga
RSJ/PKM, tanda mampu memahami 2. Jelaskan tanda-tanda kambuh selama merawat klien dengan
kambuh dan rujukan mengenai follow up selama perawatan klien di halusinasi.
ke RSJ/PKM, tanda rumah : 3. Memperoleh penanganan lebih
kambuh dan rujukan a. Halusinasi Pendengaran lanjut, cepat dan tepat.
(Bicara atau tertawa
49
sendiri tanpa lawan
bicara, mencondongkan
telinga kearah tertentu,
menutup telinga.
b. Halusinasi penglihatan
(menunjuk-nunjuk kea
rah tertentu, ketakutan
pada objek yang tidak
jelas
c. Halusinasi penghidu
(menghidu seperti
sedang membaui bau-
bauan tertentu, menutup
hidung)
d. Halusinasi pengecapan
(seing meludah dan
muntah)
e. Halusinasi Perabaan
(menggaruk-garuk
permukaan kulit,
mengatakan ada
serangga di permukaan
kulit).
3. Segera hubungi pelayanan
kesehatan terdekat bila ada
gejala-gejala di atas (rujukan)
50
SP 4 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x Anjurkan keluarga membantu klien Agar kegiatan pasien dapat berjalan
membantu pasien pertemuan sesuai jadwal dan memberi klien sesuai jadwal.
melakukan kegiatan diharapkan keluarga pujian
dan memberi pujian mampu membantu
pasien melakukan
kegiatan sesuai
jadwal dan memberi
pujian
10. Gangguan SP 5 Keluarga :
Persepsi Keluarga mampu Setelah 1 x 1. Evaluasi kegiatan keluarga 1. Mengetahui perkembangan yang
Sensori : menjelaskan kembali pertemuan dalam merawat klien dilakukan keluarga dalam
Halusinasi cara merawat klien diharapkan keluarga halusinasi dengan menghardik merawat klien dengan halusinasi
pendengaran dengan menghardik, mampu menjelaskan a. Tanyakan keluarga tujuan 2. Mengetahui perkembangan yang
membimbing klien kembali cara merawat klien halusinasi dilakukan keluarga dalam
teratur minum obat, merawat klien dengan cara menghardik merawat klien dengan halusinasi
bercakap-cakap, dengan menghardik, b. Anjurkan keluarga untuk 3. Mengetahui perkembangan yang
melakukan kegiatan membimbing klien demonstrasi kembali cara dilakukan keluarga dalam
harian dan follow up. teratur minum obat, mengontrol halusinasi merawat klien dengan halusinasi
bercakap-cakap, (menghardik) pada klien 4. Mengetahui perkembangan yang
melakukan kegiatan 2. Evaluasi kegiatan keluarga dilakukan keluarga dalam
harian dan follow dalam membimbing klien merawat klien dengan halusinasi
up. untuk teratur minum obat 5. Mengetahui perkembangan yang
a. Tanyakan keluarga prinsip dilakukan keluarga dalam
6 benar dalam pemberian merawat klien dengan halusinasi
obat
b. Anjurkan keluarga untuk
51
demonstrasi cara 6. Memberikan semangat positif
membimbing klien dengan pada keluarga agar tetap
6 benar obat merawat klien.
3. Evaluasi kegiatan keluarga
dalam merawat klien halusinasi
dengan bercakap-cakap
a. Tanyakan keluarga
mengenai tujuan dari
bercakap-cakap
b. Anjurkan keluarga untuk
demonstrasi cara bercakap-
cakap
4. Evaluasi kegiatan keluarga
dalam merawat/melatih klien
melakukan kegiatan harian
a. Tanyakan keluarga tujuan
dari kegiatan harian yang
dilakukan klien
b. Anjurkan keluarga melatih
klien untuk melakukan
kegiatan harian (laki-laki :
membersihkan kamar
mandi dan melap kaca,
perempuan : cuci piring,
cuci pakaian)
5. Tanyakan keluarga tentang
follow up ke RSJ/PKM
52
6. Beri reinforcement positif pada
keluarga klien
SP 5 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x Berikan penilaian kemampuan Mengetahui kemampuan keluarga
merawat klien pertemuan keluarga dalam merawat klien merawat klien
dengan halusinasi diharapkan keluarga
mampu merawat
klien dengan
halusinasi
SP 5 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x Berikan penilaian keluarga dalam Mengetahui kemampuan keluarga
melakukan kontrol pertemuan melakukan kontrol ke RSJ/PKM dalam melakukan kontrol klien ke
ke RSJ/PKM diharapkan keluarga RSJ/PKM.
mampu melakukan
kontrol ke
RSJ/PKM
53